Praktikum 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISME A Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan awal (kecambah) pada tanaman. B. Dasar Teori Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversibel (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Pertumbuhan pada tumbuhan terutama terjadi pada jaringan meristem (ujung akar, ujung batang, dan ujung kuncup). Tumbuhan monokotil tumbuh dengan cara penebalan karena tidak mempunyai kambium, sedangkan tumbuhan dikotil pertumbuhan terjadi karena adanya aktivitas kambium. Kambium memegang peranan penting untuk pertumbuhan diameter batang. Kambium tumbuh ke dalam membentuk xilem (kayu), ke arah luar membentuk floem. Dalam pertumbuhan dan perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel. Pertumbuhan dan perkembangan dapat diringkas : Sel-sel membelah → sel-sel memanjang → sel-sel berdiferensiasi hingga tampak perbedaan struktur dan fungsi masing-masing organ. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut: 1. Perkecambahan Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Para ahli fisiologis benih menyatakan bahwa perkecambahan adalah munculnya radikel menembus kulit benih. Para agronomis menyatakan bahwa perkecambahan adalah muncul dan berkembangnya struktur penting embrio dari dalam benih dan menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan kecambah normal pada kondisi lingkungan yang optimum. Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Perkecambahan dibagi dua yaitu Perkecambahan epigeal dan hipogeal. Perkecambahan epigeal ditunjukkan oleh benih dari golongan kacang-kacangan 1 Marta Triyannti,S.Pd dan pinus, sedangkan perkecambahan hipogeal ditunjukkan oleh benih dari golongan koro-koroan, dan rerumputan. a. Perkecambahan epigeal Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau. b. Perkecambahan hipogeal Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan Jagung (Zea mays) Rangkaian peristiwa selama proses perkecambahan berlangsung, yaitu: 1) Imbibisi 2) Aktivasi Enzim 3) Perombakan simpanan cadangan 4) Inisiasi pertumbuhan embrio 5) Pemunculan radikel 6) Pemantapan kecambah 2 Marta Triyannti,S.Pd Pemacu kimiawi perkecambahan benih adalah : 1) Giberelin: Hormon endogen pemacu perkecambahan benih alamiah. 2) Sitokinin: Hormon endogen pemacu perkecambahan benih alamiah. 3) Etilen (C4H4): Turut mengatur penglepasan auksin pada perkecambahan benih. 4) H2O2: Menstimulir respirasi yang mempercepat perombakan cadangan makanan. 5) Auksin: dalam konsentrasi rendah bekerjasama dengan cahaya mempercepat perkecambahan. 6) KNO3: bekerjasama dengan cahaya dan suhu memacu proses perkecambahan benih 7) Thiourea Membantu pembentukan pemacu perkecambahan, seperti giberelin. 2. Pertumbuhan Primer Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio. 3. Pertumbuhan Sekunder Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik kembali. C. Prosedur Kerja 1. Alat a. Mikroskop b. Lensa loop c. Gelas preparat dan penutup d. Penggaris dan alat tulis e. Pinset f. Pipet tetes 2. Bahan a. Kecambah kacang hijau (umur 1 – 5 hari) b. Kecambah jagung (umur 1 – 5 hari) c. Larutan KI d. Tali rafia e. Kertas tissue 3 Marta Triyannti,S.Pd 3. Cara kerja a. Ambil 5 buah kecambah kacang hijau dan jagung dari masing-masing umur b. Amati perubahan morfologi kecambah umur 1,2,3,4, dan 5 dengan cara mengukur : 1) Panjang akar 2) Panjang tunas batang 3) Panjang dan lebar tunas daun 4) Berat biomassa yang kemudian dirata-ratakan b. Amati perubahan fisiologi dengan mengadakan uji aktivitas enzim amilase dengan meneteskan larutan KI pada kecambah D. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan Tabel Perubahan morfologi kecambah Kacang hijau No 1 2 3 4 5 Usia Kecambah .......... hari 1 2 3 4 5 Panjang Akar (cm) 1,2 2,6 8,8 3,6 6,4 Perubahan Morfologi Panjang Panjang Lebar tunas batang tunas tunas daun (cm) daun cm) (cm) 2,7 8,0 1,9 0,7 11,0 2,1 0,8 11,8 2,4 1,1 Berat Biomassa (gram) 0,18 0,22 0,36 0,39 0,4 Tabel perubahan morfologi kecambah jagung No 1 2 3 4 5 Usia Kecambah .......... hari 1 2 3 4 5 Panjang Akar (cm) 1,2 4,7 7,3 12,1 Perubahan Morfologi Panjang Panjang Lebar tunas batang tunas tunas daun (cm) daun cm) (cm) 0,5 1,8 0,7 2,1 3,1 0,8 2,1 8,0 1,5 Berat Biomassa (gram) 0,28 0,36 0,46 0,51 0,6 Hasil uji kualitatif metabolisme protein, karbohidrat, lemak, dan enzim pada kecambah jagung menggunakan KI, menunjukkan bahwa : 1) Pada endospermae menunjukkan respon warna biru/ungu hal ini menunjukkan masih terkandung amilum dalam kecambah 2) Pada bagian titik tumbuh menunjukkan respon warna bening hal ini menunjukkan aktivitas enzim yang menngindikasikan sudah terdapat protein. 