SERAPAN BARA P OLEH TANAMAN PADI PADA - ANSN

advertisement
_Aplikasi IsotopdanRadiasi. /996
SERAPAN BARA P OLEH TANAMAN PADI PADA BEBERAPA JENIS
TANAH YANG DIPENGARUHI PEMBERIAN PUPUK mJAU
KACANG PANJANG
HaJyantodan Idawati
Pusat Aplikasi Isotop daDRadiasi. BAT AN
ABSTRAK
SERAPAN HARA P OLEH TANAMAN PADI PADA BEBERAPA JENIS TANAH YANG DIPENGARUHI
PEMBERIAN PUPUK HIJAU KACANG PANJANG. Telah dilakukan dUBbush percobaanpot di romah kacaPAIR, Pasar
jumat, untuk mempelajari pengaroh pemberian pupuk hijau kacang panjang terhadap scrapan p, ketersediaanP tanah, clan
bobot kering tanaman padi pads beberapajenis tanah. lsotop 32pdalam bentuk pupuk TSP digunakan untuk mempelajari
scrapan P-pupuk clan ketersediaanP tanah ditetapkan dcngan menghitungNilai A. Tiga jenis tanah, yaitu satujenis aluvial
kelabu yang berasaldari KP Pusakanegara(Psk) clan 2 jenis Oxisols masing-masingberasaldari Pasar Jumat (Psj) daDKP
Muara, Bogor (Bg) digunakan dalam percobaanini Empat macamstatus pemupukan,yaitu: X = tanpa penanamanpupuk
hijau; 0 = hanya bagianakar tanaman kacangpanjang yang digunakan clan bagian atas tanamandiambil; I = scluroh tanaman kecuali bush dikembalikan ke tanah; clan 2 = scperti keadaanI, tetapi ditambah denganbahan yang diambil dari perlakuan O. Pupuk hijau yang berasa/dari tanaman kacangpanjang yang telah diambil buahnya pads saat biji masak pertama
(umur 2 bulan) diinkorporasikan ke tanah clanpadi Varietas Atomita IV ditanam serta dipanen pada saarbush masak susu.
Dari penelitian ini dapat diinformasikan bahwa pemberianpupuk hijau kacangpanjang meningkatkan ketersediaanP tanah
bagi tanamanuntuk semuatanah. PeningkatanketersediaanP tanahdibanding denganP tanah tersediamula-mula padatanah
Psk adalah paling tinggi, yaitu mencapai46-118%, pads tanahBg scbesar40-58%, clanpads tanah Psj scbesar22-46%.
ABSTRACT
NUTRIENT P-UPTAKE BY RICE PLANT GROWN ON GREEN MANURE (LONG BEAN) INCORPORATED SOILS. Two pot experimentshave been conducted in the greenhouseat CAlR, Pasar]umat to study the P-uptake.
soil-P availability and plant dry matter of rice grown on soils applied by greenmanure(long bean). 32plabelled TSP was used
for determining the P-uptake from fertilizer and the A value. Three types of soil ie one Grey AJuvial soil originated from
PusakanegaraAgricultural Station (Psk) and two Oxisols originated from Pasar ]umat (Psj) and Muara, Bogor Agricultural
Station (Bg) respectivelywere used in theseexperiments. Plant material excludesthe podswhich was harvestedafter producing the first mature seeds(about 2 months old) was incorporated into the soils. Four treatmentsof green manure application
wereapplied: X = without long beanplant; 0 = whole plant materials were removedonly the roots remained; 1 = whole plant
materials except pods were incorporated into the soil; and 2 = the sameas treatment I, but was added with plant material
which was removedfrom treatment o. The treated soils were planted with Atomita IV rice variety. From this experiment it
could be informed that green manure increasedP availability in all soils, the highest was found in Psk soil (46-118% from
the origin). in Bg soil it was 40-58%, and in Psj soil it was 20-460,10
PENDAHULUAN
Hara P merupakanunsur penyusunyang esensial
bagi setiap sel hidup. Bagi tanaman bara P antara lain
berperandalam pembentukanbunga, buahdan biji, untuk
pembelahansel, mempercepatkematanganbiji, berfungsi
dalam perkembanganakar, dan sebagaiunsur pembentuk
lemakdan albumin (1).
