8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Setiap sisi kehidupan manusia selalu terkait akan komunikasi dan tidak
akan lepas dari komunikasi, apapun itu bentuk kegiatannya. Setiap orang saling
berhubungan satu sama lain sehingga menimbulkan interaksi sosial. Secara
kodrati setiap orang siapapun itu senantiasa terlibat dalam komunikasi. Tentu
saja hal itu merupakan konsekuensi dari adanya hubungan sosial. Pengertian
Komunikasi dibagi dalam beberapa pengertian seperti yang tertulis dibawah ini :
a.
Pengertian secara Umum
Dilihat secara umum komunikasi merupakan proses kegiatan penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan, isi pesan yang disampaikan berupa
lambang-lambang yang penuh arti dan bermakna. Pengertian komunikasi itu
sebenarnya tidak hanya terpaut pada satu hal atau satu situasi saja namun dari
banyak sudut. Pengertian komunikasi itu bisa dilihat lebih luas lagi, tergantung
dari sudut pandang, konteks\, dan tujuannya.
b.
Pengertian secara Etimologis
Secara
etimologis,
istilah
“komunikasi”
berasal
dari
bahasa
latin
:
communication, yang bersumber dari kata communis (artinya: milik bersama atau
berlaku dimana mana), yang selanjutnya bermakna sama, yaitu ‘sama dalam
memberikan makna(interpretasi) mengenai suatu hal’. Misalnya, dalam konteks
8
9
percakapan, komunikasi akan terjadi atau berlangsung bila ada kesamaan
interpretasi mengenai apa yang dibicarakan. Kesamaan bahasa yang digunakan
dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna/interpretasi.
Jelas bahwa percakapan antara 2 orang atau lebih dapat dikatakan komunikatif
(mengerti dan paham) apabila mereka mengerti bahasa yang digunakan dan
memiliki kesamaan makna mengenai apa yang dibicarakan.
c.
Pengertian secara Paradagmatis (tujuan)
Dalam pengertian paradagmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu.
Pada dasarnya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, seperti tatap
muka langsung, melalui media radio siaran, dan lain-lain. Sehubungan dengan itu
ada banyak konsep, definisi, atau alasan pengertian yang dikemukakan oleh oleh
para ahli. Dari sekian banyak definisi itu dapat disimpulkan secara lengkap
mengenai makna komunikasi yang paling hakliki: komunikasi merupakan proses
penyampaian suatu pesan berupa lambang/symbol yang mengandung arti oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap,
pendapat, dan perilaku, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Dalam
definisi tersebut tersimpul tujuan, yaitu memberitahukan atau mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku dengan simbol-simbol yang mengandung arti. Banyak
program acara radio yang memberikan memberikan berbagai pesan atau
informasi, dengan harapan mampu menambah informasi kepada pendengar.
10
2.1.2 Proses Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang di dalamnya ada
sejumlah komponen atau unsur yang mencakup kegiatan tersebut. Proses
Komunikasi selalu mensyaratkan beberapa unsur, antara lain :
KOMUNIKATOR
KOMUNIKAN
PESAN
Keterangan :
Komunikator
: orang yang menyampaikan pesan
Pesan
: pernyataan yang disampaikan
Komunikan
: orang yang menerima pesan
Gambaran yang dibuat oleh peneliti tersebut merupakan bentuk komunikasi
sederhana, yaitu komunikasi antarindividu secara tatap muka (face to face
communication), tanpa menggunakan bantuan alat (media) atau saluran
(channel).
Hubungan Komunikator – Pesan – Komunikan dalam proses Komunikasi
sederhana tersebut dapat berkembang apabila komunikasi memerlukan media
(misalnya, media radio siaran) yang dipakai sebagai alat bantu saluran
komunikasi. Seperti dijabarkan pada gambar dibawah ini :
SUMBER PESAN SALURAN PENERIMA AKIBAT Keterangan :
Sumber : Perseorangan atau Lembaga
Pesan : Pernyataan berupa lambang/simbol visual, auditif, audio visual
Saluran :Media yang dipakai sebagai saluran atau sarana bantu
komunikasi
11
Penerima : Penerim Pesan dapat perseorangan atau massa(banyak orang)
Akibat :Perubahan tingkah laku yang dialami atau dilakukan oleh si
penerima
Harold D. Lasswell, menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk
menerangkan kegiatan komunikasi adalah menjawab pertanyaan : “Who says
what in which channel to whom which what effect?” Dalam penyampaian suatu
pesan, seorang penyiar harus menguasai teknik berkomunikasi agar pesan yang
disampaikan tampak lebih indah didengar. Teknik berkomunikasi adalah cara
atau seni menyampaikan pesan dari komunikator sehingga menimbulkan dampak
tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah
pernyataan sebagai panduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi,
keluhan, keyakinan, himbauan, anjuran dan sebagainya. Pernyataan tersebut
biasanya dibawakan dengan mempergunakan lambang/simbol-umumnya yang
digunakan bahasa.
2.1.3
a.
Dampak Komunikasi
Dampak Kognitif
Dampak yang timbul pada komunikan, yang menyebabkan ia menjadi
tahu atau menungkat intelektualnya. Di sini, pesan-pesan yang disampaikan
komunikator ditujukan kepada pikiran komunikan. Dengan kata lain tujuan
komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
12
b.
Dampak Afektif
Dampak ini lebih tinggi kadarnya jika dibandingkan dengan dampak kognitif.
Di sini, tujuan komunikator bukan hanya sekedar berupaya agar komunikan tahu
atau mengerti, tetapi dapat menggerakan hati si komunikan sehingga bisa
menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira,
marah dan sebagainya.
c.
Dampak Konatif/ Behaviour/ Psikomotorik
Yang paling tinggi adalah dampak behavior ini, yaitu dampak yang timbul
pada komunikan dalam bentuk perubahan perilaku, tindakan, atau kegiatan.
Dapat disimpulkan bahwa dampak komunikasi di dunia radio itu sangat
diperlukan untuk keperluan peningkatan mutu dan penyampaian pesan dari
seorang penyiar kepada pendengar dalam suatu program acara. Apakah dampak
yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan dari setiap program acara?
Tentu saja, hal itu tergantung dari bagaimana seorang penyiar mampu
menyampaikan pesan dengan baik.
2.1.4 Bentuk dan Model Komunikasi
a. Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)
Komunikasi antarpribadi ini juga sering dikenal dengan dadic
communication, yaitu komunikasi antara 2 orang dan terjadi kontak langsung
dalam bentuk percakapan. Komunikasi ini dapat berlangsung secara berhadapan
muka (face to face) atau melalui sebuah media. Ciri khas komunikasi ini adalah
13
sifatnya dua arah atau timbal balik (two way traffic communication). Dalam
komunikasi antarpribadi, komunikator dan komunikan saling bergantian
peran/fungsi. Pada suatu ketika, komunikan dapat menjadi komunikator atau
sebaliknya, komunikator dapat menjadi komunikan.
b. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi
antara seorang komunikator dengan sejumlah orang komunikan yang berkumpul
bersama-sama dalam bentuk kelompok. Kelompok tersebut dapat berupa
kelompok kecil (small group) atau dapat pula berupa kelompok besar (large
group), tetapi jumlah anggota kelompok itu tidak dapat ditentukan secara eksak.
Contoh kelompok kecil, seperti diskusi, ceramah, sarasehan, dan lain-lain, yang
dalam situasi tersebut sangat memungkinkan terjadinya dialog aktif dan efektif.
c. Komunikasi Massa (mass communication)
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern, meliputi
surat kabar yang memiliki sirkulasi luas, siaran radio, TV dan film di gedunggedung bioskop yang ditujukan pada khalayak umum. Pengemasan pesan dalam
komunikasi massa tersebutsampai kepada sasaran melalui proses yang rumit,
yakni setiap komponen komunikasi harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
bisa menarik sasaran. Selain itu, kelemahan efektifitasnya juga dapat dibentuk
melalui model komunikasi dua tahap (two step flow: melalui opinion leader) atau
komunikasi tahap ganda (multi step flow: berantai).
Radio siaran merupakan bentuk salah satu dari media massa yang memiliki
keunikan tersendiri, yang hingga saat ini belum sepenuhnya dimiliki oleh media
14
massa lain. Salah satu keunikannya adalah bentuk komunikasi antarpribadi.
Melalui bentuk komunikasi tersebut dapat memungkinkan munculnya kedekatan
dengan pendengarnyadari sisi emosional, yang menjadikan radio siaran tetap
eksis dan lekat di hati penggemarnya sepanjang zaman.
2.1.5 Tujuan Komunikasi
Menurut Hewitt (1981), tujuan dalam proses komunikasi dijabarkanv sebagai
berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaikan sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik
9. Menstimulasi minat diri sendiri atau orang lain
15
2.2
Komunikasi Massa
A.
Definisi Komunikasi Massa
Menurut Wright komunikasi massa adalah:
1. Pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai
kebanyakan khalayak secara serentak dan bersifat sekilas.
2. Komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks, yaitu
menyangkut
berbagai
pihak
yang
terlibat
dalam
proses
komunikasi massa, mulai dari menyusun pesan sampai pesan
diterima oleh komunikan. Misalkan, bila pesan disampaikan
melalui media elektronik radio siaran, maka pihak yang terlibat
diantaranya adalah penyiar dan operator.
3. Penggunaan seperangkat alat tekhnologi dengan sendirinya
menyebabkan komunikasi massa itu membutuhkan biaya relatif
besar.
Menurut Astrid S. Susanto sendiri Komunikasi Massa merupakan “suatu
kegiatan Komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak yang tidak
dikenal (anonim), selain itu sifat dari massa adalah heterogen dalam latar
belakang ekonomi, latar belakang budaya, dan latar belakang pendidikan.