4 Marta Triyannti,S.Pd 2. Pembahasan Biji yang dilakukan perkecambahan pada tanaman monokotil yaitu jagung sedangkan pada biji dikotil yaitu : kacang hijau. Adapun pertumbuhan biji jagung pada hari pertama sudah menunjukkan pembengkakan. Pada hari kedua jagung sudah muncul akar (radicula) dan tunas. Tipe perkecambahan pada tanaman tersebut yaitu tipe hipogeal. Pada biji dikotil (kacang hijauao) perkecambahn terjadi secara epigeal. Pada hari pertama pertumbuhan biji kacang sudah tampak dengan munculnya radicula. Dan pada hari kedua diikuti oleh pertumbuhan tunas. Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisologi, dan biokimia. Tahap pertama suatu perkecambahan benih dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimililasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energi baru. Kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel baru. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh. Sementara penyerapan air oleh benih terjadi pada tahap pertama biasanya berlangsung sampai jaringan mempunyai kandungan air 40 – 60 % (atau 67 – 150 % atas dasar berat kering). Dan akan meningkat lagi pada saat munculnya radikula sampai jaringan penyimpanan dan kecambah yang sedang tumbuh mempunyai kandunga air 70 - 90 %. Metabolisme sel-sel mulai setelah menyerap air yang meliputi reaksi-rekasi perombakan yang biasa disebut katabolisme dan sintesa komponen-komponen untuk pertumbuhan disebut anabolisme. Proses metabolisme ini akan berlangsung terus dan merupakan pendukung dari pertumbuhan kecambah sampai tanaman dewasa. Pemunculan radikel adalah tanda bahwa proses perkecambahan telah sempurna (batasan fisiologis terpenuhi) selanjutnya diikuti oleh pemanjangan dan pembelahan sel-sel. Umumnya, pemanjangan sel mendahului pembelahan sel pada tanaman kacang-kacangan. Proses pemanjangan sel ada dua fase: a) fase-1: fase lambat: tanpa diikuti penambahan bobot kering b) fase-2: fase cepat: diikuti oleh penambahan bobot segar dan bobot kering. 5 Marta Triyannti,S.Pd Pada pertumbuhan jagung dan kacang hijau pada praktikum ini terdapat penambahan bobot segar yang diikuti pemanjangan sel . Secara umum jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama, namun interval waktu antartahap pertumbuhan dan jumlah daun yang berkembang dapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu (1) fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama; (2) fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk; dan (3) fase reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis. E. Kesimpulan Dari hasil pengamatan biji dikotil yaitu kacang hiaju adalah biji yang paling cepat mengeluarkan radicula, dan paling cepat pertumbuhan kecambahnya sedangkan biji jagung baru menampakkan radicula. Perakaran pada biji monokotil terjadi secara hypogeal sedangkan pada biji dikotil terjadi dengan epygeal. 6 Marta Triyannti,S.Pd Praktikum 2 REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN BIJI SPORA/ TANAMAN A. Tujuan Praktikum Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi secara morfologi dan anatomi alat perkembangan pada tanaman B. Dasar Teori Semua makhluk hidup melakukan reproduksi termasuk tumbuhan. Reproduksi tumbuhan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: a. Reproduksi Vegetatif (Aseksual) 1. Reproduksi vegetatif alami 1) Tunas, contoh: pisang, bambu, tebu. 2) Tunas adventif, contoh: sukun, cemara, cocor bebek. Tunas adventif, yaitu tunas yang tumbuh tidak pada ketiak daun atau ujung ranting. 3) Umbi lapis, contoh: bawang merah (Allium cepa). Umbi lapis merupakan batang yang tumbuh di dalam tanah dengan pelepah daun yang mengalami modifikasi teramat rapat membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi untuk cadangan makanan. 4) Umbi batang, contoh: kentang (Solanum tuberosum) Umbi batang merupakan batang yang berada di dalam tanah yang berfungsi sebagai cadangan makanan. 5) Rhizoma, contoh: jahe (Zingiber officinale) Rhizoma merupakan batang yang tumbuh horizontal menyerupai akar di dalam tanah. 6) Stolon atau geragih, contoh: strawberry (Fragaria sp.) Stolon, yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah. b. Reproduksi vegetatif buatan 1) Mencangkok 2) Menyambung dan mengenten 3) Stek 4) Merunduk 5) Okulasi 2. Reproduksi Generatif (Seksual) Reproduksi generatif pada tumbuhan didahului oleh peristiwa penyerbukan baru pembuahan. Pembuahan tunggal terjadi pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji 7 Marta Triyannti,S.Pd terbuka). Pembuahan ganda terjadi pada Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). 