_Aplikasi IsotopdanRadiasi. /996 SERAPAN BARA P OLEH TANAMAN PADI PADA BEBERAPA JENIS TANAH YANG DIPENGARUHI PEMBERIAN PUPUK mJAU KACANG PANJANG HaJyantodan Idawati Pusat Aplikasi Isotop daDRadiasi. BAT AN ABSTRAK SERAPAN HARA P OLEH TANAMAN PADI PADA BEBERAPA JENIS TANAH YANG DIPENGARUHI PEMBERIAN PUPUK HIJAU KACANG PANJANG. Telah dilakukan dUBbush percobaanpot di romah kacaPAIR, Pasar jumat, untuk mempelajari pengaroh pemberian pupuk hijau kacang panjang terhadap scrapan p, ketersediaanP tanah, clan bobot kering tanaman padi pads beberapajenis tanah. lsotop 32pdalam bentuk pupuk TSP digunakan untuk mempelajari scrapan P-pupuk clan ketersediaanP tanah ditetapkan dcngan menghitungNilai A. Tiga jenis tanah, yaitu satujenis aluvial kelabu yang berasaldari KP Pusakanegara(Psk) clan 2 jenis Oxisols masing-masingberasaldari Pasar Jumat (Psj) daDKP Muara, Bogor (Bg) digunakan dalam percobaanini Empat macamstatus pemupukan,yaitu: X = tanpa penanamanpupuk hijau; 0 = hanya bagianakar tanaman kacangpanjang yang digunakan clan bagian atas tanamandiambil; I = scluroh tanaman kecuali bush dikembalikan ke tanah; clan 2 = scperti keadaanI, tetapi ditambah denganbahan yang diambil dari perlakuan O. Pupuk hijau yang berasa/dari tanaman kacangpanjang yang telah diambil buahnya pads saat biji masak pertama (umur 2 bulan) diinkorporasikan ke tanah clanpadi Varietas Atomita IV ditanam serta dipanen pada saarbush masak susu. Dari penelitian ini dapat diinformasikan bahwa pemberianpupuk hijau kacangpanjang meningkatkan ketersediaanP tanah bagi tanamanuntuk semuatanah. PeningkatanketersediaanP tanahdibanding denganP tanah tersediamula-mula padatanah Psk adalah paling tinggi, yaitu mencapai46-118%, pads tanahBg scbesar40-58%, clanpads tanah Psj scbesar22-46%. ABSTRACT NUTRIENT P-UPTAKE BY RICE PLANT GROWN ON GREEN MANURE (LONG BEAN) INCORPORATED SOILS. Two pot experimentshave been conducted in the greenhouseat CAlR, Pasar]umat to study the P-uptake. soil-P availability and plant dry matter of rice grown on soils applied by greenmanure(long bean). 32plabelled TSP was used for determining the P-uptake from fertilizer and the A value. Three types of soil ie one Grey AJuvial soil originated from PusakanegaraAgricultural Station (Psk) and two Oxisols originated from Pasar ]umat (Psj) and Muara, Bogor Agricultural Station (Bg) respectivelywere used in theseexperiments. Plant material excludesthe podswhich was harvestedafter producing the first mature seeds(about 2 months old) was incorporated into the soils. Four treatmentsof green manure application wereapplied: X = without long beanplant; 0 = whole plant materials were removedonly the roots remained; 1 = whole plant materials except pods were incorporated into the soil; and 2 = the sameas treatment I, but was added with plant material which was removedfrom treatment o. The treated soils were planted with Atomita IV rice variety. From this experiment it could be informed that green manure increasedP availability in all soils, the highest was found in Psk soil (46-118% from the origin). in Bg soil it was 40-58%, and in Psj soil it was 20-460,10 PENDAHULUAN Hara P merupakanunsur penyusunyang esensial bagi setiap sel hidup. Bagi tanaman bara P antara lain berperandalam pembentukanbunga, buahdan biji, untuk pembelahansel, mempercepatkematanganbiji, berfungsi dalam perkembanganakar, dan sebagaiunsur pembentuk lemakdan albumin (1). Sebagianbesar hara P di dalam tanah berada dalam bentuk terfiksasioleh koloid-koloid tanah sehingga tidak tersediabagi tanaman.Salah sam usahauntuk meningkatkanketersediaanhara P di dalam tanahdilakukan denganpembeTianbahan organik ke dalam tanah.Bahan organik selain memberikansumbanganlangsungP daTi basilmineralisasinyajuga secarafisik memblokadsomtion ~ daD dengan anion pesaing fosfat yang dihasilkan dapatmengurangifiksasiP daIamtanah (2, 3). Salahsam bahanorganik yang secarnpraktis dapatdiaplikasikanoleh petani adalah pupuk hijau. Penggunaaanpupuk hijau untuk lahan-lahansawahterutamadi Jawasudahdirasakan sangatperlu karena sudahtidak adanyaresponsterhadappemupukaninorganikolehtanarnanpadi di beberapa daerah(4). Keenggananpetani menanamPUPukhijau di laban sawahdenganalasankarenatidak diperolehnyatambahanpenghasilanyang berupaproduksikiranya dapatdimaklumi. Bahantanamankacangpanjangyang digunakan sebagaipupuk hijau mempunyaiprospekcukup baik (5). Berdasarkanhal tersebutdi alas penelitian ini dilakukan untuk mempelajaripengaruhpemberianpupuk hijau kacangpanjangterhadapketersediaanP pada beberapajenis tanahyang memiliki statuskesuburanberbeda. Aplikasi [sOIOpdan Radiasi. J 996 BAHAN DAN METODE Padapenelitianini dilakukan 2 seri percobaanpot di romahkaca PAIR PasarJumat.Tigajenis tanah,yaitu satujenis aluvial kelabuyang berasaldari KP Pusakanegala (psk) dan 2 jenis Oxisols (latosol)yang berasaldari Kebun Pasar Jumat (psj) dan KP Muara, Bogor (Bg) digunakan dalam percobaan ini. Sifat kimia daD fisik masing-masingtanah disajikan pada Tabel 1. Isotop 32p dalam bentuk pupuk TSP digunakan untuk mempelajari ketersediaanP dalam tanah. Bahan tanamankacangpanjang yang dipanen pada saat tanaman memberikanbiji masakpertamadigunakansebagaipupuk hijau. Pada saat tersroutbuahkacangpanjangbaik yangmasihsangatmuda sampai dengan yang sudah masak biji dipanen untuk produksisedangtanamandipanenuntuk pupuk hijau. Percobaan Seri 1. Enam kilogram tanah kering angin yangtelah dihaluskandari setiapjenis tanah dimasukkanke dalam pot plastik yang berdiameter23 cm daD tinggi 33 cm. Jumlah pot untuk masing-masing tanah adalah 12 buah. Tanah dalam pot kemudian diberi air sehingga tercapaikelembapantanah sekitar 75% kapasitas lapang.Sembilanbuahpot dari masing-masing jenis tanah ditanambenih kacangpanjangdan tiga buahlainnya dibiaTkantanpa tanaman(bero). Pemupukanyang diberikan pupukN (urea),P (TSP),daDK (KC1)dengantakaranmasing-masing20 kg N/ha, 60 kg P2°5 dan 60 kg ~O/ha hanya diberikan pada pot-pot yang ditanami. Pengairan diberikanuntuk mempertahankankelembapantanahsekitar 75% kapasitaslapangsampaidengansaatpaneDbuah pertama.Selamapertumbuhantanamandijaga agar tidak diserangoleh hama daD penyakit dengancara memberikan semprotan insektisidabilamana diperlukan. PaneD dilakukan pada saat seperti yang telah ditentukan. Bahan tanamankacang panjang selain buah dipanen, ditimbang bobot segarnyadaD bahan tanaman inilah kemudian dipakai sebagaipupuk hijau padapercobaan seri 2. Percobaan Seri 2. Dari 12 buah pot untuk masing-masingtanah dikelompokkan menjadi 4 kelompok, sehinggadiperolehsebagaiberikut. No. Kode perlakuan 1, x Kelompok dari tiga pot yang tidak ditanami kacang panjang (bero) 2. 0 Kelompok dari tiga pot yang telah ditanami kacang panjang, dipanen dan seluruhbagian atastanamandiambil tetapitidak dikembalikan lagi ke tanah dalam pot tersebut. Kelompok dari tiga pot yang telah ditanami kacang panjang, dipanen daDsetelahdipotong-potongseluruh bagian atastanamantersebutdikembalikan ke tanah dalampot. Kelompok dari tiga pot yang telah ditanami kacang panjang, dipanen daD seluruhbagian atastanamandigabung dengan yang dipanen dari kelompok 2 (perlakuan 0), setelah 3. 4. 2: dipotong-potongbahan tanaman tersebut dikembalikan ke tanah dalam pot. Dari percobaan Seri 1 diperoleh basil berupa bahan tanaman untuk pupuk hijau yang diaplikasikan ke tanah dalam pot yang telah ditentukan. Tanah dalam pot diolah daD bibit Padi Varietas Atornita IV yang berumur 21 hari ditanam pada semuapot. Pengairan dilakukan secara penggenangan setinggi kirakira 5 cm dari permukaan tanah daD keadaan ini dijaga sampai dengan 1 rninggu sebelum pallen masak buah. Semua pot diberi pupuk N, P, daD K. Pupuk N (urea) dan K (KC1) diberikan dengan takaran masing-masing 90 kg NI ha dan 60 kg K2°/ha. Pupuk P diberikan da1ambentuk TSP bertanda 32psebanyak 700 mg TSP/pot dengan aktivitas 300 JICi/pot. Selama pertumbuhan tanaman dijaga daTi serangan hama dan penyakit. Pallen tanaman padi dilakukan pada saat buah rnasak susu. Percobaan faktorial 4x3 yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok digunakan dalam percobaan illi daD setiap perlakuan diulang 3 kali. Pengarnatan dilakukan terhadap bobot kering, kandungan P-total, serapan P berasal daTi pupuk, daD ketersediaan hara P dalam tanah yang dinyatakan dengan Nilai A. P-total dalam tanarnan ditetapkan dengan metode "colorimetry", yaitu pembentukan warDa rolling daTi kompleks Phospho-vanadomolybdate (6) dan aktivitas 32pdiukur dengan alat pencacah pendar cair menurut metode CERENKOV (7). BASIL D~ PEMBAHASAN Serapan P-total Tanaman. PadaTabel 2 disajikan data serapanP-total tanamanpadi yang dipengaruhi oleh pemberianpupuk hijau kacangpanjangpada3 jenis tanah. Dari Tabel ini terlihat bahwa serapanP-totaltanamanberbedasangatnyatapadatanah-tanah Psk,Psj, dan Bg. SerapanP-totaltanamanpada tanahBg adalahpaling tinggi diantara ketiga jenis tanah, yaitu 88,07 fig/pot > 75,47fig/pot (Psk)> 35,78fig/pot (Psj). Padaketigajenis tanabumwnnyasemakintinggi takaranpupukhijaudiberikan menghasilkanserapanP-total tanamansemakinbesar. Menurut perhitungan secarastatistik perlakuan I pupuk hijau padatanahBg tidak