Komunikasi dapat dipergunakan dengan media massa dan dapat pula tanpa
media.” (Susanto, 1980 : 1)
Sedangkan menurut De Fleur & Dennis, komunikasi massa merupakan
suatu proses dalam mana Komunikasi menggunakan media untuk menyebarkan
pesan-pesan secara luas dan terus menciptakan makna-makna yang diharapkan
dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui berbagai
cara. Komunikasi massa menyiarkan informasi, sikap dan gagasan kepada
16
komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan
media meliputi surat kabar, majalah, televisi, radio, dan film.
B.
Karakteristik Komunikasi Massa
Karakteristik komunikasi massa dapat dibedakan menjadi:
•
Pesan bersifat umum
Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan
untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok tertentu. Pesan
komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa, atau opini, serta pesan tersebut
harus memenuhi kriteria penting atau menarik bagi sebagian besar komunikan.
•
Komunikan anonim dan heterogen
Komunikatornya tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya
menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan
komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan
masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat
ekonomi.
• Pesan serempak
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainnya adalah jumlah
sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak
17
terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak
pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
• Mengutamakan isi
Pada komunikasi massa yang lebih dipentingkan adalah isi dibanding hubungan
dengan komunikan. Isi adalah pesan yang harus disusun sedemikian rupa
berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa
yang akan digunakan.
• Bersifat satu arah
Karena
melalui
media
massa
dalam penyampaian
komunikasi,
maka
komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung.
Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan-pun aktif menerima pesan,
namun diantara kedua-nya tidak dapat melakukan dialog. Dengan demikina,
komunikasi massa itu bersifat satu arah.
• Stimulasi alat indera yang terbatas
Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis media
massa. Seperti halnya pada siaran radio, khalayak hanya dapat menangkap pesan
dengan cara mendengar.
• Hubungan Komunikator dengan Komunikan bersifat non-pribadi
Maksud dari hubungan antar komunikator dengan komunikan bersifat nonpribadi karena keunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal
18
hanya dalam perannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Jadi,
komunikasi massa diartikan sebagai salah satu jenis komunikasi yang ditujukan
kepada semua khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media
massa cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara
serentak dan sesaat
2.3 Teori Penyiaran
Sejarah pengertian penyiaran berasal dari kata siaran yang merupakan
padanan dari kata “broadcast” dalam bahasa Inggris. Undang-undang Penyiaran
memberikan pengertian siaran sebagai pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk
suara, gambar, atau suara dan gambar, atau yang berbentuk grafis, karakter, baik
yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat
penerima siaran.
Sementara penyiaran yang merupakan padanan kata
“broadcasting”
memiliki pengertian sebagai: kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, laut atau di antariksa dengan
menggunakan spektrum, frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk
gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan atau media
lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat,
dengan perangkat penerima siaran.
Sedangkan melalui Undang Undang No. 32/2002 tentang penyiaran,
penyiaran itu merupakan Kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran dan/atau saran transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan
19
menggunakan sprektrum frekuensi radio (gelombang elektromagnetik yang
dipergunakan untuk penyiaran dan mermabat di udara serta ruang angkasa tanpa
sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam
terbatas) melalui udara, kabel, dan/ atau media lainnya untuk dapat diterima
secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima
siaran.
2.4 Penyiaran Radio
A.
Definisi penyiaran radio
Istilah siaran radio berasal dari kata radio broadcast yang berarti
penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang
berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai
media.
Berdasarkan Undang-undang Penyiaran No.32, penyiaran radio
adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan
gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan
terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.
Terkait dengan itu, maka radio siaran itu perlu dimuati pesanpesan, informasi, music, serta bunyi-bunyi lainnya, yang
terencana, tersusun/tertata, terpola menjadi suatu program yang
layak dan siap didengarkan kepada khalayak.
B.
Fungsi siaran radio
Adalah menyampaikan informasi dari stasiun pemancar ke
seluruh stasiun penerima dengan transmisi tanpa kabel (wireless).
20
C.
Sistem penyiaran radio
Pada siaran radio, yang ditransmisikan atau dipancarkan adalah
hanya sinyal suara (audio).
D.
Karakteristik Radio Siaran
•
Kekuatan Radio
1. Lambang komunikasi radio bersifat auditif, terbatas pada
rangkaian suara atau bunyi yang hanya menerpa indera
telinga.
2. Radio dapat menembus semua pelosok desa karena daya
jangkauannya tidak mengenal batas-batas geografi .
3. Radio merupakan media yang murah bagi penyelenggara
pembangunan maupun bagi khalayak .
4. Siaran dapat dilaksanakan sepanjang hari .
5. Ringan dan dapat dibawa kemana-mana .
6. Dapat dinikmati dalam berbagai suasana oleh siapapun .
7. Selektifitas
8. Mencapai khalayak yang tersegmentasi
9. Mencapai calon pelanggan pada tingkat perorangan dan akrab
10. Radio siaran mengandung daya tarik
21
•
Kelemahan Radio
1. Penggunaan radio sebagai media penghibur.
2. Isi/ materi siaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Perpecahan (fragmentasi/fraksionalisasi) khalayak
4. Perhatian terbatas
5. Clutter (ketidakberaturan)
6. Tidak dapat menggunakan visualisasi
7. Kesulitan membeli waktu radio
2.5 Radio
Radio merupakan salah satu media elektronik yang memiliki sejarah lebih
awal dibandingkan media elektronik lainnya. Banyak perkembangan yang telah
dijalani oleh radio ini yang berasal dari Dunia maupun yang di Indonesia
sekalipun, dibawah ini akan peneliti terangkan sedikit mengenai sejarah
perkembangan radio di dunia maupun Indonesia :
a) Radio di Dunia
¾ Penemuan Radio Komunikasi
Pada awal tahun 1890an seorang Itali bernama Guglielmo
Maconi mempelajari ilmu ilmu dasar temuan para ilmuwan
tersebut
di
atas
dan
berusaha
mengembangkan
dan
menerapkannya sehingga dapat berguna secara langsung untuk
22
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan menciptakan
inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz,
Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang
elektromagnet dan mengisinya dengan informasi. Sehingga
peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut
mampu mentransfer informasi dari satu tempat ke tempat lain
tanpa kawat, inilah awal dari komunikasi radio. Peralatan
sederhana dari Marconi yang diciptakan pada sekitar tahun 1894
ini mempunyai jarak capai sekitar 800 meter. Pada tahun 1896,
Marconi pindah dari BolognaItalia ke Inggris melunjutkan
percobaan-percobaan
radionya
dengan
memperbesar
jarak
jangkauannya menjadi sekitar 6.5 km dan dua tahun kemudian ia
mampu mentransmisikan informasi dengan radionya melintasi
Kanal Inggris. Akhirnya, pada tahun 1901 Marconi dan kawankawannya berhasil mengadakan komunikasi radio melintasi
Atlantik, ialah dari PoldhuInggris ke Halifax Newfoundland.
Sejak saat itu teknologi komunikasi radio telah mampu
menerobos masuk ke aspek ekonomi dan militer, peralatan
telegraphi tanpa kawat mulai digunakan untuk komunikasi di laut.
Sekitar tahun 1905 sparkgap transmitter dan coherer receiver
dipasang di kapal-kapal dagang dan kapal kapal angkatan laut
sehingga sejak saat itu hubungan antara kapal di seberang lautan
dengan daratan dapat dilakukan.
23
Seperti kita sadari bahwa dewasa ini komunikasi radio makin hari
makin berkembang, penggunaannya makin meluas dan telah
meresap pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di
dunia dan komunikasi radio telah menjadi sesuatu yang strategis
vital.
¾ Kegiatan Radio Amatir
Radio amatirisme telah menarik perhatian para penggemar
pengetahuan (scientific hobby) masyarakat di berbagai negara.
Experimen-experimen teknik radio telah dikembangkan di
berbagai negara. Para amatir radio di berbagai negara telah
melakukan eksperimene-ksperimen baik secara perorangan
maupun berkelompok dan berbagai organisasi amatir radio telah
terbentuk. Tercatat dalam sejarah bahwa organisasi amatir radio
tertua di dunia adalah “The Wireless Institute of Australia” yang
didirikan pada tahun 1910, disusul pada tahun 1913 berdirinya
“The Wireless Society of London” yang kemudian berkembang
dan berganti nama menjadi “Radio Society of Great Britain” Pada
tahun 1914 berdirilah “The American Radio Relay Legue” dan
disusul dengan berdirinya organisasi amatir radio di berbagai
negara.
Amatir radio di dunia secara rutin mengadakan komunikasi
diantara
mereka
untuk
tukar
menukar
pengetahuan
dan
pengalamannya di bidang teknik elektronika radio. Komunikasi
24
yang dilakukan secara rutin ini menimbulkan terjadinya
persahabatan diantara para amatir radio di dunia dan memberikan
dampak kepada terjadinya persahabatan antar bangsa di dunia.
Kerjasama ini dipererat dengan berdirinya The International
Amateur Radio Union (IARU) pada tanggal 18 April 1925 yang
merupakan organisasi amatir radio internasional dan tanggal 18
April dinyatakan sebagai HARI AMATIR RADIO SEDUNIA.
Pada tahun 1977 ORARI secara resmi menjadi anggota IARU.
Kerjasama amatir radio antar negara ini mengalami hambatan
karena peraturan di setiap negara berbeda. Keseragaman
pengaturan di negara-negara tersebut mutlak diperlukan dan
mendapatkan legalitas internasional. Perjuangan amatir radio
dunia kepada ITU (International Telecommunication Union)
berhasil dengan dicantumkannya Radio Amateur Service dalam
Radio Regulation yang mengatur dan melindungi kegiatan amatir
radio.
