Uji Aktivitas Afrodisiaka Ekstrak Etanol 70% Daun Tapak Liman pada Mencit Putih Jantan Galur BALB/C Aphrodisiac Activity Test 70% Ethanol Extract Tapak Liman Leaf Againts Male White Mice BALB/C Strain Hj.Sri Wahdaningsih*, Dian Sartika, Inarah Fajriaty Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak Abstrak Tapak liman (Elephantopus scaber L.) merupakan tanaman yang dipercayai masyarakat sebagai afrodisiaka. Afrodisiaka adalah substansi yang dapat meningkatkan gairah seksual. Penelitian ini mengunakan metode mating behaviour test. Hewan uji dikelompokkan menjadi 5 kelompok dan masingmasing kelompok terdiri dari 1 ekor mencit putih jantan galur BALB/C dan 3 ekor mencit putih betina galur BALB/C. Uji afrodisiaka dilakukan dengan memberikan suspensi sildenafil sitrat sebagai kontrol positif, larutan CMC 1% sebagai kontrol negatif, ekstrak etanol 70% daun tapak liman dosis 0,03654 g/20gBB, 0,09135 g/20gBB, dan 0,1827 g/20gBB secara oral pada tiap kelompok dengan frekuensi pemberian 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut. Kemudian diamati frekuensi kissing vagina, mounting, dan intromission yang dilakukan mencit putih jantan terhadap mencit betina estrus selama 1 jam pada malam hari pada hari pertama, ketiga, kelima dan ketujuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun tapak liman memiliki efek afrodisiaka. Dosis yang memberikan efek afrodisiaka adalah dosis 0,03654 g/20gBB yang ditandai dengan frekuensi mounting terbesar pada hari ketujuh dan intromission terbesar pada hari kesatu. 1 Hasil yang diperoleh didukung dengan nilai persentase efek tiap parameter terhadap kontrol negatif dan kontrol positif menunjukkan hasil yang sesuai. Kata kunci: tapak liman, afrodisiaka, mating behaviour test Abstract Tapak liman (Elephantopus scaber L.) is a plant believed by people as afrodisiaka. Afrodisiaka is substantion that can increase sexual behaviour. This study use mating behaviour test method. The animal in this test are grouped into 5 groups and each group consist of 1 male white mice BALB/C strain and 3 female white mice BALB/C strain. Afrodisiaka test is done by giving sildenafil citrate suspension as a positive control, 1% CMC solution as a negative control, 70% ethanol extract of tapak liman leaf with dosage 0.03654 g/20gBB, 0.09135 g/20gBB, and 0.1827 g/20gBB in oral pathways for each group wich gived 1 time a day in 7 consecutive days. Then observed frequency of kissing vagina, mounting, and intromission by male white mice to estrous female mice for 1 hour at night in first, third, fifth and seventh days. These results indicate that 70% ethanol extract of tapak liman leaf have afrodisiaka effect. The dose effect was dose afrodisiaka 0.03654 g/20gBB marked with the greatest frequency of mounting and intromission on the seventh largest in the days of unity. The results obtained are supported by a percentage value of each parameter to control the effects of negative and positive controls showed appropriate results. Key words: tapak liman, afrodisiaka, mating behaviour test *Penulis korespondensi, Hp. 081345607313 e-mail: [email protected] 2 yang sering terjadi terkait dengan PENDAHULUAN seksualitas adalah penyakit disfungsi Indonesia dikenal sebagai mega biodiversity country, yaitu seksual. Disfungsi bangsa sering yang memiliki muncul seksual lebih pada laki-laki keanekaragaman hayati yang kaya. daripada wanita. Sekitar 10% terjadi Hutan tropis Indonesia memiliki di segala umur, meningkat lebih dari sekitar jauh 50% pada laki-laki diantara mereka melebihi daerah tropis lainnya di yang berumur 50 dan 70 tahun. Hal dunia, seperti Amerika Selatan