BAB X FILUM ANNELIDA (KELAS POLYCHAETA)

advertisement
BAB X
FILUM ANNELIDA (KELAS POLYCHAETA)
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti bab ini mahasiswa diharapkan:
1.
Mampu menjelaskan morfologi dan anatomi, klasifikasi kelas Polychaeta
2.
Mampu menjelaskan sistem pencernaan kelas Polychaeta
3.
Mampu menjelaskan sistem pernafasan dan sirkulasi kelas Polychaeta
4.
Mampu menjelaskan sistem syaraf kelas Polychaeta
5.
Mampu menjelaskan sistem reproduksi (sikius hidup) kelas Polychaeta
6.
Mampu menjelaskan system ekskresi kelas Polychaeta
Subpokok Bahasan 1. Morfologi, Anatomi dan Kiasifikasi kelas Polychaeta
Polychaeta mempunyai anggota sekitar 6.000 spesies. Nama lain Polychaeta
adalah Lug worm (cacing bor), Clam worm (cacing kerang), Bristle worm (cacing
rambut/bulu) dan Sea mouse (tikus laut). Umumnya hidup di laut, beberapa hidup di air
tawar atau payau. Polychaeta ini melimpah di zona intertidal (16.405 kakil 5.000 m).
Hidupnya melekat di laut, mengapung dekat permukaan, di lubang atau terowongan di
pasir atau Lumpur. Ukuran tubuhnya sekitar 2 mm — 10 meter ada yang mencapai 70
cm — 1 meter yaitu Nereis sp dan Eunice sp. Warna pada umumya cemerlang atau
mencolok yang warnanya sangat dipengaruhi adanya sel pigmen Chromatophore. Sel
pigmen ini sel-selnya memiliki banyak cabang mengandung granula-granula pigmen
yang berasosiasi dengan integumen.
Tubuhnya pada, umumnya bersegmen. Kelas ini secara umum memiliki banyak
setae (chaetae) pada tiap segmen sehingga disebut Polychaeta. Pada bagian anterior
(kepala) terdapat prostomium dengan organ perasa alat sensor (sepasang paips),
antennae, sepasang mata atau lebih dan mulut pada bagian ventral. Antennae dan
mata terdapat pada bagian dorsal dan palps muncul dan sisi ventral prostornium.
Peristomium yang merupakan segmen pertama terdapat tentakel cirri yang merupakan
derivate dan bagian notopodium paropodia.
Pada tiap segmen mempunyai struktur yang disebut parapodia (alat gerak).
Gambar 10.1. A. Morfologi bagian dorsal Nereis sp.,
., B dan C. Bagian kepala dan lateral
Parapodia ini jumlahnya sepasang yang tumbuh ke arah luar lateral dan
mengandung setae. Tiap parapodia mempunyai dua bagian utama yaitu satu pa
pada
bagian atas (dorsal) yang disebut notopodium (noto : terdapat pada bagian sisi dorsal)
dan bagian lebih bawah disebut neuropodium
neuropodium (neuro terdapat pada sisi ventral). Pa
Pada
kedua lobus atau bagian tersebut
terse ut mempunyai setae yang secara khusus diperkuat dan
ditopang secara kuat oleh aciculae (jamak : aciculae) dan bentuknya kecil ramping
Pada Notopodium
um biasanya mempunyai sebuah jari
ja dorsal yang tumbuh keluar dan
pada neuropodium yang tumbuh dan bagian ventral. Struktur tersebut disebut Cirri dan
berfungsi sebagai sensor primer. Pada bagian Notopodium dan Neuropodium juga
terdapat bagian yang terspesialisasi sebagai insang (Gill), biasanya
biasanya mengandung
pembuluh darah.
Menurut Pechenik (1991), Polychaeta dibagi menjadi dua subkelas, yaitu:
a.
Subkelas Errantia
Kelas inii anggotanya merupakan Polychaeta yang aktif, dimana aktifitas bergerak
dengan pelan atau berjalan, berenang dan hidup di bawah bebatuan. Contohnya
cacing karang dan Nereis. Parapodia sebagai dayung atau tuas untuk bergerak
ergerak ke
depan. Parapodia bergerak menggelombang
menggelom ang untuk berjalan dan berenang. Accicula
pada bagian parapodia sangat penting sebagai elemen yang membuat Iebih kaku,
k
mencegah kerusakan jaringan parapodia yang tipis. Pada bagian prostomium atau
kepala berkembang sangat baik, dimana mempunyai mata, tentakel, organ tentakel
sensori dan organ khusus (nuchal organ) untuk mendeteksi bahan kimia.
b.
