POTENSI PENINGKATAN PEMBERDAYAAN WAKAF DI KABUPATEN TANAH DATAR Elimartati Abstract: The study analyzes the potential, opportunities, human resources and challenges in improving wakaf empowerment in Tanah Datar. The method that used in this research is a field research. To collect data that needed in this study is by interviews and documentation. Data was analyzed by descriptive qualitative. Result of this study is expected to produce guidelines or rule for the conduct of wakaf and can be used as a foothold in making policies. Base on data, potential of wakaf in in Tanah Datar about 639 locations already have wakaf certificate (AIW). A religious community of Tanah Datar people could be more efective to improve wakaf empowerment by using the rule that stated by government to manage of wakaf in Tanah Datar. And this rule also To avoid any mistake or human error in mangement to empower of wakaf. Keywords: Wakaf, Potential, Empowerment. PENDAHULUAN Wakaf merupakan dana sosial yang amalnya, kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdo’a untuk orang tuanya (HR Bukhary). potensial bagi masyarakat Indonesia untuk Wakaf sebagai pranata keagamaan meningkatkan kesejahteraan umum. Fungsi yang memiliki potensi dan manfaat sosial wakaf merupakan aset yang amat ekonomi perlu dikelola secara efektif bernilai (Efendi, 2004: 409) sebagai sumber dan efisien untuk kepentingan ibadah ekonomi. Sedangkan fungsinya sebagai dan memajukan kesejahteraan umum. Di ibadah, merupakan amal yang pahalanya Indonesia wakaf merupakan perbuatan akan terus mengalir selama harta wakaf itu hukum yang telah lama hidup dan dimanfaatkan. Sebagaimana yang disebutkan dilaksanakan dalam masyarakat. Pada dalam hadits: (Muhammad al-Syaukany): zaman penjajahan Belanda, pemerintah ﻋﻦ اﰊ ﻫﺮ ﻳﺮةرﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل ان اﻟﻨﱯ ﻗﺎل إذاﻣﺎت اﻹﻧﺴﺎن:ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ اﻧﻘﻄﻊ ﻋﻤﻠﻪ اﻻﻣﻦ ﺛﻼﺛﺔ ﺻﺪﻗﺔﺟﺎرﻳﺔ أوﻋﻠﻢ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ اووﻟﺪﺻﺎﱀ ﻳﺪﻋﻮﻟﻪ Kolonial Belanda pernah mengeluarkan Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. Bersabda “apabila mati seorang manusia (anak Adam) maka terputuslah 1931 No. 136/A, tanggal 24 Desember 1934 berbagai peraturan yang mengatur tentang persoalan wakaf, antara lain Surat Edaran Sekretaris Governemen pertama tanggal 31 Januari 1905, No. 435, tanggal 4 Juni No. 1361 No. 3088/A dan tanggal 27 Mei 1935 No. 1273/A. (Depag RI, 2007: 3-4). pelaksanaan wakaf, wakif kebanyakan Setelah kemerdekaan Rebuplik Indonesia, menyerahkan pengelolaannya kepada pemerintah menerbitkan Peraturan orang yang dianggap panutan dalam Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang lingkup masyarakat tertentu seperti Perwakafan Tanah Milik dalam rangka pengurus masjid (Depag RI, 2007: 38). penertiban dan pengamanan tanah wakaf. Pratek wakaf yang terjadi dalam Untuk penyempurnaan hukum materi kehidupan mayarakat belum sepenuhnya tentang wakaf berdasarkan Inpres Nomor berjalan tertib dan efisien, sehingga dalam 1 Tahun 1991 Presiden menetapkan berbagai kasus harta wakaf tidak terpelihara Kompilasi Hukum Islam yang juga sebagaimana mestinya, terlantar atau mengatur tentang wakaf dan dalam rangka beralih ketangan pihak ketiga dengan cara penyempurnaannya disyahkan Undang- melawan hukum. Pengelolaan benda wakaf Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang belum sesuai dengan peraturan tentang Wakaf serta Peraturan Pemerintah Nomor wakaf. Sehingga fungsi wakaf mewujudkan 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaannya. potensi dan manfaat ekonomis harta Salah satu dari tujuan peraturan yang benda wakaf untuk kepentingan ibadah dikeluarkan tentang wakaf adalah untuk dan untuk memajukan kesejahteraan mengamankan, mengatur dan mengelola umum, belum tercapai. Hal ini dapat harta wakaf secara baik agar lebih terjaga dipertanyakan apakah disebabkan karena dan terawat serta memberi manfaat kelalaian pelaksana dan pengelola wakaf yang besar bagi masyarakat. Namun atau ketidak tahuannya terhadap tugas kenyataannya secara faktual banyak harta dan tanggung jawabnya sebagaimana wakaf yang tidak terawat dan terkelola yang diatur dalam Undang-Undang dan secara baik. Umumnya tanah-tanah peraturan pelaksanaannya. wakaf pengelolaannya bersifat komsumtif Sebagai suatu ilustrasi dapat dan tradisional Sempitnya pemahaman dikemukakan data lapangan di Kantor masyarakat terhadap pengertian wakaf Kementrian Agama Kabupaten Tanah dan bentuk-bentuk benda yang dapat Datar dari laporan perkembangan diwakafkan pada umumnya berupa benda kegunaan harta wakaf Kabupaten Tanah tidak bergerak dan kebanyakan untuk Datar tahun 2009 dengan jumlah lokasi kepentingan peribadatan seperti masjid wakaf 639 yang luasnya 760,185 m2, hanya