dan ini terjadi karena jumlah sel leydig Afrika menurun sekitar 40%, dan kekuatan 30.000 Barat tumbuhan (Kardinan,2003). Melihat jumlah tanaman di Indonesia hormon yang kekuatannya. berlimpah dan baru 180 lutenizing melepaskan Sejalan dengan tanaman yang digunakan sebagai peristiwa ini, tingkat testosteron bahan obat tradisional oleh industri bebas menurun sekitar 1,2% per maka tahun (Yakubu dkk,2007). peluang kefarmasian peran bagi untuk sediaan pembangunan profesi Afrodisiaka meningkatkan herbal dalam substansi yang dapat meningkatkan kesehatan masih gairah seksual. afrodisiak terbuka lebar (Kardinan,2003). Seksualitas merupakan Penggunaan sintetik zat dapat menimbulkan banyak efek samping merupakan fenomena biologi, psikologi ataupun merugikan tingkah laku pada manusia maupun dyspepsia, dan gangguan penglihatan pada hewan. Salah satu penyakit (Wani 3 seperti dkk,2011). sakit kepala, Pengobatan disfungsi gairah seksual seksual dan oleh peningkat dari Thailand memberikan efek masyarakat dalam peningkatan jumlah sperma obat-obat dan libido pada tikus dibandingkan adalah dengan ekstrak air daun tapak liman. sildenafil sitrat. Namun ada beberapa Penelitian yang dilakukan Nurtyanto efek samping yang tidak diharapkan (2006) terhadap aktivitas infusa dan dan biayanya relatif mahal3.Oleh ekstrak n-heksan daun tapak liman sebab itu penting untuk diketahui zat sebagai afrodisiaka telah dilakukan alami sebagai dan terbukti keduanya memberikan aman efek afrodisiaka pada tikus jantan. digunakan daripada penggunaan zat Infusa daun tapak liman memiliki sintetik. aktivitas afrodisiaka yang lebih besar biasanya menggunakan sintesis, salah yang afrodisiaka satunya berkhasiat yang Tanaman lebih tapak liman dibandingkan dengan scaber Linn.) heksan daun tapak liman yang merupakan salah satu tanaman liar ditandai peningkatan dengan jumlah yang secara empiris digunakan untuk climbing. meningkatkan (2003), (Elephantopus gairah seksual Menurut daun ekstrak n- Dalimartha tapak liman (Kusuma,2004). Namun, tanaman ini mengandung saponin steroid yang masih bila dapat memacu gairah seksual. Oleh dibandingkan dengan tanaman pasak sebab itu perlu dilakukan uji aktivitas bumi. Hasil penelitian Chaidichoey afrodisiaka (2003) menunjukkan bahwa ekstrak liman untuk membuktikan khasiat etanol daun tapak liman yang berasal penggunaannya oleh masyarakat. jarang digunakan 4 terhadap daun tapak Berdasarkan uraian di atas, BAHAN maka perlu dilakukan uji lebih lanjut Bahan-bahan yang digunakan dalam untuk mengetahui apakah ekstrak penelitian ini yaitu etanol teknis, etanol simplisia 70% daun tapak liman daun tapak liman, memiliki aktivitas afrodisiaka dan kloralhidrat pada dosis berapa pemberian ekstrak Meyer, dapat memberikan efek afrodisiaka. asam asetat glasial (Merck®), serbuk Uji magnesium, H2SO4 pekat (Merck®), aktivitas etanol 70% afrodisiaka daun tapak ekstrak liman pil (Merck®), asam KB klorida hormonal pereaksi (Merck®), (30 μg terhadap mencit putih jantan galur etinilestradiol) (Mikrodiol ®), serbuk BALB/C dilakukan dengan metode kayu, tisu gulung, aquades, CMC mating behaviour test. Pemilihan 1%, pelarut etanol 70% pada penelitian (viagra®) dosis 50 mg. Alat yang ini karena pelarut etanol 70% bersifat digunakan yaitu kaca objek, kaca semi diharapkan penutup dan mikroskop elektron dapat menyari metabolit sekunder (Zeiss Primostar®), tabung reaksi baik yang bersifat polar maupun non (Pyrex®), rak tabung reaksi, hot polar yang terkandung di dalam daun plate (schott instrument®), batang tapak liman yang diduga berperan pengaduk, kertas saring, pipet ukur, sebagai afrodisiaka seperti fenol, plat tetes, erlenmeyer (Pyrex®), flavonoid, alkaloid, saponin, steroid, gelas beker (Pyrex®), pipet tetes, maupun triterpenoid. toples kaca, penangas air, rotary BAHAN DAN METODE evaporator polar sehingga 5 dan tablet sildenafil (Heidolph®), sitrat neraca digital (Precisa®), sonde, dan oven kemudian (Memmert®). daun tapak liman dirajang dan METODE dilakukan Laboratorium dideterminasi Biologi Selanjutnya pengeringan dengan menggunakan oven pada suhu 40◦C. Determinasi Sampel Tumbuhan ditiriskan. Daun tapak liman yang sudah kering, di disortasi kering kemudian ditimbang Fakultas berat keringnya. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura. Pemeriksaan Simplisia Pemeriksaan Pengambilan Sampel simplisia Karakteristik karakteristik meliputi pemeriksaan Sampel daun tapak liman makroskopik (warna, bau, dan rasa) diambil dari Jalan Demang Akub dan pemeriksaan mikroskopik. daerah Sungai Bulan Kecamatan Ekstraksi Singkawang Utara, Kalimantan Barat pada bulan April 2012. Pengambilan Serbuk simplisia sebanyak sampel tanaman dilakukan sekitar 111,6636 pukul 10.00 pagi. pelarut etanol 70%. Proses dilakukan selama Pengolahan Sampel g 5 dimaserasi hari. Hasil dengan maserasi dikumpulkan dan disaring. Daun tapak liman telah dikumpulkan dan ditimbang Pemeriksaan Ekstrak Pemeriksaan disortasi basah kemudian dicuci ekstrak, meliputi penetapan susut dengan air mengalir dan dirajang pengeringan dan penetapan kadar (Elephantopus scaber L.) segar yang 6 Karakteristik karakteristik larut etanol (Depkes RI,1979) mengindikasikan 3. Flavonoid Skrining Fitokimia Ekstrak sampel sebanyak 1 1. Steroid/Triterpenoid mL dimasukkan ke dalam tabung Ekstrak sampel sebanyak 1 ml dengan 1 reaksi, lalu ditambahkan dengan ml serbuk Mg sebanyak 1 g dan larutan CH3COOH glasial dan 1 ml larutan HCl pekat. Perubahan warna larutan H2SO4 pekat. Jika warna berubah menjadi warna kuning menandakan menjadi biru atau ungu, menandakan adanya adanya kelompok senyawa steroid. (Lailatul 4. Tanin menandakan senyawa triterpenoid Larutan ekstrak sebanyak 1 (Lailatul dkk,2010). ml ditambahkan beberapa tetes FeCl3 2. Alkaloid 5%, perubahan warna menjadi biru Ekstrak sampel sebanyak 1 tua menunjukkan keberadaan tanin mL dimasukkan ke dalam tabung (Lailatul dkk,2010). reaksi, lalu ditambahkan 5 tetes 5. Saponin pereaksi Meyer yang dibuat dari 1 g Ekstrak dipipet Sebanyak 2 KI dilarutkan dalam 20 mL aquades mL, dimasukkan ke dalam tabung sampai semuanya larut, lalu ke larutan flavonoid dkk,2010). Jika warna berubah menjadi merah dalam alkaloid (Lailatul dkk,2010). (Depkes RI,2000). ditambahkan adanya KI reaksi, kemudian ditambahkan 10 tersebut mL air, setelah itu didinginkan dan ditambahkan 0,271 g HgCl2 sampai dikocok kuat-kuat selama 10 menit larut. Terbentuknya endapan putih 7 disuspensikan dengan larutan CMC Dosis dalam g N Kelipatan 1%. simplisia/20 g BB o Dosis 1 Dosis I 2 Dosis II mencit Tabel 1. Peringkat Dosis 0,03654 g/20 g BB 3. Cara kerja 0,09135 g/ 20 g 3 Dosis III Kelompok 1 untuk kontrol BB negatif diberikan larutan CMC 1% 0,1827 g/ 20 g BB sebanyak 0,5 mL/20 g BB mencit sehingga terbentuk buih (Lailatul secara per oral 1 jam sebelum dkk,2010). perlakuan. Kelompok 2 untuk kontrol positif diberikan sildenafil Pengujian Aktivitas Afrodisiaka sitrat 0,1305 mg/20 g BB mencit 1. Adaptasi Hewan Uji yang diberikan secara per oral 1 jam Mencit putih jantan galur sebelum perlakuan. Kelompok BALB/C dengan berat badan 20-35 Perlakuan dosis I, dosis II, dan dosis g, berumur 2-2,5 bulan diadaptasikan III diberikan suspensi ekstrak etanol dengan 70% daun tapak liman secara per lingkungan laboratorium. Hewan uji dipilih secara acak. Tiap oral 