1. Pendekatan Sifat (The Treat Approach)

advertisement
PENDEKATAN
STUDI KEPEMIMPINAN
PENDEKATAN UNTUK
MEMPELAJARI KEPEMIMPINAN
• Fred E. Fiedler dan Martin M. Chamars, dalam
kata pengantar bukunya yang berjudul Leadership in
Effectives Management mengemukakan bahwa
persoalan utama kepemimpinan secara besar dapat dibagi
tiga pertanyaan pokok, yaitu :
(a) bagaimana seorang dapat menjadi seorang pemimpin
(how one become a leader);
(b) bagaimana para pemimpin itu berperilaku (how leader
behave effective);
(c) apa yang membuat pemimpin itu berhasil (what makes
the leader effective).
• Untuk
menjawab
atau
memberi
pemecahan terhadap tiga pertanyaan
diatas studi kepemimpinan dibagi ke
dalam empat pendekatan :
1. Pendekatan Sifat/Ciri
2. Pendekatan Kekuasaan/Pengaruh
3. Pendekatan Perilaku
4. Pendekatan Situasional
1. Pendekatan Sifat
(The Treat Approach)
• Pendekatan ini menekankan pada atribut/sifat
yang ada pada pemimpin atau kualitas pemimpin.
• Atribut/sifat tersebut misalnya:
‰- Ambisi dan semangat
‰ - Intuisi yang tajam
‰ - Kejujuran dan integritas
‰ - Kepercayaan diri
‰ - Kecerdasan dan pengetahuan yang relevan dengan
pekerjaan
‰ - Luwes dalam menyesuaikan perilaku mereka ke dalam
situasi yang berlainan
• Menurut pendekatan sifat, seseorang menjadi
pimpinan karena sifat-sifatnya dibawa sejak
lahir, bukan karena dibuat atau dilatih.
• Thierevt dalam Purwanto (1997 : 37)
mengatakan: “the heredity appoach status that
leaders are born and note made that leaders do
not acquire the ability to lead, but in here it” yang
artinya pimpinan adalah dilahirkan bukan dibuat,
bahwa pimpinan tidak dapat memperoleh
kemampuan
untuk
memimpin,
tetapi
mewarisinya.
• Stogdell dalam Sutisna (1985 : 67) mengemukakan
bahwa
seseorang
tidak
menjadi
pemimpin
dikarenakan memulai suatu kombinasi sifat-sifat
kepribadian, tapi pola sifat-sifat pribadi pemimpin itu
mesti menunjukkan hubungan terkata dengan sifat,
kegiatan, dan tujuan daripada pengikutnya.
• Berdasarkan pendekatan sifat, keberhasilan seorang
pemimpin tidak hanya dipengaruhi oleh sifat-sifat
pribadi
melainkan
ditentukan
oleh
kecakapan/keterampilan (skill) pribadi pemimpin. Hal
ini sejalan dengan pendapat Yukl (1981 : 16) yang
menyatakan
bahwa
sifat-sifat
pribadi
dan
keterampilan seorang pemimpin berperan dalam
keberhasilan seorang pemimpin.
• Keith Davis merumuskan 4 sifat umum yang
dapat
mempengaruhi
keberhasilan
kepemimpinan organisasi, yaitu :
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan dan keleluasaan hubungan sosial
3. Motivasi diri dan dukungan berprestasi
4. Sikap-sikap hubungan kemanusiaan .
2. Pendekatan Perilaku
(The Behavior Approach)
• Adalah pendekatan yang mengemukakan
bahwa perilaku khusus yang membedakan
pemimpin dengan bukan pemimpin.
• Teori ciri akan menjadi dasar dari memilih
orang yang tepat, sedangkan teori perilaku
dapat melatih orang yang tepat.
• Pendekatan perilaku menekankan pentingnya
perilaku yang dapat diamati atau dilakukan oleh
para pemimpin dari sifat pribadi atau sumber
kewibawaan yang dimilikinya.
