Pembahasan Buku Teks Ekonomi Islam di Indonesia Dinilai Belum Berkembang Monday, 09 March 2015 09:28 FERRY Khusnul Mubarok menjadi pembicara dalam Workshop Mingguan Ekonomika, Bisnis, dan Keuangan Syariah, Jumat (6/3/2015). YOGYAKARTA – Pembahasan buku teks Ekonomi Islam di Indonesia, khususnya terkait teori permintaan dan perilaku konsumen, dinilai belum berkembang. Hal ini disampaikan Ferry Khusnul Mubarok, pembicara dalam acara Workshop Mingguan Ekonomika, Bisnis, dan Keuangan Syariah dengan tema Tinjauan tentang Pembahasan Teori Perilaku Konsumen dan Permintaan dalam Buku-buku Teks Ekonomi Islam di Indonesia , Jumat (6/3/2015). Pria yang juga merupakan mahasiswa S2 Ekonomi Islam Pascasarjana UGM menuturkan, dirinya telah melakukan kajian terhadap belasan buku dengan tema Ekonomi Islam khususnya yang terkait dengan teori permintaan dan perilaku konsumen. Hasil kajian tersebut, jelas Ferry, menunjukkan bahwa kebanyakan buku teks tersebut baru bisa menjelaskan perbedaan antara ekonomi islam dengan konvensional. “Dalam ekonomi konvensional tujuan dan asumsi yang digunakan adalah utilitas dan rasionalitas, sedangkan dalam ekonomi islam tujuannnya adalah maslahah. Buku-buku teks ekonomi Islam baru pada tahap menjelaskan itu. Tapi buku-buku itu belum bisa memunculkan 1/2 Pembahasan Buku Teks Ekonomi Islam di Indonesia Dinilai Belum Berkembang Monday, 09 March 2015 09:28 teori yang bisa disandingkan dengan teori perilaku konsumen dan permintaan,” ujar Ferry. Lebih jauh Ferry menuturkan, belum adanya teori baru untuk disandingkan dengan teori permintaan dan perilaku konsumen disebabkan belum adanya kerangka pikir yang sama dalam penelitian maupun penulisan buku-buku Ekonomi Islam. Hal ini menyebabkan hasil penelitian dan solusi yang diberikan juga berbeda antara satu buku dengan buku lainnya. “Oleh karena itu, perlu bagi peneliti dan penulis buku Ekonomi islam selanjutnya untuk menggunakan kerangka pikir yang sama agar hasil dan solusinya bisa lebih riil,” ungkap Ferry.(aht) 2/2