Teknologi radio ini telah mendorong kemajuan yang pesat pada
perkembangan elektronika dan dewasa ini telah mendorong pula
kemajuan pada bidang ilmu yang lain ialah pada ilmu bahan
(material
sciences).
Dengan
diketemukannya
bahan
semikonduktor, peralatan komunikasi radio telah mengalami
perkembangan performancenya.
25
Teknologi komputer mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Dengan demensi yang sama, kemampuan micro chip meningkat
berlipat ganda dalam waktu yang relatif pendek.
Perkawinan antara komputer dengan radio telah memberikan era
baru
dibidang
telekomunikasi,
ialah
komunikasi
digital.
Disamping transfer data, teknologi komunikasi digital ini telah
mampu mentransfer program-program yang disusun dengan
bahasa komputer. Digital Signal Proccessing telah berkembang
pula, ia telah mampu mengeliminir gangguan pada transfer
informasi yang memberikan kemungkinan transfer data bebas dari
gangguan. Fotofoto dan informasi lain yang dikirim oleh satelit ke
bumi dapat diterima dengan sempurna. Begitu pula informasiinformasi yang ditransfer secara teresterial dapat dilakukan
dengan eliminasi gangguan secara penuh. Amatir Radio di
berbagai negara telah dengan tekun mengikuti perkembangan
teknologi komunikasi ini dan memberikan sumbangan yang cukup
berarti
bagi
kemajuan
teknologi
komunikasi
modern.
Diluncurkannya berbagai satelit amatir radio oleh rekan-rekan di
negara
maju
eksperimen
memberikan
para
amatir
pertanda
radio
di
majunya
dunia
eksperimen-
sejalan dengan
perkembangan teknologi. Sumbangan amatir radio tidak hanya
terbatas pada pengembangan teknologi transceiver tetapi sampai
kepada mempelopori pengembangan radio astronomi.
26
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh amatir radio ini tidak
hanya memberikan sumbangan bagi kemajuan teknologi dimana
teknologi merupakan tulang punggung pembangunan nasional,
akan tetapi memberikan pula aspek ganda.
Sekitar tahun 1914 sejak berdirinya ARRL, amatir radio di
Amerika Serikat membuat stasiun-stasiun radio yang bertugas merelay berita dari kapal yang ada di seberang lautan ke daratan
Amerika. Kegiatan ini merupakan sumbangan amatir radio dalam
bentuk public service. Kegiatan relay berita ini akhirnya diambil
alih penanganannya oleh pemerintah karena kegiatan semacam ini
dapat dijadikan komoditi untuk menghasilkan dana bagi negara.
Namun amatir radio diberikan tugas dan peranan lain dalam
rangka pengabdian kepada umat manusia ialah merelay berita dari
sation radio yang mengalami marabahaya. Tugas ini merupakan
tugas mulia seorang amatir radio. Dengan demikian, maka tugas
amatir radio tidak hanya mengadakan eksperimen yang hasilnya
disumbangkan untuk pembangunan akan tetapi telah berkembang
dengan tugas berikutnya ialah dalam rangka kemanusiaan,
menolong manusia lain yang berada dalam keadaan marabahaya.
Di Amerika Serikat pada tahun 1917 kegiatan radio amatir
diberhentikan karena Amerika Serikat terlibat dalam Perang
Dunia. Pada awal peperangan, angkatan bersenjata mengalami
kesulitan
pengadaan
personil
yang
mahir
di
bidang
27
telekomunikasi. Pengadaan personil terampil di bidang ini tidak
mungkin diselenggarakan dalam waktu yang singkat.
Melihat keadaan tersebut, amatir radio di Amerika Serikat secara
sukarela
telah
menyumbangkan
dirinya
beserta
peralatan
komunikasinya untuk kepentingan negara. Sekitar 4000 personil
amatir radio masuk sebagai sukarelawan pada angkatan bersenjata
untuk menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya kepada
negara. Demikian halnya pada periode Perang Dunia ke II,
tercatat sekitar 24 ribu amatir radio di Amerika Serikat menjadi
sukarelawan pada angkatan bersenjata. Situasi semacam ini tidak
hanya terjadi di Amerika Serikat akan tetapi di berbagai negara
yang terlibat dalam peperangan. Sehingga tugas dan fungsi amatir
radio berkembang lagi ialah sebagai cadangan nasional di bidang
telekomunikasi. Amatir radio harus selalu siap untuk secara
sukarela menyumbangkan diri beserta peralatannya untuk negara
bila sewaktu-waktu diperlukan. Rasanya sumbangan sukarela ini
tidak hanya diperlukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya
akan tetapi negara memerlukan bantuan pula dari amatir radio
pada periode pembangunan. Aspek lain dari kegiatan amatir radio
ialah pengabdian kepada masyarakat yang berupa bantuan
komunikasi sukarela kepada msyarakat secara nonkomersial.
Salah satu bencana alam di Amerika Serikat dimana amatir radio
di negara itu untuk pertama kalinya memberikan sumbangannya
28
yang cukup berarti ialah pada waktu terjadi badai besar yang
melanda New York pada tahun 1929.
b) Sejarah Radio di Indonesia
¾ Radio Republik Indonesia
Melalui situsnya dijelaskan bahwa RRI atau Radio Republik
Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11September 1945,
oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa
stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah
Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam, Jakarta, menghasilkan
keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih
Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang
pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang
terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3
butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal
dengan Tri Prasetya RRI. Penghapusan Departemen Penerangan
oleh
Pemerintah
Presiden
Abdurahman
Wahid
dijadikan
momentum dari sebuah proses perubahan government owned
radio ke arah Public Service Boradcasting dengan didasari
Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani
Presiden RI tanggal 7 Juni 2000.
Saat ini RRI memiliki 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran
khusus yang ditujukan ke Luar Negeri dengan didukung oleh
8500 karyawan. Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir
29
seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 3 program yaitu
Programa daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas
sampai pedesaan, Programa Kota (Pro II) yang melayani
masyarakat di perkotaan dan Programa III (Pro III) yang
menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel) kepada
masyarakat luas. Di Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6
programa yaitu programa I untuk pendengar di Propinsi DKI
Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk segment pendengar
remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan
Informasi, Programa IV Kebudayaan, Programa V untuk saluran
Pendidikan dan Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing.
Sedangkan
"Suara
menyelenggarakan
Indonesia"
siaran
(Voice
dalam
of
Indonesia)
10
bahasa.
¾ Sekilas Sejarah Amatir Radio di Indonesia
Kegiatan Amatir radio merupakan kegiatan orang-orang
yang mempunyai hobby dalam bidang tehnik transmisi radio dan
elektronika, kegiatan ini disahkan, diatur dan diawasi secara
global baik oleh Badan-badan telekomunikasi international seperti
ITU dan IARU maupun oleh badan telekomunikasi nasional
disetiap negara. Oleh karena itu dalam melakukan kegiatannya
mereka mempunyai dan berlandaskan KODE ETIK AMATIR
RADIO. Kegiatan amatir radio di Indonesia dimulai pada tahun
30
1930-an ketika Indonesia masih dalam jajahan Belanda atau
Hindia Belanda. Sangat sedikit orang yang dipercaya oleh
kekuasaan untuk memiliki izin amatir radio saat itu. Dua diantara
mereka yang disebut-sebut sebagai pelopor adalah : Rubin Kain
(YB1KW) yang izinnya didapat tahun 1932. Beliau telah
meninggal pada tahun 1981. Yang kedua adalah B. Zulkarnaen
(YB0AU) yang izinnya didapat pada tahun 1933. Beliau juga
telah meninggal pada tahun 1984. Semua aktifitas amatir radio
dihentikan pada saat pendudukan Jepan dan Perang Dunia II,
namun ada dari sebagian mereka yang tetap nekat beroperasi
dibawah tanah untuk kepentingan Revolusi Kemerdekaan
Republik Indonesia. Tahun 1945, proklamasi kemerdekaan RI
disiarkan ke seluruh dunia dengan menggunakan sebuah
pemancar radio revolusioner yang dibuat sendiri oleh seorang
amatir radio yang bernama Gunawan (YB0BD). Jasa YBoBD ini
diakui oleh Pemerintah dan sebagai penghargaannya, pemancar
radio buatan Gunawan tersebut di simpan di Museum Nasional
Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan amatir radio diselenggarakan kembali pada
tahun 1945 sampai dengan 1949. Namun karena alasan keamanan
dalam negeri, pada tahun 1950, pemerintah melarang kegiatan
amatir radio hingga tahun 1967. Landasan pelarang itu adalah
Undang-undang No. 5/1964 yang menegaskan hukuman yang
31
sangat berat bagi mereka yang memiliki pemancar radio tanpa
izin.
Pada tahun 1966, amatir radio memperjuangkan kepentingannya
kepada pemerintah agar amatir radio dapat diselenggarakan
kembali di Indonesia. Akhirnya, dengan Peraturan Pemerintah
No. 21/1967, pemerintah mengizinkan kembali kegiatan amatir
radio.
Melalui Konferensi Amatior Radio yang pertama pada tgl.
9 Juli 1969 di Jakarta, didirikan organisasi yang bernama
Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI). Pada
Munas ORARI tahun 1977, nama organisasi dirubah menjadi
Organisasi Amatir Radio Indonesia dengan singkatan yang sama
hingga sekerang. Terbentuknya ORARI dapat dikatakan berawal
di Jakarta dan Jawa Barat atau pulau Jawa pada umumnya dan
diprakarsai oleh kegiatan aksi mahasiwa , pelajar dan kaum muda,
diawal tahun 1965 sekelompok mahasiwa publistik yang
tergabung dalam wadah KAMI membentuk radio siaran
perjuangan bernama Radio Ampera, mulai saat itu juga
bermunculanlah radio siaran lainya seperti Radio Fakultas Tehnik
UI, Radio Angkatan Muda, Kayu Manis, Draba, dll. Sudah tentu
semua radio siaran itu merupakan siaran yang tak memiliki izin
alias Radio gelap. Sadar karena semakin banyaknya radio siaran
bermunculan yang memerlukan suatu koordinasi demi tercapainya
32
perjuangan ORBA maka dibentuklah pada tahun 1966 oleh para
mahasiwa suatu wadah yang diberi nama PARD (Persatuan Radio
Amatir Djakarta) diantaranya terdapat nama-nama koordinatornya
seperti Willy A Karamoy. Ismet Hadad, Rusdi Saleh, dll. Di
Bandung juga terbentuk PARB. Pada mulanya PARD merupakan
wadah bagi para amatir radio dan sekaligus radio siaran .