Subkelas Sedentara.
Kelas inii anggotanya merupakan Polychaeta tipe pembuat lubang ((liang) di
sedimen atau materii keras sebagai pipa atau lubang pelindung
dung tempat hidupnya. Pipa
atau tabung dibangun dan Iimbah organik, kalsium
kalsiu karbonat, komplek protein —
polisakarida dan pasir kulitt kerang yang terikat
te
secara bersama-sama
sama dengan mucus
dan Polychaeta. Terowongan atau liang inii berbentuk lurus, bercabang, berbentuk
spiral atau huruf U. Parapodia mengalami reduksi, modifikasi atau tidak ada. Pada
Sedentaria mempunyai modifikasi paling baik pada bagian kepala sesuai dengan
kebiasaan makan secara khusus.
Subpokok Bahasan 2. Sistem Pencernaan
Pada polychaeta mempunyai saluran pencernaan berupa tabung luru
lurus dengan
urutan mulut, pharynk, esophagus, perut dan saluran usus.
sus. Pada beberapa kelompok
mempunyai pharink
nk yang menonjol yang dilengkapi dengan rahang (jaw) atau gigi
yang keras atau keduanya, rnernpunyai glandula yang mensekresikan bisa untuk
melumpuhkan mangsanya.
angsanya. Pada saluran pencernaannya juga mempunyai enzim
pencernaan
ncernaan yang membantu propes pencernaan makanan yang diproduksi oleh
glandula saluran usus.
Subpokok Bahasan 3. Sistem Pernafasan dan Sirkulasi
Sistem pernafasan
afasan Polychaeta tidak mempunyai struktur yang nyata. Pada
umumnya permukaan tubuh mempunyai fungsii sebagai pertukaran gas, tetapi ada
anggota dari kelas inii mempunyai insang yang jelas. Beberapa insang tersebut
terdapat pada bagian notopodium atau neuropodium yang dilengkapi dengan aliran
darah, yang lain berasal dan dinding tubuh bagian
bagian dorsal dan pada dasarnya
merupakan bagian dan notopodium juga. Tipe insang inii mempunyai filament-filamen
filament
sederhana atau bercabang-cabang
cabang seperti sisir, seperti bulu atau seperti pola semak
semaksemak.
Sirkulasi air melalui respirasi permukaan tubuh dihubungkan
dihubungkan dengan aktivitas
silia epidermal. Pergerakan menggelombang tubuh atau gerakan dari
da insang
merupakan hal yang penting dalam proses respirasi kelas ini. Pada Polychaeta yang
hidup di liang-liang
ang atau di bawah permukaan pasir atau lumpur, gerakan pe
peristaltik
tubuh dan gerakan parapodia akan menciptakan arus atau aliran respirasi. Pada
beberapa Polychaeta yang hidup lubang-lubang
lubang
mempunyai filamen-filamen
filamen atau
struktur bercabang-cabang
cabang dari bagian kepala. Fungsi utama dari struktur ini adalah
untuk menangkap partikel-partikel
partikel makanan yang kecil dan juga berfungsi
gsi sebagai
sistem respirasi yang efektif
Sistem sirkulasi pada Polychaeta berupa jaringan-janngan
jaringan janngan pembuluh kapiler
dengan pembuluh-pembuluh
pembuluh dorsal yang kecil diantara pembuluh-pembuluh
pembuluh pembuluh darah
yang besar. Pada umumnya terdapat dua pembuluh darah yang memanjang yang
mencolok melalui sepanjang tubuhnya. Satu diantaranya adalah pembuluh darah
dorsal yang terdapat di atas saluran usus, dan satunya adalah pembuluh darah ventral
di bawah saluran usus. Pembuluh darah
darah dorsal membawa darah ke arah bagian
anterior secara langsung.
Cabang-cabang
cabang pernbuluh
pernb luh darah secara Iangsung atau tidak langsung
mengalir ke arah pembuluh darah ventral, yang membawa darah utama ke daerah
posterior secara Iangsung.
Gambar 10.6. Sistem sirkulasi pada
pa 2 polychaeta yang dilihat dan arah sisi dorsal.
A. Nereis dan B. Arenicola, Saluran usus path bagian anterior tubuh di
arahkan ke bagian samping kin dan bagian posteriornya di abaikan.
Pernbul
th
darah
mengelilingi
bagian
perut
(stomach).
Enam
mixonephridia pada sisi sebelah kanan tubuh dan pada sisi bagia kin
diabaikan. Otot memanjang (longitudinal muscle) dan otot yang
menyamping juga ditunjukan.
