Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca

advertisement
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL
BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 19 BANDA ACEH
Cut Marlini1 dan Sariman2
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kemampuan membaca dengan hasil
belajar bahasa Indonesia di SD Negeri 19 Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa SD Negeri 19 Banda Aceh tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 142 orang dan dengan
penarikan sampel yaitu kelas IV dengan jumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan metode dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi. Berdasarkan hasil
temuan didapati bahwa nilai siwa hasil belajar bahasa Indonesia yaitu 77,05, chi kuadrat hitung = 4,24
< 9,49 = chi kuadrat , maka
diterima jadi data tersebut berdistribusi normal untuk taraf 5 % atau
0,05.
0,364 >
(0.306) jadi Ho ditolak. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca dengan hasil belajar bahasa Indonesia
SD kelas IV Negeri 19 Banda Aceh.
Kata Kunci: Kemampuan Membaca. Hasil Belajar. Bahasa Indonesia.
1
Cut Marlini, Dosen PGSD STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.
2
Sariman, Alumni STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|28
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
Belajar bahasa Indonesia diarahkan
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar
manusia
untuk
membina
untuk meningkatkan kemampuan peserta
kepribadiannya
didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat
Indonesia dengan baik dan benar, baik
dan kebudayaan. Menurut UU No 20 tahun
secara
lisan
maupun
tulisan,
2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan
menumbuhkan
apresiasi
terhadap hasil
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
karya
dan proses pembelajaran agar peserta didik
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
minimal peserta didik yang menggambarkan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
penguasaan
ahklak
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa
mulia,
serta
keterampilan
yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
kesastraan
manusia
pengetahuan,
serta
Indonesia.
keterampilan
dan sastra Indonesia.
Negara”. Oleh karena itu untuk mewujudkan
Membaca
merupakan
kecakapan
semua itu perlu adanya bimbingan atau
fundamental anak paling penting yang akan
didikan melalui pembelajaran.
selalu
Menurut
Indonesia
kamus
(1991:232)
besar
pendidikan
dipelajari.
kesuksesan. Di sekolah, dunia kerja, dan
adalah
dalam kehidupan. Tanpa latar belakang
membaca
atau
mendewasakan
berarti
bahasa
proses pengubahan dan tata laku seseorang
kelompok
Membaca
yang
baik,
anak
benar-benar
orang
dalam
usaha
menderita, karena pada kecakapan membaca
manusia
melalui
upaya
ilmiah sebagian proses belajar di masa-masa
pengajaran dan pelatihan. Jadi pendidikan
yang
dapat dimaknai sebagai proses perubahan
dipertaruhkan. Para pendidik dan psikolog
tingkah laku anak didik agar menjadi manusia
agaknya sepakat bahwa anak yang tidak bisa
dewasa yang mampu hidup mandiri dan
membaca secara praktis adalah anak yang
sebagai
dalam
tidak berpendidikan, dan jika pada usia 8 atau
lingkungan alam sekitar dimana individu itu
9 tahun dia tidak dapat membaca dengan baik,
berada.
maka kesempatan menjadi pembaca yang baik
anggota
masyararakat
Kemampuan membaca merupakan
sangat
akan
tipis.
datang
dan
Sungguh
kesuksesan
kenyataan
yang
dasar untuk menguasai berbagai bidang studi.
menyedihkan bahwa anak yang tidak bisa
Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak
membaca
segera memiliki kemampuan membaca maka
indisipliner terbesar di sekolah. Rasa frustasi
ia akan mengalami banyak kesulitan dalam
mereka
mempelajari berbagai bidang studi pada
menyadari bahwa sarana memahami dan
kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak
mengekpresikan dirinya (mulut) benar-benar
harus
tidak mencukupi, dan mereka benar-benar
belajar
membaca
agar
ia
dapat
cenderung
mencapai
menjadi
puncaknya
masalah
ketika
membaca untuk belajar.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|29
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
menolak sekolah dan seluruh proses belajar
mengerti apa yang tersirat dalam bacaan.
(Hainstock dalam Wulansari, 2010:6).
Membaca dalam hati ini hanya menggunakan
Tujuan dari penelitian ini adalah
ingatan
visual
(visual
memory)
yang
untuk memaparkan “Hubungan Kemampuan
melibatkan pengaktifan, mata dan ingatan
Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa
(Tarigan, 1985:30).
Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 19
Harus disadari benar-benar bahwa
Banda Aceh”.
keterampilan
KAJIAN PUSTAKA
bagi semua ilmu pengetahuan. Pada membaca
membaca
merupakan kunci
dalam hati ini anak-anak mencapai kecepatan
1. Pengertian Membaca
Menurut Tarigan (2001:7). Membaca
dalam membaca, dalam pemahaman frase-
adalah suatu proses yang dilakukan serta
frase, memperkaya, keuntungan dalam hal
dipergunakan
oleh
pembaca
keakraban dengan sastra yang baik.
memperoleh
pesan,
yang
untuk
hendak
Sebagian besar kegiatan membaca
disampaikan oleh penulis melalui media
yang dilakukan masyarakat adalah kegiatan
kata-kata atau bahasa. Ahuja (dalam Nenden
membaca dalam hati. Membaca dalam hati
Wulansari 2010:16) “Membaca merupakan
ini jauh lebih ekonomis, dapat dilakukan di
suatu keterampilan yang kompleks yang
segala tempat sebagai contoh, kita sering
melibatkan serangkaian keterampilan yang
melihat orang membaca dengan asiknya
lebih kecil lainya”. selanjutnya menurut
dalam bus, kereta api, di tempat tidur, dan
Smith
Nenden
lain-lain tanpa mengganggu orang lain.
Wulansari, 2010:16) Membaca merupakan
Dalam garis besarnya membaca dalam hati
suatu proses membangun pemahaman dari
dapat dibagi menjadi 2 yaitu : membaca
dari teks yang tertulis.
ekstensif dan membaca intensif (Tarigan,
(dalam
Ginting
dalam
Berdasarkan beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan membaca adalah suatu
proses
yang
dilakukan
pembaca
untuk
memproleh pesan yang disampaikan penulis
dan memahaminya.
1985:30). Untuk lebih jelasnya, kedua hal
tersebut akan diuraikan di bawah ini.
1) Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca
secara luas objeknya meliputi sebanyak
mungkin
2. Jenis-jenis Membaca
dalam
waktu
yang
sesingkat
Adapun jenis-jenis membaca yang
mungkin. Pengertian atau pemahaman yang
akan dibahas adalah beberapa saja dari
bertaraf relatif rendah (Tarigan, 1985:31).
banyak
ada.
Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca
Berikut akan diuraikan diantaranya sebagai
ekstensif adalah untuk memahami isi bacaan
berikut:
yang penting dengan cepat dan dengan
a.
jenis-jenis
membaca
yang
Membaca Dalam Hati
Membaca
dalam
hati merupakan
membaca untuk memahami isi bacaan dan
ISSN 2355-0066
demikian membaca
secara efisien dapat
terlaksana, contoh : orang yang membaca
surat kabar.
Jurnal Tunas Bangsa|30
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
(eksplisit). Artinya yaitu pembaca
2) Membaca Intensif
Membaca
seksama,
telaah
intensif
teliti,
adalah
dan
studi
penanganan
berusaha
menangkap
hanya
informasi
yang
terletak secara literal (reading the lines)
terpirinci yang dilaksanakan di dalam kelas
dalam
terhadap suatu tugas yang pendek- pendek,
menangkap makna yang lebih dalam lagi,
kira-kira dua sampai empat halaman setiap
yakni makna-makna tersirat , baik pada
hari,
tataran
latihan
kosakata,
pola-pola
dan
kalimat,
diskusi
umum
latihan
bacaan
antar
dan
tidak
baris
(by
berusaha
the
lines).
yang
Kemampuan membaca literal merupakan
merupakan bagian dari membaca intensif.
kemampuan membaca yang paling rendah,
Yang termasuk ke dalam membaca intensif
karena selain membaca lebih banyak bersikap
sebagai berikut.
pasif juga tidak melibatkan berpikir kritis.
a) Membaca Telaah Isi
Dengan kata lain, ketika melakukan proses
Membaca telaah isi adalah suatu bacaan
membaca, sang pembaca hanya berusaha
menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan
menerima berbagai hal yang tersurat dari
berpikir serta keterampilan menangkap ide-
kata-kata
ide yang tersirat dalam bacaan.
dikemukakan oleh pengarang (Harras, 1997:
b) Membaca Telaah Bahasa
dengan
bacaan
rohaniah.
