UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA I. TUJUAN 1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja dari pengasutan bintang-delta, serta mengetahui perbedaan besaran arus dan putaran motor pada saat diasut bintang (Y) dan pada saat diasut delta (∆). II. ALAT DAN BAHAN 1. MCB 2. Saklar Tiga Kutub (TPST) 3. Magnetic Contactor NO-NC 4. Saklar Push Button NO-NC 5. Saklar Tukar 6. Kabel Penghubung 7. Motor Induksi Tiga Fase 380/660 Volt 50 Hz 8. Multimeter 9. Ampere-Clamp 10. Tachometer ( rpm meter ) 11. Sumber Tegangan Tiga Fase 220/380 Volt 50 Hz III. LANDASAN TEORI Rangkaian Pengasutan Bintang-Delta Jaringan distribusi tegangan rendah PLN umumnya memiliki tegangan 220/380 V atau 127/220 V. Sedangkan untuk distribusi lokal hanya digunakan teggangan 220/380 V. Sebuah motor harus digunakan dalam hubungan bintang atau hubungan segitiga, tergantung pada tegangan jaringannya. Tagangan yang harus dihubungkan ke motor, biasanya dinyatakan pada pelat merek motornya, misalnya 220/380 V atau 380/660 V. Catatan yang harus diketahui adalah bahwa tegangan yang lebih rendah adalah tegangan yang harus dihubungkan dengan kumparan-kumparan motor. Misalnya, kalau sebuah motor diberi tanda tegangan 380/660 V, kumparan-kumparan motor, harus diberi tegangan 380 V dari jaringan PLN 220/380 V. LABORATORIUM TEKNIK TENAGA ELEKTRIK UNIVERSITAS GUNADARMA Unit V Halaman : 1 MODUL PRAKTIKUM INSTALASI ELEKTRIK 2002 Menjalankan Motor Induksi Tiga Fase dengan Magnetic Contactor Secara Bintang – Delta. Tegangan yang terlalu rendah dapat merusak motor, tetapi perbedaan tegangan atau frekuensi yang tidak melebihi + 5% atau - 5% dari nilai nominalnya, biasanya tidak membahayakan motor. Untuk sebuah motor yang diberi tanda tegangan 220/380 V pada pelat motornya, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut : a. kalau sistem tegangan jaringannya 220/380 V, motor harus digunakan dalam hubungan bintang, karena kumparan-kumparannya harus mendapatkan 220 V b. kalau sistem tegangan jaringannya 127/220 V, motor harus digunakan dalam hubungan segitiga. Kalau dalam kasus b, pengasutan motornya lebih dahulu dihubungkan dalam hubungan bintang dan kemudian, setelah kecepatan putarnya cukup tinggi, baru dilakukan pengasutan dalam hubung segitiga yang arus asutnya lebih kecil. Kemungkinan untuk mengurangi arus asut ini digunakan sakelar bintang-segitiga untuk menjalankan motornya. Karena arus asutnya lebih kecil, kopel asut sekarang juga lebih kecil, sehingga kecepatan putar motor akan lebih lambat. Kalau menggunakan sakelar bintang-segitiga, sakelarnya tidak boleh dibiarkan dalam hubungan bintang. Sebab arus dalam kumparannya ditentukan oleh beban motor. Motor akan menjadi terlalu panas dan akhirnya dapat merusak motor. LABORATORIUM TEKNIK TENAGA ELEKTRIK UNIVERSITAS GUNADARMA Unit V Halaman : 2 MODUL PRAKTIKUM INSTALASI ELEKTRIK 2002 Menjalankan Motor Induksi Tiga Fase dengan Magnetic Contactor Secara Bintang – Delta. IV. LANGKAH KERJA SAKLAR 3 KUTUB R S T MCB OFF DELTA ON BINTANG U1 V1 W1 U2 V2 W2 SAKLAR TUKAR 1. Buka plat terminal motor induksi. 2. Buka pula penghubung antar terminal sehingga terminal terpisah satu sama lain. 3. Pasang jamper pada modul rangkaian ( kecuali jamper yang menghubungkan motor dengan rangkaian ). Ukur tahanan isolasi antara belitan dengan belitan dan belitan dengan body pada motor. LABORATORIUM TEKNIK TENAGA ELEKTRIK UNIVERSITAS GUNADARMA Unit V Halaman : 3 MODUL PRAKTIKUM INSTALASI ELEKTRIK 2002 Menjalankan Motor Induksi Tiga Fase dengan Magnetic Contactor Secara Bintang – Delta. Tahanan isolasi : U1 - U2 = ...