Subpokok Bahasan 4, Sistem Syaraf
Otak polychaeta terdiri dan 2 lobi yang terletak pada daerah prostomium bagian
dorsal. Otak inii mengkoordinasikan sistem
siste saraf
raf pada bagian palpus, antenna, mata
dan organ nuchal yang merupakan organ perasa. Sepasang jaringan saraf di daerah
pharink (circumpharyngeal)) atau di daerah esophagus (circumesophageal)
(circumesophageal) mengelilingi
bagian anterior saluran usus dan menghubungkan otak dengan tali saraf ventral.
Kontraksi otot pada polychaeta melibatkan aktifitas neuron yang komplek sekali.
Pertahanan yang penting bagi Polychaeta secara umum terhadap banyak predator
adalah kemampuannya untuk bergerak secara cepat. Kecepatan gerak reflek juga
berkembang dengan baik pa
pada polychaeta yang hidup di lubang untuk menangkap
makanannya. Kemampuan bergerak dengan cepat mi berkaitan dengan exon yang
besar pada tali saraf
af ventralnya.
Pada polychaeta juga mempunyai organ perasa yang dikoordinasikan oleh
system
saraf yaitu :
a.
Mata
Mata pada Polychaeta Errantia berkembang paling baik yang terdapat pa
pada
permukaan prostomium dengan jumlah
jumla dua, tiga atau empat pasang. Pada bagian
retina mernpunyai bentuk yang bervariasi tersusun atas sel-sel
sel sel reseptor cahaya
(photoreccpior
oreccpior cell), pigmen dan sel pendukung. Mata pada polychaeta berfungsi untuk
mendeteksi cahaya dan sumber cahaya.
Gambar 10.8. A. mata sederhana path Mesochaetopterus sp. B. Mata path Nereis sp.
C. Kepala dan mata yang menonjol pada Vanadisformosa yang hidup di
dasar laut. D. Penampang melintang mata pada Vanadisformosa
b.
Organ Nuchal
Merupakan sepasang lubang atau celah mengandung silia sensor kimia
kim yang
terdapat pada bagian kepala. Organ perasa ini berfungsi
erfungsi untuk mendeteksi makanan.
b. Statocyst
Organ inii terdapat pada polychaeta yang menetap di dalam lubang atau liang.
Contohnya pada Arenicola terdapat pada bagian kepala berupa lubang terbuka kke luar
dipermukaan tubuh bagian lateral.
Subpokok Bahasan 5. Sistem Reproduksi (Sikius hidup)
Sistem reproduksi pada Polychaeta meliputi reproduksi aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual terdapat pada
pa
Cirratulids, Syllids, Sabellid dan spionid.
Reproduksi aseksual dengan tumbuh tunas dan bagian tubuh dalam dua bagian atau
sejumlah fragmen.
Reproduksi seksual (diocious) terdapat pada sebagian besar Polychaeta. Pada
banyak peristiwa fertilisasi telur oleh sperma
sper
terjadi di luar tubuh. Fertilisasii umu
umumnya
terjadi pada malam hari saat bulan purnama. Pada sebagian Polychaeta meletakan
telumya bebas di dalam laut. dan telur-telur
telur
menjadi planktonik. Pada beberapa
Polychaeta meletakan telurnya di dalam lubang atau terowongan. Telur polychaeta
mengandung
ng sejumlah kuning telur.
Gambar 10.11. Ovarium dan testes Polychaeta yang terletak path peritoneum.
A. Oogenesis terjadi setelah telur dilepas dan ovarium (ekstraovarian
oogenesis). B-D
B
Oogenesis terjadi di dalam ovarium (Intraovarian
oogenesis)
Setelah terjadi perkembangan embrio (gastrulasi), embrio
emb o berkembang secara
pesat
at dan menjadi larva trochophore. Perkembangan terbesar dari
da struktur larva
adalah sampai tahap terbentuk larva trochophore plaktonik dan larva inii mema
memakan
plankton.
Gambar 10,12. Tahapan perkembangan larva pada Glycera convolute. A.Trochophore
Trochophore
awal umur 15 jam. B.Trochophore setelah 15 hari. C.Metatrochophore
Metatrochophore
umur 4 minggu. D. Metatrochophore umur 7 minggu dan sudah hidup
di dasar laut (bentos). E. Post larva umur 8 minggu. F. Cacing muda
umur 2 bulan (juvenile).