Sehingga pada saat itu secara salah masyarakat mengidentikan
Radio amatir sebagai radio siaran non RRI.
¾ Radio Siaran Swasta
PRSSNI sebagai wadah organisasi radio swasta di
Indonesia menuliskan bahwa keberadaan radio siaran di
Indonesia, mempunyai hubungan erat dengan sejarah perjuangan
bangsa, baik semasa penjajahan, masa perjuangan proklamasi
kemerdekaan, maupun didalam dinamika perjalanan bangsa
memperjuangkan kehidupan masyarakat yang demokratis, adil
dan berkemakmuran. Di zaman Penjajahan Belanda, radio siaran
swasta yang dikelola warga asing menyiarkan program untuk
kepentingan dagang, sedangkan radio siaran swasta yang dikelola
pribumi menyiarkan program untuk memajukan kesenian,
kebudayaan,
disamping
kepentingan
pergerakan
semangat
kebangsaan. Ketika pendudukan Jepang tahun 1942, semua
stasiun radio siaran dikuasai oleh pemerintah, programnya
33
diarahkan pada propaganda perang Asia Timur Raya. Tapi setelah
Jepang menyerah kepada Sekutu 14 Agustus 1945 para
angkasawan pejuang menguasai Radio Siaran sehingga dapat
mengumandangkan Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945
ke
seluruh
dunia.
Selanjutnya
sejak
proklamasi
kemerdekaan RI sampai akhir masa pemerintahan Orde Lama
tahun 1965, Radio Siaran hanya diselenggarakan oleh Pemerintah,
dalam
hal
ini
Radio
Republik
Indonesia
atau
RRI.
Secara defacto Radio siaran swasta nasional Indonesia tumbuh
sebagai perkembangan profesionalisme “radio amatir” yang
dimotori kaum muda diawal Orde baru tahun 1966, secara yuridis
keberadaan radio siaran swasta diakui, dengan prasyarat,
penyelenggaranya ber-Badan Hukum dan dapat menyesuaikan
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI nomor 55 tahun 1970
tentang Radio Siaran Non Pemerintah, yang mengatur fungsi, hak,
kewajiban
dan
tanggungjawab
radio
siaran,
penyelenggaraan, perizinan serta pengawasannya.
syarat-syarat
34
2.6. Konsep Program Radio
2.6.1 Program Radio Siaran
Kata Program berasal dari bahasa Inggris ”programme” yang
berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditayangkan
media penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan
demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau
acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk
mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media penyiaran.
Program dapat dianalogikan dengan produk atau barang (goods)
atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini
audiens. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan
orang, sehingga mereka bersedia mengikutinya. Yang bertanggungjawab
dalam mengelola program atau acara pada media penyiaran adalah bagian
program. Program yang dikelola harus disesuaikan dengan karakteristik
audiennya, sehingga mampu menarik sebanyak mungkin audiens yang
dituju.
Format siaran radio dapat didefinisikan sebagai upaya pengelola
stasiun radio untuk memproduksi program siaran yang dapat memenuhi
kebutuhan audiennya. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsipprinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan
suatu siaran, sehingga dapat diterima audien. Ruang lingkup format
35
siaran tidak saja menentukan bagaimana mengelola program siaran, tetapi
juga bagaimana memasarkan program siaran itu.
Setiap stasiun radio sangat penting untuk menentukan format
siaran, sebelum memulai kegiatan penyiaran. Proses penentuan format
dimulai dari penentuan visi dan misi yang ingin dicapai, pemahaman
tentang pendengar yang dituju, melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa
kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis audien. Dari sini
ditentukan format siaran apa yang relevan, beserta implementasinya pada
wilayah program dan pemasaran. Tujuan penentuan format siaran adalah
untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik, dan untuk kesiapan
berkompetisi dengan media lainnya di suatau lokasi siaran.
Format siaran lahir dan berkembang seiring dengan tuntutan
spesialisasi siaran, akibat maraknya pendirian stasiun radio, format siaran
dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek demografis audien,
seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi hingga geografi.
Berdasarkan pembagian tersebut, maka muncullah media penyiaran
berdasarkan kebutuhan kelompok tersebut. Pada stasiun radio, terdapat
beberapa format siaran, misalnya anak-anak, remaja, dewasa dan tua.
Berdasarkan profesi, perilaku, atau gaya hidup, ada radio
berformat : professional, intelektual, petani, buruh, mahasiswa, dsb.
Format stasiun penyiaran radio ketika diterjemahkan dalam kegiatan
siaran harus disesuaikan dengan : -Kepribadian - Pilihan musik dan lagu -
36
Pilihan Gaya Tutur - Pilihan Spot atau kemasan iklan, jingle, dan bentukbentuk promosi acara radio lainnya. Bagian program bertugas
merencanakan, memilih, dan menyusun acara. Membuat rencana siaran
berarti membuat konsep acara yang akan suguhkan kepada audien.
Bagian program harus bisa memperkirakan selera audiens.
2.6.2 Format Radio Siaran
Membuat program radio tentu tidak hanya berdasar pada
keinginan semata dari seorang Produser atau Program Director. Begitu
ada keinginan untuk membuat sebuah program acara, langsung buat
program acara baru. Atau ketika tahu di station radio lain ada acara baru
yang ngetop kemudian latah ikut-ikutan membuat acara sejenis, sekedar
untuk mengikuti trend. Pada akhirnya, acara yang dibuat tidak lagi sesuai
dengan segmentasi, target audience, serta positioning yang telah
ditetapkan oleh staion radio bersangkutan.
Ada banyak pertimbangan dalam pembuatan program acara radio,
misalnya; acara seperti apa yang perlu dibuat, sesuai dengan segmentasi
dan target audience-nya tidak, konsep acara pas atau tidak dengan
positioning serta format stationnya, apa yang menjadi kelebihan program
acara tersebut dibanding dengan program lainnya, siapa yang akan
menjadi host atau narasumbernya, kapan sebuah program acara akan
diluncurkan, dan masih banyak pertimbangan dalam pembuatan program
radio.
37
Salah satu dasar pembuatan program acara yang penting adalah
mengacu pada format station yang telah ditetapkan oleh radio station
tersebut. Apa saja format station radio, dan bagaimana perwujudannya
dalam program acara, tulisan ini akan memberikan gambaran dasar
mengenai format station.
Munculnya pemograman radio sebenarnya diawali dengan
munculnya aliran music Rock ‘n Roll yang berakar pada music Rhythm
and Blues (R&B) pada tahun 1955. Saat itu kelompok music "Bill halley
and the Commets" sukses dengan album "Rock Around the Clock" yang
diputar di seluruh radio di Amerika Serikat dan menjadi album terlaris
pada saat itu. Hal ini membuat para broadcasters mulai menyadari bahwa
lagu-lagu
baru
yang
sedang
hits
akan
meningkatkan
jumlah
pendengarnya. Karena itulah kemudian muncul format Top 40 yang
menekankan pada pemutaran lagu-lagu baru yang sedang laris. Format ini
pula yang kemudian menjadi cikal bakal bagi munculnya format-format
lain dan menentukan sebuah program suatu di radio station.
Beberapa format yang kemudian terkenal ke seluruh dunia
menurut Michael C. Keith adalah Adult Contemporary, Album Oriented
Rock, Beautiful Music, Children, Classical, Classic Hit, Contemporary
Country, Contemporary Hit, Dance, Disco, Easy Listening, Ethnic, Jazz,
Middle of the Rock, Mix, Modern Rock, News, News/Talk, Religious,
Pop, Southern Rock, Top 40, Urban Contemporary, Talk, Rhythm and
38
Blues, Oldies, Nostalgia, All Sports, All Weather, All Business, All
Beatles, All Comedy, dan puluhan lagi. Di bawah ini terdapat beberapa
pengertian mengenai format radio yang banyak di gunakan sebagai acuan
oleh beberapa radio yang berada di Indonesia :
1. Adult Contemporary
Format ini ditujukan untuk kaum muda dan dewasa
dengan rentang umur sangat luas antara 25-50 tahun, serta
berdaya beli tinggi. Dalam format ini, program siarannya antara
lain meliputi musik pop masa kini, soft rock, balada, berita olah
raga, ekonomi, serta politik. Format AC ini kemudian
berkembang pula ke dalam format lain seperti Middle of the
Road, Album Oriented Rock, dan Easy Listening.
2. Contemporary Hit Radio (CHR)/Top 40 Radio
Format ini ditujukan untuk remaja (ABG) yang berumur
antara 12-20 tahun. Format ini bisa disebut sebagai format paling
populer dengan program siaran yang berisi lagu-lagu Top40/Top
30, serta lagu baru dan terlaris. Program siaran beritanya berisisi
seputar gossip idola dan tips praktis. Sebelum CHR awalnya
format ini disebut Top 40 Radio. Dalam format CHR pemutaran
musik mendapat perhatian yang sangat ketat, karena format ini
hanya memutarkan lagu-lagu terkini, tidak memutarkan lagu
39
lama, serta tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara
berdekatan waktunya (repetisi pemutaran lagu tidak sering).
