BAHAN AJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN OLEH: SUHATMINI HARDYASTUTI JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANITAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 1. PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Kewirausaahan A. Secara harafiah Wira diartikan sebagai utama, gagah, luhur, teladan atau peluang, sedangkan usaha merupakan kegiatan yang dilakukan terus menerus dalam mengelola sumber dava untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual untuk mendatangkan keuntungan, Istilah Wiraswasta yang juga sering digunakan mempunyai arti yang sempit jangkauannya yakni hanya pada bidang swasta. Menurut beberapa ahli seperti Meredith et aL., 1995 mengartikan wirausaha (entreprenuer) sebagai orang yang punya kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan. Sedangkan Skinner (1992) mengartikan wirausaha merupakan seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan/ balas jasa beru-pa keuntungan finansial dan mau-pun non finansial. B. Kewirausahaan (entreprenuership) Kewirausahaan adalah semangat sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan atau memperoleh keuntungan yang besar. Menerapkan cara kerja yang lebih efisien melalui keberanian mengambil risiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen. Tindakan yang dilakukan oleh seorang wirausaha, misalnya langkah nyata menegabungkan sumberdaya, baik yg telah dimiliki maupun yang belum dimiliki untuk mewujudkan gagasan. Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh seorang wirausaha, misalnya berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya Hasil karya yane dilakukan oleh seorang wirausaha. munculnya bisnis baru, produk baru, teknologi baru dan lapanean kerja baru. Wirausaha sebagai pelopor atau teladan dalam bidang usaha karena mempunyai dan mengamalkan kewirausahaan. sebagian besar wirausaha adalah pengusaha tapi sebagian kecil pengusaha yang disebut wirausaha. Terdapat tiga dimensi kewirausahaan, yaitu: 1. Inovatif Keinovatifan mengacu pada pengembangan produk, jasa atau proses yang unik yang meliputi upaya sadar untuk menciptakan tujuan tertentu, memfokuskan perubahan pada potensi sosial ekonomi perusahaan yang berdasarkan pada kreatifitas dan intuisi individu. Orang yang kreatif dan intuitif dikenal menyukai lingkungan kerja yg memberikan independensi dan otonomi yg tinggi. 2. Pengambilan resiko Kemauan aktif untuk mengejar peluang. Risiko perlu diperhitungkan dan seorang wirausaha secara obyektif harus mengidentifikasikan faktor-faktor risiko dan sumberdaya yang ada serta sistematika mengelola faktor tersebut. 3. Proaktif Kewirausahaan sebagai pengambil risiko dan melakukannya. hal-hal yang perlu dilakukan wirausaha adalah memutuskan apakah dalam hal inovasi, organisasi mengikuti pesaing atau tidak. Menyukai apa yang telah lalu dan melakukan pertumbuhan, inovasi dan pengembangan. Mencoba bekerjasama dengan pesaing atau tidak. 1.2. Arti Pentmsnya Kewirausahaan Baei Perekonomian Nasionat Arti pentingnya kewirausahaan adalah meningkatkan produktivitas dengan menggunakan metode baru, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan, menciptakan teknologi baru dan menciptakan produk dan jasa baru, mendorong inovasi, membantu organisasi bisnis yang besar. Terdapat lima esensi pokok kewirausahaan yaitu kemauan kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian (khususnya dalam bidang ekonomi), kemauan memecahkan masalah dan membuat keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko usaha. kemauan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif, kemauan bekerja secara teliti, tekun dan produktif, kemauan berkarya dalam kebersamaan berlandas-kan etika bisnis yang sehat Manfaat kewirausahaan antara lain berpeluang untuk mengendalikan nasib, mempunyai kesempatan melakukan perubahan, berpeluang menggunakan potensi sepenuhnya, untuk meraih keuntungan tanpa batas, berpeluang untuk berperan untuk masyarakat dan mendapat pengakuan atas usaha anda, dapat melakukan hobi (kesukaan). Dorongan kewirausahaan adalah kebutuhan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, kebutuhan akan ketidaktergantungan atau kebebasan, kebutuhan akan pembaharuan, untuk mencapai tingkat pendapatan lebih baik, kemampuan mensejahterakan keluarga 1.3. Etika Bisnis Etika adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Sedangkan etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dalam berasaha. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap perusahaan. Stekeholder dibagi menjadi 2 yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Menurut Zimmer (1996:21) terdapat 10 (sepuluh) kelompok stakeholder yaitu para pengusaha/ mitra usaha, supplier, organisasi pekerja, pemerintah, bank; investor, masyarakat umum, pelanggan dan konsumen. Sedangkan tingkatan norma etika ada tiga yaitu hukum, kebijakan dan prosedur organisasi, dan, moral sekap mental individual. Menurut pendapat Michael Josephson (1988) yang dikutip Zimmer (1996:27-28) ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku yaitu kejujuran (honesty), intergritas (intergrity), memelihara janji (promise keeping), kesetiaan (Fidelity). keadilan (Fairness), suka membantu orang lain (Caring for others), menghormati orang lain (Respest for others), citizenship), kewarganegaraan mengejar yang keunggulan bertanggungjawab (pursuit of (Responsibility excellence). dapat dipertanggungjawabkan (accountability). Kerangka kerja etika dapat dikembangkan melalui 3 tahap. Tahap pertama yaitu mengakui dimensi-dimensi etika yang ada sebagai suatu alternatif atau suatu keputusan. Tahap kedua yaitu mengidentifikasikan stakeholder kunci yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Tahap ketiga yaitu membuat pilihan dan membedakan antara renspons etika dan bukan etika. Ketika manajer membuat pilihan alternatif respons maka akan ditemukan beberapa hal yaitu prinsip-prinsip dan etika perilaku, hak-hak moral, keadilan, konsekuensi dan hasil, pembenaran publik, intuisi dan pengertian/wawasan. Kemudian memilih respon etika yang terbaik dan mengimplementasikannya Terdapat tiga tipe menejemen dilihat dari sudut pandang etika bisnisnya antara lain manajemen immoral, manajemen amoral, dan manajemen moral. Etika bisnis mempertahankannya sangat dapat penting dilakukan untuk dengan dipertahankan. menciptakan Cara kepercayaan terhadap perusahaan. mengembangkan kode etik, menjalankan kode etik secara adil dan konsisten, melindungi hak perorangan, mengadakan pelatihan etika, melakukan audit secara periodik, mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat. Etika diawali dari atasan, menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah, melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika.