analisis dan perancangan sistem informasi restribusi biaya

advertisement
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2017
B17
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
RESTRIBUSI BIAYA MASUK KAPAL FERRY
Renny Puspita Sari S.T,M.T1)Dian Prawira S.T.,M.Eng2)
1) 2)
Sistem Informasi Universitas Tanjungpura Pontianak
Jl. Profesor Dokter H.Hadari Nawawi,Kalimantan Barat,Indonesia
email : 1)[email protected],
2)
email : [email protected]
Dinas Perhubungan kota Pontianak dengan PT. ASDP
Indonesia Ferry (Persero). Dengan ketentuan yang
melakukan penarikan tiket restribusi biaya masuk adalah
pegawai ASDP sedangkan penetuan Tarif biaya masuk
kapal ferry berdasarkan Peraturan Walikota Pontianak.
Restribusi biaya masuk berupa tiket terpadu yang
didalamnya terdapat 3 tarif pembayaran antara lain tarif
pas masuk pelabuhan di laporkan ke Dinas perhubungan
melalui bendahara penerimaan PAD (Pendapatan Asli
Daerah), tarif asuransi yang dibayarkan kepada PT. Jasa
Raharja serta tarif jasa angkutan yang disalurkan kepada
PT.ASDP. Armada kapal ferry digunakan untuk melayani
kebutuhan masyarakat Pontianak, yaitu KMP Bili dan
KMP Seluang. Dinas Perhubungan Kota Pontianak melalui
bidang angkutan sungai dan penyebrangan di bawah
sarana dan prasarana Angkutan Sungai, dan Penyebrangan
bertekad mewujudkan terciptanya tatanan transportasi
penyebrangan kapal ferry yang semakin berkualitas antara
lain dengan menata sistem reatribusi biaya masuk
transportasi penyebrangan kapal ferry. Restribusi biaya
masuk kapal angkut penyebrangan ferry hanya dikelola
secara manual yaitu dikelola dengan melakukan
penyobekkan karcis masuk, maka dari itu masih banyak
masalah yang timbul, misalnya faktor keamanan dalam
penjualan tiket dilapangan, laporan restribusi biaya masuk
yang tidak pasti antara data laporan jumlah karcis yang
habis di lapangan dengan laporan pembukuan sehingga
memungkinkan terjadi manipulasi dan korupsi yang dapat
dilakukan petugas lapangan. Melihat dari banyaknya
masalah yang timbul pada restribusi biaya masuk kapal
angkut ferry maka dengan perkembangan teknologi
informasi bisa memberi solusi untuk proses pengolahan
data dan laporan pendapatan dengan perancangan sistem
informasi yang dapat membantu menyelesaikan masalah
yang terjadi pada Unit kerja Dinas Perhubungan
khususnya Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan.
ABSTRACT
The management of ferry boat crossing in Pontianak
city has cooperated between Pontianak Transportation
Department with PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).
The ferry ticket entry fee is an integrated ticket in which
there are 3 payment tariffs, among others are the entry
tariff, the insurance rate and the tariff of the
transportation service. The restriction on the entrance fee
of ferries across the ferry is only managed manually that is
managed by tearing incoming tickets and recording an
opinion on a report book so that it can cause security
factor in the sale of tickets in the field as well as report the
cost of the uncertain entry fee between the report of the
number of tickets expired in field with a bookkeeping
report. By looking at the problems that arise at the cost
restriction of ferry conveyance, this research will design
the information system of ferry boat entrance fee by using
observation method, interview, bibliography, system
analysis method and the last method of structured system
design. The design of this system will be able to provide an
overview of solutions for data processing with the
manufacture of technology-based information systems that
can help solve problems that occur in the work unit of the
Department of Transportation, especially River Transport,
Lake and crossing in terms of restribusi entrance fee ferry
transport.
Key words
Design, Information system, Retribution, Ferry boat
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Transportasi penyeberangan yang menghubungkan
antar daerah-daerah yang terpisahkan oleh sungai
memegang peranan penting dalam menggerakkan
perekonomian masyarakat. Pengelolaan kapal ferry
penyeberangan di kota Pontianak telah bekerjasama antara
107
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2017
B17
1.2 Tujuan Penelitian
2.2 Sistem Informasi
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem
informasi restribusi biaya masuk kapal ferry yang
merupakan bagian transportasi angkutan sungai, dan
Perairan pada Dinas Perhubungan Kota Pontianak.