Sebagianbesar hara P di dalam tanah berada
dalam bentuk terfiksasioleh koloid-koloid tanah sehingga
tidak tersediabagi tanaman.Salah sam usahauntuk meningkatkanketersediaanhara P di dalam tanahdilakukan
denganpembeTianbahan organik ke dalam tanah.Bahan
organik selain memberikansumbanganlangsungP daTi
basilmineralisasinyajuga secarafisik memblokadsomtion
~ daD dengan anion pesaing fosfat yang dihasilkan
dapatmengurangifiksasiP daIamtanah (2, 3). Salahsam
bahanorganik yang secarnpraktis dapatdiaplikasikanoleh
petani adalah pupuk hijau. Penggunaaanpupuk hijau
untuk lahan-lahansawahterutamadi Jawasudahdirasakan sangatperlu karena sudahtidak adanyaresponsterhadappemupukaninorganikolehtanarnanpadi di beberapa
daerah(4).
Keenggananpetani menanamPUPukhijau di laban sawahdenganalasankarenatidak diperolehnyatambahanpenghasilanyang berupaproduksikiranya dapatdimaklumi. Bahantanamankacangpanjangyang digunakan
sebagaipupuk hijau mempunyaiprospekcukup baik (5).
Berdasarkanhal tersebutdi alas penelitian ini
dilakukan untuk mempelajaripengaruhpemberianpupuk
hijau kacangpanjangterhadapketersediaanP pada beberapajenis tanahyang memiliki statuskesuburanberbeda.
Aplikasi [sOIOpdan Radiasi. J 996
BAHAN DAN METODE
Padapenelitianini dilakukan 2 seri percobaanpot
di romahkaca PAIR PasarJumat.Tigajenis tanah,yaitu
satujenis aluvial kelabuyang berasaldari KP Pusakanegala (psk) dan 2 jenis Oxisols (latosol)yang berasaldari
Kebun Pasar Jumat (psj) dan KP Muara, Bogor (Bg) digunakan dalam percobaan ini. Sifat kimia daD fisik
masing-masingtanah disajikan pada Tabel 1. Isotop 32p
dalam bentuk pupuk TSP digunakan untuk mempelajari
ketersediaanP dalam tanah. Bahan tanamankacangpanjang yang dipanen pada saat tanaman memberikanbiji
masakpertamadigunakansebagaipupuk hijau. Pada saat
tersroutbuahkacangpanjangbaik yangmasihsangatmuda
sampai dengan yang sudah masak biji dipanen untuk
produksisedangtanamandipanenuntuk pupuk hijau.
Percobaan Seri 1. Enam kilogram tanah kering
angin yangtelah dihaluskandari setiapjenis tanah dimasukkanke dalam pot plastik yang berdiameter23 cm daD
tinggi 33 cm. Jumlah pot untuk masing-masing tanah
adalah 12 buah. Tanah dalam pot kemudian diberi air sehingga tercapaikelembapantanah sekitar 75% kapasitas
lapang.Sembilanbuahpot dari masing-masing
jenis tanah
ditanambenih kacangpanjangdan tiga buahlainnya dibiaTkantanpa tanaman(bero). Pemupukanyang diberikan
pupukN (urea),P (TSP),daDK (KC1)dengantakaranmasing-masing20 kg N/ha, 60 kg P2°5 dan 60 kg ~O/ha
hanya diberikan pada pot-pot yang ditanami. Pengairan
diberikanuntuk mempertahankankelembapantanahsekitar 75% kapasitaslapangsampaidengansaatpaneDbuah
pertama.Selamapertumbuhantanamandijaga agar tidak
diserangoleh hama daD penyakit dengancara memberikan semprotan insektisidabilamana diperlukan.
PaneD dilakukan pada saat seperti yang telah
ditentukan. Bahan tanamankacang panjang selain buah
dipanen, ditimbang bobot segarnyadaD bahan tanaman
inilah kemudian dipakai sebagaipupuk hijau padapercobaan seri 2.
Percobaan Seri 2. Dari 12 buah pot untuk masing-masingtanah dikelompokkan menjadi 4 kelompok,
sehinggadiperolehsebagaiberikut.
