IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMA NEGERI 4 PALU

advertisement
1
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMA NEGERI 4 PALU
Safrul1
Alri Lande 2
Asep Mahpudz3
Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi nilainilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu? Rumusan masalah adalah
mendeskripsiskan implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu.
Manfaat penelitian adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pengalaman langsung bagi siswa dalam hal
Implementasi Nilai-nilai
Pancasila.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru-guru
PPKn dalam mengembangkan pembelajaran terkait dengan Nilai-nilai
Pancasila.Memberikan upaya perbaikan sikap dan perilaku siswa sehingga
menunjang prestasi belajar serta minat belajar Siswa..Subyek dalam penelitian ini
berjumlah 42 siswa dan 2 orang guru. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi sementara
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Dari data hasil
wawancara dan observasi menggunaka analisis kualitatif dengan tahap-tahap
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. disimpulkan bahwa
implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu sudah terlaksana dengan
baik hal ini dibuktikan oleh hasil angket yang menunjukkan respon yang tinggi
terhadap pernyataan positif di setiap sila Pancasila, hasil tersebut dapat dijabarkan
sila persila sebagai berikut: Sila ke -1 respon tertinggi pada pernyataan
“menghargai teman yang sedang beribadah” dengan capaian 100%. Sila ke- 2
respon tertinggi pada pernyataan“ketika berteman tidak memiliki latar belakang
suku/etnis” dengan capaian 97%. Sila ke-3 respon tertinggi pada pernyataan “
menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi dengan guru” dengan
capaian 90%. Sila ke-4 respon tertinggi pada pernyataan “ selalu mengutamakan
musyawarah ketika menggambil keputusan” dengan capaian 91%. Sila ke-5
respon tertinggi pada pernytaan “ ikut senang atas keberhasilan teman” dengan
capaian 89%. Penerapan nilai-nilai pancasila terdapat pada aturan –aturan yang
digunakan selama orientasi sekolah mulai penggunaan pakaian, pergaulan
sesama teman maupun pergaulan terhadap guru dan warga seolah lainnya.
Penanganan terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran di
dekolah, ditangani melalui pendekatan kekeluargaan.
Kata Kunci : Implementasi; Nilai-nilai Pancasila; SMAN 4 Palu
1
Safrul A. 321 11 025 mahasiswa Studi PPKn, Universitas Tadulako Sebagai Penulis 1
Pembimbing 1Sebagai Penulis 1
3
Pembimbing 2 Sebagai Penulis 2
2
2
1.
Latar Belakang
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting
dalam kehidupan pemerintahan dan masyarakat. Pilar-Pilar itu tercermin dalam
tiap-tiap sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila
merupakan hal yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga Negara. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan ( PPKn )
merupakan mata pelajaran yang
bertujuan untuk membentuk watak dan kepribadian Siswa dengan cara
menanamkan Nila-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
SMA Negeri 4 Palu merupakan salah satu sarana pendidikan yang dimana
diharapkan dapat membentuk siswa-siswi yang mampu mengembangkan skill
(keterampilan) dan bakat serta kemampuan yang dimiliki oleh setiap Siswa tanpa
meninggalkan ranah kognitif ( berfikir rasional ), terutama dalam hal berperilaku
yang sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila. Meskipun telah menerapkan pendidikan,
akan tetapi dari segi pelaksanaan Nilai-nilai Pancasila lainnya belum sepenuhnya
terlaksana dengan baik oleh Siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan
oleh peneliti bahwa, terkait dengan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang
ditunjukan oleh Siswa belum sepenuhnya terlaksana dengan baik sesuai dengan
apa yang diharapkan, hal ini tentunya sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku
seorang siswa.
Dari beberapa penjelasan diatas tentunya sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, apalagi dilakukan oleh seorang anak terpelajar yang merupakan
generasi muda bangsa. Oleh karena itu sangat diperlukan peran seorang Guru,
terutama seorang Guru PPKn dalam memberikan bimbingan, pemahaman,
pembelajaran dalam rangka menanamkan serta menerapkan nilai-nilai Pancasila
3
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai Implementasi Nilai-nilai Pancasila di SMA
Negeri 4 Palu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA
Negeri 4 Palu?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsiskan implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4
Palu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman langsung bagi
siswa dalam hal
Implementasi Nilai-nilai Pancasila. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru-guru PPKn dalam mengembangkan
pembelajaran terkait dengan Nilai-nilai Pancasila. Memberikan upaya perbaikan
sikap dan perilaku siswa sehingga menunjang prestasi belajar serta minat belajar
Siswa, sehingga target yang ingin dicapai Sekolah dapat terpenuhi.