mushollah, madrasah. Pemakaman Dalam 61 lokasai yang produktif dengan luas 132 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 106,587 m2. Menyangkut dengan tanah pengadministrasian harta benda wakaf; wakaf yang telah disertifikasi berjumlah 2) mengelola dan mengembangkan harta 251 lokasi sekitar 39,30% dengan luas benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi 315,285 M2 41,50 %, artinya 60,70% belum dan peruntukkannya; 3) mengawasi dan punya sertifikat wakaf (Kemenag, 2009). melindungi harta benda wakaf; dan 4) Potensi wakaf yang ada di Kabupaten Tanah Datar bila dikelola secara baik dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia. diproduktifkan, tentunya akan memberikan Potensi wakaf yang dikelola secara baik manfaat ekonomi yang besar terhadap dan profesional akan menghasilkan manfaat masyarakat. Nazhir wajib mengelola dan yang besar umpanya mesjid yang dipakai mengembangkan harta benda wakaf sesuai hanya untuk melaksanakan ibadah yang dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya sifatnya konsumtif, dapat dikembangkan (Pasal 42 UU No 41 tahun 2004). Pengelolaan dengan mendampinngkan pengelolaanya dan pengembangan harta benda wakaf yang bersifat produktif. Yaitu dengan oleh Nazhir dilaksanakan sesuai dengan mengembangkan bangunannya yang satu prinsip syariah dan dilakukan secara lantai menjadi lima lantai, sebahagiannya produktif. Nazhir wakaf menurut Undang- digunakan untuk tempat beribadah dan undang Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 1 yang lainnya digunakan untuk bisnis ayat (4) adalah pihak yang menerima dapat disewakan untuk perkantoran atau harta benda wakaf dari Wakif untuk manfaatkan pertokoan tempat jualan. dikelola dan dikembangkan sesuai dengan Nazhir wakaf yang telah melaksanakan peruntukannya. Nazhir wakaf meliput tugasnya dengan baik, dan mampu perseorangan, organisasi, atau badan meningkatkan produktifitas benda hukum. wakaf berhak memanfaatkan hasil wakaf Nazhir sebagai pemegang amanat untuk maksimal 10% sebagaimana yang diatur memelihara dan mengurus harta benda dalam pasal 12 Undang-Undang wakaf. wakaf, mempunyai beberapa kewajiban, Namun kenyataan di lapangan Nazhir dalam Pasal 11 Undang-undang Nomor 41 wakaf belum berjalan sebagaimana yang Tahun 2004, yang dipertegas dengan Pasal diamanatkan dalam undang- undang. 13 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan 2006 disebutkan bahwa Nazhir mempunyai kedaan Nazhir wakaf di Kecamatan Lima tugas-tugas, antara lain 1) melakukan Kaum Kabupaten Tanah Datar yang Potensi Peningkatan Pemberdayaan Wakaf di Kabupaten Tanah Datar 133 terletak di pusat pemerintahan Tanah Datar sekolah, belum banyak kelihatan wakaf yakni di Kota Batusangakar. Kecamatan yang produktif. Berdasarkan hal di atas Lima Kaum terdiri dari lima nagari dan 33 menimbulkan pertanyaan kenapa potensi Jorong, berdasarkan data Kantor Urusan wakaf di Tanah Datar belum terberdayakan Agama ( KUA ) Kecamatan Lima Kaum sebagaimana mestinya sehingga masih pada bulan Juli tahun 2009 perkembangan sedikit wakaf yang bersifat produktif, data tanah wakaf berjumlah 52 dengan bagaimana peluang dan sumberdaya rincian tahun surat keputusan Nazhir manusianya dalam pelaksanaan dan wakaf tahun 1978 satu (1) wakaf, tahun pengelolaan wakaf di Kabupaten Tanah 1981-1985 berjumlah 23 wakaf dan tahun Datar. Apakah pembinaan dan pengawasan 1986-1991 berjumlah 5 wakaf, yang tidak terhadap pelaksanaan dan pengelola wakaf diketahui tahun surat keputusan tentang dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang pengangkatan Nazir berjumlah 23 wakaf. ada, dan siapa yang melakukannya serta Membaca data wakaf tersebut dapat apa program dan upaya yang dilakukan dipahami bahwa Nazhir wakaf sejak oleh para pelaku, pengelola dan pengawas dianggkat tidak pernah diganti. Sedangkan benda wakaf dalam rangka peningkatan dalam Peraturan Pemerintah nomor 42 pengelolaan dan produktifitas wakaf di tahun 2006 pasal 14 dinyatakan bahwa Kabupaten Tanah Datar? Apa hambatan 1) masa bakti Nazhir adalah 5 (lima) atau tantangan dalam meningkatkan tahun dan dapat diangkat kembali; dan 2) pemberdayanan dan pruduktifitas wakaf pengangkatan kembali Nazhir sebagaimana di Kabupaten Tanah Datar? dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kabupaten Tanah Datar dipilih sebagai BWI, apabila yang bersangkutan telah lokasi penelitian adalah karena masyarakat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam Kabupaten Tanah Datar agamis, penduduk periode sebelumnya sesuai ketentuan asli dari wialayah ini tidak ada yang prinsip syariah dan peraturan perundang menganut selain agama Islam dan undangan. masyarakatnya mempunyai falsafah adat Data dari Kantor Kementerian basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah (ABS- Agama Kabupaten Tanah Datar dan