Palmega-R015 Minyak Sawit Kaya Omega-3 Meskipun terbukti memiliki banyak manfaat, penggunaan asam lemak omega-3 sampai saat masih relatif terbatas. Sumber utama omega-3, yaitu minyak ikan, berbau amis sehingga kurang disukai konsumen. Selain itu, kemasannya dalam bentuk kapsul menyebabkan produk hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa. Pusat Penelitian Kelapa Sawit telah menemukan solusinya. A sam lemak omega-3 (n-3), yakni eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), telah terbukti dapat mencegah penyakit kardiovaskuler (aterosklerosis dan jantung koroner), serta memiliki sifat antitumor dan antiinflamasi. DHA terdapat dalam jumlah yang tinggi pada jaringan otak dan retina manusia. Karena tumbuh kembang otak dan retina manusia terjadi dalam kandungan (periode fetal akhir) dan pada saat bayi (periode neonatal awal), maka DHA dapat dikategorikan sebagai nutrien esensial bagi pertumbuhan awal manusia. Pakar gizi bahkan berpendapat bahwa asam lemak n-3 perlu dimasukkan dalam daftar kebutuhan gizi manusia. Kanada, Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Eropa telah menetapkan jumlah kebutuhan asam lemak n-3 ini dalam Recommended Dietary Allowance (RDA) negara masing-masing, yang jumlahnya berbeda untuk orang dewasa, ibu hamil dan menyusui, bayi, serta bayi yang lahir prematur. Hingga saat ini sumber EPA dan DHA yang utama adalah ikan. Salah satu kendala penggunaan minyak ikan sebagai sumber asam lemak n-3 adalah baunya yang amis, se-hingga minyak ikan kurang dapat diterima sebagai makanan oleh kon-sumen. Di samping itu, asam lemak n-3 yang tinggi jumlah ikatan rang-kapnya sangat mudah rusak oleh proses oksidasi. Oleh karena itu, produk asam lemak n-3 komersial yang ada saat ini umumnya dikemas dalam bentuk kapsul lunak (soft capsule) untuk dikonsumsi sebagai makanan suplemen, atau dalam bentuk mikroenkapsul untuk dapat diformulasi dalam produk pangan sebagai bahan nutrifikan makanan (bahan untuk menambah nilai gizi suatu produk pangan). Dalam bentuk kapsul atau mikroenkapsul, kendala bau amis dan kerusakan oksidatif dari asam lemak n-3 dapat teratasi, namun produk tetap memiliki beberapa kelemahan, yakni: • Konsumen asam lemak n-3 dalam bentuk kapsul hanya terbatas pada orang dewasa. • Dalam bentuk mikroenkapsul, asam lemak n-3 tidak dapat digunakan sebagai bahan formulasi produk pangan berbentuk cair atau semicair. Di samping itu, dalam bentuk mikroen-kapsul asam lemak n-3 juga memiliki bioavailability (keter-sediaan hayati atau kemampuan untuk dapat diserap tubuh) relatif rendah, terutama bagi bayi dan anak-anak. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah mengembangkan suatu produk minyak sawit omega3, di mana asam lemak n-3 dari minyak ikan diinkorporasikan pada molekul gliserida minyak sawit melalui proses enzimatis. Kandungan EPA dan DHA pada produk yang dihasilkan masing-masing berkisar 2-8% dan 10-40%, tergantung kondisi reaksi yang digunakan. Produk ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan minyak ikan, antara lain (1) tidak berbau amis; (2) dapat digunakan sebagai sumber tunggal asam lemak n-3, provitamin A (β−karoten) dan vitamin E sekaligus; (3) kandungan asam oleat pada minyak sawit juga bersifat menurunkan kolesterol darah; serta (4) memiliki stabilitas oksidatif yang relatif lebih tinggi karena kandungan β -karoten dan vitamin E pada minyak sawit dapat berperan sebagai komponen antioksidan alami. Umumnya enzim yang digunakan dalam proses modifikasi minyak yang mengandung asam lemak n-3 adalah lipase mikrobial yang harganya relatif mahal. Proses sintesis Palmega yang dikem-bangkan PPKS menggunakan dedak padi sebagai biokatalisator dengan suhu serta waktu reaksi yang relatif rendah. Dedak padi tersebut dapat digunakan kembali hingga lebih 10 kali dengan sistem reaktor batch. Hal ini disebabkan dedak padi dapat bersifat sebagai enzim lipase imobil, yang dapat dengan mudah dipi-sahkan dari produk dan aktivitas enzimatiknya dapat dipertahankan. Dengan kelebihan tersebut, aplikasi produksi minyak omega-3 pada skala industri kelak dapat lebih efisien dan ekonomis (Pusat Pene-litian Kelapa Sawit). Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Pusat Penelitian Kelapa Sawit Jln. Brigjen Katamso 51 Kotak Pos 1103 Medan 20001 Telepon : (061) 7862477 Faksimile:(061) 7862488 E-mail : [email protected] Palmega dari inti sawit yang sudah di-kemas dalam botol serta berbagai ma-cam penggunannya (tanda panah). 1