PERENCANAAN KONSTRUKSI SHEET PILE WALL SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI GRAVITY WALL (Studi Kasus Proyek Sindu Kusuma Edupark, Yogyakarta) Isti Radhista Hertiany1, Adwiyah Asyifa2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, FST-Universitas Teknologi Yogyakarta ABSTRACT In the recent decade , the development of retaining wall construction keeps growing rapidly along the optimization of the use of available land. The main purpose of this construction is restrain the land so as not landslide Due to the load that it work in addition to the utilization of the space available. In this case study in sindu kusuma edupark project using construction type anchoring ground gravity wall. If the structure of gravity wall is not safe withstand the force that worked , then required alternative design construction of retaining wall of another appropriate. Construction retaining wall that can be used as alternatives is sheet-pile wall or commonly called Turap. The difference of gravity wall and turap lies in the stability analysis of construction and materials. Excess of sheet pile of this wall is the tough a lighter , the implementation of the gravity relatively quickly than wall, Suitable used for the drift the ground with a height was , the quality of construction uniform and more secured construction than manual for using prefabricated construction. From the analysis of stability gravity wall , we can conclude that when the structure receives of static load, Construction stability was not secure against overtuning , sliding , axial load , and broken foot structure but it still safe receives sliding and capacity stability fulfilled. When encumbered by dynamic loads, structure safe against bolsters, sliding, and soil bearing capacity.The Sheet pile wall selected as a substitute for wall gravity is prefabricated concrete Wika Beton , with type w-325 a 1000 - length: 8 m with a long as deep as 3 m of installing. The type of sheet pile used anchorage sheet pile of continuous type, with 10 mm in diameter and the distance is 3m. The Boards anchor used behind construction sheetpile with 3m in long sized, make stability sheet-pile secure with SF = 2. Key word: Pile wall, Safety Factor PENDAHULUAN Pada dekade belakangan ini, perkembangan konstruksi penahan tanah semakin berkembang pesat seiring optimalisasi penggunaan lahan yang tersedia. Tujuan utama konstruksi ini adalah untuk menahan tanah agar tidak longsor akibat beban yang bekerja, selain pemanfaatan ruang yang tersedia. Proyek Sindu Kusuma Edupark merupakan proyek sebuah taman wisata di daerah Jambon, Sleman, Yogyakarta. Proyek tersebut menggunaan konstruksi penahan tanah jenis gravity wall. Konstruksi gravity wall merupakan jenis konstruksi klasik, dimana hanya mengandalkan beratnya untuk melawan gaya-gaya yang bekerja. Sehingga, semakin besar tekanan tanah yang bekerja, semakin besar pula dimensi dinding penahan tanah yang diperlukan. Selain dimensi, syarat keamanan struktur gravity wall secara keseluruhan (overall stability) juga harus terpenuhi agar struktur mampu menerima beban yang bekerja. Apabila struktur gravity wall ternyata tidak aman menahan gaya yang bekerja, diperlukan alternatif desain konstruksi penahan tanah lain yang sesuai. Konstruksi penahan tanah yang dapat dijadikan alternatif adalah sheet pile wall atau biasa disebut dengan turap. Perbedaan umum dari gravity wall dan turap terletak pada bahan serta analisis stabilitas INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 53 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), konstruksinya. Karena dimensinya yang relatif tipis (dibandingkan dengan gravity wall), turap dapat lebih menghemat lahan pada proyek. Meski demikian, pengecekan keamanan stabilitas juga harus lebih ditekankan karena keamanan struktur merupakan hal yang harus diprioritaskan. Kelebihan dari sheet pile wall ini adalah beratnya yang lebih ringan, cocok digunakan untuk timbunan tanah dengan ketinggian sedang, mutu konstruksi yang seragam dan lebih terjamin daripada konstruksi manual karena menggunakan konstruksi prefabricated. Adapun rumusan masalah yang diangkat yaitu sebagai berikut: (1) Bagaimana perbandingan hasil perhitungan stabilitas gravity wall dengan sheet pile wall?; (2) Bagaimana keamanan penggunaan sheet pile wall sebagai alternatif desain konstruksi penahan tanah pada proyek Sindu Kusuma Edupark, Jambon, Yogyakarta?. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini dibatasi pada: (1) Data dan parameter tanah yang digunakan didapatkan langsung dari proyek Sindu Kusuma Edupark, Jambon, Yogyakarta; (2) Perbandingan gravity wall dengan sheet pile wall hanya ditinjau pada hasil stabilitas, bukan pada tahap perencanaan; (3) Jenis sheet pile yang digunakan adalah turap beton precast Wika beton; (4) Hanya menganalisis kekuatan struktur dan tidak menganalisis dari sisi biaya perencanaan dan konstruksi. (5) Tidak menganalisis jenis retaining wall lain, selain analisis stabilitas gravity wall dan sheet pile wall. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui perbandingan hasil perhitungan stabilitas gravity wall dengan sheet pile wall; (2) Untuk mengetahui keamanan penggunaan sheet pile wall sebagai alternatif desain konstruksi penahan tanah pada proyek Sindu Kusuma Edupark, Jambon, Yogyakarta. Adapun manfaat dari penelitian ini yakni sebagai masukan dan bahan informasi bagi instansi terkait maupun masyarakat mengenai konstruksi penahan tanah pada proyek Sindu Kusuma Edupark, Jambon, Yogyakarta. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan ilmu bagi penulis, khususnya dalam hal desain konstruksi penahan tanah. KAJIAN PUSTAKA Secara garis besar tanah dapat dibedakan menjadi empat jenis yakni tanah granuler, tanah kohesif, tanah lanau dan loess, serta tanah organik. Masing-masing jenis tanah memiliki sifat teknis yang berbeda (Hardiyatmo, 2002). Tanah lanau merupakan tanah yang memiliki kohesi dan sudut gesek dalam pada sifat teknisnya. Pada dasarnya tanah lanau memiliki peralihan sifat antara pasir dan lempung. Menurut Coduto (2001), dinding penahan tanah adalah struktur yang didesain untuk menjaga dan mempertahankan dua muka elevasi tanah yang berbeda. Jenis-jenis penahan tanah (earth-retaining structure) beraneka ragam, disesuaikan dengan keadaan lapangan dan aplikasi yang akan digunakan. Menurut Hardiyatmo (2002), bangunan dinding penahan tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah urug atau tanah asli yang labil. Kestabilan dinding penahan tanah gravity wall diperoleh terutama dari berat sendiri struktur dan berat tanah yang berada diatas pelat fondasi. Besar dan distribusi tekanan tanah pada dinding penahan tanah ini sangat bergantung pada gerakan ke arah lateral tanah relatif terhadap dinding. Menurut Das (2011), dinding turap adalah dinding vertikal relatif tipis yang berbentuk pipih dan panjang, biasanya terbuat dari material baja atau beton yang berfungsi kecuali untuk menahan tanah juga berfungsi untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian. Menurut Hardiyatmo (2002), jenis turap dapat dibagi menurut segi konstruksi (turap tanpa angker dan turap dengan angker), dan jenis turap menurut segi bahan (turap kayu, baja, dan beton bertulang). Turap tanpa angker digunakan untuk perbedaan tinggi tanah (h) yang tidak terlalu besar dan sering digunakan untuk pekerjaan yang bersifat semi permanen. Stabilitas konstruksi diperolehnya dari bagian turap yang terjepit didalam tanah sebesar d meter. Turap dengan angker digunakan untuk beda tinggi tanah yang ditahan (h) yang cukup besar. Stabilitas konstruksi diperoleh selain dari jepitan tanah di bagian konstruksi turap yang tertanam dibawah tanah, juga dibantu adanya konstruksi angker. Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Turap Pada perencanaan turap/sheet pile terdapat beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan turap, seperti: 1. Ciri topografis lapangan (investigasi geoteknik & pengamatan langsung) 54 INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), 2. 