11 tumbuh - peduli - berbagi Info tumbuh - peduli - berbagi Info Mei s e t o u Q 09 AKAN DIBERKATI DALAM PERNIKAHAN YANG KUDUS This Week Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar Kami ucapkan kepada Jemaat yang berulang tahun pada tanggal : 12 MEI 2014 - 18 MEI 2014 Jadi hanya orang-orang yang memiliki PENUNDUKAN DIRI kepada OTORITAS ALLAH yang memiliki KUASA untuk MENGALAHKAN iblis. - Ps. Paulus Yedid Yah Amsal 3:2 Senin, 12 Mei 2014 - Hendrik Musali - Selvia Hong - Yuly Wong - Christian Maynard Chandra Jumat, 16 Mei 2014 - Juliana MD. Tethool - Lusjeana Montolalu (Lady) - Tony Layata - Liku Duak Langi Selasa, 13 Mei 2014 - Marselina Batara - Pdt. Paulus Yedid Yah (Senior Pastor) Sabtu, 17 Mei 2014 - Melkias Yohanes Gera Petrus Lallu - Nelsia Samuel Manugrante - Lusia Tandi Allo Rabu, 14 Mei 2014 - Chandra Edward Diauw - Herman Tapilatu - Meike Pinkan Runkat - Eddy Sianto Minggu, 18 Mei 2014 - Michael Adriel Liwanto Kamis, 15 Mei 2014 - Gordon Thomas Latuperissa - Ludia Tandi Payung - Mardiah Tangketasi - Meriaty B. Payung - Ferry Sentani Like us on facebook Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th ERICK LAURENS pelayanan PASTORAL www.facebook.com/GerejaPetra Follow Us @twitter @gerejapetra Dapatkan Informasi seputar Gereja PETRA & LUSIANA ANGGARKUSUMA SELASA, 13 MEI 2014 PUKUL 12.00 WITA DI GEREJA PETRA 4 Contact Person: Ibu Betty Haryono melayani di bidang: - media view - design graphics - kamera - Photography - web - petra news - lighting Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509 Hp. 0852 4286 2600 Pdm. Silva Ramon Rumendong Hp. 0821 8825 9818 Contact Person: SALURKAN TALENTA ANDA GUNAWAN YASIN & ERNA WONG c o n ta c t p e rs o n : r o n n y ko n g d o h ( 0 8 1 242 2 6 3 6 1 ) Pdt. Israel Laoly, S.Th Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249 SABTU, 17 MEI 2014 PUKUL 12.30 WITA DI GEREJA PETRA 08 INFO PETRA MISI tumbuh - peduli - berbagi Pembangunan GPT Petra di Sumarorong, Salobalo tumbuh - peduli - berbagi Yo s u a 1 : 8 , “ J a n g a n l a h e n g k a u l u p a memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Kita dapat melihat dengan jelas dalam ayat ini bahwa dikatakan perjalananmu akan sukses (berhasil dan beruntung), tetapi ada syaratnya kalau mau sukses; apa syaratnya? Dalam ayat 8a dikatakan bahwa janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan yang tertulis di dalamnya. Nah, jika kita bertindak sesuai yang tertulis di dalam Firman artinya bahwa jika kita mentaati Firman Tuhan maka kita akan sukses. Ini berarti bahwa kepatuhan adalah harga dari sebuah kesuksesan. Keberhasilan Yosua dalam menguasai tanah Kanaan itu tidak terletak pada kekuatannya, bukan pula karena kepandaiannya dan pengalamanpengalamannya; melainkan karena kepatuhannya Contact Person: Sekretariat Gereja Petra | Jl. Sungai Saddang No. 30-34, Makassar Tlp. 0411 - 873 769 | email: [email protected] | web: www.gerejapetra.org KHOTBAH kepada Tuhan. 01 Setiap orang besar (orang hebat) di dalam Alkitab itu adalah orang-orang yang punya sifat penundukan diri kepada otoritas. Contohnya: Yosua yang tunduk kepada Musa, Elisa yang tunduk kepada Elia, Daud kepada Saul (walaupun Saul mau membunuhnya tetapi dia tetap patuh kepada Saul). Demikianlah jika kita mau hidup kita sukses maka tunduklah/taatlah kepada otoritas Anda. Firman Tuhan berkata bahwa tidak ada pemberontak yang dapat menjadi besar, mereka akan ditinggalkan sendirian, mereka akan tinggal di tanah yang gundul. Mazmur 68:3, “Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga m e re k a b a h a g i a , t e t a p i p e m b e ro n t a k pemberontak tinggal di tanah yang gundul.” KEPATUHAN YESUS KEPADA BAPA Yesus adalah contoh utama kita. Kita harus diubahkan menjadi serupa dengan Dia. Untuk itu kita harus mengetahui bagaimanakah sifat Yesus. Yohanes 8:28, “Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.” KE PATUHAN 02 tumbuh - peduli - berbagi KHOTBAH Yesus berkata bahwa Ia tidak dapat berbuat apaapa dari diriNya sendiri dan Ia hanya berbicara tentang hal-hal yang diajarkan Bapa kepadaNya. Pengajaran-pengajaran yang Bapa ajarkan kepada Dia, itulah yang Dia ajarkan kepada muridmuridNya, sebab tidak pernah Dia membuat sesuatu dari diriNya