pengaruh dimensi profesionalisme auditor terhadap pertimbangan

advertisement
PENGARUH DIMENSI PROFESIONALISME
AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN
TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES
AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR
AKUNTAN PUBLIK BERAFILIASI
Boyke Raja Hizkia
Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai pengaruh dimensi profesionalisme
auditor terhadap pertimbangan tingkat materitalitas dalam proses audit laporan keuangan
pada KAP berafiliasi. Metode dalam penelitian ini akan disajikan lewat data statistik,
dimana nanti angka – angka tersebut akan menghasilkan sebuah kesimpulan. Analisisnya
didasarkan pada jawaban responden yang diperoleh sejumlah 98 auditor KAP berafiliasi.
Setelah data berhasil dikumpulkan maka peneliti akan melakukan serangkaian uji untuk
menentukan apakah data itu valid dan reliable. Setelah data diketahui valid barulah data –
data tersebut akan dilakukan uji – uji. Metode analisis yang digunakan adalah metode
analisis berganda, metode ini digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu
variabel independen terhadap variabel dependen. Setelah uji tersebut diperoleh maka
didapatlah sebuah kesimpulan yang bisa menjawab pertanyaan pada rumusan masalah.
Hasilnya adalah
masing masing variabel seeperti pengabdian terhadap profesi,
kemandirian, keyakinan terhadap profesi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
penentuan tingkat materialitas pada KAP berafiliasi. Sedangkan variabel lain yaitu
pengabdian kewajiban sosial dan hubungan sesama profesi, masing – masing tidak
berpengaruh secara parsial terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Sedangkan kelima
dimensi profesionalisme yaitu pengabdian terhadap profesi, pengabdian kewajiban sosial,
kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubugan dengan sesama profesi berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukan oleh auditor
KAP berafiliasi.
Kata kunci: profesionalisme auditor, dimensi profesionalisme, materialitas
I. PENDAHULUAN
Materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing, terutama standar
pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Oleh karena itu, materialitas mempunyai
pengaruh yang mencakup semua aspek audit dalam audit atas laporan keuangan. Ada dua
konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor yaitu; konsep materialitas dan
konsep risiko audit. Karena auditor tidak bisa memeriksa setiap transaksi yang dicerminkan
dalam laporan keuangan, maka ia harus bersedia menerima beberapa jumlah kekeliruan kecil.
Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yang dapat diterima oleh auditor
agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut.
Dalam melakukan pertimbangan terhadap materialitas mencakup pertimbangan
kualitatif dan pertimbangan kuantitatif. Tingkat materialitas suatu entitas pun tidak sama
antara satu entitas dengan entitas lainnya, hal itu tergantung dari besarnya ukuran suatu
entitas. AICPA menyebutkan bahwa risiko audit dan materialitas perlu dipertimbangkan
dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit dalam mengavaluasi prosedur
audit.
Pertimbangan auditor tentang materialitas adalah suatu masalah kebijakan profesional
dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan
keuangan. Tanggung jawab terhadap inilah yang membuat auditor harus secara seksama
melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan auditee nya. Mengapa pertimbangan
profesional yang dilakukan oleh auditor ini menjadi penting? Karena opini dari auditor akan
sangat berdampak terhadap keputusan para pemegang kepentingan laporan keuangan. Jika
auditor secara sengaja menentukan besaran jumlah yang material dalam laporan keuangan
tanpa didasari pertimbangan yang harusnya dilakukan maka hal tersebut dapat disamakan
dengan auditor telah menyatakan pemberian pendapat yang tidak jujur dan tidak sesuai
dengan keadaan perusahaan, sehingga bisa saja dapat memberikan dampak yang negatif bagi
para pengambil keputusan laporan keuangan tersebut.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu menyampaikan hasil penelitian menggunakan
angka – angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat data primer yaitu
data yang diambil langsung dari sumber nya. Data diambil menggunakan instrument
kuesioner dengan menyebarkan kuesioner ke kantor akuntan publik berafiliasi. Setelah data
didapat maka akan dilakukan beberapa pengujian untuk menyatakan apakaha data tersebut
sudah layak untuk dilakukan penelitian ke tahap berikutnya. Variabel dalam penelitian ini
ada 5 yaitu Pengabdian Pada Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Keyakinan terhadap
Profesi dan Hubungan dengan sesama profesi. Kelima variabel tersebut akan diteliti
pengaruhnya terhadap pertimbangan tingkat materialitas yang dilakukan oleh auditor.