SBK). Seharusnya masyaraktnya dapat Kecamatan Lima Kaum mengambarkan mengambarkan pelaksanaan wakaf yang bahwa peruntukannya hanya terfokus berpedoman kepada peraturan yang telah untuk lahan bangunan tempat ibadah dan ditetapkan oleh pemerintah. Wakaf adalah 134 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 salah satu ibadah yang sangat dianjurkan merupakan perbuatan hukum seseorang/ dan merupakan salah satu sumber dana badan hukum yang memisahkan sebagian dalam mewujudkan kemaslahatan umat. harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama- METODE PENELITIAN lamanya untuk kepentingan peribadatan Jenis penelitian adalah penelitian atau keperluan umum lainnya sesuai lapangan dengan pendekatan kualitatif. dengan ajaran agama Islam. Kompilasi Teknik pengumpulan data adalah Hukum Islam berdasarkan Inpres No: 1 wawancara dengan pegawai Kementerian tahun 1991 pasal 215 (1) mendefinisikan Agama Kabupaten Tanah Datar dan wakaf dengan perbuatan hukum seseorang Kepala Kantor Urusan Agama, serta studi atau kelompok orang atau badan hukum dokumentasi. Langkah yang dilakukan yang memisahkan sebagian dari benda dalam penelitian ini adalah mengadakan miliknya dan melembagakannya untuk inventarisasi terhadap masalah yang selama-lamanya guna kepentingan berhubungan dengan masalah yang diteliti. ibadah atau untuk keperluan umum Selanjutnya menetukan lokasi penelitian lainnya sesuai dengan ajaran agama Islam. dan sumber data penelitian. Langkah Sedangkan menurut Undang-Undang berikutnya adalah membuat daftar Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf wawancara dan melakukan wawancara pasal 1 (1) menyebutkan bahwa yang untuk mengumpulkan data di lapangan dimaksud dengan wakaf adalah perbuatan serta megumpulkan dokumen yang terkait hukum Wakif untuk memisahkan dan/ dengan masalah yang diteliti. Setelah data atau menyerahkan sebagian harta benda terkumpul dilakukan analisa data dan miliknya untuk dimanfaatkan selamanya kemudian data yang ada diinterpretasikan, atau jangka waktu tertentu sesuai dengan dibahas dan disimpulkan, terakhir data kepentingannya guna keperluan ibadah yang telah diolah dideskripsikan dan dan/atau kesejahteraan umum menurut dilaporkan dalam bentuk hasil penelitian. syariah. Berdasarkan defenisi menurut HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN peraturan perundang-undangan yang telah Wakaf di Indonesia telah diatur dalam dikemukakan di atas, terdapat beberapa beberapa peraturan. Menurut Peraturan perbedaan maksud wakaf antara satu sama Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 wakaf lain. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor Potensi Peningkatan Pemberdayaan Wakaf di Kabupaten Tanah Datar 135 28 Tahun 1977 yang dikategorikan kepada mewakafkan dan menjadi milik Allah harta benda wakaf hanyalah berupa tanah atau umum. Begitulah menurut pendapat milik saja. Akan tetapi dalam Kompilasi sebagian ulama. Sebagian yang lain Hukum Islam, pengertian wakaf telah berpendapat bahwa harta wakaf masih tetap mengalami perkembangan, karena yang menjadi milik orang yang mewakafkan; 2) dikategorikan sebagai harta benda wakaf Yang disedekahkan hanya manfaatnya adalah benda milik yang diwakafkan untuk saja, sedangkan bendanya (aslinya) harus selama-lamanya bukan hanya tanah milik tetap atau utuh; 3) kegunaan wakaf adalah saja, sedangkan dalam Undang-undang untuk fi sabilillah yaitu sesuatu kebutuhan Nomor 41 Tahun 2004, yang bisa dijadikan yang sesuai dengan ajaran agama Islam harta benda wakaf adalah benda milik yang (syari’at); 4) boleh mewakafkan manfaat dalam undang-undang ini lebih dijelaskan suatu benda; dan 5) wakaf dilakukan untuk secara spesifik dan wakaf itupun boleh selama-lamanya dan dapat juga untuk untuk selama-lamanya maupun untuk sementara. sementara waktu. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun Berdasarkan definisi di atas dapat 1977 mengatur benda wakaf hanyalah tanah dipahami bahwa wakaf adalah penyerahan milik saja. Dan KHI disebutkan bahwa atau pemberian hak milik yang bersifat yang termasuk dalam harta wakaf adalah kekal bendanya, dan tidak boleh dilakukan harta benda, benda wakaf menurut KHI perpindahan milik, serta manfaatnya Pasal 215 (4) sudah mulai bersifat umum, dipergunakan untuk kepentingan ibadah karena benda wakaf tidak hanya berupa dan kepentingan umum yang mengharapkan tanah milik saja, akan tetapi segala benda keridhaan Allah SWT. Dengan demikian baik bergerak atau tidak yang memiliki harta wakaf dipergunakan untuk daya tahan dan bernilai. Sedangkan dalam kemaslahatan umum secara berkelanjutan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tanpa menghilangkan harta asal. Dalam Pasal 16 lebih merinci hal yang meliputi kondisi tertentu wakaf dapat dilakukan benda tidak bergerak dan benda