3. All News/All Talks, Sports
All Talks lebih dulu hadir pada tahun 1960 di Los Angeles
dengan konsep siaran talk show interaktif mengupas isu-isu lokal.
All News hadir Kemudian tahun 1964 dimotori Gordon
McLendon di Chicago dengan konsep berita bulletin 20 menit
berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum
muda dan dewasa berumur 25-50 tahun, berdaya beli tinggi.
Berita dan bincang ekonomi-politik menjadi acara unggulan
dalam format ini.
4. Classic/Oldies/Nostalgia
Format ini ditujukan untuk kalangan dewasa dan tua
berumur 35-60 tahun. Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi
penyanyi dan lirik lagu lebih penting dari lagunya. Menyiarkan
berita kilas balik masa lalu, serta berita mistik.Perkembangan
teknologi informasi yang semakin pesat turut pula mempengaruhi
perkembangan format radio station.
40
5. News/ Berita
Format penyajian siaran porsi dominannya adalah berita
dan program-program interview, seperti contohnya segala isu/
berita actual seputar politik, ekonomi, sosial, dan budaya, dan lain
sebagainya (Radio Elshinta)
6. Album Oriented Rock
Format didasarkan dari album-album bergenre rock yang
mulai marak beredar sekitar tahun 80an contoh yang biasa
digunakan seperti lagu-lagu dari Nirvana, The Cure, Linkin Park,
U2, dan lain-lain.
7. Dangdut
Format musiknya full dangdut dan melayu, format radio
ini masih sangat digemari di Indonesia terutama oleh para
kalangan bawah dimana saat ini televisi masih belum mampu
memuaskan selera mereka mengenai music dangdut, contoh yang
biasa diputar pada musik dangdut adalah Rhoma Irama, Elvie
Sukaesih, Evi Tamala, Rita Sugiarto, Meggi Z, Ridho Rhoma, dan
masih banyak lainnya.
41
8. Humor
Materi siaran yang digunakan humor dan cenderung
memasukkan unsur lucu pada format radionya. Namun tidak
banyak radio yang menggunakan format ini contoh yang
menggunakan format ini yaitu Radio SK.
Mengacu pada pengertian format program radio diatas dimana
dapat disimpulkan bahwa, format stasiun merupakan sebuah pola yang
menggambarkan identitas program atau stasiun radio itu sendiri. Secara
garis besar format stasiun dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. format
berita 2. format musik 3. format khusus.
Namun, sejalan dengan perkembangan zaman, format siaran
mempunyai penambahan pengertian diantaranya format program, format
produksi, dan format siaran. Seperti pada radio motion yang menjadi
studi penelitian peneliti dapat ditarik kesimpulan dari pendapat yang
diutarakan oleh Anton Wahyudi selaku Program direktur dari radio
Motion dan program chick chat yaitu format program chick chat ialah
berita karena format siaran yang lebih besar memberikan informasi
(berita) kepada audiens. Sehingga pihak chick chat
menyimpulkan
bahwa program mereka merupakan program dengan format musik karena
tetap memasukkan unsur musik dan juga merupakan format Adult
Contemporary dimana merupakan sebuah program yang ditujukan untuk
42
kaum muda dan dewasa dengan rentang umur sangat luas antara 25-50
tahun, serta berdaya beli tinggi. Namun tidak ketinggalan juga untuk
program chick chat ini mereka tetap memberikan informasi kepada
pendengar seperti informasi mengenai kesehatan, tren fashion yang ada
pada saat ini, kehidupan pribadi, ataupun mengenai kebudayaan
Dengan adanya format program, pendengar dapat menikmati
siaran radio sesuai dengan minatnya untuk mendengarkan. Format
program merupakan suatu batasan mengenai ciri tentang suatu program.
Ada beberapa jenis format program di dalam suatu radio. Namun,
sebelum membahas mengenai format program secara lebih jauh, disini
akan dijabarkan tentang program siaran ditelaah dari karakteristiknya.
Dari aspek karakteristiknya, jenis siaran dibagi menjadi dua, yaitu
1. Siaran karya artistik : siaran yang diproduksi melalui karya
artistik, yaitu proses produksi yang mengutamakan keindahan.
2.
Siaran karya jurnalistik : siaran yang diproduksi melalui
pendekatan jurnalistik yaitu suatu proses produksi yang
mengutamakan segi kecepatan, termasuk dalam proses penyajian
dalam khalayak.
43
2.7 Penyiar Radio
Penyiar radio adalah orang yang mampu mengomunikasikan gagasan,
konsep, dan ide, seta bertugas membawakan atau menyiarkan suatu program
pada suatu acara di radio. Dalam hal ini penyair memiliki tanggung jawab
terhadap acara yang dibawakan sehingga dapat berlangsung lancar.
Untuk menjadi seorang penyiar radio professional sebenarnya tidaklah
sesulit yang dibayangkan, namun seseorang memang memerlukan beberapa
syarat
ataupun
ketrampilan
untuk
meningkatkan
kemampuan
mereka
berkomunikasi satu sama lain sehingga ketrampilan dia sebagai penyiar itu lebih
terasah lagi.
Syarat utama untuk menjadi seorang penyiar sebenarnya sangat
sederhana, yaitu cukup memiliki modal suara atau vokal, niat, dan keinginan
yang kuat untuk mau belajar, dengan memenuhi syarat seperti itu hampir semua
orang bisa menjadi seorang penyiar. Ada beberapa hal yang harus penyiar radio
lakukan dan cermati, antara lain :
a. Libatkan pendengar dalam program acara
Untuk menari perhatian khalayak pendengar, tidak cukup hanya
memiliki golden voice (suara yang menarik dan memesona). Sehubungan
dengan itu penyiar radio harus melibatkan para pendengar dalam setiap
program acara yang dibawakannya.
44
b. Berbicara bukan bersuara
Modal paling utama yang harus dimiliki oleh penyiar adalah suara
namun pada kenyataannya ketika mereka sedang membawakan sebuah
program bukanlah bersuara yang mereka butuhkan, namun lebih kepada
berbicara maksud berbicara disini adalah seorang penyiar haruslah bisa
membawakan sebuah program itu seperti dia sedang berbicara kepada
seorang lawan berbicara dan bukan hanya sedang mengeluarkan suara.
sehingga memang dituntut seorang penyiar haruslah bisa
mengekspresikan naskah yang didapat sebaik mungkin walaupun pada
kenyataannya penyiar hanya mendapatkan beberapa lembar naskah saja.
Disini dituntut seorang penyiar harus bisa mengekspresikan naskah yang
hanya beberapa lembar saja agar pendengar bisa merasa dihibur
sedemikan rupa.
c. Maksimalkan ekspresi tubuh ke suara
Menjadi penyiar dan membawakan sebuah program di radio
hanyalah membutuhkan aspek audio yang dikeluarkan dan sangat perlu
diingat bahwa tidak ada unsur visualisasi ketika penyiar tersebut sedang
mengudara. Jadi, suarra benar-benar menjadi medium utama komunikasi
penyiar dengan pendengar. Oleh karena itu, seluruh energy ekspresi
komunikasi penyiar harus tergambar melalui suara.
45
d. Bergairah
Salah satu syarat keberhasilan komunikasi ditentukan oleh
kegairahan komunikatornya dalam hal ini yang dimaksud adalah penyiar
radio. Bagaimana pendengar dapat digerakkan supaya dapat bergairah
terhadap program yang disiarkan jika sejak awal program tersebut
pendengar mempunyai kesan penyiarnya sendiri loyo dan tidak
bersemangat.
e. Empati
Penyiar merupakan sahabat bagi pendengarnya, salah satu
diantara ekspresinya itu adalah dapat membangun empati. Empati adalah
kemampuan untuk melihat situasi dari sisi orang lain. Penjabarannya
berarti kemampuan penyiar radio melihat kepentingan, kebutuhan, dan
keinginan pendengar.
f. Penyiar adalah “etalase” radio
Penyiar dapat diibaratkan “etalase” atau tempat memajang barang
dagangan. Dalam hal ini “etalase” bisa juga diartikan sebagai “citra
radio”. Maksudnya gambaran dan citra radio mudah sekali tergambar dari
penampilan penyiarnya. Semakin cantik performa penyiar maka makin
tampak kecantikan manajemen, kerja sama, dan standarisasi siaran yang
ditetapkan radio tersebut.
46
g. Terbuka pada kritik
Penyiar adalah profesi yang terus bergerak dan pergerakan ini
merupakan pergerakan masyarakat yang dinamis. Jadi seorang penyiar
tidaklah boleh merasa tinggi hati atau merasa hebat karena itu sama saja
dia tidak bisa menerima pergerakan atau perubahan yang ada dan bisa
pula akan ditinggalkan oleh pendengarnya. Ada baiknya seorang penyiar
haruslah lapang dada terhadap berbagai kritik yang dilontarkan
kepadanya, karena semakin banyak kritik yang masuk berarti penyiar itu
sesungguhnya banyak disukai oleh pendengarnya.
2.7.1 Ketrampilan (skill) Penyiar Radio
Untuk menjadi seorang penyiar yang professional dan andal,
dibutuhkan kerja keras dan sikap pantang menyerah dalam usaha
memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi pada saat menjalankan
tugsa siaran. Ketrampilan mutlak yang harus dimiliki oleh penyiar radio,
antara lain :
a. Keterampilan Berbicara di depan mikrofon (announcing skill)
Keterampilan berbicara di depan mikrofon atau announcing skill
merupakan hal mutlak yang harus dikuasai oleh setiap penyair radio,
walaupun penyiar tersebut sudah senior sekalipun. Modal utama seorang
penyiar adalah suara, walaupun saat ini tuntutan untuk memiliki golden
voice tidaklah mutlak.