II.1 Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif bertujuan untuk menggambarkan nilai maksimum, minimum dan
nilai mean dari data yang telah didapat melalui kuesioner, selain itu statistik deskriptif juga
berguna untuk mendapatkan standar deviasi.
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pengabdian Terhadap Profesi
98
15
37
28.22
3.516
Pengabdian Kewajiban Sosial
98
10
25
18.48
2.637
Kemandirian
98
4
15
11.80
1.926
Keyakinan Terhadap Profesi
98
5
13
10.63
1.536
Hubungan Dengan Sesama Profesi
98
6
25
17.65
3.110
Materialitas
98
33
86
63.39
7.695
Valid N (listwise)
98
II.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi Klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah, uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Semua uji dalam asumsi klasik
harus dapat dilewati agar penelitian ini bisa masuk ketahap uji hipotesis
II.2.1 Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas dalam penelitian ini adalah untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Dalam melakukan pengujian normalitas untuk penelitian uji
yang diginakan adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dasar pengambilan keputusan
nya jika nilai KS-Z > dari 0,05 maka data terdistribusi normal, jika KS-Z < 0,05 maka data
tidak terdistribusi normal. Pada penelitian ini nilai KS-Z sebesar 0.670 maka dapat dikatakan
bahwa data dalam penelitian ini normal.
II.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk melakukan deteksi terhadap gejala
korelasi antara variabel independen dengan variabel independen lain yang ada pada
penelitian ini. Untuk melakukan uji multikolinieritas maka teknik yang digunakan adalah
Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi dianggap bebas dari multikolinieritas jika
variabel independen penelitian memiliki tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dalam
penelitian ini memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak diketemukan adanya multikolinieritas.
II.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari
residual satu untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas. Pemeriksaan akan
dilakukan dengan Uji Glejser. Dari semua variabel dari seleuruh variabel > 0,05 yang berarti
tidak terdapat adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap absolut
residualnya, yang dengan kata lain data pada variabel tersebut tidak diketemukan adanya
heterokedastisitas
II.2.4 Uji autokorelasi
Pada penelitian ini jumlah sampel yang didapat adalah sejumlah 98 responden dan
jumlah variabel independen sebanyak 5 variabel, pada tabel diatas bisa kita lihat terdapat
nilai dL = 1,57, dU = 1,78, 4 - dU = 2,22, 4 – dL = 2,43 dengan nilai Durbin Watson sebesar
1,864. Pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai Durbin Watson berada pada kriteria du <
DW < 4-du atau 1,78 < 1,864 < 2,22 ini menunjukan bahwa model dalam penelitian ini dapat
dikatakan terbebas dari autokorelasi.
III. Uji Hipotesis
Untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh dimensi profesionalisme yang
terdiri dari pengabdian terhadap profesi, pengabdian kewajiban sosial, kemandirian,
keyakinan terhadp profesi dan hubungan dengan sesama profesi secara simultan dan parsial
terhadap pertimbangan tingkat materialitas maka kita harus melakuka Uji F yaitu untuk
melakukan uji secara simultan dan Uji t yaitu untuk melakukan uji secara parsial.
III.1 Uji F
Dari hasil penelitian ini, diketahui nilai uji F sebesar 34,983 dengan signifikansi F
sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelima variabel
independen dalam penelitian ini secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap
Materialitas. Hal ini berarti apabila variabel Pengabdian Terhadap Profesi (X1), Pengabdian
Kewajiban Sosial (X2), Kemandirian (X3), Keyakinan Terhadap Profesi (X4) dan Hubungan
dengan Sesama Profesi (X5) secara bersama-sama mengalami peningkatan maka akan
berdampak pada meningkatnya Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y). Dan sebaliknya,
apabila variabel Pengabdian Terhadap Profesi (X1), Pengabdian Kewajiban Sosial (X2),
Kemandirian (X3), Keyakinan Terhadap Profesi (X4) dan Hubungan dengan Sesama Profesi
(X5) secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada menurunnya
Materialitas (Y).
