AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 ISSN: 2476 – 9576 PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK Faridah Karyati Email: [email protected] FKIP Universitas Achmad Yani Banjarmasin ABSTRACT A critical factor in enhancing creativity in school is the teacher's role. There are so many things that teachers can do in schools to stimulate and improve the thinking of students, attitudes and behaviors of creative students, through activities within or outside the classroom Learning thematic require creative teacher both in preparing activities or learning experiences for students, also in choosing the competence of various subjects and set it so that learning becomes more meaningful, interesting, fun and intact. The subjects in this study are teachers at SDN 5 Banjarbaru City. digger tool data used questionnaires with data analysis techniques using simple linear regression. There are significant research results indicating the creativity of teachers on the utilization of instructional media in thematic learning in SDN Banjarbaru City 5 with the degree of influence by 9.2% and the rest influenced by other factors. It is recommended for teachers who do not take advantage of learning media can optimally utilize the media planning for learning and for the principal to be planning a program to learn to prioritize the procurement of instructional media in any learning activities in an effort to boost the creativity of teachers Keywords: Teacher Creativity, Learning Media Utilization Thematic mencapai hal ini, perlulah sikap dan PENDAHULUAN Salah satu usaha yang digunakan perilaku yang di pupuk sejak dini, untuk mewujudkan pendidikan yang agar anak didik kelak tidak hanya berkualitas meningkatkan menjadi konsumen pengetahuan, memungkinkan namun mampu menghasilkan kreativitas yaitu yang manusia untuk hidup dengan taraf pengetahuan yang pencari lebih tinggi dan memiliki baru, kerja, tidak namun hanya mampu menciptakan lapangan kerja baru. kualitas hidup yang lebih baik. Untuk 139 AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 Bukan hanya siswa yang harus ISSN: 2476 – 9576 pengetahuan dan pola pengajarannya kreatif, tapi guru sebagai pendidik sampai tentu harus lebih kreatif dari siswa, profesionalitasnya baik dalam bentuk jika pendapat di atas di balik, maka pengakuan pentingnya kreativitas bagi seorang guru yang kreatif memiliki beberapa siswa indikator yaitu : fleksibel, optimistik, akan menjadi pentingnya kreativitas bagi seorang guru. kepada penghargaan atas yang intensif. Karakter respek, cekatan, humoris, inspiratif, Kreativitas atau berpikir kreatif, lembut, disiplin, responsif, dan sebagai kemampuan untuk melihat empatik. Di samping itu seorang guru bermacam-macam kemungkinan yang kreatif mestilah bersifat ikhlas, penyelesaian terhadap suatu masalah, cinta kasih sayang, selektif, inovatif, merupakan bentuk pemikiran yang persuasif, pada saat ini masih kurang mendapat misioner, rendah hati, menghargai perhatian dalam pendidikan formal. proses, Hal ini sangat penting bagi guru mengajar, konsisten dan komitmen karena dengan kreativitas yang tinggi dalam seorang guru akan memberikan solusi pengetahuan yang luas, haus akan tak pengetahuan, dan memiliki semangat terbatas terhadap berbagai persoalan siswa. Faktor sabar, visioner menyenangi dan kegiatan bertindak, memiliki pantang menyerah. penting dalam Guru yang kreatif perlu meningkatkan kreativitas di sekolah mengemas atau adalah peran guru. Banyak sekali hal pengalaman belajar yang dapat dilakukan guru di sekolah mempengaruhi kebermaknaan belajar untuk merangsang dan meningkatkan siswa. daya pikir siswa, sikap dan perilaku menunjukkan kreatif siswa, melalui kegiatan di konseptual dalam atau di luar kelas. pembelajaran lebih efektif. Kaitan Menurut Perdamean (2009: 21) faktor pendukung guru Pengalaman merancang yang belajar kaitan akan yang unsur-unsur menjadikan proses konseptual antar mata pelajaran yang menjadi dipelajari akan membentuk skema, pendidik yang kreatif adalah mulai sehingga siswa akan memperoleh dari keleluasaan dan kebebasan guru keutuhan dan kebulatan pengetahuan. untuk bereksplorasi mengembangkan Selain 140 itu, dengan penerapan AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 ISSN: 2476 – 9576 pembelajaran tematik di