BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), usia
bermain toddler (1-2,5 tahun), pra-sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11
tahun), remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda antara anak yang satu
dengan yang lain mengingat latar belakang mereka berbeda. Pada anak
terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang
cepat dan lambat. Dalam proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif,
konsep diri, pola koping, dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).
Masalah penyakit pada anak bermacam-macam namun akan dibahas
tentang infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih dapat terjadi
dengan atau tanpa gejala klinis. Akibatnya, kerap kali lokasi infeksi sulit
ditentukan secara akurat. Berbagai istilah digunakan untuk menguraikan
gangguan perkemihan antara lain : Bakteriuria yaitu keberadaan bakteri dalam
urine, bakteriuria asimtomatik yaitu bakteriuria yang signifikan tanpa adanya
gejala infeksi secara klinis, bakteriuria simtomatik yaitu bakteriuria yang
disertai tanda-tanda fisik urinarius. ISK rekuren yaitu episode bakteriuria atau
ISK simtomatik yang berulang, ISK persisten yaitu bakteriuria yang persisten
sekalipun sudah dilakukan pengobatan antibiotik (Wong, 2008).
1
Asuhan Keperawatan Pada..., MIA WULANDARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
ISK merupakan penyakit infeksi yang sering di jumpai di Amerika dan
membuat sekitar 7 juta orang berkunjung ke dokter dan 1 juta orang di rawat
inap serta menghabiskan dana 1 milyar, sedangkan di Amerika utara terdapat
14.000 laki-laki dan 53.000 wanita terkena ISK. Pada beberapa kasus
membutuhkan
pengobatan
jangka
pendek
dengan
antibiotic
narrow
spectrum,tapi di lain kasus membutuhkan pengobatan jangka panjang dengan
menggunakan antibiotika broad spectrum (Nguyen dalam Broudwald et al,
2004)
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun
2011,Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit infeksi yang
sering ditemukan, pada tahun 2010 ISK masuk dalam 10 besar Penyakit Tidak
Menular (PTM) penyebab rawat inap di Indonesia. Tercatat 2,49% pasien
dirawat karena
ISK, sedangkan menurut Syamsuhidajat (2004), Infeksi
Saluran Kemih merupakan infeksi sistem nomor dua paling sering setelah
infeksi saluran nafas.
Menurut WHO (2005), kehidupan pertama laki-laki lebih sering
terkena ISK sebanyak 2,7% dibandingkan pada anak perempuan sebanyak
0,7%, sedangkan pada usia sekolah anak perempuan sering terkena ISK
daripada laki-laki.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui gejala dan tanda
klinis pada ISK. Behrman dkk (1996, dalam Soegijanto, 2005, p.181)
mengemukakan keluhan ISK pada anak usia pra sekolah dan sekolah adalah
polakisuria, disuria, urgency, nyeri perut dan kencing yang berbau.
Asuhan Keperawatan Pada..., MIA WULANDARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Penelitian lain yang dilakukan oleh Bergstrom dkk (1972, dalam
Soegijanto,2005) melaporkan 26% anak-anak (laki-laki dan perempuan)
berumur 1-16 tahun dengan ISK menunjukkan hematuria makroskopis, gejala
umum yang muncul adalah disuria dan polakisuria sedangkan gejala lain yang
muncul berupa ingin kencing, nyeri perut/pinggang dan demam.
Hasil dari dua penelitian tersebut menunjukkan bahwa nyeri adalah
gejala yang biasa muncul pada pasien dengan ISK. Pada umumnya nyeri hebat
terjadi akibat adanya infeksi akut yang mengenai organ padat (ginjal,
prostat,dan testis) sedangkan infeksi pada organ berongga (buli-buli, ureter,
dan pielum) memberikan keluhan yang lebih ringan.Penyulit yang muncul
akibat adanya ISK diantaranya gagal ginjal akut, nekrosis papila ginjal dan
nefritis interstisialis, batu saluran kemih, dan abses ginjal. Keluhan yang berat
dan adanya penyulit membutuhkan perawatan dirumah sakit guna perawatan
lebih lanjut.(Purnomo,2011).
Dibutuhkan perawatan yang lebih lama.Hal ini akan merugikan pasien
karena membutuhkan biaya yang lebih banyak dari perawatan normal.Peran
perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan sangat diperlukan dalam
perawatan klien dengan nyeri pada ISK, baik dalam tindakan keperawatan
maupun tindakan kolaborasi agar tidak terjadi komplikasi yang dapat
membahayakan dan merugikan pasien.
Angka kejadian ISK bervariasi, tergantung umur dan jenis kelamin.
Angka kejadian neonates kurang bulan adalah sebesar 3%, sedangkan pada
neonates cukup bulan 1%. Pada anak kurang dari 10 tahun, ISK ditemukan
pada 3,5% anak perempuan dan 1,1% anak lelaki (IDI, 2011).