1 jam sebelum perlakuan. kelompok terdiri dari 1 ekor mencit Mencit betina galur BALB/C jantan dan 3 ekor mencit betina. diberikan suspensi etinyl estradiol 2 2. hari Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol 70% Daun Tapak Liman Larutan stok dibuat sebanyak sebelum pengamatan agar mencit betina mencapai fase estrus (Tajuddin dkk,2004). Mencit jantan 10 ml tiap peringkat dosis. Ekstrak diletakkan dalam wadah transparan, 8 kemudian diadaptasikan agar obat merenggangkan mencapai ekornya terangkat. onset terapi lalu dimasukkan ke dalam kandang yang 4. badannya serta Analisis Hasil berisi 3 ekor mencit betina. Sediaan Data yang diperoleh berupa uji diberikan pada mencit jantan data kuantitatif yang dirata-ratakan selama 7 hari berturut-turut sekali pada sehari. Pengamatan tingkah laku dilakukan, mencit jantan terhadap mencit betina bentuk grafik rata-rata perilaku antar pada hari ke 1, 3, 5, dan 7 dilakukan hari selama 1 jam meliputi frekuensi kemudian dianalisis dan didukung kissing dan dengan data dan jumlah kissing vagina, mounting, dan vagina, intromission mounting, (Nainggolan simanjuntak,2005). setiap data pengamatan disajikan terhadap intromission Kissing vagina adalah saat hari frekuensi dalam perilaku persentase rata-rata dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata jumlah mencit jantan tersebut melakukan kissing pendekatan kepada mencit betina intromission terhadap kontrol negatif dengan cara mencium vagina mencit dan betina. Mounting adalah saat mencit persentase rata-rata perilaku di atas jantan terhadap tersebut menaiki mencit vagina, kontrol mounting, positif. kontrol dan Perhitungan negatif untuk betina, dan intromission adalah saat mengetahui mencit jantan menunggangi mencit jumlah yang ditimbulkan dari setiap putih betina dan terjadi senggama perlakuan. Penghitungannya dengan dengan tanda pada mencit betina 9 adanya perbedaan menggunakan rumus (Arnida HASIL DAN PEMBAHASAN dkk,2003): Determinasi sampel dilakukan di laboratorium biologi jurusan biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Keterangan : Tanjungpura Pontianak menyatakan Rtl : Rata-rata perilaku seksual pada bahwa tanaman yang digunakan pada kelompok yang diberi ekstrak daun penelitian ini adalah tumbuhan tapak tapak liman. liman (Elephantopus scaber L.) Rkn : Rata-rata perilaku seksual pada Pengolahan sampel daun tapak kelompok kontrol negatif. liman antara lain pertama sortasi Persentase rata-rata jumlah perilaku terhadap kontrol basah, yaitu pemilihan sampel yang positif memenuhi syarat, tidak terlalu tua menggunakan rumus yaitu (Arnida dan tidak terlalu muda serta daun dkk,2003): dipilih berwarna hijau sedang, dan dalam kondisi baik (tidak rusak). Proses kedua yaitu pencucian dengan Keterangan : menggunakan air mengalir yaitu Rtl : Rata-rata perilaku seksual pada dengan air hujan, hal ini bertujuan kelompok yang diberi ekstrak daun untuk tapak liman. kotoran yang melekat pada sampel Rkp : Rata-rata perilaku seksual pada dan kelompok kontrol positif. terkontaminasi zat kimia. Proses 10 menghilangkan meminimalisasi kotoran- bahan ketiga yaitu penirisan sampel. kerusakan senyawa aktif yang tidak Sampel dikeringkan dengan cara tahan ditiriskan, hal ini bertujuan agar alkaloid. Pengeringan dilakukan di sampel yang tidak lembab dan dalam oven agar suhu pengeringan mencegah terjadinya pembusukan. dapat diatur secara konstan dan Proses perajangan. keempat Daun yaitu tapak pemanasan tinggi seperti mengurangi terjadinya pencemaran. liman Simplisia yang dihasilkan dirajang untuk memperkecil ukuran selanjutnya sampel agar memperluas permukaan tempat yang kedap udara agar