19 upaya meningkatkan prestasi belajar ips melalui kolaborasi

advertisement
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI KOLABORASI
METODE QUANTUM TEACHING DAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS
X AK 2 SMK NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Drs. Kristanto,. M.Pd
SMK Negeri 1 Jogonalan Klaten
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya guru dalam mengelola pembelajaran IPS yang
bermakna sehingga siswa akan memiliki pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang
diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan
hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini penerapan metode Quantum
Teaching yang dikolaborasikan dengan Snowball Throwing menjadi salah satu alternatif dalam
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas X Akuntansi 2 Semester Gasal SMK Negeri 1
Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar
IPS materi Negara-negara Asia Tenggara melalui kolaborasi metode pembelajaran Quantum
Teaching dan Snowball Throwing siswa kelas X Akuntansi 2 Semester Gasal SMK Negeri 1
Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 Semester Gasal SMK Negeri 1
Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 36. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3 (tiga) siklus yaitu pre test, siklus 1 dan siklus
II. Masing-masing siklus terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Metode pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Sedangkan teknik analisis data
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran Quantum Teaching dan
Snowball Throwing terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas X Akuntansi 2
Semester Gasal SMK Negeri 1 Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal tersebut ditandai dari
ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan rata-rata
hasil IPS dari pra siklus sebesar 63 siklus II sebesar 77, dan pada siklus II sebesar 85. Sedangkan
untuk pencapaian ketuntasan belajar individual, siklus I sebesar 63 %, siklus II sebesar 100%.
Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran juga terlihat semakin meningkat dari rata-rata
sedang menjadi baik bahkan baik sekali. Demikian juga aktivitas guru semakin meningkat yakni
mampu mengelola proses pembelajaran IPS lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
Kata Kunci : Prestasi Belajar IPS, Quantum Teaching, Snowball Throwing
19
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016
pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok.
Namun demikian, hasil pembelajaran IPS pada
Ulangan Harian Semester 1 Tahun Pelajaran
2015/2016 belum begitu memuaskan.
Terkait belum optimalnya hasil belajar
IPS siswa kelas AK 2 SMK N 1 Jogonalan
maka penulis berupaya untuk menerapkan
model pembelajaran Quantum Teaching dan
Snowball Throwing secara kolaborasi sebagai
salah satu alternatif pembelajaran bermakna
yang bermuara pada pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Berdasarkan kondisi tersebut maka
penulis tergerak untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul: “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar IPS melalui
Kolaborasi Model Quantum Teaching dan
Snowball Throwing Siswa Kelas AK 2 SMK N
1 Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016”.
I.
PENDAHULUAN
Makna dan hakikat belajar diartikan
sebagai proses membangun makna/pemahanam
terhadap informasi dan/atau pengalaman.
Proses membangun makna tersebut dapat
dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama
orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi,
pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa
(Indra Jati Sidi, 2004:4). Belajar bukanlah
proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi
bentukan guru. Buktinya, hasil ulangan siswa
berbeda-beda padahal mendapat pengajaran
yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat
yang sama.
Pembelajaran yang bermakna akan
membawa siswa pada pengalaman belajar yang
mengesankan. Pengalaman yang diperoleh
siswa akan semakin berkesan apabila proses
pembelajaran yangd iperolehnya merupakan
hasil dari pemahaman dan penemuannya
sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami
dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran
yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya
untuk merumuskan sendiri suatu konsep.
Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan
moderator dalam proses pembelajaran tersebut.
Menurut Kurikulum Berbasis kompetensi
yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan bahwa setiap individu
mempunyai potensi yang harus dikembangkan,
maka proses pembelajaran yang cocok adalah
yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif
dan berkembang.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap
proses pembelajar IPS di SMK N 1 Jogonalan
diperoleh informasi bahwa selama proses
pembelajaran, guru belum memberdayakan
seluruh potensi dirinya sehingga sebagain besar
siswa belum mampu mencapai kompetensi
individual yang diperlukan untuk mengikuti
pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum
belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa
baru mampu menghafal fakta, konsep, prinsip,
hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada
tingkat ingatan, mereka belum dapat
menggunakan dan menerapkan secara efektif
dalam pemecahan masalah sehari-sehari yang
kontekstual.