berbedanyatadenganperlakuan 2, yaitu masing-masingsebesar106,20fig/pot, dan 106,25 fig/pot sedangkan padatanab-tanahPskdan Psjperlakuanperlakuan tersebut berpengaruh sangat nyata. Tanah bekaspenanamankacangpanjangyang bagian atastanamannyatidak dikembalikanke tanab sebagaipupuk hijau (perlakuan0) padaumumnyamenghasilkanserapanP-total tanamantidak berbedanyata denganyang diberokan (perlakuanx). Tidak adanyaperbedaanyang nyata antarapemberian pupuk hijau perlakuan2 denganperlakuan I pada tanahBg mungkindisebabkankarenaterbatasnyakemampuan tanamanpadi menyerapP (sudahmencapaimaksimum) sehinggameskipundi dalam tanah terdapatP tersedia dalam jumlah yang besarpada perlakuan 2 tidak dapatlagi diserapolehtanaman.Ketersediaan P tanaholeh pengaruhpemberian pupuk hijau dapatdilihat padapembahasanberikutnya. Kemungkinan lain penyebabnya adalah karena jumlah pupuk hijau (perlakuan 2 > perlakuan 1) mengakibatkan~ mineralization ~ untuk Aplikasi I sotop dan Radiasi, 1996 unsur P padaperlakuan2 relatif lebih rendahdaripadaperlakuan 1. Meskipun pIMJaperlakuan 0 terdapat akar t.anaman kacang panjang yang tertinggal dalam tanah, tetapi keadaan ini tidak mengubah serapan P-total tanaman dibandingkan yang diberokan. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya proses dekomposisi akar yang mungkin disebabkan karena akar banyak mengandung lignin. Menurut VENTURA g M. (8), laju dekomposisi dan mineralisasi baban tanaman dipengaruhi selain kadar N yang terutama nisbah C/N juga oleh kadar lignin dalam bahan tersebut. Serapan P-pupuk daB Sumbangan P-pupuk. Pengaruh pemberian pupuk hijau terhadap serapan P yang berasal dari pupuk oleh tanaman padi pada 3 jenis tanah disajikan pada Tabel 3. Pada Tabel ini terlihat bahwa jenis tanah sangat berpengaruh nyata terhadap serapan Ppupuk oleh tanaman. Serapan P-pupuk paling tinggi terjadi pada tanah Psj daD paling rendah pada tanah Bg. K~ ini adalah kooalikan dari serapanP-total t.anaman. Hal ini adalah selaras dengan status kesuburan tanah yang digukan, yaitu serapan P-pupuk sangat dipengaruhi oleh kadar P tersedia dalam tanah daB Kapasitas Tukar Kation (KTK). Semakin rendah kadar P tersedia daD KTK tanah, semakin tinggi serapan P-pupuk. Pada Tabel 1 dapat dilihat kadar P (Olsen) tanah Psj paling rendah dibanding tanah lainnya. yaitu 21 ppm < 27 ppm (psk) < 39 ppm (Bg) dan KTK tanah Psj 14,2 me/l00g < 25,6 me/l00g (Bg) < 33,08 me/l00g (psk). Pada umumnya untuk ketiga jenis tanah pemberian pupuk hijau secara statistik tidak berpengaruh nyata terhadap serapan P-pupuk oleh tanaman tetapi ada kecenderungan bahwa pemberian pupuk hijau menaikkan serapan P-pupuk. Tabel 4 menyajikan data sumbangan Ppupuk bagi tanaman yang dipengaruhi oleh pemberian PUPukhijau pada 3 jenis tanah yang dinyatakan dalam %. Jenis tanah sangatberpengaruh nyata terhadap sumbangan P-pupuk. Pada tanah Psj sumbangan P-pupuk adalah paling tinggi, yaitu mencapai 25,65%, pada tanah Psk 10,68%, dan paling rendah tanah Bg sebesar6,05%. Pada umumnya pemberian pupuk hijau menurunkan sumbangan P-pupuk bagi