Untitled - WordPress.com

advertisement
Debat Resmi Hindu dan
Kristen
Desember 2009
Desember 2009
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Hare Kṛṣṇa,
Salam sejahtera untuk semua.
Mungkin perdebatan merupakan sesuatu yang tercela bagi sebagian orang,
namun juga merupakan sesuatu yang sangat menarik dan berguna bagi sebagian orang
yang lain. Perdebatan adalah suatu usaha dalam membandingkan dua atau lebih konsep.
Tujuannya adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam masing-masing konsep
tersebut sehingga seseorang dapat mengambil kesimpulan, mana yang salah dan mana
yang benar, mana yang lebih baik atau mana yang tidak lebih baik. Dan orang yang
bijaksana akan menentukan pilihan secara rasional dan objektif. Khusus di sini adalah
agama sebagai objek debat.
Hindu juga merupakan salah satu agama besar di dunia selain Kristen. Tetapi, di
Indonesia kedua agama ini dipandang kecil, terlebih lagi terhadap agama Hindu.
Tentunya kami, sebagai tim penyusun e-book debat ini berharap agar kedua pihak,
yakni pihak pemeluk Hindu dan Kristen lebih memahami dua agama ini secara
mendalam. Sehingga kita bisa tahu apa yang seharusnya dan tidak seharusnya
dilakukan.
E-book debat ini pastinya akan sangat berguna terhadap para pencari kebenaran
atau ateis sekali pun yang ingin mencari warna baru dalam hidupnya. Perdebatan ini
dilakukan secara akademis sesuai permintaan pemilik tempat dan penyedia fasilitas
serta oleh lawan dialog yang beragama Kristen. Semoga, pendapat negatif yang tak
berasalan terhadap kedua agama ini menjadi terluruskan setelah membaca e-book ini.
Semoga debat ini memberikan gambaran pasti terhadap kedua agama. Akhir kata, kami
sebagai tim penyusun mengucapkan selamat membaca dan mendapat warna baru
dalam hidup dari e-book ini.
Om Santih Santih Santih Om.
Hare Bol!
Agustus, 2010
Tim Penyusun
Staf Vedasastra
ii | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................................................................... iii
Debat Resmi Hindu dam Kristen ........................................................................................................... 1
Kesimpulan oleh Kanaya......................................................................................................................... 42
Kesimpulan oleh Willie ............................................................................................................................ 44
Komentar dan Ralat ................................................................................................................................... 51
Sekilas Perbandingan Hindu dan Kristen .......................................................................................... 54
Referensi......................................................................................................................................................... 55
iii | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
DEBAT RESMI HINDU DAN KRISTEN
Debat ini adalah debat resmi yang dikutip dari:
http://www.ladangtuhan.com/komunitas/agama-kepercayaan-non-kristen/buktikankristus-adalah-tuhan!-%28hindu-on-christ%29/ tertanggal 14 Desember 2009, pada
pukul 15:17 WIB.
Yang tentunya telah disetujui dan bahkan difasilitasi oleh global moderator forum
tersebut. Pihak Hindu diwakili oleh ID Kanaya sedangkan pihak Kristen diwakili oleh ID
Willie.
Pernyataan pembuka oleh Kanaya:
Terimakasih pada Sdr. Willie yang mau menerima undangan saya dan terimakasih juga
pada GM yang bersedia menyediakan panggung untuk acara saya.
OK, sebagai warga negara yang baik, di sini saya tidak akan langsung mengatakan
bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Tidak perlu basa-basi lagi, saya ingin Sdr. Willie
membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Jika anda tidak bisa, maka giliran saya untuk
membuktikan bahwa Śrī Kṛṣṇa adalah Tuhan. Caranya sederhana, saya menyediakan
kriteria berikut dan jika kriteria-kriteria berikut dipenuhi maka Yesus atau Śrī Kṛṣṇa
terbukti sebagai Tuhan.
1. Tuhan itu maha mengetahui (omniscient),maka buktikanlah sebatas mana
kemahatahuan Yesus.
2. Tuhan itu maha ada/ada di mana-mana (omnipresent),maka buktikanlah
Yesus/bapa berada di mana-mana.
3. Tuhan itu maha kuasa (omnipotent), maka buktikanlah Yesus/bapa sebatas
mana kemahakuasaan mereka.
4. Tuhan itu maha kasih (mercyful), maka buktikan seberapa kasihkah Yesus itu.
Jika anda mengatakan mereka tiada batas, maka buktikanlah.
Saya tidak mutlak melarang anda mengeluarkan ayat-ayat kitab selagi itu bukan untuk
menguatkan pernyataan anda. Jika fakta berbicara “A”, lalu Yesus juga berkata “A”,
maka anda berhak mengeluarkan ayat itu sebagai bukti bahwa Yesus sesuai dengan
1|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
fakta dan demikian juga saya. Tetapi, jika ayat kitab berkata “Yesus adalah Tuhan” maka
anda tidak berhak mengeluarkannya dan demikian juga saya.
Ingin saya ingatkan, sebelumnya yakinkah anda ingin berdebat dengan saya? Jika
kurang yakin anda bisa mundur sekarang dan kita tutup thread diskusi ini.
Respon selanjutnya dari Willie:
Jika kita bertanya kepada suatu panel yang terdiri atas pakar-pakar dari berbagai
agama mengenai seperti apakah Tuhan dan bagaimana Tuhan telah menyatakan diriNya, kita akan mendengar banyak pendapat yang berbeda-beda sebanyak jumlah
anggota panel. Jawaban dari beberapa di antara mereka akan bertentangan dengan
jawaban yang lain-lainnya. Jika kita berpendapat bahwa apa yang disebut kebenaran
tidaklah bersifat relatif, maka tidak mungkin jawaban mereka semua benar. Misalnya,
jika seorang mengatakan bahwa Tuhan itu suatu pribadi (i.e. Yahudi) dan yang lain
mengatakan bahwa Tuhan itu bukan suatu pribadi (i.e. Buddhisme), maka pastilah
seorang dari mereka adalah salah. Siapakah yang dapat mengatakan dengan pasti
seperti apakah Tuhan? Satu-satunya yang dapat mengatakan dengan pasti adalah Tuhan
sendiri.
Bagaimana kalau seorang anggota panel tiba-tiba berdiri dan berkata, "Untuk
menjernihkan segala kebingungan tentang Tuhan saya berkata kepada Anda bahwa
SAYA ADALAH TUHAN! SAYA ADALAH JALAN, KEBENARAN, dan HIDUP!" ?
Pengakuan seperti itu harus dibuktikan kebenarannya. Orang itu mungkin menderita
penyakit jiwa, suka berkhayal tentang kebesaran, seorang penipu ulung, atau ia BENARBENAR TUHAN.
Justru pengakuan seperti itulah yang dicetuskan oleh Yesus tentang diri-Nya. Jadi
mengatakan bahwa Yesus 'sekedar' orang yang bermoral tinggi, atau guru yang baik,
sama sekali tidak tepat. Bukankah orang yang bermoral tinggi tidak akan berbohong,
sengaja ataupun tidak, apalagi mengenai hal mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa?
Orang yang bermoral tinggi tidak akan mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka
2|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
patut beriman kepadanya atau beribadah kepadanya. Ia juga tidak akan menyebabkan
banyak orang mati karena beriman kepada namanya.
Mengingat semuanya itu, saya membagi opening statement saya menjadi 2 bagian:
(1) Alkitab sebagai dasar yang objektif dan valid yang berbicara mengenai Yesus; dan
(2) Apa yang Alkitab katakan mengenai Yesus.
Okay, langsung saja.
I. Alkitab Sebagai Dasar Yang Objektif Dan Valid
Kita percaya bahwa Tuhan telah menyatakan diri-Nya dengan berbagai cara. Namun
cara itu masing-masing perlu diuji secara obyektif. Jika orang Kristen menguji
pernyataan-pernyataan tersebut dengan Alkitab, maka harus diuji terlebih dahulu
mengenai ke-bisa-dipercaya-nya Alkitab.
Mengapa harus Alkitab? Bukankah itu subjektif? Apakah Alkitab benar-benar objektif
untuk digunakan sebagai rujukan primer mengenai apa dan bagaimananya Yesus?
Okay, mari kita buktikan bahwa Alkitab adalah sumber paling bisa dipercaya yang
memberitahukan kita tentang Yesus yang kita perdebatkan.
[1] Testimoni Dari Para Saksi
Berbeda dengan banyak tulisan lainnya, Alkitab secara mutlak tidak hanya menyatakan
apa yang tertulis di dalamnya adalah sabda Tuhan, melainkan juga dapat dibuktikan
secara historis. Lukas mengawali Injilnya dengan klaim bahwa Injilnya "seperti yang
disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata" (Lukas 1:2).
Paulus mencatat bahwa saksi-saksi peristiwa Yesus yang tercatat dalam Alkitab
"kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya
telah meninggal" (1 Korintus 15:6). Tulisan-tulisan tersebut adalah tantangan bagi nonKristen untuk membuktikan sendiri kebenaran Alkitab dari saksi-saksi yang masih
3|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
hidup. Pihak-pihak yang menentang Kristen akan lebih mudah menjatuhkan Kristen
dengan menunjukkan bahwa yang ditulis Alkitab adalah salah karena saksi tidak
berkata seperti yang Alkitab katakan. Ini lebih mudah daripada harus mengejar-ngejar
dan membunuhi orang Kristen.
Alih-alih mampu membuktikan dari saksi-saksi yang melihat langsung peristiwa Yesus
tersebut, pihak-pihak non-Kristen justru memperkuat klaim Alkitab. Bukti-bukti
historisnya antara lain:
(a)
Talmud Yahudi, memperkuat Alkitab bahwa Yesus ternyata eksis, seorang
penyembuh, dan pembuat mukzizat walaupun kemudian disebut bahwa Ia
melakukannya dengan sihir. [1].
(b)
Testimonium Flavianum, adalah sebutan terhadap bagian dari The Antiquities,
tulisan dari sejarawan Greeko-Yahudi Flavius Josephus dari abad pertama, yang
mencatat bahwa Yesus telah hadir dan melakukan banyak keajaiban, yang lagi-lagi
memperkuat Alkitab. Catatan ini telah diintepolasikan oleh orang-orang Kristen
(kemungkinan besar dari abad ketiga), tapi setelah direkonstruksikan ulang oleh Edwin
M. Yamauchi, Ph.D (pernah menjadi presiden The Conference of Faith and History)
ternyata hanya 3 kalimat interpolasi yang disimpulkan dan tidak mengubah apapun
dari pesan yang disampaikan oleh Josephus. [2].
(c) Thallus (sejarawan Yunani pada tahun 52 M) dan Phlegon (sejarawan Romawi abad
pertama) menuliskan bahwa terjadi kegelapan pada saat penyaliban Yesus, persis
seperti yang Akitab katakan. Karya Thallus sendiri sejatinya telah hilang, namun kita
masih bisa mendapatinya dari tulisan Julius Africanus.
Dari sini kita sudah dapat kesimpulan bahwa Alkitab (Perjanjian Baru) ditulis ketika
saksi-saksi masih banyak yang hidup dan diperkuat oleh kesaksian sumber-sumber
non-Kristen yang mendukung pernyataan Perjanjian Baru. Bandingkan ke-dapatdipercaya-nya Alkitab tersebut dengan teks-teks Hindu dan Islam.
Berkaitan dengan teks Islam (Quran) yang baru ditulis abad ke-7, Siapa yang menjamin
bahwa kata-kata Quran yang diletakkan ke dalam mulut Yesus adalah benar-benar
pernah dikatakan oleh Yesus? TIDAK ADA, karena Yesus hidup 7 abad sebelum Quran,
4|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
jadi kata-kata Yesus dalam Quran adalah dongeng dan khayalan Muhammad belaka
yang sekedar berlindung di balik klaim wahyu bohong-bohongan yang tidak pernah bisa
dibuktikan.
Begitu pula dengan Regwedha yang merupakan Sruti tertua dari Wedha disusun melalui
tradisi oral dari abad ke-15 SM, tapi baru dituliskan sekitar tahun 300 SM. [3].
Lihatlah ada jarak 1.200 tahun sebelum Regwedha ini akhirnya dituliskan. Siapa yang
menjamin bahwa apa yang disusun pertama kali pada abad ke-15 SM telah dituliskan
dengan tepat di tahun 300 SM? TIDAK ADA. Mengapa? Karena saksi-saksinya sudah
mati semua. Siapa yang bisa menjamin bahwa Śrī Kṛṣṇa pernah eksis di muka bumi ini?
Mana buktinya? Mana kesaksian dari sumber-sumber non-Hindu?
Tanpa itu semua, Śrī Kṛṣṇa
hanya hidup di dunia mitos dan dongeng belaka
dibandingkan Yesus yang disaksikan secara historis oleh banyak pihak. Itulah sebabnya,
Swami Vivekananda mengatakan bahwa pembuktian Bhagavad Gita (epik Mahabarata)
secara historis adalah tidak penting (karena memang TIDAK BISA dibuktikan benarbenar terjadi), melainkan yang terpenting adalah poin-poin yang bisa diambil untuk
meningkatkan Dharma. Mahaguru dari misi Ramakrishna "..tidak ada kaitan antara
penelitian-penelitian historis ini dengan tujuan utama kita, yakni pengetahuan yang
memimpin kepada pencapaian Dharma. Bahkan jika semuanya sekarang mampu
dibuktikan salah secara historis, maka kita tidak akan kehilangan apapun...". [4].
Bagi saya, ini benar-benar pembodohan secara terang-terangan. Jika anda dan Swami
Vivekananda sudah tahu bahwa Bhagavad Gita hanyalah dongeng yang tidak bisa
dibuktikan secara historis tapi masih tetap ngeyel mempertahankannya hanya karena
kebenaran moralnya, maka teks suci Hindu ini tidak lebih baik dari dongeng "Kancil
nyolong timun" yang juga sama-sama salah secara historis walaupun benar secara
moral.
Jadi, berdasarkan kriteria saksi-saksi, baik yang pro maupun kontra, Alkitab sangat bisa
dipertanggung-jawabkan bila dibandingkan teks-teks Hindu.