Upaya untuk membangkitkan motivasi
siswa kelas AK 2 SMK N 1 Jogonalan dalam
pembelajaran IPS sudah dilakukan guru kelas
dengan berbagai macam cara, seperti memberi
kesempatan siswa untuk bertanya dan
mengemukakan gagasan, serta mendesain
II.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
TINDAKAN
Pengertian Belajar
Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus
adalah apa saja yang diberikan guru kepada
siswa, sedangkan respon adalah berupa reaksi
atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru. Oleh karena itu apa yang
diberikan guru (stimulus) dan apa yang diterima
oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan
diukur. Belajar juga merupakan tindakan dan
perilaku siswa yang kompleks. Siswa adalah
penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar
terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang
ada dilingkungan sekitar berupa alam, bendabenda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia dan
sebagainya (Dimyati dan Mudjiono, 2002).
Konsep
tentang
belajar
banyak
dikemukakan oleh para hli, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Teori Belajar Behavorisme
a. Teori M. Gagne
b. Teori Jean Piaget
2. Konsep Belajar Kognitivisme
a. Teori Gestalt
b. Teori Ausubel
3. Konsep Belajar Kontruktivisme
a. Teori Bruner
b. Teori Vygotsky
Penelitian pembelajaran IPS dengan
metode pembelajaran Quantum Teaching dan
Snowball Throwing adalah penelitian tindakan
kelas.
Menurut
Subiyantoro
(2009:19)
20
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016
penelitian tindakan kelas adalah suatu
penelitian yang dilakukan secara sistematis
reflektif terhadap berbagai tindakan yang
dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti, sejak
disusunya suatu perencanaan sampai penilaian
terhadap tindakan nyata didalam kelas yang
berupa kegiatan belajar mengajar, untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang
dilakukan. Menurut Hardjodipuro (Departemen
Pendidikan Nasional : 2003 : 7) penelitian
tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk
memperbaiki pendidikan dengan perubahan
dengan
mendorong para
guru untuk
memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar
kritis terhadap perubahan tersebut dan agar mau
untuk mengubahnya.
Dengan teknik dan pengumpulan data yang
tepat dan relevan, maka akan memungkinkan
tercapainya pemecahan masalah secara valid
dan reliabel. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah
kolaborasi observasi, tes dan non tes.
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk memperoleh
data nilai prestasi belajar mata pelajaran IPS
dengan
menerapkankolaborasi
metode
pembelajaran quantum (Quantum Teaching)
dan Snowball Throwing. Tes dilaksanakan
dengan bentuk uraian tes. Tes dilaksanakan
dua kali yaitu siklus 1 dan siklus 2. Hasil tes
digunakan untuk mengukur ketercapaian dan
peningkatan prestasi belajar siswa.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan pre test yaitu tes untuk
mengetahui kemampuan awal siswa
sebelum
penggunaan
metode
pembelajaran
quantum
(Quantum
Teaching) dan Snowball Throwing dalam
mata pelajaran IPS
b. Melaksanakan pembelajaran IPS dengan
menerapkan
metode
pembelajaran
quantum (Quantum Teaching) dan
Snowball Throwing
c. Mengadakan post tes, yaitu tes yang
dilaksanakan setelah penggunaan metode
pembelajaran
quantum
(Quantum
Teaching) dan Snowball Throwing dalam
pembelajaran mata pelajaran IPS
2. Teknik Non Tes
Teknik
non
tes
digunakan
untuk
mengumpulkan data yang bersifat abstrak,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
siswa dalam mengikuti pembelajaran mata
pelajaran IPS.
Indikator Keberhasilan
Indikator merupakan acuan dalam
menentukan tingkat efektivitas dan keberhasilan
penelitian. Penggunaan metode pembelajaran
quantum (Quantum Teaching) dan Snowball
Throwing untuk meningkatkan prestasi belajar
mata pelajaran IPS siswa kelas X AK2 di SMK
Negeri 1 Jogonalan tahun pelajaran 2015/2016
dikatakan
berhasil
jika
siswa
dapat
mengerjakan soal post tes dengan tingkat
keberhasilan 78 (KKM).
III. METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK
Negeri 1 Jogonalan yang terletak di
Tegalmas Prawatan Jogonalan Kabupaten
Klaten. Diambilnya tempat penelitian ini
didasarkan atas pertimbangan 1) peneliti
adalah guru mata pelajaran IPS pada kelas
tersebut, 2) menerapkan metode yang tepat
dalam
proses
pembelajaran
untuk
meningkatkan prestasi belajar pada kelas
tersebut.
2. Waktu Penelitian
Waktu untuk melakukan penelitian ini
adalah bulan Agustus sampai dengan bulan
September 2015, dengan perincian sebagai
berikut
No
Kegiatan
1
Perencanaan
2
Pelaksanaan
3
Pengumpulan data
4
Pengolahan data
5
Pelaporan
1
Agustus
2 3 4
1
September
2 3
4
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas X
AK2 SMK Negeri 1 Jogonalan tahun
pelajaran 2015/2016.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu
prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data. Pengumpulan data yang tepat
sangat bergantung pada kemampuan memilih
teknik dan alat pengumpul data yang tepat.
IV. HASIL TINDAKAN
Deskripsi Siklus Awal
21
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016
Hasil penelitian pra siklus diperoleh
sebelum dilakukan pembelajaran dengan
menerapkan metode pembelajaran quantum
(Quantum Teaching) dan Snowball Throwing.
Hasil tes awal berupa kemampuan awal siswa.
Data nilai prestasi belajar siswa mata pelajaran
IPS dapat terlihat dalam tabel dibawah ini:
DAFTAR NILAI PRA SIKLUS (PRE TEST)
KELAS : X AKUNTANSI 2
NO
NIS
NAMA SISWA
ADILLYA KAFILLA
AUHAINA
9343
2
9344
3
9345
4
9346
5
9347
6
9348
7
9349
8
9350
9
9351
10
9352
11
9353
12
9354
13
9355
14
9356
15
9357
16
9358
17
9359
18
9360
19
9361
20
9362
21
9363
22
9364
23
9365
MULIA RIA BALGIS
60
24
9366
NANDA SEPTIANA PUTRI
PURWATI
55
25
9367
26
9368
27
9369
28
9370
29
9371
ANGGI SETYOWATI
ANGGI SUCI WULANDARI
ANISA NOVITASARI
ANITA RATNASARI
CHANDRA DWI ARIANTI
DANU KURNIAWAN
DUWI WULANDARI
ELFIRA AYU DHIYA
UTAMI
ERIKA NUR FITRIANA
FITRIA SALSABILA
HANA NUR AFIFAH
HANAFI RHOSMALINDA
HERLINA NUR MARETA
IRA FITRIASARI
KURNIA RAHAYUNINGSIH
LILIS SETYANINGSIH
LINDA AGUSTIN
MARCERIO INDRA
JUWARDI
MASIN RAHAYU
MIA LARAS ATI
NUR FATHONAH
NURI RAHAYU
NURUL FATIMAH AZAHRA
RINA SUSANTI
RINI JUNIYANTI
9372
31
9373
32
9374
33
9375
34
9376
35
9377
36
9378
NILAI
1
AMBARWATI
30
70
60
SALSABILA IKA PRASTUTI
50
SEKAR RAHMAYANI
50
TRIYANI
50
WULAN NOVIANI
55
YESI OKTAVIANA
65
YULI LESTARI
60
YULIANA
Jumlah
2265
Rata-rata
63
65
Deskripsi Siklus 1 dan 2
Dari hasil nilai diatas diperoleh
perbandingan nilai pada pra siklus (pre test)
dengan siklus 1, dan dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Quantum Teaching dan
Snowball Throwing pada mata pelajaran IPS
meningkat sebanyak 1,4 dari rata-rata kelas 63
pada pra siklus dan menjadi 77 pada siklus 1.