tanaman. Hal ini terjadi karena dengan adanya pemberian pupuk hijau ke tanah ketersediaan P-tanah meningkat (dapat dilihat pada ketersediaan P-tanah, Tabel 5) sehingga serapan P-total meningkat. Meskipun serapan P-pUpukjuga meningkat oleh pemberian pupuk hijau, tetapi proporsi kenaikan serapan P-tanah jauh lebih besar dari pada serapan P-pupuk, akibatnya sumbangan P-pupuk persentasenya menurun. Ketersediaan P-tanah. KetersediaanP-tanah bagi tanaman ditetapkan berdasarkan nilai A, yaitu besarnya ketersediaan suatu hara tanah setara dengan suatu parameter. Dalam hal ini besarnya ketersediaan hara P dinyatakan setara dengan mg P dari TSP. Nilai A dihitung dengan menggunakan persamaan: 100 -n dtI x jumlah hara pupukyang tersedia A= ndtI -n dff: persensuatuhara yang berasaldari pupuk Dari Tabel 5 dapat dilihat pengaruhpemberian pupuk hijau terhadapnilai A dan serapanP-tanah oleh tanamanpadatiga jenis tanah.Padaumumnyanilai A pada ketiga jenis tanab meningkat dengan pemberian pupuk hijau. Besarpenambahannilai A daTinilai A tanahmulamula dapat dilihat pada Gambar I. Penambahannilai A oleh adanyapemberianpupuk hijau pada tanah Psk mencapai 118%,padatanahBg mencapai58%,padatanahPsj mencapai46%. Dari data ini dapat dilihat betapabesar sumbanganpupuk hijau dalam meningkatkanketersediaan P-tanahpada tanab Psk. Menurut basil penelitian yang dilakukan oleh SRI ROCHAY ATI dkk. (4) selamaempat musim tanamanpadi dilaporkan bahwa tanah Psk tidak responslagi terhadappemupukanP sehinggaperludilakukan usabalain untuk meningkatkanprodUksipadi. Usaha tersebutdapat dilakukan antara lain penggunaanbaban organik misalnyapupuk hijau. Dilihat dari nilai A, padataoab Bg yang mendapat perlakuan I dan 2 nilainya tidak nyataberbeda,yaitu masing-masimg2497 mg P daD 2807 mg P. Kemungkinan penyebabnyaadalab meskipunjumlah pupuk hijau yang tinggi pada perlakuan2 dapatmemberikanion pesaing fosfat yang lebih tinggi daripada perlakuan 1, tetapi ~ mineralization~ untuk P terjadi sebaliknya.Nilai A inilah sebagaisalah satu penyebabmengapaserapanPtotaltanamantanahBg padakeduaperlakuantersebuttidak berbedanyata. Bobot Kering Tanaman Padi. PadaTabel 6 disajikan pengaruhpemberianpupuk hijau terhadapbobot kering jerami, malai, akar, daD tanaman padi pada tiga jenis tanab. Bobotkering tanamanpadipadatanahBg lebih tinggi daripadadua jenis tanab lainnya. Secarastatistik bobotkering tanamanpada tanahBg tidak berbedanyata dengantanabPskpadatingkat kepercayaan(P<0,01)tetapi keduanyaberbedasangatnyata dengan tanab Psj. Pada ketiga jenis tanab umumnyapemberianpupuk hijau meningkatkansecaranyata bobotkering tanamanpadi. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulansebagaiberikut: I. Pemberianpupuk hijau pada tanah-tanahPsk. Psj, dan Bg meningkatkanserapanP-totaltanaman,ketersediaan P-tanahdaDbobotkering tanarnan. 2. PeningkatanketersediaanP-tanahpadatanab Psk oleh adanyapemberianpupuk hijau paling tinggi dibandingkan denganduajenis tanablainnya, yaitu mencapai118 % dari P-tanahtersediamula-mula. 3. Penanaman kacangpanjangsampaidengansaatmasak biji pertama(umur 2 bulan) daD tidak dilanjutkan dengan pengembalianbahanbagian atas tanamannyake tanah tidak memberikandampak yang nyata terhadap serapanP-total daD bobot kering tanaman padi yang ditanam pada musim berikutnya dibandingkandengan yang diberokan. Aplikasi Isotopdon Radiasi,1996 DAFI'AR PUSTAKA 1. SOEPARDLG., Sifatdan Ciri Tanah,Dept. limo Tanah, FakultasPertanian,IPB, Bogor (1979). 20 SUBBA RAO, No So, Advances in Agricultural Microbiology, Oxford, New Delhi, (1982) 3. AGBENIN, J.O. and TIESEN, N., The effectsof soil propertieson the differential phosphatesorption by semiarid soils from northeastBrazil, Soil Sci. CL 1 (1994) 36. - VII 4. SRI ROCHA Y AT!, MUL Y ADJ, dan SRI ADININGSlli, J., "Penelitian efisiensi penggunaan pupuk di lahan sawah", Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor (1990). Tabcl Sifat kimia dan tisika tanah yang digunakan 5. HARYANTO and illAWATI, "Potensiberbagaijenis tanamankekacangansebagaipupuk hijau padataRamanpadi dan mineralisasikarbon", Aplikasi Isotop dan Radiasi, Buku II Pertanian(Ris. Pert. IImiah Jakarta,1994),BATAN, Jakarta (1995) 153. 6. OLSEN, S.R. and SOMMERS, L.E. "Phosphorous". Methods of soil analysis,Part 2. Chemicaland microbiologicalproperties(pAGE, A.L., ed.). Agronomy No.9, Madison, WisconsinUSA (1982). 7. lAEA, Tracer manual on crops and soils (Technical ReportSeriesNo. 171), lAEA, Vienna (1976). 8. VENTURA, W., WATANABE, I., and MASCARINA, G.B., Mineralization of Azolla N and its available to wetland rice. II. Fertilizer effect and 15N uptake by rice from different speciesof Azolla with varying N contents,Soil Sci. Plant Nut.XXXVIII 3 (1992)505. Tabel 2. Serapan P-total dalam jerami, malai, akar, dan tanaman padi (mgipot) Anatiaia tanah Psk Psj Bg pH (1:1)~O 6,35 5,44 5,40 4,30 1,25 0,14 21,00 5,80 KCI C-organik (OJ.) N-total (OJ.) P (Olsen) (ppm) 3,82 0,20 27,00 4,70 2,52 0,19 39,00 Ca (mc/lOO g) Mg (mc/lOO g) K (mc/lOO g) Na (mc/IOOg) 23,94 6,71 0,72 0,50 10,10 3,40 0,30 0,40 9,0 3,10 x 1,70 0 KTK (me/IOOg) 33,08 14,20 25.60 Tckstur tanah -Pasir (Ole) -Dcbu (Ole) -Liat (Ole) 25,90 24,40 49,70 0.70 30,30 69,00 41,0 11,47 51,33 54,67 72,03 87,74 5,30 5,90 7,81 12,90 13,73 16,24 19,04 1,64 1,23 2,80 3,80 7,30 43,83 38,16 51,74 71,82 4,20 6,45 6,92 16,51 13,25 14,06 14,65 20,31 61,28 58,67 73,31 108,63 17,16 20,21 22,38 31,56 4,44 3,80 5,69 7,45 5,29 8,32 8,53 9,33 25,86 32,33 36,60 48,34 43,72 46,75 69,83 64,02 7,26 7,45 14,74 15,86 18,80 25,54 27,49 66,84 32,33 106,20 106,25 8NT AxB (5%) 11,40 (1%) 15,50 2,84 3,86 tn tn 14,59 19,83 KK 21,0 18,9 13,0 0,80 6,0 34,90 35,04 47,98 55,80 2 BNT B (5%) 6,58 (1%) 8,95 Psk 53,0 x 0 1 2 Psj X 0 2 Bg x 0 (%) A = jenis tanah; IS,S 10,82 B = pupuk hijau; dan 11,45 tn = tidak nyata ~ ~Aplikasi /SOIOpdan Radiasi. /996 Tabel 3. SerapanP berasaIdati pupuk dalamjerami. malai. akar. dan tanamanpadi (mg/pot) Tabel 4. Serapan P-berasal dari pupuk dalam jerami, malai akar, dan tanaman padi (%) Perlakuan Psk Psj Bg 8NT ~- 5% 18jo Jerarni Malai Akar Tanaman 5,10 5,78 1,03 2,60 7,50 Psk 8,88 3,56 0,82 1,38 0,83 0,76 Psj 7,10 15,65 5,13 Bg 4,21 1,06 1,44 0,37 0,50 0,18 0,24 1,06 1,44 0,87 0,92 7,17 x 6,17 0 11,35 8,72 8,50 2 7,37 1.27 X n BNT S% PH X 1,05 1,13 7,77 to to 1,56 0 1,30 1,29 1,36 Psj x 0 1 Bg x 0 1 2 8NT AxB (5%) KK (%) 6,19 4,78 5,43 6,71 2,61 1,67 3,22 2,89 0,46 0,77 3,50 3,45 4,06 3,23 0,83 0,79 0,77 0,87 tn 26 Tailaman 7,58 8NT So;. 