a. Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya. Dipastikan bahwa konstruksi masyarakat maya pada mulanya berkembang dari sistem intra dan antar jaringan yang berkembang menggunakan sistem sarang laba-laba sehingga membentuk sebuah jaringan masyarakat yang besar. Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat sementara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama atau menetap selama-lamanya. Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara, terjadi anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin ”jalan-jalan” dan hanya bermain di dunia maya melalui browsing dan chatting, atau search, kemudian meninggalkannya. Ada pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainnya. Mereka ini para pengguna internet (netter) yang setiap saat berada dalam masyarakat maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar bahkan mencuri dan sebagainya dalam masyarakat maya, namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka. Kebanyakan dari anggota masyarakat maya menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut dengan memiliki alamat dan rumah di sana dengan status penyewa atau pemilik. Mereka ini memiliki e-mail, website, atau bahkan propider. Setiap saat mereka memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat maya guna berbagai kebutuhan. Sebagaimana juga dalam masyarakat nyata, maka masyarakat maya dibangun melalui interaksi sosial sesama anggota masyarakat maya. Bahwa syaratsyarat interaksi sosial dalam masyarakat nyata arus memiliki social contact dan adanya communication, maka persyaratan ini juga menjadi subtansi utama dalam kehidupan masyarakat maya. Hubungan yang dibangun dalam jaringan-jaringan komputer, tidak saja memiliki makna hubungan antara simpul-simpul kabel listrik atau simpul-simpul frekuensi radio yang dapat diterima antena satu dengan lainnya atau modem satu dengan lainnya, namun sesungguhnya adalah hubungan- Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI hubungan sosial yang dibangun oleh sesama anggota masyarakat untuk saling berinteraksi, sedangkan mesin-mesin itu hanyalah media yang mereka gunakan. Dari cara mereka berinteraksi ini lahir pula dua pola proses interaksi sosial, yaitu: 1. proses sosial disosiatif Proses sosial disosiatif terjadi ketika beberapa anggota masyarakat maya terlibat dalam proses persaingan, atau bahkan konflik dengan sesama warga masyarakat maya. Proses ini terjadi ketika mereka bersaing memberi peluang akses kepada masyarakat dan mencari sumber-sumber pembiayaan (sponsorship) untuk menghidupi jaringan mereka. Untuk ini mereka harus berkompetisi dengan kompetisi lain yang juga berupaya melakukan hal yang sama. Proses sosial disosiatif ini juga terjadi ketika sebuah jaringan website dengan berbagai alasan ekonomi atau politik, terpaksa harus melakukan penyerangan kepada jaringan website lainnya, kemudian mereka terlibat dalam ’peperangan’. 2. proses sosial asosiatif Sementara sifat jaringan dan proses sosial dalam masyarakat maya yang mementingkan kerja sama, maka selain proses sosial disosiatif, terbanyak dari proses sosial itu adalah proses sosial asosiatif antara jaringan-aringan (kelompok-kelompok) yang ada. Proses ini memberi peluang kepada komunitas maya, baik intra maupun antarjaringan, melakukan kerja sama (cooperative) di antara mereka. Kerja sama ini menghasilkan proses lanjutan seperti akomodasi informasi dan asimilasi kebudayaan masyarakat maya dalam skala global ke seluruh jaringan masyarakat yang akhirnya mempengaruhi perilaku dan interaksi mereka satu dengan lainnya. b. Kelompok Sosial Maya Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit. Umumnya kelompok sosial ini dibangun berdasarkan hubungan-hubungan sekunder, sehingga pengelompokkan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota masyarakat terhadap kelompok tertentu. Pada dasarnya ada dua model keanggotaan kelompok sosial maya, yaitu: Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI 1. kelompok intra adalah keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra yang berpusat pada server tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun anggota dalam suatu institusi tertentu. Kelompok intra ini biasanya disebut dengan intranet, di mana secara otonom mengatur diri mereka sendiri, memiliki aturan-aturan yang disepakati sendiri secara intern, memiliki bahasa-bahasa sapaan yang dikenal sendiri dan memiliki kemampuan untuk mem-proteksi sendiri seluruh kepentingan, kebutuhan, dan aturan-aturan yang mereka kehendaki. Setiap anggota dalam sistem ini harus patuh kepada aturan yang ada baik sanksi maupun reward ditentukan oleh sistem sosial mereka yang diatur di pusat-pusat server yang ada. 2. Kelompok inter yaitu, walaupun secara umum, hubungan intranet ini hanya berlaku internal, namun sebenarnya intranet ini adalah sel-sel hidup dalam sistem sosial dunia maya yang lebih luas yaitu internet. c. Kebudayaan dan Masyarakat Maya Salah satu ciri masyarakat adalah menciptakan kebudayaan. Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang berkembang adalah budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis. Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif lagi apabila disebut intersubjektif yang sangat didominasi oleh kreator dan imajinater yang setiap saat mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara terpisah, yaitu: • Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan mesinmesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realitas. • Kedua, kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin itu menciptakan karya-karya imajinasi yang menakjubkan dalam dunia hiperrealitas. • Ketiga, masyarakat pada umumnya yang setiap hari menggunakan mesinmesin dan karya-karya imajinasi itu sebagai bagian dari kehidupan. Dari tiga hal itu, masyarakat maya menciptakan culture universal yang dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat nyata: 1) Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya adalah teknologi informasi yang umumnya dikenal dengan mesin komputer dan mesin-mesin Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI (media) elektronik lain yang membantu kerja atau dibantu oleh mesin komputer. Saat ini mesin-mesin dimaksud telah dapat memproduksi dan mereproduksi diri sampai pada tingkat yang diinginkan. 2) Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi. Masyarakat maya memliki mata pencaharian yang sangat menonjol dan specifik dalam bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi subtansi. 3) Sistem kemasyarakat yang dikembangkan dalam masyarakat maya adalah dalam bentuk sistem kelompok jaringan, baik intra maupun antarjaringan yang ada dalam masyarakat maya. 4) Bahasa masyarakat maya pada umumnya adalah bahasa Inggris yang digunakan berdasarkan pada konvensi dan kreativitas pengguna bahasa ini, seperti menggunakan ikon-ikon tertentu untuk penggambaran dan sebagainya. 5) Karya komunitas maya adalah bagian dari karya seni pada umumnya. Semua karya masyarakat maya menempelkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan, jadi sistem kesenian dalam masyarakat adalah terletak pada pencitraan dan pemaknaan terhadap karya yang ditampilkan kepada publik maya itu sendiri. 6) Sistem pengetahuan dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial and error. Karena itu, status sosial tertinggi dalam sistem pengetahuan adalah seberapa banyak seseorang menjadi tempat bertanya untuk memecahkan kasus-kasus tersebut. 7) Sistem religi (kepercayaan) masyarakat maya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia maya dapat dipecahkan. Mereka percaya, bahwa setiap misteri selalu dapat dipecahkan ketika hal itu dilakukan secara serius selama ada waktu yang cukup untuk itu. Sesuatu yang menjadi ciri khas dari kebudayaan maya ini adalah sifatnya yang sangat menggantungkan diri pada media. Bahwa kebudayaan itu hanya ada secara nyata dalam media informatika dan beberapa di antaranya telah ditransformsikan ke dalam kognitif manusia, inilah sebenarnya space dunia maya, yaitu dunia media dan dunia kognitif manusia. Hubungan dari dua space ini telah melahirkan dunia baru Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI bagi masyarakat manusia yang tak bisa dihitung lagi seberapa besar ruang itu, tergantung kepada kemampuan manusia membuka misteri pengetahuan ini. d. Pranata dan Kontrol Sosial Masyarakat Maya Masyarakat maya memiliki sistem pranata dan kontrol sosial yang dibangun bersama atau dibangun sebagsi sistem proteksi diri. Selain etika umum dalam masyarakat nyata yang dibawa ke dalam kehidupan maya, sistem pranata sosial dan kontrol sosial dibangun agar semua kebutuhan dalam masyarakat maya dapat terlayani dengan baik tanpa saling merugikan. Beberapa pranata dan kontrol sosial yang lazim dalam masyarakat maya dikenal, seperti login, pasword atau pin number yang digunakan sebagai tiket atau ”kata salam” untuk masuk ke dalam website tertentu. Pada umumnya pemilik wibsite tidak mengizinkan orang lain masuk ke dalam fasilitas tertentu apabila tidak menggunakan tiket atau kata salam itu. Pranata lain yang ada dalam masyarakat maya, bahwa semua informasi yang ada dalam dunia maya menjadi milik publik yang dapat diakses oleh semua orang. Kendati ada peringatan untuk tidak secara bebas mengakses data tertentu, namun tetap saja eksistensi informasi itu menjadi milik publik, hal ini disebabkan subtansi dunia maya adalah milik publik. Hukum-hukum sosial yang ada dalam masyarakat nyata juga menjadi bagian dalam pranata sosial masyarakat maya. Seperti mencuri informasi, menipu, melakukan pelecehan gender, merusak, menyerang orang lain dan sebagainya, menjadi pranata yang juga dipandang buruk dalam komunitas maya. Dalam masyarakat maya sendiri, ada piranti penjara yang dibuat untuk secar maya mengatasi pelanggran hukum-hukum sosial, yaitu dengan menciptakan penangkal virus yang dapat membunuh, menangkal, atau memenjarakan virus yang dapat memenjarakan mereka dalam space tertentu. e. Stratifikasi Sosial, Kekuasaan, dan Kepemimpinan Masyarakat Maya Masyarakat maya mengenal stratifikasi sosial berdasarkan pada besarnya jaringan yang dimiliki. Begitu pula jumlah anggota masyarakat maya yang setiap Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI