Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI KOLABORASI METODE QUANTUM TEACHING DAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Drs. Kristanto,. M.Pd SMK Negeri 1 Jogonalan Klaten ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya guru dalam mengelola pembelajaran IPS yang bermakna sehingga siswa akan memiliki pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini penerapan metode Quantum Teaching yang dikolaborasikan dengan Snowball Throwing menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas X Akuntansi 2 Semester Gasal SMK Negeri 1 Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar IPS materi Negara-negara Asia Tenggara melalui kolaborasi metode pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing siswa kelas X Akuntansi 2 Semester Gasal SMK Negeri 1 Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016 Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 Semester Gasal SMK Negeri 1 Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 36. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3 (tiga) siklus yaitu pre test, siklus 1 dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas X Akuntansi 2 Semester Gasal SMK Negeri 1 Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal tersebut ditandai dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan rata-rata hasil IPS dari pra siklus sebesar 63 siklus II sebesar 77, dan pada siklus II sebesar 85. Sedangkan untuk pencapaian ketuntasan belajar individual, siklus I sebesar 63 %, siklus II sebesar 100%. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran juga terlihat semakin meningkat dari rata-rata sedang menjadi baik bahkan baik sekali. Demikian juga aktivitas guru semakin meningkat yakni mampu mengelola proses pembelajaran IPS lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kata Kunci : Prestasi Belajar IPS, Quantum Teaching, Snowball Throwing 19 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016 pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok. Namun demikian, hasil pembelajaran IPS pada Ulangan Harian Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 belum begitu memuaskan. Terkait belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas AK 2 SMK N 1 Jogonalan maka penulis berupaya untuk menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing secara kolaborasi sebagai salah satu alternatif pembelajaran bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS melalui Kolaborasi Model Quantum Teaching dan Snowball Throwing Siswa Kelas AK 2 SMK N 1 Jogonalan Tahun Pelajaran 2015/2016”. I. PENDAHULUAN Makna dan hakikat belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahanam terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa (Indra Jati Sidi, 2004:4). Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Buktinya, hasil ulangan siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yangd iperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Menurut Kurikulum Berbasis kompetensi yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang. Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajar IPS di SMK N 1 Jogonalan diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya sehingga sebagain besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan menerapkan secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-sehari yang kontekstual. Upaya untuk membangkitkan motivasi siswa kelas AK 2 SMK N 1 Jogonalan dalam pembelajaran IPS sudah dilakukan guru kelas dengan berbagai macam cara, seperti memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan gagasan, serta mendesain II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Belajar Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon adalah berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu apa yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Belajar juga merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar berupa alam, bendabenda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia dan sebagainya (Dimyati dan Mudjiono, 2002). Konsep tentang belajar banyak dikemukakan oleh para hli, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Teori Belajar Behavorisme a. Teori M. Gagne b. Teori Jean Piaget 2. Konsep Belajar Kognitivisme a. Teori Gestalt b. Teori Ausubel 3. Konsep Belajar Kontruktivisme a. Teori Bruner b. Teori Vygotsky Penelitian pembelajaran IPS dengan metode pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Subiyantoro (2009:19) 20 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016 penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Menurut Hardjodipuro (Departemen Pendidikan Nasional : 2003 : 7) penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan dengan perubahan dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap perubahan tersebut dan agar mau untuk mengubahnya. Dengan teknik dan pengumpulan data yang tepat dan relevan, maka akan memungkinkan tercapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kolaborasi observasi, tes dan non tes. 1. Teknik Tes Teknik tes digunakan untuk memperoleh data nilai prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan menerapkankolaborasi metode pembelajaran quantum (Quantum Teaching) dan Snowball Throwing. Tes dilaksanakan dengan bentuk uraian tes. Tes dilaksanakan dua kali yaitu siklus 1 dan siklus 2. Hasil tes digunakan untuk mengukur ketercapaian dan peningkatan prestasi belajar siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Mengadakan pre test yaitu tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum penggunaan metode pembelajaran quantum (Quantum Teaching) dan Snowball Throwing dalam mata pelajaran IPS b. Melaksanakan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode pembelajaran quantum (Quantum Teaching) dan Snowball Throwing c. Mengadakan post tes, yaitu tes yang dilaksanakan setelah penggunaan metode pembelajaran quantum (Quantum Teaching) dan Snowball Throwing dalam pembelajaran mata pelajaran IPS 2. Teknik Non Tes Teknik non tes digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat abstrak, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran IPS. Indikator Keberhasilan Indikator merupakan acuan dalam menentukan tingkat efektivitas dan keberhasilan penelitian. Penggunaan metode pembelajaran quantum (Quantum Teaching) dan Snowball Throwing untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas X AK2 di SMK Negeri 1 Jogonalan tahun pelajaran 2015/2016 dikatakan berhasil jika siswa dapat mengerjakan soal post tes dengan tingkat keberhasilan 78 (KKM). III. METODOLOGI PENELITIAN Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Jogonalan yang terletak di Tegalmas Prawatan Jogonalan Kabupaten Klaten. Diambilnya tempat penelitian ini didasarkan atas pertimbangan 1) peneliti adalah guru mata pelajaran IPS pada kelas tersebut, 2) menerapkan metode yang tepat dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar pada kelas tersebut. 2. Waktu Penelitian Waktu untuk melakukan penelitian ini adalah bulan Agustus sampai dengan bulan September 2015, dengan perincian sebagai berikut No Kegiatan 1 Perencanaan 2 Pelaksanaan 3 Pengumpulan data 4 Pengolahan data 5 Pelaporan 1 Agustus 2 3 4 1 September 2 3 4 3. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas X AK2 SMK Negeri 1 Jogonalan tahun pelajaran 2015/2016. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data. Pengumpulan data yang tepat sangat bergantung pada kemampuan memilih teknik dan alat pengumpul data yang tepat. IV. HASIL TINDAKAN Deskripsi Siklus Awal 21 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016 Hasil penelitian pra siklus diperoleh sebelum dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran quantum (Quantum Teaching) dan Snowball Throwing. Hasil tes awal berupa kemampuan awal siswa. Data nilai prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS dapat terlihat dalam tabel dibawah ini: DAFTAR NILAI PRA SIKLUS (PRE TEST) KELAS : X AKUNTANSI 2 NO NIS NAMA SISWA ADILLYA KAFILLA AUHAINA 9343 2 9344 3 9345 4 9346 5 9347 6 