tidak sampel sehingga mempercepat mengalami kerusakan, karena sifat proses pengeringan menjadi simplisia mudah lembab sehingga simplisia. Pengeringan disimpan dalam bertujuan dengan untuk mengurangi kadar air sehingga wadah simplisia tidak mudah ditumbuhi menghindarkan jamur kontaminasi mikroba dan fungi yang maupun bakteri dan menghilangkan aktivitas enzim yang dapat menguraikan lebih penyimpanan di kedap di dalam udara akan simplisia dari dapat merusak simplisia. lanjut Hasil pemeriksaan organoleptik kandungan zat aktif. Pengeringan terhadap dilakukan pemeriksaan bentuk, bau, warna, dan dengan menggunakan simplisia meliputi oven listrik pada suhu 40◦C. pada rasa suhu tersebut diharapkan enzim yang simplisia berwarna hijau, berbau dapat menguraikan kandungan zat khas aktif sudah mati dan menghindari Sedangkan pemeriksaan mikroskopik 11 simplisia, menusuk didapatkan dan rasa hasil pahit. didapati adanya rambut penutup, daun tapak liman dapat dilihat pada kalsium oksalat dan stomata. Ekstrak tabel 2. hasil maserat merupakan ekstrak Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia kental sebanyak 12,8179 gram. N o 1 Pengamata n Cincin Merah kecoklatan 2 Steroid Cincin Cokelat 3 Alkaloid Tidak Ada Endapan 4 Flavonoid + Berwarna kuning 5 Tanin Berwarna Hijau 7 Saponin + Terbentuk busa Keterangan : (+) = terdeteksi Berdasarkan hasil perolehan ekstrak kental yang didapat maka persen rendemen ekstrak sebesar 11,4790% dari 111,6636 g simplisia. Hasil standarisasi mutu ekstrak etanol 70% daun tapak liman yaitu susut pengeringan sebesar 19,6257% dan kadar sari larut etanol 46,38%. Skrining fitokimia (-) = tidak terdeteksi Uji dilakukan terhadap senyawa metabolit sekunder terdapat dalam dengan afrodisiaka menggunakan dari penelitian Tajudin et a11l dan Nainggolan12. Uji ini adalah salah dilakukan skrining fitokimia untuk senyawa aktivitas mating behaviour test yang diadopsi tumbuhan sehingga pada penelitian ini perlu mengetahui Hasi l Triterpeno + id adalah pemeriksaan kimia secara kualitatif yang Uji satu uji fisika yang lebih sering metabolit digunakan dalam uji awal aktivitas sekunder yang terkandung di dalam afrodisiaka daun tapak liman. Hasil skrining dari suatu tanaman. Prinsip kerja metode ini adalah fitokimia dari ekstrak etanol 70% dengan mengamati perilaku seksual hewan uji dengan melihat jumlah 12 kissing vagina, mounting, dan 0,03654g/20gBB intromission. mencit, dosis 0,1827 g/20gBB mencit dan kontrol Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 hewan uji. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan larutan CMC 1%, kelompok II sebagai kontrol positif diberikan suspensi sildenafil sitrat dosis 0,1305 mg/20 gBB mencit negatif tetapi tidak melebihi dari dalam CMC 1%, kelompok III, IV, kontrol positif. Hal ini dapat dilihat dan V diberikan suspensi ekstrak pada gambar 1. etanol 70% daun tapak liman dalam Gambar CMC 1% yaitu 0,03654 g/20gBB antara rata-rata jumlah kissing mencit, 0,09135 g/20gBB mrncit, vagina dosis ekstrak etanol 70% dan daun tapak liman 0,1827 g/20gBB mencit. 1. Grafik hubungan Pengamatan dilakukan pada malam Gambar grafik di atas menunjukkan hari selama 1 jam yaitu pada hari ke- pada 1, ke-3,ke-5, dan hari ke-7. g/20gBB Diperoleh hasil pada dosis pemberian dosis mencit 0,09135 menyebabkan kissing vagina tertinggi yang muncul 0,09135 g/20gBB mencit memiliki pada aktivitas kissing vagina yang paling kemungkinan baik ketersediaan zat aktif berada lebih dibandingkan dosis 13 hari kelima. Hal disebabkan ini karena banyak daripada pemberian hari bahwa pada dosis 0,03654 g/20gBB sebelumnya. menunjukkan Penurunan aktivitas aktivitas mounting