Sekolah sekolah juga jarang dimanfaatkan Dasar akan sangat membantu siswa, secara karena tahap terkadang merasa bosan selalu belajar perkembangan siswa yang masih di dalam kelas, padahal belajar juga melihat segala sesuatu sebagai satu bisa dilakukan di luar kelas dalam keutuhan. rangka sesuai dengan Pembelajaran maksimal sehingga merangsang siswa dan tematik meningkatkan daya pikir siswa, sikap memerlukan guru yang kreatif baik dan dapat menumbuhkan perilaku dalam menyiapkan kegiatan atau kreatif siswa. Selain itu pula fakta di pengalaman belajar bagi siswa, juga lapangan dalam memilih berbagai bahwa kompetensi dari kecenderungan guru membuat dan pelajaran dan memanfaatkan media pembelajaran pembelajaran hanya ketika ada penilaian kecakapan mata mengaturnya ditemukan agar menjadi lebih bermakna, menarik, kerja menyenangkan dan utuh. Kreativitas tersebut, sangat di butuhkan bagi seorang guru, merancang pengalaman belajar yang karena bila seorang guru kreatif maka lebih mempengaruhi kebermaknaan akan yang belajar bagi siswa. Oleh karena itu, positif pula pada siswa, jika gurunya perlu dilakukan pengkajian tentang kreatif maka kemungkinan besar akan kreativitas guru dalam memanfaatkan menjadikan siswa lebih kreatif. media pembelajaran yaitu bagaimana memberikan dampak Sekolah Dasar Negeri Banjarbaru yang diadakan di sekolah yang pemanfaatan mengusahakan tematik. dalam mengajar dan pemanfaatan media guru berkecenderungan media pembelajaran TINJAUAN TEORITIS pembelajaran, tetapi masih belum optimal dilakukan seperti guru pengaruh kreativitas guru terhadap Kota 5 merupakan sekolah yang telah kreativitas seharusnya A. Kreativitas Dan Faktor-Faktor sebagian Yang Mempengaruhinya jarang Kreativitas menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran padahal sebagian media diperlukan pembelajaran di pembelajaran. Menurut Rogers sekolah, ruang komputer dan kebun dalam Utami Munandar (1992: sudah tersedia 141 dalam sangat proses AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 ISSN: 2476 – 9576 51) mendefinisikan kreativitas kreativitas adalah sebagai berikut sebagai proses munculnya hasil- : hasil baru ke dalam tindakan. 1. Situasi yang menghadirkan Hasil-hasil baru itu muncul dari ketidaklengkapan sifat-sifat individu yang unik keterbukaan. yang berinteraksi individu lain, maupun keadaan dengan 2. Situasi yang memungkinkan pengalaman, dan hidupnya. (1992: mendorong 3. Situasi yang dapat mendorong 47) dalam rangka menghasilkan kreativitas adalah kemampuan sesuatu. yang mencerminkan kelancaran, 4. Situasi yang keluwesan, dan orisinalitas dalam tanggung berpikir serta kemampuan untuk kemandirian. mengolaborasi suatu Definisi tersebut bahwa kreativitas keseluruhan gagasan. 5. Situasi menekankan jawab yang yang lingkungannya. memperkirakan, berkembang secara menekankan mengklasifikasikan, mencatat, menerjemahkan, tidak dan mengamati, bertanya, merasa, merupakan hasil interaksi dengan Kreativitas mendorong inisiatif diri untuk menggali, sebagai kepribadian timbulnya pertanyaan. Selain itu Utami Munandar juga mendefinisikan serta dapat hasil otomatis, menguji, perkiraan, dan mengomunikasikan. tetapi membutuhkan rangsangan 6. Kedwibahasaan yang dari lingkungan. Menurut Clark memungkinkan untuk dalam Ariani, dkk. (2013: 56) pengembangan potensi mengkategorikan kreativitas secara lebih luas faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas karena dalam dua kelompok, yaitu faktor pandangan dunia secara lebih yang mendukung dan faktor yang bervariasi, menghambat. Faktor yang dapat dalam menghadapi masalah, mendukung dan mampu mengekspresikan perkembangan dirinya 142 akan memberikan lebih dengan fleksibel cara yang AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 ISSN: 2476 – 9576 berbeda dari umumnya yang dapat muncul dari pengalaman B. Guru Kreatif yang dimilikinya. Mengajar dari orang terhadap minat stimulasi dari tua Secara anaknya, yang lingkungan memerlukan dan yang mencakup pengembangan kreativitas. Dalam bidang menghambat dideskripsikan kreativitas adalah sebagai berikut : kebutuhan mengajar pekerjaan faktor-faktor berkembangnya 1. Adanya sederhana, merupakan sekolahnya, dan motivasi diri. Sedangkan kreatif merupakan ‘mengajar yang baik’. 7. Posisi kelahiran. 