1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU

advertisement
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN
WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Leusrina Ardini Trisnaningrum
[email protected]
Sri Mulyani
[email protected]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjajaran
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the factors that affect timeliness of
the public company’s financial statement submission in Indonesia. The factors to be
examined in this research are complexity of company’s operation, company’s
performance, leverage, audit opinion, earnings management, IFRS implementation
and reputation of public accountant as independent variables while timeliness of the
submission of the financial statements as dependent variable.
The samples consist of 317 firms listed in Indonesian Stock Exchange (IDX)
that submit the financial statement to Bapepam in the years of 2011. The data that
was used in this research was the secondary data and selected by using purposive
sampling method. The analysis implement that was used was the analysis of logistic
regression at level significance 5%.
The result of this research provides evidence that company’s performance,
audit opinion, IFRS implementation and reputation of public accountant have a
significant influence on to timeliness of financial statement submission. However
there is no evidence complexity of company’s operation, leverage, audit opinion and
earnings management have significant influence on timeliness of financial statement
submission.
Key words:
timeliness, company’s performance, leverage, earnings management,
IFRS implementation and reputation of public accountant
1
Pendahuluan
Tujuan utama pelaporan perusahaan adalah untuk menyediakan informasi yang
akan membantu pihak eksternal dalam pengambilan keputusan. Informasi ini di
harapkan tersedia dalam waktu singkat, jika tidak maka informasi ini akan kehilangan
nilai ekonomisnya (Al-Ajmi, 2008). Penundaan terbitnya laporan keuangan juga dapat
menyebabkan keputusan yang akan diambil menjadi tidak optimal atau tertunda (Givoly
dan Palmon, 1982). Pelaporan yang tepat waktu dapat membantu memitigasi atau
mengurangi tingkat insider trading, kebocoran, dan rumor yang muncul di pasar.
Semua perusahaan publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangannya
secara berkala kepada otoritas bursa. Peraturan Bapepam LK Nomor X.K.2 tentang
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik pada tanggal 5
Juli 2011 mengatur bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan
tahunan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan keuangan tahunan.
Data-data dari BEI dan Bapepam LK menunjukkan bahwa masih banyak
perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunannya. Atas
keterlambatan tersebut perusahaan memperoleh sanksi yang diberikan oleh Bapepam
LK. Namun meski dengan adanya sanksi tersebut, tetap saja ada perusahaan yang
terlambat menyampaikan laporan keuangannya. Oleh karenanya, berdasarkan fakta
bahwa masih terdapat perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan
tahunannya, penulis memutuskan untuk meneliti alasan apa saja hal hal yang
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh faktorfaktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal yang dapat mempengaruhi
waktu penyampaian laporan keuangan diantaranya karakteristik perusahaan seperti
kompleksitas operasi perusahaan. Kecenderungan jenis berita yang tercermin dalam
laporan keuangan juga bisa menjadi penentu waktu penyampaian laporan keuangan
karena perusahaan cenderung menunda berita buruk. Berita buruk bisa terlihat dari
perusahaan yang mengalami kerugian, leverage perusahaan yang tinggi sehingga dapat
menimbulkan kemungkinan financial distress dan opini audit yang bukan wajar tanpa
pengecualian. Ketika muncul tujuan lain seperti ”mempercantik” laporan keuangan,
proses penyelesaian laporan keuangan menjadi lebih lama.
Faktor eksternal yang mempengaruhi waktu penyampaian laporan keuangan yaitu
auditor. Laporan keuangan tahunan yang disampaikan ke Bapepam LK harus disertai
opini audit. Oleh karena itu perusahaan perlu menunjuk auditor independen untuk
melakukan proses audit dan memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan.
Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
Ketepatwaktuan dalam penelitian ini di proksikan dengan variabel dummy yang
membedakan antara perusahaan yang tepat waktu dan perusahaan yang terlambat
menyampaikan laporan keuangannya. Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi
2
ketepatwaktuan laporan keuangan antara lain adalah kompeksitas operasi, kinerja
perusahaan, leverage, opini audit, manajemen laba, penerapan IFRS dan ukuran KAP.