bergerak. untuk sementara waktu. Hal ini terjadi karena seiring dengan Dari beberapa definisi wakaf yang perkembangan zaman, sehingga sesuatu disebutkan di atas dapat diambil suatu yang bisa bermanfaat untuk kemaslahatan pemahaman bahwa 1) harta wakaf keluar umum secara berkesinambungan dengan atau terputus dari hak milik orang yang tidak menghilangkan harta aslinya, maka 136 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 dapat dikategorikan menjadi harta benda (2)“Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wakaf. Undang-Undang juga mengatur hanya dapat diberikan apabila harta benda tentang wakaf untuk selama-lamanya dan wakaf ternyata tidak dapat dipergunakan sementara waktu. sesuai dengan peruntukan yang dinyatakan Tujuan wakaf adalah memanfaatkan dalam ikrar wakaf”. harta benda wakaf sesuai dengan K a b u p a t e n T a n a h D a t a r ( P r o fi l fungsinya. Fungsi wakaf menurut Pasal Kabupaten Tanah Datar) dikenal sebagai 5 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Luhak Nan Tuo, karena diyakini dari daerah adalah untuk mewujudkan potensi dan inilah asal-usul orang Minangkabau manfaat ekonomis harta benda wakaf sebelum mereka berpindah ke bagian lain untuk kepentingan ibadah dan untuk Sumatera Barat seperti ke Luhak Agam, memajukan kesejahteraan umum. Nazhir Luhak 50 Kota dan daerah lain. Luhak menurut Undang-undang Nomor 41 Nan Tuo, julukan lain dari Kabupaten Tahun 2004 Pasal 1 (4) adalah pihak yang Tanah Datar. Ada suatu keyakinan bagi menerima harta benda wakaf dari Wakif masyarakat Minangkabau bahwa asal usul untuk dikelola dan dikembangkan sesuai orang Minangkabau berasal dari Kabupaten dengan peruntukannya. Nazhir wakaf Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo meliput perseorangan, organisasi, atau Pariangan Kecamatan Pariangan. Sebagai badan hukum. buktinya masih terdapat sawah satambang Mengenai pengelolaan dan bahiah (sawah seikat benih), lurah nan pengembangan harta benda wakaf diatur indak baragin (lurah yang tidak ada angin), dalam Pasal 42-46 Undang-undang Nomor galundi nan baselo (galundi yang bersela), 41 Tahun 2004, yang dipertegas dengan dan kuburan panjang Datuk Tantejo Gurhano Pasal 45-48 Peraturan Pemerintah Nomor 42 yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang Tahun 2006. Perubahan peruntukkan harta (rumah adat Minangkabau). benda wakaf diatur dalam Pasal 44 Undang- Tatanan sosial Islam dalam masyarakat undang Nomor 41 Tahun 2004 menyebutkan Minangkabau telah meletakakan pondasi bahwa: Ayat (1)“Dalam mengelola dan Islam dalam masyarakat Minangkabau. mengembangkan harta benda wakaf, Nazhir Telah meletakkan pondasi adat Islamiyah dilarang melakukan perubahan peruntukkan dan meninggalkan adat jahiliyah. harta benda wakaf kecuali atas dasar izin Penjelmaan Islamiyah dari adat Jahiliyah tertulis dari Badan Wakaf Indonesia” Ayat ini berwujud secara nyata dalam filsafat Potensi Peningkatan Pemberdayaan Wakaf di Kabupaten Tanah Datar 137 Minangkabau Adat Basandi Syara’, Syara’ (ABS-SBK), pada akhirnya menjadi falsafah Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato, Adat yang mengontrol tindakan, perbuatan Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”. serta nilai dan sikap kultur Minangkabau Adat dan syara’ bersumber dari dua dalam satu kesatuan yang memiliki sumber budaya yang berbeda, tetapi kearifan budaya yang dilindungi oleh keduanya secara fundamental, memiliki kekuatan internal kemasyarakatan yang kesamaan dan kesejalanan dalam cara akhirnya menentukan arah kehidupan pandang. Adat disatu sisi adalah ajaran peradabannya. kehidupan yang bersifat filosofi kultur, Sebagai daerah yang beriklim tropis, yang menawarkan kearifan kearifan budaya Kabupaten Tanah Datar memiliki berbagai dengan cara berguru pada alam yang potensi, seperti di bidang pertanian, bersifat kontekstual dengan konsep Alam peternakan, pariwisata dan lain-lain. Takambang Jadi Guru. Syara’ adalah norma Kawasan hutan yang dimilki seluas dan ketentuan agama yang berorientasi 47.440 km2 (35,51%) dari luas keseluruhan keimanan mengacu pada kitab suci Alguran Kabupaten Tanah Datar. Areal persawahan dan Hadis Rasulullah SAW yang bersifat seluas 28.910 km2 ujud (21,64%), pertanian absolut. Falsafah adat memberikan nilai tanah kering 18.245,1 km 2 (13,66%), tambah terhadap psikologis bahwa adat perkebunan 16.833,50 km2 (12,60%), rawa/ mengacu pada ajaran budi dan kearifan danau 6.420 km2 (4,81%), kebun campuran budaya, sementara ajaran Islam memberi 5.190 km2 (3,88%), tanah tandus 1.208 km2 isi kepada hal-hal yang bersifat spiritual. (0,90%) dan kolam ikan 863,50 km2 (0,65%). Falsafah adat yang berlandaskan Masyararakat Kabupaten Tanah Datar syariat ini sekaligus membentuk warna dikenal agamais, karena memegang teguh keagamaan masyarakat Minangkabau ajaran agamanya yang terlihat dalam yang Islami. Secara praktis, landasan kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dapat syariat ini menunjukan bahwa tidak ada terjadi karena ditunjang oleh banyaknya masyarakat Minangkabau yang tidak sarana keagamaan yang tumbuh dan menganut agama Islam. Berdasakan hal ini berkembang di tengah-tengah masyarakat. dapat dipahami bahwa sulit memisahkan Di kabupaten Tanah Datar 290 buah masjid, antara adat dan agama Islam dalam 251 buah mushalah, 1093 buah TPA, 239 masyarakat Minangkabau. Falsafah Adat majlis taklim, 103 organisasi remaja masjid basandi syara’, Syara’ Basandi Kitabullah dan 54 grup kesenian bernafaskan Islam. 