3. 4. 5. Penyelidikan tanah Ketersediaan material bahan konstruksi Kemudahan dan kecepatan pelaksanaan Kekuatan struktur Tekanan Tanah Lateral Untuk merancang dinding penahan tanah diperlukan pengetahuan mengenai tekanan tanah lateral. Pada dasarnya tekanan tanah dapat ditinjau dalam tiga kondisi yakni tekanan tanah saat diam (earth pressure-at rest), tekanan tanah aktif (active earth pressure), dan tekanan tanah pasif (passive earth pressure). Hitungan Tekanan Tanah Lateral Pada Penahan Tanah Tekanan lateral terhadap dinding penahan tanah ini dihitung dengan menggunakan teori Rankine Pada teori Rankine, bidang kontak antara dinding konstruksi dengan tanah adalah vertikal, tidak ada friksi dengan tanah, dan tanah yang membentuk baji dianggap sebagai bagian konstruksi dinding penahan tanah. Perhitungan ini menggunakan teori Rankine untuk tanah lanau/ c- φ soils. pa = ½ (Ka γ H – 2 c ) H ...................................................................................... .............(1) pp = ½ (Kp γ H + 2 c ) H ...................................................................................... .............(2) 2 Ka = tan (45 - ) ....................................................................................................... .............(3) Kp = 1/Ka ................................................................................................................... .............(4) Analisis Stabilitas Beban Statis Gravity Wall Stabilitas Konstruksi Terhadap Gaya Eksternal 1. Stabilitas Terhadap Bahaya Guling (untuk tanah lanau) Ma = Ea x h ............................................................................................................ .............(5) Mp = Ep x h ............................................................................................................ .............(6) SF = Mp 2,0 .................................................................................................. .............(7) Ma 2. Stabilitas Terhadap Gaya Geser 2 v. f .c.b Ep 3 SF 1,5 SF …...........................................................................................(8) E.a 3. Stabilitas Terhadap Kuat Dukung Tanah maks ijin V 6.e 1 .......................................................................................................(9) b .1m b q. c b 0,30 x Kd ...............................................................................................(10) 33 b 2 Syarat aman: maks ijin tanah Stabilitas Konstruksi Terhadap Gaya Internal 1. Tinjauan Terhadap Pengaruh Desak I I V I I bI I 6e 1 bI I i jin desak bahan yang digunakan..........................................(11) INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 55 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), 2. Tinjauan Terhadap Pengaruh Geser I I 2 DI I geser bahan yang digunakan.............................................(12) x 3 bI I x1 i jin 3. Tinjauan Terhadap Patahnya Kaki Depan atau Kaki Belakang (Tumit) M ijin tarik............................................................................................(13) W 3 D i jin geser................................................................................(14) x 2 h x1 ekstrim Analisis Stabilitas Beban Dinamis Gravity Wall Faktor Keamanan Terhadap Guling (Overtuning) Gaya pasif didapat dari beban mati gravity wall (W 1), gaya aktif didapat dari gaya dorong konstruksi dan tanah dibelakang dinding (TN, Fe1, Fe2). Perhitungan SF menggunakan Persamaan 3.7. Faktor Keamanan Terhadap Geser (Sliding) SF Tc F 1,5 .......................................................................................................(15) TN Fe1 Fe2 Faktor Keamanan Terhadap Daya Dukung (Bearing Capacity) qmax V 1 .......................................................................................................................