Muhammad Zuhri Bahri Alumnus Sosiatri 1986 Pembangunan Nasional Pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional. Pelaksanaan pembangunan mencakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju Terminologi Pembangunan Sosial : Proses yang berdimensi jamak yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat dan kelembagaan nasional. Seperti ; percepatan pertumbuhan ekonomi, pengangguran, ketidakmerataan dan pemberantasan kemiskinan absolute ( Todaro;1987) Pembangunan Sosial memiliki 3 aspek ; 1. Pengadaan pelayanan masyarakat 2. upaya terencana untuk mecapai tujuan sosial yang kompleks dan bervariasi 3. upaya untuk meningkatkan kemampuan manusia (Moeljarto;1987) Strategi Pembangunan Strategi Pertumbuhan 1. Economic Oriented 2. Konglomerasi 3. Sentralistik 4. Kesenjangan 5. Manusia sebagai objek 6. Dominasi Negara Paradigma Baru Strategi Pemerataan - Kesetaraan pembangunan dalam berbagai aspek Desentralisasi (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004) - Penguatan civil society - Pembangunan berbasis Masyarakat - Human Capital Peluang Dan Tantangan Pembangunan Sosial Peluang : - Jumlah penduduk 250 juta - Sumber Daya Alam - Sumber Daya Sosial Tantangan : - Kualitas SDM - IPM ( Rangking 111 dari 182 Negara) - Kemiskinan 28,28 juta atau 11,25% - Pengangguran; jumlah angkatan kerja 125,3 juta, bekerja 118,2 juta, pengangguran terbuka 7,1 juta atau 5,70% - Pertumbuhan Ekonomi 5,6% - Kesenjangan Asumsi Dasar Pembangunan Sosial 1. 2. 3. 4. 5. Tidak bisa berdiri sendiri Terkait dengan aksessibilitas pelayanan sosial dasar ( pendidikan,kesehatan,dan ekonomi) Perlindungan sosial (kelompok rentan) Terkait dengan keberfungsiaan sosial didalam masyarakat ( empowerment) Pengembangan Kualitas Manusia Strategi Dasar Makro Regulasi, Kebijakan,Program, Penguatan Infrastruktur Sosial dan Pemeberdayaan Masyarakat 2. Mezzo Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial / pranatapranata sosial serta lembaga-lembaga pengembangan SDM 3. Mikro Awareness, Pendampingan masyarakat, dan Penguatan fungsi-fungsi sosial di dalam masyarakat. 1. BEBERAPA PERMASALAHAN POKOK SDM INDONESIA 1. Output pendidikan formal yang belum siap kerja 2. Kualitas SDM Indonesia yang tidak merata (kesenjangan pembangunan ekonomi, gap antara Indonesia Bagian Barat dan Bagian Timur 3. Keterbatasan lapangan kerja 4. Kualitas tenaga kerja yang dicerminkan dari tingkat pendidikan masih rendah 5. Trend penganggur terbuka bergeser dari angkatan kerja berpendidikan rendah menjadi angkatan kerja berpendidikan tinggi 6. Status pekerjaan utama didominasi pekerja informal 7. Belum semua industri merekrut SDMnya berbasis kompetensi Pentingnya Pengembangan SDM dalam Pembangunan Sosial Pengembangan Kualitas SDM Perspektif Ketenagakerjaan GLOBALISASI PENGANGGURAN & KEMISKINAN ANCAMAN WTO AEC AFTA APEC DAYA SAING PERTUMBUHAN & KESEJAHTERAAN PELUANG PRODUKTIVITAS & KUALITAS KOMPETENSI & PROFESIONALISME SDM DIKLAT PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI BANG KARIR STRATEGI PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI INDUSTRI KKNI SKKNI LDP DIKLAT PROFESI (CBT) SERTIFIKASI KOMPETENSI BNSP / LSP PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Pelatihan Berbasis Kompetensi yang selanjutnya disingkat PBK adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL Pemberlakuan Akreditasi LDP Penerapan Standar Pelatihan berbasis kompetensi Lisensi LSP Pengembagan Standar SKKNI Harmonisasi Standardisasi Sertifikasi Kompetensi SDM MRA Kerjasama Notifikasi Pembinaan dan Pengendalian Profesional Kompeten Kompetitif KEBUTUHAN AKAN PELATIHAN KERJA TRANSMIGRAN ADJUSTMENT TRAINING LEMBAGA DIKLAT/ BLK AKIBAT PHK DN/LN TAMATAN SEKOLAH FORMAL/ NON FORMAL ADJUSTMENT TRAINING TUNTUTAN USAHA MANDIRI ADJUSTMENT TRAINING BALATRANS/ BLK TUNTUTAN BEKERJA DI LUAR NEGERI ADJUSTMENT TRAINING TUNTUTAN DUNIA USAHA LEMBAGA DIKLAT/ BLK TARGET/SASARAN PELATIHAN ANGKATAN KERJA SUDAH BEKERJA BELUM BEKERJA ADJUSMENT TRAINING FULL TRAINING PENEMPATAN DALAM NEGERI LUAR NEGERI WIRAUSAHA TRANSMIGRASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL (PP NO. 31 TAHUN 2006) KKNI SKKNI Std.Itl.