III.2 Uji t
Dari hasil penelitian ini, diketahui nilai |t-hitung| variabel variabel Pengabdian
Terhadap Profesi (X1), Kemandirian (X3) dan Keyakinan Terhadap Profesi (X4) adalah lebih
besar dari t-tabel. Hal ini berarti bahwa variabel - variabel tersebut berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap pertimbangan tingkat Materialitas. Sedangkan nilai |t-hitung|
Pengabdian Kewajiban Sosial (X2) dan Hubungan dengan Sesama Profesi (X5), lebih kecil
dari t tabel yaitu sebesar 1,199 dan 0,498. Hal ini berarti bahwa variabel tersebut tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Selain itu,
pengujian hipotesis secara parsial juga dapat dianalisis dari nilai signifikansi. Apabila nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa secara parsial variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
III. 3 Hasil Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini ada 6 hipotesis yang diajukan untuk melakukan penelitian
tentang apa saja yang mempengaruhi pertimbangan tingkat materialitas yang dilakukan oleh
auditor pada Kantor Akuntan Publik berafiliasi. Hasil dari hipotesis tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Hipotesis pertama (H1) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel
profesionalisme dimensi pengabdian pada profesi terhadap
pertimbangan tingkat
materialitas. Dari hasil pengujian analisis regresi didapatkan nilai t hitung variabel
pengabdian pada profesi sebesar 3,639 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti
nilai t hitung 3,639 > nilai t tabel 1,984 yang berarti variabel independent ini berpegaruh
terhadap variabel dependen. Dengan demikian maka dapat diyakini variabel pengabdian pada
profesi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pertimbangan tingkat materialitas.
Maka H1 diterima
Hipotesis kedua (H2) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel
profesionalisme dimensi pengabdian kewajiban sosial terhadap pertimbangan tingkat
materialitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai t hitung variabel
pengabdian kewajiban sosial sebesar 1,199 dengan nilai signifikansi 0,234. Hal ini berarti
nilai t hitung sebesar 1,199 < nilai t tabel 1,984 yang berarti bahwa variabel independen ini
tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen nya. Dengan
demikan maka variabel pengabdian kewajiban sosial tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Maka H2 tidak diterima.
Hipotesis ketiga (H3) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel
profesionalisme dimensi kemandirian terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dari hasil
pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai t hitung variabel kemandirian sebesar 3,151
dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Hal ini berarti nilai t hitung sebesar 3,151 > nilai t
tabel 1,984 yang berarti bahwa variabel dependen ini berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen nya. Dengan demikian maka dapat diyakini variabel kemandirian
berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Maka H3 diterima.
Hipotesis keempat (H4) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel
profesionalisme dimensi keyakinan terhadap profesi terhadap pertimbangan tingkat
materialitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai t hitung variabel
keyakinan terhadap profesi sebesar 2,776 dengan nilai signifikansi sebesar 0,007. Hal ini
berarti nilai t hitung sebesar 2,776 > nilai t tabel 1,984 yang berarti bahwa variabel dependen
ini berpengaruh terhadap variabel dependen nya. Dengan demikian maka dapat diyakini
variabel keyakinan terhadap profesi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat
materialitas. Maka H4 diterima.
Hipotesis kelima (H5) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel
profesionalisme dimensi keyakinan terhadap profesi terhadap pertimbangan tingkat
materialitas. Dari hasil pengujian analisis regresi yang telah dilakukan didapatkan nilai t
hitung variabel hubungan dengan sesama profesi sebesar 0,498 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,620. Hal ini berarti nilai t hitung sebesar 0,498 < nilai t tabel 1,984 yang berarti
bahwa variabel independen ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel
independen nya. Dengan demikian maka variabel hubungan dengan sesama profesi tidak
memberikan pengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Maka H5 tidak
diterima.
Hipotesis keenam (H6) adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan pada
variabel profesionalisme dimensi pengabdian terhadap profesi, pengabdian terhadap
kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap prodesi dan hubungan dengan sesama
rekan seprofesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dari hasil pengujian analisis
regresi yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung sebesar 34,983 dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05. Maka variabel independen profesionalisme dimensi pengabdian
terhadap profesi, pengabdian terhadap kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap
prodesi dan hubungan dengan sesama rekan seprofesi tersebut berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel dependen yaitu pertimbangan tingkat materialitas. Maka H6
diterima.
IV. SIMPULAN
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dimensi
profesionalisme yang terdiri dari pengabdian terhadap profesi, pengabdian kewajiban sosial,
kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan dengan sesama profesi terhadap
pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan pada auditor Kantor
Akuntan Publik berafiliasi. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah
pengujian hipotesis. Ada 6 hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Jumlah responden
pada penelitian ini berjumlah 98 auditor yang kesemuanya bekerja pada Kantor Akuntan
Publik berafiliasi. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengabdian terhadap profesi berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pertimbangan materialitas yang dilakukan oleh auditor. Dalam hasil
penelitian menunjukkan pengabdian terhadap profesi berperan besar dalam
pertimbangan tingkat materialitas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Hendro & Aida (2006).
