1-hubungan kepatuhan konsumsi tablet tambah

advertisement
ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah 1
HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN STATUS
ANEMIA IBU HAMIL DI DESA KOTARAJA KECAMATAN SIKUR
KAB. LOMBOK TIMUR
oleh :
Hernawati
Swirya Jaya
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
Abstract : Since 1975 the Indonesian government has made efforts to combat anemia with Blood Added the
Tablet. Achieving distribution Tablet Add Blood in Eastern Lombok district in 2011 reached 95,1%, but this
achievement has not been matched by the high prevalence of anemia among pregnat women is 12,26%.
This study aimed to determine the relationship of comsumtion Tablet Added Blood compliance with
maternal anemia status in the village district Kotaraja Sikur 2012. This study is Observasional Analytic and
in time Retrospective. Populasi study approach in this study were all second trimester pregnant woment were
63 people that were visited were pregnant woment who had received blood tablets 30 tablets plus 30 people
pregnant. Primary data collection includes compliance adherence tablet plus pregnant woment consume
blood was collected by direct interviews using guestionnaires and tool to monitor books, food consumption
data from pregnant woment were collected using Sahli method. Secondary data from data centers and village
profile Kotaraja village. Of 12 sample were ditufully taking blood tablet plus 3 peole (25%) had anemia and
18 sample from non adherent blood plus tablets consume 13 people (72,2%) had anemia. The test result by
using the chi square statistic, showed no association of blood plus tablet intake compliance with maternal
anemia status ((α 0,05). Comliance pregnant women to consume tablets plus blood is very important. Health
workers need to motivate pregnant and family members about the tablet blood added to the health of
pregnant women and the fetus itself was conceived.
Key Word : Comliance Consumption Tablet Added Blood, Anemia, Pregnant.
PENDAHULUAN
Masalahan kesehatan utama di Indonesia adalah
masih tingginya angka kematian Ibu (AKI), bila
dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.
Hasil laporan kemajuan pencapaian Millennium
Development Goals (MDGs) tahun 2010 AKI di
Indonesia masih mencapai 214 per 100.000
kelahiran hidup dan terjadi penurunan AKI bila
dibandingkan dengan tahun 2007 yang mencapai
228 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi
penurunan AKI di Indonesia namun masih jauh dari
yang diharapkan untuk mencapai target MDGs 2015
yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup (Riskesdas,
2010).
Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah
satu daerah dengan prevalensi AKI tertinggi di
Indonesia . Pada tahun 2005 AKI di NTB yaitu 370
per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2006 NTB
berhasil menekan AKI menjadi 320 per 100.000
kelahiran hidup, namun pada tahun 2010 mengalami
peningkatan kembali menjadi 329 per 100.000
kelahiran hidup (Riskesdas, 2010).
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok
yang rentan terhadap masalah gizi terutama anemia
gizi besi. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu
hamil di Indonesia sebesar 40,1% dan pada tahun
2007 turun menjadi 11,9% , sedangkan di provinsi
NTB yaitu 11,2%. Namun demikian keadaan ini
mengindikasikan bahwa anemia gizi besi masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat karena
menyebabkan resiko kematian ibu hamil saat
melahirkan (Riskesdas, 2010).
Anemia merupakan salah satu faktor resiko
yang dapat meningkatkan resiko komplikasi berupa
perdarahan yang merupakan penyebab terbesar
kematian ibu hamil, tidak hanya di Indonesia tetapi
di dunia secara keseluruhan. Informasi yang
dikumpulkan oleh Sub Committee on Nutrition
(SCN) WHO Husaini (2001) dalam Ariyantheni
(2009) menunjukkan bahwa paling sedikit satu
diantara dua kematian ibu di negara berkembang
disebabkan anemia defisiensi besi.
Anemia adalah keadaan menurunnya kadar
hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah lebih
rendah dari nilai normal yang disebabkan karena
defisisensi zat besi, asam folat dan vitamin B12
(WHO, 1992). Di Indonesia sebagaian besar anemia
disebabkan karena anemia gizi besi (Depkes,2002).