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur
kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi.[6] Secara teknis sistem informasi dapat
didefenisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling
berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan
dan mendistribusikan informasi untuk menunjang
pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu
organisasi[7]. Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut dengan istilah blok bangunan
(building block)[4] yaitu :
1. Blok masukkan (input block)
Pada blok ini mewakili data yang masuk ke dalam
sistem informasi.
2. Blok model (model block). Blok ini terdiri dari
kombinasi prosedur, logika dan metode matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data
3. Blok keluaran (output block). Produk dari sistem
informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas.
4. Blok teknologi (technologi block). Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran.
Teknologi terdiri dari unsur utama :
 Teknisi (human ware atau brain ware)
 Perangkat lunak (software)
 Perangkat keras (hardware)
5. Blok basis data (data base block) Merupakan kumpulan
dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block)Banyak faktor yang dapat
merusak sistem informasi,Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau
bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
1.3 Metode Peneitian
Gambar 1 Metode alur Penelitian
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Data
Data merupakan kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata (objek nyata
seperti tempat,benda dan orang-orang yang betul betul
terjadi [1]. Dalam konteks sistem informasi data sebagai
keterangan yang masih mentah, agar dapat digunakan
untuk keperluan manajemen maka data harus diolah
dahulu ke dalam bentuk informasi yang sesuai dengan
keperluan manjemen bersangkutan. Dalam penelitian ini
data yang didapat antara lain data tarif angkutan
penyebrangan kapal ferry kota Pontianak, tiket rstribusi
masuk, dan laporan pendapatan restribusi harian dimana
data yang ada dalam proses kerja masih bersifat manual.
Gambar 3 blok sistem informasi yang beriterakasi
Gambar 2 Data restribusi masuk kapal ferry
108
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2017
B17
Sistem basis data adalah suatu sistem menyusundan
mengelola record-record menggunakan komputer untuk
menyimpan atau merekam sertamemlihara data
operasional lengkap sebuahorganisasi atau perusahaan
sehingga mampumenyediakan informasi yang optimal
yangdiperlukan
pemakai
untuk
proses
pengambilankeputusan [8].
b. Human error mungkin terjadi jika sudah mendekati
titik kejenuhan kerja dari petugas penarikan biaya
restribusi.
c. Membutuhkan petugas penarikan biaya restribusi yang
lebih banyak serta belum tentu menjamin keamaanan
karena tidak bisa memantau jumlah kendaraan yang
keluar masuk dengan tepat.
d. Sistem tidak dapat mencetak bukti parkir secara
otomatis.
2.4 Analisis Sistem
3.1.2 Informasi
Analisis Sistem ( System Analysis ) merupakan
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan,
kesempatan-kesempatan,
hambatanhambatan, yang terjadi dan kebutuhan- kebutuhan yang
diharapkan
sehingga
dapatdiusulkan
perbaikanperbaikannya[5]. Dimana Tujuan utama dari analisis
sistem informasi ada beberapa hal yaitu :
1. Menentukan kelemahan dari proses proses bisnis pada
sistem lama untuk bisa menentukan kebutuhan dari
sistem baru
2. Meningkatkan tingkat kelayakan kebutuhan sistem
baru tersebut di tinjau dari beberapa aspek diantaranya
ekonomi, teknik, operasional dan hukum.
a. Informasi yang Dinas Perhubungan terima terkait
kendaraan masuk dan keluar tidak memiliki kejelasan,
karena masih dilakukan secara manual dan tidak ada
data yang akurat terkait aktifitas diarea masuk
penyebrangan.
b. Sistem yang lama tidak dapat memberikan informasi
yang relevan, akurat, dan realtime mengenai seluruh
aktivitas di area penyebrangan.
c. Sistem tidak dapat memberikan informasi terkait
jumlah penumpang dan kendaaraan diarea masuk
penyebrangan.
d. Informasi terkait keuangan yang masuk belum akurat
karena masih dilakukan secara manual.
e. Informasi terhadap tarif pada masing-masing
kendaraan juga tidak tepat.