……MΩ. U1 - G = ..……MΩ. V1 - V2 = ...……MΩ. V1 - G = ....…..MΩ. W1 - W2 =……...MΩ. W1 - G = .....….MΩ. U1 - V2 = ......….MΩ. U2 - G = .....…...MΩ U1 - W2 = ......…MΩ. V2 - G = .....…...MΩ V1 - W2 = ......…MΩ. W2 - G = .....…..MΩ Pertanyaan : Jelaskan kesimpulan yang didapat dari pengukuran tahanan Isolasi antara belitan motor dan badan motor yang anda ukur ! 4. Dari data pengamatan diatas, tentukan belitan-belitan motor tiga fase yang digunakan ! Belitan I = terminal .......... – terminal ........... Belitan II = terminal .......... – terminal ........... Belitan III = terminal .......... – terminal .......... 5. Hubungkan terminal-terminal motor induksi dengan terminal-terminal modul rangkaian dengan menggunakan jumper. (U, V, W, Z, X, Y, pada rangkaian dengan U1, V1, W1, U2, V2, W2 pada motor) 6. Berikan sumber tegangan tiga fase pada rangkaian dengan menggunakan Saklar Tiga Kutub ke posisi 1 (indikator Lampu Hijau menyala), dengan memastikan bahwa Saklar Tukar dalam posisi Bintang (Y). (Tanyakan kepada Asisten). LABORATORIUM TEKNIK TENAGA ELEKTRIK UNIVERSITAS GUNADARMA Unit V Halaman : 4 MODUL PRAKTIKUM INSTALASI ELEKTRIK 2002 Menjalankan Motor Induksi Tiga Fase dengan Magnetic Contactor Secara Bintang – Delta. 7. Ukur tegangan sumber R, S dan T. R - S = ...........V R - T = ...........V S - T = ...........V 8. Siapkan Ampere-Clamp untuk mengukur arus pada masing-masing belitan. Siapkan pula multimeter untuk menghitung tegangan pada masing-masing belitan. Nyalakan rangkaian dengan menekan Saklar Push Button ON, ukur arus dan putaran motor. Untuk Diperhatikan : Setelah arus konstan (tidak berubah) atau dalam waktu yang tidak lama, langsung pindahkan posisi Saklar Tukar ke posisi Delta (∆), lalu ukur arus dan putaran motornya.Dan ukur pula kecepatan putaran motor dengan Tachometer. Terhubung BINTANG (Y) : Terhubung DELTA (∆) : Arus : Arus : U1 = .................Ampere U1 U2 = .................Ampere U2 = .................Ampere Tegangan fasa: Tegangan fasa: U1- U2 = ……….V U1- U2 = ……….V = .................Ampere Putaran motor saat terhubung Putaran motor saat terhubung Bintang (Y) = .................... rpm Delta (∆) = .................... rpm KETERANGAN : KETERANGAN : Arus yang diukur adalah arus pada masing- Arus yang diukur adalah arus pada masingmasing belitan. masing belitan. Arus pada U1 = arus pada V1 = arus pada W1 Arus pada U1 = arus pada V1 = arus pada W1 Arus pada U2 = arus pada V2 = arus pada W2 Arus pada U2 = arus pada V2 = arus pada W2 Tegangan fasa yang terukur merupakan Tegangan fasa yang terukur merupakan tegangan pada masing-masing belitan tegangan pada masing-masing belitan LABORATORIUM TEKNIK TENAGA ELEKTRIK UNIVERSITAS GUNADARMA Unit V Halaman : 5 MODUL PRAKTIKUM INSTALASI ELEKTRIK 2002 Menjalankan Motor Induksi Tiga Fase dengan Magnetic Contactor Secara Bintang – Delta. Tulis spesifikasi motor yang tertera pada plat motor Spesifikasi Motor : Tegangan = ..............Volt Connection = ............ Arus =.............Ampere Putaran = ...........rpm Daya = ............HP Frekuensi = …….Hz Pertanyaan : 1. Pada saat motor dalam hubungan bintang, berapakah tegangan sumber dan tegangan yang diberikan pada masing-masing belitan (tegangan fasa) ? V sumber = V V Fasa V = 2. Pada saat motor dalam hubungan delta berapakah tegangan sumber dan tegangan fasa pada motor ? V sumber = V V Fasa V = 3. Dari data diatas, mengapa kita tidak boleh membiarkan motor dalam hubungan bintang terlalu lama ? Jelaskan ! LABORATORIUM TEKNIK TENAGA ELEKTRIK UNIVERSITAS GUNADARMA Unit V Halaman : 6