Semakin besar perusahaan biasanya kompleksitas operasi perusahaan akan
semakin meningkat. Perusahaan berkembang dengan memiliki anak perusahaan atau
cabang baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan adanya anak perusahaan, maka
perusahaan harus membuat laporan konsolidasian. Hal ini dapat mempengaruhi waktu
penyelesaian laporan keuangan. Oleh karenanya semakin rumit kompleksitas operasi
perusahaan diperkirakan semakin berkurang ketepatwaktuan penyampaian laporan
keuangan.
Kecenderungan berita baik disampaikan lebih cepat, sedangkan berita buruk
cenderung untuk ditunda. Perusahaan dengan kabar baik akan mengalami kenaikan
dalam nilai pasar sehingga manajemen akan melaporkan berita baiknya ke publik secara
tepat waktu. Sedangkan perusahaan dengan berita buruk seperti yang disebutkan diatas,
kemungkinan akan berusaha berupaya untuk memperbaiki kinerjanya sehingga laporan
akan disampaikan lebih lama.
Kinerja perusahaan dapat dilihat melalui hasil operasi perusahaan, apakah
perusahaan memperoleh laba atau justru mengalami kerugian. Laba merupakan berita
baik (good news) bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki berita baik tidak akan
menunda penyampaian informasi. Oleh karenanya perusahaan yang baik kinerjanya maka
akan baik pula tingkat ketepatwaktuan perusahaan dalam menyampaikan laporan
keuangan.
Rasio debt to total equity juga dikenal sebagai rasio financial leverage. Tingginya rasio
financial leverage mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Resiko perusahaan
yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan
keuangan dianggap berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata
publik. Sehingga pihak manajemen cenderung akan menunda penyampaian laporan
keuangan yang memuat berita buruk. Oleh karenanya semakin tinggi rasio leverage
keuangan maka semakin berkurang ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan.
Opini akuntan publik akan mempengaruhi tepat waktu atau tidaknya perusahan
dalam menyampaikan laporan keuangannya. Perusahaan menerima opini unqualified
opinion maka perusahaan akan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu
karena opini tersebut merupakan berita baik dan apabila menerima opini selain
unqualified opinion karena hal tersebut dianggap bad news. Oleh karenanya semakin baik
hasil opini audit maka semakin meningkat ketepatwaktuan penyampaian laporan
keuangan.
Ketika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan manajemen, manajemen
dapat memiliki motivasi untuk melakukan manajemen laba. Manajemen laba diukur
dengan menggunakan discretionary accruals. Semakin besar perubahan laba yang ingin
disesuaikan oleh manajemen secara sengaja maka discretionary accruals yang dihasilkan akan
semakin besar. Melakukan manajemen laba tentu memerlukan waktu (Trueman, 1990).
Hal ini dapat menyebabkan penundaan dalam penyampaian laporan keuangan. Oleh
karenanya perusahaan yang semakin besar manajemen laba yang dilakukan, maka akan
semakin tidak tepat waktu penyampaian laporan keuangannya.
3
Penerapan IFRS di Indonesia memasuki tahap akhir persiapan. Penerapan IFRS
ini memerlukan banyak pembelajaran baik dari sisi perusahaan yang membuat laporan
keuangan maupun auditor yang harus memberikan opini atas kewajaran laporan
keuangan. Selain hal ini memerlukan waktu, penyesuaian yang disajikan tersebut juga
harus secara mendalam diaudit oleh auditor. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya
waktu audit. Dengan waktu audit yang meningkat maka kemungkinan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan dapat berkurang.
Agar laporan keuangan dapat diyakini kewajarannya, laporan keuangan perlu di
audit. Waktu yang diperlukan untuk melakukan audit akan mempengaruhi waktu
penyampaian laporan keuangan. Auditor besar memiliki sumber daya yang besar untuk
dapat segera menyelesaikan pekerjaan audit. Selain itu mereka memiliki dorongan yang
lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Oleh
karenanya semakin besar ukuran auditor maka semakin tinggi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
Metode Riset
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan atau korelasi antar variabel,
yaitu hubungan antara variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan
variabel kompleksitas operasi, profitabilitas, leverage, opini audit, manajemen laba,
penerapan IFRS dan ukuran KAP. Oleh karena itu, jenis penelitian ini bisa
dikategorikan sebagai penelitian yang bersifat korelasional (correlational study).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analisa data
yang dilakukan adalah cross section. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari berbagai sumber yaitu yaitu berupa laporan keuangan perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data tersebut diperoleh dari
perpustakaan BEI, www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory (ICMD), dan situs
resmi perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan perusahaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat di BEI
kecuali Bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, kredit agensi, perusahaan
sekuritas) pada tahun 2011. Penelitian ini mengambil perusahaan yang terdaftar di BEI
tahun 2011 karena tahun ini merupakan tahun persiapan akhir IFRS yang merupakan
salah satu variabel yang diteliti.