138 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 Tanah yang telah diwaqafkan oleh Perda dan kebijakan nasional dan lain-lain. masyarakat untuk kegiatan keagamaan Melihat potensi pemberdayaan wakaf mencapai 639 tanah wakaf, dengan luas di Kabupaten Tanah Datar, berikut ini lebih kurang 760,185 m yang terdiri dari penulis gambarkan hasil penelitian yang tanah rumah ibadah, madrasah/sekolah, datanya dikumpulkan dari lokasi peneltian telah disertifikatkan berjumlah 251 lokasi yang difokuskan kepada batasan masalah sekitar 39,30% dengan luas 315,285 M yang telah ditetapkan sebagai mana yang 2 2 (41,50%, artinya 60,70 % belum punya sertifikat wakaf.(Kemenag.,2009) akan dipaparkan berikut ini. Potensi wakaf di Kabupaten Tanah Pengelolaan wakaf secara profesional Datar 1) banyaknya jumlah tanah wakaf ditandai dengan pemberdayaan yang ada Data yang diperoleh dari potensi masyarakat secara produktif. Kementrian Agama Kabupaten Tanah Keprofesionalan yang dilakukan meliputi Datar bersumber dari laporan Direktori manajemen, sumber daya manusia (SDM), Tanah Wakaf tahun 2009 berjumlah 639 kenaziran, pola kemitraan usaha, bentuk lokasi dengan luas 760,185 Km2 ( %)dari luas benda wakaf, peruntukan wakaf dan wilayah Kabupaten Tanah Datar 133.600 dukungan political will pemerintah secara Ha (1.336 Km2 )(100%) yang tersebar dalam penuh. 14 kecamatan; 2) kebanyakan dari tanah Semangat pemberdayaan potensi wakaf wakaf sudah punya AIW. Tanah wakaf di secara profesional produktif tujuannya Kabupaten Tanah Datar yang telah terdata adalah semata-mata untuk kepentingan berjumlah 639 lokasi, semuanya sudah kesejahteraan masyarakat, agar dapat punya Akta Ikrar Wakaf (AIW). Berdasarkan memperbaiki keterpurukan ekonomi yang informasi dari Kepala KUA Kecamatan saat ini sangat menyedihkan, baik di bidang yang diwawancarai mengatakan masih pendidikan, kesehatan, tehnologi maupun banyak tanah wakaf yang belum terdata bidang sosial lainnya. Pemberdayaan dan belum punya AIW atau APAIW. wakaf secara produktif melibatkan seluruh Jumlah tanah wakaf yang sudah punya potensi keumatan dengan dukungan AIW ini merupakan potensi wakaf yang penuh dari pihak-pihak terkait, dan dapat diberdayakan dan dikembangkan mempedomani UU No. 41 tentang wakaf menjadi wakaf produktif; 3) sudah dan peraturan pelaksanaannya serta banyak tanah wakaf yang disertifikatkan. dukungan dari UU Otonomi Daerah, peran Tanah Wakaf agar mempunyai kekuatan Potensi Peningkatan Pemberdayaan Wakaf di Kabupaten Tanah Datar 139 hukum yang dapat dibuktikan harus tanah wakaf, maka Nazhir seolah-olah disertifikatkan. Di Kabupaten Tanah Datar tidak ada fungsi lagi. berdasarkan hasil Laporan Kementerian Peruntukan tanah wakaf di Kabupaten Agama Kabupaten Tanah Datar bahwa Tanah Datar pada umumnya adalah untuk tanah wakaf yang telah punya sertifikat sarana dan kegiatan ibadah, dan sedikit berjumlah 251 Lokasi (39,30%) dengan luas sekali diperuntukan untuk kegiatan sosial. 315,285 m ( 41,50 %), dan 388 lokasi (60.70 Dari 639 jumlah lokasi tanah wakaf dengan %) dengan luas 444,900 m (58,50%) dalam luas 760,185 m 2 , diperuntukan untuk proses sertifikat, masing-masing KUA masjid berjumlah 270 lokasi dengan luas Kecamatan memprogramkan 2 sampai 3 353,967 m2, langgar/mushallah 177 lokasi lokasi untuk disertifikatkan tiap tahunnya. dengan luas 74,202 m2, madrasah 95 lokasi Tanah wakaf sudah disertifikatkan ada dengan luas 186,423 m2, kuburan 1 lokasi juga peruntukanya yang produktif lebih dengan luas 1,346 m 2, untuk kegiatan kurang 61 lokasi; 4) adanya nazhir wakaf. sosial 35 lokasi dengan luas 37,660 m2, Hasil wawancara dengan dengan bapak dan lahan yang dapat diproduktifkan 61 Arif Zunzul Maizal penyelenggara zakat lokasi dengan luas 106,587 m2 yang hasilnya dan wakaf di Kemetrian agama Kabupaten juga diperuntukan untuk pembiayaan Tanah Datar mengatakan 75% tanah wakaf keuangan masjid, hal ini dijelaskan oleh yang ada telah mempunyai Nazhir wakaf. Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Data diperoleh dari KUA kecamatan yang penulis wawancarai. 