KEPUASAN DALAM MENONTON ACARA TELEVISI (Studi Korelasional Kepuasan dalam Menonton Acara Catatan Hati Seorang Istri di RCTI di Kalangan Masyarakat Tanjung Sari Medan) GERHARD KANISIUS 080904103 Abstrak Penelitian ini berjudul Kepuasan dalam Menonton Acara Televisi (Studi Korelasional Kepuasan dalam Menonton Acara Catatan Hati Seorang Istri di RCTI di Kalangan Masyarakat Tanjung Sari Medan). Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana kepuasan masyarakat Tj. Sari Medan, terhadap acara sinetron catatan hati seorang istri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang berisi pertanyaan, kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan dianalisis. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori komunikasi, komunikasi massa, televisi, teori law of effect, teori uses and gratification dan teori individual. Metode yang digunakan yaitu metode korelasional yang bersifat mencari atau menjelaskan hubungan serta menguji hipotesis. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 350 orang yaitu masyarakat Tanjung Sari Medan Simpang Pemda. Jumlah sampel menggunakan pendapat Taro Yamane presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%. Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh sampel sebanyak 77 orang dan untuk penarikan sampel peneliti menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian adalah Sinetron Catatan Hati Seorang Istri dapat memenuhi kepuasan dalam menonton pada masyarakat Tanjung Sari Medan Simpang Pemda. Kata kunci : Kepuasan, Sinetron Catatan Hati Masyarakat Tanjung Sari Medan Seorang Istri, Televisi, Pendahuluan Latar Belakang Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Globalisasi informasi dan komunikasi setiap media massa jelas melahirkan efek sosial tentang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia (Kuswandi, 1996:21-22). Dari semua media komunikasi yang ada, televisi merupakan media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Hampir setiap orang memiliki televisi dirumahnya. Tayangan-tayangan di televisi menyuguhkan berbagai hiburan, informasi, berita dan iklan. Informasi adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat ini. 1 Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Daya tarik media televisi sedemikian besar, sehingga pola-pola kehidupan rutinitas manusia sebelum muncul di televisi, berubah total sama sekali. Media televisi menjadi panutan baru (news religious) bagi kehidupan manusia. Tidak menonton televisi, sama saja dengan makhluk buta yang hidup dalam tempurung (Kuswandi, 1996:22-23). Media massa lahir di tengah masanya dengan menyajikan berbagai macam pesan, namun bukan berarti pesan itu diterima begitu saja oleh khalayak. Hadirnya berbagai macam acara yang disajikan bagi masyarakat ditandai dengan bermunculan stasiun televisi swasta, yang dipelopori oleh RCTI dan diikuti oleh SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Trans TV, TV 7, MetroTv, Global TV, dan Lativi (Kuswandi,1996:35). RCTI merupakan televisi swasta pertama di Indonesia. Tujuannya adalah sebagai alternatif atas tontonan menarik yang sebelum 1989 dikuasai oleh TVRI yang saat itu menjadi corong pemerintah untuk mempropagandakan Orde Baru yang berkuasa saat itu. RCTI awal siaran lewat ijin saluran membasis di Jakarta dan sekitarnya dengan dekoder kemudian mengudara pada tanggal 1 Januari 1987 di Jakarta kemudian siaran percobaan mulai pada tanggal 1 Januari 1988 dan diresmikan tanggal 24 Agustus 1989 bertepatan dengan ulang tahun TVRI ke-27 membasis di Jakarta. Saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal. Namun Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek, maka pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI untuk bersiaran secara bebas mulai 24 Agustus 1990. Saat itu pula di Surabaya persembahan PT. Bimantara Citra, Tbk. juga mendirikan stasiun televisi yang bertujuan menayangkan acara-acara RCTI di Surabaya. Program acara catatan hati seorang istri adalah sebuah sinetron yang ditayangkan oleh RCTI untuk menemani waktu istirahat penontonnya, karena catatan hati seorang istri ditayangkan mulai pukul 19.30 WIB sampai dengan 21.00 WIB dengan kisaran penayangan satu jam setengah menemani penonton maupun khalayaknya. Program acara catatan hati seorang istri tidak hanya sekedar tontonan bagi peminatnya, tetapi sinetron catatan hati seorang istri juga dapat menarik begitu banyak penontonnya, selain menggungah hati seorang istri sinetron ini juga menggambarkan kisah yang begitu mengharukan penontonnya dengan kisah seorang istri yang diselingkuhi oleh suaminya, dimana seorang istri sudah menerima baik keadaan sang suami serta menerima kekurangan suami, namun si suami diam-diam melakukan perselingkuhan dengan sekretarisnya sendiri. Pada dasarnya di zaman era globalisasi ini banyak hal terjadi seperti itu bahkan telah banyak kasus yang terjadi namun dengan hal tersebut merupakan suatu pelajaran bagi kaum wanita yang harus menjaga harkat dan martabatnya agar tidak dipermainkan oleh lelaki. Dari kisah catatan hati seorang istri inilah kita dapat melihat kisah yang benar-benar terjadi dilingkungan sekitar. 