1% 8,67 6,36 7,40 7,60 Psk 7,93 7,23 9,71 10,63 Psj 0,58 0,68 0,80 0,96 4,92 4,93 5,62 5,07 Bg to 0.35 hi 29.2 21 17 1,06 1,04 A = jenis tanah; B = pupuk hijau; dan tn = tidak nyata Tabe\ 5. Pengaruh pupuk Psj Bg 1,75 2,38 4,22 2,70 1,65 1,94 3,66 1,89 2,71 1,50 17,29 13,36 13,98 11,61 1,13 1,54 hi hi 2,02 14,02 10,87 10,07 10.10 1,39 2,53 1,90 2,20 1 6.76 6.89 2 4.64 1,81 1,26 1,56 14.67 14.76 14.43 1,37 1,07 10,02 5,13 8,87 6,34 5.22 1.24 18.73 X 0 1 2 X 0 4.73 1,07 0,73 2 3.85 3.04 2,65 0,83 2,91 2,33 0,86 0,96 0,95 0,90 1,96 0,86 2,74 6,97 30,52 22,45 26,53 23,10 7,32 6,76 5,33 4,77 BNT AxB (5%) (1%) to to 2.66 to tn tn KK 14,5 35 29 14,7 (%) -Scrapan P.tanah 2 862 1153 1256 1877 52,61 52,31 65,91 101,00 x 320 0 386 389 17,93 25,10 26,89 2 468 37,71 x 0 1780 1939 61,92 68,07 2497 2807 100,58 2 -- 0,43 tn 0 (mgipot)- x 0,98 1,33 x hijau terhadap nilai A dan sera pan P- Nilai A 0 10,48 25,65 6,05 A = jenis tanah; B = pupuk hijau; dan to = tidak nyata - Psk 1,95 2,36 0,87 1.73 tanah dalam tanaman Perlakuan (mg P TSP) 1,43 7,59 0,97 101,18 Aplikasi1sotopdan Radiasi,1996 Tabel 6. Bobot kering jerami, malai, dan tanaman padi (g) --Perlakuan Psk Psj Bg KK (0;0) --- Jerami Malai Tanaman - Akar 47,37 28,83 24,44 32,40 4,68 5,39 5,74 13,86 11,68 15,04 41,51 53,18 13 23 8,5 9,7 A = Jenistanah; B = Pupukhijau; dan tn tidak nyata 0:; cn f-4 ~ S '-' -0( 3 Z PaJ Gambar I. Perbandingan antara Nilai A tanah sebelum pemberian pupuk hijau dan tambahan Nilai A tanah oleh adanya pupuk hijau pada beberapa jenis tanah Aplikasi /sotopdon Radiasi./996 DISKUSI MUGIONO MARTINUS MARDJO MengapaAnda tidak melakukanpemberianpupuk hijau daTitanaman kacang panjang dengan variasi umur yang berbeda?Karena ada kemumgkinan dengan umur tanamankacang panjangyang berbedaakan memberikanserapanP oleh tanamanpadi yang berbedapula? Pemberian pupuk hijau kacang panjang meningkatkan ketersediaan P tanah bagi tanaman untuk semuataoah. I. PeningkatanketersediaanP taoahataukahpeningkatan serapanP oleh taoamanmohon dijelaskan? 2. Semuajenis tanahataukah3 jenis tanah yang diteliti? HARYANTO HARYANTO Karena kami hanya ingin mendapatkan bahan pupuk hijau dari tanaman kacang panjang. Memang benar apa yang Anda katakan, penggunaan baban tanaman yang berbeda-bedaumurnya sebagaipupuk hijau telah kami cobakan pada penelitian kami tedahulu (sam bulan setelab sebar, saat panen biji masak pertama dan saat panen penuh/maksimum). NAZIR ABDULLAH 1. Berapa takaran pupuk hijau yang digunakan untuk masing-rnasingpot? 2. Apa pertimbangannyamemakai pupuk hijau kacang panjang? KetersedianP tanah.sebagaiparameterdigunakannilai A yangdihitung denganpersarnaan/perhitungan ~gai berikut: A = 100-0 dff X jumlah hara odff pupuk yang tersedian dff = % kara yang berasaldari pupuk dalam tanab. 