47
Sebagai penyiar yang ingin mempertahankan kualitas dan
eksistensinya, wajib menjaga kondisi vokal agar tetap standar, bagus, dan
menarik. Ada dua teknik yang dapat digunakan oleh penyiar untuk
meningkatkan keterampilan berbicara, yaitu :
1. Scripteading Technique
Scripteading Technique adalah teknik dasar siaran yang dilakukan
oleh penyiar dengan cara menggunakan atau membaca naskah. Biasanya
teknik ini digunakan penyiar radio dalam menyampaikan pesan atau
informasi berupa berita yang bersifat actual.
2. Adlibbing Technique
Adlibbing Technique adalah teknik dasar siaran yang dilakukan
oleh penyiar tanpa menggunakan atau membaca naskah. Biasanya, teknik
ini digunakan oelh penyiar radio dalam acara-acara interaktif yang
bersifat hiburan. Teknik ini dirasa lebih santai, fleksibel, dan bersahabat
sehingga mampu membawa pendengar benar-benar masuk ke dalam
program acara yang berlangsung.
b. Keterampilan Mempergunakan Peralatan (operating skill)
Penguasaan peralatan audio menjadi mutlak bagi penyiar radio.
Hal-hal yang harus dikuasai oleh penyiar radio di bidang teknik, antara
lain :
48
1. Mampu menghidupkan dan mematikan pemancar secara
mandiri, kecuali dalam keadaan darurat.
2.
Mampu mengoperasikan peralatan di ruang siaran, seperti
mixer, komputer dan program-program yang ada di dalamnya, ampli,
equalizer, stabilisator tegangan, mikrofon, headphone, telepon, dan lainlain.
3. Mengetahui dan mampu mengontrol teknik penggunaan
masing-masing alat seperti mikrofon karena setiap mikrofon memiliki
karakteristik yang berbeda beda.
4. Peka terhadap kualitas suara yang dihasilkan oleh pemancar
sampai ke penerima, dengan
cara selalu mendengarka output siaran
melalui radio penerima.
c. Keterampilan memilih dan merangkai musik (musical touch)
Penyiar radio harus dapat menikmati dan menghafal berbagai
karakter lagu yang diputarkannya di setiap tugas siarannya sehingga
nuansa indah yang tercipta dari berbagai macam lagu dan musik dapat
dirasakan oleh pendengar.
Walaupun di setiap radio siaran selalu tersedia seorang musc
director atau piñata music yang bertugas memilih dan menyiapkan
koleksi lagu yang harus diputar, namun dalam pelaksanaannya, peran
49
serta dan kemampuan masing-masing penyiar akan sangat menentukan
bagaimana sajian lagu itu berlangsung selama kurun waktu tertentu.
2.8 Teori- teori Dasar/Umum
Pada bagian ini peneliti akan memulai menulis mengenai teori umum
yang memang tepat untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Untuk
penelitian kali ini peneliti memakai teori Agenda Setting yang dijadikan sebagai
teori umum.
2.8.1 Teori Agenda Setting
Teori umum yang digunakan oleh peneliti untuk menyelesaikan
penelitian ini menggunakan teori agenda setting yang ditemukan oleh
Maxwell McCombs dan Donald Shaw pada tahun 1972. Kedua pakar ini
menuliskan bahwa audience tidak hanya mempelajari berita-berita dan
hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa
besar arti penting diberikan kepada suatu isu atau topik dari cara media
massa memberikan penekanan terhadap topik tersebut. Misalnya, dalam
merefleksikan apa yang dikatakan para kandidat dalam suatu kempanye
pemilu, media massa terlihat menentukan mana topik yang penting.
Dengan kata lain, media massa menetapkan 'agenda' kampanye
tersebut. Asumsi agenda-setting ini mempunyai kelebihan karena mudah
dipahmi dan relatif mudah untuk diuji. Dasar pemikirannya adalah di
antara berbagai topik yang dimuat media massa, topik yang mendapat
50
perhatian lebih banyak dari media massa akan menjadi lebih akrab bagi
pembacanya dan akan dianggap penting dalam suatu periode waktu
tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang kurang mendapat
perhatian media.
Secara singkat teori penyusunan agenda ini mengatakan media
(khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita
pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita
berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan pada apa yang
harus kita lakukan. Media massa memberikan agenda-agenda melalui
pemberitaannya, sedang masyarakat akan mengikutinya.
Menurut asumsi teori ini media mempunyai kemampuan untuk
menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau
peristiwa tertentu. Media mengatakan pada kita apa yang penting dan apa
yang tidak penting. Media pun mengatur apa yang harus kita lihat, tokoh
siapa yang harus didukung. Agenda media ini juga bisa sengaja
dimunculkan.
Sekedar contoh adalah kasus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
yang melibatkan mantan pejabat Orde Baru sudah banyak dilupakan.
Secara tiba-tiba media massa mengekspos keterlibatan KKN seorang
mantan pejabat Orba. Kemudian berita ini menjadi perhatian utama
media massa baik dimunculkan di headline (halaman muka) maupun
51
dikupas beberapa saat. Agenda yang dilakukan media massa ini akhirnya
akan menjadi agenda pembicaraan masyarakat, meskipun kasusnya sudah
lama dilupakan. Semakin gencar media massa memberitakan semakin
hangat dan ramai topic tersebut dibicarakan masyarakat.
Teori ini akhirnya berkembang dan banyak riset dilakukan untuk
membuktikan teori ini. Pada awal perkembangannya, riset agenda setting
lebih banyak yang menggunakan metode murni kuantitatif. Konsepkonsep seperti agenda media dan agenda publik, dalam tradisi kuantitatif
dioperasionalkan sebagai susunan urutan isu-isu yang diberritakan media
massa dan isu-isu yang dianggap penting di masyarakat, sehingga bisa
diukur secara kuantitatif. Namun dalam perkembangannya, Agenda
Setting digabung dan dilengkapi dengan studi kualitatif, baik sebagai
pelengkap studi awal analisis prosesnya maupun efek lanjutan.
Teori Agenda Setting ini memiliki beberapa kemampuan yang
paling menonjol dari teori ini yaitu Kemampuan untuk mempengaruhi
perubahan kognitif individu ini merupakan aspek terpenting dari
kekuatan komunikasi massa. Asumsi agenda-setting ini mempunyai
kelebihan karena mudah dipahmi dan relatif mudah untuk diuji. Dasar
pemikirannya adalah di antara berbagai topik yang dimuat media massa,
topik yang mendapat perhatian lebih banyak dari media massa akan
menjadi lebih akrab bagi pembacanya dan akan dianggap penting dalam
52
suatu periode waktu tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang
kurang mendapat perhatian media.
Asumsi ini berhasil lolos dari keraguan yang ditujukan kepada
penelitian komunikasi massa yang menganggap media massa memiliki efek
yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses
belajar dan bukan dengan perubahan sikap atau pendapat. Studi empiris
terhadap komunikasi massa telah mengkonfirmasikan bahwa efek yang
cenderung terjadi adalah dalam hal informasi. Teori agenda-setting
menawarkan suatu cara untuk menghubungkan temuan ini dengan
kemungkinan terjadinya efek terhadap pendapat, karena pada dasarnya
yang ditawarkan adalah suatu fungsi belajar dari media massa.
Kaitan antara teori agenda setting ini jika dikaitkan dengan
penulisan skripsi yang dikerjakan peneliti untuk meneliti mengenai air
personality penyiar program Chick Chat sudah tentu dalam kaitannya
ketika penyiar tersebut memberikan informasi yang kepada pendengar.
Banyak yang melupakan bagaomana antara menganalisis karakter
pernyiar dengan teori tersebut, terdapat keterkaitan ketika penyiar
memberikan informasi dan informasi itu bisa merupakan suatu berita
yang dapat diberikan kepada pendengar.
Untuk membuktikan mengenai teori agenda setting mungkin kita
bisa mencoba untuk mengamati mengenai pembicaraan yang sedang anda
53
lakukan dengan rekan anda mungkin anda akan menemukan bahwa hal
yang anda anggap penting untuk dibicarakan dalam pertemuan
antarpribadi merupakan hal-hal yang menjadi pusat perhatian media.
Memang, kita dapat mengatakan bahwa tidak ada peristiwa penting yang
dapat terjadi tanpa liputan media massa. Jika memang media tidak
meliputnya maka media akan menganggap berita tersebut tidaklah
penting. Akan tetapi apakah media memusatkan perhatian hanya pada
suatu peristiwa yang memang benar-benar penting atau perhatian
medialah yang membuat peristiwa itu penting? Sebenarnya, media
mengarahkan kita untuk memusatkan perhatian pada subjek tertentu yang
diberitakan media. Ini artinya media massa menentukan agenda kita.
Mengikuti pendapat dari Chaffe dan Berger ada beberapa catatan
yang perlu dikemukakan untuk memperjelas teori ini :
1. Teori itu mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan
mengapa orang sama-sama menganggap penting suatu isu.
2. Teori itu mempunyai kekuatan memprediksi sebab bahwa jika
orang-orang mengekspos pada suatu media yang sama, mereka
akan merasa isu yang sama tersebut penting.
3. Teori itu dapat dibuktikan salah jika, orang-orang tidak
mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan
mempunyai kesamaan bahwa isu media itu penting.
54
Sementara itu, Stephen W.Littlejohn pernah mengatakan, agenda
setting ini beroperasi dalam tiga bagian sebagai berikut .
a. Agenda media itu harus diformat. Proses ini akan memunculkan
masalah bagaimana agenda media itu terjadi pada waktu pertama kali.
b. Agenda media dalam banyak hal memengaruhi atau berinteraksi
dengan agenda publik. Atau kepentingan isu tertentu bagi publik.
c. Agenda Publik memengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda
kebijakan. Agenda kebijakan adalah pembuatan kebijakan public yang
dianggap penting bagi individu.
Dengan demikian, agenda setting ini memprediksikan bahwa
agenda media memengaruhi agenda publik sementara agenda publik sendiri
akhirnya memengaruhi agenda kebijakan.
