23 BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1. Sejarah Berkembangnya Perusahaan. Perusahaan CV. Skaters didirikan pada tahun 1992 di bandung. Kantor pusatnya di Jln. Babakan Ciamis No.37 Bandung. Perusahaan ini diresmikan oleh Bpk. Risfarizal. Pada mulanya CV. Skater ini hanya pedagang kaki lima yang berpindah dari tempat satu ketempat lainnya. Karena penjualannya dari tahun ketahun terus meningkat maka, perusahaan ini mendirikan CV yang diberi nama Skaters. Pada sekitar tahun 2003 Perusahaan ini makin meningkat dari segi pendapatan nya, dikarenakan produknya sangat diminati oleh kalangan anak – anak remaja maupun dewasa. Perusahaan ini mempunyai banyak toko yang bukan hanya di Jakarta tetepi diluar Jawa juga ada. Perusahaan ini akhirnya terus mengembangkan namanya melalui rumah produksi. Kini telah banyak kalangan artis memakai produk yang di sponsori oleh Skaters, produk yang dipakai mulai dari baju, celana, topi, tas, gasper dll. Dan mulai menjadi trand masa kini. 3.2. Struktur Organisasi Secara global Perusahaan ini dipimpin langsung oleh Pimpinan Perusahaan yang dibantu oleh seseorang manajer, dan dalam pengoprasiannya terbagi dalam beberapa ruang lingkup bagian yaitu Bagian Devisi Pembelian Yaitu menengani 24 masalah pembelian barang mulai dari pemesannan barang sampai barang itu di bayar. Sedangkan masalah penjualan barang ke konsumen di tangani oleh Devisi Penjualan. Informasi tentang masalah gudang dan stock barang yang menangani adalah Devisi Stock Barang. Dua bagian lainya yaitu Bagian Produksi dan Keuangan. Struktur organisasi ini merupakan gambaran tentang terkaitan hubungan antara bagian satu dengan yang lain dalam suatu pekerjaan. Struktur dari organisasi Perusahaan ini secara global : Gambar 3.1. Struktur Organisasi 3.2.1. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Pimpinan Pimpinan harus selalu mengetahui segala persoalan yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karenanya dia harus selalu berfikir obyektif kedepan sehingga segala keputusan yang diambil pun tidak akan merugikan perusahaan tersebut. 25 2. Menejer Bertugas mengkoordinasi hasil kerja karyawan dan setelah itu laporan disampaikan ke pengawas. 3. Devisi Pembelian Devisi ini bertanggung jawab terhadap proses pembelian barang oleh karenanya divisi ini harus selalu mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan proses pembelian barang. 4. Devisi Penjualan Devisi ini bertanggung jawab terhadap barang keluar / terjual oleh karenanya divisi ini harus selalu mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan proses penjualan barang. 5. Devisi Stock Barang Devisi ini memberikan informasi tentang persediaan stock barangdalam gudang kepada devisi pembelian. Membuat stock barang minimum, menginformasikan tentang kedatangan barang yang telah dipesan. Membuat laporan penerimaan barang dan melakukan pengecekan barang yang dikirim. 6. Keuangan Bagian keuangan ini bertugas antara lain bertanggung jawab terhadap dana yang keluar, mengelola laporan dan pembayaran tentang piutang dan hutang yang masih harus dibayar. Menyerahkan laporan hasil pembelian dan penjualan. 26 3.2.2 Jenis Barang dan Harga No Jenis Barang Kode Harga 1. Kaos (Medium) 10101 Rp. 31.500 2. Kaos (Junior) 10102 Rp. 28.000 3. Kaos (Large) 10103 Rp. 35.000 4. Kaos (Extra Large) 10104 Rp. 35.000 5. Kemeja Panjang 10105 Rp. 77.000 6. Kemeja Pendek 10106 Rp. 65.000 7. Jaket (Jeans Blazer) 10107 Rp. 94.000 8. Jaket (Kanvas) 10108 Rp. 77.000 9. Sweater (Rajut) 10109 Rp. 77.000 10.. Sweater 10110 Rp. 77.000 11. Celana Panjang Sketers 10111 Rp. 122.000 12. Celana Pendek Sketers 10112 Rp. 105.000 13. Sunglases 10113 Rp. 20.000 14. Sendal 10114 Rp. 35.000 15 Sepatu 10115 Rp. 175.000 16. Ikat Pinggang 10116 Rp. 40.000 17. Topi (Juring) 10117 Rp. 40.000 18. Boxer 10118 Rp. 28.000 19. Tas 10119 Rp. 77.000 20. Dompet 10120 Rp. 35.000 Tabel 3.1. Tabel Jenis Barang dan Harga 27 3.3. Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan Prosedur sistem yang sedang berjalan pada CV. Skaters adalah sebagai berikut : 1. Bagian Pemesanan membuat pesanan, yang kemudian diberikan kepada supplier. 2. Supplier menerima pesanan dan membuat surat jalan dan nota sebanyak 2, dan pesanan diarsipkan. 3. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan surat jalan ke-2 dan nota yang ke-2, yang kemudian diarsipkan. 4. Kwitansi dibuat, surat jalan yang ke-1 dan nota ke-1 diterima oleh bagian pemesanan. 5. Dan kemudian data terima pesanan dibuat, surat jalan ke-1 nota ke-1 dan kwitansi diarsipkan. 6. Dari data terina pesanan dibuat laporan sebanyak 2 dan data terima pesanan di arsipkan 7. Laporan yang ke-1 diberikan kepada pimpinan dan laopran ke-2 diarsipkan. 28 Gambar 3.2. FOD yang berjalan 29 3.4. Kendala Yang Dihadapi Dari analisa sistem yang sedang berjalan, masih terdapat masalah masalah yang sering terjadi, yaitu : 1. Sistem masih menggunakan formulir – formulir dalam melakukan transaksi pembelian, sehingga mengalami kesulitan dalam pencarian data pembelian yang dilakukan. 2. Resiko hilangnya formulir – formulir yang digunakan dalam sistem pembelian sangat besar 3. Masih lamanya proses pengolahan data, terutama di bagian Devisi pembelian karena bagian ini belum menggunakan sistem komputerisasi. 4. Sering kurang terkontrolnya menimbulkan kerugian. dalam pengiriman barang yang bisa