Begitu
atau
yang
d. Membaca Pemahaman
lebih yang konkrit atas bentuk isi, atau atas
dan
dibacanya
223).
Pada hakikatnya segala sesuatu, lebih-
jasmaniah
yang
pula
yang terdiri atas isi dan
bahasa.
Tarigan
bahwa
(1985:56)
membaca
prinsipnya
menegaskan
telaah
sama
isi
dengan
pada
membaca
pemahaman. Jenis membaca ini biasanya
digunakan untuk memahami standar-standar
b. Membaca Nyaring
Membaca
nyaring
adalah
suatu
atau
norma-norma
kesastraan,
Saranata
kegiatan yang ditandai dengan keluarnya
(dalam Setiawan
bunyi
defenisi membaca pemahaman merupakan
bacaan
secara
lengkap
dengan
bacaan
2014:23) menyatakan
menggunakan intonasi baca yang baik atau
jenis
yang
aktivitas atau kegiatan untuk melatih siswa
menyuarakan
agar mereka lebih lancar membaca dengan
tujuan untuk keperluan studi menambah
mengeluarkan suara dan membaca teknis ini
pengetahuan dengan meperoleh informasi.
apa
dilakukan
yang
dibaca
tanpa
dengan
dianggap sebagai kegiatan membaca yang
Dari beberapa pendapat di atas,
sangat mudah dan siapapun seolah-olah dapat
secara singkat dapat disimpulkan bahwa
melakukannya (Tarigan, 1985: 22).
membaca pemahaman bertujuan memahami
c. Membaca Literal
Membaca literal merupakan kegiatan
membaca untuk mengenal dan menangkap
arti (meaning) yang tertera secara tersurat
ISSN 2355-0066
pesan yang disampaikan oleh penulis secara
tertulis.
Karena
membaca
adalah
suatu
keterampilan yang kompleks, rumit, dan
Jurnal Tunas Bangsa|31
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
mencakup
atau
melibatkan
serangkaian
suatu paragraf, dan (b) menyuruh
keterampilan-keterampilan yang lebih kecil.
para siswa membuat rangkuman dari
Setiap guru bahasa berusaha membantu serta
suatu paragraf.
membimbing
dan
mengembangkan
3. Pengertian Kemampuan Membaca
keterampilan membaca para siswa agar
Menurut Lerner dalam Abdurrahman
mereka tidak mengalami kesulitan dalam
(dalam
memahami dan mendapatkan informasi dari
membaca merupakan dasar untuk menguasai
suatu bacaan. Usaha itu menurut Tarigan
berbagai bidang studi. Jika anak pada usia
(1985 :15) dapat dilaksanakan dengan cara
sekolah permulaan tidak segera memiliki
antara lain sebagai berikut.
kemampuan
1. Guru
dapat
siswa/siswi
mereka
menolong
memperkaya
dengan
para
kosakata
jalan
:
(a)
Mulyadi
2009:11)
membaca
mengalami
kemampuan
maka
banyak
ia
kesulitan
akan
dalam
mempelajari berbagai bidang studi pada
kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak
memperkenalkan sinonim, antonim,
harus
paraprase, kata-kata yang berdasar
membaca untuk belajar. Menurut Mercer
sama, (b) memperkenalkan imbuhan,
dalam
yang mencakup awalan, sisipan, dan
2009:11) “Kemampuan membaca tidak hanya
akhiran, (c) mengira ngira makna
memungkinkan
kata-kata dari konteks atau hubungan
kemampuan kerja dan penguasaan berbagai
kalimat,
bidang akademik tetapi juga memungkinkan
dan
(d)
kalau
perlu
belajar
membaca
Abdurrahman
agar
(dalam
seseorang
dapat
Mulyadi
meningkatkan
menjelaskan arti suatu kata abstrak
berpartisipasi
mempergunakan bahasa daerah atau
budaya, politik, dan menemukan kebutuhan
bahasa ibu siswa.
emosional”. Berdasarkan beberapa pengertian
2. Guru dapat membatu para siswa
di
atas
dapat
dalam
ia
kehidupan
disimpulkan
sosial,
kemampuan
untuk memahami makna struktur-
membaca adalah kesanggupan melakukan
struktur kata,
aktivitas komplek baik fisik maupun mental
sebagainya
kalimat,
dengan
cara
dan
yang
untuk
meningkatkan
keterampilan
kerja,
dikemukakan di atas, disertai dengan
penguasaan berbagai bidang akademik, serta
latihan seperlunya.