& Khs BNSP LSP TENAGA KERJA INDONESIA SE L EKS I D U/D I PROGRAM PBK LULUSAN Sarana/Prasarana Instruktur Biaya Manajemen LEMBAGA PELATIHAN KERJA LALPK AKREDITASI AKREDITASI LEMBAGA KOORDINASI PELATIHAN KERJA NASIONAL UJ K SERTIFIKASI NAKER PENGALAMAN NAKER KOMPETEN PENYEBAB PENGANGGURAN INTELEKTUAL SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL & SISTEM KETENAGAKERJAAN NASIONAL LEMBAGA ILMIAH/ UNIVERSITAS INTELEKTUAL KAPITAL PENGANGGURAN LULUSAN DIPLOMA DAN UNIVERSITAS 19 SINERGITAS SISTEM KEPENDUDUKAN, SISTEM PENDIDIKAN DAN SISTEM KETENAGAKERJAAN HCI : Human Capital Investment DCD : Human Capital Development ESC : Employment Sercice Centre BKO : Bursa Kerja On Line HCI HCD Bursa Kerja On line (BKO)/ ESC Pelatihan, Sertifikasi Penempatan (3 IN 1) TENAGA KERJA BERDAYA SAING 20 SISTEM MANAJEMEN KEPENDUDUKAN PENGENDALIAN JUMLAH PENDUDUK KUALITAS PENDUDUK : moral, mental, budaya dan Kecukupan Gizi. PENYEBARAN PENDUDUK 21 SINERGITAS SISDIKNAS DENGAN SISNAKERNAS SEMULA SMU > SMK (60% : 40%) MENJADI SMU < SMK (40% : 60%) KURIKULUM PT/UNIVERSITAS BERBASIS PASAR KERJA KESESUAIAN PENCARI KERJA DAN LOWONGAN KERJA MENCEGAH PENGANGGURAN 22 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (kkni) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor KESETARAAN JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI DENGAN JENJANG PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA, DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA JENJANG CAPAIAN PEMBELAJARAN (JCP) PENDIDIKAN FORMAL S3 S3(T) S2 S2(T) SPESIALIS D III 5 D II DI Sekolah Menengah Umum Sekolah Menegah Kejuruan AHLI 7 6 S1(T) JCP MELALUI PELATIHAN KERJA DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA 9 8 PROFESI S1 JENJANG KUALIFI KASI KKNI TEKNISI/ ANALIS 4 3 2 1 OPERATOR MULTI JALUR PENINGKATAN KUALITAS SDM Perpres. No. 8 Thn. 2012 KKNI S3 S2 • Sp Peningkatan kualitas SDM dapat ditempuh melalui : Pendidikan; Pelatihan & Pengalaman Kerja; Dunia Profesi dan atau Belajar Sendiri Dengan KKNI, kualitas dan kompetensi tenaga kerja dari berbagai jalur akan mendapat pengakuan yang sama yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi setelah melalui uji kompetensi S1 D4 9 8 D3 D2 7 D1 SMP SM A 6 SKL SKKNI 5 4 3 2 1 Jumlah Lembaga/Balai Pelatihan Kerja di Indonesia (per Desember 2013) Pemerintah Pusat 6 Balai Latihan Ketransmigrasian 2 Balai Latihan Produktivitas 13 Balai Latihan Kerja Industri Pemerintah Daerah Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) BLKLN 21 balai latihan ketransmigrasia n 22 balai latihan produktivitas 260 balai latihan kerja 7850 Lembaga 262 Balai KAPASITAS LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LEMBAGA PELATIHAN (ORANG/TAHUN) Lembaga Pendidikan (9.878.272) SD 4.131.533 SMP 2.934.123 SMA 1.196.285 SMK 926.787 PERGURUAN TINGGI 689.564 Lembaga Pelatihan (192.299) BLK UPTP 21.065 BLK UPTD 106.497 LPK SWASTA 83.550 KEPMENAKERTRANS NO.81 TAHUN 2012 TENTANG FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KERJA UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR 1.1 Membangun Relasi Sosial 1.1.2 Membangun jejaring dan kemitraan 1.1 Mengembangkan komunikasi dialogis 1. Penyadaran PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1.2 Memberikan Motivasi 1.1.3 Membangun Solidaritas Sosial 1.2.1 Mengembangkan kesadaran masyarakat untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik 1.2.2 Merancang perubahan kehidupan masyarakat 1.2.3 Mengembangkan kemandirian masyarakat 2. Pembelajaran 2.1.1 Mengelola 2.1 Mengembangkan Proses pembelajaran masyarakat Pembelajaran 2.1.2 Menyiapkan Kader Pemberdayaan Masyarakat 2.2 Mengembangkan profesionalitas fasilitator 2.2. Mengembangkan kapasitas sebagai fasilitator 3.1 Pengorganiasian Masyarakat 3.2 Melakukan Mediasi 3. PELEMBAGAAN / PENGORGANISASIAN 3.1.1 Mengembangkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintahan 3.1.2 Memperkuat posisi tawar 3.2.1 Meningkatkan aksebilitas antar pemangku kepentingan 3.2.2 Mengelola Konflik di Dalam Masyarakat 3.3.1 Membangun visi dan kepemimpinan masyarakat 3.3 Mendinamiskan sistem sosial 4. PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN/OTO NOMI/KEDAULATAN 4.1 Memfasilitasi pembaruan di masyarakat 3.3.2 Mengembangkan sistem kontrol sosial 3.3.3 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya masyarakat 4.1.1 Mengembangkan inovasi untuk pemberdayaan masyarakat 4.1.2 Memfasilitasi penerapan inovasi pemberdayaan dibidang/sektor tertentu TERIMAKASIH