SERTIFIKASI BENIH KENTANG DI INDONESIA BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA BARAT 1 SERTIFIKASI : Proses pemberian sertifikat kepada kelompok benih yang sudah lulus pemeriksaan, pengujian laboratorium dan pengawasan. Benih telah memenuhi persyaratan untuk disalurkan. 2 Tujuan Sertifikasi benih Kentang • Untuk menjaga kemurnian varietas • Untuk mendukung penangkar benih kentang dalam memproduksi benih berkualitas tinggi, yang sehat dan dan ekonomis. • Membantu konsumen untuk mendapatkan benih yang berkualitas sesuai dengan harapan. Dengan diterbitkannya sertifikat dan label memberi jaminan bahwa benih kentang telah diperiksa. 3 Peraturan dan Perudang-undangan Sertifikasi Benih UU No. 12 / 1992 tentang Budidaya Tanaman Peraturan pemerintah No. 44 / 1995 tentang Produksi Benih KepMen No. 803/KPTS/OT.210/7/97 Direktorat Jenderal Tan Pangan dan Hortikultura No. I.Hk.050.98.58 No. I.Hk.050.2.600.01 No. S.K.I.Hk.050.84.70 4 Prosedur sertifikasi Pemeriksaan lapangan Permohonan Pemeriksaan Pendahuluan Pertanaman Sertifikat Label 5 Penangkar Benih Perorangan, Asosiasi, Koperasi, Pemerintah ,Perusahaan Pemerintah, Perusahaan Swasta Persyaratan Penangkar: a. Terdaftar di BPSBTPH. b. Mempunyai pengatahuan perbenihan c. Mempunyai benih sumber, lahan dan gudang serta modal d. Mengikuti peraturan yang berlaku 6 Kewajiban Penangkar Menyampaikan permohonan sertifikasi benih ke BPSBTPH Mengatur dan memelihara lapangan dan gudang Mengikuti pemeriksaan Memberikan informasi yang benar Membuat catatan dan melaporkan kegiatan Menyalurkan benih bersertifikat dan disertai label Bertanggung jawab pada kualitas benih 7 ORGANISAI YANG BERKAITAN DENGAN PERBANYAKAN BENIH KENTANG L A B S C R E E N H O U S E L A P A N G A N BALAI PENELITIAN SAYURAN BALAI PENELITIAN SWASTA KEBENARAN VRIETAS SUPER ELITE REKOMENDASI BREEDER LABEL PUTIH UBI INDUK TISSUE CULTURE PLANLET/ MICRO TUBER ELISA G-0 ELISA CUTTING/ MICRO TUBER ELISA BENIH DASAR-1 /LABEL PUTIH G-1 PENANGKAR BENIH DASAR BENIH DASAR-2 /LABEL PUTIH G-2 PENANGKAR BENIH POKOK BENIH POKOK LABEL UNGU G-3 PENANGKAR BENIH SEBAR BENIH SEBAR LABEL BIRU G-4 BPSBTPH PETANI PETANI PETANI WAKTU PEMERIKSAAN Pemeriksaan Pendahuluan • Sebelum tanam • Konfirmasi lahan, tangal tanam dll Pemeriksaan Lapangan • • • • • 30 – 40 Hari Setelah Tanam, 40 – 50 hari Setelah Tanam 50 – 70 Hari Setelah Tanam Hama dan Penyakit Camp[uran Varietas Lain Pemeriksaan UBi • Setelah panen, sortir dan grading • Hama dan penyakit, Campuran varietas lain 9 Pemeriksan Pendahuluan • Konfirmasi administrasi • Pemeriksaan NSK • Isolasi tanaman dari tanaman kentang konsumsi • Penangkaran hanya bisa dilaksanakan apabila tidak ada NSK • Rotasi tanaman, tidak ditanaman solanace selama minimum tiga musim. 10 Metoda Pemeriksaan • Pemeriksaan dilaksanakan oleh Pengawas benih Tanaman • Pemeriksaan Lapangan – Pemeriksaan secara visual terhadap sampel tanaman (gejala virus, bakteri, cendawan dan serangga vektor). – Semua tanaman yang dirouging harus dibersihkan dari lapangan 11 Metoda Pemeriksaan (lanjutan) • Pemerikssan ubi di gudang – Pemeriksaan secara visual terhadap sampel ubi (Bakteri, fungi, nematoda, penggerek ubi dan kerusakan mekanis. • Tanaman atau ubi yang tidak memenuhi standar tidak bisa dilanjutkan sertifikasinya 12 Metoda Pemeriksaan (lanjutan) • Sampel Pemeriksaan lapangan sampai 1 ha minimum 1000 tanaman Pemeriksaan ubi samapi 15 ton minimum 1000 butir 13 STANDARD PEMERIKSAAN LAPANGAN No FAKTOR G1/ FS G2/ FS G3/ SS G4/ ES 1 Isolasi (min) Screen 10 m 10 m 10 m 2 Virus (max) 0.0 % 0.1 % 0.5 % 2.0 % 3 Layu Bakteri(max) 0.1 % 0.5 % 1.0 % 1.0 % 4 Nematoda Sista Kuning - 0% 0% 0% 5 Busuk daun dan penyakit lain (max) 2,0 % 10 % 10 % 10 % 6 Campuran varietas lain(max) 0.0 % 0.0 % 0.1 % 0.5 % 7 Manajemen lapangan* *Field management : • Apabila pengelolaan lapangan tidak baik, seperti banyak volunteer, gulma yang menjadi 14 sumber penyakit, dan aphid sebagai vektor virus yang tidak dikendalikan, maka lapangan akan ditolak untuk dilanjutkan pemeriksaannya. • J ika pemeriksaan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena kerusakan mekanis pada daun, kerusakan berat oleh serangga, dan atau pertumbuhan yang merana, maka lapangan ditolak untuk dilanjutkan pemeriksaannya. STANDARD PEMERIKSAAN UBI No 15 Faktor G1/ FS G2/ FS G3/ SS G4/ ES 1 Busuk coklat dan busuk lunak (max) 0.0 % 0.3 % 0.5 % 0.5 % 2 Kudis, Powdery scab, Kudis lak, Hawar ubi(max) 0.5 % 3.0 % 5.0 % 5.0 % 3 Busuk kering(max) 0.1 % 1.0 % 3.0 % 3.0 % 4 Penggerek ubi (max) 0.5 % 3.0 % 5.0 % 5.0 % 5 Nematoda Sista Kuning - 0.0 % 0.0 % 0.0 % 6 Nematoda Bintil Akar (max) 0.5 % 3.0 % 5.0 % 5.0 % 7 Campuran Varietas lain (max) 0.0 % 0.0 % 0.1 % 0.5 % 8 Kerusakan mekanis, serangga, binatang/hewan kecil (max) 0.5 % 3.0 % 5.0 % 5.0 % Thank you 16