Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI 19 BANDA ACEH Cut Marlini1 dan Sariman2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kemampuan membaca dengan hasil belajar bahasa Indonesia di SD Negeri 19 Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri 19 Banda Aceh tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 142 orang dan dengan penarikan sampel yaitu kelas IV dengan jumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi. Berdasarkan hasil temuan didapati bahwa nilai siwa hasil belajar bahasa Indonesia yaitu 77,05, chi kuadrat hitung = 4,24 < 9,49 = chi kuadrat , maka diterima jadi data tersebut berdistribusi normal untuk taraf 5 % atau 0,05. 0,364 > (0.306) jadi Ho ditolak. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca dengan hasil belajar bahasa Indonesia SD kelas IV Negeri 19 Banda Aceh. Kata Kunci: Kemampuan Membaca. Hasil Belajar. Bahasa Indonesia. 1 Cut Marlini, Dosen PGSD STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. 2 Sariman, Alumni STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|28 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... Belajar bahasa Indonesia diarahkan PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk membina untuk meningkatkan kemampuan peserta kepribadiannya didik untuk berkomunikasi dalam bahasa sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat Indonesia dengan baik dan benar, baik dan kebudayaan. Menurut UU No 20 tahun secara lisan maupun tulisan, 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan menumbuhkan apresiasi terhadap hasil terencana untuk mewujudkan suasana belajar karya dan proses pembelajaran agar peserta didik Standar kompetensi mata pelajaran bahasa secara aktif mengembangkan potensi dirinya Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, minimal peserta didik yang menggambarkan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, penguasaan ahklak berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan kesastraan manusia pengetahuan, serta Indonesia. keterampilan dan sastra Indonesia. Negara”. Oleh karena itu untuk mewujudkan Membaca merupakan kecakapan semua itu perlu adanya bimbingan atau fundamental anak paling penting yang akan didikan melalui pembelajaran. selalu Menurut Indonesia kamus (1991:232) besar pendidikan dipelajari. kesuksesan. Di sekolah, dunia kerja, dan adalah dalam kehidupan. Tanpa latar belakang membaca atau mendewasakan berarti bahasa proses pengubahan dan tata laku seseorang kelompok Membaca yang baik, anak benar-benar orang dalam usaha menderita, karena pada kecakapan membaca manusia melalui upaya ilmiah sebagian proses belajar di masa-masa pengajaran dan pelatihan. Jadi pendidikan yang dapat dimaknai sebagai proses perubahan dipertaruhkan. Para pendidik dan psikolog tingkah laku anak didik agar menjadi manusia agaknya sepakat bahwa anak yang tidak bisa dewasa yang mampu hidup mandiri dan membaca secara praktis adalah anak yang sebagai dalam tidak berpendidikan, dan jika pada usia 8 atau lingkungan alam sekitar dimana individu itu 9 tahun dia tidak dapat membaca dengan baik, berada. maka kesempatan menjadi pembaca yang baik anggota masyararakat Kemampuan membaca merupakan sangat akan tipis. datang dan Sungguh kesuksesan kenyataan yang dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. menyedihkan bahwa anak yang tidak bisa Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak membaca segera memiliki kemampuan membaca maka indisipliner terbesar di sekolah. Rasa frustasi ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mereka mempelajari berbagai bidang studi pada menyadari bahwa sarana memahami dan kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak mengekpresikan dirinya (mulut) benar-benar harus tidak mencukupi, dan mereka benar-benar belajar membaca agar ia dapat cenderung mencapai menjadi puncaknya masalah ketika membaca untuk belajar. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|29 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... menolak sekolah dan seluruh proses belajar mengerti apa yang tersirat dalam bacaan. (Hainstock dalam Wulansari, 2010:6). Membaca dalam hati ini hanya menggunakan Tujuan dari penelitian ini adalah ingatan visual (visual memory) yang untuk memaparkan “Hubungan Kemampuan melibatkan pengaktifan, mata dan ingatan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa (Tarigan, 1985:30). Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 19 Harus disadari benar-benar bahwa Banda Aceh”. keterampilan KAJIAN PUSTAKA bagi semua ilmu pengetahuan. Pada membaca membaca merupakan kunci dalam hati ini anak-anak mencapai kecepatan 1. Pengertian Membaca Menurut Tarigan (2001:7). Membaca dalam membaca, dalam pemahaman frase- adalah suatu proses yang dilakukan serta frase, memperkaya, keuntungan dalam hal dipergunakan oleh pembaca keakraban dengan sastra yang baik. memperoleh pesan, yang untuk hendak Sebagian besar kegiatan membaca disampaikan oleh penulis melalui media yang dilakukan masyarakat adalah kegiatan kata-kata atau bahasa. Ahuja (dalam Nenden membaca dalam hati. Membaca dalam hati Wulansari 2010:16) “Membaca merupakan ini jauh lebih ekonomis, dapat dilakukan di suatu keterampilan yang kompleks yang segala tempat sebagai contoh, kita sering melibatkan serangkaian keterampilan yang melihat orang membaca dengan asiknya lebih kecil lainya”. selanjutnya menurut dalam bus, kereta api, di tempat tidur, dan Smith Nenden lain-lain tanpa mengganggu orang lain. Wulansari, 2010:16) Membaca merupakan Dalam garis besarnya membaca dalam hati suatu proses membangun pemahaman dari dapat dibagi menjadi 2 yaitu : membaca dari teks yang tertulis. ekstensif dan membaca intensif (Tarigan, (dalam Ginting dalam Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan membaca adalah suatu proses yang dilakukan pembaca untuk memproleh pesan yang disampaikan penulis dan memahaminya. 1985:30). Untuk lebih jelasnya, kedua hal tersebut akan diuraikan di bawah ini. 1) Membaca Ekstensif Membaca ekstensif berarti membaca secara luas objeknya meliputi sebanyak mungkin 2. Jenis-jenis Membaca dalam waktu yang sesingkat Adapun jenis-jenis membaca yang mungkin. Pengertian atau pemahaman yang akan dibahas adalah beberapa saja dari bertaraf relatif rendah (Tarigan, 1985:31). banyak ada. Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca Berikut akan diuraikan diantaranya sebagai ekstensif adalah untuk memahami isi bacaan berikut: yang penting dengan cepat dan dengan a. jenis-jenis membaca yang Membaca Dalam Hati Membaca dalam hati merupakan membaca untuk memahami isi bacaan dan ISSN 2355-0066 demikian membaca secara efisien dapat terlaksana, contoh : orang yang membaca surat kabar. Jurnal Tunas Bangsa|30 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... (eksplisit). Artinya yaitu pembaca 2) Membaca Intensif Membaca seksama, telaah intensif teliti, adalah dan studi penanganan berusaha menangkap hanya informasi yang terletak secara literal (reading the lines) terpirinci yang