2 Acara maupun sinetron catatan hati seorang istri tidak saja hanya sebagai tontonan, namun dapat juga sebagai suatu pelajaran dan informasi bagi khalayak yang menontonnya, karena banyak sikap dan sifat positif yang dapat kita ambil dari pemeran utama yang membintangi acara tersebut, sehingga dari hal tersebut penonton maupun khalayak memperoleh kepuasan di dalam menonton acara tersebut. Kepuasan yang diperoleh oleh penonton biasanya dari kisah yang terjadi, bagaimana mimic di dalam memerankan ceritanya serta pesan-pesan yang dapat diambil dari acara tersebut. Masyarakat Tanjung Sari juga merasakan kepuasan tersendiri setelah menonton sinetron Catatan Hati Seorang Istri, karena kisah yang ditayangkan merupakan kisah nyata dari seorang istri. Hal inilah yang membuat masyarakat Tanjung Sari merasa puas, karena novel dan sinetron yang ditayangkan sama, selain itu masyarakat Tanjung Sari merupakan masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk menonton televisi dan mayoritas masyarakat Tanjung Sari banyak yang menonton Sinetron Catatan Hati Seorang Istri, alasan inilah peneliti memutuskan untuk memilih lokasi Tanjung Sari Simpang Pemda sebagai objek penelitian ini. Kerangka Teori Kerangka teori merupakan kajian tentang bagaimana hubungan teori dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan dalam perumusan masalah yang akan diteliti. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Singarimbun,2006:37). Kerangka Teori menggambarkan dari teori yang mana suatu problem riset berasal atau dengan teori yang mana problem itu dikaitkan (Lubis, 1998:107). Komunikasi Menurut Carl I. Hovland (Mulyana, 2002:62) mengatakatan bahwa komunikasi merupakan suatu proses komunikasi yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (seperti lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan individu dan berhubungan erat dengan perilaku individu dalam kegiatan sehari-hari. Komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Pentingnya komunikasi dalam kehidupan memiliki tujuan, sehingga dapat diketahui untuk apa komunikasi dilakukan. Secara umum, tujuan komunikasi (Effendy, 2005:8) ialah: 1. Mengubah sikap (to change the attitude) 2. Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change the opinion) 3. Mengubah perilaku (to change the behaviour) 4. Mengubah masyarakat (to change the society) 3 Komunikasi Massa Komunikasi masa dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya masal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, dan film (Cangara, 2002:36). Komunikasi Masa yang berciri sebagai berikut : 1. Komunikasi ditujukan kepada masa atau orang banyak sebagai komunikasi. 2. Komunikasi dilakukan serentak. 3. Komunikasi merupakan suatu original lembaga atau orang yang dilembagakan. 4. Pesannya bersifat umum. 5. Media yang digunakan adalah media masa artinya bias menjangkau sekaligus banyak orang. 6. Umpan balik atau feed back tidak langsung (Sastropoetro, 1990:12). Televisi Menurut Effendy yang dimaksud dengan televisi adalah siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan cirri-ciri yang dimiliki komunikasi masa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikasinya bersifat heterogen (Effendy,1992:21). Televisi adalah salah satu media dalam komunikasi. Dalam semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia (Ardianto dkk, 2004:125). Televisi merupakan media yang paling banyak menarik perhatian komunikan karena kelebihannya yang mampu menyatukan unsur audio visual sekaligus. Televisi memiliki keuntungan atas pesannya yang bisa dilihat serta didengar dalam waktu yang bersamaan (Suhandang, 2005:89). Teori Law Of Effect Law of Effect merupakan teori jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus–Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus-Respons. Selain itu Law of Effect juga merupakan teori pembelajaran yang akan meningkatkan semangat apabila mengetahui hasil belajar yang baik. Teori law of Effect adalah prilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi, artinya tidak akan menggunakan media massa bila media tidak memenuhi kebutuhan (Rakhmat, 1993). Khalayak menggunakan media massa karena didorong oleh motif-motif tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Uses and Gratification Theory Model ini menentukan fungsi komunikasi masa dalam khalayak. Herbert Blumer dan Elhu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan model ini. Model Kegunaan dan Kepuasan ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Communication. 