2. Yang kami maksudkanadalabsemuajenis tanahyang dicobakan(3 jenis taoab, yaitu Pusakanegara. Bogor. daDPasarJumat). JOHANNIS WEMAY HAR Y ANTO 1. Seluruhbahanatastanamankecualibuah yangdihasilkan dalam satupot (dalam bentuksegar),yaitu dengan perlakuansesuaiyang diberikan. 2. Untuk mengatasikeenggananpetani menanampupuk hijau yang semata-matatidak memberikantambahan penghasilanbagi petani. SHOLEH A VIVI I. Mohon dijelaskanhubungan KTK dengan ketersediaanP? 2. Dengan tidak adanya beda nyata terhadap ketersedian P pada pemberian pupuk hijau kacang panjang, apakah Anda akan menyarankan sisa hijauan kacang panjang tidak usah diinkorperasikan ke dalam tanah untuk tambahan hara untuk tanaman berikutnya? HARY ANTO I. KTK tanahtinggi berarti kemampuantanahmenyediakan "site" pertukaranterhadapAI+3daD Fe=3yang besac,sehinggakemungkinanion-ion fosfat untuk terfiksasioleh kednakation tersebut.rendah,berarti P tersedia lebih tinggi, begitu pula sebaliknya untuk KTK tanab rendah. 2. Yang tidak bedanyataadalabketersedianP padatanab Bogor antara perlakuan 1 dan 2 (perlakuan I = satu takarandan perlakuan2 = dua kali perlakuanI). Percobaan ini sangat penting untuk sustainable Agriculture. Namun. dari contoh tanah yang digunakan pada percobaan. maka tanah Pusaka Negara daD Bogor mempunyai kondisi yang berbeda dengan Pasar Jumat (kondisi lahan kering). Padahal untuk mencapai kondisi sawahdengan permanen. seperti Pusaka Negara daD Bogor butuh waktu yang cukup lama ::t I tahun. Karena itu. perbedaan basil antara tanah Pasar Jumat dan keduajenis lainnya dapat dipahami. Saran: Apakah tidak lebih baik menggunakan tanah yang sarna-sarna mengalami kondisi sawah yang permanen/ intensif. supaya diperoleh data pembanding yang proporsional. HARYANTO Tanah Pasar Jumat yang digunakan memang sudahkami inkubasikandenganpenggenangan dalam pot sebelumnyaselama:t 2 bulan. Terima kasih atas saranyang diberikan M. EDI PREMONO Berapalamakahwaktu inkubasiyang diperlukanantara saatpencampuranpupuk hijau daDpenanaman? Jika langsungdi tanam setelahpemberianpupuk hijau segar, apakahtidak terjadi imobilisasi N maupuo P taoah? Aplikali llotop don Radiali. /996 2. Bagairnanakahpengarohpupuk hijau terhadapserapan P-total pada ketiga jenis tanah ? Manakah yang paling baik? HAR Y ANTO Pupuk hijau dipotong-potong lalu dicampur dengantanah hingga merata. HARYANTO LUQMAN ER 1. 3 minggu setelahaplikasi 2. Padaketigajenis tanah yang dicobakanpemberianpupuk hijau meningkatkanserapanP-total. SerapanP-total tertinggi terjadi pada tanah Pusakanegara. Dan basil penelitian ini apakahcukup ekonomis untuk direkomendasikan,mengingatluas penanamankatang hijau tidak seluastanarnanpadi. KUSNO MARTOYO HAR Y ANTO Apakah pupuk hijau yang digunakan ini ditempatkan pada berbagai kedalaman. Mohon penjelasan mengingatdistribusiakar tanamanakanberbedapadaberbagaikeda1arnan tanah? Belum karni lakukananalisisekomomi. Ke Daftar Isi