pada hari ketujuh dapat disebabkan yang lebih banyak dibandingkan dari mulai pemberian dosis 0,09135g/20gBB, berkurang tenaganya untuk mengejar 0,1827 g/20gBB, dan kontrol negatif betina, hal ini juga dapat disebabkan tetapi oleh mencit betina yang melakukan kontrol positif. Hal ini dapat dilihat penolakan terhadap mencit jantan. pada gambar 2. Aktivitas kissing vagina merupakan Gambar tahap mencit antara rata-rata jumlah mounting jantan terhadap mencit betina yang dosis ekstrak etanol 70% daun pada umumnya terjadi lebih banyak tapak liman mencit jantan perkenalan yang antara tidak melebihi dari nilai 2. Grafik hubungan Hasil yang diperoleh dari aktivitas intromission menunjukkan bahwa pada dosis 0,03654 g/20gBB menimbulkan aktivitas intromission sedangkan pemberian dosis 0,09135 g/20gBB, dosis 0,1827 g/20gBB, dan kontrol negatif tidak menunjukkan dibandingkan aktivitas lain seperti aktivitas intromission sama sekali. mounting dan intromission. Hasil Pada hari pertama pemberian dosis yang diperoleh dari pengamatan 0,03654 aktivitas mounting menunjukkan 14 g/20gBB paling tinggi diikuti dengan penurunan pada hari kembali Gambar 3. Grafik hubungan antara rata-rata jumlah intromission dosis ekstrak etanol 70% daun tapak liman Berdasarkan gambar 1, 2, dan pada hari ketujuh. Mencit jantan 3 tampak bahwa aktivitas kontrol memperlihatkan yang positif yaitu sildenafil sitrat paling sangat bergairah dalam melakukan tinggi dalam menghasilkan aktivitas intromission terhadap mencit betina seksual pada hari kesatu. Namun, pada hari kelompok ketiga dan kelima mencit jantan Peningkatan aktivitas seksual yang mulai berkurang tenaganya untuk terjadi akibat pemberian sildenafil mengejar karena sitrat disebabkan karena sildenafil mengalami kelelahan akibat aktivitas bekerja dengan cara menghambat sebelumnya. yang aktivitas enzim fosfodiesterase 5 mempengaruhi penurunan aktivitas (PDE 5) yang berperan dalam proses intromission juga dapat berasal dari katabolisme cGMP menjadi 5 GMP. kondisi mencit betina yang tidak Penghambatan enzim PDE 5 ini akan bersedia mempertahankan cGMP sehingga ketiga dan mengalami kelima kemudian peningkatan aktivitas mencit betina Faktor untuk lain melakukan perkawinan. dibandingkan dengan perlakuan lainnya. menyebabkan terjadinya relaksasi arteri dinding mengakibatkan penis yang vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi ereksi lebih lama. Hal ini sesuai dengan salah satu mekanisme kerja 15 afrodisiaka yaitu memperlebar dengan pembuluh cara Berdasarkan hasil rata-rata jumlah darah kissing vagina, mounting, dan sehingga aliran darah dipercepat dan intromission dapat diperoleh nilai menimbulkan ereksi lebih panjang. persentase kissing vagina, mounting, Hasil uji aktivitas afrodisiaka yang dan intromission terhadap kontrol telah disajikan dengan grafik rata- negatif dan kontrol positif. Hasil rata frekuensi perilaku tiap parameter yang peroleh dapat dilihat pada tabel didukung dengan data persentase 3,4,5,6,7, dan 8. efek negatif perilaku dan terhadap kontrol kontrol positif. Tabel 3. Persentase efek kissing vagina terhadap larutan CMC 1% Dosis (g/20gBB) 0,03654 0,09135 0,1827 1 80,006 87,503 60,006 Parameter Kissing Vagina (%) Hari ke3 5 75,754 56,670 84,904 75,928 80,950 70,457 7 77,141 78,945 77,141 Tabel 4. Persentase efek mounting terhadap larutan CMC 1% Dosis (g/20gBB) 0,03654 0,09135 0,1827 1 100 100 Parameter Mounting (%) Hari ke3 5 100 77,783 100 50,019 100 0 16 7 100 100 100 Tabel 5. Persentase efek intromission terhadap larutan CMC 1% Dosis (g/20gBB) 1 100 ~ ~ 0,03654 0,09135 0,1827 Parameter Intromission (%) Hari ke3 5 100 100 ~ ~ ~ ~ 7 100 ~ ~ Tabel 6. Persentase efek kissing vagina terhadap suspensi sildenafil sitrat Dosis (g/20gBB) 1 -124,989 -40,620 -350,045 0,03654 0,01935 0,1827 Parameter Kissing vagina (%) Hari ke3 5 9,090 -190 43,397 -61,111 28,571 -97,723 7 11,434 18,426 11,434 Tabel 7. Persentase efek mounting terhadap suspensi sildenafil sitrat Dosis (g/20gBB) 0,03654 0,01935 0,1827 1 -130,787 -76,460 ~ Parameter Mounting (%) Hari ke3 5 -205,550 -27,783 -358,325 -187,477 -1275,319 -475,169 7 69,228 11,100 -166,700 Tabel 8. Persentase efek intromission terhadap suspensi sildenafil sitrat Dosis (g/20gBB) Parameter Intromission (%) Hari ke1 3 5 7 0,03654 0 33,300 -300,300 0 0,01935 ~ ~ ~ ~ 0,1827 ~ ~ ~ ~ positif menunjukkan bahwa dosis Tabel nilai persentase kissing vagina, mounting, dan intromission 0,09135 terhadap kontrol negatif dan kontrol persentase 17 g/20gBB yang memberikan paling tinggi terhadap kontrol negatif dan kontrol intromission sehingga jumlah rata- positif ratanya nol. untuk parameter kissing vagina. Dengan demikian, dosis Aktivitas 0,09135 g/20gBB memiliki aktivitas muncul selama proses pengujian kissing vagina yang lebih besar kemungkinan dibandingkan pengaruh dosis 0,03654 seksual mencit yang berada di bawah efek ekstrak yang g/20gBB dan dosis 0,1827 g/20gBB diberikan. Ekstrak etanol 70% daun sedangkan 0,03654 tapak liman mengandung saponin, aktivitas triterpenoid, dan flavonoid. g/20gBB pada dosis memiliki mounting dan intromission yang Saponin dapat meningkatkan lebih besar dibandingkan dengan gairah dosis 0,09135 g/20gBB dan dosis meningkatkan jumlah LH, dengan 0,1827 g/20gBB. Pada tabel terdapat demikian sintesis testosteron juga nilai negatif, nilai negatif disini meningkat. Peningkatan testosteron menunjukkan bahwa pada pemberian akan merangsang peningkatan nitrit dosis 0,03654 g/20gBB, 0,09135 oksida (NO) dengan bantuan enzim g/20gBB, g/20gBB nitric oxide synthase. Peningkatan memberikan aktivitas seksual yang kadar NO akan meningkatkan kadar lebih rendah dibandingkan dengan dopamin kontrol positif. Selain itu terdapat dihadapkan ke mencit betina estrus. nilai tak terdefinisi yang berarti pada Peningkatan dopamin pemberian dosis 0,1827 g/20gBB meningkatkan respon dan 0,1827 tidak terjadi 18 seksual ketika dengan mencit cara jantan akan terhadap rangsangan yang memacu terjadinya Berdasarkan aktivitas seksual. Senyawa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan flavonoid bekerja bahwa ekstrak etanol 70% daun dengan cara menghambat aktivitas tapak enzim fosfodiesterase (PDE5) afrodisiaka. Senyawa yang diduga sama seperti mekanisme memiliki aktivitas afrodisiaka adalah penghambatan enzim fosfodiesterase saponin, triterpenoid, dan flavonoid. oleh sildenafil sitrat. Selain itu, Dosis flavonoid juga dapat meningkatkan afrodisiaka adalah pada pemberian kadar testosterone hewan uji yaitu dosis dengan menunjukkan peningkatan aktivitas cara 5 meningkatkan dehydroepiandrosteron. Senyawa liman yang mounting triterpenoid juga memberikan memberikan 0,03654 pada intromission efek g/20gBB hari pada efek ke-7 dan hari ke-1. terkandung di dalam ekstrak etanol Berdasarkan Yakubu (2007), bahwa 70% daun tapak liman. Senyawa setiap tanaman obat dapat dianggap triterpenoid sebagai ini kemungkinan afrodisiaka jika secara berikatan dengan saponin sehingga statistik menunjukkan peningkatan membentuk ikatan saponin frekuensi mounting dan intromission. triterpenoid. Saponin triterpenoid Indeks ini merupakan indikator dari mempengaruhi melalui aktivitas seksual stimulasi mekanismenya dalam semangat. menggantikan kolesterol untuk mensintesis testosterone. 