1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan tanaman semusim dan memilik umbi yang berlapis. Tanaman ini mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga, umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis, umbi bawang merah terbentuk dari lapisan daun yang membesar dan bersatu. Pada bagian umbi bawang merah berisi cadangan makanan untuk persediaan makanan bagi tunas yang akan menjadi tanaman baru sejak mulai bertunas sampai keluarnya akar (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi manusia sebagai campuran bumbu masak setelah cabe. Kemudian juga Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang penting karena mengandung gizi yang tinggi, bahan baku untuk obat-obatan, sebagai pelengkap bumbu masak, memiliki banyak vitamin, dan berperan sebagai aktivator enzim di dalam tubuh (Jurgiel dan Janina 2008). Sebagai komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat, potensi pengembangan bawang merah masih terbuka lebar tidak saja untuk kebutuhan dalam negeri tetapi juga luar negeri (Suriani, 2012). Pengaruh Penggunaan Zeolit..., Arif Purnomo, Fakultas Pertanian UMP, 2015 2 Di lihat dari segi ekonomi, usaha bawang merah cukup menguntungkan serta mempunyai pasar yang cukup luas. Konsumsi bawang merah penduduk Indonesia pada tahun 2004 mencapai 725.000 ton, dan konsumsi bawang merah ini meningkat sekitar 5% setiap tahunnya sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri olahan. Selain itu peluang ekspor bawang merah segar masih terbuka luas, selain akibat peningkatan konsumsi, peningkatan pemanfaatan bawang merah untuk terapi kesehatan. Musim panen (tanam) bawang merah di Indonesia saling melengkapi dengan negara lain, dalam arti, bilamana di negara lain misalnya daratan China sedang musim tanam, maka di Indonesia sedang panen raya, dan sebaliknya. Sehingga kondisi ini memberi peluang masuknya bawang merah impor berasal dari China, Philipina dan India masuk secara ilegal maupun illegal, atau sebaliknya dapat memberi peluang ekspor bawang merah bilamana konsumsi dan kebutuhan industri bawang merah dalam negeri telah dipenuhi (Dirjen PPHP, 2006). Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, menyebabkan peningkatan permintaan konsumen terhadap bawang merah meningkat. Maka suatu upaya yang dilakukan oleh para petani Indonesia untuk meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah, adalah dengan cara pemeliharaan kesuburan tanah tersebut. Dalam budidaya bawang merah kesuburan tanah sangat mempengaruhi keberhasilan produksi bawang merah. Menurut Prihastanti (2010) sifat fisik tanah mendukung kelangsungan hidup tanaman, sebagai penyimpan air yang dibutuhkannya. Pengaruh Penggunaan Zeolit..., Arif Purnomo, Fakultas Pertanian UMP, 2015 3 Di Indonesia sendiri tanah yang sangat berpotensial untuk ditanami bawang merah adalah tanah ultisol. Karena tanah Ultisol di Indonesia mempunyai sebaran yang luasnya mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia (Subagyo et al., 2004 dalam Prasetyo dan Suriadikarta, 2006). Meskipun penyebaran cukup luas dan potensial, akan tetapi dalam penerapannya jenis tanah tersebut dihadapkan pada berbagai kendala pada sifat fisik dan kimia tanah. Sifat fisik tanah ini umumnya jelek, yaitu mempunyai permeabilitas tanah yang sangat rendah, drainase buruk, ruang pori makro yang sangat sedikit sehingga aerasi tanah sangat rendah. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas tanah Ultisol dapat dilakukan melalui perbaikan sifat fisik dan kimia tanah agar dapat digunakan untuk usaha-usaha pertanian, diantaranya dengan arang sekam dan penambahan zeolit. Sekam padi merupakan bahan organik yang berasal dari limbah pertanian yang mengandung beberapa unsur penting seperti protein kasar, lemak, serat kasar, karbon, hidrogen, oksigen dan silika (BPPP, 2001). Menurut Sinaga (2010), arang sekam padi meningkatkan pH tanah, sehingga meningkatkan P tersedia, dan kapasitas menahan air tanah ditingkatkan. Pemberian arang sekam padi dengan dosis 10 t.ha-1 tanpa pupuk memberikan hasil yang lebih baik dalam percobaan tanaman kedelai dan pertumbuhan jagung. Menurut Gunadi et. al., (2007) pengaruh media tanam arang sekam padi menghasilkan bobot buah dan jumlah buah per tanaman paprika lebih tinggi dari pada media tanam perlite. Penggunaan arang sekam dapat meningkatkan porositas tanah, sehingga memudahkan pertumbuhan akar tanaman. Penambahan arang sekam juga Pengaruh Penggunaan Zeolit..., Arif Purnomo, Fakultas Pertanian