9348 7 9349 8 9350 9 9351 10 9352 11 9353 12 9354 13 9355 14 9356 15 9357 16 9358 17 9359 18 9360 19 9361 20 9362 21 9363 22 9364 23 9365 MULIA RIA BALGIS 60 24 9366 NANDA SEPTIANA PUTRI PURWATI 55 25 9367 26 9368 27 9369 28 9370 29 9371 ANGGI SETYOWATI ANGGI SUCI WULANDARI ANISA NOVITASARI ANITA RATNASARI CHANDRA DWI ARIANTI DANU KURNIAWAN DUWI WULANDARI ELFIRA AYU DHIYA UTAMI ERIKA NUR FITRIANA FITRIA SALSABILA HANA NUR AFIFAH HANAFI RHOSMALINDA HERLINA NUR MARETA IRA FITRIASARI KURNIA RAHAYUNINGSIH LILIS SETYANINGSIH LINDA AGUSTIN MARCERIO INDRA JUWARDI MASIN RAHAYU MIA LARAS ATI NUR FATHONAH NURI RAHAYU NURUL FATIMAH AZAHRA RINA SUSANTI RINI JUNIYANTI 9372 31 9373 32 9374 33 9375 34 9376 35 9377 36 9378 NILAI 1 AMBARWATI 30 70 60 SALSABILA IKA PRASTUTI 50 SEKAR RAHMAYANI 50 TRIYANI 50 WULAN NOVIANI 55 YESI OKTAVIANA 65 YULI LESTARI 60 YULIANA Jumlah 2265 Rata-rata 63 65 Deskripsi Siklus 1 dan 2 Dari hasil nilai diatas diperoleh perbandingan nilai pada pra siklus (pre test) dengan siklus 1, dan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing pada mata pelajaran IPS meningkat sebanyak 1,4 dari rata-rata kelas 63 pada pra siklus dan menjadi 77 pada siklus 1. 60 60 75 70 70 75 DAFTAR NILAI SIKLUS 1 DAN 2 KELAS : X AKUNTANSI 2 65 70 NILAI 75 NO NIS 75 1 9343 2 9344 3 9345 4 9346 5 9347 6 9348 7 9349 8 9350 9 9351 10 9352 11 9353 12 9354 13 9355 14 9356 15 9357 16 9358 17 9359 18 9360 75 70 60 60 65 55 50 60 65 65 60 65 65 60 55 22 NAMA SISWA ADILLYA KAFILLA AUHAINA AMBARWATI ANGGI SETYOWATI ANGGI SUCI WULANDARI ANISA NOVITASARI ANITA RATNASARI CHANDRA DWI ARIANTI DANU KURNIAWAN DUWI WULANDARI ELFIRA AYU DHIYA UTAMI ERIKA NUR FITRIANA FITRIA SALSABILA HANA NUR AFIFAH HANAFI RHOSMALINDA HERLINA NUR MARETA IRA FITRIASARI KURNIA RAHAYUNINGSIH LILIS SETYANINGSIH SIKLUS SIKLUS 1 2 75 86 78 85 80 82 80 82 78 86 80 82 80 85 80 85 80 87 76 83 78 82 78 82 78 83 72 84 78 84 75 82 75 82 75 86 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016 19 9361 20 9362 21 9363 22 9364 23 9365 24 9366 25 9367 26 9368 27 9369 28 9370 29 9371 30 9372 31 9373 32 9374 33 9375 34 9376 35 9377 36 9378 LINDA AGUSTIN MARCERIO INDRA JUWARDI MASIN RAHAYU MIA LARAS ATI MULIA RIA BALGIS NANDA SEPTIANA PUTRI PURWATI NUR FATHONAH NURI RAHAYU NURUL FATIMAH AZAHRA RINA SUSANTI RINI JUNIYANTI SALSABILA IKA PRASTUTI SEKAR RAHMAYANI TRIYANI WULAN NOVIANI YESI OKTAVIANA YULI LESTARI YULIANA JUMLAH RATA-RATA 75 86 70 85 70 88 80 88 80 85 80 82 82 86 83 86 80 85 78 84 75 83 72 86 72 84 76 88 78 85 79 85 80 88 76 86 2782 3048 77 85 X AK2 SMK Negeri 1 Jogonalan tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran mata pelajaran IPS salah satunya dipengaruhi oleh metode pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dan tepat akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran yang tidak sesuai dan inovatif prestasi belajar yang didapat siswa adalah rata-rata 63 (pre test). Kemudian pada siklus 1 diterapkan metode model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing prestasi belajar siswa naik menjadi 77 (siklus 1). Setelah dilakukan perbaikan dan pengelolaan yang baik, dengan cara menambahkan ringkasan materi pokok dan siswa lebih dimotivasi untuk lebih berani menyampaikan pendapat/tanggapan serta melatih kekmampuan berkomunikasi siswa maka prestasi belajar siswa naik menjadi 85 (siklus 2) Selain itu pengelolaan kelas yang baik pada saat pembelajaran menjadi hal yang sangat penting, agar siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan, dimanapun dan kapanpun tidak terbatas ruang dan waktu. Faktor pembiasaan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban, pendapat dan tanggapan serta melatih berkomunikasi dari setiap pertanyaan akan sangat membantu keberhasilan pembelajaran. Keberanian siswa mengemukakan pendapat juga semakin meningkat. Siswa sudah berani mengungkapkan pendapat, mengomentari suatu hal atau pun mengungkapkan ide-idenya. Keberanian lain yang juga semakin meningkat yaitu keberaniannya menjawab