pengaruh penerapan prinsip-prinsip dasar good

advertisement
87
PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP DASAR GOOD
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT KEPUASAN
VENDOR PADA PROSES PENGADAAN BARANG/ JASA DI PT
INDONESIA POWER KANTOR PUSAT
Oleh:
Bismar Sitanggan dan Tuty Herawati
Mahasiswa Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negeri Jakarta
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance
terhadap Tingkat Kepuasan Vendor pada Proses Pengadaan Barang/ Jasa di PT Indonesia Power
Kantor Pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi pelaksanaan prinsip-prinsip dasar
Good Corporate Governance yang terdapat dalam PT Indonesia Power Kantor Pusat dalam
melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini juga meneliti bagaimana tingkat
kepuasan vendor pada proses pengadaan barang dan jasa PT Indonesia Power Kantor Pusat yang ada
saat ini. Penelitian dilakukan di PT Indonesia Power dimana konsep Good Corporat Governance
yang meliputi transparancy, accountability, responsibility, independency, fairness diberlakukan
sebagai tata kelola perusahaan sesuai aturan dari Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara.
Sampel vendor adalah 220 perusahaan dari berbagai jenis usaha yang sudah terdaftar di eprocurement. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, kuantitatif dan metode analisis data
menggunakan
Skala
Likert.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
Kata kunci: good corporate governance, transparancy, accountability, responcibility,
independency, kepuasan vendor, pengadaan
ABSTRACT
This study entitled Effect of Application of Principles of Good Corporate Governance to the
Vendor Satisfaction in the Process of Goods / Services at PT Indonesia Power Headquarters. The
purpose of this study was to determine the condition of the implementation of the basic principles of
good corporate governance contained in PT Indonesia Power Headquarters in carrying out the
procurement process . The study also examined how the level of satisfaction of the vendors on the
procurement of goods and services by PT Indonesia Power Headquarterscurrent .
The study was conducted in PT Indonesia Power, in which the concept of Good Governance
corporat covering transparancy , accountability, responsibility , independency , fairness imposed as
appropriate corporate governance rules of the State Ministry of State-Owned Enterprises . Vendor
sample is 220 companies from various types of businesses that are already registered in e procurement . This study uses qualitative and quantitative methods of data analysis using a Likert
Scale . The results showed that
Keywords: good corporate governance , transparancy, accountability, responsibility, independency,
fairness, vendor satisfaction , procurement
PENDAHULUAN
Salah satu kunci sukses sebuah
perusahaan
di
dalam
persaingan
lingkungan usaha adalah terwujudnya
upaya-upaya penerapan tata kelola
perusahaan yang dilakukan secara efektif
dan efisien. Upaya-upaya tersebut dikenal
dengan istilah Good Corporate vernance.
Istilah Good Corporate Governance
semakin
populer
seiring
dengan
kebutuhan Perusahaan untuk tumbuh dan
Epigram, Vol. 11 No. 2 Oktober 2014:87-94
88
menguntungkan dalam jangka panjang,
sekaligus memenangkan persaingan bisnis
global. Pada tahun 1999, kita melihat
negara-negara di Asia Timur yang samasama terkena krisis mulai mengalami
pemulihan, kecuali Indonesia. Harus
dipahami bahwa kompetisi global bukan
kompetisi
antarnegara,
melainkan
antarkorporat di negara-negara tersebut.
Jadi menang atau kalah, menang atau
terpuruk, pulih atau tetap terpuruknya
perekonomian suatu negara bergantung
pada
korporat
masing-masing
(Moeljono,2004).
Hal inilah yang menyebabkan perlunya
tata kelola yang baik di dalam perusahaan
(Good Corporate Governance). Sebuah
perusahaan yang dapat menerapkan
prinsip-prinsip
Good
Corporate
Governance di dalam perusahaan secara
benar,
akan
mempunyai
tingkat
sensitifitas yang tinggi terhadap segala
kegiatan usaha yang dijalankannya.
Prinsip - prinsip Good Corporate
Governance secara konseptual terdiri dari
transparancy (keterbukaan informasi),
accountability
(akuntabilitas),
responsibility
(pertanggungjawaban),
independency
(kemandirian),
serta
fairness (kewajaran). Para pengelola
perusahaan akan memiliki komitmen
untuk terus melaksanakan praktek praktek
usaha
Good
Corporate
Governance yang sehat guna mencapai
tujuan perusahaan, yang pada umumnya
untuk meningkatkan nilai jual bisnis,
menjaga kepercayaan dan melindungi
kepentingan stakeholders.
Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian
Negara
BUMN
memperkenalkan konsep Good Corporate
Governance untuk diterapkan oleh
seluruh Badan Usaha Milik Negara dan
Anak Perusahaan sebagai landasan
operasional kegiatan usaha perusahaan.
Melalui penerapan Good Corporate
Governance diharapkan kinerja BUMN
dapat
meningkat
dan
mendukung
pencapaian peningkatan devisa negara.
PT Indonesia Power sebagai anak
perusahaan PT PLN (Persero) merupakan
sebuah perusahaan besar yang bergerak
dalam bidang jasa penyedia kelistrikan.
Sebagai perusahaan yang besar, PT
Indonesia Power tentunya memerlukan
daya dukung sarana dan fasilitas dalam
menunjang kegiatan operasional. Oleh
karena itu, pengadaan barang/ jasa sangat
berperan penting guna ketersediaan sarana
dan prasarana kinerja perusahaan. Proses
pengadaan barang/ jasa dituntut agar
dilakukan secara transparansi, profesional
sambil memperhatikan faktor efektif dan
efisiensi.
Sebagai panduan pelaksanaan Good
Corporate Governance di PT Indonesia
Power, Direksi PT Indonesia Power
menerbitkan Surat Keputusan Nomor
96.K/010/IP/2010 tentang Pedoman Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) di Lingkungan
PT Indonesia Power dan Surat Keputusan
Nomor
136.K/020/IP/2011
tentang
Kebijakan
Pengelolaan
Pengaduan
Pelanggaran
(Whistle-Blowing)
PT
Indonesia Power berdasarkan ketentuanketentuan:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik
(Good
Corporate
Governance) pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN);
2. Pedoman
Sistem
Pengaduan
Pelanggaran
(Whistle
Blowing
System) tahun 2008 oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance;
3. Keputusan Direksi PT Indonesia
Power
4. Nomor 97.K/010/IP/2010 tentang
Pedoman Etika Perusahaan (Code of
Bismar Sitanggang,Pengaruh Penerapan PrinsipPrinsip Dasar Good….
89
Conduct)
di
Lingkungan
PT
Indonesia
Power.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan dan
pedoman perusahaan tersebut di atas,
diharapkan aktivitas pengadaan barang/
jasa yang dilakukan PT Indonesia Power
dapat berjalan sesuai aturan dan sejalan
dengan prinsip-prinsip dasar Good
Corporate Governance sesuai dengan
arahan
Keputusan
Direksi
No
027.K/010/IP/2012 tentang Penerapan
Prinsip dan Praktek GCG mengenai
Pengadaan Barang dan Jasa di PT
Indonesia Power.
Atas dasar uraian tersebut, Penulis
tertarik untuk mengkaji dan menganalisis
pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate
Governance
terhadap
kepuasan vendor. Dimana penelitian ini
akan dilakukan pada PT Indonesia Power
Kantor Pusat. Oleh sebab itu, Penulis
akan melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip
Dasar Good Corporate Governance
terhadap Tingkat Kepuasan Vendor
pada Proses Pengadaan Barang/ Jasa di
PT Indonesia Power Kantor Pusat”.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah
diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan prinsip-prinsip
dasar Good Corporate Governance
yang terdapat di PT Indonesia Power
Kantor Pusat dalam melaksanakan
proses pengadaan barang dan jasa ?
2. Bagaimana tingkat kepuasan vendor
pada proses pengadaan barang dan jasa
di PT Indonesia Power Kantor Pusat
saat ini ?
3. Bagaimana
pengaruh
penerapan
prinsip-prinsip dasar Good Corporate
Governance berpengaruh terhadap
tingkat kepuasan vendor dalam
pengadaan barang dan jasa pada PT
Indonesia Power Kantor Pusat?
METODE PENELITIAN
Untuk menjawab Pengaruh Penerapan
Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate
Governance terhadap Tingkat Kepuasan
Vendor pada Proses Pengadaan Barang/
Jasa di PT Indonesia Power Kantor Pusat
ini menggunakan penelitian kuantitatif
dan kualitatif yang bersumber dari data
primer dan sekunder atau data pustaka.
Untuk mendukung data tersebut
dilakukan penyebaran kuesioner kepada
73 responden sebagai sampel dari
populasi sebanya 273 responden.
Penelitian ini diolah dengan software
SPSS (Statistical Package for Social
Science). Kegiatan pengolahan data
sebelumnya dilakukan beberapa tahapan
yaitu:
a. Editing
Proses ini merupakan proses
pengecekan dan pengkoreksian data
yang telah dikumpulkan dari hasil
survey di lapangan agar data yang
akan dianalisis menjadi akurat dan
lengkap karena kemungkinan data
yang terkumpul tidak logis dan
meragukan.
b. Coding
Proses coding merupakan proses
pemberian atau pembuatan kode-kode
Proses coding merupakan proses
pemberian atau pembuatan kode-kode
pada tiap-tiap data yang termasuk
dalam kategori yang sama. Kode
merupakan isyarat yang dibuat dalam
bentuk angka-angka atau huruf-huruf
yang memberikan petunjuk, atau
identitas pada suatu informasi atau
data yang akan dianalisis.
c. Tabulasi
Tabulasi
merupakan
proses
membuat tabel-tabel yang berisikan
data yang telah diberi kode, sesuai
dengan analisis yang dibutuhkan. Hal
ini dilakukan agar hasil penelitian
dapat dilihat dengan jelas.
Selain menggunakan SPSS (analisis
kuantitatif), dalam pengolahan data dalam
penelitian ini akan menggunakan analisis
Epigram, Vol. 11 No. 2 Oktober 2014:87-94
90
kualitatif
secara
gambaran
besar
mengenai bagaimana kondisi kepuasan
vendor yang ada pada saat ini dalam
proses pengadaan barang dan jasa, sesuai
dengan manfaat penelitian point ke-2 pada
perumusan masalah sebelumnya.
Data – data yang diperoleh dari
melalui kuesioner adalah data dalam
bentuk data ordinal.Kemudian diproses
dengan:
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
c. Uji Normalitas
d. Uji Hipotesis Koefisien Regresi
Sederhana
e. Koefisien Determinasi
f. Uji Regresi Linear Sederhana
3. Berdasarkan Pendidikan
4. Berdasarkan Bidang Usaha
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan rekapitulasi data
vendor (responden) maka diperoleh
karakteristik responden sebagai berikut:
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
5. Berdasarkan Lama Berhubungan
2. Berdasarkan Usia
Bismar Sitanggang,Pengaruh Penerapan PrinsipPrinsip Dasar Good….
91
-
Item 9
0,371
0,231
Valid
Hasil Uji Validitas
N
o
Variabel
Prinsip-Prinsip
Dasar GCG:
a.
Transparency
- Item 1
0,45
0,324
-
Item 3
0,364
-
Item 4
0,473
0,447
-
Item 6
0,586
-
Item 7
0,496
0,231
0,231
0,231
0,231
Valid
Valid
Valid
Valid
0,231
0,231
0,231
Valid
Valid
Valid
Item 12
0,404
0,295
0,296
0.423
0.423
0.423
Valid
Valid
Valid
-
Item 13
0,633
-
Item 14
0,589
-
Item 15
0,591
0.423
0.423
0.423
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Reliabiltas
No
Variabel
Crinbach
Status
Αlpha
1
Prinsip-
0.822
Realible
0.926
Realible
prinsip
0,588
-
Item 9
0,526
-
Item 10
0,408
0,231
0,231
0,231
Valid
Valid
Valid
0.423
0.423
0.423
Valid
Valid
Valid
0.423
0.423
0.423
Valid
Valid
Valid
0,231
0,231
0,231
Valid
Valid
Valid
0,231
0,231
0,231
Valid
Valid
Valid
0,231
0,231
Valid
Valid
Independency
- Item 11
0,326
- Item 12
0,587
- Item 13
0,743
Fairness
-
Item 14
0,618
-
Item 15
0,337
-
Item 16
0,714
Kepuasan
Vendor :
Reliability
2
Independency
- Item 10
- Item 11
Status
Fairness
Item 2
c.
Responsibility
- Item 8
r tabel
-
-
b.
Accountability
- Item 5
1
r
hitung
-
Item 1
0,417
-
Item 2
0,728
-
Item 3
0,719
Accountability
-
Item 4
0,671
-
Item 5
0,493
Item 6
0,554
Responsibility
-
Item 7
0,352
-
Item 8
0,261
dasar
GCG
2
Kinerja
Personal
Kebijakan penerapan Good Corporate
Governance (GCG) dalam rangka tata
kelola perusahaan menuntut PT Indonesia
Power terus menerus melakukan hal
tersebut di dalam keseharian aktivitas
usahanya. Dari teori yang telah dijelaskan
sebelumnya, prinsip-prinsip dasar Good
Corporate Governance yang ada di
Indonesia memiliki perbedaan dengan
negara-negara lain, yaitu adanya prinsip
independency (kemandirian) di Indonesia.