No. Kode perlakuan
1,
x
Kelompok dari tiga pot yang tidak
ditanami kacang panjang (bero)
2.
0
Kelompok dari tiga pot yang telah
ditanami kacang panjang, dipanen
dan seluruhbagian atastanamandiambil tetapitidak dikembalikan lagi
ke tanah dalam pot tersebut.
Kelompok dari tiga pot yang telah
ditanami kacang panjang, dipanen
daDsetelahdipotong-potongseluruh
bagian atastanamantersebutdikembalikan ke tanah dalampot.
Kelompok dari tiga pot yang telah
ditanami kacang panjang, dipanen
daD seluruhbagian atastanamandigabung dengan yang dipanen dari
kelompok 2 (perlakuan 0), setelah
3.
4.
2:
dipotong-potongbahan tanaman
tersebut dikembalikan ke tanah
dalam pot.
Dari percobaan Seri 1 diperoleh basil berupa bahan tanaman untuk pupuk hijau yang diaplikasikan ke tanah dalam
pot yang telah ditentukan.
Tanah dalam pot diolah daD bibit Padi Varietas
Atornita IV yang berumur 21 hari ditanam pada semuapot.
Pengairan dilakukan secara penggenangan setinggi kirakira 5 cm dari permukaan tanah daD keadaan ini dijaga
sampai dengan 1 rninggu sebelum pallen masak buah. Semua pot diberi pupuk N, P, daD K. Pupuk N (urea) dan K
(KC1) diberikan dengan takaran masing-masing 90 kg NI
ha dan 60 kg K2°/ha. Pupuk P diberikan da1ambentuk TSP
bertanda 32psebanyak 700 mg TSP/pot dengan aktivitas
300 JICi/pot. Selama pertumbuhan tanaman dijaga daTi
serangan hama dan penyakit. Pallen tanaman padi dilakukan pada saat buah rnasak susu.
Percobaan faktorial 4x3 yang disusun menurut
Rancangan Acak Kelompok digunakan dalam percobaan
illi daD setiap perlakuan diulang 3 kali. Pengarnatan dilakukan terhadap bobot kering, kandungan P-total, serapan P berasal daTi pupuk, daD ketersediaan hara P dalam
tanah yang dinyatakan dengan Nilai A. P-total dalam tanarnan ditetapkan dengan metode "colorimetry", yaitu pembentukan warDa rolling daTi kompleks Phospho-vanadomolybdate (6) dan aktivitas 32pdiukur dengan alat pencacah
pendar cair menurut metode CERENKOV (7).
BASIL D~ PEMBAHASAN
Serapan P-total Tanaman. PadaTabel 2 disajikan data serapanP-total tanamanpadi yang dipengaruhi
oleh pemberianpupuk hijau kacangpanjangpada3 jenis
tanah. Dari Tabel ini terlihat bahwa serapanP-totaltanamanberbedasangatnyatapadatanah-tanah Psk,Psj, dan
Bg. SerapanP-totaltanamanpada tanahBg adalahpaling
tinggi diantara ketiga jenis tanah, yaitu 88,07 fig/pot >
75,47fig/pot (Psk)> 35,78fig/pot (Psj). Padaketigajenis
tanabumwnnyasemakintinggi takaranpupukhijaudiberikan menghasilkanserapanP-total tanamansemakinbesar.
Menurut perhitungan secarastatistik perlakuan I pupuk
hijau padatanahBg tidak berbedanyatadenganperlakuan
2, yaitu masing-masingsebesar106,20fig/pot, dan 106,25
fig/pot sedangkan
padatanab-tanahPskdan Psjperlakuanperlakuan tersebut berpengaruh sangat nyata. Tanah
bekaspenanamankacangpanjangyang bagian atastanamannyatidak dikembalikanke tanab sebagaipupuk hijau
(perlakuan0) padaumumnyamenghasilkanserapanP-total tanamantidak berbedanyata denganyang diberokan
(perlakuanx).