Subpokok Bahasan 6. Sistem Ekskresi
Organ ekskresi polychaeta adalah Nephridia
Neph dia yang umumnya terdapat satu
pasang tiap segmen. Bagian ujung anterior dan saluran nephridia (nephridia tubule)
pada rongga coelom di tenah segmen dengan saluran nephridia terbuka keluar
(nephridiapore). Kanal nephridia menembus septa pemisah segmen sampai segmen
berikutnya, saluran ini menggulung
enggulung dan kemudian terbuka keluar pada bagian
neuropodium. Berdasarkan bentuknya,
bentuknya, Polychaeta mempunyai dua macam sistem
ekskresi yaitu Protonephridia atau Metanephridia. Polychaeta yang mempunyai sistem
pembuluh darah tertutup (pada 9 familia dan semua larva) mempunyai sistem ekskresi
Protonephndia. Anggota familia Polychaeta yang
yang lain (81 famili) mempunyai system
Metanephridia. Sistem Metanephridia berupa tabung sekretori yang selalu terbuka ke
bagian luar melalui nephridiaphore yang berakhir pada suatu rongga coelom.
Penutup
Tes Formatif
1.
Sebut danjelaskan bagaimana taksonomi Polychaeta dalam subkelas menurut
Pechenik (1991), berikan masing-masing 2 contoh spesiesnya.
Umpan Balik
Untuk menilai hasil kerja mahasiswa pada soal formatif tersebut, beberapa hal yang
dapat dijadikan pedoman meliputi:
1.
Mahasiswa harus mampu menyebutkan dua subkelas dan kelas Polychaeta,
menyebutkan ciri morfologi yang membedakan dan kedua subkelas tersebut dan
dapat memberi contoh spesies yang termasuk dalam kedua subkelas Polychaeta
tersebut.
2.
Hal-hal yang menjadi pokok dalam memberikan evaluasi adalah tingkatan
penguasaan atau pemahaman mahasiswa mengenai materi yang telah diberikan
terutama kelas Polychaeta.
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Taksonomi Polychaeta dalam subkelas menurut Pechenik (1991) actalah sebagal
benkut:
a. Subkelas Errantia
Kelas ini anggotanya merupakan Polychaeta yang aktif, dimana aktivitas
bergerak dengan pelan atau berjalan, berenang dan hidup di bawah bebatuan.
Parapodia sebagai dayung atau tuas untuk bergerak ke depan. Parapodia bergerak
menggelombang untuk berjalan dan berenang. Accicula pada bagian parapodia
sangat penting sebagai elemen yang membuat lebih kaku, mencegah kerusakan
jaringan parapodia yang tipis. Pada bagian prostomium atau kepala berkembang
sangat baik, dimana mempunyai mata, tentakel, organ tentakel sensori dan organ
khusus (nuchal organ) untuk mendeteksi bahan kimia.
Contohnya: Trypanosyllis zebra, Harmothoe aculeate, dan Nereis sp.
b. Subkelas Sedentaria
Kelas ini anngotanya merupakan Polychaeta tipe pembuat lubang (liang) di
sedimen atau materi keras sebagai pipa atau lubang pelindung tempat hidupnya.
Pipa atau tabung dibangun dan limbah organik, kalsium karbonat, komplek protein
— polisakarida dan pasir kulit kerang yang terikat secara bersama-sama dengan
mukus dati Polychaeta.
Terowongan atau liang ini berbentuk lurus, bercabang, berbentuk spiral
atau huruf U. Parapodia mengalami reduksi, modifikasi atau tidak ada. Pada
Sedentaria mempunyai modifikasi paling baik pada bagian kepala sesuai dengan
kebiasaan makan secara khusus.
Contohnya:. A. Amphirite sp. dan Diopatra cuprea
Daftar Referensi
1. Brusca, RC. and Brusca, G.J. Invertebrates. 1990. Sinauer Associated, Sundarland,
Philadelphia
2. Hickman, C.P. and Robert, L.S. 1994. Animal Diversity. Wm.C. Brown, Dubuque,
New York.
3. Kozioff, E.N. 1990. Invertebrate. Sounders Collage Publishing Philadelphia New
York.
Senarai (Glossary)
Parapodia
: Alat gerak (berjalan dan berenang) pada Polychaeta dengan
jumlah
sepasang tiap segmen yang tumbuh ke arah lateral
Notopodium
: Lobus yang merupakan bagian dari parapodia pada bagian sisi
dorsal
Neuropodium
: Lobus yang merupakan bagian dan parapodia pada bagian sisi
ventral
Chromatophor
: Sel pigmen memiliki banyak cabang mengandung granulagranula
pigmen yang berasosiasi dengan integument.
Trochophore
: Stadium larva pada Polychaeta yang bersifat planktonik
Download