2 2 mengatakan Nazhir wakaf itu ada hanya untuk melengkapi persyaratan wakif mewakafkan tanahnya, setelah wakaf terlaksana nazhir tidak berfungsi lagi. Tanah wakaf itu kebanyakan diurus oleh pengurus dari peruntukan wakaf seperti pengurus masjid, mushalla atau surau dan pengurus suatu perguruan bila tanah wakaf untuk sekolah dan tanah wakaf yang berbentuk sawah, lahan perkebunan dan kolam ikan juga pengurus yang mengurusnya. Artiya setelah tanah menjadi 140 Kondisi sosial masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang agamis dan mempunyai falasafah ABS-SBK merupakan potensi bagi masyarakatnya untuk megembangkan dan meningkatkan pengelolaan wakaf. Masyarakat tentu akan mendukung program tentang produktifitas dan pemberdayaan wakaf. Hal-hal yang terungkap menjadi kelemahan dalam pengelolaan wakaf antara lain 1) paham masyarakat yang jujur dengan apa adanya dan saling Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 percaya antara satu dengan yang lainnya keberadaannya hanya sekedar memenuhi di masa awal pelaksanaan wakaf, pada persyaratan untuk membuat AIW atau kondisi sekarang memunculkan persoalan untuk mengadminstrasikan benda wakaf. mengenai validitas legal tentang harta Hal ini juga dipicu karena peruntukan wakaf yang mengakibatkan harta wakaf tanah wakaf kebanyakan untuk tempat tidak mempunyai bukti-bukti yang mampu ibadah dan sekolah. Pemeliharaan dan menunjukan bahwa benda (tanah-tanah) pengembangan tanah wakaf sangat tertentu merupakan tanah wakaf; 2) ditentukan keberhasilannya dari perhatian kesadaran masyarakat terhadap wakaf dan dukungan oleh pemerintah daerah. saat ini rendah. Hasil pendataan yang Contoh dalam membuat AIW dan sertifikasi dilakukan oleh Kator Kementrian agama tanah wakaf yang diperuntukan untuk Kabupaten Tanah Datar tentang wakaf konsumtif tentunya memerlukan dana, di daerah dan wawancara dengan KUA sebaiknya pemerintah daerah mencarikan Kecamatan menunjukkan kesadaran solusi untuk mendapatkan dana agar tanah masyarakat untuk berwakaf akhir-akhir wakaf punya bukti dan terdata secara ini sangat rendah dibandingkan dengan baik. Kendala yang paling besar dalam masa lampau katakanlah sebelum tahun pembuatan AIW dan sertifikasi tanah wakaf 1990an. . Semenjak Undang-Undang adalah masalah dana. Arif Zunzul Maizal Wakaf disyahkan hanya 16 lokasi (2,5%) pernah menawarkan kerjasama dengan jumlah wakaf yang dilaksanakan dari 639 PEMDA Tanah Datar tetapi tidak ada lokasi (100%) jumlah wakaf keseluruhan di kejelasannya, artinya tidak dapat tanggapan Kabupaen Tanah Datar. dari PEMDA setempat. Perhatian PEMDA Sumberdaya manusia pengelola tentang wakaf mendapat perlakuan yang wakaf sangat rendah. Pengelolaan harta berbeda dengan zakat, pada hal bila wakaf wakaf produktif, sangat ditentukan terkelola dan dapat diproduktifkan akan keberhasilannya oleh sumberdaya Nazir lebih mensejahtarakan umat ketimbang wakaf. Nazir wakaf adalah seseorang atau zakat. Jumlah zakat terbatas sedangkan sekelompok orang dan badan hukum wakaf tidak dibatasi jumlahnya yang diserahi tugas untuk mengelola Peraturan perwakafan ini baru wakaf dan memproduktifkannya. Data berada dalam tatanan ideal dan belum yang diperoleh dari lokasi penelitian terealisasi di dalam kehidupan masyarakat menjelaskan bahwa Nazir wakaf itu secara nyata. Sehinga masyarakat belum Potensi Peningkatan Pemberdayaan Wakaf di Kabupaten Tanah Datar 141 merasakan manfaat dari perwakafan ini produktif ini sangat membantu kegiatan untuk mengwujudkan kesejahteraan/ peribadatan dan syiar Islam. Contohnya kemaslahan umat. wakaf sawah berjumlah 11 lokasi yang Perubahan sosial dan perkembangan dikelola oleh pengurus mesjid Makmur ilmu pengetahuan serta tehnologi Jorong Tiga Batur di Kecamatan Sungai mempengaruhi sisstem sosial masyarakat Tarab, minimal hasilnya satu kali panen dalam bidang perekonomian yang berjumlah Rp 10.000.000 (sepuluh juta membawa masyarakat lebih konsumtif rupiah). Sayang wakaf ini belum dikelola dan memberi pengaruh terhadap minat oleh Nazhir yang berpengalaman dan masarakat untuk melakukan perwakafan, mampu memberdayakan harta wakaf karena harga jual tanah selalu meningkat secara professional. dan kebutuhan masyarakat juga selalu Mengotimalisasikan Pembinaan dan meningkat sehingga masyarakat lebih pengawasan terhadap Nazhir. Nazhir termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya Wakaf adalah pihak yang perannya sangat sesaat. membawa dampak kehidupan mentukan dalam pengelolaan harta wakaf masyarakat lebih konsumtif. secara produktif. Tercapai tidaknya fungsi Ada beberapa hal merupakan wakaf dalam mewujudkan potensi dan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk pemberdayaan wakaf di wilayah penelitian kepentingan ibadah dan untuk memajukan antara lain potensi wakaf yang belum kesjahteraan umum, terletak pada peran terkelola secara optimal. Sampai saat