VII. TATA LETAK PABRIK

advertisement
VII. TATA LETAK PABRIK
A. Lokasi Pabrik
Lokasi suatu pabrik memberikan pengaruh yang besar terhadap lancarnya kegiatan industri. Ada
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan lokasi pabrik yang akan
dibangun agar secara teknis dan ekonomi menguntungkan. Pabrik Linear Low Density
Polyethylene direncanakan akan didirikan di Lokasi pabrik direncanakan di Kawasan Industri
Tanjung Bintang, Lampung Timur dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Bahan baku
Bahan baku utama berupa ethylene diperoleh dari PT. Chandra Asri Petrochemical Center,
Cilegon. Sedangkan bahan baku nitrogen, hidrogen, comonomer diperoleh dari PT. Bayer
Material Science Indonesia, Cilegon, Banten.
2. Pemasaran
Lokasi pabrik mendekati pasar bertujuan agar produk cepat sampai ke konsumen,
menghindari kerusakan selama pengiriman dan agar dapat menekan biaya transportasi.
Produk Linear Low Density Polyethylene diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri. Dalam hal ini, Tanjung Bintang sangat
mendukung mengingat letaknya sangat
strategis yaitu dekat dengan konsumen terutama Sumatera dan pulau Jawa.
141
3. Transportasi
Kawasan industri Tanjung Bintang, dekat dengan pelabuhan Internasional Panjang, sehingga
memberi kemudahan untuk keperluan tranportasi impor dan ekspor. Akan dibangunnya jalan
Trans tol sumatra yang tersedia juga memberi keuntungan tersendiri untuk memudahkan
pengangkutan bahan baku dan produk..
4. Tenaga kerja
Daerah Kawasan industri Tanjung Bintang, merupakan kawasan industri dan lokasinya dekat
dengan ibu kota negara sebagai pusat pendidikan sehingga mudah untuk memperoleh tenaga
kerja ahli. Sedangkan tenaga kerja yang berpendidikan menengah atau kejuruan dapat
diambil dari daerah sekitar pabrik.
5. Utilitas
Fasilitas pendukung berupa air, listrik dan bahan bakar tersedia cukup memadai karena
merupakan kawasan industri. Kebutuhan tenaga listrik dipenuhi oleh PT. PLN yang
lokasinya tidak jauh dari kawasan industri. Kebutuhan air dapat diperoleh dari sungai, karena
lokasi pabrik yang dekat dengan sungai.
6. Perijinan
Pemerintah menetapkan bahwa daerah Tanjung Bintang sebagai kawasan industri, sehingga
segala macam perijinan menjadi lebih mudah dan fasilitas - fasilitas yang dibutuhkan sudah
tersedia seperti kebutuhan listrik, air dan bahan bakar.
142
Secara garis besar, lay out pabrik ini dapat dibagi beberapa daerah utama yaitu :
1. Daerah Administrasi atau Perkantoran, Laboratorium dan Ruang Control
Daerah administrasi merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur
kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang control sebagai pusat pengendali proses,
kualitas dan kuatitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual.
2. Daerah Proses
Merupakan daerah tempat alat-alat proses diletakkan dan proses berlangsung.
3. Daerah Pergudangan Umum, Bengkel dan Garasi
4. Daerah Utilitas
Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan air dan listrik dipusatkan.
Adapun perincian luas tanah sebagai bangunan pabrik dapat dilihat pada tabel 7.1
dibawah ini :
Tabel 7.1. Rincian Luas Tanah sebagai Bangunan Pabrik
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jenis Bangunan
Pos Keamanan
Area Parkir
Kantin dan Koperasi Karyawan
Jalan
Bengkel dan Gudang Alat
Gudang
Pemadam Kebakaran
Area Utilitas
Area Perluasan Pabrik
Area Proses
Laboratorium
Perpustakaan
Kantor
Masjid
Gudang Penyimpanan Produk
Aula dan Lapangan Olah Raga
TOTAL
Luas (m2)
50
1.200
500
4.000
1.000
700
500
5.000
4.000
14.800
500
200
4.000
2.000
2.200
1.000
40.000
143
Pintu
Masuk
2
7
1
5
3
4
1
6
2
11
10
9
12
13
13
15
14
Gambar 7.1. Tata Letak
15 Pabrik LLDPE
144
Keterangan gambar lay out pabrik :
1. Pos Keamanan
9. Laboratorium
2. Area Parkir
10. Pemadam kebakaran
3. Perkantoran
11. Bengkel dan Gudang alat
4. Kantin
12. Gudang Penyimpanan Produk
5. Masjid
13. Daerah Proses dan Kontrol
6. Perpustakaan
14. Area Perluasan Pabrik
7. Aula dan Lapangan
15. Utilitas
8. Gedung bahan kimia
B. Tata Letak Alat Proses
Dalam perancangan lay out peralatan proses ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Aliran bahan baku produk
Aliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan nilai ekonomis
yang tinggi, semakin dekat penempatan bahan baku dan produk dengan jalur transportasi
semakin efisien dana yang dikeluarkan.
2. Aliran udara
Aliran udara didalam dan sekitar area proses diperhatikan supaya lancer. Hal ini
bertujuan untuk menghindari stagnasi udara pada suatu tempat yang dapat menyebabkan
akumulasi bahan kimia yang berbahaya sehingga dapat membahayakan keselamatan
kerja. Disamping itu perlu diperhatikan arah hembus angin.
141
3. Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai pada tempat-tempat proses berbahaya atau
beresiko.
4. Tata letak alat proses
Penempatan alat-alat proses yang tepat akan mempercepat jalannya proses sehingga
menjamin kelancaran proses produksi. Dan untuk menempatkan alat –alat proses pada
pabrik diusahakan menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan kemanan
produksi pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomi.
5. Kelancaran lalu lintas
Kelancara lalu lintas barang dan manusia juga berpengaruh terhadap jalannya proses
produksi.
6. Jarak antar alat proses
Untuk alat – alat produksi yang mudah meledak atau terbakan letaknya dijauhkan dari
peralatan yang lain, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran tidak
membahayakan peralatan yang lain.
Tata letak proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga :
a. Kelancaran proses produksi terjamin.
b. Dapat mengefektifkan penggunaan luas lantai
c. Biaya material handling menjadi rendah dan menyebabkan menurunnya pengeluaran
untuk capital yang tidak penting.
142
Lantai I
TA-01
TA-02
PO01
TA-03
KM
-01
KM
-02
HE-01
HE-02
Control
Room
PO02
Lantai II
TA-04
EX-01
PE-01
FD-01
Warehouse
143
Lantai II
PB01
SI-01
RE-01
PP01
SC - 01
SI-02
PB02
Lantai III
CY-01
CY-02
Gambar 7.2. Tata Letak Alat Proses
Keterangan gambar :
CY : Cyclone
PE : Pelleter
EX : Extruder
PP : Product Purge Bin
FD : Flash Drier
RE : Reaktor
HE : Heat Exchanger
SI : Silo
KM : Kompressor
PO : Pompa
SC : Screener
TA : Tangki
PB : Product Blow Tank
Download