(16) B 12B Syarat aman adalah qmaks qijin tanah, dengan qijin tanah didapat dari persamaan 3.12. Analisis Stabilitas Sheet Pile Wall Cantilever Sheet Pile Wall 1. Syarat: BD = 1,2 -1,4 Do, diambil BD= 1,2 Do sehingga: Do B ...............................................................................................................................(17) 1,2 2. Perhitungan tekanan tanah lateral menggunakan analisis Rankine 3. Tekanan tanah aktif akibat beban titik menggunakan Teori Bussinesq 5 2 3 1 IB . ..........................................................................................................(18) 2 r 2 1 z Q z 2 x I B .......................................................................................................................(19) z 4. Perhitungan angka keamanan (SF) menggunakan persamaan 3.7 5. Pemenuhan syarat tekanan tanah pasif (Pp1) Pp1 P x H Pp ....................................................................................................(20) Do a 1 Anchorage Sheet Pile Wall 1. Perhitungan tekanan tanah lateral menggunakan analisis Rankine seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. 56 INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), 2. Perhitungan nilai RA dari nilai keseimbangan batas (limit equilibrium) ∑MDO = 0. ∑MDO = ∑MP + ∑MA ......................................................................................... ...........(21) 3. Perhitungan dimensi angkur A Ra i jintarik baja ...........................................................................................................(22) 4. ........................................................................................................................... Pengecek an keamanan anchorage sheet pile Rult 1 . Ep Ea .................................................................................................(23) SF METODE Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada proyek Sindu Kusuma Edupark, Jambon, Gamping, Sleman, Yogyakarta. . Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Lokasi penelitian (Sumber: www.google.com/maps dan www.google.com/earth) Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai pada awal bulan Maret hingga akhir bulan Mei (jangka waktu 3 bulan). Sumber Dana Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari laporan penyelidikan tanah Chrisma Soil Mechanic Laboratory milik PT. Kusuma Satria Dinosari Wisarajaya. Teknik Pengumpulan Data Tahap Persiapan Pada tahap ini yang dilakukan dalam persiapan penelitian adalah mencari data dari berbagai sumber, seperti dokumen, artikel, dan melakukan pengamatan langsung di lokasi proyek. Selain itu juga mencari studi pustaka penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta menggunakan data-data yang dimiliki oleh kontraktor. Data dapat dibedakan menjadi dua menurut cara mendapatkannya, yaitu: INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 57 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengadakan peninjauan langsung di lokasi proyek, berupa dokumentasi foto proyek dan kondisi visual dinding penahan tanah. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencari informasi secara ilmiah pada kontraktor terkait maupun media lain. Data yang dibutuhkan diantaranya: 1. Data sondir dan handbor 2. Data indeks properties tanah 3. Data parameter kuat geser tanah Analisis Data Untuk mempermudah perhitungan, maka dibuat flow chart seperti pada gambar 4.2. Kajian Penelitian Relevan Martini, dkk melakukan studi kasus perencanaan konstruksi turap sebagai pengganti dinding penahan dengan studi kasus Jalan Lingkar Donggala. Studi ini membahas mengenai pemilihan alternatif penggunaan konstruksi turap sebagai pengganti dinding penahan. Pemilihan turap didasarkan pada kemudahan proses pemasangannya. Proses pelaksanaan konstruksi turap adalah dengan metode pemancangan hingga kedalaman yang diinginkan. Dari penelitian tersebut didapatkan referensi mengenai pembebanan dinding penahan dan perhitungan