60
60
75
70
70
75
DAFTAR NILAI SIKLUS 1 DAN 2
KELAS : X AKUNTANSI 2
65
70
NILAI
75
NO
NIS
75
1
9343
2
9344
3
9345
4
9346
5
9347
6
9348
7
9349
8
9350
9
9351
10
9352
11
9353
12
9354
13
9355
14
9356
15
9357
16
9358
17
9359
18
9360
75
70
60
60
65
55
50
60
65
65
60
65
65
60
55
22
NAMA SISWA
ADILLYA KAFILLA
AUHAINA
AMBARWATI
ANGGI SETYOWATI
ANGGI SUCI
WULANDARI
ANISA NOVITASARI
ANITA RATNASARI
CHANDRA DWI
ARIANTI
DANU KURNIAWAN
DUWI WULANDARI
ELFIRA AYU DHIYA
UTAMI
ERIKA NUR
FITRIANA
FITRIA SALSABILA
HANA NUR AFIFAH
HANAFI
RHOSMALINDA
HERLINA NUR
MARETA
IRA FITRIASARI
KURNIA
RAHAYUNINGSIH
LILIS SETYANINGSIH
SIKLUS SIKLUS
1
2
75
86
78
85
80
82
80
82
78
86
80
82
80
85
80
85
80
87
76
83
78
82
78
82
78
83
72
84
78
84
75
82
75
82
75
86
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016
19
9361
20
9362
21
9363
22
9364
23
9365
24
9366
25
9367
26
9368
27
9369
28
9370
29
9371
30
9372
31
9373
32
9374
33
9375
34
9376
35
9377
36
9378
LINDA AGUSTIN
MARCERIO INDRA
JUWARDI
MASIN RAHAYU
MIA LARAS ATI
MULIA RIA BALGIS
NANDA SEPTIANA
PUTRI PURWATI
NUR FATHONAH
NURI RAHAYU
NURUL FATIMAH
AZAHRA
RINA SUSANTI
RINI JUNIYANTI
SALSABILA IKA
PRASTUTI
SEKAR RAHMAYANI
TRIYANI
WULAN NOVIANI
YESI OKTAVIANA
YULI LESTARI
YULIANA
JUMLAH
RATA-RATA
75
86
70
85
70
88
80
88
80
85
80
82
82
86
83
86
80
85
78
84
75
83
72
86
72
84
76
88
78
85
79
85
80
88
76
86
2782
3048
77
85
X AK2 SMK Negeri 1 Jogonalan tahun
pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran
mata pelajaran IPS salah satunya dipengaruhi
oleh metode pembelajaran. Penggunaan metode
pembelajaran yang sesuai dan tepat akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa
dengan penerapan metode pembelajaran yang
tidak sesuai dan inovatif prestasi belajar yang
didapat siswa adalah rata-rata 63 (pre test).
Kemudian pada siklus 1 diterapkan metode
model pembelajaran Quantum Teaching dan
Snowball Throwing prestasi belajar siswa naik
menjadi 77 (siklus 1). Setelah dilakukan
perbaikan dan pengelolaan yang baik, dengan
cara menambahkan ringkasan materi pokok dan
siswa lebih dimotivasi untuk lebih berani
menyampaikan
pendapat/tanggapan
serta
melatih kekmampuan berkomunikasi siswa
maka prestasi belajar siswa naik menjadi 85
(siklus 2)
Selain itu pengelolaan kelas yang baik
pada saat pembelajaran menjadi hal yang sangat
penting, agar siswa dapat belajar dengan
nyaman dan menyenangkan, dimanapun dan
kapanpun tidak terbatas ruang dan waktu.
Faktor pembiasaan kepada siswa untuk
menyampaikan
jawaban,
pendapat
dan
tanggapan serta melatih berkomunikasi dari
setiap pertanyaan akan sangat membantu
keberhasilan pembelajaran.
Keberanian
siswa
mengemukakan
pendapat juga semakin meningkat. Siswa sudah
berani
mengungkapkan
pendapat,
mengomentari
suatu
hal
atau
pun
mengungkapkan ide-idenya. Keberanian lain
yang
juga
semakin
meningkat
yaitu
keberaniannya menjawab pertanyaan. Mereka
berlomba-lomba untuk memperoleh pertanyaan
dan menjawabnya. Peningkatan juga terlihat
pada kemampuan siswa untuk tampil di kelas.
Masing-masing siswa berusaha tampil dengan
sebaik-baiknya.
Perubahan yang cukup signifikan juga
terjadi di aspek ketepatan. Rata-rata siswa di
kelas mampu menjawab pertanyaan dengan
tepat. Mereka juga mampu menyelesaikan tugas
tepat waktu. Selain itu siswa juga lebih mampu
membuat pertanyaan yang bagus yang mudah
dipahami dan sesuai dengan materi.