pertanyaan. Mereka berlomba-lomba untuk memperoleh pertanyaan dan menjawabnya. Peningkatan juga terlihat pada kemampuan siswa untuk tampil di kelas. Masing-masing siswa berusaha tampil dengan sebaik-baiknya. Perubahan yang cukup signifikan juga terjadi di aspek ketepatan. Rata-rata siswa di kelas mampu menjawab pertanyaan dengan tepat. Mereka juga mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Selain itu siswa juga lebih mampu membuat pertanyaan yang bagus yang mudah dipahami dan sesuai dengan materi. Aspek kecepatan siswa juga mengalami peningkatan. Siswa dapat menyelesaikan tugas Dari hasil perbandingan nilai yang diperoleh pada siklus 1 dan siklus 2 dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing mata pelajaran IPS perstasi belajar siswa meningkat sebanyak 0,8 dari 77 pada siklus 1 dan 85 pada siklus 2 Pengujian Data Hipotesa awal menunjukkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas X SMK Negeri 1 Jogonalan tahun pelajaran 2015/2016. Untuk membuktikan hipotesa tersebut maka dilakukan analisa perbandingan antara nilai pra siklusm siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut: Hasil analisa data dibandingkan antara nilai pre test pada siklus 1 dan siklus 2 terdapat peningkatan yang signifikan yaitu 2,2. Sedangkan hasil pencapaian yang diharapkan adalah 78. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas 23 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 3 Nomer 6 Desember 2016 lebih awal. Kecepatan juga terlihat saat siswa menjawab pertanyaan. Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. Sehingga pelajaran dapat berlangsung dengan lancar, aktif, kreatif, bermakna, dan menyenangkan. Perubahan yang cukup signifikan juga terjadi pada guru sebagai fasilitator pembelajaran. Kualitas guru dalam mengajar lebih meningkat dibandingkan siklus sebelumnya. Guru lebih tenang, dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, terkesan luwes, dan dapat menguasai kelas, mengelola ruang, menggunakan model pembelajaran, dan strategi dengan tepat. Hal yang lebih menggembirakan lagi guru terkesan lebih kreatif, lebih bergairah mengajar, membawa suasana kelas mennjadi segar. Dengan suasana kelas yang demikian ternyata siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Hasil belajar siswa meningkat dan kualitas guru dalam mengajar juga meningkat. Sehingga tidak aneh lagi jika antara guru dan siswa terjalin hubungan yang dinamis, harmonis, dan menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar. 2002. Bandung. Remaja Rosdakarya B, Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2001. Buku 1 Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas. ............2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Puskur Balitbang Depdiknas. Indra Jati Sidi.2004. Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas. Supardi, Suharsimi Arikunto, Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi Aksara. Baharuddin dkk, Teori dan Pembelajaran. 2010. Yogyakarta. Ar-ruz Media Permendiknas Nomor 22. Standar Isi. 2006. Jakarta Deporter Bobbi dkk, 2000. Quatum Teaching : Mempraktekkan Quantum Teaching di Ruang Kelas, Bandung: Kaifa Anitah W, Sri dkk, 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka V. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik simpulan bahwa dalam melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi negara-negara Asia tenggara pada siswa kelas AK 2 SMK N 1 Jogonalan. Hal tersebut ditandai dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan rata-rata hasil IPS dari pra siklus sebesar 63, siklus I sebesar 77 dan 85 pada siklus II. Sedangkan untuk pencapaian ketuntasan belajar individual, siklus I sebesar 63% dan siklus II sebesar 100%. Aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran juga terlihat semakin meningkat dari rata-rata sedang menjadi baik bahkan baik sekali. Demikian juga aktifitas guru semakin meningkat yakni mampu mengelola proses pembelajaran IPS lebih aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan. 24