II. Metodologi Penelitian
Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan berdasarkan jenis penelitian
kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Pengertian jenis penelitian kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan
Taylor dalam Moleong. 2004:3). penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palu
Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat pada tahun ajaran 2015/2016. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2016.
Subyek
penelitian merupakan individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber
informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Dengan demikian
subyek dalam penelitian ini yaitu guru PPKn sejumlah 2 orang dan siswa
4
sejumlah 42 orang. Terdiri dari kelas X ( Sepuluh ) yang berjumlah 19 orang dan
XI ( Sebelas ) berjumlah 32 orang. Jenis data dalam penelitian ini yaitu :
1) Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan
secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subyek yang dapat
dipercaya, yakni subyek penelitan atau informan yang berkenaan dengan
variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung
(Arikunto, 2010).4
1) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang
menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi
yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data
sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen seperti tabel, catatan, foto
dan lain-lain (Arikunto, 2010).5
2) Angket, ditujukan untuk para siswa, dimana di dalamnya terdapat
pertanyaan/peryataan mengenai penelitian yang dilakukan, teknik ini
dilakukan untuk mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan
sekolah.
3) Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung
terhadap responden. Wawancara ini ditujukan kepada guru PPKn tentang
sikap siswa sebagai pembanding hasil angket siswa, kepala sekolah yang
mengetahui program-program sekolah.
4) Dokumentasi, dilakukan dengan pencatatan dokumen-dokumen penting yang
berkaitan dengan aspek penelitian. Dengan demikian data yang dikumpulkan
4
5
Arikunto, Suharsimi (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.Jakarta
Arikunto, Suharsimi (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.Jakarta
5
peneliti dalam penelitian ini yaitu peraturan sekolah. Data yang terkumpul
melalui angket akan disajikan melalui tabel dengan cara persentase.
Deskriptif presentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah
responden dan dikali 100%. (Sudjana, 2001)6.
Sedangkan data yang terkumpul melalui wawancara dan dokumentasi akan
dianalisis secara kualitatif, meliputi tiga kegiatan yang berlangsung bersamaan
yaitu: mereduksikan data, menyajikan data, dan verifikasi data/penyimpulan.
(Sugiyono, 2013)7
III. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Selain melakukan observasi terhadap subyek yang diteliti, peneliti juga
melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket atau kuisioner
kepada siswa-siswa SMA Negeri 4 sebagai subyek penelitian. Berdasarkan angket
yang telah disebarkan kepada siswa, hasil analisis dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
6
Sudjana, N. (1996) Metode Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
7
Sugiono (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan D & D. Alfabeth : Bandung
6
Tabel 4.1
Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- I
NO
1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi (%)
Melaksanakan ajaran Agama/Ibadah di rumah
dan sekolah
Melaksanakan ibadah hanya ketika berada
disekolah
Menghargai teman yang sedang beribadah,
tidak mengganggu
Merasa
terganggu
melihat
teman
melaksanakan ibadah
Rata-rata
155
92%
142
84%
168
100%
55
32%
130
77,37
Berdasarkan tabel 4.1 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu
dalam hal penghargaan terhadap teman ketika sedang beribadah, yaitu 100%.
Respon yang terendah adalah pada pernyaatan siswa merasa terganggu ketika
melihat teman sedang beribadah dengan persentase 55%.
Tabel 4.2
Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 2
NO
1.
2.
3.
4.
Pernyatan
Jumlah
Persentasi %
berteman tidak memilih latar belakang
suku/ etnis
memilih teman satu suku
163
97%
62
36%
turut berpartisipasi membantu teman
yang terkena musibah
enggan membantu teman yang tertimpa
musibah
Rata-rata
154
91%
56
33%
108,75
64,72
Berdasarkan tabel 4.2 bahwa reson siswa yang tertinggi di SMA Negeri 4 Palu
ketika berteman tidak memilih latar belakang agama maupun Suku sangat baik
7
dengan persentase 97%, kemudian respon terrendah pada pernyataan enggan
membantu teman yang tertimpa musibah kurang dengan persentase 56%.