3. Tumbuhan Biji (Spermatophyta) Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Tiap-tiap alat tubuh tersebut mempunyai fungsi yang jelas. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji. Bunga merupakan organ yang penting untuk perkembangbiakan tumbuhan. Pada tumbuhan biji, bunga merupakan organ untuk perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga selalu memiliki bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin. Perhiasan bunga terdiri atas dua bagian, yaitu mahkota bunga dan kelopak bunga. Mahkota bunga biasanya berbentuk seperti lembaran dengan warna yang mencolok. Warna yang mencolok ini dapat menarik serangga yang dapat membantu penyerbukan. Mahkota bunga terletak di lingkaran mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota bunga ini juga berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau yang terletak di lingkaran luar mengelilingi mahkota bunga. Kelopak bunga sangat penting karena pada saat bunga masih kuncup, kelopak bunga ini dapat melindungi bagian bunga di dalamnya. Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin betina berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari. Gambar Struktur anatomi bunga Gambar alat kelamin betina dan jantan pada bunga 8 Marta Triyannti,S.Pd Macam-macam bunga: 1) Bunga lengkap Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu. 2) Bunga tidak lengkap Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga. 3) Bunga sempurna Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu. 4) Bunga tidak sempurna Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. 9 Marta Triyannti,S.Pd C. Prosedur Kerja 1. Bahan a. Berbagai buah (pepaya, jagung, jeruk, padi) b. Berbagai tunas tanaman (lengkuas, kencur, bawang merah, kentang, kunyit) c. Berabagai bunga (bunga jantan dan betina pepaya, kembang sepatu, bunga jantan dan betina jagung, bunga jantan dan betina padi) 2. Hasil Pengamatan (terlampir) 3. Pembahasan Pada praktikum ini bunga yang diamati adalah : a. Bunga kecubung (Datura metel). Bunga Kecubung tunggal menyerupai terompet dan berwarna putih atau lembayung. Mahkotanya berwarna ungu. Panjang bunga lebih kurang 12-18 cm. Bunga bergerigi 5-6 dan pendek. Tangkai bunga sekitar 1-3 cm. Kelopak bunga bertaju 5 dengan taju runcing. Tabung mahkota berbentuk corong, rusuk kuat, dan tepian bertaju 5. Taju dimahkotai oleh suatu runcingan. Benang sari tertancap pada ujung dari tabung mahkota dan sebagai bingkai berambut mengecil ke bawah. Bunga mekar di malam hari. Bunga membuka mnjelang matahari tenggelam dan menutup sore berikutnya. Buah Kecubung hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat. Buah Kecubung bagian luarnya dihiasi duri-duri pendek dan dalamnya berisi biji-biji kecil warna kuning kecoklatan. Diameter buah ini sekitar 4-5 cm. Buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah tua berwarna hijau tua. Bakal buah dalam paroan bawah beruang 4 dan pada puncak beruang 2. Buah duduk pada dasar bunga yang menebal dan melebar ditambah sisa-sisa dari kelopak. Buah berbentuk bola, dinding pada waktu masak terpecah kecil-kecil dan tidak teratur. Biji Berwarna kuning cokelat, gepeng berbentuk telinga, berbintik atau bersaluran (tidak terang). b. Bunga Pepaya (Carica papaya) Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan 10 Marta Triyannti,S.Pd tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk. Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. c. Bunga Padi (Oryza sativa) Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (sinonim: Graminae atau Glumiflorae). Terna semusim, berakar serabut; batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang; daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang; bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula; buah tipe bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominan adalah endospermium yang dimakan orang. Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol. Kedua organ seksual ini umumnya siap reproduksi dalam waktu yang bersamaan. Kepala sari kadangkadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak. d. Bunga Jagung (Zea Mays) Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. e. Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus) Bunga berdiri sendiri atau dalam tandan berisi 2–5 kuntum. Daun kelopak tambahan bertaju 8–11, lebih dari separohnya berlekatan. Kelopak sepanjang 2,5 cm, bercangap 5. Daun mahkota bentuk kipas, berkuku pendek dan lebar, 5–7,5 cm, kuning, jingga, dan akhirnya kemerah-merahan, dengan noda ungu 11 Marta Triyannti,S.Pd pada pangkalnya. Buah kotak bentuk telur, berparuh pendek, beruang 5 tak sempurna, membuka dengan 5 katup. Jenis Umbian yang diamati adalah Bengkoang (Pachyrhizus erosus), wortel (Daucus carota) dan Kentang (Solonum tuberosum). Jenis Rimpang atau rhizom yang diamati adalah Laos (Alpinia galanga) dan kunyit (Curcuma domestica). Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat). Organ yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah. Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi. a. Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae; sebagai contoh bawang merah (Allium cepa) b. Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceaemisalnya Kentang (Solonum tuberosum) c. Umbi akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. Umbi Bengkoang (Pachyrhizus erosus) dan wortel (Daucus carota) dan termasuk ke dalam umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan. Beberapa organ yang tumbuh di bawah permukaan tanah juga kadang-kadang disebut umbi, seperti rimpang/Rhizom dan geragih. Rhizom adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rhizom adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. Rizom terdapat pada bambu, dahlia, bunga iris, beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe dan kencur. Buah dan Biji Perbedaan antara buah dan biji diuraikan sebagai berikut : Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. 12 Marta Triyannti,S.Pd Biji adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Skema pembelahan microspora (gametofit jantan) Skema Pembelahan megaspora (gametofit betina) Skema Penyerbukan dan Pembuahan ganda pada Angispermae 13 Marta Triyannti,S.Pd Praktikum 3 SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA A. Tujuan Praktikum Tujuan Praktikum adalah untuk mendiskripsikan sistem organ reproduksi, pernapasan, peredaran darah, dan eksresi pada manusia. B. Dasar Teori Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama melaksanakan fungsi tertentu. Berdasarkan letaknya, organ dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Organ luar : tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, mata. 2. Organ dalam : hati, ginjal, usus, jantung, paru-paru. Adanya berbagai jaringan yang berkumpul membentuk suatu organ tertentu, memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi hidup yang beranekaragam. Suatu organ yang bekerjasama dengan organ-organ yang lainnya dengan membentuk suatu fungsi yang lebih kompleks disebut dengan sistem organ. Sistem organ pada hewan yaitu sistem integumen, sistem sirkulasi, sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem pencernaan, sistem skeleton, sistem otot, sistem reproduksi, sistem endokrin, sistem saraf. C. Prosedur Kerja 1. Alat Carta dan media TIK 2. Metode Pengamatan Simulasi Pengamatan D. Hasil dan Pembahasan 1. Sistem Organ Reproduksi pada manusia Pada manusia, reproduksi sama dengan yang ada pada mamalia yang lain. Tujuannya untuk melangsungkan keturunan. Untuk memulai kehidupan baru, satu sperma harus membuahi satu sel telur. Gametogenesis ada dua, yaitu: 14 Marta Triyannti,S.Pd a. Spermatogenesis Yaitu proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi di dalam testis atau buah zakar atau pelir. b. Oogenesis Yaitu proses pembentukan ovum. Oogenesis terjadi di ovarium. a. Alat-alat Reproduksi 1. Alat-alat reproduksi pria Alat-alat reproduksi pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran, kelenjar aksesoris, dan penis. 1) Testis berjumlah sepasang dan berbentuk oval. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan sel-sel sperma. 2) Saluran pengeluaran (duktus ekskresi) terdiri atas: a) Vas eferens: saluran penghubung tubulus seminiferus dengan epididimis. b) Epididimis: saluran berkelok- kelok yang berfungsi sebagai penyimpan sperma sampai sperma matang. c) Vas deferens: saluran lanjutan epididimis. d) Saluran ejaculatorius atau saluran pemancaran terdiri atas sepasang dan merupakan bagian dari vas deferens yang berfungsi memancarkan semen ke uretra. 3) Kelenjar aksesoris terdiri atas: a) Vesika seminalis atau saluran mani: kelenjar yang berkelok-kelok dan terletak di belakang kandung kemih. Sekretnya mengandung fruktosa dan prostaglandin yang akan menjadi bagian dari semen. b) Kelenjar prostat melingkari uretra bagian atas dan terletak di bawah kandung kemih. Sekretnya mengandung kolesterol, garam. Dan fospolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup spermatozoa. c) Kelenjar cowper atau glandula bulbouretralis: saluran yang langsung menuju uretra. Sekretnya berupa lendir alkalis dan berperan pada waktu awal ejakulasi. Terdiri atas sepasang. 