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat
3. Guru
memberikan
menjelaskan
sindiran,
serta
pengertian
kiasan,
ungkapan, pepatah, dan
lain-lain dalam bahasa daerah.
4. Guru
dapat
Pembelajaran
bahasa
Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam
serta
bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
memastikan pemahaman para siswa
baik secara lisan maupun tulisan, serta
dengan berbagai cara, misalnya :
menumbuhkan
(a)
karya
menanyakan
ISSN 2355-0066
menjamin
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia
apa
ide
pokok
apresiasi
kesastraan
terhadap hasil
manusia
Indonesia.
Jurnal Tunas Bangsa|32
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa
berbahasa Indonesia sehingga mereka
Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan
pandai bercanda
minimal peserta didik yang menggambarkan
temannya,
penguasaan
andal membujuk atau mempengaruhi
pengetahuan,
keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa
dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini
dengan
ahli menjual gagasan,
orang lain.
3. Manfaat
rekreasi,
merupakan dasar bagi peserta didik untuk
pengajaran bahasa
memahami
baik
dan
merespon situasi lokal,
teman-
yakni
bahwa
Indonesia yang
dapat menjadikan
regional, nasional, dan global (Depdiknas,
gemar
2003:231)
membaca contoh bacaan yang baik
Menurut
Sumardi
membaca.
siswa
Karena
sering
(2001:1-3),
(bacaan, teks, atau karya satra), siswa
pengajaran bahasa Indonesia yang baik dan
menjadi haus akan bacaan yang baik.
benar
Mereka
memberikan
manfaat
yang
besar
dapat
bagi peningkatan mutu pendidikan, adapun
kesenangan
manfaatnya adalah:
bacaan
1. Manfaat
akademis,
yakni
bahwa
menemukan
atau
yang
menciptakan
rekreasi
baik
itu
dari
dalam
pembelajaran
yang
pengajaran bahasa Indonesia yang
menyenangkan,
baik dapat menjadikan siswa mahir
amatlah diharapkan sehingga kegiatan
berbahasa
belajar mengajar siswa dapat tercapai.
Indonesia
sehingga ia
guru
lebih mudah dan lebih cepat dalam
Jadi
belajar
melaksanakan tugasnya secara baik
karena
bahasa
pengantar
guru
peranan
diharapkan
semua mata pelajaran adalah bahasa
sesuai profesinya.
Indonesia.
profesi maka penguasaan berbagai
Indonesia
Pengajaran
yang
bahasa
baik
dapat
hal sebagai
Guru
dapat
sebagai
kompetensi
memberikan teknik membaca-belajar
melaksanakan
yaitu teknik membaca cepat dan
ditingkatkan.
tepat,
kompentensi dalam proses belajar
artinya
siswa
mampu
menangkap dan memahami intisari
mengajar
teks
memanfaatkan
yang dibacanya.
Pengajaran
tugas
dalam
harus
Peningkatan
adalah
memilih
metode
dan
belajar
bahasa Indonesia yang baik juga
mengajar yang tepat. Guru yang dapat
dapat
mengasah penalaran siswa.
memilih dan memanfaatkan metode
Tugas mengarang, misalnya menulis
mengajar dengan baik merupakan
laporan, dapat melatih siswa berpikir
salah satu ciri guru
runtut, teratur, dan teliti.
sehingga mampu mengembangkan
2. Manfaat
sosial,
yakni
bahwa
pengajaran bahasa Indonesia dapat
mengembangkan
ISSN 2355-0066
siswa
yang
efektif
siswa secara professional (Wahyono,
2007:3).
terampil
Jurnal Tunas Bangsa|33
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
Siswa yang tidak mampu membaca
dengan
dalam
baik
akan mengalami
mengikuti
kegiatan
kesulitan
pembelajaran
Indonesia
yang
mencakup
keterampilan
membaca,
keterampilan
menulis,
keterampilan
manyimak,
keterampilan
untuk semua mata pelajaran. Siswa akan
mendengar. Hakikat menyimak berhubungan
mengalami kesulitan dalam menangkap dan
dengan
memahami informasi yang disajikan dalam
Sugiyono
berbagai buku pelajaran, buku-buku bahan
menyatakan bahwa mendengar adalah proses
penunjang
aktif dari menerima, memproses dan terkait
tertulis
dan
yang
sumber-sumber
lain. Akibatnya,
belajar
kemajuan
mendengar.