Prinsip Independency
(kemandirian)
diwajibkan diterapkan di Indonesia,
dikarenakan
stakeholder
cenderung
melihat adanya keterikatan seseorang di
dalam melakukan pekerjaan. Sehingga
perusahaan negara (BUMN) diharapkan
mampu menjaga kemandiriannya dalam
menjalankan usaha bisnis dengan
mengedepankan kepentingan rakyat.
Hasil-hasil
tanggapan
mengenai
prinsip-prinsip dasar GCG dalam proses
Epigram, Vol. 11 No. 2 Oktober 2014:87-94
92
pengadaan barang dan jasa di PT
Indonesia Power dengan rincian 0,68%
menilai kurang baik, 20,8 % cukup baik,
64,73% baik, dan 13,78% sangat baik.
Penilaian didominasi dengan nilai baik,
namun ada beberapa point yang dinilai
responden masih perlu diperbaiki secara
terus menerus yaitu:
a. Komitmen
keterbukaan
pada
pemberian penjelasan kepada
semua peserta
b. Penentuan/
perhitungan/
pembentukan Harga Perhitungan
Sendiri atas harga suatu barang/
jasa PT Indonesia Power Kantor
Pusat.
Keterbukaan proses pengadaan barang
dan jasa perlu dilakukan ke seluruh
peserta (vendor) dalam memberikan
penjelasan mulai dari dokumen rencana
kerja dan syarat (RKS), maupun saat
aanwijzing. Penentuan harga perhitungan
sendiri (HPS) juga memiliki kendala
apabila seluruh vendor memasukan
penawaran di atas nilai HPS yang telah
ditetapkan,
mengakibatkan
proses
pengadaan gagal, dan diulang atau
evaluasi yang memakan waktu dan biaya.
Secara keseluruhan dalam melihat
hasil responden, prinsip-prinsip dasar
Good Corporate Governance (GCG)
dalam proses pengadaan barang dan jasa
di PT Indonesia Power Kantor Pusat telah
diterapkan secara baik. Hal ini didukung
pula oleh pencapaian PT Indonesia Power
dalam menerapkan sarana pengaduan dari
seluruh pihak terhadap pegawai, Direksi,
Komisaris PT Indonesia Power (whistle
blowing system), dan secara periodik
sosialisasi GCG juga dilakukan kepada
seluruh vendor perusahaan. Penghargaanpenghargaan diraih PT Indonesia Power
dalam penerapan GCG, seperti Annual
Report Award, Global Communications
Competition, Indonesia Sustainability
Report Award (ISRA), Trusted Company
(Perusahaan Tepercaya) dalam Corporate
Governance Perception Index (CGPI),
serta Deklarasi BTTS (Bersih Tanpa Tip
dan Suap) kepada seluruh vendor PT
Indonesia Power Kantor Pusat.
Tingkat Kepuasan Vendor dalam
Proses Pengadaan Brang dan Jasa di
PT Indonesia Power Kantor Pusat
Hasil-hasil
tanggapan
mengenai
prinsip-prinsip dasar GCG dalam proses
pengadaan barang dan jasa di PT
Indonesia Power denan rincian 11,14%
menilai cukup puas, 66,58% puas, 22,28%
sangat puas. Penilaian didominasi dengan
nilai puas. Dimensi kepuasan vendor yang
terdiri dari keandalan (reliability),
ketanggapan (responsiveness), jaminan
(assurance), kepedulian (empathy), dan
tangibles (tampilan fisik) tergolong baik
dan vendor merasa puas dalam
pelaksanaan proses pengadaan barang dan
jasa.
Dimensi tangibles (tampilan fisik)
dinilai yang terbaik, yang berarti bahwa
penyediaan fasilitas fisik kantor, sarana
informasi, penampilan dan komunikasi
dalam proses pelaksaan barang dan jasa
sudah
sangat
baik
dan
perlu
dipertahankan.
Pengaruh Prinsip-Prinsip Dasar Good
Corporate
Governance
terhadap
Tingkat Kepuasan Vendor dalam
Proses Pengadaan Barang dan Jasa di
PT Indonesia Power Kantor Pusat
Hasil penelitian melalui analisis regresi
linear sederhana menunjukkan bahwa
prinsip-prinsip dasar GCG berpengaruh
positif terhadap tingkat kepuasan vendor.
Hal ini dapat dilihat dari hasil persamaan
regresi sebagai berikut :
Y = 2,556 + 0,315X
Dimana :
a = 2,556 artinya angka tersebut
menunjukan tingkat kepuasan
vendor
jika prinsip-prinsip
dasar GCG diabaikan
b = 0,315 artinya jika prinsip-prinsip
dasar
GCG
mengalami
peningkatan sebesar 1 satuan,
maka tingkat kepuasan vendor
Bismar Sitanggang,Pengaruh Penerapan PrinsipPrinsip Dasar Good….