ini Nazhir wakaf dalam mengelola harta di Kabupaten Tanah Datar, masih sedikit wakaf. tanah wakaf yang berbentuk produktif Dukungan pemerintah daerah dan dan dikelola secara produktif, sehingga optimalisasi penetapan PERDA dan manfaat wakaf belum dirasakan oleh PERNAG. Kabupaten Tanah Datar yang masyarakat banyak. Pendataan Kemeterian mempunyai falsafa adat basandi syara’, Agama Kabupaten Tanah Datar tahun syara’ basandi Khitabullah (ABS-SBK), dan 2011 hanya 25 Nazhir wakaf yang seharusnya PEMDA sudah mempunyai mengelola wakaf produktif dan pada peluang dan dukungan politik untuk umumnya berbentuk sawah (14) dan membuat PERDA tentang wakaf. Undang- pertanian (8) serta sebahagian kecil (3) yang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang berbentuk kolam ikan. Tanah wakaf yang Otonomi Daeah juga memberi peluang 142 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 untuk PEMDA bersama DPRD membuat Badan Wakaf Indonesia (BWI). Tugas dari PERDA tentang perwakafan. Seharusnya lembaga ini adalah mengkoordinir Nazhir- PEMDA berfungsi sebagai regulator, nazhir serta membina yang sudah ada dan fasilitator, motivator, dan public sevice menganti yang sudah lama dan yang tidak terhadap perwakafan di daerah khususnya mempunyai kinerja yang baik. BWI dapat dan di Indonesia umumnya. juga mengelola secara mandiri harta wakaf Membahas masalah hukum Islam yang termasuk wilayah ijtihad, hal ini yang dipercayakan kepadanya, khususnya wakaf tunai. menjadikan masalah itu fleksibel, terbuka Masalah wakaf yang mendasar di terhadap penafsiran-penafsiran baru, Kabupaten Tanah Datar adalah tidak dinamis, futuristik (berorientasi pada berfungsinya Nazhir secara baik masa depan). Sehingga dengan demikian, sebagaimanan yang diamanatkan Undang- ditinjau dari aspek ajaran saja wakaf Undang Wakaf. Manakala perwakilan merupakan sebuah potensi yang cukup BWI dibentuk di Kabupaten Tanah Datar, besar untuk dikembangkan sesuai dengan tentu permasalahan tentang Nazhir dapat kebutuhan zaman. Fleksibelitas hukum diminimalisir dan wakaf yang produktif wakaf ini telah terbukti dari sejarah dan yang berpotensi diproduktifkan peraturan perundangan-undangan yang dapat diberdayakan dan dikembangkan ditetapkan di Indonesia. pemanfaatnya. Sehingga manfaat wakaf Reinterpretasi paham wakaf di dapat dirasakan oleh masyarakat serta dapat Kabupaten Tanah Datar perlu dilakukan membantu pembangunan masyarakat di dalam pemahaman tentang konsep wakaf, daerah ini dalam mengentasan masalah jenis harta benda yang diwakafkan, kemiskinan. peruntukan dan system pengelolaan Permasalahan yang menjadi hambatan wakaf. Konsep fikih memberikan peluang dalam pemberdayaan wakaf di wilayah untuk melakukan reinterpretasi tentang peneltian ini antara lain pengetahuan masalah yang memberi pengaruh terhadap masyarakat tentang wakaf yang mimim. perobahan sosial. Paham umat Islam tentang wakaf di Lembaga penanggungjawab dalam Kabupaten Tanah Datar sangat sederhana pengelolaan wakaf di Indonesia secara sekali diwarisi dari orang tuanya secara nasional Undang-Undang wakaf turun temurun yang diterima secara lisan. mengamanatkan dengan pembentukan Jarang dilakukan evaluasi serta kajian yang Potensi Peningkatan Pemberdayaan Wakaf di Kabupaten Tanah Datar 143 mendalam. Walaupun sudah ada Undang- wakaf terletak pada Wakif, dan Nazhir Undang dan Peraturan pemerintah tidak punya kewenangan untuk merubah tentang wakaf, tetapi peraturan ini belum peruntukan benda wakaf. disosialisasikan kepada masyarakat Problematik yang menjadi hambatan banyak. Sehingga masyarakat tidak tahu dalam pembuatan AIW dan sertifikat apa yang diatur dalam peraturan wakaf ini. wakaf di Kabupaten Tanah Datar, dapat Salah satu masalah yang menjadi dipahami dari hasil pengumpulan data hambatan dalam produktifitas dan dari KUA kecamatan yang penulis lakukan pemberdayaan benda wakaf di Kabupaten antara lain 1) umumnya tanah di daerah ini Tanah Datar adalah keberadaan Nazhir banyak yang tidak punya sertifikat, karena yang mengelola benda wakaf, yang adanya termasuk hak ulayat kaum, yang tidak sama dengan tidak ada. Pada umumnya dimiliki secara pribadi dan banyak juga Nazhir di daerah ini hanya muncul tanah yang tidak punya surat menyurat; namanya sewaktu membuatkan AWI dan 2) pelaksanaan wakaf yang dilakukan sertifikat wakaf, setelah itu nazhir tidak secara lisan atas dasar kepercayaan saja, kenal lagi dengan benda wakaf yang ia sehingga tanah wakaf tidak punya data sebagai Nazhirnya. Nazhir wakaf seperti ini adminstrasi atau tidak mempunyai bukti dapat dikatakan Nazhir tradisional. Belum perwakafan seperti surat-surat yang berfungsi sebagaimana mestinya mengelola memberi keterangan bahwa tanah tersebut dan mengembangkan produktifitas dan telah diwakafkan; 3) minat masyarakat pemberdayaan benda wakaf. yang