dengan
Sedangkan
dalam
Prasetyo
peransangan,
menurut
(2013:19)
hal-hal
yang
belajarnya juga lamban jika dibandingkan
berhubungan dengan pendengaran, sedangkan
dengan
keterampilan membaca termasuk didalamnya
teman-temannya
mengalami
yang
kesulitan
tidak
dalam membaca
(Nuryati dalam Devina Aria Sari, 2007:8).
adalah
keterampilan
atau
kemampuan
pemahaman bahasa. Menurut Gagne (1994:3)
Dalam kegiatan membaca terjadi
belajar merupakan perubahan disposisi atau
proses pengolahan informasi yang terdiri
kecakapan manusia, yang berlangsung selam
atas
informasi
periode
waktu
visual, merupakan
perilaku
itu
informasi
nonvisual.
visual
Informasi
dan
informasi yang dapat diperoleh melalui
indera
tertentu,
tidak
dan
berasal
perubahan
dari
proses
pertumbuhan.
penglihatan, sedangkan informasi
Berdasarkan pendapat beberapa ahli
nonvisual merupakan informasi yang sudah
diatas tentang hasil belajar dan uraian tentang
ada dalam benak pembaca. Karena setiap
bahasa
pembaca
yang
menyimpulkan bahwa hasil belajar bahasa
menggunakan
Indonesia adalah hasil pengukuran kuantitatif
menafsirkan
yang berbentuk nilai dan merupakan bukti
informasi visual dalam bacaan, maka isi
keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa
bacaan itu akan berubah-ubah sesuai dengan
setelah memperoleh berbagai pengalaman
pengalaman penafsirannya. Pembaca yang
dari intraksi edukatif dalam mempelajari
telah
lancar pada
keterampilan berbahasa Indonesia.
apa
yang
memiliki
berbedabeda
dan
pengalaman
itu
pengalaman
dia
untuk
umumnya meramalkan
dibacanya
dan
kemudian
menguatkan atau menolak ramalannya itu
berdasarkan
bacaan
apa
yang
terdapat
dalam
(Nuryati Dalam Devina Aria Sari,
2007: 4-5).
maka
penulis
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Metode
dalam
penelitian
ini
menggunakan metode korelasi, maksudnya
adalah penelitian empiris untuk mengetahui
5. Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Menurut
Indonesia
Keraf
dalam
Prasetyo
hubungan dua variabel atau lebih secara
sistematis
tanpa
melakukan
(2007:19) bahasa indonesia adalah ilmu yang
perlakuan maupun
mempelajari
variabel penelitian berdasarkan pengukuran
ISSN 2355-0066
keterampilan
berbahasa
manipulasi
perlakuanterhadap
Jurnal Tunas Bangsa|34
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
terhadap gejala-gejala pada diri responden
secara tertulis oleh responden sehingga
(Sugiyono, 2013:224).Pada penelitian ini
diperoleh informasi tentang diri pribadi atau
yang menjadi populasinya adalah seluruh
hal-hal yang ia ketahui. Selanjutnya data
Siswa SD Negeri 19 Banda Aceh yaitu
dianalisis
berjumlah
bebas dan terikat.
143
siswa.
Sampel
dalam
penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri 19
pengumpulan
data
menggunakan
variabel
HASIL PENELITIAN
Banda Aceh yang berjumlah 30 siswa.