4) Penis terdiri atas 3 rongga berbentuk silinder, yaitu: a) 2 terletak di bagian atas yang disebut korpus cavernosum penis. b) 1 di bagian bawah yang disebut korpus cavernosum uretra. Di bagian tengah terdapat uretra yang merupakan muara dari saluran kencing dan kelamin. 15 Marta Triyannti,S.Pd 2. Alat-alat reproduksi wanita Alat reproduksi wanita dikelompokkan menjadi alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam. Alat reproduksi luar terdiri atas: 1) Mons pubis. 2) Labia mayora, merupakan lipatan kulit yang berfungsi melindungi vagina (dapat disamakan dengan skrotum pada pria). 3) Labia minora, merupakan lipatan kulit di antara labia mayora. 4) Klitoris, adalah organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Banyak terkandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. 5) Kelenjar Bartholini, terletak di tepi lubang vagina dan berfungsi untukmensekresi lendir. Alat reproduksi dalam terdiri atas: 1) Ovarium, terdiri atas sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telurdan hormon estrogen dan progesteron. 2) Oviduk atau tuba fallopii, berjumlah sepasang dengan panjang sekitar 10 cm, berfungsi menyalurkan sel telur dari ovarium menuju rahim dan menyediakan lingkungan yang cocok untuk pembuahan dan perkembangan sel telur sebelum pembuahan. Pada ujung tuba fallopii terdapat infundibulum yang berbentuk corong dan mempunyai umbai (fimbriae) untuk menangkap sel telur yang dilepas ovarium. (proses ovulasi) 3) Uterus, berfungsi memberi tempat untuk berkembangnya janin. 4) Vagina, berbentuk saluran dengan panjang 8 - 10 cm yang berhubungan dengan rahim. Bagian dalam vagina berlipat-lipat pada ujungnya terdapat selaput dara (hymen). Keterangan : A : Oosit tidak bersegmen B : Fertilisasi C : Terbentuk pro-nuklei D : Pembelahan kumparan pertama E : Stadium 2 sel F : Stadium 4 sel G : Stadium 8 sel H : Morula I & J : Pembentukan blastokista K : Zona pelusida menghilang, implantasi terjadi Perkembangan dan perjalanan ovum 16 Marta Triyannti,S.Pd 2. Sistem Pernapasan Pada manusia 1. Alat Pernapasan Manusia a. Rongga hidung Merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Di dalam rongga hidung udara akan mengalami: 1) Penyaringan, ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya debu. Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut yang tumbuh ke arah luar lubang hidung. 2) Penghangatan, yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh. b. Faring atau tekak Faring merupakan tempat terjadinya persimpangan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan. Di dalam faring terdapat: 1) Epiglotis bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut. 2) Di bawah faring terdapat laring (pangkal tenggorok). 3) Pada laring terdapat celah yang disebut glotis yang menuju ke batang tenggorok, di dalam laring juga terdapat pita suara. c. Trakea Merupakan pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapis, yaitu: 1) Lapis luar terdiri atas jaringan ikat. 2) Lapis tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. 3) Lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia yang menghasilkan banyak lendir yang berfungsi untuk menangkap dan mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru bersama udara pernapasan. d. Bronkus Bronkus merupakan cabang batang tenggorok. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri. Dinding bronkus juga terdiri atas 3 lapis, yaitu jaringan ikat, otot polos, dan jaringan epitel, seperti pada trakea, perbedaannya adalah bahwa dinding trakea jauh lebih tebal dan cincin tulang rawan pada bronkus tidak berbentuk lingkar sempurna. 17 Marta Triyannti,S.Pd e. Bronkiolus Merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus ini bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus. Sel-sel epitel bersilianya berubah menjadi sisik epitel. f. Alveolus Alveolus (saluran udara buntu) merupakan saluran akhir dari alat pernapasan. Alveolus berupa gelembung-gelembung udara. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah, dan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas. g. Paru-paru Paru-paru manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Masing-masing dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang dikenal dengan pleura. Pleura ini merupakan selaput tipis rangkap dua. Di antara selaput tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa, yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gerakan pada waktu mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan tekanan dalam rongga dada. 2. Mekanisme Pernapasan Manusia Pengambilan udara pernapasan dari udara bebas untuk masuk ke dalam tubuh atau paru-paru, serta mengeluarkan gas sisa ke udara bebas dinamakan