4 Teori Uses and Gratification merupakan teori dan pendekatan dalam penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Namun dalam teori dan pendekatan ini tidak semua yang mencakup tentang proses komunikasi saja, karena berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest) oleh sebagian besar perilaku para audience merupakan suatu fenomena mengenai proses penerimaan (pesan media), sehingga pendekatan Uses and Gratification ini memiliki tujuan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi masa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu (Bungin, 2006:286). Teori Perbedaan Individual Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual), teori yang dikeluarkan oleh Melvin D. Defleur ini menelaah perbedaan-perbedaan di antara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesanpesan−terutama jika berkaitan dengan kepentingannya−konsisten dengan sikapsikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Sehingga tanggapannya terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. (Effendy 2003: 275). Hipotesis Hipotesis adalah generalisasi atau kesimpulan yang bersifat tentatif (sementara), yang hanya akan berlaku apabila setelah terbukti kebenarannya (Nawawi, 2001:161). Hipotesis ini merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usahaa untuk memahaminya. Dengan hipotesis, peneliti menjadi tidak mengambang, karena dibimbing oleh hipotesis tersebut. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha : Terdapat hubungan antara acara catatan hati seorang istri dengan kepuasan di kalangan masyarakat Tanjung Sari Medan. Ho : Tidak terdapat hubungan antara acara catatan hati seorang istri dengan kepuasan di kalangan masyarakat Tanjung Sari Medan. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional ini digunakan untuk meneliti hubungan di antara variabel-variabel. Metode korelasional ini bertujuan meneliti sejauhmana variasi pada suatu variabel yang berkaitan dengan variasi pada variabel lain (Rakhmat, 1995:27). Kelebihan metode korelasional adalah dapat mengukur hubungan antar beberapa variabel, meramalkan variabel tak bebas dan memudahkan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental (Rakhmat, 1995:43). 5 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala-gejala, nilai test, peristiwa-peristiwa, dan sebagainya sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Bungin, 2001:99). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat maupun penduduk Tanjung Sari Medan Simpang Pemda yang menonton sinetron catatan hati seorang istri yang berjumlah 300. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati (Kriyantono, 2010:153). Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan populasi. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Tarro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut : N n N d2 1 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi = Nilai presisi yang ditetapkan sebesar 10% atau 0,1 Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang dibutuhkan: N n N d 2 1 350 350 350 = = = = 77 orang 2 3 .5 1 4 .5 350 0.1 1 Jadi sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah berjumlah 77 orang. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di Tanjung Sari Medan Simpang Pemda Kecamatan Medan selayang, Kota Medan pada bulan Desember 2014 dengan lama penelitian lima (3) bulan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu: a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur, serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. b. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian melalui : kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri 6 oleh responden (Soehartono, 2004:65). Dalam penelitian ini digunakan kuesioner tertutup. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995:237). Dalam bentuk penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah: a. Analisa tabel tunggal b. Analisa tabel silang c. Uji Hipotesa Hasil Penelitian dan Pembahasan Penyajian Hipotesis Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus Spearman Rho Koefisien.Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal, Jika rho < 0, maka hipotesis ditolak Jika rho > 0, maka hipotesis diterima Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi (derajat hubungan) digunakan skala Guildford atau koefisien asosiasi, sebagai berikut <0,20 : hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,40 : hubungan rendah tapi pasti 0,41 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi kuat; kuat > 0,91 : hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali Tabel 1 Tabel Koefisien Korelasi Spearman Rho Korelasi Acara_Catatan kepuasan Spearman's Acara_Catatan Correlation Coefficient rho Sig. (2-tailed) N kepuasan Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 1.000 .593** . .000 77 77 ** 1.000 .000 . 77 77 .593 Interpretasi : 1. Pada hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan Spearman Rho Koefisien, terlihat angka ,593 yang diartikan sebagai 0,593. Angka tersebut adalah angka koefisien korelasi. Diambil dua digit terakhir 7 dibelakang koma menjadi 0,59. Angka tersebut menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena terletak pada interval 0,41 – 0,70 pada skala Guildford. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan atau diuraikan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara acara Catatan Hati Seorang Istri dengan kepuasan di kalangan masyarakat Tanjung Sari Medan 2. Signifikansi atau nilai hasil korelasi Spearman dapat diuji dengan menyusun hipotesis sebagai berikut : Ho: Tidak ada hubungan antara dua variabel Ha : Terdapat hubungan antara dua variabel Pengujian dilakukan dua sisi karena yang dicari adalah terdapat atau tidaknya hubungan antar variabel.Rho > 0 menunjukkan Ha diterima. 3. Dasar pengambilan keputusan signifikansi : Jika tabel t tabel > t hitung, maka hubungan signifikan (Ha diterima) Jika tabel t tabel < t hitung, maka hubungan tidak signifikan (Ho diterima) Keputusan pada baris baik pada sel kanan atas maupun kiri bawah (sig.(2tailed)), angka t hitung adalah 0,000 < t tabel. Maka dapat diambil keputusan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara acara acara Catatan Hati Seorang Istri dengan kepuasan di kalangan masyarakat Tanjung Sari Medan. Pembahasan Dalam penelitian ini, setelah melalui tahapan analisis data yang dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan program SPSS 17.0. Hasil menunjukkan bahwa Ha : terdapat pengaruh acara Catatan Hati Seorang Istri terhadap kepuasan di kalangan masyarakat Tanjung Sari Medan Untuk menghitung seberapa besar kekuatan pemenuhan informasi (variabel x) dan terhadap kepuasan mahasiswa (variabel y) digunakan rumus : Kp = (rs)2 x 100% Kp = (0,593)2 x 100% Kp = 0,351 x100% Kp = 35,1% Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 35,1% artinya sebesar 35,1% responden meyakini acara Catatan Hati Seorang Istri mempengaruhi terhadap kepuasan di kalangan masyarakat Tanjung Sari Medan. Televisi merupakan barisan media yang paling belakang hadir, namun televisi sebagai media baru langsung merebut tempat di hati masyarakat. Di era komunikasi dan informasi seperti sekarang ini, peran televisi sebagai media massa bahkan begitu dominan dalam menggiring opini publik. Dalam penelitian ini juga menemukan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan di kalangan masyarakat Tanjung Sari mengenai acara catatan hati seorang istri yang ditayangkan di RCTI, karena kehidupan di dalam sinetron tersebut seperti dapat terjadi di realita kehidupan masa kini. Dimana cerita tersebut mengisahkan tentang perempuan-perempuan yang masing-masing membawa luka hati. Selain itu adanya konflik yang terjalin memiliki benang merah yang kuat, yakni bagaimana seorang istri menghadapi berbagai masalah dengan suaminya. Cerita yang dapat diambil dari resume sinetron Catatan Hati 8 mengenai seorang isteri banyak wanita menjalani episode-episode indah pernikahannya hingga di hari tua, akan tetapi tidak sedikit wanita di luar sana mengalami pernikahan yang pahit dan apabila juga kita kebetulan berada pada kondisi rumah tangga yang tidak mengenakkan itu. Hal ini tentunya sejalan dengan banyaknya responden yang menonton acara tersebut yang mayoritas perempuan yang berusia antara 22–23 tahun, yang mana kaum perempuan merasa