Teknik
dengan
Data yang dikumpulkan penulis dari
pada
dua sumber, yakni data nilai angket membaca
penelitian ini adalah dengan menyebarkan
dan nilai raport Bahasa Indonesia.
angket yaitu pertanyaan tertulis untuk dijawab
Tabel 4.4 Jawaban Angket Kemampuan Membaca
Nomor Soal
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Inisial
NL
IF
MD
TI
PM
HM
MZ
MH
DJ
SD
MS
FS
FR
RA
AF
AM
MH
NK
ML
MI
RM
TM
AP
AN
MN
AM
RA
FD
RP
SL
ISSN 2355-0066
Jumlah
1
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
6
6
4
6
4
6
6
6
6
6
6
6
4
6
6
4
4
6
2
4
4
4
4
6
6
4
6
6
6
6
4
4
4
4
6
4
6
4
6
6
6
4
4
6
6
6
6
6
6
3
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
6
6
4
4
6
4
4
4
6
6
6
4
4
6
4
6
6
6
4
2
4
2
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
6
2
4
6
6
4
2
6
4
4
4
6
4
5
4
6
2
4
6
4
4
4
6
6
6
4
6
4
4
6
4
4
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
4
4
2
6
6
4
4
6
4
6
4
4
4
6
6
4
6
2
4
6
6
6
6
4
6
4
6
4
6
7 8
4 6
6 6
6 4
6 6
6 6
6 6
6 6
6 6
6 6
6 6
6 6
4 4
6 4
2 6
4 4
6 6
4 6
6 6
6 4
6 6
6 6
2 6
6 6
6 6
6 4
6 4
6 6
4 4
6 6
6 6
Jumlah
9
6
6
2
6
6
6
6
6
6
6
6
4
6
2
4
2
6
6
6
6
6
6
6
2
4
6
2
4
6
2
10
6
6
6
4
6
6
6
4
6
4
6
4
4
6
6
6
4
4
2
4
6
6
6
6
6
4
4
4
6
6
11
6
2
6
6
6
4
6
4
4
6
4
4
6
6
6
6
4
4
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
12
4
4
4
4
2
4
6
6
4
6
4
4
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
6
4
4
4
6
6
4
13
6
4
2
6
6
6
6
6
4
6
6
4
6
6
4
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
14
6
4
2
2
4
4
6
2
2
2
4
4
6
2
2
2
2
4
4
4
6
6
4
2
4
4
6
4
6
6
15
6
6
6
6
6
6
6
6
2
6
6
4
4
2
4
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
76
74
62
74
82
80
82
76
74
80
82
60
78
66
64
76
70
80
70
80
90
86
76
74
76
80
76
76
86
82
2.288
Jurnal Tunas Bangsa|35
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
Tabel 4.6 Nilai Raport Semester Ganjil Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri 19 Banda Aceh
Tahaun Ajaran 2015/2016
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Inisial
NL
IF
MD
TI
PM
HM
MZ
MH
DJ
SD
MS
FS
FT
RA
AF
AM
MH
NK
ML
MI
RM
TM
AP
AN
MN
AM
RA
FD
RP
SL
Nilai
76
76
76
79
79
87
81
79
77
79
80
77
80
78
77
76
79
79
76
78
77
77
78
78
71
76
75
77
77
78
Jumlah
2.333
1. Uji Normalitas
Untuk pengujian hipotesis, penulis
menggunakan taraf signifikan 5% atau 0.05
dengan derajat kebebasan dk = n-2.
Tabel 4.7 Kelas Interval
No
Kelas interval
1
2
3
4
5
6
ISSN 2355-0066
55-61
62-68
69-75
76-82
83-89
90-96
F
1
3
6
17
2
1
F.
58
65
72
79
86
93
3,364
4,225
5,184
6,241
7,396
8,649
58
195
432
1,343
172
93
F.
3,364
12,675
31.104
106,097
14,792
8,649
Jurnal Tunas Bangsa|36
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
a. Menentukan mean
1)
=
=
b. Menentukan simpangan baku
= 76,26 (rata-rata
S=
nilai angket membaca).
s=
2)
=
=
= 77,76 (rata-rata
nilai raport).
Setelah penulis memperoleh data
sampel penelitian dalam kebiasaan membaca
dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas
s=
= 32
IV SD Negeri 19 Banda Aceh. Penulis dapat
mengetahui rata-rata tingkat kemampuan
membaca siswa tergolong tinggi dengan ratarata skor 76,26.
Tabel 4.8 Frekuensi
No
Batas Kelas
Z
Luas o-z
1
2
3
4
5
6
54,5
61,5
68,5
75,5
82,5
89,5
- 0,55
- 0,33
- 0,11
0,10
0,32
0,53
0,2912
0,3707
0,4562
0,5398
0,6255
0,7019
Luas Tiap
Kelas Interval
0,0795
0,2745
0,0836
0,0857
0,0764
0,0764
2,38
8,23
2,50
2,57
2,29
2,29
1
3
6
17
2
1
∑
c. Merumuskan formulasi hipotesis
f.
=30
Mencari Chi-kuadrat hitung
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal.
d. Menentukan taraf nyata dan chikuadrat tabel
α = 0.05 dengan dk = k – 2 = 6 - 2 = 4
=
=
+
+
9,49
e. Menentukan kriteria pengujian
Ditolak, jika
+
+
+
hitung ≥
tabel
Diterima, jika
hitung <
tabel
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|37
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
=
+
+
+
+
Kesimpulan: chi kuadrat hitung = 4,24 < 9,49 =
chi kuadrat , maka
diterima jadi data tersebut
berdistribusi normal untuk taraf 5 % atau 0,05.
+
2. Uji Korelasi
= 4,24
Tabel 4.9 Korelasi Kemampuan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
No.
Inisial
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
NL
IF
MD
TI
PM
HM
MZ
MH
DJ
SD
MS
FS
FR
RA
AF
AM
MH
NK
ML
MI
RM
TM
AP
AN
MN
AM
RA
FD
RP
SL
Jumlah
N
=
30
∑X
=
2.276
∑Y
=
2,333
∑X2
=
174,200
∑Y
=
181,931
2
ISSN 2355-0066
Kemampuan
Membaca (x)
76
74
62
68
82
80
82
76
74
80
82
60
78
66
64
76
70
80
70
80
90
86
76
68
76
80
76
76
86
82
2.276
Nilai
Nilai Raport
Bahasa
Indonesia (y)
76
76
76
79
79
87
81
79
77
79
80
77
80
78
77
76
79
79
76
78
77
77
78
78
71
76
75
77
77
78
2,333
XY
X2
Y2
5,776
5,476
3,844
4,624
6,724
6,400
6,724
5,776
5,476
6,400
6,724
3,600
6,084
4,356
4,096
5,776
4,900
6,400
4,900
6,400
8,100
7,396
5,776
4,624
5,776
6,400
5,776
5,776
7,396
6,724
174.200
5,776
5,776
5,776
6,241
6,241
7,569
6,561
6,241
5,929
6,241
6,400
5,929
6,400
6,084
5,929
5,776
6,241
6,241
5,776
6,084
6,084
6,084
6,084
6,084
5,041
5,776
5,625
5,929
5,929
6,084
181,931
=
176,678
XY
5,776
5,624
4,712
5,372
6,478
6,960
6,642
6,004
5,698
6,320
6,560
4,200
6,240
5,148
4,928
5,776
5,530
6,320
5,320
6,240
6,930
6,622
5,928
5,304
5,396
6,080
5,700
5,852
6,622
6,396
176,678
Jurnal Tunas Bangsa|38
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
N  xy   x  y 
Rxy =
rxy=
rxy=
N  x

  x  N  y 2   y 
2
2

Keputusan :
30.176,678  (2,276)(2,333)
30.174,200  (5,180,176)30.181,931  (5,442,889)
5,300,340  5,309,908
5,226,000  5,180,1765,457,930  5,442,889
9,568
45,82415,041
rxy =
0,364 >
(0.306) jadi Ho
ditolak
Kesimpulan :
Ada
antara
hubungan
hubungan
yang
signifikan
kemampuan
membaca
dengan hasil belajar bahasa Indonesia kelas
9,568
689,238,784
rxy =
rxy =
2
IV SD Negeri 19 Banda Aceh
PEMBAHASAN
9,568
26,253
Berdasarkan hasil analisis regresi
diperoleh simpulan bahwa hipotesis alternatif
rxy = 0,364
Dari
hasil
perhitungan
pengolahan
data,
maka
data
diperoleh
dan
penelitian ini diterima, yang berarti ada
hasil
hubungan yang signifikan antara hubungan
korelasi antara kemampuan membaca dengan
hasil belajar bahasa Indonesia pada SD
kemampuan membaca dengan hasil belajar
Negeri 19 Banda Aceh tahun pelajaran
bahasa Indonesia pada kelas IV SD Negeri 19
2015/2016 sebesar 0.364 Nilai tersebut
Banda Aceh. Hal ini berarti bahwa semakin
menunjukan
korelasi
sebagaimana
yang
yang
positif
dijelaskan
Sudjana
siswa akan diikuti dengan peningkatan hasil
(2010:365).
bahwa
:
tinggi kemampuan membaca yang dimiliki
“koefesien
korelasi
didapat
belajar bahasa Indonesia.
hubungan -1 < r < +1. Harga-harga yang
bergerak korelasi antara -1 dan + 1 dengan
tanda positif menyatakan korelasi langsung
Berdasarkan data terlihat bahwa ratarata keterampilan membaca siswa mencapai
76,26.
korelasi positif.
Dengan
keterampilan
membaca
tersebut berdampak pada hasil belajar bahasa
Pengujian Hipotesis
= df = n – 2 df = 30 – 2 = 28
α = 0,05
maka
= 0, 306
dpk :
Indonesia
Berdasarkan hasil analisis regresi
diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kemampuan membaca terhadap
>
= Ho ditolak
<
= Ha diterim
ISSN 2355-0066
hasil belajar bahasa Indonesia Pada siswa
Jurnal Tunas Bangsa|39
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
SIMPULAN
kelas IV SD Negeri 19 Banda Aceh, hal ini
dibuktikan dari uji R diperoleh.
0,364 >
(0.306).
Dari hasil pengolahan data diperoleh chi
kuadrat hitung = 4,24 < 9,49 = chi kuadrat
tabel , maka
diterima. jadi data tersebut
Dari penelitian dan analisis yang
berdistribusi normal untuk taraf 5 % atau 0,05
dilakukan ada beberapa hal yang perlu
Dari perhitungan korelasi diperoleh koefisien
dibahas yaitu: Bahwa penelitian ini telah
korelasi sebesar = 0,364, kemudian
dilanjutkan dengan uji r
0,364 >
berhasil menunjukan korelasi yang terjadi
(0.306) jadi Ho ditolak. Hal ini berarti
antara
hubungan
kemampuan
membaca
ada hubungan yang signifikan antara
dengan hasil belajar bahasa Indonesia pada
kemampuan membaca dengan hasil belajar
SD kelas IV dan V Negeri 19 Banda Aceh.
kelas IV SD Negeri 19 Banda Aceh.
Hubungan yang terjadi sangat kuat dan berarti
Kemampuan membaca mempunyai korelasi
yang positif dengan hasil belajar bahasa
( r = 0,364) Karena itu naik turunya prestasi
Indonesia, jadi semakin tinggi kemampuan
dalam hasil belajar bahasa Indinesia dapat
membaca semakin tinggi jug a hasil belajar
diprediksi oleh kemampuan membaca.
ISSN 2355-0066
bahasa Indonesia.
Jurnal Tunas Bangsa|40
Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca...
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2005), Manajemen Penelitian. Jakarta : Rinika Cipta.
Depdiknas, (2003). Standar Kompetensi: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dan MI. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas, (2005). Bahasa dan Sastra Indonesia: Metode Pembelajaran Bahasa
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Devina Aria Sari (2007) Peningkatan Prestasi Belajar membaca Dengan Model Pembelajaran
Asistensi Pada Siswa Kelas VII E Sekolah Menengah Pertama 3 Colomadu Kabupaten
Karanganyar.
Gagne, Robert M. 1994. The Conditions Of Learning. New York : Holt, Rinchart and Winston
Harrras, Drs.Kholid A. dkk. 1997. Membaca I. Jakarta : Universitas Terbuka.
Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Kamus besar bahasa Indonesia (1991) pengertian pendidikan.
Mulyadi. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Tahun Pelajaran 2009/2010.
Presetyo Anggra P. Hubungan Antara Keterampilan Musik Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Siswa SD tahun ajaran 2007/2008.
Setiawan Eka. Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Membaca Scanning (
Membaca Memindai) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014.
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka cipta.
Sudjana, Nana. 2010. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung Remaja Rusdakarya.
Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumardi, (2001). Peningkatan Mutu Pendidkan Lewat Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: BPK
Penabur.
Tarigan. dkk. (1985). Membaca dalam Kehidupan. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. (2001). Membaca: Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Penerbit Angkasa.
UUSPN No. 20 tahun 2003 Tentang Pendidikan.
Wahyono, H. (2007). Peranan Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|41
Download