Untuk lebih memperjelas tiga agenda (agenda media, agenda
khalayak, agenda, dan agenda kebijakan) dalam teori agenda setting ini,
ada beberapa dimensi yang berkaitan seperti yang dikemukakan Werner
Severin & James W. Tankard, sebagai berikut .
1. Agenda Media, dimensi-dimensinya :
a. Visiabilitas (visiability), yaitu jumlah dan tingkat menonjolnya
berita.
b. Tingkat menonjol bagi khalayak(audience salience), yakni
relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak.
55
c. Valensi (valency), yaitu menyenangkan atau
menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa.
tidak
2. Agenda Khalayak, dimensi-dimensinya :
a. Keakraban (familiarity), yakni derajat kesadaran khalayak akan
topik tertentu.
b. Penonjolan Pribadi (personal salience), yakni relevansi
kepentingan individu dengan cir pribadi.
c. Kesenangan (favorability), yakni pertimbangan senang atau
tidak senang akan suatu topic berita.
3. Agenda Kebijakan
a. Dukungan (support), yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi
suatu berita tertentu.
b. Kemungkinan kegiatan (likelihood of action), yakni
kemungkinan Pemerintah melaksanakan apa yang mungkin
diibaratkan.
c. Kebebasan bertindak (freedom of action), yakni nilai kegiatan
yang mungkin dilakukan Pemerintah
2.9 Teori Khusus
Dibagian ini peneliti berusaha untuk menyempurnakan teori yang
digunakan sebagai bahan untuk menyelesaikan penelitian dari peneliti. Peneliti
menggunakan Teori Persamaan Media (Media Equation Theory) sebagai teori
khusus yang digunakan oleh peneliti sebagai teori yang digunakan untuk
penyelesaian penulisan peneliti.
56
2.9.1 Teori Persamaan Media ( Media Equation Theory)
Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Byron Reeves dan Clifford
Nass (professor jurusan komunikasi Universitas Stanford Amerika) dalam
tulisannya The Media Equation : How People Treat Computers, Television,
and New Media Like Real People and Places pada tahun 1996. Teori ini
relative sangat baru dalam dunia komunikasi massa.
Media Equation Theory atau Teori Persamaan Media ini ingin
menjawab persoalan mengapa orang-orang secara tidak sadar dan bahkan
secara otomatis merespon apa yang dikomunikasikan media seolah-olah
(media itu) manusia. Menurut asumsi dari teori yang ada ini media itu
diibaratkan seperti manusia. Teori ini memperhatikan bahwa media juga bisa
diajak untuk berbicara. Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti
dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang yang meliputi
situasi face to face. Misal seperti ketika kita berbicara dengan komputer
ketika kita sedang ingin mencari data yang kita butuhkan, seolah-olah
komputer itu manusia. Jika dilihat dalam komunikasi interpersonal misalnya,
manusia bisa belajar dari orang lain, bisa dimintai nasihat, bisa dikritik, bisa
menjadi penyalur kekesalan atau kehimpitan hidup. Apa yang bisa dilakukan
pada manusia ini bisa dilakukan oleh media massa. Dalam media elektronik
misalnya radio kita pun bisa melihat bahwa pendengar bisa meminta saran
kepada penyiar, penyiar pun bisa menjadi seperti seorang sahabat yang
hangat dan dekat dengan pendengar bisa memberikan beberapa nasihat pula
kepada pendengar yang memang sedang bermasalah. Intinya layaknya
57
manusia, media bisa melakukan apa saja yang dikehendaki individu bahkan
bisa jadi lebih dari itu. Selain seperti itu sama dengan contoh ketika kita
mendengarkan radio yang suaranya kecil walau volume suara juga sudah
dibesarkan tapi tetap terdengar kecil sehingga membuat kita mendekatkan
kuping kita menuju tempat speaker dari radio tersebut.
Contoh lain seperti ketika kita melihat televisi. Jika televisi yang kita
lihat ukurannya lebih kecil, ada kemungkinan kita menontonnya lebih dekat
jika dibandingkakn dengan televisi yang berukuran lebih besar. Kita bisa
meniru berbagai adegan dalam televisi sama persis seperti yang disajikannya.
Perilaku semacam itu sama saja seperti dengan yang dilakukan pada individu
yang lain. Ketika orang yang kita ajak berbicara suaranya kecil, kita
cenderung mendekat. Dalam proses interaksi sosial dikaatakan bahwa orangorang cenderung dekat dan menyukai satu sama lain karena terjadinya
kesamaan, misalnya kesamaan kebutuhan, kepercayaan, status sosial,
persamaan senasib, dan lain-lain.
Sejalan dengan teori ekuasi media ini, media bahkan dianggap seperti
kehidupan nyata. Dengan komputer kita bisa berbuat apa saja, misalnya kita
bisa mencari hiburan dengan permainan yang disediakan, kita bisa
menjelajah keseluruh dunia dengan perantaraan internet, kita bisa berkirim
surat secara cepat melalui email dengan dengan teman yang berada di Negara
lain, dan kita pun bisa menghabiskan waktu berjam-jam mencari kebutuhan
kita dengan komputer.
58
Radio pun tidak jauh berbeda dengan internet. Radio memberikan
hiburan, bisa memberikan nasehat kepada wanita yang sedang patah hati atau
pasangan yang sedang bermasalah bahkan radio dengan cepat dapat
memberikann informasi mengenai keadaan yang ada di jalanan yang
mungkin banyak diperlukan oleh beberapa orang yang terjebak kemacetan di
suatu daerah. Teori ekuasi media menemukan kebenarannya jika digunakan
untuk mengamati aktivitas di dalam perpustakaan. Saat ini banyak
perpustakaan memanfaatkan komputer. Suatu fakta yang tidak pernah
dibayangkan sebelumnya. Jika sebelumnya kita mencari katalog secara
manual, saat ini semua itu sudah diatasi dengan dengan komputer yang
disediakan di dalam perpustakaan.
Namun ternyata selain hal-hal yang berdekatan dengan kehidupan
sosial, sebagaimana dikutip Griffin, Reeves dan Nass menyatakan bahwa,
“Media are full partiscipants in our social and natural world.” (Griffin,
2003:405). Bagi Reeves dan Nass, media lebih dari sekedar “tool”. Jika
McLuhan mengatakan bahwa media adalah suatu alat, dan kemudian alat
itulah yang membentuk kita, namun Reeves dan Nass menyatakan bahwa
media lebih dari itu. Bagi mereka yang dinamakan sebagai “tool” sebagai
“hardware” yang bisa dibeli di toko. Sedangkan media, selama ini tidak bisa
disamakan dengan perangkat keras yang mati. Karena media juga
memberikan kontribusi dan pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan
manusia.
59
Mereka juga memberikan penekanan bahwa yang diberikan melalui
televisi, komputer, radio dan bentuk-bentuk media lainnya adalah sebuah
realitas virtual seperti yang biasa masyarakat itu lakukan. Oleh karenanya,
media bukan hanya sekedar “tool”.
Pembuktian The Equation Theory :
1. Interpersonal Distance─jarak interpersonal.
Sebuah penelitian mengenai perubahan emosi, sikap, dan gesture
beberapa orang ketika mereka sedang berhadapan dengan gambar
orang yang tengah berbicara kepada mereka di layar TV dengan jarak
yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa jarak antara penonton
dengan TV berpengaruh terhadap perubahan sikap, emosi, dan
gesture penonton. Menurut Reeves dan Nass, orang beranggapan
bahwa sebuah gambar wajah, berhubungan dengan ukurannya, hanya
merupakan simbol yang merepresentasikan orang yang tidak benarbenar ada di situ. Namun lebih dari itu, ukuran wajah secara luas
mempengaruhi response psikologis dari rasa ingin mendekat, sampai
penilaian terhadap karakter.
2. Similarity and Attraction (persamaan dan daya tarik)
Microsoft dan Macintosh memproduksi dua jenis software computer.
Yang pertama Max, yaitu komputer yang menggunakan kata-kata
perintah, menunjukkan dominansi terhadap pemakai. Yang kedua
bernama Linus, yaitu komputer yang menggunakan kata-kata
submissive. Reeves dan Nass menyatakan hal ini berpengaruh pada
60
para pemakai komputer. Menurut mereka, ketika mesin dilengkapi
dengan personality-like characteristics, orang akan merespons mesin
seolah-olah benda itu punya personality. Meskipun orang-orang ini
menyatakan bahwa mereka tidak percaya mesin benar-benar punya
kepribadian.
3. Source Credibility─kredibilitas sumber.
Misalnya, ketika kita mendengar dari teman kita tentang insiden
pemboman di suatu daerah, kita tidak akan mudah percaya. Tetapi
ketika kita menonton berita mengenai pemboman itu di TV lewat
pembawa acara berita yang terkenal dan kredibel seperti Rosiana
Silalahi atau kita mendengarkan melalui radio berita seperti Trijaya
fm atau Elshinta mengenai berita pengeboman tersebut tentu kita
akan lebih percaya pada media tersebut. Meskipun kita tahu bahwa
mungkin saja penyiar tersebut ketika membacakan berita tersebut
tidak menulis sendiri beritanya atau tidak terjun langsung ke tempat
kejadiannya.
2.9.2 Teori Model Lasswell
Satu teori lagi yang digunakan oleh peneliti untuk melengkapi
penelitiannya adalah teori model Lasswell, teori komunikasi ini
merupakan teori yang dianggap paling awal sekitar tahun 1948 oleh
Harold Lasswell. Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk
menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who says
in which channel to whom with what effect (siapa mengatakan apa
61
melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Jawaban bagi
pertanyaan paradigmatik : Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses
komunikasi yaitu Communicator (komunikator), Massage (pesan), Media
(media), Receiver (komunikan/penerima), dan Effect (efek).
