Ikan Pindang Gambar 1. Ikan Pindang Pemindangan ikan adalah teknik pengolahan dan pengawetan dengan cara merebus ikan dalam air garam selama jangka waktu tertentu dalam suatu wadah. Berdasarkan cara pembuatan dan wadah yang digunakan pindang dibedakan menjadi pindang bergaram yang biasanya diolah dalam wadah paso, badeng, atau pendil dan pindang air garam yang biasanya diolah dalam wadah naya, keranjang atau besek, dan lain-lain). Di beberapa daerah untuk menambah citarasa pindang dalam pengolahannya selain garam ditambahkan pula bumbu rempah seperti lengkuas, kunyit, asam jawa, dan daun salam. Penambahan garam akan memperbaiki tekstur ikan agar lebih kompak, memperbaiki citarasa, dan memperpanjang daya awet. Pindang bergaram mempunyai kadar garam lebih tinggi dan lebih awet dibandingkan dengan pindang air garam. Jenis ikan yang biasa dipindang adalah kembung, tongkol, cakalang, bandeng, bawal, layang, layur, cucut, selar, tanjan, lemuru, kuwe, teri jengki dan teri nasi. Bahan Dan Alat Ikan segar, garam halus, air bersih, bumbu (lengkuas, asam jawa, kunyit dan daun salam), Pisau, talenan, baskom plastik, besek, panci/paso/pendil/badeng, besek/naya/keranjang, pancii perebus, kompor minyak. Pindang Naya (Pindang Cue/Pindang Air Garam) Cara Pembuatan Ikan disiangi dengan cara membuang insang, isi perut, serta kotoran yang lainnya, dicuci bersih, ditiriskan dan diberi bumbu halus dengan dilumurike seluruh badan ikan. Seluruh ikan kemudian ditimbang untuk menentukan jumlah garam yang besarnya antara 20-30%. Setelah penimbangan ikan disusun dalam besek. Beberapa buah besek digabung menjadi satu, kemudian dimasukkan ke dalam bak perebus yang berisi larutan garam jenuh yang mendidih. Lama perebusan antara 30-60 menit tergantung ukuran ikan dan selera pasar. Setelah perebusan besek diangkat, kemudian diletakkan di atas rak-rak untuk didinginkan. Pindang Paso (Pindang bergaram) Cara Pembuatan Ikan disiangi dengan membuang insang, isi perut, serta kotoran yang lainnya, dicuci bersih kemudian diritiskan. ikan ditimbang terlebih untuk menentukan jumlah garam yang diperlukan. Jumlah garam yang ditambahkan antara 15-25%. Ikan selanjutnya disusun dalam wadah badeng, paso atau pendil. Ikan dan garam disusun secara berlapis-lapis. Air selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah sebagai media dalam proses pemanasan. Pemanasan pertama menggunakan api besar selama 1-2 jam. Setelah matang, ikan ditiriskan dengan cara membuka sumbat pada saluran pembuangan yang terdapat pada bagian bawah wadah. Selanjutnya garam ditambahkan ke dalam wadah kemudian ditutup kembali dan dipanaskan (pemanasan kedua) dengan api kecil selama 0,5 – 3 jam. Tujuan pemanasan kedua ini untuk menguapkan sebagian air dari tubuh ikan sehingga ikan menjadi lebih awet. Ikan pindang yang dihasilkan selanjutnya didinginkan pada suhu ruang, disortasi dan dikemas. Pengemasan dapat dilakukan menggunakan kemasan plastik dan disimpan pada suhu refrigerator supaya lebih awet Ikan segar Penyiangan (insang, isi perut) Pencucian Penirisan Pembumbuan (garam, asam, kunyit, salam) Penyusunan ikan diatas besek Perebusan 30-60 menit Pendinginan Gambar 2. Alur Proses Pembuatan Ikan Pindang