bernapas. Pengambilan udara pernapasan ini dikenal dengan inspirasi, sedangkan pengeluarannya dikenal dengan ekspirasi Pernafasan pada manusia dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu: a. Respirasi luar merupakan pertukaran gas dari atmosfer ke paru-paru dan sebaliknya. Masuknya udara dari atmosfer ke paru-paru disebut inspirasi dan proses sebaliknya disebut ekspirasi. b. Transport gas Oksigen (O2) dari kapiler paru-paru diangkut ke jaringan menggunakan hemoglobin (Hb) yang terdapat di dalam sel darah merah. Perpindahan oksigen dari alveolus paru-paru ke kapiler paru-paru terjadi secara difusi, oleh karena itu tergantung pada tekanan oksigen parsial pada darah arteriil yaitu 100 mmHg dan tekanan CO2 yaitu 40 mmHg. c. Respirasi seluler atau interna adalah pemanfaatan oksigen untuk oksidasi seluler di dalam mitokondria sehingga dihasilkan energi (ATP), panas, air, dan CO2. 18 Marta Triyannti,S.Pd 3. Sistem Peredaran Pada Manusia 1. Jantung Jantung atau (cardia = bahasa Yunani), atau heart (bahasa Inggris) adalah organ berbentuk kerucut, berotot kuat dan dalamnya berongga. Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Berat jantung orang dewasa kurang lebih 300 gram. Jantung terletak di dalam rongga dada (cavum thorac) dengan posisi agak ke bawah dan sedikit ke arah sebelah kiri. Puncak jantung (apex cordis) letaknya miring ke sebelah kiri. Jantung terjaga di tempatnya karena pembuluh-pembuluh darah besar jantung yang seakan menggantung jantung di rongga dada. Struktur Anatomi Jantung Selaput jantung Jantung diselubungi oleh selaput yang disebut pericardium Otot jantung Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, maka otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Jantung ternyata merupakan otot dalam tubuh yang paling keras bekerja, dan yang terkuat. Dinding jantung tersusun atas 3 lapisan, dari dalam terdiri dari: 1. Endokardium merupakan lapisan jantung paling dalam merupakan lapisan endotel yang berlanjut ke pembuluh darah arteri dan vena. 2. Miokardium merupakan bagian jantung yang berotot tersusun atas otot jantung (myocard). Otot-otot jantung tersebut berkontraksi dan memompa darah melalui pembuluh arteri. 3. Epikardium atau disebut perikardium visceralis merupakan bagian jantung yang paling luar tersusun atas jaringan ikat. Ruangan jantung Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu serambi kanan dan kiri, dan bilik kanan dan kiri. 1. Antara serambi (atrium) kanan dan kiri dipisahkan oleh septum interatrioler (dinding antar serambi). 2. Antara bilik(ventrikel) kanan dan kiri dipisahkan oleh septum interventrikuler (dinding antar bilik). 19 Marta Triyannti,S.Pd 3. Antara serambi (atrium) kiri dengan bilik (ventrikel) kiri dibatasi oleh katup bikuspidalis (mitralis). 4. Antara serambi kanan dan bilik kiri dibatasi oleh katup trikuspidalis. 5. Antara bilik kiri dengan aorta dibatasi oleh katup semilunaris aortae. 6. Antara bilik kanan dengan arteri pulmonalis dibatasi katup semilunaris pulmoner. Fungsi Jantung Jantung berfungsi sebagai pompa yang berperan memompa cairan darah sebagai pelarut zat-zat yang diedarkan dapat mengalir melalui pembuluh darah (vasa) menuju ke seluruh jaringan tubuh dan membawa sisa-sisa metabolisme dari jaringan ke jantung. zat sari makanan dari usus halus, oksigen dari paru. Ketika berdetak, jantung memompa darah melaui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh. Pembuluhpembuluh ini sangat elastis dan bisa membawa darah ke setiap ujung organ tubuh kita. Pekerjaan jantung adalah mensuplai darah, oksigen dan zat-zat makanan ke seluruh tubuh, termasuk otak, organ dan otot. Pembuluh darah Pembuluh darah dapat dikategorikan berdasarkan ukurannya sebagai berikut: 1. Aorta tersusun atas: lapisan endothel, otot polos, dan jaringan ikat. 2. Pembuluh nadi besar (arteri) berfungsi mengangkut oksigen melalui darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh, akan semakin mengecil ketika darah melewati pembuluh menuju organ lainnya. 3. Pembuluh nadi kecil (Arteriola), tersusun atas: lapisan endothel, dan otot polos. Arteriola sebagai pembuluh darah resistan berfungsi mengatur aliran darah dari arteri ke kapiler. 4. Kapiler tersusun atas: lapisan endothel. Pertukaran zat-zat yang terlarut dalam cairan darah ke jaringan tubuh dan sebaliknya terjadi melalui kapiler. Pembuluh kapiler : bentuknya kecil dan tipis, menghubungkan pembuluh arteri dan pembuluh vena. Lapisan dindingnya yang tipis memudahkan untuk dilewati oleh oksigen, nutrisi, karbon dioksida serta bahan sisa lainnya dari dan ke organ sel lainnya. 5. Venula, vena tersusun atas endothel dengan sel pipih selapis, sub-endothelium tersusun atas jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan tunica adventitia. Pembuluh vena : fungsinya menyalurkan aliran darah yang berisi bahan sisa kembali ke jantung jantung untuk dipecahkan dan dikeluarkan dari tubuh. 6. Vena cava, jaringan pembuluh-pembuluh darah ini sangat luas, jika dibentangkan panjangnya bisa mencapai lebih dari 60 ribu mil.Cukup untuk mengelilingi bumi lebih kali 2 kali. 20 Marta Triyannti,S.Pd Cairan Darah 1. Darah merupakan cairan tidak tembus cahaya (opaque), agak kental, berwarna merah terang (oxygenated) dan merah gelap (deoxygenated), berat jenisnya berkisar antara 1,06, pH bersifat sedikit alkalis (7,2). a. Plasma darah Plasma darah berfungsi sebagai pelarut nutrien, limbah metabolisme, sekresi internal, dan gas. b. Sel Darah Merah (Erithrocyte) Hemoglobin (Hb) adalah molekul fungsional yang terdapat di dalam sitoplasma eritrosit (sel darah merah) dan hampir mengisi 34% ruang dalam sel darah merah. Fungsi utama Hb adalah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru. c. Sel Darah Putih (Leucocyte) Jenis-jenis SDP berdasarkan bentuk intinya dapatdibedakan menjadi SDP granulosit dan agranulosit. SDP granulosit karena memiliki butiran (granula) di dalam sitoplasmanya. SDP granulosit dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: a. Neutrofil adalah jenis SDP granulosit yang memiliki granula kecil-kecil berwarna merah muda. SDP granulosit meningkat jumlahnya pada saat tubuh mengalami penyakit infeksi bakteri. b. Eosinofil adalah jenis SDP granulosit yang memiliki granula berwarna kemerahan. SDP granulosit jumlahnya meningkat pada penyakit infeksi karena parasit. c. Basofil adalah jenis SDP granulosit yang memiliki granula berwarna ungu dan biru. SDP granulosit jumlahnya meningkat pada reaksi alergi. d. Trombosit (Keping Pembeku Darah) Salah satu komponen elemen darah adalah trombosit atau keeping-keping darah yang memiliki peran dalam proses penjendalan (koagulasi) darah. Skema Peredaran Darah Darah yang mengandung CO2 → atrium kanan melalui vena cava → ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paru-paru terjadi pertukaran gas → darah yang mengandung O2 → vena pulmonalis → atrium kiri → aorta → keseluruh tubuh 4. Sistem Organ Eksresi Pada Manusia Organ eksresi pada manusia meliputi : a. Ginjal b. Kulit c. Hati 21 Marta Triyannti,S.Pd d. Paru-paru a. Ginjal Ginjal adalah alat eksresi pada vertebrata yang terletak pada kanan kiri tulang pinggang berjumlah sepasang Ginjal tersusun atas 1. .Medula (sumsum ginjal), merupakan lapisan dalam ginjal. 2. Korteks, merupakan lapisan luar ginjal. 3. Pelvis renalis, merupakan lapisan bagian terdalam ginjal. Nefron adalah satuan struktur dan fungsional ginjal, nefron terdiri dari badan Malphigi. 1. Kapsul Bowman, berdinding rangkap dengan glomerulus di dalam cekungan kapsulnya 2. Glomerulus, merupakan untaian pembuluh kapiler darah yang dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding kapsul bowman 3. Arteriola, pembuluh darah arteri yang bercabang-cabang 4. Arteriola Aferen, pembuluh darah arteri yang bercabang-cabang menjadi sejumlah arteriola 5. Lengkung Henle, bagian saluran ginjal yang melegkung pada daerah medulla dan berhubungan dengan tubulus Proksimal maupun tubulus distal di daerah Korteks 6. Lengkung henle askenden (menanjak) 7. Lengkung henle deskeden (menurun Hasil eksresi ginjal berupa urin. Berikut tahapan proses terjadinya urin : 1. Proses Filtrasi Proses filtrasi dapat di reaksikan sebagai berikut: Darah masuk glomerulus → tekanan darah naik → air terlarut dan komponen tidak terlarut → pori-pori endocelium kapiler → glomerolus → membrane dasar → lempeng filtrasi → masuk ke bowman → filtrate glomerolus dan urin primer. 2. Proses rearbsorbsi Urin primer masuk → menuju tubulus kontortus proksimal → reabsorsi zat → filtrasi menuju lengkung henle → reabsorsi kontortus distal → reabsorsi air, dibawah control ADH dan juga terjadi sekresi H+, NH4+, UREA, KREATININ, dan beberapa obat-obatan pada urin. 22 Marta Triyannti,S.Pd 3. Proses Augmentasi Proses reaksinya terjadi di tubulus pengumpul dan reaksinya adalah: Tubulus kontortus → tubulus pengumpul → pelvis renalis → ureter → vesika urinaria (kandung kemih). Urin normal pada manusia mengandung air, urea, ammonia, keratin asam sulfat dan lainnya. b. Kulit Alat ekskresi, yaitu mengeluarkan sisa metabolisme berupa air dan garam dalam bentuk keringat. c. Hati Alat ekskresi yang dihasilkannya empedu. d. Paru-paru Sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan air dan CO2. Kedua zat yang merupakan hasil metabolisme karbohidrat dan lemak ini, dikeluarkan dari jaringan tubuh dan masuk mengikuti aliran darah menuju alveoli paru-paru. Dalam plasma darah, CO2 sebagian besar diangkut dalam bentuk ion HCO3 dan sekitar 25% diikat oleh Hb dalam bentuk karbamo hemoglobin dan sangat sedikit yang larut dalam bentuk H2CO3. 