sendiri. Ini menyatakan bahwa Yesus memiliki kepatuhan yang luar biasa kepada Bapa. Tidak pernah Ia bertindak sendiri, tetapi Ia bertindak sesuai apa yang Bapa kehendaki. Yohanes 8:38, “Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu.” Tuhan Yesus selalu melihat apa yang dilakukan oleh Bapa dan apa yang dilakukan oleh Bapa itulah yang dilakukanNya di dunia. Jadi Dia tidak pernah melakukan sesuatu yang lain daripada apa yang dilakukan Bapa, Dia pun tidak pernah tertarik untuk buat sesuatu yang lebih hebat daripada yang dibuat Bapa. Berbeda dengan iblis yang suka mencoba menyaingi Bapa; itu adalah roh persaingan. Roh persaingan tidak ada pada Yesus. Yohanes 5:19, “Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” Dikatakan bahwa Anak, itulah Yesus, tidak bisa mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri. Kalau Yesus membangkitkan orang mati itu karena Dia melihat Bapa juga membangkitkan orang mati di Sorga. Jadi apa yang dikerjakan oleh Bapa, itu juga yang dikerjakan oleh Anak. Yohanes 5:30, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman- Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.” Lagi-lagi Yesus mengatakan bahwa Aku tidak dapat melakukan apa-apa dari diriKu sendiri. Jadi ini adalah kerendahan hati daripada Yesus; Dia berkata apa adanya. Jadi sekarang sudah jelas kita tahu bahwa Yesus mengakui bahwa Dia tidak dapat berbuat apa-apa dari diriNya sendiri; ini adalah penundukan diri Tuhan kepada Bapa Sorgawi. Kepatuhan yang demikianlah yang harus kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari kepada Bapa Surgawi. Yesus berulang kali telah memberi teladan kepada kita supaya kita-pun tunduk kepada otoritas. [27] 1 Korintus 15:27-28, “ Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan," maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. [28] Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.” Rasul Paulus menuliskan bahwa Allah Bapa telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Yesus, tetapi Allah Bapa tidak termasuk di dalamnya (yakni yang takluk kepada Kristus). Dan selajutnya dalam ayat 28 di atas dikatakan bahwa setelah itu, Yesus (Allah Anak) sendiri menaklukkan diriNya di bawah Allah Bapa. KEPATUHAN ROH KUDUS KEPADA BAPA Sekarang kita melihat bagaimanakah sifat dari Roh Kudus kepada Bapa. [13] Yohanes 16:13, Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke tumbuh - peduli - berbagi INFO PETRA MISI 07 06 INFO PETRA MISI tumbuh - peduli - berbagi tumbuh - peduli - berbagi dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia, yaitu Roh Kebenaran itu, tidak akan berkatakata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakanNya. Ini sama persis dengan sifat Yesus (Anak) kepada Bapa. Jadi Yesus dan Roh Kudus patuh kepada Bapa. Yohanes 16:14-15 [14]Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. [15]Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.” Seperti Yesus yang tidak memiliki roh persaingan, demikian pula dengan Roh Kudus tidak mempunyai roh persaingan. Roh Kudus memuliakan Anak (Yesus) dan Anak memuliakan Bapa. Dikatakan pula bahwa Roh Kudus hanya memberitakan apa yang diterimanya dari Yesus (ayat 14) dan apa yang dipunyai Anak itu berasal dari Bapa (ayat 15). Ini membuktikan bahwa Roh Kudus dan Yesus sama-sama memiliki kepatuhan yang luar biasa kepada Bapa. Jangan percaya kalau ada orang berkata bahwa “saya ini penuh Roh Kudus”, tetapi dia tidak dengar-dengaran kepada otoritas. Perhatikan baikbaik! Roh Kudus itu adalah Roh yang dengardengaran. Tidak mungkin Roh Kudus ada di dalam orang dan lantas Roh Kudus bermanifestasi menunjukkan ketidak dengar-dengaran. Itu tidak mungkin sebab tidak dengar-dengaran adalah sifat yang bertentangan dengan sifat Roh Kudus. Orang yang penuh Roh Kudus itu tidak akan menunjukkan sifat yang bertentangan dengan sifat dari Roh Kudus yang dengar-dengaran; kalau dia penuh Roh Kudus maka tentulah dia akan menunjukkan sifat yang sama dengan Roh Kudus; tentulah dia dengar-dengaran kepada otoritasnya. KHOTBAH 03 KEPATUHAN TERHADAP OTORITAS DI DUNIA [13] 1 Petrus 2:13-14, “ Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, [14] maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. [15] Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.” Firman