turap secara umum. Fithrah Nur dan Abdul Hakam melakukan penelitian tentang analisa stabilitas dinding penahan tanah (retaining wall) akibat beban dinamis dengan simulasi numerik. Analisa pada penelitian ini didasarkan pada rumusan konvensional dan simulasi dengan menggunakan software komputer. Dinding penahan tanah diberikan perpindahan dan frekuensi getaran, sebagai simulasi dari beban dinamis di lapangan. Dinding penahan tanah dapat dikatakan stabil, apabila angka keamanan yang diperoleh di atas batas yang diambil. ANALISA DAN PEMBAHASAN Interpretasi Data Laporan Penyelidikan Tanah Dalam rangka melakukan studi pra-rencana, proyek Sindu Kusuma Edupark memerlukan berbagai data tanah. Data tersebut dapat diperoleh dari penyelidikan tanah. Macam-macam pekerjaan penyelidikan tanah yang dilaksanakan meliputi bor tangan (Hand Bore) dan uji sondir (Cone Penetration Test). Selain itu terdapat pula pengujian di laboratorium untuk mendapatkan indeks propertis tanah dan kuat geser tanah. Pada proyek ini didapatkan nilai φ=38,82o dan nilai memiliki nilai φ dan c, maka tanah ini sering disebut tipe c- φ (lempung berpasir). Parameter kuat geser tanah seperti diperlukan untuk analisis kapasitas dukung tanah dan gaya tanah (tekanan tanah lateral). 58 c=0,02 kg/cm2. Karena tanah ini soils. Jenis tanah ini adalah lanau kohesi dan sudut gesek dalam dorong pada konstruksi penahan INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), MULAI Tahap Persiapan (Studi Pustaka) Pengumpulan Data Intrepretasi Data Analisis Stabilitas Gravity Wall Sheet Pile Wall Hitungan Tekanan Tanah Lateral Penentuan profil turap Hitungan Tekanan Lateral Tanah Analisis Stabilitas Statis Tidak Analisis Stabilitas Dinamis Analisis Stabilitas, dengan SF=2,00 Ya Perbandingan Hasil SELESAI Gambar 1. Flow Chart Analisis Stabilitas Gravity Wall & Sheet Pile Walls Pembebanan Konstruksi Penahan Tanah Pembebanan adalah beban diatas permukaan tanah yang terdiri dari beban mati dan beban hidup. Tabel 5.1 Pembebanan Konstruksi Penahan Tanah Jenis Beban Nilai Beban Mati (Qd) 2,2 ton/m3 Beban Hidup (Ql) 0,1 ton INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 59 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), Analisis Stabilitas Gambar 5.1 Diagram Tekanan Tanah pada Stabilitas Statis Gravity Wall Stabilitas Eksternal Tabel 5.2 Tekanan Tanah Pasif Gravity Wall Gaya pasif (T) Lengan Momen (m) Momen (Tm) 3,982 0,333 1,327 5 1,167 5,835 10 2 20 6 1,5 9 4,45 2,75 12,238 ∑PP =29,432 ∑MP = 48,400 Pp1 Pp2 Pp3 Pp4 Pp5 Tabel 5.3 Tekanan Tanah Aktif Gravity Wall Gaya aktif (T) Lengan Momen (m) Momen (Tm) Pa1 6.763 2 13.526 Pa2 23.496 3 70.488 Pa3 0.00446 4.15 0.018 ∑Pa =30.263 ∑Ma =84.032 1. Stabilitas Terhadap Terhadap Bahaya Guling SF M M P a 48.400 0,58 2 maka tidak aman terhadap bahaya guling beban statis 84.032 2. Stabilitas Terhadap Terhadap Bahaya Geser 2 2 v. f .c.b Ep 21. 0,539 . 0,02.1 29,432 3 3 SF 1,347 1,5 Ea 30,263 maka konstruksi gravity wall ini tidak aman terhadap bahaya geser beban statis. 3. Stabilitas Terhadap Terhadap Kuat Dukung Tanah ijin 60 qc b 0,30 250 3 0,3 2 2 . x kd x1,33012,192kg / cm 121,92t / m 33 b 33 3 2 2 INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), imaks V 6. e 21 6 0,159 2 .1 .1 9,226t / m i jin tanah b.1m b 3.1m 3 maka gravity wall stabil pada stabilitas terhadap kuat dukung tanahnya. Stabilitas Internal Gambar 5.1 Gaya Internal yang Bekerja pada Gravity Wall (ditinjau penampang B-B’) Tabel 5.4 Resume Gaya Pasif Pada Penampang B-B’ Gaya pasif (T) Lengan Momen (m) Momen (Tm) Pp1 12.5 0.8333 10.417 Pp2 50.0 1.25 62.500 ∑Pp = 62.500 ∑Mp = 72.917 Tabel 5.5 Resume Gaya Aktif Pada Penampang B-B’ Gaya aktif (T) Lengan Momen (m) Momen (Tm) Pa1 1.035 0.833 0.862 Pa2 9.790 1.25 12.238 Pa3 0.00692 4.15 0.029 ∑Pa =10.831 ∑Ma = 13.128 1. Tinjauan pengaruh desak desak V M 62500 59789 201,10t / m 2 b.1m W 1,5 0,375 ijin desakbahan150t / m2 ; maka: gravity wall tidak aman terhadap stabilitas internal terhadap desak. 