• Oleh sebab itu, pendekatan perilaku itu
mempergunakan acuan seperti pribadi dan
kewibawaan. Sifat-sifat pribadi seperti
a) kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi;
b) selalu siap terhadap lingkungan sosial;
c) berorientasi kepada cita-cita keberhasilan;
d) tegas;
e) kerjasama ; dan
f) percaya diri.
Teori perilaku - OHIO
Penelitian Universitas Negeri Ohio :
• ‰
Struktur Pemrakarsa : tingkat dimana pemimpin
kemungkinan mendefinisikan dan menstruktur
perannya dan peran para anak buahnya dalam
mengupayakan pencapaian sasaran
• ‰
Pertimbangan : Tingkat dimana pemimpin
kemungkinan memiliki hubungan pekerjaan
yang dicirikan dengan rasa saling percaya,
penghormatan terhadap gagasan bawahan dan
menghargai perasaan mereka.
Teori Perilaku - Michigan
Penelitian Universitas Michigan
• ‰
Pemimpin Berorientasi Karyawan :
Menekankan pada hubungan antar manusia;
memberikan
perhatian
pribadi
terhadap
kebutuhan karyawan dan menerima perbedaan
individual di antara para anggota.
• ‰
Pemimpin Berorientasi Produksi :
Pemimpin yang menekankan pada aspek-aspek
teknis atau tugas atas pekerjaan tertentu.
Kisi –kisi manajerial & Skandinavia
• Matriks 9 x 9 yang menjabarkan 81 gaya
kepemimpinan yang berbeda, didasarkan pada
kepedulian terhadap orang dan kepedulian
terhadap produksi.
• „Penelitian Skandinavia berpendapat bahwa dunia
yang berubah membutuhkan dimensi baru yaitu :
Pemimpin yang Berorientasi Pengembangan
yaitu pemimpin yang
menghargai
eksperimentasi, mencari ide ide baru, serta
menciptakan
dan
mengimplementasikan
perubahan.
MANAGERIAL GRID
(Blake and Mouton, 1969)
Tinggi
Manajemen
1.9
Manajemen
9.9
Manajemen
5.5
PERHATIAN
PADA
PERHUBUNGAN
ORANG
Manajemen
1.1
Rendah
Manajemen
9.1
PERHATIAN PADA TUGAS
Tinggi
Rangkuman pendekatan perilaku
• Teori ini berhasil mengidentifikasikan
hubungan yang konsisten antara pola
perilaku kepemimpinan dan kinerja
kelompok,
tetapi
tidak
mampu
menjelaskan faktor-faktor situasi yang
memperngaruhi
keberhasilan
atau
kegagalan kepemimpinan
3. Pendekatan Pengaruh Kewibawaan
(Power Influence Approach)
• Menurut pendekatan ini keberhasilan pemimpin
dipandang dari segi sumber dan terjadinya
sejumlah kewibawaan yang ada pada pemimpin,
dan dengan cara yang bagaimana para
pemimpin menggunakan kewibawaan tersebut.
• Pendekatan ini menekankan pada proses sifat
timbal balik, proses saling mempengaruhi dan
pentingnya pertukaran hubungan kerjasama
antara para pemimpin dengan bawahan.
• Hasil penelitian French dan Reven dalam
Wahjosumidjo (2010: 20) menunjukkan ada
pengelompokan sumber darimana pengaruh
kewibawaan tersebut berasal, yaitu :
1. Reward power: bawahan mengerjakan suatu
agar memperoleh penghargaan yang dimiliki
oleh pimpinan.
2. Coersive Power: bawahan mengerjakan
sesuatu agar dapat terhindar dari hukuman yang
dimiliki oleh pimpinan
3. Legitimate Power: bawahan melakukan sesuatu
karena pimpinan memiliki kekuasaan untuk memerintah
bawahan dan bawahan mempunyai kewajiban untuk
menurut atau mematuhi.
4. Expert Power: bawahan mengerjakan sesuatu
karena bawahan percaya bahwa pimpinan memiliki
pengetahuan khusus dan keahlian serta mengetahui apa
yang diperlukan.