Tidak adanyaperbedaanyang nyata antarapemberian pupuk hijau perlakuan2 denganperlakuan I pada
tanahBg mungkindisebabkankarenaterbatasnyakemampuan tanamanpadi menyerapP (sudahmencapaimaksimum) sehinggameskipundi dalam tanah terdapatP tersedia dalam jumlah yang besarpada perlakuan 2 tidak
dapatlagi diserapolehtanaman.Ketersediaan
P tanaholeh
pengaruhpemberian pupuk hijau dapatdilihat padapembahasanberikutnya. Kemungkinan lain penyebabnya
adalah karena jumlah pupuk hijau (perlakuan 2 > perlakuan 1) mengakibatkan~ mineralization ~ untuk
Aplikasi I sotop dan Radiasi, 1996
unsur P padaperlakuan2 relatif lebih rendahdaripadaperlakuan 1.
Meskipun pIMJaperlakuan 0 terdapat akar t.anaman
kacang panjang yang tertinggal dalam tanah, tetapi
keadaan ini tidak mengubah serapan P-total tanaman
dibandingkan yang diberokan. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya proses dekomposisi akar yang mungkin disebabkan karena akar banyak mengandung lignin. Menurut
VENTURA g M. (8), laju dekomposisi dan mineralisasi
baban tanaman dipengaruhi selain kadar N yang terutama
nisbah C/N juga oleh kadar lignin dalam bahan tersebut.
Serapan P-pupuk daB Sumbangan P-pupuk.
Pengaruh pemberian pupuk hijau terhadap serapan P yang
berasal dari pupuk oleh tanaman padi pada 3 jenis tanah
disajikan pada Tabel 3. Pada Tabel ini terlihat bahwa jenis tanah sangat berpengaruh nyata terhadap serapan Ppupuk oleh tanaman. Serapan P-pupuk paling tinggi terjadi pada tanah Psj daD paling rendah pada tanah Bg.
K~
ini adalah kooalikan dari serapanP-total t.anaman.
Hal ini adalah selaras dengan status kesuburan tanah yang
digukan, yaitu serapan P-pupuk sangat dipengaruhi oleh
kadar P tersedia dalam tanah daB Kapasitas Tukar Kation
(KTK). Semakin rendah kadar P tersedia daD KTK tanah,
semakin tinggi serapan P-pupuk. Pada Tabel 1 dapat dilihat kadar P (Olsen) tanah Psj paling rendah dibanding
tanah lainnya. yaitu 21 ppm < 27 ppm (psk) < 39 ppm (Bg)
dan KTK tanah Psj 14,2 me/l00g < 25,6 me/l00g (Bg) <
33,08 me/l00g (psk).
Pada umumnya untuk ketiga jenis tanah pemberian pupuk hijau secara statistik tidak berpengaruh nyata
terhadap serapan P-pupuk oleh tanaman tetapi ada
kecenderungan bahwa pemberian pupuk hijau menaikkan
serapan P-pupuk. Tabel 4 menyajikan data sumbangan Ppupuk bagi tanaman yang dipengaruhi oleh pemberian
PUPukhijau pada 3 jenis tanah yang dinyatakan dalam %.
Jenis tanah sangatberpengaruh nyata terhadap sumbangan
P-pupuk. Pada tanah Psj sumbangan P-pupuk adalah paling tinggi, yaitu mencapai 25,65%, pada tanah Psk
10,68%, dan paling rendah tanah Bg sebesar6,05%. Pada
umumnya pemberian pupuk hijau menurunkan sumbangan
P-pupuk bagi tanaman. Hal ini terjadi karena dengan adanya pemberian pupuk hijau ke tanah ketersediaan P-tanah
meningkat (dapat dilihat pada ketersediaan P-tanah, Tabel
5) sehingga serapan P-total meningkat. Meskipun serapan
P-pUpukjuga meningkat oleh pemberian pupuk hijau, tetapi
proporsi kenaikan serapan P-tanah jauh lebih besar dari
pada serapan P-pupuk, akibatnya sumbangan P-pupuk persentasenya menurun.