Anemia kurang besi merupakan penyebab penting
yang melatar belakangi kejadian morbiditas dan
_______________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 7, No. 1, Januari 2013
2 Media Bina Ilmiah
morbilitas, yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan
pada waktu melahirkan atau nifas sebagai akibat
koplikasi kehamilan. Disamping pengaruhnya
kepada kematian, anemia pada saat hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin, berat bayi lahir
rendah dan peningkatan kematian perinatal
(Rasmaliah, 2004).
Mengingat dampak anemia terhadap angka
kematian ibu, maka pemerintah Indonesia melalui
Kementrian Kesehatan sejak tahun 1975 telah
melakukan
upaya
penanggulangan
dengan
pemberian
Tablet
Tambah
Darah
yang
didistribusikan melalui Puskesmas dan posyandu.
Penaggulangan anemia gizi besi pada ibu hamil
dapat dilakukan melalui pelayanan antenatal di
sarana pelayanan kesehatan baik milik pemerintah
maupun swasta (Depkes RI, 2003).
Pencapaian cakupan distribusi tablet tambah
darah di Puskesmas Kotaraja berdasarkan laporan
Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Timur tahun 2011 adalah 95,1% dan di Desa
Kotaraja sebesar 92,6%.
Pencapaian cakupan
tersebut tergolong tinggi dan sudah mencapai target
nasional , namun cakupan ini belum diimbangi
dengan angka anemia gizi ibu hamil yang mencapai
12,26%. Desa Kotaraja merupakan salah satu desa
dengan prevalensi anemia tertinggi di Puskesmas
Kotaraja yaitu 12,7%.
Dari pelaksanaan program pemberian Tablet
Tambah Darah yang sudah lama berlangsung, tetapi
output terutama prevalensi anemia masih tinggi
yaitu 12,7% lebih tinggi dari angka anemia nasional
yaitu 11,9% , maka peneliti ingin mengetahui
apakah ada hubungan kepatuhan konsumsi Tablet
Tambah Darah dengan status anemia ibu hamil di
desa Kotaraja Kabupaten Lombok Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah
Darah dengan status anemia ibu hamil di desa
Kotaraja Kabupaten Lombok Timur.
ISSN No. 1978-3787
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak
30 sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara
langsung
dengan
menggunkan
kuesioner, recall 24 jam dengan form recall dan
observasi langsung dengan buku pantau. Data yang
dikumpulkan meliputi identitas responden (nama,
umur, umur kehamilan, jumlah kehamilan,
pendidikan, pekerjaan), kepatuhan ibu hamil
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, konsumsi
makanan ibu hamil dan kadar Hemoglobin.
Kepatuhan Ibu hamil mengkonsumsi Tablet
Tambah Darah dikumpulkan dengan wawancara
langsung dengan menggunakan kuesioner dan alat
bantu buku/daftar pemantauan. Data hasil konsumsi
makanan ibu hamil dikumpulkan dengan Recall 24
jam dengan alat bantu Form. Recall. Data hasil
pemeriksaan Kadar Hemoglobin dikumpulkan
dengan menggunakan Metode Sahli dan di catat
dalam buku hasil pemeriksaan kadar hemoglobin ibu
hamil.
Pengolahan data untuk kepatuhan konsumsi
Tablet Tambah Darah dgolongkan menjadi patuh
dan tidak patuh, asupan makanan ibu hamil yang
telah dikumpulkan berdasarkan form recall 2 x 24
jam kemudian dianalisa dengan menghitung besaran
asupan dibandingkan dengan % AKG, kadar
hemoglobin dibandingkan dengan standar baku
rujukan WHO, sedangkan untuk identitas responden
disajikan secara deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari
berbagai macam karakteristik,
karakteristik sampel dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Umur,
Tingkat Pendidikan dan Paritas Sampel di
Desa Kotaraja Tahun 2012
No Karakteristik
Ibu hamil
n
%
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini bersifat observasional analitik
dan dari segi waktu, penelitian menggunakan
pendekatan Study Retrospective (6).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni s/d
Juli 2012 di desa Kotaraja wilayah kerja Puskesmas
Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok
Timur,
Nusa Tenggara Barat. Populasi pada
penelitian adalah semua ibu hamil trimester II yang
memeriksakan kehamilan di petugas kesehatan pada
bulan Juni 2012 yang berjumlah 63 orang ibu hamil.