8. Perhatian dengan pendidikan kreativitas sebagai ‘fleksibilitas daya cipta’, Fleksibilitas tergantung pada akan antisipasi dan keberhasilan, ketidakberanian didukung oleh dalam risiko, penilaian yang kuat (kontrol atas atau upaya mengejar sesuatu ide-ide). Beberapa kondisi yang yang belum diketahui. memungkinkan menanggung 2. Konformitas terhadap temanteman kelompoknya mengembangkan dan 1. berani melakukan organisasi yang dan untuk kreativitas mengajar di dalam kelas : tekanan sosial. 3. Kurang imajinasi, dalam Membuat ruang, baik secara fisik maupun konseptual. eksplorasi, 2. Pengajaran yang baik, yang menggunakan imajinasi, dan meliputi sebuah perasaan yang penyelidikan. layak bagi individu pelajar, 4. Stereotip peranseks atau jenis yang didukung oleh imajinasi kelamin. 5. Diferensiasi dan antara bekerja fleksibilitas, menyadari dan bermain. juga monitoring praktek. 6. Otoritarianisme. 3. 7. Tidak menghargai terhadap Mendengarkan apa yang anak katakan pada kita (guru). fantasi dan khayalan. (Ariani, 4. dkk. 2013: 56). Peran diri melangkah 143 bawah sadar menuju AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 lainnya. Hal ini cukup dipahami, pemahaman, demikian pula diri sadar. 5. Ide ISSN: 2476 – 9576 karena pada pembelajaran tematik bahwa kreativitas dikembangkan melalui kesepakatan holistik memerlukan keterpaduan materi berbagai antara guru, para pelajar dan domain, mata pelajaran yang memiliki keterkaitan (relevansi). yang meliputi pikiran, tubuh, perasaan dan jiwa. Pengelompokan (Anna pembelajaran Craft, 2004: 196). Menurut Perdamean (2009: media tematik menurut Depdiknas (2006) yaitu : 21) karakter seorang guru yang 1. Audio, yang meliputi pita audio (rol atau kaset), piringan audio, dan radio (rekaman suara). 2. Cetak, yang meliputi buku teks terprogram, buku pegangan atau manual, dan buku tugas. 3. Audio-cetak, buku latihan dilengkapi kaset dan gambar atau poster (dilengkapi audio). 4. Proyek visual diam, yang meliputi film bingkai (slide) dan film rangkai (berisi pesan verbal). 5. Proyek visual diam dengan audio, yang meliputi film bingkai (slide) suara dan film rangkai suara. 6. Visual gerak, yang meliputi film bisu dengan judul (caption). 7. Visual gerak dengan audio, yang meliputi film suara dan video atau VCD atau DVD. 8. Benda, yang meliputi benda nyata dan model tiruan (mockup). 9. Komputer, yang meliputi media berbasis komputer. kreatif atau tidak dapat dilihat dari beberapa ciri yang dapat dijadikan indikator yaitu sebagai berikut: (1)Fleksibel (2)Optimistik (3)Respek (4)Cekatan (5) Humoris (6)Inspiratif (7)Lembut (8)Disiplin (9)Responsif (10)Empatik. C. Media Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik pada dasarnya memerlukan optimalisasi penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak. Suatu konsekuensi bahwa logis cakupan mengingat materi pada pembelajaran tematik jauh lebih Bila guru akan merancang kompleks dari model pembelajaran media, menurut Susilana (2007) 144 AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 seyogianya utama, melalui yaitu tiga tahap : (pembatasan), (1) (2) (pengembangan), dan uji ISSN: 2476 – 9576 validitas dan reliabilitas Define menunjukkan nilai Cronbach’ Alpha Develop semuanya lebih besar dari r tabel = (3) 0,632 pada taraf signif 5% yang Evaluation (evaluasi). berarti instrumen dapat digunakan kepada METODE PENELITIAN sampel yang sesungguhnya.Dengan menggunakan menggunakan rumus persamaan regresi yaitu Y= pendekatan penelitian kuantitatif. Ada a+bx diperoleh Y= 30,64 + 0,292x dua variabel dalam penelitian ini yaitu artinya apabila kreativitas guru tidak kreativitas ada Penelitian ini guru sebagai variabel maka pemanfaatan media media pembelajaran tematik sama dengan pembelajaran tematik sebagai variabel 30,64 dan apabila kreativitas guru terikat.Instrumen digunakan naik sebanyak satu satuan (kreativitas dalam penelitian ini yaitu kuesioner guru = 1) maka pemanfaatan media untuk pembelajaran tematik akan bertambah bebas dan pemanfaatan yang menggali data tentang bagaimana kreativitas guru terhadap sebanyak pemanfaatan standar error estimasi (Se) dapat media pembelajaran regresi linier satuan.Sedangkan dihitung sebagai berikut : tematik. Analisis data menggunakan teknik 0,292 sederhana. Se = Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden yang sesungguhnya, maka terlebih dahulu