Ketersediaan P-tanah. KetersediaanP-tanah bagi
tanaman ditetapkan berdasarkan nilai A, yaitu besarnya
ketersediaan suatu hara tanah setara dengan suatu parameter. Dalam hal ini besarnya ketersediaan hara P dinyatakan setara dengan mg P dari TSP. Nilai A dihitung
dengan menggunakan persamaan:
100 -n dtI
x jumlah hara pupukyang tersedia
A=
ndtI
-n dff: persensuatuhara yang berasaldari pupuk
Dari Tabel 5 dapat dilihat pengaruhpemberian
pupuk hijau terhadapnilai A dan serapanP-tanah oleh
tanamanpadatiga jenis tanah.Padaumumnyanilai A pada
ketiga jenis tanab meningkat dengan pemberian pupuk
hijau. Besarpenambahannilai A daTinilai A tanahmulamula dapat dilihat pada Gambar I. Penambahannilai A
oleh adanyapemberianpupuk hijau pada tanah Psk mencapai 118%,padatanahBg mencapai58%,padatanahPsj
mencapai46%. Dari data ini dapat dilihat betapabesar
sumbanganpupuk hijau dalam meningkatkanketersediaan
P-tanahpada tanab Psk. Menurut basil penelitian yang
dilakukan oleh SRI ROCHAY ATI dkk. (4) selamaempat
musim tanamanpadi dilaporkan bahwa tanah Psk tidak
responslagi terhadappemupukanP sehinggaperludilakukan usabalain untuk meningkatkanprodUksipadi. Usaha
tersebutdapat dilakukan antara lain penggunaanbaban
organik misalnyapupuk hijau.
Dilihat dari nilai A, padataoab Bg yang mendapat perlakuan I dan 2 nilainya tidak nyataberbeda,yaitu
masing-masimg2497 mg P daD 2807 mg P. Kemungkinan penyebabnyaadalab meskipunjumlah pupuk hijau
yang tinggi pada perlakuan2 dapatmemberikanion pesaing fosfat yang lebih tinggi daripada perlakuan 1, tetapi
~ mineralization~ untuk P terjadi sebaliknya.Nilai A
inilah sebagaisalah satu penyebabmengapaserapanPtotaltanamantanahBg padakeduaperlakuantersebuttidak
berbedanyata.
Bobot Kering Tanaman Padi. PadaTabel 6 disajikan pengaruhpemberianpupuk hijau terhadapbobot
kering jerami, malai, akar, daD tanaman padi pada tiga
jenis tanab. Bobotkering tanamanpadipadatanahBg lebih
tinggi daripadadua jenis tanab lainnya. Secarastatistik
bobotkering tanamanpada tanahBg tidak berbedanyata
dengantanabPskpadatingkat kepercayaan(P<0,01)tetapi
keduanyaberbedasangatnyata dengan tanab Psj. Pada
ketiga jenis tanab umumnyapemberianpupuk hijau meningkatkansecaranyata bobotkering tanamanpadi.
KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulansebagaiberikut:
I. Pemberianpupuk hijau pada tanah-tanahPsk. Psj, dan
Bg meningkatkanserapanP-totaltanaman,ketersediaan
P-tanahdaDbobotkering tanarnan.
2. PeningkatanketersediaanP-tanahpadatanab Psk oleh
adanyapemberianpupuk hijau paling tinggi dibandingkan denganduajenis tanablainnya, yaitu mencapai118
% dari P-tanahtersediamula-mula.
3. Penanaman
kacangpanjangsampaidengansaatmasak
biji pertama(umur 2 bulan) daD tidak dilanjutkan dengan pengembalianbahanbagian atas tanamannyake
tanah tidak memberikandampak yang nyata terhadap
serapanP-total daD bobot kering tanaman padi yang
ditanam pada musim berikutnya dibandingkandengan
yang diberokan.
Aplikasi Isotopdon Radiasi,1996
DAFI'AR PUSTAKA
1. SOEPARDLG., Sifatdan Ciri Tanah,Dept. limo Tanah,
FakultasPertanian,IPB, Bogor (1979).
20 SUBBA RAO, No So, Advances in Agricultural Microbiology, Oxford, New Delhi, (1982)
3. AGBENIN, J.O. and TIESEN, N., The effectsof soil
propertieson the differential phosphatesorption by
semiarid
soils from northeastBrazil, Soil Sci. CL
1 (1994) 36.
- VII
4. SRI ROCHA Y AT!, MUL Y ADJ, dan SRI ADININGSlli,
J., "Penelitian efisiensi penggunaan pupuk di lahan
sawah", Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi
Penggunaan Pupuk V, Pusat Penelitian Tanah dan
Agroklimat, Bogor (1990).