Sampel kemudian dipilih berdasarkan kriteria inklusi
yaitu ibu hamil yang sudah mendapatkan Tablet
Tambah Darah sebanyak 30 tablet, bertempat tinggal
di wilayah penelitian dan bersedia menjadi sampel.
_______________________________________________
Volume 7, No. 1, Januari 2013
1
2
3
Umur
- > 20 tahun
- 20 – 30 tahun
- > 30 tahun
Tingkat Pendidikan
- Tdk sekolah
- SD
- SMP
- SMA
- PT
Paritas
- 1 ( Primipara )
- 1 – 4 ( Multipara )
- >4 ( Grande Multipara )
3
24
3
10,0
80,0
10,0
1
14
5
8
2
3,3
46,7
16,7
26,7
6,7
12
17
1
40
56,7
3,3
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa umur
sampel dalam penelitian sebagian besar antara 20 –
30 tahun (80%) merupakan kelomok umur ideal/
baik untuk hamil. Karakteristik ibu hamil
berdasrakan pendidikan, didominasi dengan tingkat
pendidikan Sekolah Dasar dengan persentase sebesar
46,7%. Tingkat pendidikan memegang peranan yang
sangat penting dalam mempengaruhui keadaan
kehamilan. Ibu hamil dengan pendidikan yang cukup
atau baik akan mempermudah ibu dalam mengatasi
masalah
kesehatannya.
Sebaliknya
tingkat
pendidikan ibu hamil yang kurang akan sulit untuk
memehami masalah kesehatan. Dilihat dari paritas
sampel dalam penelitian ini adalah sebagian besar
merupakan Multipara dengan persentase 56,7%.
Paritas Multipara meruapakan paritas yang tergolong
aman untuk melahirkan.
a.
Tingkat Konsumsi Makanan Ibu Hamil
Tabel. 2 Distribusi Tingkat Konsumsi Energi,
Protein, Zat Besi dan Vitamin C Ibu Hamil
di Desa KotarajaTahun 2012
Media Bina Ilmiah 3
Konsumsi zat besi non heam yang tidak diimbangi
dengan konsumsi besi heam, dimana diketahui
bahwa konsumsi zat besi heam dengan non heam
secara bersamaan dapat meningkatkan penyerapan
zat besi non heam. Rata-rata konsumsi makanan
sumber vitamin C berdasarkan hasil recall yaitu 51,1
mg (defisit). Buah dan sayur merupakan sumber
Vitamin C. Sumber Vitamin C yang sebagian
sampel konsumsi adalah jeruk, papaya dan tomat.
Sebagian besar sampel memiliki konsumsi Vitamin
C sangat rendah, hanya beberapa sampel saja yang
mengkonsumsi buah sebagai sumber Vitamin C.
Tingkat konsumsi makanan yang defisit akan
berpengaruh pada status gizi ibu hamil .
Status gizi ibu hamil yang tidak baik akan
berpengaruh pada pertumbuhan janin, dimana
kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara
minimal, kemudian sepanjang trimester II dan III
kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir
kehamilan. Energi tambahan diperlukan untuk
pertumbuhan janin, pembentukan plasenta dan
jaringan yang baru serta sebagai tenaga untuk proses
metabolisme jaringan baru.
Tabel 3. Distribusi Tingkat Konsumsi Protein, Zat
Besi dan Vitamin C dengan Status Anemia
Ibu hamil di Desa Kotaraja Tahun 2012
Berdasarkan tabel 2 tersebut, diketahui tingkat
konsumsi zat gizi ( energi, protein, zat besi dan
Vitamin C) sebagian besar sampel di Desa Kotaraja
termasuk kategori Defisit. Rata-rata konsumsi energi
sampel berdasarkan hasil recall yaitu 1.566,5 kkal
(defisit). Konsumsi sampel tergolong defisit karena
sampel memiliki jumlah konsumsi bahan makanan
yang rendah. Rata-rata konsumsi protein sampel
berdasarkan hasil recall yaitu 53,1 gr (tergolong
defisit sedang). Pangan sumber protein yang
dikonsumsi sampel sebagian besar merupakan
sumber protein nabati ( tahu, tempe dan kacangkacangan). Sebagaimana diketahui bahwa pangan
nabati merupakan sumber besi non heme yang dalam
proses penyerapan oleh tubuh lebih rendah
dibandingkan sumber besi heme. Sebagian besar
sampel memiliki tingkat konsumsi zat besi yang
defisit berat karena sampel mengkonsumsi makanan
seadanya. Rata –rata konsumsi makanan sumber zat
besi berdasarkan hasil recall yaitu 12,8 mg (defisit).
Pangan sumber zat besi yang dikonsumsi sampel
berasal dari besi non heme seperti tahu, tempe,
kacang-kacangan dan sayuran hijau sehingga kurang
bisa mendukung keberadaan zat besi dalam tubuh.
N
o
Kategori
Konsumsi
1.
Protein
- Normal
- Defisit
2.
3.
Zat Besi
- Defisit
Vitamin C
- Normal
- Defisit
Status anemia
Tidak
Anemia
Anemia
Total
5
(55,6%)
9
(42,9%)
4
(44,4%)
12
(57,1%)
9
(100%)
21
(100%)
14
(46,7%)
16
(53,3%)
30
(100%)
7
(77,8%)
7
(33,3%)
2
(22,2%)
14
(66,7%)
9
(100%)
21
(100%)
Status gizi khususnya
status anemia
dipengaruhi oleh konsumsi. Berdasarkan tabel 3
diketahui bahwa dari 21 sampel dengan konsumsi
protein defisit 12 orang (57,1%) memiliki status
anemia dikarenakan konsumsi protein yang defisit.
Bila kecukupan protein ibu hamil tidak sesuai
dengan apa yang dikonsumsi maka resiko terkena
anemia akan lebih besar, yang akan menimbulkan
masalah dalam kehamilan.
_______________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 7, No. 1, Januari 2013
4 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
Selain itu diketahui pula sampel dengan status
anemia (53,3%) karena konsumsi zat besi yang
defisit. Zat gizi besi merupakan kelompok mineral
yang dibutuhkan tubuh, sebagai bagian inti dari
hemoglobin, unsur utama sel darah merah.
Konsumsi zat besi sampel pada penelitian ini
sebagian besar merupakan zat besi non heme,
dimana diketahui bahwa sumber besi non heam
penyerapananya lebih rendah dibandingkan besi
heam,
yang
berpengaruh
terhadap
kadar
hemoglobin.
Dari 21 sampel yang konsumsi vitamin C
defisit terdapat 14 orang (66,7%) memiliki status
anemia. Vitamin C membantu mereduksi besi feri
menjadi fero di dalam usus halus sehingga mudah
diabsorbsi. Vitamin C menghambat pembentukan
hemosiderin yang sulit dimobilisasi untuk
membebaskan besi bila diperlukan. Absorbsi besi
dalam bentuk non hem meningkat empat kali lipat
bila ada Vitamin C.
b.
Tingkat Kepatuhan Konsumsi Tablet
Tambah Darah
Kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah
memegang peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhui keadaan kehamilan terutama status
anemia. Ibu hamil dengan tingkat kepatuhan yang
cukup atau baik, lebih kecil resiko terkena anemia
dan sebaliknya ibu hamil yang tidak patuh
mengkonsumsi tablet tambah darah resiko terkena
anemia akan lebih besar, bahkan bila didukung
dengan konsumsi makanan yang defisit.
Tabel 4. Distribusi Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di
Desa Kotaraja Tahun 2012
No
Status
Kepatuhan
n
%
1
Patuh
12
40,0
2
Tidak patuh
18
60,0
30
100,0
Jumlah
Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa
sebagian besar sampel tergolong tidak patuh dalam
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah yaitu 18 orang
(60%) . Hal ini menggambarkan bahwa rata-rata
tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet
tambah darah sebagian besar masih rendah. Ketidak
patuhan pada sampel disebabkan oleh sebagian besar
ibu hamil beralasan karena lupa meminum Tablet
Tambah Darah, karena tidak suka (bau amis pada
Tablet Tambah Darah), mual setelah mengkonsumsi
Tablet Tambah Darah dan karena sampel dengan
riwayat hipertensi (khawatir jika minum Tablet
_______________________________________________
Volume 7, No. 1, Januari 2013
Tambah Darah Tensi akan naik).a kader baru yang
belum mendapatkan pelatihan tentang kegiatan di
posyandu
c.
Status Anemia
Tabel 5. Distribusi Status anemia Sampel di Desa
Kotaraja Tahun 2012
No
Status Anemia
n
%
1
Tidak Anemia
14
46,7
2
Anemia
16
53,3
30
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 5. Menunjukan sebagian
besar sampel tergolong dengan status anemia yaitu
16 orang (53,3%) dan tidak anemia 14 orang
(46,7%).
Anemia pada penelitian ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu kepatuhan ibu hamil yang
tergolong rendah dalam mengkonsumsi tablet
tambah darah dan konsumsi makanan yang rata-rata
defisit. Pada saat hamil kebutuhan akan zat gizi
mengalami peningkatan sehingga bila dengan
konsumsi makanan sampel yang defisit dan tingkat
kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah yang
rendah resiko untuk mengalami anemia sangat besar.
Kondisi gizi dan kondisi ibu yang sedang hamil
akan berpengaruh pada kondisi foetus dan neonates
setelah lahir. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat
berakibat Berat Badan Lahir Rendah pada bayi yang
dilahirkan, kelahiran prematur, kematian pada bayi
yang dilahirkan dan dari sudut ibu dapat
memberikan kehamilan dengan berbagai kesulitan
(Soediaoetama, 1985).
d.
Tingkat Kepatuhan Konsumsi Tablet
Tambah Darah dengan Status Anemia Ibu
Hamil
Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
Tablet Tambah Darah sering menjadi masalah,
karena patuh sangat sulit untuk ditanamkan pada diri
sendiri, apalagi untuk orang lain.
Tabel 6. Hubungan Tk. Konsumsi Tablet Tambah
Darah dengan Status Anemia Ibu Hamil di
Desa Kotaraja Tahun 2012
N
o
Status.
Kepatuhan
1.
Patuh
2.
Tidak patuh
Status anemia
Tidak
Anemia
Anemia
9
3
(75%)
(25%)
5
13
(27,8%) (72,2%)
Total
12
(100%)
18
(100%)
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Berdasarkan Berdasarkan tabel 6 diketahui
bahwa sampel yang patuh sebagian besar dengan
tidak anemia yaitu sebanyak 9 orang (75%).
Sebaliknya pada sampel yang tidak patuh
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah sebagian besar
anemia yaitu 13 orang (72,2%).
Masa ibu hamil adalah masa dimana seorang
wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh
lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam
keadaan tidak hamil, karena pada kehamilan terjadi
peningkatan metabolisme energi yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu, sehingga
kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan pada
saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna.
Dari hasil uji hubungan kepatuhan konsumsi
Tablet Tambah Darah dengan status anemia
menggunakan Chi Square, didapatkan nilai p sebesar
0,024 < dibandingkan dengan nilai α 0,05. Ho
ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara
tingkat kepatuhan dengan konsumsi tablet Tambah
darah dengan status anemia ibu hamil. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang
tidak patuh mengkonsumsi Tablet Tambah darah
cenderung terkena anemia.
Program pemberian Tablet Tambah Darah yang
diberikan kepada ibu hamil dapat menurunkan
resiko terkena anemia , artinya semakin patuh ibu
hamil dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
maka resiko terkena anemia semakin rendah dan
sebaliknya jika ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi
Tablet Tambah Darah maka resiko terkena anemia
semakin besar, sehingga kepatuhan dalam
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah harus
dilaksanakan, yang meliputi kepatuhan jumlah tablet
yang dikonsumsi, frekwensi konsumsi per hari dan
ketepanan cara mengkonsumsi. Adapun hasil uji
statistic terlampir.
Upaya pencegahan anemia yaitu melalui
pemberian Tablet Tambah Darah dapat menurunkan
angka kematian ibu dan bayi. Selain melalui
pengobatan, pencegahan anemia dapat dilakukan
dengan diet sehat dan tepat, antara lain dengan
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi seperti daging, telur, ikan asin, kacangkacangan seperti tahu, tempe serta sayuran berwarna
hijau tua. Untuk mencegah anemia sebaiknya
memperbanyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin C seperti jeruk, mangga, tomat
dan sebaginya. Asam Askorbat dalam vitamin C bisa
meningkatkan penyerapan zat besi.