Dari populasi tersebut dipilih sampel dengan menggunakan tehnik purposive
sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada beberapa tahapan dan beberapa
kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk melakukan pemilihan sample
antara lain:
1. Sampel yang dipilih adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) kecuali Bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, kredit
agensi, perusahaan sekuritas),
2. Memiliki tanggal tutup buku tanggal 31 Desember,
3. Tidak mengacu pada Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.7 tentang Jangka Waktu
Penyampaian Laporan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan
4
Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan di Bursa Efek di
Negara Lain.
3. Menerbitkan laporan keuangan auditan secara konsisten dan lengkap.
4. Perusahaan sudah terdaftar di BEI pada tahun 2011 dan tidak sedang dalam proses
delisting selama periode penelitian,
Model regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel
kompleksitas operasi, kinerja perusahaan, leverage, opini audit, manajemen laba,
penerapan IFRS dan ukuran KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan perusahaan. Model analisis regresi logistik yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Ln (TL/1-TL) = α+ β1OPER+ β2PROFIT+ β3LEV+ β4OPINI+ Β5DACC
Keterangan :
+ β6IFRS + β7KAP+ ε
Ln (TL/1-TL)
= Simbol yang menunjukkan probabilitas ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan tahunan (tepat waktu (1) atau
terlambat (0))
α
= Konstanta
β1…..β3
= Koefisien regresi masing-masing variabel independen
OPER
= Ada (1) atau tidak ada (0) anak perusahaan (dummy)
PROFIT
= Laba (1) atau rugi (0) bersih perusahaan (dummy)
LEV
= Leverage (debt to equity ratio)
OPINI
= Opini audit wtp (1) atau selain wtp (0) (dummy)
DACC
= Manajemen laba diukur dengan discretionary accruals
IFRS
= Jumlah penerapan IFRS yang signifikan
KAP
= Ukuran KAP big4 (1) atau selain big 4 (0) (dummy)
ε
= random error.
5
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1 Distribusi Ketepatan Penyampaian Laporan Keuangan tahun 2011
Kategori Perusahaan
Perusahaan tepat waktu
Perusahaan tidak tepat waktu
Jumlah
Persentase
242
75
76%
24%
Tabel 1 menunjukkan jumlah total perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat
waktu dalam menyampaikan laporan keuangan tahunan untuk periode tahun 2011.
Sebanyak 75 perusahaan atau 24% dari total sampel masih belum menyampaikan laporan
keuangan. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti, diketahui bahwa PT XL
Axiata Tbk merupakan perusahaan yang paling cepat dalam menyampaikan laporan
keuangan tahunan periode 2011 yakni tanggal 27 Januari 2012. Sedangkan perusahaan
yang paling lama menyampaikan laporan keuangan tahunan periode 2011 yakni PT
Truba Alam Manunggal Engineering Tbk yakni tanggal 8 Agustus 2012.
DACC
LEV
IFRS
OPINI
OPER
PROFIT
KAP
Valid N
(listwise)
Tabel 2 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N
Minimu Maximu
Mean
Std.
m
m
Deviation
317
,00
,33
,0691
,06601
317
,00
40,37
1,5363
3,33362
317
,00
13,00
3,2587
1,93795
317
,00
1,00
,9811
,13648
317
,00
1,00
,6656
,47252
317
,00
1,00
,8391
,36800
317
,00
1,00
,3785
,48579
317
Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit)
Tabel 3 menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness
of Fit sebesar 11,762 dengan probabilitas signifikansi 0,162 dimana 0,162 > 0,05 maka
hipotesis nol tidak dapat ditolak (H0 diterima). Hal ini berarti model regresi yang
dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak
ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang
diamati.