5|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
(2) Kekayaan Manuskrip
Setelah dibuktikan bahwa Alkitab (Perjanjian Baru) ditulis segera setelah peristiwa
Yesus dan ada banyak saksi untuk mem-validasi tulisan di Alkitab, maka hal kedua yang
patut diajukan adalah banyaknya manuskrip Perjanjian Baru yang membuktikan bahwa
proses transmisi teks adalah bisa dipertanggung-jawabkan.
Ada lebih dari 24.600 naskah Perjanjian Baru, di mana 5.000 di antaranya adalah
naskah Yunani dari akhir abad pertama dan awal abad kedua (i.e. Papyrus John
Ryllands), dan sisanya kebanyakan adalah naskah Aramaik (Suryani), Ibrani, dan Koptik.
Andaikata semua naskah Perjanjian Baru lenyap pun kita masih dapat menghimpun
semua tulisan Perjanjian Baru (kecuali kira-kira sebelas ayat saja) dari tulisan bapakbapak Gereja purba yang semuanya ditulis sebelum tahun 325 Masehi. Para pakar
sejarah yang bukan Kristen pun harus mengakui bahwa dengan segala patokan ilmiah
dan sejarah yang dipakai untuk memeriksa kebenaran kuno manapun, Perjanjian Baru
lebih dari 99% akurat. Orang dapat saja memperdebatkan isinya, tetapi tidak dapat
memperdebatkan keabsahan sejarahnya. [5].
Ini, tentu berbeda dengan teks-teks Hindu yang walaupun punya 28.000 manuskrip tapi
waktu penulisannya sudah sangat terlambat semua (i.e. Regwedha yang ditulis 1.200
tahun setelah bentuk pertamanya). Inilah mengapa teks-teks Hindu tidak lengkap.
Sebagai contoh adalah Bhagavad Gita yang menceritakan epik Mahabarata.
Shankaracharya mengatakan bahwa Bhagavad Gita memiliki 700 ayat, tapi ada
beberapa manuskrip yang ternyata memiliki 745 ayat. [6]. Ini membuktikan bahwa
teks-teks Hindu tidak bisa dipertanggung jawabkan, sementara Alkitab mampu tahan
uji.
Sebenarnya ada banyak bukti, tapi saya ajukan 2 bukti ini lebih dulu (Testimoni Dari
Saksi & Kekayaan Manuskrip) yang menjadikan Alkitab sebagai dasar yang OBJEKTIF
dan paling valid untuk kita mendapatkan sumber tentang kehidupan, perkataan, dan
6|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
ajaran Yesus. Jadi tidak ada alas an untuk menolak Alkitab sebagai dasar argumentasi
selama argumentasi mengenai bukti-bukti eksternal ini belum disanggah. Oleh karena
itu, kita dapat yakin bahwa Alkitab adalah sumber yang valid, objektif, dan dapat
dipertanggung-jawabkan sehingga dari sana kita dapat mengambil kesimpulan
mengenai siapakah Yesus ini, terutama tentang ajaran Kristen mengenai ke-Tuhan-an
Yesus.
II. Apa Yang Alkitab Katakan Mengenai Yesus
Alkitab secara mutlak memberitahukan kepada kita bahwa Yesus adalah benar-benar
seorang manusia, dan dalam keadaan-Nya sebagai manusia itu, Ia menjalankan tugasNya sebagai seorang utusan, seorang nabi, seorang guru yang memberikan pengajaranpengajaran moral dengan tingkat tuntutan tertinggi, yakni agar manusia "sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna" (Matius 5:48). Guru yang
memberikan pengajaran moral tertinggi inilah yang kemudian menggemparkan jagad
Palestina abad pertama dengan klaim-klaim keilahian-Nya. Ia mengajarkan bahwa diriNya adalah manusia yang ilahi (anthropos theos) dan kemudian dijelaskan lebih lanjut
oleh Yohanes murid-Nya sebagai Sabda Allah yang mengambil wujud manusia (Yohanes
1:14).
Argumentasi terkuat yang mendukung ke-Tuhan-an Yesus membuat orang-orang yang
sezaman dengan Yesus sangat marah. Yesus menyebut diri-Nya dengan nama-nama dan
sebutan-sebutan Tuhan Perjanjian Lama, dan juga membiarkan orang lain menyebut
Dia dengan nama-nama dan sebutan-sebutan yang sama. Ketika Yesus menyebut diriNya dengan nama-nama ilahi, para pemimpin Yahudi demikian marahnya sampai
mereka berusaha membunuh Dia dengan tuduhan menghujat. Para penguasa Yahudi
tidak meragukan lagi bahwa guru dari Galilea itu mengaku diri-Nya Tuhan Yang
Mahakuasa.
Mahahadir
7|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
Tuhan ada "di dalam" segala sesuatu. Tuhan ada di mana-mana di alam semesta pada
saat yang sama. Itulah arti dari mahahadir. Tetapi percaya bahwa Tuhan ada "di dalam"
segala sesuatu tidak berarti bahwa segala sesuatu adalah bagian dari Tuhan (ala
Pantheisme pada Hindu). Mengenai Pantheisme Hindu ini dapat dilihat dalam
Chandogya Upanishad 6:2:
Aruni berkata:"..Bagaimana dapat ada sesuatu dari ketiadaan?... Ini (keberadaan, atau
Brahman) berpikir: 'Biarlah Aku menjadi banyak. Biarlah Aku terus bertumbuh'. (Aliran
pertumbuhan Brahman) ini menciptakan air... Air berpikir: 'Biarlah aku menjadi banyak.
Biarlah aku terus bertumbuh. (Aliran pertumbuhan air) ini menciptakan makanan
(bumi)'. Inilah sebabnya ketika di musim penghujan, makanan dihasilan secara
melimpah". [7].
Upanishad Hindu mengajarkan bahwa Brahman terus mengalir (ber-emanasi) dan hasil
dari emanasi adalah seluruh alam semesta, sehingga seluruh alam semesta ini pada
hakikatnya adalah Brahman (Williee's note: Brahman memiliki akar kata 'brh' yang
berarti 'berkembang, bertumbuh, meluas'). Jika ajaran Hindu ini memang benar, bahwa
segala sesuatu adalah bagian dari Tuhan, maka (maaf) upil saya adalah Tuhan dan
kotoran kambing adalah Brahman. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana Kanaya
akan menghormati upil saya atau kotoran kambing.
Dengan mengatakan bahwa Tuhan ada di mana-mana pada saat yang sama, itu tidak
berarti bahwa Tuhan ada di dalam segala sesuatu sehngga semua ciptaan dipandang
sebagai bagian dari Tuhan. Misalnya, walaupun Tuhan menjadikan pohon-pohonan,
maka sebatang pohon bukanlah bagian dari Tuhan.
Sama seperti Tuhan Mahahadir (Mazmur 139:7, Amsal 15:3), dengan demikian Ia
mampu menolong, menyelamatkan, mengasihi, membela, dan memenuhi kerinduan,
dan kebutuhan manusia yang terdalam, demikian jugalah Alkitab menyatakan Yesus
Mahahadir. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Sebab di mana dua atau tiga
orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka" (Matius
18:20). Ia berkata kepada mereka, "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:20). Rasul Paulus berkata, "Ia (Yesus) yang
8|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk
memenuhkan segala sesuatu" (Efesus 4:10).
Dikatakan bahwa Yesus tinggal di "dalam" hati setiap orang yang beriman kepada-Nya
(Roma 8:9, Galatia 2:20, Efesus 3:17, Kolose 1:27, Wahyu 3:20). "...Apakah kamu tidak
yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu?" (2 Korintus 13:5).
Manusia yang fana tidak akan mengaku dirinya tinggal di dalam hati orang-orang
percaya di seluruh dunia, bukan?
Mahatahu
Kalau kita mengatakan bahwa Tuhan Mahatahu, yang kita maksudkan adalah bahwa
Tuhan mengetahui segala sesuatu, aktual, dan potensial, sepanjang sejarah dan
kekekalan. Robert Passantino menjabarkan:
"Tuhan memiliki pengetahuan yang sempurna dan kekal tentang segala sesuatu. Segala
sesuatu diketahui oleh Tuhan. Kemahatahuan Tuhan tidak datang dengan cara yang
sama seperti pengetahuan datang kepada kita. Kita sampai pada pengetahuan dengan
belajar. Tuhan tidak melewati proses belajar untuk mengetahui. Kemahatahuan Tuhan
tidak datang melalui pemikiran, kesimpulan, indera, imajinasi, atau induksi atau
deduksi. Pengetahuan-Nya langsung ada, tajam, dan jelas, sesuai dengan kenyataan dari
segala sesuatu. Segala sesuatu diketahui oleh Tuhan". [8].
Dengan pengertian di atas, maka tidak ada ruang bagi Brahman untuk berpikir demi
mendapatkan pengetahuan (lihat kutipan Upanishad di atas). Ini memberikan celah
yang besar bahwa hakekat ke-Tuhan-an Hindu ini ternyata tidak mahatahu sehingga
harus berpikir dahulu sebelum akhirnya memperoleh pengetahuan.
Sebaliknya, walaupun dituliskan bahwa Yesus adalah Tuhan yang membatasi
penggunaan sifat-sifat ke-Tuhan-an-Nya (Filipi 2:7), tapi Alkitab tetap menggambarkan
Yesus sebagai Pribadi yang memiliki kemahatahuan: tahu segala sesuatu, yang lampau,
yang sekarang, dan yang akan datang. Dalam Yohanes 2:24-25 dikatakan bahwa Yesus
9|Debat Resmi Hindu dan Kristen
Desember 2009
"mengenal mereka semua" dan "tahu apa yang ada di dalam hati manusia". Muridmurid-Nya memberi kesaksian, "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala
sesuatu" (Yohanes 16:30). Petrus berkata, "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu.."
(Yohanes 21:17). Sesuai dengan kemahatahuan-Nya, dikatakan bahwa Yesus sudah
mengetahui sebelumnya tentang siapa yang akan mengkhianati Dia (Yohanes 6:64).
Berbicara tentang kemahatahuan Yesus, Dr. John Walvoord menyatakan:
"Dengan cara yang sama, kenyataan bahwa Kristus sudah lebih dahulu mengetahui
segala sesuatu diteguhkan dalam ayat-ayat lain (Yohanes 13:1, 13:11, 18:4, 19:28).
Sejalan dengan kemahatahuan-Nya, Ia dinyatakan sebagai hikmat Tuhan (1 Korintus
1:30). Kualitas-kualitas semacam ini tidak mungkin dimiliki oleh para nabi yang paling
berhikmat sekalipun! Itu merupakan bukti lainnya bahwa ia memiliki semua sifat
Tuhan.. [9].
Mahakuasa
Kata-kata bahasa Ibrani "El Shaddai" dapat diterjemahkan "Tuhan Mahakuasa".
Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus membuktikan kuasa-Nya atas dunia fisik.
Tetapi perkataan dan kebangkitan-Nya-lah yang menyatakan otoritas dan kuasa-Nya
atas segala ciptaan. Dr. John Walvoord menulis:
"Bukti tentang kemahakuasaan Kristus menyingkapkan fakta bahwa Ia memiliki sifatsifat lainnya yang ada pada Tuhan. Kadang-kadang kemahakuasaan itu terlihat dari
kekuatan fisik-Nya, tetapi lebih sering terlihat dari otoritas-Nya atas segala yang
diciptakan. Kristus memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Matius 9:6). Ia memiliki
kuasa di langit dan di bumi (Matius 28:18), kuasa atas alam (Lukas 8:25), kuasa atas
nyawa-Nya sendiri (Yohanes 10:18), kuasa untuk memberikan hidup kekal (Yohanes
17:2)..... kuasa untuk mengubah tubuh (Filipi 3:21). Karena kebangkitannya, 'Ia sanggup
juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah'
(Ibrani 7:25). Dia 'berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku
hingga pada hari Tuhan' (2 Timotius 1:12). Dan bahwa Ia 'berkuasa menjaga supaya
10 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh
kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya'.... Kemahakuasaan-Nya dalam hal apapun
terbatas pada apa yang kudus, bijaksana, dan baik". [10].
Kekal
Tuhan bersifat kekal. Ia melampaui waktu dan juga merupakan sumber waktu. Tidak
pernah ada dan tidak pernah akan ada saat di mana ia tidak ada (Keluaran 3:14,
Ulangan 22:26, 27, Habakuk 3:6). Tuhan sajalah yang bersifat kekal.
Yesus Kristus juga bersifat kekal. Ia tidak mempunyai "awal". Dalam menubuatkan
kelahiran Yesus, Sang Mesias, Nabi Mikha berkata, ".. tempat lahir Dia... yang hidup sejak
masa lampau yang tidak berawal!" (Mikha 5:1, FAYH). Nabi Yesaya mengatakan bahwa
Yesus akan disebut "Bapa yang Kekal" (Yesaya 9:5). Yesus berkata, "..sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku ada" (Yohanes 8:58). Willieam Barclay memberi komentar
sebagai berikut:
"Yesus tidak dibatasi oleh waktu. Keberadaan-Nya tidak pernah berawal dan tidak akan
pernah berakhir. Tentang Yesus, kita tidak dapat berkata bahwa Ia pernah ada. Kita
harus mengatakan bahwa Ia selalu ada. Di dalam Yesus kita melihat Tuhan yang tidak
dibatasi oleh waktu, yaitu Allah Abraham, Ishak,dan Yakub. Tuhan Yang Kekal". [11].
Tidak Berubah
Tuhan tidak berubah. Walaupun Ia bertindak menurut waktu-Nya, dan menjalin serta
mengubah hubungan menurut waktu-Nya, tapi hakikat ilahi, termasuk sifat-sifat-Nya,
tidak pernah berubah (Mazmur 33:11, Yesaya 46:9-10, Maleakhi 3:6, Yakobus 1:17).
Dia dapat diandalkan bahwa Dia akan mengasihi kita dengan kasih yang kekal dan Ia
memegang janji-janji-Nya. Sebagai manusia, Yesus mengalami perubahan fisik. Namun
mengenai sifat ke-Tuhan-an-Nya, Alkitab dengan tegas berkata, "Yesus Kristus tetap
11 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya" (Ibrani 13: . Yesus
adalah memiliki hakikat Tuhan yang tidak pernah berubah.
Memiliki Otoritas Untuk Membangkitkan Diri Sendiri
Sekalipun Yesus harus mengalami kematian sebagai manusia, Ia mengaku memiliki
kuasa dan otoritas untuk membangkitkan diri-Nya sendiri, yakni kuasa yang dimiliki
oleh Tuhan saja. Beberapa orang mungkin bertanya, "Jika Yesus adalah Tuhan,
bagaimana dikatakan dikatakan bahwa Ia membangkitkan diri-Nya sendiri?". Dalam
Yohanes 2:19, Yesus berkata, "Rombak Bait Allah ini (tubuh-Nya), dan dalam tiga hari
AKU akan mendirikannya kembali". Tentang hidup-Nya, Ia berkata, "Aku berkuasa
memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali" (Yohanes 10:18).
Patut Disembah
Alkitab menekankan bahwa hanya Allah saja yang berhak menerima penyembahan.
Yesus berkata kepada Iblis, "Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10, Lukas 4: . Tidak ada manusia
ataupun malaikat yang patut menerima penyembahan (Matius 4:10, Wahyu 19:20, 22:89), karena Tuhan tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain (Yesaya 42: .
Dalam bahasa aslinya, yakni Yunani, kata "penyembahan" yang dipakai dalam Alkitab
Perjanjian Baru adalah "proskuneo". Kata itulah yang dipakai Yesus waktu berkata
kepada Iblis bahwa hanya Allah sajalah yang patut disembah. Kata itu dipakai lebih
sering daripada kata lainnya untuk menggambarkan penyembahan kepada Allah
(Yohanes 4:24, Wahyu 5:14, 7:11, 11:16, dsb).
Setelah Yesus menyembuhkan seorang buta, orang itu berseru, "Aku percaya Tuhan!".
Lalu ia sujud menyembah-Nya [proskuneo dalam bentuk lampau] (Yohanes 9:38). Kata
Yunani yang sama dipakai Matius dalam Matius 14:33 ketika murid-murid menyembah
12 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Yesus setelah melihat Dia berjalan di atas air. Pada waktu yang lain, ketika murid-murid
melihat Yesus yang sudah bangkit, mereka "mendekati-Nya, dan memeluk kaki-Nya,
serta menyembah-Nya" (Matius 28:9). Jadi sebelum dan sesudah kebangkitan-Nya,
Yesus menerima penyembahan. Yesus yang sama, yang telah menghardik Iblis yang
mencobai Dia agar menyembah ilah lain, menerima penyembahan walau Ia berkata,
"Hanya Allah saja yang patut disembah". Ia menerima penyembahan itu sebagai hakNya.
Berbicara Sebagai Tuhan
Yesus berbicara tentang hal-hal yang hanya Tuhan saja yang berhak mengatakannya.
Pada suatu hari ketika orang-orang Farisi mengutus beberapa prajurit untuk
menangkap Dia, para prajurit itu kembali dengan tangan hampa. Ketika ditanya, kenapa
mereka tidak menangkap-Nya, jawaban yang dapat mereka berikan hanyalah, "Belum
pernah seorang manusia berkata seperti itu!" (Yohanes 7:46). Itu memang benar.
Membaca Injil, kita dibuat tertegun oleh kuasa ilahi yang dimiliki Yesus. Ia memanggil
orang-orang supaya datang kepada-Nya, dan menghimbau agar mereka mengikut Dia,
sekalipun mereka harus mati syahid. Ia berbicara dengan kuasa yang ada pada-Nya.
Guru-guru lain pada zamannya, yaitu ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, mengutip
Kitab Taurat dan Kitab Para Nabi untuk mendukung pandangan mereka, tetapi Yesus
berkata, "Sesungguhnya AKU berkata...".
Berbagai peristiwa yang terjadi membuktikan kebenaran otoritas-Nya. Roh-roh jahat
melarikan diri ketika mendengar perkataan-Nya. Angin dan laut menjadi tenang atas
perintah-Nya. Orang mati menjadi hidup lagi, yang timpang dapat berjalan, yang buta
dapat melihat. C.S. Lewis menulis:
"Orang yang adalah manusia semata-mata, tetapi mengatakan hal-hal yang dikatakan
oleh Yesus, bukanlah seorang guru moral yang besar. Ia adalah orang gila, setara dengan
orang yang mengatakan dirinya sebutir telur rebus, atau Iblis neraka. Anda harus
13 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
mengambil pilihan: Apakah orang itu adalah Anak Allah atau orang gila, atau sesuatu
yang lebih buruk daripada itu. Anda dapat mencap dia sebagai orang yang tolol, Anda
dapat meludahinya, dan membunuhnya sebagai setan, atau Anda dapat menyembah
sujud di kakinya dan memanggilnya Tuhan dan Allah. Tetapi janganlah kita mengatakan
bahwa ia adlah seorang guru moral yang besar. Itu adalah omong kosong. Yesus tidak
memberi kita peluang untuk membuat tafsiran semacam itu. Ia tidak bermaksud
memberi kita peluang untuk berbuat demikian.". [12].
Dapat dilihat, sesungguhnya Yesus tidak membuat pilihan yang terlalu susah untuk kita.
Kita hanya harus memilih apakah Ia, dengan ajaran-ajaran moral level tertinggi-Nya
seperti yang sudah ditunjukkan di atas, adalah: (a) Orang gila, atau (b) Benar-benar
Tuhan. Anda, dengan akal sehat dan hatiyang tulus sendirilah yang membuat pilihan
anda sendiri.
Works Cited:
Works Cited:
[1] M. Wilcox, ”Jesus in the light of His Jewish environment”, 1982, hal. 133
[2] The Antiquities 18.6-64 sebagaimana dikutip Lee Strobel, "Pembuktian atas
kebenaran Kristus", Gospel Press, 2002, hal.101-102
[3] http://www.britannica.com/EBchecked/topic/503627/Rigveda#
[4]http://en.wikisource.org/wiki/The_Complete_Works_of_Swami_Vivekananda/Volu
me_4/Lectures_and_Discourses/Thoughts_on_the_Gita
[5] Josh McDowell & Bart Larson, "Allah Menjadi Manusia", Lembaga Literatur Baptis,
2000, hal. 11
14 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Bhagavad_Gita#Date_and_text
[7] http://www.swamij.com/upanishad-chandogya.htm
[8] Robert Passantino, "The Nature and Attributes of God", Costa Mesa, CA: CARIS, 1980,
hal. 6
[9] John Walvoord, "Jesus Christ Our Lord", Chicago: Moody Press, 1969, hal. 29
[10] John Walvoord, ibid. Hal. 31
[11] Willieam Barclay, "The Gospel of John II", Philadelphia: Westminster Press, 1956,
hal. 42-43
[12] C.S. Lewis, "Mere Christianity", New York: MacMillan Publishing, 1960, hal. 56
Respon selanjutnya dari Kanaya:
Maaf, seharusnya tulisan ini saya sudah posting kemarin sebagai respon. Tapi karena
saya mendapat giliran pemadaman listrik maka baru hari ini saya merespon anda.
Bukan berarti saya butuh waktu lama untuk merespon anda karena saya sudah
memiliki bahan di komputer jadi tinggal copy-paste dan sedikit disusun.
OK, tampaknya Sdr. Willie kurang mengerti maksud saya. Saya bukan meminta anda
mengeluarkan ayat sebagai penguatan atas argumen anda. Yang saya minta, ketika
sebuah fakta berkata “A” maka anda berhak mengeluarkan ayat yang berbunyi “A”.
Contohnya: Dahulu kala ilmuwan berdebat mengenai bulan apakah ia bersinar dengan
sendirinya atau memantulkan sinar matahari. Dan hasilnya kita semua ketahui bersama
bahwa bulan memantulkan sinar matahari. Lalu, apa kata Veda mengenai bulan? Yayur
Veda bab XVIII.40 mengatakan “susumnah suryarasmiscandariama susumnah”
artinya sinar matahari yang disebut susumna menerangi bulan. Contoh lain: Saat para
ilmuwan terdahulu sibuk meneliti pelangi itu seperti apa, dan kini kita tahu bahwa itu
adalah pembiasan cahaya matahari. Lalu, apa kata Veda tentang pelangi? Di dalam Rg
15 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Veda II.5.2 “a yasmin sapta rasma yas talah” artinya matahari mengandung tujuh
sinar. Ini adalah bukti bahwa
r
Krsna itu Maha Tahu.
erbicara tentang
kemahatahuan, kita tunda dulu. Mari berbicara tentang keberadaan r Krsna.
ebelumnya, perlu saya kutip tulisan pada bagian belakang cover dari buku “Dialog
Timur- arat” berikut:
Akhirnya! Sebuah penilaian yang jernih dan ringkas terhadap dua tradisi teistik besar
dunia, disajikan dalam bahasa sehari-hari untuk dapat dimengerti oleh orang awam.
Penuh keterus-terangan namun penuh hormat, jujur namun obyektif, diskusi antara
sarjana teologi Kristen dan seorang bhakta terpelajar dalam tradisi Vaisnava ini
menorehkan standar baru dalam upaya-upaya dialog antar agama.
ukti Keberadaan r Krsna:
Sebelumnya saya tidak bermaksud mengatakan Yesus tidak pernah ada. Saya percaya
dia ada tapi yang saya minta buktikan jika Ia Tuhan.
Dongeng, iya, itulah pendapat pertama mengenai kisah Mahabharata dan Rāmāyaṇa.
Rāmāyaṇa dan Mahabharata adalah bagian dari Itihasa. Itihasa berarti peristiwa yang
benar-benar pernah terjadi di masa lampau. Benarkah itu sekedar dongeng Hindu?
Benarkah itu pernah terjadi? Jika anda ke India sekarang, anda akan segera menemukan
sisa-sisa peristiwa Mahabharata. Arjuna, mengeluarkan senjata saktinya bernama
Brahmastra yang dikisahkan menghasilkan ledakan yang sangat dahsyat. Dan sisa
ledakan itu masih dapat anda temukan di India. Mahabharata, terjadi + 5000 tahun yang
lalu. Itu masih baru-baru, bagaimana jika kita berbicara tentang keberadaan Tuhan
jutaan tahun silam? Rāmāyaṇa, dengan tokoh utamanya yaitu Rāma yang merupakan
ekspansi dari r Krsna dan menurut literature Veda terjadi + 1.700.000 tahun yang lalu.
Dan sisa peristiwa Rāmāyaṇa itu masih sampai sekarang dan saya yakin anda sudah
pernah dengar ini. Apa buktinya? Jembatan Rāma, foto ini ditangkap oleh NASA:
16 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Demikian bukti keberadaan r Krsna dan adalah hak bagi anda untuk tetap tidak
percaya keberadaan-Nya.
17 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Kemahatahuan r Krsna:
Dahulu kala ilmuwan sibuk berdebat mengenai bentuk bumi. Bukan hanya itu, ilmuwan
sibuk meneliti planet-planet di angkasa luar. Kembali ke bentuk bumi, kita sering
dengar pendukung N. opernicus dibakar hidup-hidup masalah teori heliosentris yang
bertentangan dengan doktrin gereja saat itu yaitu antroposentris geosentris. Tetapi r
Krsna bersabda:
Bhagavad Gita 5.4:
Hanya orang bodoh membicarakan bhakti (karma-yoga) sebagai hal yang berbeda
dari mempelajari dunia material secara analisis (sankhya). Orang yang sungguhsungguh bijaksana mengatakan bahwa orang yang menekuni salah satu di antara
kedua jalan tersebut dengan baik akan mencapai hasil dari kedua-duanya.
Maksudnya, hanya orang bodoh yang membedakan sains dan agama. Ingat, dahulu kala
para ilmuwan anti dengan agama karena agama itu irasionil.
Lalu, seberapa rasionalkah ajaran kitab suci Veda?
Agnim samudaria vasasam (Rg VIII.102.4)
Api ada didalam lautan dalam bentuk tenaga (energy) dasar laut
Agnir vrtrani janghanat (Rg VI.16.34)
Api menghancurkan pencemaran
Athabhavad arati rodasyaoh (Rg I.59.2)
Api adalah inti (nucleus) alam semesta
Murdha divo nabhir agnih prthiv yah (Rg I.59.2)
Api adalah dasarnya langit dan intinya bumi
A yasmin sapta rasma yas talah (Rg II.5.2)
Api mengandung tujuh sinar
Harayah suparna apo vasana
Vivam ut patanti (Ath XIII.3.9)
18 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Matahari mengambil air dalam bentuk uap ke langit
Ava divas tarayanti
Sapta suryasya rasmayah
Apah samudaria dharah (Ath VIII.107.1)
Matahari yang tujuh itu mengambil/membawa air laut ke langit dan kemudian
menyebabkan hujan
Susumnah suryarasmis candariama andharvah (Yajur XVIII.40)
Sinar matahari yang disebut susumna menerangi bulan
Sumavavari prthivi sam usah sam u suryah (Yajur XX.23)
Matahari bumi dan fajar (permulaan) berputar (berotasi)
Apam rasa mud vayasam
Surye santam samahitam
Apam rasasya yo rasah (Yajur IX.3)
Intisari air yang paling halus (zat air = hydrogen, helium) terdapat di dalam matahari
Sam vato vatu te hrde (Rg VIII.2.14)
Udara yang segar bermanfaat untuk jantungmu
Yad ado vat ate grhe
Amrtam nihitam guha (Sama 1842)
Ya udara engkau berisi nectar (oksigen) ditempat kediamanmu
Mathid yad im vsto matarisva
Vivas advyam (Rg I.148.1)
Udara menghasilkan api melalui pergesekan
Apsu asit matarisva pravistah (atha X.8.40)
Udara ada di dalam air
19 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Begitu juga dengan penciptaan alam semesta yang demikian sangat ilmiah dan akan
terlalu panjang jika saya bahas di sini. Demikian itu masih hanya sekelumit ilmu
pengetahuan yang ada dalam Veda yang kini sisanya saya bahas di forum lain. Mengenai
proses penciptaan alam semesta menurut Veda, saya kutip perwakilan saja.
Albert Enstein: Ketika saya membaca Bhagavad Gita lalu merenungkan tentang
bagaimana Tuhan menciptakan jagat raya ini, segala hal lain terasa begitu tidak
bermakna.
Apakah cuma itu? Tenang, masih banyak kok:
1.
Max Muller: Veda akan terus dikagumi dan dihargai selama samudera dan
gunung masih ada di atas bumi.
2.
Ralph Waldo Emerson: Veda memuliakan hidup kita. Seluruh filsafat dan
ilmu pengetahuan Barat tampak kecil dan tak berarti di hadapan Veda.
Seluruh manusia di bumi ini harus kembali ke Veda.
3.
Pall Thema: Veda adalah dokumen mulia, dokumen yang tidak saja bernilai
dan menjadi kebanggaan India tetapi bagi seluruh umat manusia, karena di
dalamnya kita melihat manusia berupaya untuk mengangkat dirinya di atas
keberadaan dunia ini.
4.
Arthur Schoupenhour: Ini meyakinkan orang banyak bahwa Veda adalah
abadi dan tidak dapat dijawab oleh manusia dan bahwa Veda berasal dari
Brahman, yang adalah penciptanya.
5.
Prof. Heeren: Veda berdiri tegak sendirian dalam kemegahannya sebagai
mercusuar cahaya suci bagi gerak maju kemanusiaan.
6.
Lord Morley: Apa yang ditemukan dalam Veda, tidak ada di tempat lain.
7.
Leo Tolstoy: Agama Veda tidak hanya agama yang tertua tapi juga agama
yang paling sempurna. Ia menempati posisi pertama dan yang paling utama
di antara agama-agama dunia.
8.
Gerald Heard mengatakan, ”Wedanta sangat ilmiah tentang – hukum-hukum
yang mengatur alam semesta.”
9.
Dr. Kenneth Walker yang menyanjung kebijaksanaan Weda dan
mengatakan, ”Wedanta merupakan suatu usaha untuk meringkas seluruh
pengetahuan manusia dan membuat manfaat seluruh pengalaman manusia.
20 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Pada suatu saat ia adalah agama, pada saat lainnya filsafat dan saat lainnya
lagi ilmu pengetahuan.” Dengan kata lain 3 pilar ilmu pengetahuan dunia,
terdapat di dalam kitab suci Hindu (Weda) yaitu ontologi, epistemologi dan
aksiologi.
10.
Sarvepalli Radhakrishnan: Setelah musim dingin selama beberapa abad,
kita sekarang berada pada periode kreatif dari agama Hindu. Kita mulai
melihat pada agama kita yang telah berusia berabad-abad dengan pandangan
mata segar.
Apakah cuma sebelas? Masih saya miliki lebih dari 400 pendapat dunia terhadap Veda
yang tentu sangat banyak jika saya kutip ke sini.
Apakah pengetahuan r Krsna sebatas sains
eliau juga memiliki pengetahuan masa
lalu dan masa lampau? Mau bukti?
Kita semua tahu, seiring bertambahnya waktu makin ada saja kepercayaan yang
bermunculan. Apa sabda Śr Krsna tentang ini
Bhagavad-gita 17.2-3
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda; menurut sifat-sifat alam yang
diperoleh oleh roh di dalam badan, ada tiga jenis kepercayaan yang dapat dimiliki
seseorang-kepercayaan dalam kebaikan, dalam nafsu atau dalam kebodohan.
Sekarang dengarlah tentang hal ini.
Wahai putera Bharata, menurut kehidupan seseorang di bawah berbagai sifat
alam, ia mengembangkan jenis kepercayaan tertentu. Dikatakan bahwa makhluk
hidup memiliki kepercayaan tertentu menurut sifat-sifat yang telah diperolehnya.
Baik adanya jika saya mengutip tulisan berikut:
Pastur Alvin Van Pelt Hart adalah seorang teolog Kristen terkenal dan telah bertindak
sebagai pastur keuskupan sejak tahun 1949, ketika beliau mengenal gelar Master of
Divinity dari General Teological Seminary di New York City. Pada pertengahan tahun
1960an beliau diminta menulis satu bab tentang “Agama dan Rintangannya” (Religion
and the Handicapped) untuk sebuah buku yang berjudul “Rintangan dan
ara
Mengatasinya” (the Handicapped and Their Rehabilation, t. Louis, Thomas Publication,
1957). Kini karya beliau diakui sebagai kontribusi penting di bidangnya. Pastur Hart
bertindak sebagai pastur khusus dan pengawas Clinical Pastoral Education di RS
21 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Bellevue dari tahun 1953 sampai 1966. Sejak saat itu hingga kini Pastur Hart masih
menjabat posisi yang sama di R
t. Luke’s Roosevelt.
Satyaraja Dasa Adhikari (Steven Rosen) adalah seorang penulis lepas dan penulis
beberapa buku, termasuk Food for The Spirit: Vegetarianism and World Religion
(Makanan Bagi Sang Roh: Vegetarian dan Agama-Agama dunia) New York, Bala Books,
1987), India Spiritual Renaissance: The Life and Times of Lord haitanya” New York,
FOLK Books, 1988). Beliau adalah murid dari Śrī Srimad A. C. Bhaktivedanta Svami
Prabhupada, Acarya-pendiri International Society for Krsna Consciusnes (ISKCON /
Masyarakat Kesadaran Krsna International). Meskipun Satyaraja Dasa tidak dilahirkan
di India, tulisan serta kesarjanaannya telah memberi beliau reputasi sebagai juru bicara
penting dalam komunitas keagamaan India. Sebagai seorang vaisnava dari Amerika,
beliau bertindak sebagai Kepala Bidang Hubungan Antar Agama untuk ISKCON New
York.
Pastur Hart : Dengan segala informasi yang begitu terperinci tersedia di dalam teksteks Veda, saya ingin tahu adakah Yesus diramalkan di dalamnya? Suatu kali Anda
pernah menyebutkan bahwa inkarnasi-inkarnasi Tuhan diramalkan dalam Veda-Anda
menyebut Buddha, Rāma, Kṛṣṇa, dan Śrī Chaitanya-semua diramalkan...
Satyaraja Dasa: Ya. Tentunya Yesus adalah shaktyavesha avatara, yang berarti bahwa
beliau adalah inkarnasi yang dikuasakan secara khusus. Saya akan mnjelaskan lbih
bnyak tentang manisfestasi khusus ini nanti. Dalam keadaan mana pun, avatara-avatara
yang seperti itu diuraikan di dalam kitab suci Veda berupa kualifikasinya, apabila
inkarnasi tersebut tidak disebutkan identitasnya secara khusus. Kitab suci Veda
menguraikan dengan sangat terperinci, dengan memaparkan semua sifat yang dpt
diamati untuk mengenali sosok shaktyavesha avatara. Dengan cara demikian Keilahian
bisa ditentukan. Yesus, seperti yang Anda ketahui, cukup spesial, jadi, seperti yang
mgkn diduga, beliau disebutkan secaraa khusus di dalam Maha Bavisya Purana. Purana
Purba ini, yang merupakan bagian dari khasanah literatur Vaisnava, menyebutkan
bahwaa beliau disalib-rupanya beliau kemudian pergi ke India stelah penyaliban.
22 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Pastur Hart: Sangat menarik. Orang-orang Islam juga percaya bahwa Yesus tidak
mninggal di tiang salib. Mreka juga tidak percaya dengan kebangkitan Yesus.
Satyaraja Dasa: Ada banyak tradisi purba sehubungan dengan hal ini. Bagaimanapun,
kitab suci Veda meramalkan spenuhnya sejarah Yesus-krn Veda telah disusun 5000
tahun silam. Dsbutkan secara khusus bahwa orang mnyebut beliau sebagai sang “juru
selamat”, bahwaa beliau disalib, dan orang prcya Yesus lahir dari seorang perawan. Juga,
di dalam Bhavishya Purana ada kutipan Yesus yang menyatakan bahwa beliau mencoba
berkotbah pada orang-orang “Amalekite”, yang merupakan suatu sekte Yahudi pada
zaman itu.
Pastur Hart: Apakah nama Yesus disebutkan?
Satyaraja Dasa: Nama yang digunakan adalah Issa-inilah nama sebutan Yesus bagi
bnyk orang pada masa itu.
Pastur Hart: Ya, ejaan bahasa latin dari Yesus adlah Iesus dalam bhasa Arab adalah Isa.
Satyaraja Dasa: Oh, juga, kata itu aslinya berasal dari akar kata Sanskerta Isha, yang
merupakan kependekan dari kata “Ishvara” nama Tuhan bagi bangsa India yang secara
harfiah brarti “Penguasa Tertinggi”.
Demikianlah bukti kemahatahuan r Krsna. ebenarnya masih banyak pengetahuan
yang terkandung hanya saja terlalu panjang untuk saya kutip di sini.
Sebelum saya berbicara panjang lebar mengenai:
1. r Krsna itu maha ada ada di mana-mana (omnipresent).
2. r Krsna itu maha kuasa (omnipotent).
3. r Krsna itu maha kasih (mercyful).
Mohon buktikan ulang kemahatahuan (omnisciense) Yesus. Jika anda belum bisa
membuktikan kemahatahuan (omnisciense) Yesus maka sudah jelas Yesus tidak
23 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
memenuhi satu kriteria penting Ketuhanan. Sebaiknya penuhi satu persatu kriteria
Ketuhanan yang telah saya berikan.
Sebenarnya anda memiliki banyak kesalahpahaman terhadap ajaran Hindu yang
mungkin anda dapatkan dari pihak anda sendiri. Kesalahpahaman itu akan saya
luruskan tapi nanti setelah anda mampu membuktikan Ketuhanan Yesus.
Sumber referensi:
1. Dialog Timur – Barat, Satyaraja Dasa dan Alvin Van Pelt Hart.
2. Hindu Akan Ada Selamanya oleh Ngakan Made Madrasut terbitan Media Hindu.
Respon selanjutnya dari Willie:
Dalam first rebuttal ini sebenarnya saya sudah mulai kebingungan. Mengapa
kebingungan? Karena opening statement saya ternyata (secara tidak sengaja sama
sekali) sudah membahas opening statement Kanaya. Kanaya menuntut pembuktian
ke-Tuhan-an Yesus dengan syarat bahwa Yesus harus dapat dibuktikan:
1. Maha Mengetahui
2. Maha Ada
3. Maha Kuasa
4. Maha Kasih
Kecuali syarat ke-4, saya sudah membuktikan bahwa Yesus memenuhi Kanaya yang
ditetapkan Ka Kanaya naya. Tapi ada hal penting yang harus digaris bawahi di sini. Apa
itu? Kira-kira begini:
Klaim-klaim dan kisah-kisah tentang "manusia super-power" yang ilahi, sebenarnya
tidak hanya dimiliki oleh Yesus. Śrī Kṛṣṇa , Odin, Mithra, Marduk, Adonis, sampai
Gondor, Kublukubek, dan Doraemon pun juga berhak mengklaim dan diberi kisah yang
sama. Tapi yang membedakan itu semua adalah historisitas dari kisah-kisah dan klaimklaim tersebut. Untuk membuktikn bahwa memang benar ada tokoh super-power yang
ilahi tersebut, kita harus membuktikan bahwa sumber yang memberikan kisah-kisah
dan klaim-klaim tersebut adalah bis dipertanggung-jawabkan, bisa dibuktikan secara
historis. Dan saya mengajukan dua metode pembuktian untuk menguji kebenaran
sejarah dari Alkitab dan juga teks-teks Hindu:
24 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
1. Melalui pembuktian para saksi mata yang mem-validasi sumber
2. Melalui pemeriksaan manuskrip untuk membuktikan bahwa proses transmisi teks
adalah valid dan bisa dipertanggung-jawabkan
Setelah diuji, ternyata Alkitab mampu membuktikan dirinya dapat dipercaya dengan
banyaknya saksi yang pro dan kontra yang dengan senang hati akan mengkoreksi jika
ada yang tidak benar dituliskan dalam Alkitab.. sehingga membuktikan bahwa Alkitab
Kristen ditulis atas dasar kebohongan dan dengan demikian, kekristenan akan mudah
dihancurkan daripada harus mengejar-ejar dan membunuhi orang Kristen satu-per-satu
di masa awal kekristenan. Tapi ternyata tidak. Saksi-saksi dari pihak Kristen dan pihak
non-Kristen yang membenci kekristenan pun ternyata justru menguatkan kisah-kisah
dan klaim-klaim Alkitab. Sejarawan-sejarawan kafir abad pertama pun bernyanyi
bersama bahwa Yesus memang eksis dan ia memang super-power. Anda bisa
membuktikan sendiri hal ini dari catatan-catatan Josephus, Tacitus, Suetonius, Pliny the
Younger, Thallus, Phlegon, hingga Talmud Yahudi.
Ada banyak saksi tentang eksistensi akan Yesus yang super-power. Bandingkan dengan
Śrī Kṛṣṇa . TIDAK ADA SATUPUN catatan sejarah non-Hindu yang sejaman dengan Śrī
Kṛṣṇa
yang membuktikan bahwa Krisna benar-benar eksis. Satu-satunya sumber
hanyalah dari teks-teks Hindu yang subjektif itu sendiri. Dan seperti yang sudah
dibuktikan sebelumnya, Mahaguru Swami Vivekananda sendiri sudah mengakui bahwa
Bhagavad Gita ternyata salah dan tidak terbukti secara historis. Katanya, yang penting
adalah bagaimana nilai moralnya saja, pokoknya yang benar pasti menang, walaupun
kisah itu terbukti salah dan tidak pernah terjadi.
Atas dasar inilah, mengapa Alkitab lebih dari 99% bisa dipercaya, sementara teks-teks
Hindu tidak tau bisa dapat berapa persen, apalagi ketika kita tau bahwa Regwedha,
yang paling tertua dari wedha pun ternyata baru dituliskan 1.200 tahun setelah tradisi
lisan ajaran ini disusun. Dan sejarawan manapun akan setuju bahwa waktu yang terlalu
lama akan membuat dongeng-dongeng masuk dengan leluasa ke dalam sebuah sumber
yang historis.
25 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Jadi alangkah lucunya ketika kemudian Kanaya melarang untuk orang Kristen
mengutip Alkitab dengan alasan subjektif sementara dirinya sendiri mengutip teks-teks
Hindu, padahal malah terbukti bahwa Alkitab valid secara historis sementara teks-teks
Hindu INVALID!! Saya pikir sikap Kanaya ini bukan hanya tidak konsisten, tapi juga
menunjukkan ketidak-mampuannya untuk berpikir objektif seperti yang selama ini ia
dengung-dengungkan.
Oke, sekarang mari kita penuhi persyaratan ke-4 bahwa Yesus haruslah Mahakasih
sehingga Ia dapat disebut sebagai Tuhan.
Mahakasih
Sebagai seorang manusia, Yesus adalah Guru moral dengan tuntutan tertinggi agar
manusia sempurna dalam semua kebaikan (Matius 5:48). Sebagai Guru moral, Yesus
tentu mengajarkan agar manusia menjadi pengasih, agar manusia mengasihi Tuhan dan
juga mengasihi manusia (Matius 22:37-40). Tentu hal ini adalah perintah yang wajar,
perintah yang juga diajarkan oleh tokoh-tokoh yang lain. Sidharta Gautama dan
Muhammad pun juga mengajarkan hal yang sama, jadi apa lebihnya Yesus dari mereka?
Yesus bersabda, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau
kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi
hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut
kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang
telah Kudengar dari Bapa-Ku." (Yohanes 15:13-15).
Lihatlah, Yesus yang mengklaim (dan ternyata memang terbukti) diri-Nya sebagai
Tuhan, sebagai Pencipta matahari, bintang, dan planet-planet ternyata mau memanggil
manusia yang fana, yang kecil, penuh dosa, sebagai sahabat-Nya! Dan lebih daripada
sekedar memanggil 'sahabat', Yesus sendiri juga memberikan nyawa untuk sahabatsahabat-Nya tersebut.
26 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Hidup adalah hal yang paling berharga yang dapat kita miliki. Yesus membuktikan
bahwa nyawa adalah hal yang paling berharga dengan berkata, "Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:26). Ketika Yesus memberikan
nyawa-Nya, maka Ia memberikan semua yang Ia miliki. Ia memberikan segalanya
bahkan hakikat ke-Tuhan-an-Nya sendiri rela Ia kosongkan. Ia bukanlah Tuhan yang
sedemikian dingin dan hanya duduk manis untuk kemudian menghabisi semua manusia
durhaka. Sebaliknya, karena kasih-Nya, Ia rela menanggalkan untuk sementara waktu
tahta-Nya demi menyelamatkan manusia-manusia durhaka. Rasul Paulus berkata,
"Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka"
(Roma 5:6).
Yohanes menjelaskan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).
"Karena begitu besar kasih Allah", "karena sedemikian besarnya", maka Ia memberikan
Yesus. "Karena begitu besar kasih Yesus", "karena sedemikian besarnya", Ia
memberikan nyawa-Nya padahal nyawa adalah SEMUA yang paling berharga dimiliki
oleh manusia. Jadi ketika Kanaya menuntut bukti mengenai tiada batasnya kasih Yesus
ini, maka perkaranya sudah jelas dan terang benderang sekali:
Batas kasih Yesus adalah kehidupan-Nya, kehidupan-Nya sebagai Tuhan. Dan karena
hidup Yesus sudah dibuktikan sebagai hidup yang kekal dan Mahahadir / Mahaada,
maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa kasih Yesus adalah "Maha", adalah tidak ada
batasnya.
Okay, segitu dulu. Sekarang kita bisa masuk ke second rebuttal di mana masing-masing
menyanggah first rebuttal pihak lawan... semoga Kanaya lebih mampu untuk berdebat
di sesi sanggahan kedua.. ini karena sepertinya first rebuttal Kanaya sama sekali tidak
menyanggah opening statement saya, kecuali ngelantur ke pembuktian pseudo-science
(sains semu) dari teks-teks Hindu yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan topik
debat ini.
27 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Respon selanjutnya dari Kanaya:
Seharusnya saya yang mengatakan bingung kepada Sdr. Willie. Saya percaya Yesus itu
ada. Dan saya percaya akan beberapa keilahiannya. Namun, anda tidak menunjukkan
keilahiannya itu baik berupa kemahatahuan dan sebagainya. Tidakkan anda ingat
bahwa vami Vivekananda lahir pada masa teknologi belum secanggih saat ini. Oleh
karena itulah beliau tidak mampu membuktikan keberadaan r Krsna. Tetapi, NA A
(National Aeronautics and
pace Administration- adan Antariksa Amerika) sendiri
yang telah membuktikan keberadaan r Krsna dan saya telah melampirkan gambar
sebagai bukti kuat tersebut, dan juga ingat penemuan reaktor nuklis di bekas
Kuruksetra.. Okelah penyaksi keberadaan Yesus itu nyata namun apa yang ditulis di
Alkitab itu belum tentu nyata. Karena itu hanya bukti tulisan. Bahkan tulisan-tulisan itu
tidak bersifat sainstis sama sekali.
Sekarang begini saja, buktikan dahulu kemahatahuan Yesus melalui firmannya yang
termuat dalam Alkitab mengenai sains, astronomi, ekologi, ekonomi, dan semua yang
berbau ilmu pengetahuan dalam dialog kita ini. Manusia mengenal astronomi dan sains
dan jika Yesus tidak mengenal itu, pantaskah ia disebut maha tahu?
Sebenarnya apa yang telah saya posting sebelumnya telah sangat kuat membuktikan r
Krsna itu maha tahu. Jika manusia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh Yesus
atau r Krsna maka Yesus maupun r Krsna tidak maha mengetahui. etuju
Ingat, saya telah mengutip percakapan antara Pastur Van P. Hart dan atyaraja Dasa
( teven Rosen) bahwa kelahiran Yesus dan Muhhamad telah termuat dalam literatur
Veda. udahkah anda membaca kutipan itu
ahkan r Krsna pun telah bersabda
bahwa manusia akan melahirkan agama-agama baru, sudahkah anda membaca kutipan
itu?
Rasanya saya ingin menambahkan kemahatahuan r Krsna. Yesus berkata:
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
dapat menanggungnya.
Yohanes 16.12
Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal
duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu
tentang hal-hal surgawi?
28 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Yohanes 3.12
r Krsna bersabda:
Sekarang Aku akan menjelaskan kepadamu pengetahuan ini secara lengkap, baik
yang bersifat material maupun spiritual. Sekali hal ini diketahui, tidak ada hal lain
lebih lanjut untuk diketahui.
BG 7.2
Apakah Yesus tidak tahu mengenai keilahian makanya ia tidak bisa menjawab
pertanyaan muridnya?
Okelah jika muridnya belum bisa memahami, jadi kesimpulannya adalah Yesus tidak
mengetahui bagaimana membuat muridnya untuk mampu memahami ajaran keilahian.
Jadi, tunjukkanlah pengetahuan Yesus di bidang matematika, astronomi, sains, ekonomi,
ekologi dan segala hal yang berbau pengetahuan. Jangan sampai orang lain berkata,
“Yesus tidak mengetahui apa yang diketahui manusia biasa. Mohon selesaikan satu
kriteria ini terlebih dahulu secara tuntas. Apabila Yesus tidak memiliki pengetahuan
sedikit pun tentang bidang yang saya sebutkan, maka, pertanyaannya adalah,
“pantaskah Yesus disebut maha... ”
Respon selanjutnya dari Willie:
Dalam sanggahan kedua ini, lagi-lagi saya kebingungan. Mengapa? Karena Kanaya
ternyata tidak mampu untuk berdebat pada topik ini (ketuhanan Yesus). Alih-alih
menyanggah opening statement saya mengenai kriteria-kriteria yang ia tetapkan
sendiri mengenai ketuhanan Yesus (Mahatahu, Mahaada, Mahakuasa, dan Mahakasih),
Kanaya justru ngelantur dengan mencoba membuktikan' bahwa tokoh fiktif setara
Doraemon yang bernama Śrī Kṛṣṇa patut juga disebut Tuhan karena Mahatahu. Kanaya
mencoba membawa:
[ I ] 'bukti-bukti' historis yang tidak kuat mengenai eksistensi Śrī Kṛṣṇa , dan
[ II ] pseudo-science (sains semu) untuk 'membuktikan' Krishna Mahatahu.
Saking ngelanturnya Kanaya, saya sampai tidak tahu bagian mana dari sanggahan
pertama Kanaya yang dapat saya sanggah tanpa harus ikut ngelantur dari topik semula:
Ketuhanan Yesus. Debat yang seharusnya bersifat 'dalam' ini ternyata sukses diubah
29 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
menjadi dagelan oleh Kanaya. Debat formal yang terhormat ini berhasil dirubah
menjadi tidak lebih dari sekedar guyonan belaka. Okay, daripada tidak ada yang bisa
disanggah, lebih baik saya sanggah apa-adanya saja
I. Eksistensi Śrī Kṛṣṇa
Untuk membuktikan bahwa Śrī Kṛṣṇa bukan tokoh fiktif setara Doraemon, Megaloman,
dan Wonder Woman, Kanaya memberikan 'argumen':
"Jika anda ke India sekarang, anda akan segera menemukan sisa-sisa peristiwa
Mahabharata. Arjuna, mengeluarkan senjata saktinya bernama Brahmastra yang
dikisahkan menghasilkan ledakan yang sangat dahsyat. Dan sisa ledakan itu masih
dapat anda temukan di India."
Ini adalah 'bukti' yang tidak ada nilainya sama sekali. Mengapa? Saya ajukan 3 alasan
sederhana sebagai berikut:
[1] Tidak disebutkan lokasi di India mana secara terperinci.
Tidak ada detail dan gambar untuk membuktikan. Dengan cara yang sama, saya juga
bilang bahwa Śrī Kṛṣṇa pernah jalan-jalan dan buang air di Papua. Buktinya apa? Tuh di
Timika ada lubang gede bekas kotoran Śrī Kṛṣṇa yang ternyata dibuat dari uranium.
Sisa ledakannya masih dapat anda temukan lohhh
[2] Tidak adanya hasil penelitian akademis.
Jikalau memang benar sisa ledakannya masih ada di negeri antah-berantah di India,
maka inipun masih harus dibuktikan lebih lanjut, misalnya dengan memberikan rujukan
hasil dari penelitian akademis. Saya berani mempertaruhkan gelar akademis saya kalo
memang ada akademisi dan ilmuwan yang mengambil kesimpulan bahwa sebuah
kawah / cekungan ternyata diakibatkan oleh senjata sakti Arjuna. Akan lebih mudah
bagi para scientist untuk menyimpulkan sebuah sisa ledakan berasal dari meteor,
erupsi volkano, gempa tektonik, atau apalah daripada menyebut cerita-cerita dongeng
30 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
sebagai rujukan. Menurut saya, ini tidak hanya sama sekali tidak akademis, tapi ini juga
xinthink
[3] Sama sekali tidak membuktikan eksistensi Śrī Kṛṣṇa .
Bahkan jika semua kegilaan Kanaya ini benar, maka ini hanya membuktikan eksistensi
Arjuna dan tidak serta-merta membuktikan eksistensi Śrī Kṛṣṇa .
Ketiga alasan sederhana di atas sudah cukup membuktikan bahwa 'argumentasi' yang
dibawa Kanaya, sama sekali tidak pantas untuk disebut sebagai sebuah argumentasi,
karena memang tidak dibangun di atas dasar bukti-bukti yang valid, melainkan hanya
berdasarkan issue bekas ledakan lumpur LAPINDO India yang saya yakin Kanaya
sendiri belum pernah melihat dan membuktikan dengan matanya sendiri
'Bukti' kedua adalah foto dari NASA mengenai 'jembatan' antara India - Śrī Lanka
(Alenka) yang menurut Kanaya dibangun oleh Śrī Rāma yang adalah avatar Visnu
sebelum Krishna. Lagi-lagi saya tidak habis pikir bagaimana hal yang tidak ada nilainya
sama sekali ini menjadi alat bukti yang valid. Yang dilakukan hanyalah menampilkan
foto yang membuktikan bahwa Śrī Lanka adalah satu daratan dengan India sebelum
akhirnya tenggelam oleh air setelah jaman es mencair. Tapi Kanaya berkhayal bahwa
itu adalah 'jembatan' Rāma, tanpa menunjukkan pernyataan resmi dari NASA
bahwa itu memang dihasilkan dan dibangun oleh Rāma demi menyeberangkan Rāma
dan pasukan monyetnya ke Alenka. Jangan cuma tampilkan google earth, tapi silahkan
ditunjukkan pernyataan resmi dari NASA yang mengakui bahwa Rāma memang pernah
membuat jembatan feri India –
Ceylon. Saya pikir NASA lebih baik gulung tikar saja daripada melacurkan reputasi
akademi-nya.
II. Pseudo Sains (Sains Palsu) ala Hindu
Kanaya mencoba membuktikan bahwa teks-teks Hindu mengatakan hal-hal sains yang
melampaui waktu dituliskannya teks-teks tersebut, sehingga kemudian disimpulkan
31 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
bahwa Śrī Kṛṣṇa
adalah Mahatahu. Ada banyak sekali cara untuk meruntuhkan
'argumentasi' ini. 3 cara yang bisa diajukan:
[1] Pseudo-science tidak hanya ada di Hindu.
Contohnya adalah muslim dan juga Kristen. Kebanyakan muslim mencoba menafsirkan
beberapa bagian di Quran sebagai sains yang melampaui jaman-nya untuk
membuktikan bahwa Tuhan mereka yang memberikan wahyu di Quran adalah
Mahatahu. Ayat-ayat sains palsu Islam antara lain:
a. Teori Big Bang (surah 21:30)
b. Rotasi Matahari dan Bulan pada garis edarnya (surah 21:33)
c. Jagad Raya yang terus meluas (surah 51:47)
d. Embriologi (surah 23:12-14) dsb.
Konsisten dengan cara berpikir pseudo-science ala Kanaya, maka harusnya Kanaya
juga mengakui bahwa Allah SWT juga Mahatahu sehingga Kanaya harusnya juga sholat
kepada Tuhannya Muhammad nabi Arab. Tapi oooppsss... tidak hanya teks-teks Hindu
dan Islam yang mengandung sains, tapi kalau mau, pseudo-science ini juga bisa
ditemukan di Alkitab Kristen loh..
a. Astronomi. Alkitab sangat akurat ketika menyatakan bahwa setiap bintang adalah
unik dan tidak ada yang sama antara satu dengan lainnya (1 Korintus 15:41), presisi
pergerakan benda-benda angkasa (Yeremia 31:35-36), dan bumi pada angkasa yang
hampa udara (Ayub 26:7).
b. Meteorologi. Alkitab menyatakan sirkulasi udara di atmosfir (Pengkotbah 1:6) dan
prinsip fluida dinamis (Ayub 28:25).
c. Biologi. Alkitab mendefinisikan dengan tepat pentingnya darah (Imamat 17:11) dan
biogenesis (Kejadian 1:11-12, 21, 25).
d. Hidrologi. Alkitab mendeskripsikan daur hidrologi secara akurat (Mazmur 135:7,
32 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Yeremia 10:13, Ayub 36:27-29), kondensasi di awan (Ayub 26:8, 37:11), dan adanya
mata-mata air hyidrotermal di bawah laut (Kejadian 7:11, Ayub 38:16)
e. Geologi. Alkitab menyatakan bahwa bumi itu bulat (Yesaya 40:22) dan memiliki
lapisan-lapisan (Yeremia 31:37).
f. dsb dsb... sampai Alkitab pun juga meramalkan akan adanya siaran langsung televisi!!
(Matius 24:30), huahahahaaa....
Jadi, Kanaya tidak hanya harus mengakui bahwa tuhan-nya muhammad adalah
Mahatahu, tapi juga Tuhan-nya Kristen.
Inilah Kanaya, mengapa itu semua disebut sebagai pseudo-science, sebagai sains semu.
Orang dapat dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau sains dalam Veda, Quran,
Alkitab, sampai kitab almanak Mama Loren. Mengapa? Karena semuanya ditulis oleh
manusia, oleh manusia yang belajar, yang memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Mereka menuliskan apa adanya yang mereka lihat tanpa harus tahu apa yang ada di
belakangnya. Contohnya, ketika teks Hindu anda mengatakan "Matahari mengambil air
dalam bentuk uap ke langit", maka ini hanyalah berasal dari pengamatan manusia biasa
saja yang melihat timbul uap dari baju basahnya yang kena sinar matahari, tanpa tahu
bahwa uap itu timbul karena air berkurang berat jenisnya diakibatkan kalor dari sinar
matahari. Ini sama sekali tidak menunjukkan Krisna Mahatahu, ini hanya menunjukkan
bahwa
manusia
mengamati!
[2] Cherry Picking (memilih bagian teks yang satu dan meninggalkan yang lain
yang tidak sesuai khayalannya)
Kanaya (dan sumber kopi-paste-nya) mengutip bagian-bagian teks-teks Hindu yang
dirasanya sesuai dengan sains. Namun jika mau jujur, seharusnya Kanaya juga
mengutip bagian-bagian yang ngawur secara sains. Misal dalam Chandogya Upanishad:
"Hakikat dari segala yang ada adalah bumi. Hakikat dari bumi adalah air. Hakikat dari
air adalah tumbuh-tumbuhan. Hakikat dari tumbuh-tumbuhan adalah manusia...". [1].
33 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Silahkan
dilihat
sains
lucu
dalam
teks
Hindu
ini.
Apa benar hakikat dari segala yang ada adalah bumi? Tidak, karena bumi hanya bagia
dari segala yang ada.
Apa benar hakikat dari bumi adalah air? Mungkin, karena 2/3 bumi adalah air. Wah ini
pasti sains!! Eitss tunggu dulu.. apa benar hakikat air adalah tumbuh-tumbuhan? Tidak,
melainkan Hidrogen dan Oksigen yang bersenyawa.
Apa benar hakikat tumbuh-tumbuhan adalah manusia? Ini malah "sains" yang engga
nyambung dan kacau-balau.
Itu hanya satu contoh, dan ada banyak contoh yang lain. Jadi yang ingin saya tekankan
adalah bahwa Kanaya sama sekali tidak konsisten dengan pick and choose teks-teks
yang enak didengarnya saja tapi mengacuhkan teks-teks yang lain.
[3] Tentangan Dari Pihak Hindu Sendiri
Akar dari "Sains" Weda ternyata dipengaruhi oleh Orientalist (orang Barat yang belajar
filsafat Timur). Orientalist macam H.T. Colebrooke, Max Mueller, dan Paul Deussen
berusaha menempatkan sains pada Weda, Upanishad, dan Advaita Vedanta. Namun
ternyata, usaha ini ternyata ditentang oleh pihak anti-rasional seperti Swami
Vivekananda, Ram Mohun Roy, dan Bankim Chandra. Mereka menuduh usaha para
Orientalist tersebut sebagai usaha me-modern-isasi Hindu di mana sains modern
menolak adanya peranan kekuatan supranatural dalam penciptaan semesta.
Vivekananda memimpin gerakan perlawanan ini dan mengklaim bahwa monisme Weda
sajalah sains yang sejati karena mengajarkan Tuhan sebagai yang menciptakan alam. [2].
Jadi, jika Kanaya berkeras bahwa Weda mengajarkan sains abad terkini, maka Kanaya
juga harus konsisten bahwa tidak diperlukan suatu kekuatan supranatural (i.e. Tuhan)
di belakang alam semesta ini.
The Small Things
34 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
[1] Kanaya menyebutkan bahwa Copernicus dibakar hidup-hidup oleh Gereja karena
teori heliosentrisnya. Tentu saja ini adalah hal yang sangat ngawur secara historis. Dari
wikipedia ecek-ecek saja deh:
Pada tahun 1533, Johann Albrecht Widmannstetter menyampaikan sebuah seri kuliah
di Roma yang berisi teori Copernicus. Paus Clement VII dan beberapa Kardinal Gereja
Katolik Roma mendengarkan kuliah tersebut dan tertarik pada teori tersebut. Pada 1
Noveber 1536, Nikplaus Cardinal von Schonberg, Uskup Agung Capua, menulis kepada
Copernicus:
"Beberapa tahun lalu saya mendengar kecakapan anda yang diperbincangkan orangorang. Pada waktu itu, saya mulai menaruh hormat yang sangat tinggi kepada anda...
Setelah saya mempelajari bahwa anda tidak hany menguasai penemuan-penemuan dari
ahli-ahli astronomi kuno tapi anda juga telah merumuskan sebuah kosmologi yang baru.
Dalam (kosmologi baru), anda menyatakan bahwa bumi bergerak, bahwa matahri
menduduki tempat terendah, dan dengan demikian menjadi pusat dari semesta... Oleh
karena itu dengan sangat bersungguh-sungguh saya memohon kepadamu, wahai tuan
yang paling terpelajar, kecuali jika hal ini tidak menyenangkan anda, untuk
mengkomunikasikan penemuan anda ini pada para ahli, dan pada waktu terdekat yang
paling mungkin agar mengirimkan kepadaku tulisan-tulisan anda mengenai lapisanlapisan semesta bersama dengan tabel-tabel dan semua yang anda miliki yang berkaitan
dengan masalah ini". [3].
Jadi alih-alih membakar Copernicus hidup-hidup karena teori heliosentrisnya, Gereja
Katolik justru ingin mempelajari lebih jauh dan mendorong Copernicus untuk lebih
menyebarkan teori barunya ini. Lagipula, Copernicus wafat karena usia tua tuh, dan
jasadnya dikubur di GEREJA Katedral Formbork! Mengapa? Karena Gereja menghormati
ilmuwan yang notabene adalah juga rohaniawan Gereja Katolik ini!!
[2] Kanaya mengutip Albert Einstein untuk 'membenarkan' Wedha, padahal secara
kosmologi, Einstein adalah Budhist, walaupun ia tetap pada agama asalnya (Yahudi).
Kutipan Einstein yang memuji-muji agama Budha antara lain:
35 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Jika ada agama yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan sains modern, maka itu
adalah Budhisme. [4].
Jadi silahkan terima omongan Einstein tersebut
[3] Kanaya menyebut bahwa nama 'Yesus' secara etimologis berasal dari akar kata
Sansekerta Isha, yang merupakan kependekan dari kata "Ishvara" nama Tuhan bagi
bangsa India yang secara harfiah berarti "Penguasa Tertinggi". Tentu saja ini ngawur
luar biasa. Nama 'Yesus' bukan berasal dari kata Yunani 'Iesus', melainkan dari kata
Ibrani 'Yehoshua' (Yehuwa yang menyelamatkan), yang setelah periode pembuangan
Babel kata ini biasa disingkat 'Yeshua' dalam dialek Aramaika. Jadi sama sekali tidak
nyambung jika 'Yehoshua' diambil dari 'Ishvara'. Main plesetannya terlalu jauh
Okay, mungkin moderator bisa mengambil keputusan apakah jalannya debat ini sesuai
dengan topik debat atau tidak. Jika memang iya, maka kita sudah bisa masuk ke fase
Conclusion.. walaupun saya kuatir atas topik debat "KETUHANAN YESUS" ini, Kanaya
akan memberikan kesimpulan bahwa "ŚRĪ KṚṢṆA MAHATAHU"... benar-benar engga
nyambung luar biasa...
Works
Cited:
[1] Chandogya Upanishad I:1, http://www.swamij.com/upanishad-chandogya.htm
[2] http://www.thehindu.com/fline/fl2101/stories/20040116001408700.htm
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Copernicus
[4] http://thebuddhistblog.blogspot.com/2005/05/einstein-on-buddhism.html
36 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Respon selanjutnya dari Kanaya:
OK, prinsip ketimuran sangat berbeda dengan kebaratan. Orang Timur pada umumnya
memiliki sifat subyektifitas yang tinggi sekali. Yang berpaku pada apa yang
diketahuinya saja.
Mengenai Copernicus saya tidak menyatakan ia dibakar hidup-hidup, tetapi
pendukungnya yang dibakar hidup-hidup, hal ini saya dapatkan secara lisan dalam mata
kuliah IAD. Kebenarannya boleh diragukan karena saya mendapat secara lisan.
Setidaknya bacalah lebih saksama.
Mengenai Pseudo Science, apakah anda memiliki gelar yang begitu tinggi sehingga anda
mengatakan sains dalam Veda itu adalah sains semu? Orang Barat yang lebih terpelajar
dari anda sama sekali tidak ada yang mengatakan sains dalam Veda itu semu. Tiada lain
selain kata “ilmiah”. Tentunya anda mengatakan sains Veda semu karena dengan sangat
yakin sekali saya katakan anda pasti tidak pernah membaca buku-buku yang memuat
perdebatan Hindu dan dunia Barat. Jika anda pernah membaca buku-buku perbatan
Hindu-Barat anda saya jamin tidak akan mengatakan sains Veda sebagai sains semu
karena sekali lagi tidak ada pemikir Barat yang mengatakan sains Veda itu semu bahkan
sudah banyak sekali sarjana, ilmuwan, dosen yang teramat sangat terpelajar jauh di atas
anda takluk pada sains Veda akibat tidak mampu mematahkan sains Veda. Sampai detik
ini, tidak ada yang mampu menang mendebat agama Hindu di dunia Barat.
Adalah percuma jika saya mengutip seluruh sains Veda jika anda tetap sesubyektif
seperti sekarang. Anda tidak tahu berapa ketebalan Veda itu. Dengan dua jari saya yakin
anda dapat memegang Alkitab (dengan memegang talinya) tetapi saya pastikan kepada
anda bahwa anda dijamin tidak akan mampu membawa/mengangkat Veda dengan dua
tangan anda, karena Veda sejumlah buku-buku dalam satu perpustakaan yang tidak
pernah direvisi. Berikut adalah bagian-bagian Veda yang tidak anda ketahui:
Brahmana
=
Karma
Kanda Upanisad
=
Jnana Kanda
Siksa
=
Fonetik
Vyakarana
=
Tatabahasa
Nirukta
=
Kamus
37 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Chanda
=
Lagu
Jyotisa
=
Astronomi
Kalpa
=
Upacara
Itihasa
=
Cerita apa adanya
Purana
=
Sejarah kuno
Arthasastra
=
Pemerintahan
Ayurveda
=
Pengobatan
Gandharvaveda
=
Kesehatan
Dhanurveda
=
Militer
Salya
=
Bedah
Salakya
=
Macam penyakit
Kayacikitsa
=
Macam obat
Bhutavidya
=
Psikoterapi
Kaumarabhrtya
=
Anak
Agadatantra
=
Racun
Rasayanatantra
=
Non Medis / Muzizat
Vajikaranatantra
=
Jiwa remaja
Nastikamata
=
(doktrin atheis)
Artha Sastra
=
(pemerintahan)
Kama Sastra
=
(erotisme)
Silpa Sastra
=
(seni; artistik)
Alankrti
=
(estetika)
Kavya
=
(puisi)
Desa Bhasa
=
(bahasa; logat)
Desadidharma
=
(kebiasaan setempat)
Anda menyembah Yesus dengan bernyanyi dan tidakkah anda tahu apa sumber dari alat
musik yang anda pakai? Atau adakah tangga nada, alat musik dalam Alkitab?
Mengenai asal nama Yesus, Dialog Timur-Barat yang saya kutip itu bukan membahas
asal-usul nama Yesus tetapi nama yang dipakai dalam Veda untuk meramalkan Yesus.
Mohon dibaca ulang.
38 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Sains Buddha, silahkan kutip sains yang terdapat dalam agama Buddha.
Sloka-sloka terpilih, mengenai hal ini, ada banyak sekali terjemahan satu sloka Veda
saja. Mohon jika anda mengutip sloka Veda sertailah nomor dan penerjemahnya. Karena
dalam memahami sloka Veda harus melalui garis perguruan.
Dengan begini, tampaknya Yesus tidak mengetahui apa-apa. Cara untuk membuat
muridnya mengerti pun tidak tahu ataukah memang tidak mengetahui Tuhan itu seperti
apa.
Adakah cabang-cabang ilmu yang saya kutip di atas terdapat dalam Alkitab?