Tabel 4.3
Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 3
No
1.
2.
3.
4.
Pernyatan
Jumlah
Persentasi %
menggunakan bahasa Indonesia pada
percakapan sehari-hari
menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara
dengan guru.
lebih mementingkan kepentingan sekolah dari
pada pribadi
enggan melaksanakan hasil musawarah
Rata-rata
144
85%
152
90%
112
66%
59
116,75
35%
69,48
Berdasarkan tabel 4.3 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu
dalam hal meggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara dengan guru dengan
persentase 90%, kemudian respon terendah adalah enggan melaksanakan hasil
musyawarah sangat kurang dengan pengan persentase 35%.
Tabel 4.4
Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 4
NO
1,
2.
3.
4.
Pernyatan
selalu menggutamakan musyawarah ketika
menggambil keputusan
selalu mengambil keputusan sendiri
selalu menerima saran dari teman
enggan mendengarkan pendapat teman
Rata-rata
Jumlah
Persentasi
%
154
91%
80
148
67
112,25
47%
88%
39%
66,81
Berdasarkan tabel 4.4 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu
selalu mengutamakan musyawarah ketika mengambil keputusan dengan persentase
8
91%, kemudian respon terendah enggan mendengarkan pendapat dari teman sangat
kuran dengan persentase 39%.
Tabel 4.5
Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 5
NO
1.
2.
3.
4.
Pernyatan
suka menggunakan barang-barang mewah
suka menggunakan barang sesuai kebutuhan
ikut senang atas keberhasilan teman
suka bersikap tidak adil terhadap teman
Rata-rata
Jumlah
Persentasi
%
80
147
151
70
112
47 %
87%
89%
41%
66,66
Berdasarkan tabel 4.5 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu
kemudian ikut senang atas keberhasilan teman dengan persentase 89%, kemudian
repon terrendah adalah suka bersikap tidak adil terhadap teman sangat kurang
dengan persentase 41%.
Selain angket disebarkan kepada Siswa peneliti juga melakukan wawancara
untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila
terhadap kepala sekolah dan 2 orang Guru PPKn yaitu ibu Minarni S.Pd dan ibu
Warni S.Pd. Berdasarkan hasil wawancara dengan 2 orang Guru dan kepala
Sekolah dapat dideskripsikan Bahwa:
Bahwa pelaksanaan nilai-nilai Pancasila di sekolah sudah sudah diterapkan
dari awal oleh sekolah SMA Negari 4 Palu dari sebelum siswa masuk, artinya ini
merupakan salah satu termasuk dari program sekolah yang harus ditaati setiap
Siswa yang masuk ke SMA Negeri 4 Palu. Meskipun masih ada beberapa diantara
siswa-siswi yang belum melaksanakannya, seperti siswa masih sering di temukan
tidak mengerjakan shallat zuhur ketika mereka di sekolah, sering bolos mata
9
pelajaran, tidak mengerjakan tugas, terlambat datang kesekolah, kurangnya
toleransi antar umat beragama, perkelahian antar siswa.
Guru menyikapi perbedaan diantara siswa baik perbedaan suku maupun
agama dengan cara
mengajarkan toleransi kepada siswa. Toleransi beragama
sangat penting artinya untuk diterpkan diantar siswa yang multi suku maupun
agama. Dengan adanya toleransi yang terjalin diantar siswa, siswa akan saling
menghargai dalam perbedaan baik agama maupun Suku. Toleransi terhadap umat
beragama baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun diluar proses belajar
mengajar.
Guru berupaya agar nilai-nilai Pancasila selalu diamalkan oleh siswa dalam
lingkungan sekolah upaya yang dimaksud adalah semua materi ppkn selalu saja
dikaitkan dengan nilai-nilai pancasila. Salah satu upaya yang dilakukan seorang
guru yaitu dengan selalu membiasakan melakukan perbuatan-perbuatang yang
berkaitan dengan penananman Nilai-niai Pancasila, contoh, dengan membiasakan
sebelum mulai pelajaran dibiasakan dengan diawali berdoa menurut keyakinan
dan kepercayaannya masing-masing, mengucapkan salam ketika bertemu dengan
guru maupun antar sesama teman.