dilaksanakan di dalam kelas dalam terhadap suatu tugas yang pendek- pendek, menangkap makna yang lebih dalam lagi, kira-kira dua sampai empat halaman setiap yakni makna-makna tersirat , baik pada hari, tataran latihan kosakata, pola-pola dan kalimat, diskusi umum latihan bacaan antar dan tidak baris (by berusaha the lines). yang Kemampuan membaca literal merupakan merupakan bagian dari membaca intensif. kemampuan membaca yang paling rendah, Yang termasuk ke dalam membaca intensif karena selain membaca lebih banyak bersikap sebagai berikut. pasif juga tidak melibatkan berpikir kritis. a) Membaca Telaah Isi Dengan kata lain, ketika melakukan proses Membaca telaah isi adalah suatu bacaan membaca, sang pembaca hanya berusaha menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan menerima berbagai hal yang tersurat dari berpikir serta keterampilan menangkap ide- kata-kata ide yang tersirat dalam bacaan. dikemukakan oleh pengarang (Harras, 1997: b) Membaca Telaah Bahasa dengan bacaan rohaniah. Begitu atau yang d. Membaca Pemahaman lebih yang konkrit atas bentuk isi, atau atas dan dibacanya 223). Pada hakikatnya segala sesuatu, lebih- jasmaniah yang pula yang terdiri atas isi dan bahasa. Tarigan bahwa (1985:56) membaca prinsipnya menegaskan telaah sama isi dengan pada membaca pemahaman. Jenis membaca ini biasanya digunakan untuk memahami standar-standar b. Membaca Nyaring Membaca nyaring adalah suatu atau norma-norma kesastraan, Saranata kegiatan yang ditandai dengan keluarnya (dalam Setiawan bunyi defenisi membaca pemahaman merupakan bacaan secara lengkap dengan bacaan 2014:23) menyatakan menggunakan intonasi baca yang baik atau jenis yang aktivitas atau kegiatan untuk melatih siswa menyuarakan agar mereka lebih lancar membaca dengan tujuan untuk keperluan studi menambah mengeluarkan suara dan membaca teknis ini pengetahuan dengan meperoleh informasi. apa dilakukan yang dibaca tanpa dengan dianggap sebagai kegiatan membaca yang Dari beberapa pendapat di atas, sangat mudah dan siapapun seolah-olah dapat secara singkat dapat disimpulkan bahwa melakukannya (Tarigan, 1985: 22). membaca pemahaman bertujuan memahami c. Membaca Literal Membaca literal merupakan kegiatan membaca untuk mengenal dan menangkap arti (meaning) yang tertera secara tersurat ISSN 2355-0066 pesan yang disampaikan oleh penulis secara tertulis. Karena membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, rumit, dan Jurnal Tunas Bangsa|31 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... mencakup atau melibatkan serangkaian suatu paragraf, dan (b) menyuruh keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. para siswa membuat rangkuman dari Setiap guru bahasa berusaha membantu serta suatu paragraf. membimbing dan mengembangkan 3. Pengertian Kemampuan Membaca keterampilan membaca para siswa agar Menurut Lerner dalam Abdurrahman mereka tidak mengalami kesulitan dalam (dalam memahami dan mendapatkan informasi dari membaca merupakan dasar untuk menguasai suatu bacaan. Usaha itu menurut Tarigan berbagai bidang studi. Jika anak pada usia (1985 :15) dapat dilaksanakan dengan cara sekolah permulaan tidak segera memiliki antara lain sebagai berikut. kemampuan 1. Guru dapat siswa/siswi mereka menolong memperkaya dengan para kosakata jalan : (a) Mulyadi 2009:11) membaca mengalami kemampuan maka banyak ia kesulitan akan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak memperkenalkan sinonim, antonim, harus paraprase, kata-kata yang berdasar membaca untuk belajar. Menurut