Model yang diutarakan Lasswell ini secara jelas mengelompokkan
elemen-elemen mendasar dari komunikasi ke dalam lima elemen yang
tidak bisa dihilangkan salah satunya (Littlejohn, 1996:334). Model yang
dikembangkan oleh Lasswell ini sangat popular di kalangan ilmuan
komunikasi, dan kebanyakan mahasiswa komunikasi ketika pertama kali
belajar ilmu komunikasi, akan diperkenalkan dengan model di atas.
Sumbangan pemikiran Lasswell dalam kajian teori komunikasi massa
adalah identifikasi yang dilakukannya terhadap tiga fungsi dari
komunikasi
massa.
Pertama
adalah
kemampuan
media
massa
memberikan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di sekitar kita,
yang dinamakannya sebagai surveillance. Kedua, adalah kemampuan
media massa memberikan berbagai pilihan dan alternatif dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat, yang dinamakannya
sebagai fungsi correlation. Ketiga adalah fungsi media massa dalam
mensosialisasikan nilai-nilai tertentu kepada masyarakat, yang dalam
terminologi Laswell adalah kemampuannya mencatat bagian-bagian yang
membentuk sistem komunikasi massa dan serempak pula dapat
menggambarkan hasil-hasil yang hendak dicapai oleh komunikasi massa
melalui ketiga fungsi yang telah dijelaskan di atas.
62
2.10
Batasan Istilah
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan judul “Analisis Air
Personality penyiar pada program khusus perempuan di radio (studi kasus
terhadap program “chick chat” pada radio Motion 97.5 fm Jakarta”, untuk
lebih memahami mengenai penelitian tersebt maka peneliti mencoba untuk
memaparkan satu persatu dari kata-kata yang digunakan oleh peneliti pada
penelitiannya .
a. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia analisis merupakan turunan kata
dari analisa dimana merupakan kata yang memiliki arti penyelidikan suatu
peristiwa bisa merupakan sebuah karangan saja atau perbuatan dar sekelompok
orang dan lain sebagainya untuk mengetahui apa penyebab dari kejadian
tersebut, sekaligus mencoba untuk menyelidiki beberapa bagian yang menjadi
penyebab adanya masalah pada peristiwa tersebut.
b. Air Personality Penyiar
Seorang penyiar haruslah memiliki suatu gaya kepenyiaran atau
kepribadian penyiar yang harus dimiliki oleh seorang penyiar saat sedang
mengudara. Seorang penyiar radio yang professional harus memiliki “air
personality” yang baik demi meningkatkan profesinya sebagai penyiar radio.
Kepribadian ini harus dimiliki oleh tiap penyiar karena dari sinilah suatu image
dari program itu dibentuk, selain itu kepribadian penyiar pun sangat dibutuhkan
untuk mendapatkan simpati dan kesan mendalam dari pendengar setianya.
Banyak hal yang mempengaruhi air personality penyiar, :
63
i.
Naturalness
“to be natural is to be yours” untuk menjadi natural dalam
setiap tugas siaran, penyiar sebaiknya mampu menjadi dirinya
sendiri, tidak meniru orang lain dan tidak mengada-ada dalam
menjalankan tugasnya. Dengan bersifat natural dan apa adanya,
karakter penyiar radio akan terbentuk secara alami tanpa
dipaksakan, sehingga air personality benar-benar keluar dari
dalam diri penyiar melalui kata-kata dan pengekspresian jiwa
yang tersirat ketika sedang mengudara. Sikap natural tersebut
kemungkinan akan menjadi daya tarik tersendiri yang tidak
mungkin dapat ditiru oleh penyiar manapun. Jika akhirnya ada
yang mengikuti tentu tidak akan sama persis seperti penyiar
tersebut bawakan.
ii.
Vitality
Seorang penyiar radio adalah panutan bagi pendengarnya,
sehingga penyiar harus tampil sebaik mungkin. Setiap apa yang
dilakukan oleh penyiar radio di udara selalu menjadi trend setter
bagi pendengarnya sehingga air personality penyiar radio
haruslah mencerminkan gaya hidup yang baik dan patut untuk
ditiru oleh para audience atau para pendengarnya. Jangan bersikap
sembarangan karena hal itu akan memberikan kesan bahwa
penyiar radio tidak patut untuk ditiru. Selain itu, tugas penyiar
radio yang menghibur selalu menjadi alasan kuat untuk
64
memberikan kesan riang dan lincah di setiap kemunculan penyiar
di udara. Kesan riang dan lincah sangat dibutuhkan untuk
membentuk kepribadian penyiar di udara. Karena secara tidak
langsung kesan tersebut akan langsung menular kepada
pendengar.
iii.
Reliability
Hampir semua pekerjaan apapun itu jenis pekerjaannya
selalu menuntut adanya kejujuran, termasuk dalam dunia
penyiaran. Dalam membentuk air personality
yang baik,
kejujuran harus selalu dilakukan oleh setiap penyiar radio. Penyiar
harus jujur dalam menyiarkan segala hal, termasuk menyiarkan
segala sumber berita yang diperoleh selama proses siaran radio
berlangsung. Penyiar radio dituntut untuk selalu mengedepankan
kejujuran.
iv.
Friendliness
Sifat bersahabat juga menjadi faktor pendukung citra
penyiar di udara. Pendengar akan merasa betah mendengarkan
siaran radio bila dia mendapatkan perlakuan yang sewajarnya dari
seorang sahabat yang bernama “penyiar”. Sebagai seorang
sahabat pendengar tidak akan merasa terpaksa mendengarkan
siaran anda. Layaknya seorang sahabat maka penyiar akan selalu
berusaha untuk tampil akrab di setiap tugas siarannya. Keakraban
65
inilah yang pada akhirnya akan memunculkan sifat persahabatn
dan kekeluargaan di antara penyiar dan pendengar.
v.
Believability
Setiap perkataan yang keluar dari mulut penyiar tentu
harus dapat dipercaya, baik itu yang bersifat hiburan maupun
informasi. Segala sesuatu yang diungkapkan oleh penyiar radio
harus
dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Jangan
mengumbar janji kepada pendengar jika penyiar benar-benar tidak
dapat memenuhi janji tersebut. Lebih baik teliti lagi sebelum
mengatakan sesuatu pada pendengar karena kepercayaan yang ada
di pendengar akan pudar kalau saja penyiar tersebut terlihat sering
berjanji namun tidak dapat menepatinya.
vi.
Adaptability
Pergaulan setelah menjadi penyiar tentu akan berkembang
seiring dengan seberapa besar penyiar mengepakkan sayap. Di
sini penyiar harus berusaha untuk belajar beradaptasi atau
menyesuaikan diri dengan bermacam karakter orang dan situasi.
Tuntutan untuk menyesuaikan diri adalah suatu yang wajar karena
setiap saat penyiar radio selalu berhubungan dengan bermacam
orang. Jika penyiar tidak mampu untuk menyesuaikan diri, tentu
dia akan tersisih dari pergaulan, baik di dalam maupun di luar
bidang penyiaran.
66
c. Penyiar Radio
Penyiar radio adalah orang yang mampu mengomunikasikan gagasan,
konsep, dan ide, serta bertugas membawakan atau menyiarkan suatu program
acara di radio. Dalam hal ini, penyiar radio memiliki tanggung jawab terhadap
acara yang sedang dibawakannya sehingga dapat berlangsung dengan lancer.
Ada kesamaan pengertian tentang penyiar radio, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), penyiar adalah orang yang menyiarkan atau penyeru pada
radio. Di sini, fungsi penyiar sangat sederhana, yaitu hanya bertugas untuk
menyiarkan dan menyerukan materi siaran melalui radio siaran. Chester,
Garisson, dan Willis dalam bukunya yang berjudul Television and Radio
mengatakan bahwa penyiar dalam sebuah stasiun radio memainkan banyak
peran. Pada umumnya, penyiar merupakan juru bicara stasiun radio siaran. Di
balik layar studio, penyiar juga mempunyai pekerjaan tugas lain sesuai
keterampilan yang dimilikinya.
d. Perempuan
Perempuan adalah suatu mahluk yang diciptakan Tuhan yang merupakan
lawan jenis dari laki-laki, perempuan juga merupakan makhluk yang memiliki
kodrat untuk mengandung, melahirkan, dan menyusui. Perempuan adalah juga
Individu yang indah dan unik serta mempunyai peranan tersendiri, peranan yang
khusus di dalam kehidupan ini. Perempuan bisa menjadi suatu pribadi yang
menyenangkan dan mempunyai arti bila dia menyadari, memahami dan
menjalankan fungsinya di posisi dimana dia ditempatkan di dalam dunia ini, baik
sebagai anak, ibu, menantu, mertua, adik, kakak, istri ataupun teman. Perempuan
67
juga merupakan mahluk yang senang bersosialisasi. Senang untuk ngobrol
kesana kemari dengan teman-temannya karena itu juga oleh sebagian perempuan
digolongkan sebagai salah satu bentuk dalam mengungkapkan emosi dan
perasaannya. Perempuan suka berbicara dan ingin didengarkan. Perempuan juga
merupakan makhluk yang berhati lembut, dan anggun karena mereka merupakan
contoh konkrit bagi anak-anaknya.
e. Chick Chat
Chick chat merupakan salah satu program Khusus untuk perempuan,
yang membahas mengenai berbagai hal mengenai wanita dari mengenai
permasalahan pribadi hingga menemukan solusi untuk permasalahan yang
menyangkut mengenai mereka yang sudah berkeluarga. Chick chat merupakan
yang di dalamnya terdapat sebuah segmen “keepin Busy” dimana program
tersebut membahas mengenai wirausaha wanita yang sukses dan berhasil dalam
karirnya.
f. Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan
cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat
ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan
medium pengangkut (seperti molekul udara).
Download