2. Berdasaurkan hasil penelitian ini, pengabdian kewajiban sosial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap tingkat pertimbangan materialitas yang dilakukan oleh
auditor. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini
(2010).
3. Berdasarkan hasil penelitian ini, kemandirian berpengaruh signifikan terhadap
pertimbangan materialitas yang dilakukan oleh auditor. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa kemandirian seorang auditor memiliki pengaruh dan ikut
berkontribusi penting terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukannya. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendro & Aida (2006), Anggraini
(2010) dan Hasan Basri (2011).
4. Berdasarkan hasil penelitian ini, keyakinan terhadap profesi berpengaruh signifikan
terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukan auditor. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa keyakinan terhadap profesi seorang auditor memiliki pengaruh
yang cukup penting terhadap pertimbangan tingkat materialitas yang dilakukannya.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendro & Aida (2006) dan
Anggraini (2010)
5. Berdasarkan hasil penelitian ini, hubungan dengan sesama profesi tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukan auditor. Hal
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan Basri (2011)
6. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengabdian terhadap profesi, pengabdian kewajiban
sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan dengan sesama profesi
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pertimbangan tingkat materialitas
yang dilakukan oleh auditor. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,655 yang
berarti bahwa kelima dimensi profesionalisme tersebut memiliki pengaruh sebesar
65,5% terhadap pertimbangan tingkat materialitas, sedangkan 34,5% lainnya
dipengaruhi oleh variabel lain seperti pengalaman auditor, pendidikan, keahlian dan
lain sebagainya yang tidak diteliti didalam penelitian ini.
DAFTAR ACUAN
Abdulsyahid (2009). Dasar-dasar Statistika : Penyajian data statistik.
http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/03/penyajian-data-statistik.html
pada tanggal 25 Mei 2012
diakses
Agung Santoso (2007). Uji Asumsi 1 : Uji Normalitas
http://psikologistatistik.blogspot.com/2006/10/uji-asumsi-1-uji-normalitas.html
diakses pada tanggal 25 Mei 2012
Arens & Loebbecke (2003). Auditing Pendekatan Terpadu, buku satu, edisi Indonesia, alih
bahasa Amir Abadi Jusuf. Salemba Empat. Jakarta.
Arens, Elder dan Beasley (2005). Auditing and assurance service an integrated approach,
tenth edition, pearson prentice hall, New jersey
Boynton. Johnson, dan Kell Alih Bahasa Rajoe, Gania, Budi (2002). Modern Auditing, Edisi
Ketujuh, Jilid Pertama, Erlangga, Jakarta.
Ghozali, I (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, BP Universitas
Diponegoro, Semarang
Gujarati, Damodar. N. (2003). Basic Econometrics. Mc Graw Hill, New York.
Harinaldi (2005). Prinsip – prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains, Erlangga. Jakarta
Hasan Basri (2011), Pengaruh Dimensi Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan
Tingat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Tesis S1,
Universitas Hasanuddin, Makassar
Hendro & Aida (2006), Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas
dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Paper dipresentasikan pada Simposium
Nasional Akuntansi 9, Padang
Iftitah Anggraini (20120), Profesionalisme Auditor Eksternal Terhadap Pertimbagan
Tingkat Materialitas Untuk Tujuan Audit Laporan Keuangan Klien, Tesis S1 Tidak
dipublikasikan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa Timur
Indriantoro, N. & Supomo, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta.
Institut Akuntan Publik Indonesia (2011). Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba
Empat, Jakarta
Lestariningsih
(2011).
Uji
Validitas
dan
Uji
Reliabilitas.
http://p4mristkippgrisda.wordpress.com/2011/05/10/uji-validitas-dan-reliabilitas/.
Diakses tanggal 8 April 2012
Mulyadi (2002). Auditing (Buku Satu), Salemba Empat, Jakarta.
Santoso, S. (2009). Buku latihan SPSS statistik parametik, Penerbit PT. ElexMedia
Komputindo, Jakarta
Sukrisno Agoes (2007), Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, jilid
1, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Sugiyanto. (2004). Analisis Statistika Sosial. Malang: Bayumedia Publishing
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Syafina Khariah (2009), Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Auditor BPK
Perkwakilan Provinsi Sumatera Utara Terhadap Tingkat Materialitas dalam
Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah, Tesis S2, Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, Medan
Download