19 seksual, motivasi, dan mengkombinasikan antara tanaman KESIMPULAN tapak liman dengan tanaman lain Ekstrak etanol 70% daun efek seperti pasak bumi agar dapat dilihat afrodisiaka pada mencit putih jantan pengaruh kombinasi antara bahan galur tersebut dalam menimbulkan efek tapak liman memberikan BALB/C. dosis yang afrodisiaka dan dilakukan isolasi memberikan efek sebagai afrodisiaka adalah dosis 0,03654 g/20gBB yang senyawa aktif yang berperan di ditandai dalam tanaman tapak liman sebagai dengan peningkatan aktivitas mounting afrodisiaka. terbanyak dan intromission terbanyak dibandingkan DAFTAR PUSTAKA dengan dosis 0,09135 g/20gBB dan 1. Arnida, Donatus, Imono A., dosis 0,1827 g/20gBB. Pemberian Wahyuono, dosis ekstrak sebesar Subagus, 2003, 0,03654 “Isolasi Fraksi Aktif Afrodisiaka g/20gBB menunjukkan frekuensi dari Kayu Sanrego (Lunasia mounting terbesar pada hari ketujuh, Blanco.)”, amara Majalah dan frekuensi intromission terbesar Farmasi Indonesia 14 (4), Hal: pada hari kesatu. Disarankan pada 195-200 penelitian selanjutnya perlu 2. Chaidichoey, Niwat dan Srikhao, dilakukan untuk mencari dosis a., 2003, ”Effects of optimum dari ekstrak etanol 70% Elephantopus scaber Linn. in daun tapak liman sebagai Male Rat on Libido, Semen afrodisiaka. Selain itu perlu Quality, Accessory Sex Organ, dilakukan uji dengan Penile and Erectile Muscular 20 Size and Offspring Sex Ratio”, 6. Kardinan, Agus dan Kusuma, Proceedings of 41st Kasetsart Fauzi Rahmat, 2003, Meniran University Annual Conference, Penambah Daya Tahan Tubuh Thailand: Alami, Jakarta: Penerbit Agro Department of Zoology, Faculty of Science, Media, Hal: 26. Kasetsart 7. Kusuma, 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Fauzi. Muhammad R dan Zaky, B. 2003, Farmakope Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat, Indonesia, Edisi III, Jakarta: Jakarta: Penerbit Agro Media, Departemen Kesehatan Republik Hal: 63. Indonesia, Hal: 9 dan 807. 8. Lailatul, Lela K., K. Asep, E. Ratnaningsih, 2010, “Efektivitas 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Standar Umum Tumbuhan Parameter Obat. Biolarvasida Ektrak Etanol Minyak Ekstrak Limbah Penyulingan Jakarta: akar Wangi (Vetiveria Departemen Kesehatan Republik zizanoides) Indonesia. Nyamuk Aedes aegypti, Culex 5. Gunawan, D. dan S. Mulyani, 2004, Ilmu (Farmakognosi), Obat Jilid Terhadap Larva sp., dan Anopheles sundaicus”, Alam Jurnal I, Sains dan Teknologi Kimia, 1(1):60-61. Yogyakarta: Penebar Swadaya, 9. Nainggolan, Olwin dan J. W. Simanjuntak, 2005, “Pengaruh Hal: 9. Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi 21 (Eurycoma longifolia Jack) Article, Department of Ilmul terhadap Perilaku Seksual Mencit Advia (Unani Pharmacology), Putih”, Hasil Penelitian, Hal: 55- Faculty 57. Aligarh Muslim University: 2-3. 10. Nurtyanto, Didy, of Unani Medicine, 2006, 12. Wani, Javeed Ahmed, Achur R. “Perbandingan Efek Afrodisiaka N, dan Nema, R. K., 2011, Infusa dan Ekstrak N-Heksan “Phytochemical Screening and Daun Aphrodisiac Tapak Liman Activity (Elephantopus scaber L.) dengan Asparagus Parameter Frekuensi Climbing International Journal Tikus Pharmaceutical Sciences Putih Wistar”, Jantan Abstrak Galur Skripsi of racemosus”, of and Drug Research, 3 (2) : 113. Universitas Setia Budi Surakarta. 13. Yakubu, M. T, Akanji, M. A, dan Shamshad, Oladiji, A. T., 2007, “Male Latif, Abdul dan Qasmi, iqbal Sexual Dysfunction and Methods Ahmad, 2004, “Effect Of 50% used in Assessing Medicinal Ethanolic Extract Of Syzygium Plants aromaticum (L). Merr dan Perry. Potentials”, (Clove) On Sexual Behaviour Of Reviews, 1(1): 50-53. 11. Tajuddin, Ahmad, Normal Male Rats”, Research 22 with Aphrodisiac Pharmacognosy