Pembahasan
Berdasarkan data yang dianalisis dari hasil angket pembahasan tentang
pengamalan Nilai-nilai Pancasila sebagai berikut.
Implementasi Nilai-nilai Pancasila sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa)
berdasarkan hasil angket terhadap siswa –siswa SMAN 4 Palu respon tertinggi
yaitu penghargaan ketika teman beribadah mencapai 100%, mengandung nilainilai yang akan dicapai yaitu mewujudkan kepercayaan dan ketaqwaan kepada
10
Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati kebebasan menjalankan dan
memeluk agama sesuai dengan kenyakinan, dan saling menghormati dan bekerja
sama antar umat beragama. Hal ini sesuai dengan pendapat kusumaatdja (2000)
yang mengatakan bahwa tidak boleh ada produk hukum nasional yang
bertentangan dengan agama atau menolak atau bermusuhan dengan agama.
Artinya agama harus menjadi yang utama dalam segala hal dikehidupan ini.
Agama bukanlah sesuatu yang akan mengakibatkan permusuhan tapai agama
harus dijadikan alat pemersatu melalui tali toleransi.
Implementasi Nilai-nilai Pancasila sila II (Kemanusiaan yang adil dan
beradab) berdasarkan hasil angket terhadap siswa –siswa SMAN 4 Palu respon
tertinggi yaitu ketika berteman tidak memilih latar belakang agama maupun suku
yaitu sebesar 100% hasil ini menartikan bahwa siswa SMAN 4 Palu sangat
toleran terhadap teman. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh
Kaelan & Zubaidi (2010), bahwa nilai kebaikan atau nilai moral adalah nilai yang
bersumber pada unsur kehendak (will,wollen,karsa)manusia. Artinya menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mengajarkan untuk menghormati harkat dan
martabat manusia dan menjamin hak-hak asasi manusia akan terwujud jika
didasari pada kesadaran bahwa manusia adalah sederajat.
Implementasi nilai-nilai Pancasila pada sila ke III (Persatuan Indonesia)
yaitu rasa bangga menjadi warga negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan
kebiasaan siswa yang menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi
dengan guru, hasil berdasarkan angket menunjukkan rsepon tertinggi yaitu 90%.
Tidak hanya cinta kepada tanah air dan rasa bangga menjadi warga negara
Indonesia saja, melainkan juga memajukan pergaulan demi persatuan dan
11
kesatuan bangsa yang berBhinneka Tunggal Ika.. Hal ini sependapat dengan apa
yang diungkapkan oleh Lasiyo dan Yuwono dalam Daroeso (1989) menyatakan
bahwa kedudukan Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia berarti Pancasila dapat
menghidupkan bangsa Indonesia. Artinya kemajemukn yang dimiliki oleh bangsa
indonesia akan menjadi semangat persatuan yang bersumber pada Pancasila.
Implementasi nilai-nilai Pancasila sila IV (Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan) berdasarkan hasil
angket dari siswa-siswa SMAN 4 Palu respon tertinggi adalah selalu
mengutamakan musyawara ketika menggambil keputusan yaitu 91% hasil ini
menunjukkan adanya kesadaran siswa terhadap pentingnya musyawara agar
keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama bukan keputusan individu
atau golongan. Hal ini sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Soegito
(2006), bahwa etika Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara salah
satunya yaitu Etika Politik dan Pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik
yang demokratis dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam perilaku politik
toleransi, tidak berpura-pura, tidak arogan, jauh dari sikap munafik serta tidak
melakukan kebohongan publik, tidak manipulatif dan berbagai tindakan yang
tidak terpuji lainya Untuk dapat mengutamakan kepentingan umum maka setiap
masalah diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat salah satunya ialah dalam
pergantian kepengurusan osis dengan harapan apa yang telah menjadi keputusan
dapat dilaksanakan secara bijak sebagai wujud melaksanakan apa yang telah
disepakati bersama dan keputusan tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
12
Implementasi nilai-nilai Pancasila sila V (Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia) berdasarkan hasil angket dari siswa-siswa SMAN 4 Palu, respon
tertinggi
pada pernyataan ikut senang terhadap keberhasilan teman yaitu
mencapai 89 % artinya adanya saling mendukung sesama teman dan mengakui
kelebihan yang dimiliki oleh teman lain. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
dari Susanti (2013). Artinya bahwa keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
menunjukkan bahwa manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia. Keadilan sosial
juga memiliki arti unsur pemerataan, persamaan dan kebebsan yang bersifat
komunial.