2.3 Sistem Basis Data
3.1.3 Ekonomi
3. Pembahasan
a. Pada sistem lama proses bisnis dikerjakan oleh
manusia sehingga membutuhkan biaya untuk gaji
pekerja.
b. Proses pelayanan menggunakan petugas penarikan
biaya restribusi yang banyak untuk mengidentifikasi
penumpang dan jenis kendaraan saat keluar masuknya
kendaraan sehingga memungkinkan terjadinya
pemborosan biaya.
3.1 Analisis Sistem Metode PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah terhadap sistem
informasi restribusi biaya masuk kapal ferry angkutan
Sungai, Danau dan Penyebrangan kota Pontianak dapat
menggunakan metode (PIECES) Performace (Kinerja),
Informasi, Ekonomi, Control, Efisien dan Service. Dengan
analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama,
dimana biasanya yang muncul kepermukaan bukan
masalah utama tetapi gejala dari masalah utama [2].
Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apa saja yang tidak optimal dalam sistem tersebut dan
dengan harapan setelah menganalisis kelemahan sistem
lama dapat dikembangakan suatu sistem baru yang dapat
meningkatkan kinerja Dinas Perhubungan,).Berikut hasil
analisis dengan menggunakan metode PIECES :
3.1.4 Control
a. Tidak adanya data yang akurat terkait setiap petugas
penarikan biaya restribusi sehingga Dinas Perhubungan
sulit untuk mengontrol kinerja pegawainya.
b. Belum ada sistem yang terintergrasi antara petugas
penarikan biaya restribusi dengan Dinas Perhubungan,
sehingga kepala Seksi Angkutan Sungai, Danau dan
Penyebrangan sulit mengontrol kegiatan pada area
penarikan restribusi biaya masuk kapal ferry.
c. Kontrol terhadap penumpang dan kendaraan pada
setiap areal penarikan biaya restribusi belum efektif,
sehingga masih sangat besar resiko terjadinya hal yang
tidak di inginkan.
3.1.1 Performace (kinerja)
a. Kinerja antara masing-masing petugas penarikan biaya
restribusi berbeda satu dengan yang lainnya sehingga
akan berpengaruh terhadap kualitas kegiatan
penyebrangan (keamanan dan kenyamanan).
109
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2017
B17
3.1.5 Efisein
a. Sistem yang lama menggunakan cara yang manual
sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk
dokumentasi, pencatatan ataupun seluruh proses bisnis
sehingga memerlukan banyak waktu.
b. petugas penarikan biaya restribusi yang terlalu banyak
sehingga tidak efisien
3.1.6 Service
a. Sistem yang lama tidak memiliki layanan pengaduan.
b. Sistem yang lama tidak memiliki layanan bantuan.
c. Sistem yang lama tidak memiliki layanan panduan
penggunaan.
3.2 Perancangan Sistem
Gambar5DFD Level 1
3.2.1 Context Diagram
3.2.3 Entity Relationship Diagram
Context diagrammerupakan gambaran umum dari
sistem informasi restribusi biaya masuk kapal ferry yang
menggambarkan hubungan antara entity luar, masukkan
dan keluaran dari sistem. [4]. Berikut Contex Diagram
untuk sistem informasi resyribusi biaya masuk kapal ferry.
ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan
informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem
bisnis. Entitas bisanya menggambarkan jenis informasi
yang
sama.
Dalam
entitas
digunakan
untuk
menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan
hubungan antar data [2]. Berikut ERD Sistem Informasi
restribusi biaya masuk kapal ferry :
Gambar 4 Context Diagram
3.2.2
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram(DFD) merupakan suatu diagram
yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan
arus dari data sistem informasi yang akan
dikembangkan[1]. Dengan adanya DFD ini akan sangat
membantu pembaca untuk lebih memahami jaringan kerja
antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain
dengan aliran dan penyimpanan data[3]. Pada Sistem
Informasi restribusi biaya masuk kapal Ferry ini DFD
yang akan digunakan yaitu DFD level 1. Berikut Data
Flow Diagram untuk system informasi resyribusi biaya
masuk kapal ferry.