Mercer sama, (b) memperkenalkan imbuhan, dalam yang mencakup awalan, sisipan, dan 2009:11) “Kemampuan membaca tidak hanya akhiran, (c) mengira ngira makna memungkinkan kata-kata dari konteks atau hubungan kemampuan kerja dan penguasaan berbagai kalimat, bidang akademik tetapi juga memungkinkan dan (d) kalau perlu belajar membaca Abdurrahman agar (dalam seseorang dapat Mulyadi meningkatkan menjelaskan arti suatu kata abstrak berpartisipasi mempergunakan bahasa daerah atau budaya, politik, dan menemukan kebutuhan bahasa ibu siswa. emosional”. Berdasarkan beberapa pengertian 2. Guru dapat membatu para siswa di atas dapat dalam ia kehidupan disimpulkan sosial, kemampuan untuk memahami makna struktur- membaca adalah kesanggupan melakukan struktur kata, aktivitas komplek baik fisik maupun mental sebagainya kalimat, dengan cara dan yang untuk meningkatkan keterampilan kerja, dikemukakan di atas, disertai dengan penguasaan berbagai bidang akademik, serta latihan seperlunya. berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat 3. Guru memberikan menjelaskan sindiran, serta pengertian kiasan, ungkapan, pepatah, dan lain-lain dalam bahasa daerah. 4. Guru dapat Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam serta bahasa Indonesia dengan baik dan benar, memastikan pemahaman para siswa baik secara lisan maupun tulisan, serta dengan berbagai cara, misalnya : menumbuhkan (a) karya menanyakan ISSN 2355-0066 menjamin 4. Pembelajaran Bahasa Indonesia apa ide pokok apresiasi kesastraan terhadap hasil manusia Indonesia. Jurnal Tunas Bangsa|32 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... Standar kompetensi mata pelajaran bahasa berbahasa Indonesia sehingga mereka Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan pandai bercanda minimal peserta didik yang menggambarkan temannya, penguasaan andal membujuk atau mempengaruhi pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini dengan ahli menjual gagasan, orang lain. 3. Manfaat rekreasi, merupakan dasar bagi peserta didik untuk pengajaran bahasa memahami baik dan merespon situasi lokal, teman- yakni bahwa Indonesia yang dapat menjadikan regional, nasional, dan global (Depdiknas, gemar 2003:231) membaca contoh bacaan yang baik Menurut Sumardi membaca. siswa Karena sering (2001:1-3), (bacaan, teks, atau karya satra), siswa pengajaran bahasa Indonesia yang baik dan menjadi haus akan bacaan yang baik. benar Mereka memberikan manfaat yang besar dapat bagi peningkatan mutu pendidikan, adapun kesenangan manfaatnya adalah: bacaan 1. Manfaat akademis, yakni bahwa menemukan atau yang menciptakan rekreasi baik itu dari dalam pembelajaran yang pengajaran bahasa Indonesia yang menyenangkan, baik dapat menjadikan siswa mahir amatlah diharapkan sehingga kegiatan berbahasa belajar mengajar siswa dapat tercapai. Indonesia sehingga ia guru lebih mudah dan lebih cepat dalam Jadi belajar melaksanakan tugasnya secara baik karena bahasa pengantar guru peranan diharapkan semua mata pelajaran adalah bahasa sesuai profesinya. Indonesia. profesi maka penguasaan berbagai Indonesia Pengajaran yang bahasa baik dapat hal sebagai Guru dapat sebagai kompetensi memberikan teknik membaca-belajar melaksanakan yaitu teknik membaca cepat dan ditingkatkan. tepat, kompentensi dalam proses belajar artinya siswa mampu menangkap dan memahami intisari mengajar teks memanfaatkan yang dibacanya. Pengajaran tugas dalam harus Peningkatan adalah memilih metode dan belajar bahasa Indonesia yang baik juga mengajar yang