Aspek kecepatan siswa juga mengalami
peningkatan. Siswa dapat menyelesaikan tugas
Dari hasil perbandingan nilai yang
diperoleh pada siklus 1 dan siklus 2 dapat
disimpulkan bahwa dengan penggunaan model
pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball
Throwing mata pelajaran IPS perstasi belajar
siswa meningkat sebanyak 0,8 dari 77 pada
siklus 1 dan 85 pada siklus 2
Pengujian Data
Hipotesa awal menunjukkan bahwa
model pembelajaran Quantum Teaching dan
Snowball Throwing dapat meningkatkan
prestasi belajar IPS siswa kelas X SMK Negeri
1 Jogonalan tahun pelajaran 2015/2016. Untuk
membuktikan hipotesa tersebut maka dilakukan
analisa perbandingan antara nilai pra siklusm
siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut:
Hasil analisa data dibandingkan antara
nilai pre test pada siklus 1 dan siklus 2 terdapat
peningkatan yang signifikan yaitu 2,2.
Sedangkan hasil pencapaian yang diharapkan
adalah 78. Hal ini membuktikan bahwa
penerapan model pembelajaran Quantum
Teaching dan Snowball Throwing dapat
meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas
23
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016
lebih awal. Kecepatan juga terlihat saat siswa
menjawab pertanyaan. Siswa dapat menjawab
pertanyaan dengan cepat dan tepat. Sehingga
pelajaran dapat berlangsung dengan lancar,
aktif, kreatif, bermakna, dan menyenangkan.
Perubahan yang cukup signifikan juga
terjadi
pada
guru
sebagai
fasilitator
pembelajaran. Kualitas guru dalam mengajar
lebih
meningkat
dibandingkan
siklus
sebelumnya. Guru lebih tenang, dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang
efektif, terkesan luwes, dan dapat menguasai
kelas, mengelola ruang, menggunakan model
pembelajaran, dan strategi dengan tepat. Hal
yang lebih menggembirakan lagi guru terkesan
lebih kreatif, lebih bergairah mengajar,
membawa suasana kelas mennjadi segar.
Dengan suasana kelas yang demikian
ternyata siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran. Hasil belajar siswa meningkat dan
kualitas guru dalam mengajar juga meningkat.
Sehingga tidak aneh lagi jika antara guru dan
siswa terjalin hubungan yang dinamis,
harmonis, dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar
Mengajar. 2002. Bandung. Remaja Rosdakarya
B, Suryosubroto. 1997. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas. 2001. Buku 1 Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis
Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
............2006. Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Pengetahuan Sosial Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta : Puskur
Balitbang Depdiknas.
Indra
Jati
Sidi.2004.
Pelayanan
Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang
Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.
Supardi, Suharsimi Arikunto, Suhardjono.
2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Bumi Aksara.
Baharuddin dkk, Teori dan Pembelajaran.
2010. Yogyakarta. Ar-ruz Media
Permendiknas Nomor 22. Standar Isi. 2006.
Jakarta
Deporter Bobbi dkk, 2000. Quatum
Teaching : Mempraktekkan Quantum Teaching
di Ruang Kelas, Bandung: Kaifa
Anitah W, Sri dkk, 2009. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
V.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan, maka dapat ditarik simpulan
bahwa dalam melalui kolaborasi model
pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball
Throwing terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar IPS materi negara-negara Asia tenggara
pada siswa kelas AK 2 SMK N 1 Jogonalan.
Hal tersebut ditandai dari ketercapaian indikator
keberhasilan penelitian tindakan kelas dan
adanya peningkatan rata-rata hasil IPS dari pra
siklus sebesar 63, siklus I sebesar 77 dan 85
pada siklus II. Sedangkan untuk pencapaian
ketuntasan belajar individual, siklus I sebesar
63% dan siklus II sebesar 100%.
Aktifitas
siswa
dalam mengikuti
pembelajaran juga terlihat semakin meningkat
dari rata-rata sedang menjadi baik bahkan baik
sekali. Demikian juga aktifitas guru semakin
meningkat yakni mampu mengelola proses
pembelajaran IPS lebih aktif, inovatif, efektif,
dan menyenangkan.
24
Download