Dan anda jelas-jelas sangat subyektif. Saya punya pertanyaan, apakah anda punya
laptop/computer untuk berdebat dengan saya? Jika iya, cabang ilmu yang sangat
penting dalam pembuatannya apa? Tepat, matematika. Apakah Alkitab mengajarkan
matematika? Satu-satunya kitab suci yang mengajarkan matematika adalah Veda. Jadi,
anda bisa berdebat dengan saya karena ada Veda. Sumber segala sumber ilmu
pengetahuan. Catatan: sayangnya matematika dianggap berasal dari Arab tetapi
sebenarnya benar-benar dari India yang didasari Veda.
Bagaimana Tuhan menyembuhkan penyakit tak tersembuhkan yang dialami manusia
saat ini? Apakah Yesus punya cara untuk itu? Tidak, tidak sama sekali karena ia tidak
tahu bagaimana menyembuhkan orang lain setelah kemeninggalannya. Jadi jelas, Yesus
tidak memberikan pengetahuan dalam penyembuhan masa kini. Saya yakin, anda pasti
tahu apa solusi pengobatan akurat yang ditawarkan oleh Veda.
Mari berbicara tentang ekologi. Global warming atau pemanasan global seperti yang
kita semua ketahui adalah masalah besar yang tidak dapat diremehkan. Apakah Yesus
punya solusi untuk ini? Tidak, karena kemungkinan besar ia tidak tahu akan terjadi hal
ini. Berikut saya kutip penyebab pemanasan global dari selebaran go vegetarian:
Laporan PBB:
“Konsumsi daging adalah penyebab utama pemanasan global
____________________________________________
- Lebih dari 70% hutan hujan di Amazon ditebang untuk produksi daging
39 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
- Peternakan menghasilkan gas rumah kaca lebih banyak daripada gabungan polusi
transportasi di seluruh dunia
- Menghasilkan 65% nitrogen oksida yang disebabkan oleh manusia (296 kali lebih
panas dari CO2)
- Menghasilkan 37% metana yang disebabkan oleh manusia (23 kali lebih panas dari
CO2)
"Peternakan adalah salah satu kontributor terbesar untuk masalah-masalah lingkungan
yang paling serius saat ini.
Tindakan mendesak sangat dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan ini."
Dr. Henning Steinfeld
Kepala Informasi Peternakan dan Kebijakan, FAO-PBB
Jadi penyebab pemanasan global sudah jelaskan? Ya, karena makan daging. Oleh karena
itulah Veda telah menyediakan pencegahan masalah ini sebelum Yesus itu lahir:
Manawa Dharmasastra 5.48:
“na krtva praninam himsam
mamsamtpadyate kwacit,
na ca pranivadhah svargyas
tasman mamsam vivarjayet”
(Daging tidak akan bisa didapat tanpa menyakiti mahluk-mahluk hidup, dan
penganiayaan terhadap mahluk hidup adalah suatu halangan/pantangan dalam
mencapai kebahagiaan suci, oleh karena itu hendaklah seseorang menghindari
memakan daging)
Manawa Dharmasastra 5.51:
“anumanta vicasita nihanta
krayavikrayi,
samskarta copaharta ca
khadakacceti ghatakah”
(Ia yang mengijinkan penyembelihan seekor hewan, ia yang memotongnya, ia yang
membunuhnya, ia yang membeli dan menjualnya, ia yang memasaknya, ia yang
40 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
menyuguhkannya, dan ia yang memakannya semuanya itu patut dianggap sebagai
pembunuh-pembunuh binatang)
Saya lelah melihat anda mengatakan sains Veda sebagai sains semu sedangkan di sisi
lain anda tidak mampu menunjukkan ilmu pengetahuan dari Yesus yang berguna untuk
dunia. Apakah itu bukti Yesus itu Maha Mengetahui?
Masalah bukti keberadaan r Krsna, anda benar-benar subyektif. NASA tidak perlu
mengatakan itu adalah benar-benar jembatan yang dibuat oleh pasukan Rāma
setidaknya anda tahu bahwa itu benar-benar foto yang ditangkap oleh NASA, meyakini
itu sebagai jembatan Rāma. Apakah saya harus memaksa anda? Dari segi umur dan
bentuk saja jembatan itu merujuk pada keberadaan Rāma.
Mengenai Mahabharata, kota-kota yang disebutkan dalam Itihasa Mahabharata masih
ada sampai sekarang seperti Mathura (kota kelahiran r Krsna), dan kota-kota lainnya
(maaf saya lupa, saya sedang tidak membawa BG, kota-kota peristiwa Mahabharata
berupa peta lengkap dengan nama daerahnya termuat jelas dalam bagian akhir
Bhagavad Gita Menurut Aslinya).
Jadi, sudah jelas’kan Yesus tidak memberikan pengetahuan yang berguna untuk dunia.
41 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
KESIMPULAN OLEH KANAYA
Kesimpulan saya, dengan melihat Sdr. Willie yang tidak mampu menunjukkan
satupun ajaran-ajaran Yesus yang berguna bagi umat manusia. Sdr. Willie tidak
menyadari betapa bergunanya Veda dibanding Alkitab yang berisikan firman Yesus
yang sekali lagi tidak berguna untuk dunia.
Saya tahu bahwa anda menyembah Yesus dengan cara bernyanyi menggunakan
alat musik, tetapi Sdr. Willie tidak tahu apa sebab ia dapat menggunakan alat-alat
seperti itu? Musik menjadi sebuah ketertarikan untuk saya. Apakah Yesus juga pernah
mengajarkan anda matematika? Tidak'kan? Berarti banyak sekali hal-hal yang tidak
diajarkan Yesus yang berguna untuk kehidupan manusia. Veda mengajarkan
matematika, itulah sebab anda bisa menggunakan komputer atau laptop. Veda
mengajarkan tangga nada, itulah sebab anda dapat menggunakan piano/organ untuk
menyembah Yesus dengan bernyanyi. Bayangkan, betapa bergunanya Veda bagi dunia.
Śrī Kṛṣṇa memegang alat musik, masih banyak lagi alat musik dalam sastra Veda. 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 adalah simbol-simbol yang sangat berguna sekali bagi kehidupan anda
dan dunia. Apakah Yesus mengajarkan angka-angka? Tidak, hanya Veda, hanya Veda.
Veda mempengaruhi dunia. Cobalah membaca buku Proof of Vedic Culture's Global
Existence oleh Stephen Knapp (mantan Kristen kebangsaan Amerika) dan juga buku
Forbidden Archeology oleh Michael Cremo. Anda akan tidak percaya betapa Veda
mempengaruhi dunia. Veda yang mengajarkan musik, mengapa anda menggunakannya
untuk menyembah Yesus? Bukankah ini menggunakan atribut agama lain untuk
menuhankan orang lain?
Sebaiknya thread perdebatan ini jangan ditutup. Harapan saya semoga thread ini
membuka mata anda untuk tidak merasa agama Kristen yang paling benar. Tengoklah
ke dunia Barat, lihatlah bagaimana mereka memandang Hindu, Jalan Veda. Yang
berguna untuk dunia, yang mempengaruhi dunia, dan juga memiliki pengaruh dalam
agama anda. Bahasa Sansekerta, bahasa yang tidak terpengaruh bahasa lain tetapi
memiliki pengaruh dalam bahasa lain. Bahasa pertama yang tiada lain berasal dari
Tuhan Śrī Kṛṣṇa .
Karena matematika aku bisa internetan, karena tangga nada aku bisa mendengar
lagu indah. Karena astronomi aku bisa mengatur jadwal. Terima kasih Veda, Engkau
42 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
telah mengajarkan apa yang umat manusia butuhkan. Engkau universal, bukan milik
umat Hindu atau orang India semata. Engkau milik dunia. Terima kasih Veda.
43 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
KESIMPULAN OLEH WILLIE
Conclusion
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada moderator yang telah memfasilitasi
perdebatan ini. Walaupun hasil akhirnya tidak memuaskan, tapi setidaknya pasti ada
yang bisa dipelajari dari debat ini. Untuk saya: kesabaran, dan untuk Kanaya: cara
berdebat, berargumentasi, dan terlebih lagi.... mematuhi format debat yang sudah
disepakati sehingga tidak membuat dua kali giliran seperti di atas
Okay, atas review dari sepanjang alur debat ini, saya menyayangkan sekali atas sikap
Kanaya yang tidak bisa fokus pada rel topik mengenai Ketuhanan Yesus. Sungguh
sangat disayangkan karena masalah Ketuhanan Yesus yang diperdebatkan ini adalah
topik yang krusial, justru bagi keselamatan Kanaya sendiri.
Krusialnya Topik Ketuhanan Yesus Bagi Keselamatan
Apabila Yesus Kristus adalah Tuhan dalam wujud manusia, maka Ia adalah satu-satunya
yang patut didengarkan, dihormati, dan bahkan disembah. Ini berarti bahwa Tuhan
yang menciptakan bulan dan bintang, yang menempatkan milyaran planet di angkasa,
Tuhan itu jugalah yang menjelma menjadi manusia, yang hidup dan melangkahkan kakiNya di atas muka bumi ini, dan merelakan diri-Nya mati di tangan ciptaan-Nya sendiri.
Kematian-Nya mempunyai arti yang jauh lebih besar daripada kematian seorang yang
baik. Dari segala masa, kematian-Nya merupakan pengorbanan terbesar, suatu
pernyataan kasih yang 'Maha', yang tidak terukur dalamnya. Oleh karena itu,
memperlakukan Yesus hanyalah sekedar manusia dalam arti makhluk ciptaan
merupakan suatu penghujatan. Gagal dalam menyelaraskan kehidupan kita dengan
ajaran-ajaran-Nya akan berarti kehilangan kehidupan itu sendiri.
Sebaliknya, apabila Yesus Kristus bukan Tuhan melainkan makhluk ciptaan yang lebih
rendah derajatnya, kita hanya akan merasa berterima kasih atas kehidupan, kematian,
dan pengajaran-Nya, tetapi kita tidak akan menyembah Dia sebagai Tuhan. Bila kita
44 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
menganggap Dia makhluk ciptaan Tuhan, lalu kita menyembah Dia sebagai Tuhan, itu
merupakan kesalahan yang sangat besar! Mengapa? Karena dengan demikian kita
menjadikan Dia berhala yang menempati kedudukan Tuhan. Alkitab dengan tegas
menentang penyembahan berhala. Tuhan mengatakan bahwa Ia tidak akan
memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain (Yesaya 42:8 dan 48:11), dan bahwa
tidak ada Tuhan lain selain Dia (Yesaya 45:5, 21-22, Yeremia 10:6, 1 Korintus 8:1-6),
dan bahwa kita harus menyembah Dia saja (Ulangan 6:13-14, Matius 4:10).
Jadi persoalan hidup-mati antara saya dan Kanaya dalam debat ini adalah: apakah
Yesus betul-betul Tuhan atau Ia bukan Tuhan. Percaya kepada Dia sebagai lainlainnya merupakan suatu penghujatan, suatu penyembahan berhala yang akan
membawa kita kepada kematian jiwa.
Namun alih-alih serius dengan debat yang menyangkut hidup-mati manusia ini, Kanaya
justru ngelantur tiada ujungnya dengan dagelan-dagelan mengenai Śrī Kṛṣṇa . Kita tidak
sedang berdebat tentang tokoh-fiktif-yang-tidak-bisa-dibuktikan-eksistensinya yang
bernama Krishna ini. Apalagi dengan pseudo-science yang dijadikan bukti Krishna
Mahatahu, padahal pseudo-science juga bisa anda temukan di Quran dan Alkitab seperti
yang sudah saya sampaikan di second rebuttal saya. Kanaya di lain pihak tidak mampu
menyanggah bahwa Alkitab adalah dasar yang paling objektif, valid, dan historis jika
kita diperhadapkan kepada pertanyaan siapa Yesus itu sebenarnya. Ketidak-mampuan
Kanaya menyanggah objektivitas Alkitab ini membuat sah segala argumentasi tentang
Yesus yang diambil dari Alkitab di sepanjang debat ini.
Jadi, setelah dibuktikan bahwa Kanaya tidak mampu menyanggah SATU PUN bukti
yang saya bawa, maka bahwa kesimpulan mengenai kebenaran Ke-Tuhan-an Yesus
mempunyai basis yang kuat karena dibangun di atas argumentasi-argumentasi yang tak
terbantahkan. Namun kesimpulannya tidak berhenti sampai di situ. Kesimpulan
mengenai kebenaran Ke-Tuhan-an Yesus membutuhkan keputusan lebih lanjut lagi.
Apakah Yesus Kristus Tuhan Anda?
45 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Setelah menelaah bukti-bukti yang ada, pada debat ini (dan mungkin juga pada suatu
saat), setiap orang yang terlibat dalam debat ini harus memutuskan apakah ia percaya
akan ke-Tuhan-an Yesus atau tidak. Kebanyakkan orang yang menyebut dirinya Kristen
(tetapi sebetulnya belum lahir baru) meng-iya-kan saja dengan akal pikirannya (karena
memang bukti-buktinya secara rasio tidak bisa dibantah), tetapi tidak meresap ke
dalam hatinya bahwa Yesus Kristus pernah hidup di dunia ini, mati, dikuburkan, lalu
bangkit. Yesus berkata, "...jikalau kamu tidak percaya, bahwa AKULAH DIA (Ego Eimi),
kamu akan mati dalam dosamu.." Yesus berkata "Akulah DIA", tapi "Dia" siapa yang
Yesus maksudkan? Rasul Paulus menulis, "..jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa
Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan". Jadi ketika Yesus berkata
"Akulah Dia", maka Yesus dengan blak-blakan berkata "Akulah Tuhan!". Tapi itu tidak
bisa diterima hanya secara rasio belaka, melainkan dengan percaya dalam hati juga,
dengan iman. Karena Yesus adalah Tuhan dan karena manusia perlu beriman kepadaNya bila mau diselamatkan, maka sungguh besar resikonya bila manusia tidak beriman
kepada-Nya!