tepat. Guru yang dapat dapat mengasah penalaran siswa. memilih dan memanfaatkan metode Tugas mengarang, misalnya menulis mengajar dengan baik merupakan laporan, dapat melatih siswa berpikir salah satu ciri guru runtut, teratur, dan teliti. sehingga mampu mengembangkan 2. Manfaat sosial, yakni bahwa pengajaran bahasa Indonesia dapat mengembangkan ISSN 2355-0066 siswa yang efektif siswa secara professional (Wahyono, 2007:3). terampil Jurnal Tunas Bangsa|33 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... Siswa yang tidak mampu membaca dengan dalam baik akan mengalami mengikuti kegiatan kesulitan pembelajaran Indonesia yang mencakup keterampilan membaca, keterampilan menulis, keterampilan manyimak, keterampilan untuk semua mata pelajaran. Siswa akan mendengar. Hakikat menyimak berhubungan mengalami kesulitan dalam menangkap dan dengan memahami informasi yang disajikan dalam Sugiyono berbagai buku pelajaran, buku-buku bahan menyatakan bahwa mendengar adalah proses penunjang aktif dari menerima, memproses dan terkait tertulis dan yang sumber-sumber lain. Akibatnya, belajar kemajuan mendengar. dengan Sedangkan dalam Prasetyo peransangan, menurut (2013:19) hal-hal yang belajarnya juga lamban jika dibandingkan berhubungan dengan pendengaran, sedangkan dengan keterampilan membaca termasuk didalamnya teman-temannya mengalami yang kesulitan tidak dalam membaca (Nuryati dalam Devina Aria Sari, 2007:8). adalah keterampilan atau kemampuan pemahaman bahasa. Menurut Gagne (1994:3) Dalam kegiatan membaca terjadi belajar merupakan perubahan disposisi atau proses pengolahan informasi yang terdiri kecakapan manusia, yang berlangsung selam atas informasi periode waktu visual, merupakan perilaku itu informasi nonvisual. visual Informasi dan informasi yang dapat diperoleh melalui indera tertentu, tidak dan berasal perubahan dari proses pertumbuhan. penglihatan, sedangkan informasi Berdasarkan pendapat beberapa ahli nonvisual merupakan informasi yang sudah diatas tentang hasil belajar dan uraian tentang ada dalam benak pembaca. Karena setiap bahasa pembaca yang menyimpulkan bahwa hasil belajar bahasa menggunakan Indonesia adalah hasil pengukuran kuantitatif menafsirkan yang berbentuk nilai dan merupakan bukti informasi visual dalam bacaan, maka isi keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa bacaan itu akan berubah-ubah sesuai dengan setelah memperoleh berbagai pengalaman pengalaman penafsirannya. Pembaca yang dari intraksi edukatif dalam mempelajari telah lancar pada keterampilan berbahasa Indonesia. apa yang memiliki berbedabeda dan pengalaman itu pengalaman dia untuk umumnya meramalkan dibacanya dan kemudian menguatkan atau menolak ramalannya itu berdasarkan bacaan apa yang terdapat dalam (Nuryati Dalam Devina Aria Sari, 2007: 4-5). maka penulis METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi, maksudnya adalah penelitian empiris untuk mengetahui 5. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Menurut Indonesia Keraf dalam Prasetyo hubungan dua variabel atau lebih secara sistematis tanpa melakukan (2007:19) bahasa indonesia adalah ilmu yang perlakuan maupun mempelajari variabel penelitian berdasarkan pengukuran ISSN 2355-0066 keterampilan berbahasa manipulasi perlakuanterhadap Jurnal Tunas Bangsa|34 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... terhadap gejala-gejala pada diri responden secara tertulis oleh responden sehingga (Sugiyono, 2013:224).Pada penelitian ini diperoleh informasi tentang diri pribadi atau yang menjadi populasinya adalah seluruh hal-hal yang ia ketahui. Selanjutnya data Siswa SD Negeri 19 Banda Aceh yaitu dianalisis berjumlah bebas dan terikat. 143 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri 19 pengumpulan data menggunakan variabel HASIL PENELITIAN Banda Aceh yang berjumlah 30 siswa. Teknik dengan Data yang dikumpulkan penulis dari pada dua sumber, yakni data nilai angket membaca penelitian ini adalah dengan menyebarkan dan nilai raport Bahasa Indonesia. angket yaitu pertanyaan tertulis untuk dijawab Tabel 4.4 Jawaban Angket Kemampuan Membaca Nomor Soal No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Inisial NL IF MD TI PM HM MZ MH DJ SD MS FS FR RA AF AM MH NK ML MI RM TM AP AN MN AM RA FD RP SL ISSN 2355-0066 Jumlah 1 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 4 6 4 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 4 4 6 2 4 4 4 4 6 6 4 6 6 6 6 4 4 4 4 6 4 6 4 6 6 6 4 4 6 6 6 6 6 6 3 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 4 4 6 4 4 4 6 6 6 4 4 6 4 6 6 6 4 2 4 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 6 2 4 6 6 4 2 6 4 4 4 6 4 5 4 6 2 4 6 4 4 4 6 6 6 4 6 4 4 6 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 2 6 6 4 4 6 4 6 4 4 4 6 6 4 6 2 4 6 6 6 6 4 6 4 6 4 6 7 8 4 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 6 4 2 6 4 4 6 6 4 6 6 6 6 4 6 6 6 6 2 6 6 6 6 6 6 4 6 4 6 6 4 4 6 6 6 6 Jumlah 9 6 6 2 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 2 4 2 6 6 6 6 6 6 6 2 4 6 2 4 6 2 10 6 6 6 4 6 6 6 4 6 4 6 4 4 6 6 6 4 4 2 4 6 6 6 6 6 4 4 4 6 6 11 6 2 6 6 6 4 6 4 4 6 4 4 6 6 6 6 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 12 4 4 4 4 2 4 6 6 4 6 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 4 4 4 6 6 4 13 6 4 2 6 6 6 6 6 4 6 6 4 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 14 6 4 2 2 4 4 6 2 2 2 4 4 6 2 2 2 2 4 4 4 6 6 4 2 4 4 6 4 6 6 15 6 6 6 6 6 6 6 6 2 6 6 4 4 2 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 76 74 62 74 82 80 82 76 74 80 82 60 78 66 64 76 70 80 70 80 90 86 76 74 76 80 76 76 86 82 2.288 Jurnal Tunas Bangsa|35 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... Tabel 4.6 Nilai Raport Semester Ganjil Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri 19 Banda Aceh Tahaun Ajaran 2015/2016 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Inisial NL IF MD TI PM HM MZ MH DJ SD MS FS FT RA AF AM MH NK ML MI RM TM AP AN MN AM RA FD RP SL Nilai 76 76 76 79 79 87 81 79 77 79 80 77 80 78 77 76 79 79 76 78 77 77 78 78 71 76 75 77 77 78 Jumlah 2.333 1. Uji Normalitas Untuk pengujian hipotesis, penulis menggunakan taraf signifikan 5% atau 0.05 dengan derajat kebebasan dk = n-2. Tabel 4.7 Kelas Interval No Kelas interval 1 2 3 4 5 6 ISSN 2355-0066 55-61 62-68 69-75 76-82 83-89 90-96 F 1 3 6 17 2 1 F. 58 65 72 79 86 93 3,364 4,225 5,184 6,241 7,396 8,649 58 195 432 1,343 172 93 F. 3,364 12,675 31.104 106,097 14,792 8,649 Jurnal Tunas Bangsa|36 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... a. Menentukan mean 1) = = b. Menentukan simpangan baku = 76,26 (rata-rata S= nilai angket membaca). s= 2) = = = 77,76 (rata-rata nilai raport). Setelah penulis memperoleh data sampel penelitian dalam kebiasaan membaca dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas s= = 32 IV SD Negeri 19 Banda Aceh. Penulis dapat mengetahui rata-rata tingkat kemampuan membaca siswa tergolong tinggi dengan ratarata skor 76,26. Tabel 4.8 Frekuensi No Batas Kelas Z Luas o-z 1 2 3 4 5 6 54,5 61,5 68,5 75,5 82,5 89,5 - 0,55 - 0,33 - 0,11 0,10 0,32 0,53 0,2912 0,3707 0,4562 0,5398 0,6255 0,7019 Luas Tiap Kelas Interval 0,0795 0,2745 0,0836 0,0857 0,0764 0,0764 2,38 8,23 2,50 2,57 2,29 2,29 1 3 6 17 2 1 ∑ c. Merumuskan formulasi hipotesis f. =30 Mencari Chi-kuadrat hitung Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal. d. Menentukan taraf nyata dan chikuadrat tabel α = 0.05 dengan dk = k – 2 = 6 - 2 = 4 = = + + 9,49 e. Menentukan kriteria pengujian Ditolak, jika + + + hitung ≥ tabel Diterima, jika hitung < tabel ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|37 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... = + + + + Kesimpulan: chi kuadrat hitung = 4,24 < 9,49 = chi kuadrat , maka diterima jadi data tersebut berdistribusi normal untuk taraf 5 % atau 0,05. + 2. Uji Korelasi = 4,24 Tabel 4.9 Korelasi Kemampuan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia No. Inisial 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 NL IF MD TI PM HM MZ MH DJ SD MS FS FR RA AF AM MH NK ML MI RM TM AP AN MN AM RA FD RP SL Jumlah N = 30 ∑X = 2.276 ∑Y = 2,333 ∑X2 = 174,200 ∑Y = 181,931 2 ISSN 2355-0066 Kemampuan Membaca (x) 76 74 62 68 82 80 82 76 74 80 82 60 78 66 64 76 70 80 70 80 90 86 76 68 76 80 76 76 86 82 2.276 Nilai Nilai Raport Bahasa Indonesia (y) 76 76 76 79 79 87 81 79 77 79 80 77 80 78 77 76 79 79 76 78 77 77 78 78 71 76 75 77 77 78 2,333 XY X2 Y2 5,776 5,476 3,844 4,624 6,724 6,400 6,724 5,776 5,476 6,400 6,724 3,600 6,084 4,356 4,096 5,776 4,900 6,400 4,900 6,400 8,100 7,396 5,776 4,624 5,776 6,400 5,776 5,776 7,396 6,724 174.200 5,776 5,776 5,776 6,241 6,241 7,569 6,561 6,241 5,929 6,241 6,400 5,929 6,400 6,084 5,929 5,776 6,241 6,241 5,776 6,084 6,084 6,084 6,084 6,084 5,041 5,776 5,625 5,929 5,929 6,084 181,931 = 176,678 XY 5,776 5,624 4,712 5,372 6,478 6,960 6,642 6,004 5,698 6,320 6,560 4,200 6,240 5,148 4,928 5,776 5,530 6,320 5,320 6,240 6,930 6,622 5,928 5,304 5,396 6,080 5,700 5,852 6,622 6,396 176,678 Jurnal Tunas Bangsa|38 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... N xy x y Rxy = rxy= rxy= N x x N y 2 y 2 2 Keputusan : 30.176,678 (2,276)(2,333) 30.174,200 (5,180,176)30.181,931 (5,442,889) 5,300,340 5,309,908 5,226,000 5,180,1765,457,930 5,442,889 9,568 45,82415,041 rxy = 0,364 > (0.306) jadi Ho ditolak Kesimpulan : Ada antara hubungan hubungan yang signifikan kemampuan membaca dengan hasil belajar bahasa Indonesia kelas 9,568 689,238,784 rxy = rxy = 2 IV SD Negeri 19 Banda Aceh PEMBAHASAN 9,568 26,253 Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh simpulan bahwa hipotesis alternatif rxy = 0,364 Dari hasil perhitungan pengolahan data, maka data diperoleh dan penelitian ini diterima, yang berarti ada hasil hubungan yang signifikan antara hubungan korelasi antara kemampuan membaca dengan hasil belajar bahasa Indonesia pada SD kemampuan membaca dengan hasil belajar Negeri 19 Banda Aceh tahun pelajaran bahasa Indonesia pada kelas IV SD Negeri 19 2015/2016 sebesar 0.364 Nilai tersebut Banda Aceh. Hal ini berarti bahwa semakin menunjukan korelasi sebagaimana yang yang positif dijelaskan Sudjana siswa akan diikuti dengan peningkatan hasil (2010:365). bahwa : tinggi kemampuan membaca yang dimiliki “koefesien korelasi didapat belajar bahasa Indonesia. hubungan -1 < r < +1. Harga-harga yang bergerak korelasi antara -1 dan + 1 dengan tanda positif menyatakan korelasi langsung Berdasarkan data terlihat bahwa ratarata keterampilan membaca siswa mencapai 76,26. korelasi positif. Dengan keterampilan membaca tersebut berdampak pada hasil belajar bahasa Pengujian Hipotesis = df = n – 2 df = 30 – 2 = 28 α = 0,05 maka = 0, 306 dpk : Indonesia Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan kemampuan membaca terhadap > = Ho ditolak < = Ha diterim ISSN 2355-0066 hasil belajar bahasa Indonesia Pada siswa Jurnal Tunas Bangsa|39 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... SIMPULAN kelas IV SD Negeri 19 Banda Aceh, hal ini dibuktikan dari uji R diperoleh. 