membuat kisi-kisi kuesioner dan = 5,584 diuji cobakan untuk menganalisis validitas Selanjutkan untuk mendapatkan dan angka standar error koefisien regresi reliabilitasnya. (Sb) dengan cara sebagai berikut : Sb HASIL PENELITIAN DAN = PEMBAHASAN = 0,032. Dari hasil Kuesioner yang telah dibuat diuji perhitungan tersebut dapat diperoleh cobakan terlebih dahulu kepada 10 nilai tb (r hitung) sebagai berikut : tb orang responden diluar sampel. Hasil 145 AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 = = ISSN: 2476 – 9576 tematik di SDN Banjarbaru Kota 5 9,125 Sedangkan untuk dapat diterima dan makin tinggi menentukan adakah pengaruh kreativitas guru, maka makin tinggi kreativitas guru terhadap pemanfaatan pula guru tersebut memanfaatkan media pembelajaran tematik dapat media pembelajaran tematik. Hal diketahui dengan rumus : tersebut akan menyebabkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa R 2 = = 0,092 akan cenderung baik. PENUTUP Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X Kesimpulan terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai Dari penelitian ini dapat diambil berikut : KP = R2 x 100% = 9,2%. beberapa kesimpulan sebagai berikut : Besar koefisien determinasi (R2) 1. Terdapat pengaruh kreativitas guru adalah 0,092. Angka ini menunjukkan terhadap bahwa kreativitas guru mempengaruhi pemanfaatan media variasi pemanfaatan dalam media tematik di SDN Banjarbaru Kota 5 2. Kreativitas guru mempengaruhi variabel pemanfaatan media pembelajaran pembelajaran tematik sebesar 9,2%. Dengan kata tematik (Y) sekitar 9,2%. Walaupun lain pengaruhnya sangat kecil dan sisanya tematik baik di dalam maupun di luar diri dalam motivasi mengkreasikan pembelajaran. Dengan kecil guru pengaruh terhadap pembelajaran pemanfaatan dalam sekitar 9,2%. pengaruhnya sangat dan sisanya 90,8% dalam maupun di luar diri guru demikian kreativitas variabel dipengaruhi oleh faktor lain baik di media serta hipotesis penelitian yang menyatakan ada dalam (Y) Walaupun guru serta lingkungan mengajarnya, kurangnya variasi pemanfaatan media pembelajaran 90,8% dipengaruhi oleh faktor lain seperti media pembelajaran dalam pembelajaran pembelajaran tematik sebesar 9,2%. Dengan kata lain pemanfaatan lingkungan mengajarnya, seperti kurangnya motivasi guru guru dalam media mengkreasikan pembelajaran. pembelajaran 146 media AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 Ariani,dkk, 2013. Perkembangan Dan Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Saran-Saran Berdasarkan temuan penelitian, maka disaankan : 1. Kepada guru yang memanfaatkan ISSN: 2476 – 9576 telah Agus Ramadhani, 2010,http://secretamong.blogs pot.com/2010/06/kreativitas guru.html media pembelajaran secara baik agar terus meningkatkan kinerja dan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. kreativitas tersebut sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi guru yang memanfaatkan pembelajaran Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi. belum media secara optimal Craft, disarankan menyusun perencanaan untuk memanfaatkan pembelajaran media sesuai dengan fasilitas yang tersedia di Sekolah Depdiknas. 2006: 6. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.Jakarta: Puskur Balitbang. Dasar Negeri Banjarbaru Kota 5. 2. Kepada Kepala Anna. 2004. Me-Refresh Imajinasi dan Kreativitas Anak-Anak. Depok: Cerdas Pustaka. Sekolah disarankan menyusun perencanaan program belajar Mikarsa, Hera lestari, dkk. 2008. Pendidikan Anak di SD. Universitas Terbuka. dengan memprioritaskan pengadaan media pembelajaran pada setiap kegiatan Sudiyono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. belajar mengajar sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas Susilana, Rudi. Riana, cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima guru dalam memanfaatkan media pembelajaran khususnya dalam pembelajaran tematik dan Sutirjo. Mamiksri. 2005. Tematik Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: IB Bayumedia. meningkatkan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri Banjarbaru Kota 5. Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & DAFTAR PUSTAKA 147 AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA Volume 1 Nomor 2, April 2016 Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana 148 ISSN: 2476 – 9576