Tuhan berkata: Tunduklah kepada semua lembaga manusia! Siapa lembaga manusia itu? Itulah raja/presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya. Ayat 13 berkata tunduklah kepada mereka karena Allah. Jadi kita tunduk kepada presiden, gubernur, walikota, bupati, camat, lurah, ketua RW/RT dan sebagainya, karena Allah. Mengapa? Karena mereka itu mendapat otoritas daripada Allah. Jika bukan karena kehendak Tuhan maka tentulah mereka tidak akan bisa terpilih sebagai pemimpin. Kalau otoritas dunia itu terdiri dari raja, presiden, gubernur, dan sebagainya; maka otoritas Sorga itu terdiri dari gembala dalam jemaat, diaken, pemimpin bidang pelayanan, pemimpin komsel, dan sebagainya. Dan otoritas di rumah adalah suami dalam rumah tangga dan orangtua dalam keluarga. Kepada semua otoritas itulah kita harus menundukkan diri; dengan demikian kita menunjukkan penundukan kita kepada Tuhan. KEPATUHAN PENDOA SYAFAAT Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita Doa Bapa Kami (Baca: Matius 6:9-13). Dan dalam doa itu terselip kepatuhan kepada otoritas, yakni yang tertulis dalam ayat 10 “datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”. Ini berarti bahwa ciri seorang pendoa syafaat itu 04 KHOTBAH harus roh yang patuh kepada otoritas. Kalau tidak ada kepatuhan di dalam seorang pendoa syafaat maka patut dipertanyakan apakah dia memiliki roh pendoa syafaat. Sekalipun seorang pendoa syafaat memiliki karunia penglihatan dan nubutan yang mungkin tidak dimiliki oleh otoritasnya, namun ia tidak boleh berjalan sendiri dan menganggap rendah otoritasnya. Dia tetap harus setia dalam menundukkan dirinya sendiri di bawah otoritasnya; sama seperti Yesus yang takluk kepada Bapa sekalipun Bapa telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Yesus. Karakter itu berbeda dengan talenta/karunia. Seseorang lahir dengan karunia/talenta masingmasing yang bisa saja berbeda satu akan lainnya. Tetapi karakter tidak langsung ada begitu saja ketika ia dilahirkan. Melainkan karakter itu dibentuk dan karakter yang baik itu dimulai dari penundukan diri. Jadi kepatuhan atau penundukan diri ini adalah awal dari segala yang baik. Yakobus 4:7, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” Jadi hanya orang-orang yang memiliki penundukan diri kepada otoritas Allah yang memiliki kuasa untuk mengalahkan iblis. Kita hanya bisa melawan ibis dengan senjata yang berbeda dari yang iblis punya. Jika iblis menggunakan “senjata kegelapan”, maka kita harus menggunakan “senjata terang”. Roma 13:12, “Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!” Lawanlah kebohongan dengan kejujuran, lawan pemberontakan dengan penundukkan diri. Jadi jika Anda mau menundukkan iblis, maka tunduklah kepada otoritas Allah. Dengan tunduk tumbuh - peduli - berbagi di bawah otoritas Allah, maka Anda berada di atas iblis – bukan di bawah iblis. Ada orang berkata bahwa “saya mau patuh kepada Firman Tuhan tetapi saya tidak mau patuh kepada pemimpinnya”. Bukankah di dalam Firman Tuhan yang sama berbunyi bahwa hormatilah pemimpinmu dan tunduklah kepadanya? Kalau kita melawan kepada satu bagian dalam Firman itu maka sesungguhnya itu sama dengan kita tidak taat kepada seluruh Firman. Yakobus 2:10-11, “ [10] Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. [11]Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.” Sedangkan Samuel saja perlu ditaruh di bawah pengawasan imam Eli; mengapa kita tidak mau berada di bawah pengawasan otoritas? (1 Samuel 3:1). Jadi tunduklah kepada Allah; tunduk itu artinya bergantung kepada Allah. Kalau saudara tunduk kepada Allah itu artinya saudara bergantung kepada Allah. Marilah kita menjadi anak-anak Tuhan yang memiliki roh kepatuhan dan penundukan diri kepada Allah dan otoritas yang Allah percayakan untuk menuntun setiap kita. Amin!![Mrt] tumbuh - peduli - berbagi INFO PETRA MISI Jadwal Ibadah Umum Cabang GPT PETRA Misi 05 LANJUTAN kesaksian LEMBAR 11 Mei 2014 KESAKSIAN wahyu 12 : 11 By : Ibu Merry Montolalu Nama Redaksi Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkan kepada Ibu gembala atau dapat mengirimkannya lewat email : [email protected] [ Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah ] Tuhan dipermuliakan