5. Sistem Organ Pencernaan Pada Manusia Alat-alat pencernaan makanan berfungsi mencernakan makanan sehingga dapat diserap oleh usus halus. Saluran pencernaan makanan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. 1. Mulut Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, kelenjar ludah. 23 Marta Triyannti,S.Pd a. Lidah Berfungsi sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan dalam proses penelanan, membantu membersihkan mulut dan membantu bersuara. b. Kelenjar ludah Berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, danmelindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Kelenjar ludah ada 3 bagian, yaitu: 1) Glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk air. 2) Glandula submaksilaris, menghasilkan getah yang mengandung airdan lendir. 3) Glandula sublingualis, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. c. Gigi Susunan gigi manusia dapat ditulis sebagai berikut: Susunan gigi sulung Susunan gigi tetap Jenis gigi P C I I C P Jenis gigi M P C I I C P M Rahang atas 2 1 2 2 1 2 Rahang bawah 2 1 2 2 1 2 Rahang atas 3 2 1 2 2 1 2 3 Rahang bawah 3 2 1 2 2 1 2 3 Keterangan: I = Insisivus = gigi seri C = Caninus = gigi taring P = Premolar = geraham depan M = Molar = geraham belakang 2. Kerongkongan (Esofagus) Di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, gerakan inilah yang membantu mendorong makanan dari rongga mulut ke lambung lebih kurang selama 6 detik. 3. Lambung (Ventrikel) Lambung tersusun atas 3 bagian, yaitu: a. Kardiak, terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada makanan masuk. b. Fundus, merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat. c. Pilorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus, di dekat pilorus terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara peristaltik sama dengan gerak pada esofagus. Dinding lambung menghasilkan hormon gastrin dan getah lambung yang berfungsi merangsang dinding lambung agar mensekresikan getah lambung. Di dalam getah lambung terkandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, lipase, dan renin. 24 Marta Triyannti,S.Pd a. Asam klorida (HCl) berfungsi membunuh kuman yang ikut bersama makanan, mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, merangsang membuka dan menutupnya sfinkter pilorus, dan merangsang sekresi getah usus. b. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton. c. Lipase berfungsi mencerna lemak. d. Renin berfungsi menggumpalkan kasein yang terdapat dalam susu. 4. Usus Halus (Intestinum) Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu: a. Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang disejajarkan. b. Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong. c. Ileum (usus penyerapan) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Pencernaan di dalam intestinum juga dibantu oleh pankreas berperan sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormon insulin dan sebagai kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah pencernaan berupa tripsin, amilase, dan lipase. a. Insulin berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah. b. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi pepton. c. Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa. d. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. 5. Usus Besar Di dalam usus besar sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam kolon tidak kembali ke intestinum, di perbatasan kedua usus tersebut terdapat klep yang bernama klep ileosekum. Di dalam kolon juga terjadi penyerapan air yang masih tersisa pada makanan sehingga feses menjadi padat. Feses tersebut melalui gerak peristaltik, kolon akan terdorong sedikit demi sedikit sehingga mendekati poros usus (rektum). Akibatnya, timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Feses akhirnya dikeluarkan tubuh melalui anus. . 25 Marta Triyannti,S.Pd DAFTAR PUTAKA Evelyn C. Pearce. 1992. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Penerbit Pt Gramedia. Jakarta. Gembong Tjitrosoepomo. 1994. Morfologi Tumbuhan. Penerbit : Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Eko Pramono. 2009. Perkecambahan Benih. www.google.co.id. Diakses 8 Maret 2010. Nuning Argo, et.al. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. www.google.co.id. Diakses 10 Maret 2010. 26 Marta Triyannti,S.Pd