rendah untuk membuatkan AIW Peruntukan tanah wakaf di Kabupaten dan sertifikat wakaf. Mereka beralasan Tanah Datar pada umunya adalah untuk wakaf adalah ibadah dan tidak mungkin sarana peribadan, dari 639 lokasi tanah ada yang menyalah gunakan. Kenyataan wakaf 270 lokasi untuk masjid, 177 lokasi di Kabupaten Tanah Datar memang belum untuk mushallah, 95 lokasi untuk madrasah, ada tanah wakaf yang diperkarakan; 4) tidak 61 lokasi untuk produktif, 35 lokasi untuk tersedianya dana atau sulit mengusahakan sosial dan satu lokasi untuk kuburan. dana untuk membuat AIW dan sertifikat Kondisi peruntukan wakaf seperti ini tanah wakaf. menjadi hambatan untuk memproduktifkan Hambatan yang klasik dari peningkatan dan memberdayakan benda wakaf. Karena produktifitas dan pemberdayaan benda kewenangan penentuan peruntukan wakaf di Kabupaten Tanah Datar 144 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 adalah tidak tersedia dana untuk itu. Di Pengangkatan Nazhir hanya sekedar untuk daerah ini belum ada alokasi dana yang memenuhi syarat untuk membuat AIW dan khusus di anggarkan untuk pengelolaan mensertifkatkn tanah wakaf. Supaya tanah dan pengembangaan harta wakaf. wakaf di daerah penelitian dapat ditingkatkan Sehingga peningkatan pemberdayaan produktifitas dan pemberdayaanya, maka dan produktifitas benda wakaf menjadi Nazhir membutuhkan pembinaan dan terhalang. Pada umumnya KUA kecamatan pengawasan serta bantuan dukungan dana. membuatkan program tahunan tentang wakaf seperti tentang pensertifikatan KEPUSTAKAAN ACUAN tanah wakaf, tetapi tidak bisa terlaksana Abdul Halim, Hukum Perwakafan di karena tidak ada dana yang tersedia. Begitu Indonesia, (Ciputat: Ciputat Press. 2005) juga tentang program pembinaan dan pemberdayaan Nazhir tidak dilaksanakan karena tidak ada dananya. KESIMPULAN Achmad Junaidi, Thobeib Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif, (Jakarta: Mumtaz Publishing. 2007) Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Setelah dilakukan pengumpulan data (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998) di lapangan dan kemudian diolah sesuai Amiruddin, Zainal Asikin, Pengantar dengan metode yang telah ditetapkan, dapat Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: disimpulkan hasil penelitian bahwa potensi Rajawali Pers, 2004) pemberdayaan tanah wakaf di Kabupaten Tanah Datar dapat ditingkatkan dengan melakukan hal-hal seperti 1) penguatan regulasai peraturan perundangan wakaf Burhan Ashshofa, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004) di daerah; 2) pembentukan mitra usaha; Cik Hasan Bisri, Kompilasi Hukum Islam 3) penguatan kualitas SDM berwawasan dalam Sistem Hukum Nasional, (Jakarta syariah; 3) dukungan keuangan yang : Logos. 1999) cukup; dan 4) pemanfaatan peluang wakaf Daud Ali, Muhammad. Sistim Ekonomi Islam dalam pemberdayan dan produktifitas Zakat dan Wakaf, UI Press, Jakarta,1988 benda wakaf oleh nazhir. Kondisi Nazhir wakaf di Kabupaten Dahlan, Abdul Azis, Ensiklopedi Hukum Islam, Ichtiar Baru Hoeve, Jakarta, 1997 Tanah Datar sangat memprihatikan. Potensi Peningkatan Pemberdayaan Wakaf di Kabupaten Tanah Datar 145 Depag. RI (2007), Fiqih Wakaf, Direktorat Efrison, Pesona dan Profil Luhak Nan Pemberdayaan Wakaf Direktorat Tuo, Kantor Inforkom dan PDE Tanah Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Datar,Batusangakar _____(2007), Paradigma Baru Wakaf di Juhaya S. Praja, Perwakafan di Indonesia Indonesia, Direktorat Pemberdayaan (Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan 1977), (Bandung: Yayasan Piara. 1995) Masyarakat Islam Kahlani, Muhammad bin Ismail, Subul al- _____(2007), Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia, Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Salam, Dahlan , Bandung,tt KANDEPAG Kabupaten Tanah Datar Laporan Perkembangan Harta Wakaf Bimbingan Masyarakat Islam Kabupaten Tanah Datar, ( Batusabgkar _____(2007), Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam _____Al-Qur’an al-Karim dan Terjemahannya, ,2009 Khatib, Syarbaini, Mungni al- Muhtaj, Dar al- Fikr, Beirut, 1978 Satria Effendi M. Zein, MA. Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Semarang: CV. Toha Putra, 1996) _____, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006, (Jakarta : Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2007). Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Timur: Prenada Media, 2004) Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 3, (Kairo : Dar al-Fath, 1983) Syaukani, al-Nail al- Authar, Dar al- Fikr, tt Usman. Suparman, Hukum Perwakafan di (Jakarta: Balai Pustaka, 1994) Elimartati, Hukum Perdata Islam di Indonesia, STAIN Batusangkar Press, Batusangkar ,2010 146 Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016 Indonesia , Darul Ulum Press,Kudus, 1994