Tabcl
Sifat kimia dan tisika tanah yang digunakan
5. HARYANTO and illAWATI, "Potensiberbagaijenis
tanamankekacangansebagaipupuk hijau padataRamanpadi dan mineralisasikarbon", Aplikasi Isotop dan Radiasi, Buku II Pertanian(Ris. Pert. IImiah Jakarta,1994),BATAN, Jakarta (1995) 153.
6. OLSEN, S.R. and SOMMERS, L.E. "Phosphorous".
Methods of soil analysis,Part 2. Chemicaland microbiologicalproperties(pAGE, A.L., ed.). Agronomy No.9, Madison, WisconsinUSA (1982).
7. lAEA, Tracer manual on crops and soils (Technical
ReportSeriesNo. 171), lAEA, Vienna (1976).
8. VENTURA, W., WATANABE, I., and MASCARINA,
G.B., Mineralization of Azolla N and its available
to wetland rice. II. Fertilizer effect and 15N uptake by rice from different speciesof Azolla with
varying N contents,Soil Sci. Plant Nut.XXXVIII 3
(1992)505.
Tabel 2. Serapan P-total dalam jerami, malai, akar, dan tanaman
padi (mgipot)
Anatiaia tanah
Psk
Psj
Bg
pH (1:1)~O
6,35
5,44
5,40
4,30
1,25
0,14
21,00
5,80
KCI
C-organik (OJ.)
N-total (OJ.)
P (Olsen)
(ppm)
3,82
0,20
27,00
4,70
2,52
0,19
39,00
Ca (mc/lOO g)
Mg (mc/lOO g)
K (mc/lOO g)
Na (mc/IOOg)
23,94
6,71
0,72
0,50
10,10
3,40
0,30
0,40
9,0
3,10
x
1,70
0
KTK (me/IOOg)
33,08
14,20
25.60
Tckstur tanah
-Pasir (Ole)
-Dcbu (Ole)
-Liat (Ole)
25,90
24,40
49,70
0.70
30,30
69,00
41,0
11,47
51,33
54,67
72,03
87,74
5,30
5,90
7,81
12,90
13,73
16,24
19,04
1,64
1,23
2,80
3,80
7,30
43,83
38,16
51,74
71,82
4,20
6,45
6,92
16,51
13,25
14,06
14,65
20,31
61,28
58,67
73,31
108,63
17,16
20,21
22,38
31,56
4,44
3,80
5,69
7,45
5,29
8,32
8,53
9,33
25,86
32,33
36,60
48,34
43,72
46,75
69,83
64,02
7,26
7,45
14,74
15,86
18,80
25,54
27,49
66,84
32,33
106,20
106,25
8NT AxB (5%) 11,40
(1%)
15,50
2,84
3,86
tn
tn
14,59
19,83
KK
21,0
18,9
13,0
0,80
6,0
34,90
35,04
47,98
55,80
2
BNT B (5%) 6,58
(1%) 8,95
Psk
53,0
x
0
1
2
Psj X
0
2
Bg
x
0
(%)
A = jenis tanah;
IS,S
10,82
B = pupuk hijau; dan
11,45
tn = tidak nyata
~
~Aplikasi /SOIOpdan Radiasi. /996
Tabel 3.
SerapanP berasaIdati pupuk dalamjerami. malai. akar. dan
tanamanpadi (mg/pot)
Tabel 4. Serapan P-berasal dari pupuk dalam jerami, malai
akar, dan tanaman padi (%)
Perlakuan
Psk
Psj
Bg
8NT
~-
5%
18jo
Jerarni
Malai
Akar
Tanaman
5,10
5,78
1,03
2,60
7,50
Psk
8,88
3,56
0,82
1,38
0,83
0,76
Psj
7,10
15,65
5,13
Bg
4,21
1,06
1,44
0,37
0,50
0,18
0,24
1,06
1,44
0,87
0,92
7,17
x
6,17
0
11,35
8,72
8,50
2
7,37
1.27
X
n
BNT S%
PH
X
1,05
1,13
7,77
to
to
1,56
0
1,30
1,29
1,36
Psj
x
0
1
Bg
x
0
1
2
8NT AxB (5%)
KK
(%)
6,19
4,78
5,43
6,71
2,61
1,67
3,22
2,89
0,46
0,77
3,50
3,45
4,06
3,23
0,83
0,79
0,77
0,87
tn
26
Tailaman
7,58
8NT
So;.