Mengimplementasikan Nilai-nilai Pancasila bagi siswa SMAN 4 Palu
merupakan hal yang tidak sulit, karena semua aspek kegiatan maupun aturan yang
ada disekolah mengandung nilai-nilai dalam Pancasila dari sila I sampai dengan
sila V. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Kaelan (2002)
dimana pelaksanaan Pancasila secara subjektif adalah pelaksanaan Pancasila pada
setiap individu, perseorangan termasuk pada penyelenggaraan negara dalam hidup
bersama yaitu berbangsa dan bernegara.
Hasil angket di atas didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan
terhadap kepala sekolah SMAn 4 Palu yang mengatakan bahwa Bahwa
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila di sekolah sudah sudah diterapkan dari awal oleh
sekolah SMA Negari 4 Palu dari sebelum siswa masuk, artinya ini merupakan
salah satu termasuk dari program sekolah yang harus ditaati setiap Siswa yang
masuk ke SMA Negeri 4 Palu. Meskipun masih ada beberapa diantara siswa-siswi
yang belum melaksanakannya, seperti siswa masih sering di temukan tidak
13
mengerjakan shallat zuhur ketika mereka di sekolah, sering bolos mata pelajaran,
tidak mengerjakan tugas, terlambat datang kesekolah, kurangnya toleransi antar
umat beragama, perkelahian antar siswa.
IV. Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan
Memperhatikan hasil penelitian yang telah dipaparkan secara mendalam pada
bagian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai
Pancasila di SMA Negeri 4 Palu sudah terlaksana dengan baik hal ini dibuktikan
oleh hasil angket yang menunjukkan respon yang tinggi terhadap pernyataan
positif di setiap sila Pancasila, hasil tersebut dapat dijabarkan sila persila sebagai
berikut:
1) Sila ke -1 respon tertinggi pada pernyataan “menghargai teman yang sedang
beribadah” dengan capaian 100%.
2) Sila ke- 2 respon tertinggi pada pernyataan“ketika berteman tidak memiliki
latar belakang suku/etnis” dengan capaian 97%.
3) Sila ke-3 respon tertinggi pada pernyataan “ menggunakan bahasa indonesia
ketika berkomunikasi dengan guru” dengan capaian 90%.
4) Sila ke-4 respon tertinggi pada pernyataan “ selalu mengutamakan musyawarah
ketika menggambil keputusan” dengan capaian 91%.
5) Sila ke-5 respon tertinggi pada pernytaan “ ikut senang atas keberhasilan
teman” dengan capaian 89%.
Implementasi nilai-nilai Pancasila sudah diterapakan dari pertama siswa
masuk. Penerapan nilai-nilai pancasila terdapat pada aturan–aturan yang
digunakan selama orientasi sekolah mulai
penggunaan pakaian, pergaulan
14
sesama
teman
maupun
pergaulan
terhadap
guru
dan
warga
seolah
laainnya.Implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 sudah diterapkan
pula pada saat proses pembelajaran, cara berorganisasi maupun melalui program
peringatan hari-hari besar. Penanganan terhadap siswa-siswa yang melakukan
pelanggaran-pelanggaran di dekolah, ditangani melalui pendekatan kekeluargaan.
2 Saran
1) Bagi sekolah sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap
implementasi nilai-nilai pancasila di sekolah, pihak sekolah memberikan
dukungan berupa program-program yang berkaitan dengan implementasi
nilai-nilai Pancasila terhadap siswanya.
2) Bagi Guru harus memberikan teladan terhadap siswa tentang implementasi
nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
3) Bagi orang tua semestinya ikut mendukung imlementasi nilai-nilai
Pancasila baik di sekolah maupun di rumah.
4) Bagi siswa agar senantiasa membiasakan diri untuk mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Kaelan (2002) Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Paradigma.Yogyakarta.
Moleong, J (2004) Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Sudjana, N. (1996) Metode Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiono (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan D & D. Alfabeth :
Bandung.
Download