PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN WEDGE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANGKAT KEPALA PADA POSISI TENGKURAP BAYI USIA 0-12 MINGGU Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Srata I pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : ISNA DIAH DEWI SAPUTRI J 120 120 014 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i ii iii PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN WEDGE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANGKAT KEPALA PADA POSISI TENGKURAP BAYI USIA 0-12 MINGGU Abstrak Posisi tengkurap dapat mendorong pengembangan kontrol ekstensor kepala dan leher, dan juga perkembangan motorik pada bayi. Bayi dikatakan mampu mengangkat kepalanya yaitu pada saat bayi sudah dapat melakukan suatu gerakan mengangkat kepala dan mempertahankan keseimbangan kepalanya pada posisi tengkurap. Program latihan dengan wedge menjadi salah satu intervensi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengangkat kepala pada posisi tengkurap bayi usia 0-12 minggu. Mengetahui pengaruh pemberian latihan wedge terhadap kemampuan mengangkat kepala pada posisi tengkurap bayi usia 0-12 minggu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pre and post test with control group design, yaitu menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Sampel pada kelompok perlakuan diberikan latihan dengan wedge sebanyak 2 kali seminggu selama 5 menit, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan dengan wedge. Kemampuan mengangkat kepala dinilai dengan Alberta Infant Motor Scale (AIMS). Pemberian latihan wedge pada kelompok perlakuan dengan 2 responden didapatkan hasil adanya peningkatan pre test ke post test dari grade 1 menjadi grade 4. Sedangkan pada kelompok kontrol dengan 2 responden didapatkan 2 hasil yang berbeda, pada satu responden terdapat adanya peningkatan pre test ke post test dari grade 1 menjadi grade 3, responden lainnya terjadi peningkatan yang tidak signifikan pre test ke post test dari grade 0 menjadi grade 1. Ada pengaruh pemberian latihan wedge terhadap kemampuan mengangkat kepala pada posisi tengkurap bayi usia 0-12 minggu. Kata kunci: latihan wedge, kemampuan mengangkat kepala, bayi usia 0-12 minggu. Abstract Prone position can encourage the development of head and neck extensor control, and motor development in infants. Babies are said to be able to lift his head when the baby is able to perform a movement raised his head and maintain the balance of his head in the prone position. The exercise program with a wedge into one of the interventions used to improve the ability to lift the head in the prone position babies aged 0-12 weeks. To determine the effect of exercise on the ability wedge lifted his head in a prone position babies aged 0-12 weeks. The study was descriptive analytic with pre and post test with control group design, using the treatment group and the control group. Samples in the treatment group with a wedge given exercises 2 times a week for 5 minutes, while the control group was given no treatment with the wedge. The ability to lift the head was assessed by Alberta Infant Motor Scale (AIMS). Delivery of exercise wedge in the group treated with 2 respondents showed an increase in the pre-test to post-test from grade 1 to grade 4. While in the control group with 2 respondents found two different results, on the one respondent there is an increase in the pre-test to post test from grade 1 to grade 3, respondents were not significantly increased pre-test to post-test of a grade from 0 to grade 1. There is a wedge effect of exercise on the ability to lift the head in the prone position babies aged 0-12 weeks. Keywords: wedge practice, the ability to lift his head, infants aged 0-12 weeks. 1 1. PENDAHULUAN Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sempai dewasa. Dalam proses mencapai dewasa, anak harus melalui berbagai tahap tumbuh kembang (Soetjiningsih, 2013). Perkembangan motorik ditandai dengan adanya kontrol postural secara bertahap. Kontrol postural yang baik merupakan prasyarat untuk pengembangan yang tepat dari gerakan volunter, komunikasi dan interaksi dengan lingkungan. Namun, kemampuan bayi tidak selalu terjadi dalam waktu bersamaan dan dengan pola yang sama (Hus et al., 2013). Posisi tengkurap dapat mendorong pengembangan kontrol ekstensor kepala dan leher, dan juga perkembangan motorik pada bayi. Kurangnya kebiasaan untuk memposisikan tengkurap dapat mengakibatkan peluang penurunan untuk belajar keterampilan motorik yang membutuhkan ekstensi anti-gravitasi, seperti merangkak atau menarik ke posisi berdiri (Heck et al., 2014). Penempatan di posisi tengkurap telah menjadi bagian penting untuk perkembangan gerakan anti gravitasi (Dudek et al., 2007). Bentuk stimulasi yang diberikan berupa bantalan miring (wedge) dengan posisi bayi tengkurap. Skala penilaian yang tepat untuk menilai kemampuan motorik kasar bayi adalah The Alberta Infant Motor Scale (AIMS), digunakan sebagai penilaian dikarenakan nilai koefisien korelasi dari AIMS adalah 0,97 (Jeng, 2000). Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut Pengaruh Pemberian Latihan Wedge Terhadap Kemampuan Mengangkat Kepala Pada Posisi Tengkurap Bayi Usia 0-12 Minggu. 2. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain one group pre and post test design. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 4 responden, 2 bayi diberi perlakuan dan 2 bayi kontrol. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Responden pada penelitian ini sebanyak 4 responden. Responden merupakan bayi normal dengan usia 3 minggu sebanyak 3 responden dan usia 4 minggu sebanyak 1 responden. 2 Pengambilan data pertama adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah itu orang tua responden mengisi informed concent. Peneliti mengelompokkan responden menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan, responden diberikan stimulasi wedge selama 2 kali seminggu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan stimulasi. Pengukuran dinilai dengan AIMS pada posisi tengkurap secara pre dan post test. Setelah diberikan perlakuan stimulasi menggunakan wedge exercise selama lima menit, sebanyak dua kali dalam seminggu sampai bayi berusia 12 minggu, dapat diketahui berdasarkan grafik berikut. 6000 5000 4000 Bayi A Berat 3000 Badan 2000 (gram) Bayi B 1000 0 T1 Bulan T2 T0 T3 Grafik 1 grafik pre test & post test berat badan responden pada kelompok perlakuan. 5000 4000 Bayi Y 3000 Berat Badan (gram) 2000 Bayi X 1000 0 T0 T1 Bulan T2 T3 Grafik 2 grafik pre test & post test berat badan responden pada kelompok kontrol. 3 Grade 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Bayi A Bayi B T0 T1 T2 T3 Bulan Grafik 3 grafik pre & post test kemampuan mengangkat kepala pada kelompok perlakuan 3.5 3 2.5 2 Grade 1.5 Bayi X Bayi Y 1 0.5 0 T0 T1 T2 T3 Bulan Grafik 4 grafik pre & post test kemampuan mengangkat kepala pada kelompok kontrol. Kemampuan mengangkat kepala pada bayi dipengaruhi dengan mekanisme motorik sistem gerak, dimana Center Pettern Generators (CPGs) yang merupakan jaringan saraf yang mampu menghasilkan pola ritmis aktivitas motorik, melakukan gerakan secara umum dan otomatik yang diperoleh dari brainstem dan cortex (Bate, 2008). Mekanisme CPGs untuk menghasilkan gerakan dari otot dipengaruhi peran sensorik yang terjadi sebagai umpan balik untuk mengubah pola motorik untuk menanggapi pemberian dari lingkungan (Hooper, 2000). Sehingga pemberian stimulasi 4 menggunakan wedge berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan mengangkat kepala dan jaringan saraf CPGs menghasilkan pola ritmis aktivitas motorik dipermudah dengan wedge exercise. 4. PENUTUP Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada pengaruh wedge exercise terhadap kemampuan mengangkat kepala pada bayi usia 0-12 minggu. Dari kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran kepada beberapa pihak: Bagi orang tua bayi hendaknya tidak takut melakukan stimulasi sendiri pada bayi dengan posisi tengkurap setiap hari di rumah saat bayi sedang bermain, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengangkat kepala bayi. Bagi Fisioterapi dan instansi kesehatan perlu menjadikan wedge exercise sebagai salah satu bentuk stimulasi yang diberikan pada bayi untuk meningkatkan kemampuan mengangkat kepala. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai sumber referensi dan dapat mengembangkan penelitian ini menjadi lebih baik dengan menambahkan waktu penelitian, jumlah sampel, jumlah data yang diambil dan metode penelitian yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA Allen, K.E & Marotz, L.R. 2010. Profil Perkembangan Anak : Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: PT Indeks Almeida, K.M., Dutra, M.V.P., de Mello, R.R., Reis, A.B.R., & Martins, P.S. 2008. Concurrent validity and reliability of the Alberta Infant Motor Scale in premature infants. Jornal de Pediatria. Vol 84, no 5: 442-448. Al-Qur’an. Surah Nuh ayat 14. Anonim. Tanpa tahun. Albert Infant Motor Scale Record Booklet. Diakses: 8 Maret 2016. http://lib.pt.cu.edu.eg/Albert%20infant%20motor%20scale%20%20record%20booklet %20pictures.htm. Azizah, N.N. 2012. Gambaran Stimulasi Perkembangan Oleh Ibu terhadap Anak Usia Sekolah di TKIT Cahaya Ananda, Depok. (Skripsi). Jakarta: Universitas Indonesia. 5 Bararah, V. 2010. Kapan Bayi Bisa Mengangkat Kepalanya Sendiri ?. Diakses: 26 Februari 2016. http://health.detik.com/read/2010/10/06/131525/1456903/764/kapan-bayi-bisamengangkat-kepalanya-sendiri. Bate, Patricia. 2008. Pocketbook of Neurological Physiotherapy: Motor Control. China. Elsevier. Campos, D., Goncalves,V.M.G., Guerreiro,M.M., Santos,D.C., Goto, M.M.F., Arias, A.V., & Zanelli, T.M.C. 2012. Comparison of Motor and Cognitive Performance in Infants During the First Year of Life. Pediatric Physical Therapy. Vol 24: 193-198. Chavan, Shashidhar Rao. 2008. Clinical Rating Scale For Head Control – A Pilot Study. Manipal The Indian Journal of Occupational Therapy : Vol. XXXIX : No. 3. Guedetti, Jaclyn M. 2011. The effectiveness of infant positioning equipment on time spent in wakeful prone. Master’s and Doctoral Projects. The University of Toledo. Heck, A.P.F., Martinello, M., de Medeiros, D.L., Coelho, J.J., & Ries, L.G.K. 2014. Effect of the inclination of support in cervical and upper limb development. Fisioter Mov. Vol 27, no 4: 601-609. Hus, J.W.P.V., Jeukens-Visser, J., Koldewijn, K., Sonderen, L.V., Kok, J.H., Nollet, F., & Wassenaer-Leemhuis, A.G.V. 2013. Comparing Two Motor Assessment Tools to Evaluate Neurobehavioral Intervention Effects in Infants WithVery Low Birth Weight at 1 Year. Physical Therapy. Vol 93, no 11: 1475-1483. Irianto, Koes. 2014. Ilmu Kesehatan Anak (Pediatri). Bandung: Penerbit Alfabeta. Jeng, Suh-Fang., Yau, Kuo-Inn.T., Chen, Li-Chiou., & Hsiao, Shu-Fang. 2000. Alberta Infant Motor Scale: Reliability and Validity When Used on Preterm Infants in Taiwan. Physical Therapy. Vol 80, no 2: 168-178 Loganathan, G. 2009. Creating Learning Opportunities Section 2. Diakses: 24 Januari 2016. http://www.transitionplanningasia.org/sites/tpa.perkinsdev1.org/files/uploadedfiles/Section%202.pdf. Ridha, H.N. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Russell, D.C., Kriel, H., Joubert, G., & Goosen, Y. 2009. Prone positioning and motor development in the first 6 weeks of life. South African Journal of Occupational Therapy. Vol 39, no 1: 11-14. Soetjiningsih & Ranuh, IG.N.G. 2013. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. 6 Sosi, Michelle I. 2013. The baby wedge. United States Patent Application. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Triandari, Ratih Ayu. 2011. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kemampuan Mengangkat Kepala Pada Posisi Tengkurap Bayi Usia 3-4 Bulan. (Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Valentini, N.C. & Saccani, R. 2011. Infant Motor Scale Of Alberta: Validation For A Population Of Southern Brazil. Rev Paul Pediatr. Vol 29, no 2: 231-238. 7