2. Tinjauan terhadap pengaruh geser D = ∑Pa =10.831 3 D 3 10831 4,333t / m2 ijin geser15t / m2 maka gravity wall aman . 2 b.h 2 1,5.2,5 x terhadap stabilitas internal terhadap geser. INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 61 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), 3. Tinjauan terhadap patahnya kaki depan atau kaki belakang pada penampang C-C1) Gambar 5.1 Gaya Internal yang Bekerja pada Gravity Wall (ditinjau penampang C-C’) Tabel 5.6 Resume Gaya Pasif Pada Penampang C-C’ Gaya pasif (T) Lengan Momen (m) Momen (Tm) Pp1 50 0.6667 33.333 Pp2 100 1.5 150.000 ∑Pp=150 ∑Mp =183.333 Pa1 Pa2 Pa3 Tabel 5.6 Resume Gaya Aktif Pada Penampang C-C’ Gaya aktif (T) Lengan Momen (m) Momen (Tm) 4.617 1.667 7.695 19.580 2.5 48.950 0.00586 4.15 0.024 ∑Pa =24.203 ∑Ma = 56.669 Tinjauan pengaruh desak desak V b.1 M 62500 59789 265t / m2 ijin desakbahan 150t / m2 W 1,5 0,375 Karena desak yang terjadi > ijin desak bahan, maka kaki gravity wall tidak aman terhadap stabilitas internal terhadap desak. Tinjauan pengaruh geser D = ∑Pa =10.831 . 3 D 2 2 3,630t / m ijin geser 15t / m 2 b.h Karena geser yang terjadi stabilitas internal geser. ijin geser bahan, maka kaki gravity wall aman terhadap STABILITAS DINAMIS 1. Perhitungan percepatan gempa arah menurut web puskim PU, PGAM = 0,532 sehingga koefisien gempa (Kh) = percepatan gempa (ag) yang digunakan dalam perencanaan adalah: ag = 0,532 62 INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), Gambar 5.2 Gaya-Gaya Dinamis yang Bekerja pada Gravity Wall Beban W1 TN Fe1 Fe2 Tabel 5.7 Resume Beban Dinamis Gravity Wall Nilai Beban Lengan Momen (m) Maktif 21 1.659 4.152 2.440 10.131 1.139 4.333 4.935 0.578 3.951 2.284 Jumlah 17,350 Mpasif 34.839 34.839 2. Faktor Keamanan Terhadap Guling (Overtuning) SF M P 34839 . 2,008 2, maka konstruksi gravity wall ini aman terhadap bahaya M a 17350 guling akibat beban dinamis. 3. Faktor Keamanan Terhadap Geser (Sliding) SF Tc F 1,6 16897 3,152 1,5; maka konstruksi gravity wall ini TN Fe1 Fe2 4152 1,139 0,578 aman terhadap geser akibat beban dinamis. 4. Faktor Keamanan Terhadap Daya Dukung Tanah qmax = = 7,028 T/m3 < q ijin = 121,92 T/ m2 , maka gravity wall stabil pada stabilitas terhadap kuat dukung tanahnya. ANALISIS STABILITAS CONCRETE SHEET PILE WALL Perhitungan Cantilever Sheet Pile Tabel 5.10 Perhitungan Cantilever Sheet Pile Kedalaman (h) 8 9 10 11 12 13 Panjang do Tek. Tanah Aktif Total (Do) (∑Pa) 2.5 40.119 3.333 45.991 4.167 52.147 5 58.585 5.833 65.3069 6.667 72.312 INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 63 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), Kedalaman (h) Momen Aktif Tek. Tanah Pasif Total Momen Pasif Faktor keamanan Syarat tek.tanah pasif 8 9 10 11 12 13 (∑Ma) 137.020 173.086 214.186 260.557 312.434 370.054 (∑Pp) 24.290 43.183 67.473 97.162 132.248 383.848 (∑Mp) 20.242 47.981 93.71 161.936 257.148 383.848 (SF) 0.14773 0.27721 0.43752 0.6215 0.82305 1.03728 (Pp1) 120.357 114.978 114.723 117.17 121.284 126.546 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Aman Aman Aman Aman Aman Aman Karena turap tanpa angkur memberikan hasil tidak aman, langkah selanjutnya adalah adalah dicoba menggunakan turap dengan angkur. Keamanan Perhitungan Anchorage Sheet Pile Tabel 5.11 Momen Aktif Anchorage Sheet Pile Gaya Aktif (T) Lengan (m) Momen (Tm) Pa1 = 10,747 2.5 26,866 Pa2 = 29,370 3.75 110,14 Pa3 = 0,00281 5.65 0,0159 = 137,020 Tabel 5.12 Momen Pasif Anchorage Sheet Pile Gaya Pasif (T) Pp R RA = = = 24,290 RA Lengan (m) Momen (Tm) 0,8333 5 = 20,242 5. RA 20,242 + 5. RA = 23,356 T/m’ R = b x RA = 3 m x 23,356 T/m’ = 70,067 T Karena baja merupakan bahan yang memiliki kuat tarik tinggi, digunakan batang turap baja dengan kriteria Bj.33 dengan ijin tarik baja = dasar = 133,3MPa= 1,333 T/mm2, sehingga dimensi batang angkur adalah d 10 mm Pengecekan keamanan anchorage sheet pile 1 1 Rult . . . H 2 .Kp Ka 2 2 1 1 . .1,78. 