5. Referent Power: bawahan melakukan sesuatu
karena bawahan merasa kagum terhadap pimpinan atau
membutuhkan untuk menerima restu pimpinan dan mau
berperilaku pula seperti pimpinan.
Teori Kekuasaan
Ada dua teori yang menjelaskan bagaimana kekuasaan
diperoleh di pertahankan atau hilang dalam organisasi,
yaitu:
• Social Exchange Theory
menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang
selagi proses mempengaruhi yang timbal balik terjadi
selama beberapa waktu antara pemimpin dan pengikut.
• Strategic Contingencies Theory.
menjelaskan bahwa kekuasaan dari suatu sub unit
organisasi tergantung pada faktor keahlian dalam
menguasai masalah penting, sentralisasi unit kerja dalam
arus kerja dan tingkat keahlian dari sub unit tersebut.
4. Pendekatan Kontingensi/Situasi
(Continngence Approach)
Teori Situasional/Kontijensi [ROBS & GIBS]
A. Model Fiedler
Mengemukakan bahwa kinerja kelompok
yang efektif bergantung pada penyesuaian
yang tepat antara gaya pemimpin dalam
berinteraksi dengan bawahan dan pada
tingkat mana situasi memberikan kendali
dan pengaruh kepada pemimpin tersebut.
Untuk itu Fidler melakukan penilaian untuk :
1.Mengidentifikasi Gaya Kepemimpinan
melalui kuesioner Least Preferred Co –
Worker (LPC) yaitu suatu instrumen untuk
mengukur apakah seseorang berorientasi:
- Tugas (LPC positif Æ semakin berpikir
positif terhadap rekan kerja)
- Hubungan (LPC negatif Æ semakin
berpikir negatif terhadap rekan kerja)
2. Mendefisikan Situasi dinilai berdasarkan :
• Hubungan pemimpin anggota : Tingkat
keyakinan, kepercayaan dan hormat bawahan
terhadap pemimpin mereka
• Struktur Tugas : Tingkat prosedur penugasan
pekerjaan (struktur atau tidak terstruktur)
• Kekuasaan Jabatan : pengaruh yang muncul
dari jabatan struktural formal.
‰
Setelah dihitung LPC dan didefisinikan situasi
akhirnya disesuaikan keduanya.
B. Teori Situasional Hershey dan Blanchard(SLT)
Adalah teori kontingensi yang memusatkan
perhatian pada Pengikut, mengatakan :
„ 1. Jika pengikut tidak mampu dan tidak ingin melakukan
tugas pemimpin perlu memberikan alasan yg khusus dan
jelas
„2. Jika pengikut tidak mampu dan ingin pemimpin perlu
memaparkan orientasi tugas tugas yg tinggi
„3. Jika pengikut mampu & tidak ingin, pemimpin perlu
mendukung dan partisipatif
„4. Jika pengikut mampu & ingin, pemimpin tidak perlu
berbuat banyak
C. Leader Member Exchange (LMX) Theory
• Para pemimpin menciptakan kelompok
dalam dan kelompok – luar.
• Bawahan dengan status kelompok – dalam
akan
berkinerja,
memiliki
tingkat
pengunduran diri lebih rendah, dan tingkat
kepuasan kerja lebih tinggi.
D. Path – Goal Theory
Teori yang menyatakan bahwa tugas
pemimpin adalah mendampingi pengikut
dalam meraih sasaran mereka dan
memberikan
pengarahan
dan
atau
dukungan yang perlu untuk menjamin
sasaran
mereka
selaras
dengan
keseluruhan sasaran kelompok/organisasi
„E. Model Normatif Vroom – Yetton
1. Teori yang memberikan serangkaian aturan
untuk menentukan bentuk dan banyaknya
pengambilan keputusan partisipatif dalam situasi
yang berbeda-beda [ROBS]
„ 2. Model yang menjelaskan bagaimana seorang
pemimpin harus memimpin dalam berbagai
situasi. Model ini menunjukkan bahwa tidak ada
corak kepemimpinan tunggal yang dapat
diterapkan pada semua situasi [GIBS]
Matur Nuwun...
Download