0,364 > (0.306). Dari hasil pengolahan data diperoleh chi kuadrat hitung = 4,24 < 9,49 = chi kuadrat tabel , maka diterima. jadi data tersebut Dari penelitian dan analisis yang berdistribusi normal untuk taraf 5 % atau 0,05 dilakukan ada beberapa hal yang perlu Dari perhitungan korelasi diperoleh koefisien dibahas yaitu: Bahwa penelitian ini telah korelasi sebesar = 0,364, kemudian dilanjutkan dengan uji r 0,364 > berhasil menunjukan korelasi yang terjadi (0.306) jadi Ho ditolak. Hal ini berarti antara hubungan kemampuan membaca ada hubungan yang signifikan antara dengan hasil belajar bahasa Indonesia pada kemampuan membaca dengan hasil belajar SD kelas IV dan V Negeri 19 Banda Aceh. kelas IV SD Negeri 19 Banda Aceh. Hubungan yang terjadi sangat kuat dan berarti Kemampuan membaca mempunyai korelasi yang positif dengan hasil belajar bahasa ( r = 0,364) Karena itu naik turunya prestasi Indonesia, jadi semakin tinggi kemampuan dalam hasil belajar bahasa Indinesia dapat membaca semakin tinggi jug a hasil belajar diprediksi oleh kemampuan membaca. ISSN 2355-0066 bahasa Indonesia. Jurnal Tunas Bangsa|40 Cut Marlini dan Sariman, Hubungan Kemampuan Membaca... DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2005), Manajemen Penelitian. Jakarta : Rinika Cipta. Depdiknas, (2003). Standar Kompetensi: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dan MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas, (2005). Bahasa dan Sastra Indonesia: Metode Pembelajaran Bahasa Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Devina Aria Sari (2007) Peningkatan Prestasi Belajar membaca Dengan Model Pembelajaran Asistensi Pada Siswa Kelas VII E Sekolah Menengah Pertama 3 Colomadu Kabupaten Karanganyar. Gagne, Robert M. 1994. The Conditions Of Learning. New York : Holt, Rinchart and Winston Harrras, Drs.Kholid A. dkk. 1997. Membaca I. Jakarta : Universitas Terbuka. Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kamus besar bahasa Indonesia (1991) pengertian pendidikan. Mulyadi. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Tahun Pelajaran 2009/2010. Presetyo Anggra P. Hubungan Antara Keterampilan Musik Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa SD tahun ajaran 2007/2008. Setiawan Eka. Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Membaca Scanning ( Membaca Memindai) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014. Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka cipta. Sudjana, Nana. 2010. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung Remaja Rusdakarya. Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sumardi, (2001). Peningkatan Mutu Pendidkan Lewat Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: BPK Penabur. Tarigan. dkk. (1985). Membaca dalam Kehidupan. Bandung : Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. (2001). Membaca: Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa. UUSPN No. 20 tahun 2003 Tentang Pendidikan. Wahyono, H. (2007). Peranan Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|41