lebih peka terhadap peran utama yang dibintangi oleh Hanna (Dewi Sandra) dalam ketangguhan dan kesabarannya menghadapi problem rumah tangga yang sulit. Berdasarkan uraian tersebut terlihat jelas, bahwa Sinetron Catatan Hati Seorang Istri berpengaruh terhadap kepuasan menonton pada masyarakat Tanjung Sari Medan, hal ini dapat dibuktikan dengan jawaban-jawaban para responden yang menunjukkan bahwa mereka tertarik menonton serta mereka juga mendapatkan kesenangan dan kepuasan setelah menonton sinetron Catatan Hati Seorang Istri, selain itu sinetron Catatan Hati Seorang Istri juga memberikan kesan dan pesan yang baik bagi penontonnya, banyak pelajaran serta kisah-kisah yang perlu dikembangkan seperti sikap sabar dan tawakal pemeran tokoh utama sinetron Catatan Hati Seorang Istri yaitu Dewi Sandra. Simpulan Dan Saran Simpulan Berdasarkan analisis data pada tabel tunggal dan bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Hubungan antara sinetron catatan hati seorang istri di RCTI dengan kepuasan di kalangan masyarakat di Tanjung Sari Medan mempunyai hubungan yang cukup kuat. 2. Kepuasan menonton dipengaruhi oleh faktor rangkuman cerita dan pesan moral yang akan disampaikan melalui tayangan tersebut yang dapat memberikan kepuasan tersendiri setelah menonton sinetron tersebut. 3. Kepuasan di kalangan masyarakat Tanjung Sari sangat berpengaruh yang disebabkan oleh pesan moral yang disampaikan kepada para suami atau calon suami nantinya agar dapat menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga yang dijalani. Sinetron catatan hati seorang istri merupakan kisah nyata yang diambil dari Novel Asma Nadia, dimana kisah tersebut dapat menarik perhatian kaum wanita untuk menontonya, selain kisahnya yang menarik, pesan moral yang disampaikan juga dapat memberikan nilai kepuasan bagi khalayak setelah menonton sinetron tersebut. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran untuk bidang akademisi, teoritis, dan praktisi dalam hal ini untuk RCTI yang dapat dipertimbangkan dan dijadikan masukan untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan kemajuan bagi kajian ilmu komunikasi juga Program Sinetron TV di masa depan. Adapun saran tersebut antara lain : 9 1. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan bagi RCTI untuk lebih meningkatkan acara yang berkualitas dan mengandung nilainilai dan pesan moral yang dapat disampaikan di masyarakat. Mahasiswa sudah merasa cukup puas dengan program sinetron yang ditayangkan di RCTI, tetapi meskipun begitu sebagai seorang mahasiswa sumber informasi lainnya juga sangat dibutuhkan terkait dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi terkini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara. Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala, 2004. Komunikasi Massa (suatu pengantar). Bandung: Simbiosa Pratama Media. Cangara, Havied, 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grapindo Persada. Effendi, Onong Uchjana, 1992. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Greenberg. B.S, 1974. Gratification of Television Viewing and Their Correlates for British Children dalam J.G.Blumler and Katz, The Uses of Mass Communication; Current Perspectives and Gratification Research, Beverly hills. Sage Publications. Hadi S. 1995. Motif Mengkonsumsi Surat Kabar Harian Suara Pembaharuan (Tesis). Jakarta. Universitas Indonesia. Katz E. J. G. Blumler, Mitchel G. 1974. Utilization of Mass Communication Current Perspectives on Gratifications research. London. Sage Publication. Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa (Sebuah Analisis Isi Media Televisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Kountour, 2001, Metodologi Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM. Melvin L. Defleur, Sandra J. B. R. 1982. Theories of Mass Communication. USA. Longman. Mc Quail D, Sven W. (Alih Bahasa Putu Laksman). 1985. Model-model Komunikasi, Jakarta. Uni Primas. Nawawi, Hadari, 2001, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah mada University. Rakhmat, Jalaludin, 1995. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sastropoetro, Santoso, R.A, 1990, Komunikasi Sosial. Bandung: Remaja Karya. Singarimbun, Masri, 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S. Soehartono, I. 2004. Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suhandang, Kustadi, 2005. Periklanan-Manajemen, Kiat dan Strategi. Bandung: Nuansa. Wiryanto, 2000, Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo. 10