1%
8,67
6,36
7,40
7,60
Psk
7,93
7,23
9,71
10,63
Psj
0,58
0,68
0,80
0,96
4,92
4,93
5,62
5,07
Bg
to
0.35
hi
29.2
21
17
1,06
1,04
A = jenis tanah; B = pupuk hijau; dan tn = tidak nyata
Tabe\ 5. Pengaruh pupuk
Psj
Bg
1,75
2,38
4,22
2,70
1,65
1,94
3,66
1,89
2,71
1,50
17,29
13,36
13,98
11,61
1,13
1,54
hi
hi
2,02
14,02
10,87
10,07
10.10
1,39
2,53
1,90
2,20
1
6.76
6.89
2
4.64
1,81
1,26
1,56
14.67
14.76
14.43
1,37
1,07
10,02
5,13
8,87
6,34
5.22
1.24
18.73
X
0
1
2
X
0
4.73
1,07
0,73
2
3.85
3.04
2,65
0,83
2,91
2,33
0,86
0,96
0,95
0,90
1,96
0,86
2,74
6,97
30,52
22,45
26,53
23,10
7,32
6,76
5,33
4,77
BNT AxB (5%)
(1%)
to
to
2.66
to
tn
tn
KK
14,5
35
29
14,7
(%)
-Scrapan P.tanah
2
862
1153
1256
1877
52,61
52,31
65,91
101,00
x
320
0
386
389
17,93
25,10
26,89
2
468
37,71
x
0
1780
1939
61,92
68,07
2497
2807
100,58
2
--
0,43
tn
0
(mgipot)-
x
0,98
1,33
x
hijau terhadap nilai A dan sera pan P-
Nilai A
0
10,48
25,65
6,05
A = jenis tanah; B = pupuk hijau; dan to = tidak nyata
-
Psk
1,95
2,36
0,87
1.73
tanah dalam tanaman
Perlakuan
(mg P TSP)
1,43
7,59
0,97
101,18
Aplikasi1sotopdan Radiasi,1996
Tabel 6. Bobot kering jerami, malai, dan tanaman padi (g)
--Perlakuan
Psk
Psj
Bg
KK (0;0)
---
Jerami
Malai
Tanaman
-
Akar
47,37
28,83
24,44
32,40
4,68
5,39
5,74
13,86
11,68
15,04
41,51
53,18
13
23
8,5
9,7
A = Jenistanah; B = Pupukhijau; dan tn
tidak nyata
0:;
cn
f-4
~
S
'-'
-0(
3
Z
PaJ
Gambar I. Perbandingan antara Nilai A tanah sebelum pemberian pupuk hijau dan tambahan Nilai A tanah oleh
adanya pupuk hijau pada beberapa jenis tanah
Aplikasi /sotopdon Radiasi./996
DISKUSI
MUGIONO
MARTINUS MARDJO
MengapaAnda tidak melakukanpemberianpupuk hijau daTitanaman kacang panjang dengan variasi
umur yang berbeda?Karena ada kemumgkinan dengan
umur tanamankacang panjangyang berbedaakan memberikanserapanP oleh tanamanpadi yang berbedapula?
Pemberian pupuk hijau kacang panjang meningkatkan ketersediaan P tanah bagi tanaman untuk
semuataoah.
I. PeningkatanketersediaanP taoahataukahpeningkatan
serapanP oleh taoamanmohon dijelaskan?
2. Semuajenis tanahataukah3 jenis tanah yang diteliti?
HARYANTO
HARYANTO
Karena kami hanya ingin mendapatkan bahan
pupuk hijau dari tanaman kacang panjang. Memang benar apa yang Anda katakan, penggunaan baban tanaman
yang berbeda-bedaumurnya sebagaipupuk hijau telah kami
cobakan pada penelitian kami tedahulu (sam bulan setelab sebar, saat panen biji masak pertama dan saat panen
penuh/maksimum).
NAZIR ABDULLAH
1. Berapa takaran pupuk hijau yang digunakan untuk
masing-rnasingpot?