Asuhan Keperawatan Pada..., MIA WULANDARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Pada anak perempuan yaitu terdapat 3-5% pada masa bayi dan pada
umur 18 bulan, pada anak laki-laki ialah 1%,pada anak laki-laki yang berusia
1 tahun dan kecenderungan anak laki-laki yang belum di khitan. Penyebab
infeksi pada perempuan, 75-90% ialah E. coli, kemudian Klebsiella spp dan
Proteus spp. Pada anak laki-laki ialah Proteus spp dan E. Coli sama banyak
yaitu dengan Proteus 50% dan E. Coli 50% Staphylococcus saprophyticus dan
enterococcus adalah pathogen untuk perempuan dan laki-laki. Infeksi virus
terutama adenovirus sebagai penyebab sistitis. Secara klinik dibedakan 3 jenis
infeksi saluran kemih, dan yang menimbulkan
gejala demam ialah
pielonefritis, sedang jenis sistitis dan bakteriuria asimtomatik tidak disertai
dengan gejala demam (Widagdo, 2012).
ISK merupakan penyebab demam kedua tersering setelah infeksi akut
saluran napas pada anak berusia kurang dari 2 tahun. Escherechia coli dalam
urine ditemukan pada segala usia, ras dan jenis kelamin akan tetapi lebih
umum ditemukan pada wanita. Epidemiologi ISK di bagi berdasarkan usia dan
jenis kelamin. Pada bayi yang baru lahir berumur
1 tahun, bakteriuria
ditemukan pada 2,7% laki-laki dan 0,7% perempuan. Pada anak-anak berumur
1-5 tahun, bakteriuria ditemukan 0,5% pada laki-laki dan 4,5% pada
perempuan konstan. Pada remaja , bakteriuria ditemukan 0,5% pada laki-laki
dan 20% pada perempuan. Angka kejadian ISK meningkat drastis diusia 3665 tahun (Nguyen dalam Broudwald et al, 2004).
Menurut Wong (2008) gejala (ISK) dapat diketahui berdasarkan hasil
temuan kasus pada pasien An. H mengalami demam kurang lebih 5 hari dan
Asuhan Keperawatan Pada..., MIA WULANDARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
suhu badan An. H yaitu 38,7 oC memunculkan diagnosa keperawatan yaitu
hipertermi. Penyakit infeksi saluran kemih didapatkan pada pasien perempuan
lebih banyak dibandingkan laki-laki karena secara struktur dan fungsi bentuk
alat reproduksi perempuan dan laki-laki sangat berbeda. Organ vital
perempuam cenderung lebih sensitif daripada laki-laki dan cara perawatan
membersihkannya juga sangat lebih spesifik perempuan.
Pada kasus
pengkajian
pada An.
H ditemukannya masalah
keperawatan yang muncul yaitu hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit, cemas berhubungan dengan dampak hospitalisasi, dan defisiensi
pengetahuan berhubungan dengan keterbatsan kognitif, salah intepretasi.
Data statistik dari Rumah Sakit Umum Banyumas pada 3 bulan
terakhir pada bulan April, Mei, Juni 2014 penulis memperoleh data anak
terkena (ISK) yaitu sebanyak 5 anak dengan prosentase 1,7%.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis akan melakukan tindakan
keperawatan pada An. H, dari data-data yang ada dari pasien, akan
dikembangkan dan diatasi dengan melakukan pengkajian sampai evaluasi di
Rumas Sakit Umum Banyumas khususnya di Ruang Anak Kantil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaporkan penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Infeksi
Saluran Kemih ( ISK ) secara komprehensif.
Asuhan Keperawatan Pada..., MIA WULANDARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan adalah :
a.
Melakukan pengkajian pada An. H dengan Infeksi Saluran Kemih
(ISK).
b.
Mengkaji analisis data dari pengkajian dan penetapan diagnose
keperawatan pada An. H dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK).
c.
Membuat penerapan rencana tindakan keperawatan pada An. H
dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK).
d.
Melakukan implementasi keperawatan pada An. H dengan Infeksi
Saluran Kemih (ISK).
e.
Melakukan evaluasi pada pelaksanaan asuhan keperawatan yang
dilakukan pada An. H dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK).
f.
Membahas kesenjangan antara teori dan kasus.
C. Manfaat Penulisan
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis
dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan pada
pasien infeksi saluran kemih dengan khususnya masalah utama hipertermi.
Bagi klien diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai infeksi
saluran kemih dan penanganan hipertermi. Bagi institusi laporan kasus ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien infeksi saluran kemih dengan
masalah hipertermi.
D. Tempat dan Waktu
Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang kanthil RSUD Banyumas
pada tanggal 6-7 Juni 2013.
Asuhan Keperawatan Pada..., MIA WULANDARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Download