UMP, 2015 4 akan meningkatkan ketersediaan udara didalam rongga-rongga partikel tanah. Sehingga dengan adanya penambahan arang sekam ini menyebabkan struktur tanah menjadi lebih porus dengan tingkat ketersedian oksigen dalam tanah lebih tinggi, menyebabkan pertumbuhan tanaman lebih baik serta dapat memberikan hasil yang optimum sesuai dengan potensinya. Hal ini didukung oleh Hidayat (2000) bahwa arang sekam padi dapat meningkatkan suhu, pH, menyerap senyawa beracun atau yang berlebih dan mampu memberikan aerasi dan drainase yang baik. Kemudian pemupukan yang tepat juga bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Pemupukan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan hasil tanaman. Pupuk yang digunakan sesuai anjuran diharapkan dapat memberikan hasil yang secara ekonomis menguntungkan. Dengan demikian, dampak yang diharapkan dari pemupukan tidak hanya meningkatkan hasil per satuan luas tetapi juga efisien dalam penggunaan pupuk. Hal ini, mengingat penggunaan pupuk di tingkat petani cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan masalah terutama defisiensi unsur hara mikro, pemadatan tanah, dan pencemaran lingkungan (Bangun et al. 2000). Untuk mengatasi menurunnya kesuburan tanah ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Termasuk dengan cara memberikan bahan pembenah tanah. Bahan pembenah tanah ini antara lain adalah batuan alami zeolit. Zeolit juga mempunyai sifat sebagai penukar ion, sehingga diharapkan unsur hara yang diberikan melalui pemupukan dapat diikat oleh zeolit dan tidak mudah hilang sebelum dimanfaatkan tanaman sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan (Sutarti dan Rachmawati, 1994). Pengaruh Penggunaan Zeolit..., Arif Purnomo, Fakultas Pertanian UMP, 2015 5 Penambahan zeolit pada media tanam akan meningkatkan jumlah basabasa K, Na, Ca dan Mg serta meningkatkan KTK tanah dan memperbaikiagregasi tanah sehingga meningkatkan pori-pori udara tanah yang berakibat merangsang pertumbuhan akar tanaman (Estiaty dkk, 2009). Selain itu zeolit dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengefektifkan pemupukan. Dalam proses pemupukan, zeolit dapat berperan sebagai pelepas lambat pupuk (slow release fertilizer). Penggunaan zeolit dalam lahan pertanian ibarat memberi makan tanaman dengan wadahnya. Jadi apabila tanah diberi pupuk dengan tambahan zeolit, maka ibaratnya zeolit adalah wadahnya dan pupuk adalah makanannya. Dengan demikian pupuk (makanan) yang diberikan pada tanaman akan selalu tersedia dan awet karena tidak tercecer kemana-mana. Dengan menggunakan zeolit maka petani akan lebih mudah dalam aplikasinya di lahan pertanian. Disamping karena harganya murah juga dapat dipakai dengan mudah dan ringkas. Berdasarkan uraian pemikiran tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan arang sekam dan penambahan zeolit pada tanah Ultisol yang melibatkan proses pembentukan umbi bawang merah sehingga menghasilkan kualitas yang lebih baik lagi. Penambahan arang sekam dan pemupukan zeolit pada lahan budidaya bawang merah memungkinkan dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah. Pengaruh Penggunaan Zeolit..., Arif Purnomo, Fakultas Pertanian UMP, 2015 6 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh zeolit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.)? 2. Bagaimana pengaruh arang sekam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.)? 3. Bagaimana pengaruh interaksi antara zeolit dan arang sekam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.)? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh zeolit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) 2. Mengetahui pengaruh pemberian arang sekam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) 3. Mengetahui interaksi antara zeolit dan arang sekam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) Pengaruh Penggunaan Zeolit..., Arif Purnomo, Fakultas Pertanian UMP, 2015 7 D. Manfaat Penelitian Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah manfaat antara lain : 1. Dapat memberikan informasi kepada petani dan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan tentang penggunaan zeolit pada budidaya bawang merah. 2. Dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan arang sekam pada budidaya bawang merah. 3. Sebagai sumber pustaka dan acuan penelitian-penelitian berikutnya tentang zeolit dan arang sekam pada budidaya bawang merah di lahan. Pengaruh Penggunaan Zeolit..., Arif Purnomo, Fakultas Pertanian UMP, 2015