Kepatuhan seorang ibu hamil
untuk
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah memang
sangat penting dilaksanakan. Menurut DeaMaeyer
Media Bina Ilmiah 5
E.M, wanita hamil harus diyakinkan tentang
pentingnya zat besi bagi kesehatan ibu dan janin
yang sedang dikandung.
Menurut Afnita (2004), bahwa kepatuhan
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah merupakan
salah satu upaya penting dalam mencegah dan
menanggulangi
anemia,
khususnya
anemia
kekurangan zat besi.
PENUTUP
Terdapat hubungan yang signifikan antara
tingkat kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah
dengan Status anemia ibu hamil di Desa Kotaraja.
Ibu hamil yang patuh mengkonsumsi Tablet Tambah
Darah
beresiko lebih kecil terkena anemia
dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak patuh
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah.
Berdasarkan
simpulan
tersebut
maka
disarankan
Petugas
kesehatan
hendaknya
memberikan motivasi kepada ibu hamil tentang
pentingnya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandung.
Melibatkan anggota keluarga ibu hamil supaya
mereka mengetahui pentingnya ibu hamil
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah bagi kesehatan
ibu sendiri dan janin yang sedang dikandung.
Hendaknya petugas kesehatan menyarankan kepada
ibu hamil supaya mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung Vit.C untuk membantu
penyerapan Fe. Melibatkan lintas program dan
sektoral untuk berperan aktif dalam menggerakkan
sasaran melalui gerakan KIE dan sekaligus
memantau pelaksanaan program pemberian Tablet
Tambah Darah.
DAFTAR PUSTAKA
Achadi EL. (2007). Gizi Dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada
Anonim, 2008. Hubungan Pengetahuan tentang
Anemia dengan Kepatuhan ibu Hamil
Minum Tablet Zat Besi di Desa,
tersedia dalam Http: // www.KTISkripsi,Com/2010/05/KTI Kebidanan,
Diundah tanggal 5 Maret 2012.
Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Arisman,MB, (2001). Gizi Dalam Daur
Kehidupan. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
_______________________________________
http://www.lpsdimataram.com
Volume 7, No. 1, Januari 2013
6 Media Bina Ilmiah
Bobak, dkk. (2003). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Edisi ke-4. Wijayarni dari
dr. Anugrah (Penerjemah). Jakarta :
EGC
Depkes, (2000). Panduan Pengelolaan Program
Perbaikan Gizi Kabupaten /Kota,
Depkes RI Jakarta.
Depkes RI, (2010). Pedoman Umum Gizi
Seimbang (Panduan Untuk Petugas.
Jakarta : YBP-SP
ISSN No. 1978-3787
Notoatmodjo S, Prof. Dr. (2010), Metodologi
Penelitian Kesehatan, PT. Rineka
Cipta, Jakarta.
Puskesmas Terara. (2011) Laporan tahunan
Program
Kesehatan
Keluarga.Desember 2011
Pudjiadi, S. (2001) Pengantar Pangan dan Gizi.
Jakarta : Penerbit Swadaya
Sediaoetomo, Achmad Djaeni. (1999). Ilmu
Gizi. Jakarta : Dian Rakyat
Depkes RI. (2002). Program Penaggulangan
Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur.
Jakarta : Departemen Kesehatan
Soegeng Santoso dan Ane Lies Ranti. (2004).
Kesehatan dan Gizi.
Jakarta :
PT.Rineka Cipta
Depkes RI. (1999). Pedoman Pemberian Tablet
Besi-Folat dan Sirup Besi Bagi
Petugas. Jakarta.
Supariasa, I Dewa Nyoman. (2002). Penilaian
Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Dikes Lotim, (2011) Laporan Tahunan Program
Kesehatan Keluarga, Desember 2011
Zulhaida. (2003). Status Gizi Ibu Hamil Serta
Pengaruhnya Terhadap Bayi yang
Dilahirkan.
e-mail
:
[email protected].
Diakses
Februari 2012
Erna Francin, S.Sos, dkk. (2005). Gizi Dalam
Kesehatan Reproduksi.
Jakarta :
EGC
Muchtadi, (1993). Pengantar Ilmu Gizi. Jakarta
Notoatmodjo S, Prof. Dr. (1996), PrinsipPrinsip
Dasar
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
_______________________________________________
Volume 7, No. 1, Januari 2013
http://www.lpsdimataram.com
Download