C.S. Lewis mengemukakan kebenaran tentang ke-Tuhan-an Kristus ketika ia menulis
surat kepada temannya, Arthur Greeves, yang meragukan hal tersebut:
Saya kira masalahnya demikian: Seandainya Ia bukan Allah, maka siapakah Dia? Dalam
Matius 28:19 kita mempunyai formula baptisan "Dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus." Siapakah "Anak" itu? Apakah Roh Kudus itu manusia? Kalau bukan, apakah
manusia "mengutus" Roh Kudus (Yohanes 15:26) ? Dalam Kolose 1:17, Kristus "ada
terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia." Orang macam
apakah Dia itu? Ayat-ayat pada permulaan Injil Yohanes yang sangat jelas
mengemukakan siapa Kristus tidak akan saya kemukakan di sini. Saya akan mengambil
ayat lain, yaitu yang menyatakan bahwa Yesus meratapi Yerusalem (Matius 23).
Mengapa Ia tiba-tiba berkata, "Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang
bijaksana" (ayat 34) ? Siapa gerangan dapat berkata begitu kecuali Allah atau orang
yang tidak waras pikirannya? Siapakah orang ini yang sanggup menghapus dosa? Atau
46 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
bagaimana dengan Markus 2:18-19? Orang mana yang dapat mengatakan bahwa
semata-mata karena Ia hadir, maka perbuatan yang mencerminkan pertobatan seperti
berpuasa, misalnya, menjadi "tidak perlu" lagi? Siapa yang dapat mengatakan bahwa
sekola libur setengah hari kecuali Kepala Sekolah?[
Bagi saya, doktrin keilahian Kristus bukanlah sesuatu yang ditempelkan dan kemudian
dapat dilepaskan lagi, melainkan sesuatu yang mendasari kekristenan. Jika kita
menyingkirkan asas keilahian Kristus, maka seluruh asas kepercayaan Kristen hilang
artinya. Tentu anda dapat menolak beberapa ayat Alkitab dan mengatakannya tidak asli,
tetapi saya juga dapat berbuat demikian terhadap apa yang anda percayai kalau saya
mau. Alkitab mengatakan bahwa Allah tidak dapat dicobai dan saya menerima hal itu
sebagai kebenaran yang jelas sekali. Sebagai Allah, Allah tidak dapat dicobai, sama
halnya dengan kenyataan bahwa Ia tidak bisa mati. Ia menjadi manusia justru supaya Ia
dapat melakukan dan menderita apa yang tidak mungkin dapat dilakukan dan diderita
oleh-Nya kalau Ia berada dalam wujud Allah. Dan kalau anda mencoret asas keilahian
Kristus dari doktrin Kristen, maka kekristenan sama sekali kehilangan artinya.
Bukankah luar biasa sekali bahwa kematian satu orang dapat mempengaruhi seluruh
umat manusia sebagaimana dinyatakan di dalam Perjanjian Baru?. [1]
Inilah pokok persoalannya: tidak ada seorang pun yang dapat mempunyai pengaruh
yang begitu luar biasa terhadap seluruh umat manusia. Hanya Anak Allah saja yang
dapat menebus seluruh umat manusia. Pengganti yang setengah-setengah tidak akan
memadai.
Banyak orang yang menentang ke-Tuhan-an Yesus beranggapan bahwa hal-hal lain
seperti Tritunggal atau hakikat Kristus sebagai manusia sejati dan Allah sejati adalah
sesuatu yang mustahil atau tidak masuk akal. Mereka berkata, "Tuhan tidak mungkin
dipaku di kayu salib", "Allah tidak akan menyerahkan diri kepada diri-Nya sendiri",
sampai kalimat salah kaprah macam "Allah tidak dapat dilahirkan" karena menganggap
Allah tidak punya istri sehingga tidak bias nge-seks dan punya anak (misal: Quran surah
6:101). Pernyataan-pernyataan itu muncul karena fakta tentang penjelmaan / inkarnasi
Firman menjadi daging tidak dipertimbangkan.
47 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Hendaknya kita tidak membiarkan konsep-konsep tentang apa yang "masuk akal" atau
apa yang "tidak masuk akal" malah menentang apa yang telah diwahyukan oleh Tuhan.
Yang penting ialah apa yang telah disabdakan oleh Tuhan, bukan apakah kita mampu
sepenuhnya memahami pernyataan Tuhan. Setelah membaca Injil, kita melihat ada 3
reaksi utama terhadap Yesus: (1) benci, (2) merasa terancam, dan (3) memuja-Nya.
Setelah mengerti apa yang dikatakan Yesus tentang diri-Nya, orang-orang tidak bisa
bersikap netral. Setiap orang diberi kesempatan untuk memilih: menerima atau
menolak Dia.
Petrus, yang menyangkal Yesus 3 kali, akhirnya mati syahid karena ia beriman kepada
Yesus sebagai Kristus, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16). Thomas, yang sering
disebut orang bimbang karena meragukan kebangkitan Kristus, akhirnya mengaku dan
menyembah Yesus "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28) setelah ia
membuktikan kebenaran Kristus dengan mata-kepalanya sendiri.
Sejak saat itulah banyak orang dari abad ke abad mengalami pergumulan serupa ketika
diperhadapkan dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Yesus, "Tetapi apa katamu,
siapakah Aku ini?" (Matius 16:15). Kita diperhadapkan pada 3 kemungkinan dalam
diagram berikut [2]:
48 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Jadi Kanaya, setelah memeriksa bukti-bukti, bagaimana dengan anda? Apa yang anda
pikirkan tentang Yesus Kristus? Apakah anda sekedar beragama atau apakah anda
mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan melalui Anak-Nya, Yesus Kristus?
Bagi orang-orang yang mau mengambil keputusan untuk beriman kepada Yesus,
terdapat cukup banyak bukti yang mendukung kepercayaan tentang ke-Tuhan-an Yesus.
Setelah Thomas bersetu kepada Yesus "Ya Tuhanku dan Allahku!", Yesus menjawab
"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang
tidak melihat, namun percaya" (Yohanes 20:28-29).
Works Cited:
[1] C.S. Lewis, They Stand Together: The Letters of C.S. Lewis to Arthur Greeves (19141963), New York: MacMillan, 1979, hal. 503
49 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
[2] Josh McDowell & Bart Larson, "Allah Menjadi Manusia", Lembaga Literatur Baptis,
2000, hal. 107
50 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
KOMENTAR DAN RALAT
Di sini kami hendak memberikan komentar terhadap debat ini untuk mencoba
meralat atau memberikan pelurusan terhadap hal-hal yang kami anggap keliru, sumber
maupun referensi akan kami sajikan pada bab berikutnya.
1. Kesaksian
Dalam pembuktian keberadaan Yesus, Sdr. Willie menggunakan kesaksian dari
murid-murid Yesus. Menurut kami, Sdr. Kanaya juga dapat mengikutkan saksi
yaitu Arjuna sebagai lawan dialog Krishna dan beberapa peserta perang di
medan Kuruksetra. Selain itu, Sañjaya dan Dhṛtāraṣṭra pun turut andil dalam
menyaksikan dan mendengarkan dialog antara Śrī Kṛṣṇa dan Arjuna. Mengapa
mengatakan keberadaan Śrī Kṛṣṇa adalah dongeng sedangkan Yesus benar ada
padahal keduanya memiliki saksi yang sama-sama tidak masih hidup?
2. Yesus sebagai Tuhan
Dalam masyarakat Kristen, ada aliran tertentu yang tidak mengakui Yesus
sebagai Tuhan atau sama dengan Allah Bapa. Hal ini diperkuat dengan ayat-ayat
berikut:
Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus
Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku
katakan dan Aku sampaikan. (Yohanes 12:49)
Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi
kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
Tetapi tentang hari dan saat itu (kedatangan Yesus kedua kali) tidak seorang pun
yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa
sendiri. (Yohanes 24:36)
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. (Kisah Para Rasul 7:55)
Pada mulanya adalah Firman (Yesus); Firman (Yesus) itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman (Yesus) itu adalah Allah. (Yohanes 1:1)
Dikatakan bahwa Yesus adalah Allah, padahal berdasarkan terjemahan yang benar,
maksud dari ayat tersebut adalah:
51 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
Pada mulanya adalah Firman (Yesus); Firman (Yesus) itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman (Yesus) itu bersifat ilahi. (Yohanes 1:1)
Di ayat lain Yesus berkata; “Aku dan Bapa adalah satu”:
“Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10:30)
Ayat diatas kurang tepat jika dijadikan dasar bahwa Yesus = Allah, karena diayat
selanjutnya Yesus berkata;
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang
percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu,
sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar
mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku. (Yohanes 17:20-21)
Sesuai dengan konteksnya, kata satu dalam Yohanes 10, ataupun dalam Yohanes 17
bukanlah satu pribadi, melainkan satu hati, satu pikir, satu semangat, satu misi; bukan
satu sosok atau oknum. Seperti halnya sepasang suami istri adalah satu tapi tetap dua
sosok yang berbeda.
Dan masih banyak lagi ayat yang mendukung bahwa Yesus tidak sama dengan Alla
Bapa.
Dan, Tuhan Kṛṣṇa tidak memiliki satu anak saja, Beliau menganggap seluruh
makhluk hidup sebagai anak-Nya.
Bhagavad-gita 9.17
Akulah ayah alam semesta ini, ibu, penyangga dan kakek. Akulah obyek
pengetahuan, yang menyucikan dan suku kata om. Aku juga Rg, Sama, dan
Yajur veda.
Demikianlah kasih Tuhan Kṛṣṇa.
3. Pseudo Sains atau Sains Semu
Sdr. Willie mengatakan sains Veda sebagai sains semu, ini tidak dapat
dibenarkan karena Veda telah mendapat komentar dari yang bukan pemeluknya
(berbagai kalangan) bahwa Veda itu ilmiah. Sdr. Willie mengatakan Einstein
secara kosmologi adalah seorang Buddhist, padahal pada cara yang sama,
Buddhist juga adalah seorang Hindu. Dan lagi pula, Sdr. Willie sama sekali tidak
pernah menunjukkan pendapat dunia mengenai sains dalam Alkitab. Ini berarti,
sains dalam Alkitablah yang semu.
52 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
4. Penganiayaan Ilmuwan oleh Aparat Gereja
Sdr. Willie mencoba mematahkan anggapan bahwa aparat gereja tidak pernah
melakukan penyiksaan terhadap ilmuwan yang mengeluarkan konsep yang
bertentangan dengan Alkitab, seperti konsep heliosentris (matahari sebagai
pusat tata surya) yang bertentangan dengan konsep geosentris (bumi sebagai
pusat tata surya) dalam doktrin agama Kristen. Hal ini juga sering diungkit
dalam kurikulum pada pendidikan Sejarah. Bahkan aparat gereja juga pernah
membasmi para ahli sihir karena dianggap ilmu tersebut bertentangan dengan
agama setempat. Tetapi kini, ilmu serupa digunakan oleh banyak orang Kristen
termasuk oleh Deddy Corbuzier.
5. Kristen adalah Dogma sedangkan Hindu adalah Dharma
Dari berbagai ayat yang dilontarkan oleh Sdr. Willie, kita tahu bahwa Kristen
benar-benar merupakan agama dogma (ajaran yang tidak boleh diragukan atau
dipertanyakan, melainkan harus dipercaya atau diyakini begitu saja). Sedangkan
dari sloka-sloka yang dicantumkan oleh Sdr. Kanaya, menunjukkan bahwa
agama Hindu adalah agama Dharma (kebenaran yang dapat diuji atau
dipertanyakan). Karena memang nama asli untuk agama Hindu adalah Sanatana
Dharma yang berarti Kebenaran Abadi.
6. Pandangan Lokal
Menurut kami, Sdr. Willie hanya melihat Hindu secara sempit, yakni Hindu di
Indonesia, dan tidak pernah sekali-sekali mengungkit atau memberikan
komentar terhadap Hindu luar negeri.
7. Pengaruh Agama
Sebagai agama pertama, Hindu telah memberikan pengaruhnya terhadap dunia
termasuk dalam agama Kristen, termasuk dari segi bahasa. Sedangkan agama
Kristen tidak memberikan pengaruh yang berarti. Dari segi etimologi, Yesus
tidak pantas dikatakan omniscient (maha tahu), omnipotent (maha kuasa) atau
omnipresent (maha ada). Di sinilah letak pengaruh Veda, karena kata-kata yang
mengarah pada sifat Tuhan tersebut berasal dari kata suci ‘OM’ atau ॐ yang
dalam agama Hindu adalah simbol dan aksara suci untuk Tuhan. Kata suci inilah
yang berpengaruh pada bahasa Inggris yang menjadi kata-kata sebagai sifat
Tuhan.
53 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
SEKILAS PERBANDINGAN HINDU DAN
KRISTEN
Di sini kami menyajikan beberapa topik yang dibahas pada referensi Perbandinga
Hindu dan Kristen yang sumber artikelnya telah kami cantumkan pada bab berikutnya.
1. Trinitas dan Avatara
2. Cinta Kasih Tuhan
3. Warisan Dosa, Penebusan Dosa dan Hukum Karma
4. Takdir Tuhan dan Hukum Karma
5. Bagaimana Setelah Kematian?
6. Penciptaan Alam Semesta
7. Manusia Pertama
8. Kedudukan Wanita
9. Dogma, Filsafat dan Dharma
10. Pedoman Hidup
11. Mengapa Beragama Kristen? Mengapa Beragama Veda?
54 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Desember 2009
REFERENSI
Bukti Akademis Keberadaan Kṛṣṇa
Pendapat Dunia terhadap Veda
Konsep Trinitas
Penyiksaan Ilmuwan
Hindu di Luar Negeri dan Subyektifitas Non-Hindu
Pemujaan Arca dan Konsep Panteisme
Peradaban dan Pengaruh Veda bagi Dunia
Sains Veda
Kasih Tuhan
Penting! Perbandingan Hindu dan Kristen
Stephen Knapp and His Books on Spirituality, Vedic Culture and Eastern
Philosophy
Anda sedang senang, sedih atau takut? Nyanyikan dan Berbahagialah:
हरे कृ ष्ण हरे कृ ष्ण कृ ष्ण कृ ष्ण हरे हरे
हरे राम हरे राम राम राम हरे हरे
Hare Kṛṣṇa Hare Kṛṣṇa Kṛṣṇa Kṛṣṇa Hare Hare
Hare Rāma Hare Rāma Rāma Rāma Hare Hare
55 | D e b a t R e s m i H i n d u d a n K r i s t e n
Download