BAB III MetodePenelitian A. SubjekPenelitian

advertisement
BAB III
MetodePenelitian
A. SubjekPenelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Penggung semester 2
kecamatan Taktakan kota serang propinsi banten dengan fokus penelitian pada
aktifitas belajar siswa dan peningkatan keterampilan berbicara dengan
menggunakan metode diskusi.
B. LokasiPenelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN Penggung dengan alamat Jl.
Raya Sepang Desa Sepang Kec.Taktakan Kota Serang Provinsi Banten.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikelas V SDN Penggung. Sebelum melakukan
tindakan penelitian,
peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan
melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan
penelitian.
1. Perencanaan Tindakan
Kegiatan awal yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah
dengan meminta perizinan kepada pihak sekolah untuk melakukan
penelitian di kelas V SDN Penggung. Adapun kegiatan yang dilakukan
peneliti sebelum penelitian tindakan tindakan kelas dilakukan yaitu
sebagai berikut:
a. Melakukan observasi permasalahan yang ada di kelas V
SDN
Penggung pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
b. Menentukan metode atau pendekatan yang relevan dengan
karakteristik siswa, bahanajardan proses belajar mengajar yang
sedang berlangsung pada pembelajaran bahasa Indonesia.
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19
c. Menentukan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata
pelajaran bahasa Indonesia dengan metode diskusi.
d. Menyiapkan media pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan
rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan ini terdiri dari proses
belajarmengajar. Adapun langkah-langkah yang ingin di terapkan dalam
penggunaan metode diskusi adalah:
a. Untuk memulai penggunaan metode diskusi guru terlebih dahulu
menyelaskan topik atau tema yang akan dibahas dan akan
didiskusikan.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing
kelompok terdiri dari minimal 5 orang dengan ketentuan
penyusunan kelompok disesuaikan.
c. Setiap kelompok mendapatkan tema atau topik yang akan
didiskusikan.
d. Siswa melakukan kegiatan diskusi sedangkan guru mengawasi dan
membimbing jalannya kegiatan diskusi.
e. Setiap kelompok menyampaikan topik atau tema dari apa yang
didapat dari setiap kelompok.
f. Saat kelompok lain menyampaikan isi dari tema dan kelompok lain
mendengarkan dan juga dapat mengomentari apa yang di
sampaikan kelompok lain.
g. Dan seterusnya sampai kelompok lainnya mendapatkan giliran.
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung karena
untuk mengetahui kesulitan apa yang siswa alami dan keberhasilan
metode yang digunakan.
4. Refleksi
Refleksi dalam konteks PTK ini adalah evaluasi.Setelah kegiatan
pelaksanaan dan pengamatan selesai, langkah berikutnya adalah
melakukan tinjauan ulang terhadap keberhasilan dan kegagalan yang
terjadipada proses yang telah dilalui tersebut. Adapun keberhasilan siklus
pertama dianggap berhasil apabila sebagian besar dari siswa sudah mampu
menyampaikan masalah yang sedang didiskusikan. Berdasarkan refleksi
itulah peneliti menyusun rancangan penelitian untuk siklus selanjutnya.
D. Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Kemmis dan MC. Taggart (1992) (dalamYusnandar, 2014, hlm. 4)
“Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan yang dilakukan sendiri
oleh pelaksanaan, dalam hal ini guru, untuk memperbaiki pengajaran dengan
cara melakukan perubahan-perubahan dan mempelajari akibat-akibat dari
perubahan itu. Tujuan penelitian kelas adalah untuk perbaikan dan
peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan ini dapat di capai
dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecah kan berbagai
persolan pembelajaran di kelas. Banyak manfaat yang dapat di raih dalam
penerapan penelitian tindakan kelas, antara lain: inovasi pembelajaran,
peningkatan profesionalisme guru dan juga pengembangan kurikulum di
tingkat sekolah dan tingkat kelas.
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
Gambar 3.1
Prasiklus : - Observasi
- Refleksi
Siklus I
Siklus II
Rencana
Rencana
Tindakan
Tindakan
Observasi
Observasi
Refleksi
Refleksi
Dst …?
Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggar (dimodifikasi)
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dan pengolahan data tentang veriabel yang di teliti,
maka intrumen penelitian yang digunakan adalah insrumen test keterampilan
berbicara, angket, dan observasi. Penyusunan instumen ini sendiri tidak
terlepas dari kurikulum yang digunakan oleh sekolah maupun sumber buku
dengan tujuan agar penelitian ini sendiri tidak menyimpang.
Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa sekolah dasar kelas V,
semester 2 yang tercantum dalam Silabus KTSP sebagai berikut:
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
Tabel 3.1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
6. Mengungkapkan pikiran dan 6.1 Mengomentari
perasaan secara
persoalan
faktual
lisan dalam disertai alasan yang mendukung dengan
diskusi dan bermain drama
memperhatikan pilihan kata dan santun
berbahasa
Silabus KTSP, 2006
1. Observasi
Observasi ini dilakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
yakni pada motivasi belajar siswa dan perhatian siswa, disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan keterampilan berbicara siswa
melalui metode diskusi. adalah sebagai berikut:
Format observasiaktifitas belajar siswa dalam diskusi
Tabel 3.2
No
Aspek yang di observasi
Nilai
1
1
2
3
4
Kategori
Siswa memperhatikan penjelasan
guru.
2
Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan guru
3
Siswa berani mengemukakan ide atau
gagasan.
4
Siswa mendengarkan pendapat yang
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
disampaikansiswa lain
5
Penyampaian ide dengan suara yang
jelas
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Indikator yang dibuat peneliti untuk menentukan penilaian aspek yang
diobservasi guru adalah:
a. Seberapa besar perhatian siswa terhadap penjelasan guru. Bisa
dinyatakan penilaian (sangat baik, baik, cukup, kurang)
-
Memperhatikan dengan serius
-
Kadang-kadang memperhatikan-kadang-kadang tidak
-
Tidak memperhatikan.
b. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru
-
Siswa mengerjakan dengan serius
-
Mengerjakan sedikit.
-
Tidak mengerjakan.
c. Siswa berani mengemukakan ide dan gagasan antara lain siswa
-
Berani mengemukakan ide dan gagasan
-
Sedikit ragu dalam menyampaian
-
Malu-malu dalam menyampaikan
d. Siswa mendengarkan pendapat dari siswa lain antara lain:
-
Siswa mendengarkan dengan perhatian penuh.
-
Siswa kadang-kadang mendengarkan kadang-kadang tidak
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
-
Sedikit mendengarkan
-
Bersikap masa bodoh (tidak mendengarkan)
e. Menyampaikan ide dengan suara yang jelas
-
Suaranya nyaring dan intonasi, pelafalan jelas
-
Suaranya nyaring tapi tidak jelas
-
Suaranya pelan tapi intonasi, dan pelafalan jelas
-
Suara pelan, intonasi dan pelafalan tidak jelas
Menganalisis hasil observasi aktivitas aktifitas siswa dengan cara
menghitung persentase tiap kategori untuk setiap tindakan.
Rata −rata
Persentase aktifitas siswa = jumlah
siswa
x 100%
KualifikasiAktivitasSiswa
Tabel 3.3
Persentase rata-rata (%)
Kategori
> 80
Sangat baik
60 - 79,99
Baik
40 - 59,99
Cukup
20 - 39,99
Kurang
0 - 19,99
Sangat kurang
(Widya, NunungNurjamah, 2011, hlm. 40)
2. Tes
“Tesadalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok". (Arikunto,
hlm. 193).Keberhasilan suatu kegiatan tentu memerlukan penilaian.
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
Adapun dalam penilaian bagus tidaknya penampilan seseorang dilihat dari
unsur tertentu. Termasuk juga dalam pengajaran keterampilan berbicara
memerlukan penilaian tersendiri
Sapani. (dalam Cahyani (2007:hlm 24) berpendapat mengenai
penilaian keterampilan berbicara, Yang dinilai dalam keterampilan
berbicara ini mencakup tiga aspek yaitu : bahasa lisan yang digunakan
mencakup (lafal dan intonasi, pilihan kata, struktur bahasa serta gaya
bahasa dan pragatik), isi pembicaraan meliputi (hubungan isi topik,
struktur isi, kuantitas isi,serta kualitas isi) dan teknik dan penampila
meliputi (mimik, hubungan dengan pendengar, volume suara, serta
jalannya pembicaraan). Penilaian keterampilan berbicara menurut para
ahli pada umumnya memiliki kesamaan mendasar dalam menentukan
penilaian keterampilan berbicara. Akan tetapi jika espek-aspek penting
dalam menunjang penilaian maka peneliti memiliki atau membuat sendiri
model yang digunakan dalam penilaian keterampilan berbicara meliputi :
kejelasan mengemukakan p ndapat, pendapat atau gagasan sesuai dengan
tema yang dibahas (hubungan isi topik), meguasai masalah yang
didiskusikan, ketepatan menyimpulkan hasil diskusi, dan keberanian
megemukakan pendapat.
Selanjutnya penulis menggabungkanp endapat yang dijadikan
acuan menjadi kriteria yang penulis gunakan untuk mengukur aktifitas
siswa ini adalah kejelasan mengemukakan pendapat (jelas, kurang jelas,
tidakjelas), pendapat atau gagasan sesuai dengan tema yang dibahas
(hubungan isi topik) (sesuai, kurang sesuai, tidaksesuai), meguasai
masalah
yang
didiskusikan
(menguasai,
kurangmenguasai,
tidak
menguasai), ketepatan menyimpulkan hasil diskusi (tepat, kurang tepat,
tidak tepat), dan keberanian megemukakan pendapat (berani, kurang
berani, tidak berani). Adapun kriteriapenilaian yang diberikan sebagai
berikut.
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
Test aktivitas belajar siswa dalam kegiatan diskusi
Tabel 3.4
No
Aspek yang diamati
DeskripsiKriteria
1
Kejelasan mengemukakan
a. Jelas
3
pendapat (intonasi dan lafal)
b. Kurang jelas
2
c. Tidak jelas
1
Pendapat atau gagasan sesuai
a. Sesuai
3
dengan tema yang dibahas
b. Kurang sesuia
2
(hubungan isi topik)
c. Tidak sesuia
1
Meguasai masalah yang
a. Menguasai
3
didiskusikan
b. Kurang menguasai
2
c. Tidak menguaisai
1
Ketepatan menyimpulkan hasil
a. Tepat
3
diskusi
b. Kurang tepat
2
c. Tidak tepat
1
Keberanian megemukakan
a. Berani
3
pendapat
b. Kurang berani
2
c. Tidak berani
1
2
3
4
5
BobotNilai
(Widya, NunungNurjamah, 2011, hlm. 42, dimodifikasi)
Lembar penilaian test keterampilan berbicara
Tabel 3.5
No
Nama Siswa
SkorAspek yang dinilaiPenilaian
1
2
3
4
Jumlah
5
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
1
2
3
4
5
6
Dst
Keterangan aspek yang dinilai :
1. Kejelasan mengemukakan pendapat (intonasi dan pelafalan)
2. Pendapat atau gagasan sesuai dengan tema yang dibahas (hubungan isi
topik).
3. Meguasai masalah yang didiskusikan.
4. Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi
5. Keberanian megemukakan pendapat.
F. PengolahanData
Setelah data hasil tes kemampuan berbicara observasi analisis, dalam
pengolahan data perlua danya ketelitian dengan cara menimbang, mengatur,
dan menarik kesimpulan. Untukituperluadanyabeberapalangkahyaitu :
1. Persiapan
Kegiatan dalam persiapan ini yaitu mengecek nama dan kelengkapan
identitas pengisi. Hal ini perlu dilakukan agar memudahkan penyusunan
tabulasi data
2. Tabulasi
Setelah data diterima, baik melalui tes dan observasi, maka data
ditabulasi dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi
masing-masing alternatif jawaban.
3. Pengolahan data (deskripsi data)
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Pengolahan
yang
digunakan
untuk
mengadakan
perbaikan
keterampilan berbicara setelah data terkumpul maka data tersebut
dianalisis.
4. Interpretasi
Jika peneliti sudah menginterprestsikan data yang telah dikumpulkan.
Makahal yang perlu peneliti lakukan adalah mendeskripsikan rencana
pelaksanaan tidakan tiap pertemuan, menganalisis data hasil belajar siswa
dari setiap tindakan untuk mengetahui keberhasilan penelitian yang
dilakukan, dan menganalisis hasil observasi siswa.
5. Kesimpulan
Setelah di interpretasi, data akan disimpulkan utuk menjawab hipotesis
dan tujuan penelitian.
Fuad Thahir, 2015
PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download