42.4,367 0,229 2 2 29,461ton Didapat Rult = 29,461 T > RA = 23,356 T sehingga turap aman. PEMBAHASAN Dari hasil analisis stabilitas gravity wall, dapat disimpulkan bahwa ketika struktur menerima beban statis, stabilitas konstruksi tersebut tidak aman terhadap bahaya guling (overtuning), bahaya geser (sliding), pengaruh desak, dan patahnya kaki struktur, namun masih aman menerima pengaruh geser dan stabilitas terhadap daya dukungnya terpenuhi. Ketika dibebani oleh beban dinamis saat pelaksanaan, struktur aman terhadap guling, geser, dan kuat dukung tanahnya. Sheet pile wall yang dipilih sebagai pengganti gravity wall pada proyek Sindu Kusuma Edupark adalah jenis prefabricated concrete Wika Beton, dengan tipe W-325 A 1000 – length: 8 m dengan panjang pemancangan sedalam 3m. Jenis sheet pile yang digunakan adalah anchorage sheet pile tipe menerus, dengan diameter angkur 10 mm dan jarak antar batang 3m. Papan angkur yang digunakan dibelakang konstruksi sheet pile berukuran panjang 3m membuat stabilitas sheet pile aman dengan SF = 2. 64 INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 Perencanaan Konstruksi......(Isti Radhista H, Adwiyah Asyifa/ hal. 53-65), SIMPULAN Kesimpulan yang diambil pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Nilai stabilitas gravity wall bervariasi, dan tidak aman terhadap beberapa parameter beban statis namun masih aman menanggung beban dinamis. Sedangkan sheet pile wall mendapat nilai SF = 2. (2) Hasil stabilitas gravity wall dan sheet pile wall menunjukkan bahwa sheet pile wall tipe W-325 A 1000 – length: 8 m lebih aman dilihat dari nilai SF yang memenuhi syarat. SARAN Saran yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Penentuan jenis penahan tanah harus sesuai dengan jenis tanah dan kondisi dilapangan; (2) Perencanaan dinding penahan tanah harus benar-benar diperhatikan pembebanannya hingga analisis stabilitasnya; (3) Dalam perencaan sebaiknya mengikuti kriteria optimum desain struktur agar hasil perencanaan dapat diterapkan dilapangan dengan baik. DAFTAR RUJUKAN [1]. Bowles, Joseph E. 1992. Analisis dan Desain Pondasi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga [2]. Bowles, Joseph E. 1993. Analisis dan Desain Pondasi. Jilid 2. Jakarta: Erlangga [3]. Brown, William D. 1994. Design Of Sheet Pile Walls, Design Of Sheet Pile Walls.pdf. [4]. Das, Braja M. 1984. Publishing Co. Inc. Fundamentals of Soil Dynamics. New York: Elsevier Science [5]. Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. [6]. Das, Braja.M. 2011. Publishing Company. Principles of Foundation Engineering. Seventh edition. PWS [7]. Department of The Army. 1994. Engineering and Design. Design Of Sheet Pile Walls.pdf. US Army Corps of Engineers. Washington DC. [8]. Eka Setyowati, 2012. Perencanaan Konstruksi Turap Sebagai Pengganti Dinding Penahan (Studi Kasus Jalan Lingkar Donggala) [9]. Hardiyatmo, Hari Christady. 1992. Mekanika Tanah 1. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. [10]. Hardiyatmo, Hari Christady. 1994. Mekanika Tanah 2. Utama. Jakarta : Gramedia Pustaka [11]. Hardiyatmo, Hari Christady. 2006. Teknik Pondasi 2 edisi ketiga. Yogyakarta: Beta Offset.. [12]. http://captainpiezocone.blogspot.com. Dinding Penahan Tanah dan Tekanan Tanah. Diakses 10 Maret 2014. [13]. http://rezkymulia.wordpress.com/2011/03/19/menentukan-tipe-tanah-untuk-perencanaangempa/. Diakses 12 Juli 2014 [14]. http://yusriadimappeasse.blogspot.com. Tipe Dinding Penahan Tanah. Diakses 10 Maret 2014. [15]. Martini, Shyama Maricar, Hendra Setiawan. 2012. Perencanaan Konstruksi Turap Sebagai Pengganti Dinding Penahan (Studi Kasus Jalan Lingkar Donggala) [16]. Simatupang, Pintor Tua. 2000. Rekayasa Fundasi 2. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB [17]. Supriyadi, B. dan Muntohar, A.S, 2000. Jembatan, edisi pertama. Yogyakarta. [18]. www.google.com/earth. Peta Jambon, Yogyakarta. Diakses 15 Maret 2014. [19]. www.google.com/maps. Peta Jambon, Yogyakarta. Diakses 15 Maret 2014. INERSIA, Vol. X No.1, Mei 2014 65