Gambar 6 ERD Sistem Informasi restribusi masuk kapal ferry
110
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2017
B17
3.2.4 Tabel Basis Data
3.2.5 Mockup Antarmuka
Tabel 1 Tabel Basis Data Admin
No Field
Type
Length
Null
Index
1
Id_admin
Char
4
No
Key
2
Nama_admin
Varchar
50
No
3
Username
Varchar
20
No
4
Password
Varchar
20
No
5
Level
Varchar
10
No
6
Jenis_kelamin
Varchar
10
No
Tabel 2 Tabel Basis Data Operator
No Field
Type
Length
Null
Index
1
Id_operator
Char
15
No
Key
2
Id_admin
Char
15
No
Key
3
Nama_operator Varchar
40
No
4
Jenis_kelamin
Varchar
10
No
5
Username
Varchar
20
No
6
Password
Varchar
20
No
Gambar 7 Mockup Halaman Utama
Tabel 3 Tabel Basis Data Jenis Muatan
No Field
Type
Length Null
Index
Key
1
Id_Jenis Muatan
Char
15
No
2
Tarif
INT
10
No
3
Golongan
Char
7
No
4
Jenis kendaraan
Varchar
15
No
5
Jenis Penumpang
Varchar
10
No
Gambar 8 Mockup Halaman Admin
Tabel 4 Tabel Basis Data Transaksi
No Field
Type
Length Null Index
1
Id_operator
Char
4
No
Key
2
Id_transaksi
Char
15
No
Key
3
Id_jenis muatan
Char
15
No
Key
4
Tanggal
Date
6
Yes
5
Jam
INT
4
No
6
Nama Penumpang
Varchar 10
No
Tabel 5 Tabel Basis Data Cetak tiket
No
1
Field
Type
Length
Null
Index
Id_transaksi
Char
15
No
key
Gambar 9 Mockup Kelola Jenis Muatan Penumpang
111
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2017
B17
4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan
pada Sistem Informasi restribusi biaya masuk kapal ferry
Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan adalah
sebagai berikut :
1. Dengan rancangan sistem informasi ini memberikan
gambaran secara umum implementasi sistem yang akan
dibuat untuk membantu memudahkan user dalam
menjalankan tugas mereka untuk mengelola data
laporan jumlah restribusi biaya masuk kapal ferry.
2. Pengelolaan data restribusi biaya masuk langsung
terintegrasi dengan Dinas perhubungan, sehingga
Dinas perhubungan bisa mengontrol secara langsung
data penumpang maupun kendaraan yang masuk serta
dapat mengetahui data pemasukan keuangan secara
akurat dan realtime
3. Pengarsipan data–data dapat dikelola secara
terkomputerisasi yaitu dengan sebuah aplikasi yang
mempunyai database yang terintegrasi sebagai media
penyimpanan data biaya masuk baik penumpang
maupun kendaraan .
Gambar 10 Mockup Kelola Jenis Muatan Kendaraan
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah untuk
kedepannya rancangan sistem yang telah dibuat dapat
diimplementasikan selain itu juga dapat dikembangkan
lebih baik lagi denganmenggunakan palang pintu (Barier
Gate), pada setiap pintu masuk menggunakan teknologi
yang lebih cangih seperti mesin cetak karcis otomatis saat
pengendara ingin masuk sehingga tidak ada lagi
menggunakan operator.
Gambar 11 Mockup Kelola Transaksi
REFERENSI
[1] Al-Bahra bin Ladjamuddin.B, 2013, “Analisis dan Desain
Sistem Informasi”,Penerbit: Andi, Yogyakarta.
[2] Al-Fatta, Hanif. 2007, “Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi untuk keunggulan Bersaing Perusahaan dan
Organisasi Modern, Penerbit: Andi, Yogakarta.
[3] Andri Kristanto, 2003, “Perancangan sistem Informasi dan
Aplikasinya, Penerbit : Gava Media, Jakarta
[4] Burch, John dan Grudnitski, Gray, 1986,“Information
Systems Theory and Practice “, New York : John Wiley &
Sons.
[5] Jogiyanto, 2001, “Analisis dan Desain Sistem Informasi:
Pendekatan terstruktur Teori dan Paktek Aplikasi
Bisnis”,Andi Offset, Yogyakarta
[6] Kadir Abdul, 2003,“Pengenalan Sistem Informasi”,Andi
Offset, Yogyakarta
[7] Laudon, Kenneth.C;Laudon, Jane.P, 2004,“Sistem Informasi
Manajemen Edisi 8”, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[8] Marlinda, Linda, 2004, “Sistem Basis Data”, Penerbit Andi,
Yogyakarta
Gambar 12Mockup Kelola Laporan
Gambar 13Mockup Cetak Tiket
112
Download