2. Apa pertimbangannyamemakai pupuk hijau kacang
panjang?
KetersedianP tanah.sebagaiparameterdigunakannilai
A yangdihitung denganpersarnaan/perhitungan
~gai
berikut:
A = 100-0 dff
X jumlah hara
odff
pupuk yang tersedian dff = % kara yang berasaldari
pupuk dalam tanab.
2. Yang kami maksudkanadalabsemuajenis tanahyang
dicobakan(3 jenis taoab, yaitu Pusakanegara.
Bogor.
daDPasarJumat).
JOHANNIS WEMAY
HAR Y ANTO
1. Seluruhbahanatastanamankecualibuah yangdihasilkan dalam satupot (dalam bentuksegar),yaitu dengan
perlakuansesuaiyang diberikan.
2. Untuk mengatasikeenggananpetani menanampupuk
hijau yang semata-matatidak memberikantambahan
penghasilanbagi petani.
SHOLEH A VIVI
I. Mohon dijelaskanhubungan KTK dengan ketersediaanP?
2. Dengan tidak adanya beda nyata terhadap ketersedian
P pada pemberian pupuk hijau kacang panjang, apakah
Anda akan menyarankan sisa hijauan kacang panjang
tidak usah diinkorperasikan ke dalam tanah untuk tambahan hara untuk tanaman berikutnya?
HARY ANTO
I. KTK tanahtinggi berarti kemampuantanahmenyediakan "site" pertukaranterhadapAI+3daD Fe=3yang besac,sehinggakemungkinanion-ion fosfat untuk terfiksasioleh kednakation tersebut.rendah,berarti P tersedia lebih tinggi, begitu pula sebaliknya untuk KTK
tanab rendah.
2. Yang tidak bedanyataadalabketersedianP padatanab
Bogor antara perlakuan 1 dan 2 (perlakuan I = satu
takarandan perlakuan2 = dua kali perlakuanI).
Percobaan ini sangat penting untuk sustainable
Agriculture. Namun. dari contoh tanah yang digunakan
pada percobaan. maka tanah Pusaka Negara daD Bogor
mempunyai kondisi yang berbeda dengan Pasar Jumat
(kondisi lahan kering). Padahal untuk mencapai kondisi
sawahdengan permanen. seperti Pusaka Negara daD Bogor
butuh waktu yang cukup lama ::t I tahun. Karena itu. perbedaan basil antara tanah Pasar Jumat dan keduajenis lainnya dapat dipahami.
Saran: Apakah tidak lebih baik menggunakan tanah yang
sarna-sarna mengalami kondisi sawah yang permanen/
intensif. supaya diperoleh data pembanding yang proporsional.
HARYANTO
Tanah Pasar Jumat yang digunakan memang
sudahkami inkubasikandenganpenggenangan
dalam pot
sebelumnyaselama:t 2 bulan.
Terima kasih atas saranyang diberikan
M. EDI PREMONO
Berapalamakahwaktu inkubasiyang diperlukanantara saatpencampuranpupuk hijau daDpenanaman?
Jika langsungdi tanam setelahpemberianpupuk hijau
segar, apakahtidak terjadi imobilisasi N maupuo P
taoah?
Aplikali llotop don Radiali. /996
2. Bagairnanakahpengarohpupuk hijau terhadapserapan
P-total pada ketiga jenis tanah ? Manakah yang paling baik?
HAR Y ANTO
Pupuk hijau dipotong-potong lalu dicampur
dengantanah hingga merata.
HARYANTO
LUQMAN ER
1. 3 minggu setelahaplikasi
2. Padaketigajenis tanah yang dicobakanpemberianpupuk hijau meningkatkanserapanP-total. SerapanP-total tertinggi terjadi pada tanah Pusakanegara.
Dan basil penelitian ini apakahcukup ekonomis
untuk direkomendasikan,mengingatluas penanamankatang hijau tidak seluastanarnanpadi.
KUSNO MARTOYO
HAR Y ANTO
Apakah pupuk hijau yang digunakan ini ditempatkan pada berbagai kedalaman. Mohon penjelasan
mengingatdistribusiakar tanamanakanberbedapadaberbagaikeda1arnan
tanah?
Belum karni lakukananalisisekomomi.
Ke Daftar Isi
Download