6
Tabel 3 Goodness of Fit
Menilai Koefisien Determinasi
Tabel 4 menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,410. Artinya variabilitas
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 21,3% ,
sedangkan 78,7% lainnya dijelaskan oleh variablitas variabel-variabel lain di luar model
penelitian.
Tabel 4 Koefisien Determinasi
Menguji Koefisien Regresi
Ln (TL/1-TL) = -2,075 + 0,530OPER + 1,281PROFIT - 0,022LEV+
2,502OPINI – 1,396DACC - 0,234IFRS + 1,184KAP + ε
Tabel 5 Uji Koefisien Regresi
H1: Kompleksitas operasi berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara kompleksitas operasi dan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan memiliki pengaruh positif yang tidak
7
signifikan. Sehingga ada tidaknya anak perusahaan tidak mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
H2: Kinerja perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara kinerja perusahaan dan ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan memiliki pengaruh positif yang signifikan. Dengan
demikian penelitian ini berhasil membuktikan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
Sengupta (2004) yang menyatakan bahwa kinerja perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
H3: Leverage berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara leverage dan ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan. Sehingga tinggi
rendahnya tingkat leverage tidak mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
H4: Opini audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara opini audit dan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan memiliki pengaruh positif yang signifikan. Dengan
demikian penelitian ini berhasil membuktikan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
Ahmad dan Kamarudin (2003) dan Sudrajad (2008) yang mendukung bukti empiris yang
menunjukkan pengaruh positif antara opini audit dan ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan.
H5: Manajemen laba berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara manajemen laba dan ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan.
Sehingga tinggi rendahnya tingkat manajemen laba tidak mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
H6: Penerapan IFRS berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara penerapan IFRS dan ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan memiliki pengaruh negatif yang signifikan.
Dengan demikian penelitian ini berhasil membuktikan bahwa penerapan IFRS
mempengaruhi waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.
H7: Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara ukuran KAP dan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan memiliki pengaruh positif yang signifikan. Dengan
demikian penelitian ini berhasil membuktikan bahwa ukuran KAP mempengaruhi waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
8
Simpulan dan Saran
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kinerja perusahaan, opini audit,
penerapan IFRS dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi, tidak ditemukan bukti bahwa kompleksitas
operasi, leverage dan manajemen laba berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
Saran-saran yang dapat diberikan adalah bagi penelitian berikutnya antara lain
memperluas periode penelitian, menambah variabel penelitian yang lain,
mengembangkan variabel terikat dan menggunakan data internal perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Raja Adzrin Raja dan Kamarudin, Khairul Anuar Bin. 2003. Audit Delay and The
Timeliness of Corporate Reporting: Malaysian Evidence. MARA University of
Technology.
Al-Ajmi, Jasim. 2004. Audit and Reporting Delays: Evidence From An Emerging Market.
Advances in International Accounting, 24: 217-226.
Aubert, Francois. 2009. Determinants of Corporate Financial Reporting Lag: The French
Empirical Evidence. Journal of Accounting and Taxation Vol.1 (3), pp. 053-060.
Givoly, D. dan Palmon, D. 1982. Timeliness of Annual Earnings Announcements: Some
Empirical Evidence. The Accounting Review. Vol. LVII. No. 3.
Hilmi, Utari dan Ali, Syaiful. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang
Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia.
Margaretta, Stepvanny dan Stepvanny Gatot. 2012. Peneraoan IFRS dan Pengaruhnya
Terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2010. Binus Business
Review Vol. 3 No. 2 November 2012: 993-1009.
Sengupta, Partha. 2004. Disclosure Timing: Determinants of Quarterly Earnings Release Dates.
Journal Accounting. Pub. Policy, 23: 457-482.
Sudrajad. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waktu Penyelesaian Pelaporan Keuangan
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia). Jurnal
Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 1, No. 2 November 2009
hal 269-288.
9
Trueman, Brett. 1990. Theories of Earnings-Announcement Timing. Elsevier Science
Publishers B.V (North Holland).
10
Download