93
akan
bertambah
secara
proporsional 0,315.
Dari hasil perhitungan analisis regresi
linear sederhana dengan nilai signifikansi
variabel prinsip-prinsip dasar GCG
sebesar 0,007. Jika signifikansi < 0,05
maka
diterima dan
ditolak.
Berdasarkan signifikansinya yaitu X
(prinsip-prinsip dasar GCG) dengan
signifikansi 0,007 < 0,05 maka prinsipprinsip dasar GCG (X) berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kepuasan
vendor (Y). Ini berarti semakin baik
prinsip-prinsip dasar GCG maka tingkat
kepuasan
vendor
dalam
proses
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di
PT Indonesia Power Kantor Pusat
semakin meningkat, dan begitupun
sebaliknya apabila prinsip-prinsip dasar
GCG mengalami penurunan, maka tingkat
kepuasan vendor juga akan mengalami
penurunan.
Berdasarkan
nilai
kontribusi
(sumbangan)
variabel prinsip-prinsip
dasar GCG terhadap tingkat kepuasan
vendor dalam proses pengadaan barang
dan jasa menunjukkan hubungan yang
cukup yaitu 9,8%. Hal ini mengindikasi
bahwa masih ada faktor lain di luar
variabel prinsip-prinsip dasar GCG yang
mempengaruhi tingkat kepuasan vendor
yang belum dan tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan yang telah
diuraikan
dari
bab
sebelumnya,
kesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
a. PT Indonesia Power Kantor Pusat
telah menerapkan Good Corporate
Governance dalam proses pengadaan
barang dan jasa dengan baik.
b. Berdasarkan
tanggapan
tingkat
tingkat kepuasan vendor dalam
proses pengadaan barang dan jasa
hingga kini secara keseluruhan dinilai
puas.
c.
Berdasarkan analisis regresi, nilai
signifikansi prinsip-prinsip dasar
GCG adalah 0,007 kurang dari 0,05
yang berarti prinsip-prinsip dasar
GCG
berpengaruh
signifikan
terhadap tingkat tingkat kepuasan
vendor.
DAFTAR PUSTAKA
Anis Baridwan. 2002. Tugas Komite Audit
dalam
Good
Corporate
Governance,
dalam
FCGI:
Konsep dan Inplementasi pada
Perusahaan Publik dan Korporasi
di Indonesia. Jakarta: YPPMI
dan Sinergy Communication
Arafat, Wilson dan Mohamad Fajri. 2009.
Smart Strategy for 360 Degree
GCG
(Good
Corporate
Governance).
Jakarta:
Skyrocketing Publisher
Berry,
L.L., Zeithaml, V.A. and
Parasuraman, A. 2003. Service,
Quality, and Satsfaction. Journal
of Marketing. Business Horizons
BUMN. Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor: PER–
01/MBU/2011
Tentang
Penerapan Good Corporate
Governance Pada BUMN dan
BUMD.(http://www.bumn.go.id/
wp-content/fbumn/PER01_MBU_2011.pdf
diakses
tanggal 3 Mei 2014)
BUMN. Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor: Kep117/M-MBU/2002.
Tentang
Penerapan
Praktek
Good
Corporate Governance Pada
Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)
Deddy Indra. 2006. Analisis Pengaruh
Penerapan Prinsip - Prinsip
Dasar
Good
Corporate
Epigram, Vol. 11 No. 2 Oktober 2014:87-94
94
Governance Terhadap Tingkat
Kepuasan Vendor pada Proses
Pengadaan Barang/jasa: studi
kasus pada group procurement
and fixed asset PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Tesis. Jakarta:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia
Indra Surya dan Ivan Yustiavandana.
2006.
Penerapan
Good
Corporate
Governance:
Mengesampingkan
Hak-Hak
Istimewa Demi Kelangsungan
Usaha. Jakarta: Kencana
Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata.
2007.
Good
Corporate
Governance
pada
Bank:
Tanggung Jawab Direksi dan
Komisaris
dalam
Melaksanakannya. Jakarta: PT
Hikayat Dunia
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung:
CV
Alfabeta
Sutojo, S., dan E.J. Aldridge. 2005. Good
Corporate Governance: Tata
kelola perusahaan yang sehat.
Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka
Susilo, J. Leo dan Simarmata. 2007. Good
Corporate Governance pada
Bank. Bandung: PT. Hikayat
Dunia
Bismar Sitanggang,Pengaruh Penerapan PrinsipPrinsip Dasar Good….
Download