SeminariGOSPEL MAJALAH KRISTIANI CHRISTIAN & WORD PEMBUAT KEJAHATAN CHRISTIAN MOVEMENT Tantangan Besar INTIMACY IN CHRIST Intim Bersama Allah INSIDE THE BIBLE TOKOH ALKITAB Makanan Setiap Hari YABES & doa yabes DIVINE MARRIAGE PASANGAN BARU Waspada Terhadap Pengajaran Sesat www.SeminariGospel.com EDISI 1 / 2015 © SG | JULI 2015 | 0 source: www.ChristianPhotos.Net MEMANCARKAN TERANG KRISTUS Seminari GOSPEL 3 | 72015 FEBRUARI 2015 EDISI 1EDISI | 15 JULI DARI SHALOM redaksi Majalah SeminariGospel (SG) Edisi Perdana ini hadir dihadapan pembaca, umat Kristiani, dalam rangka mendorong gairah umat Kristiani agar terus tekun belajar Firman Tuhan tanpa berhenti. ORGANIZATIONAL STRUCTURE General Leader Tema Edisi Perdana ini adalah “Waspada Terhadap Pengajaran Sesat”. Tema ini mengingatkan kita agar berhati-hati menjalani kehidupan ini, karena kapan saja kita dapat tersesat. Manaek Sinaga Deputy General Leader R. Bambang Sugianto Executive Leader Helene M. Thung Majalah ini terbit sekali dua bulan dan diharapkan dapat menyumbangkan beragam penjelasan tentang sikap dan gaya hidup yang dituntun oleh Firman Tuhan. Harapan Tim Redaksi majalah ini bermanfaat bagi kita semua, umat Kristiani. Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua. SEMINARI GOSPEL REDAKSI Board of Executive Hernanto Tedja Mertadiwangsa Ev. Philip Pattiasina Yolien Malisa Suhut A. Simbolon Ramli SN Harahap Johnny Tuhima Matulessy Johan ST Ferrie Angeliuz Win Sugiarso Fransiska Nia Estiyani Tiurmarlina Sirait Mey Lindawati Wijaya Meilinda Lusiyana Lina Verawati Dermawati Sinaga Artistic Coordinator Donald Terrence Kamarea Veronica Nathalia Link to SeminariGospel www.SeminariGospel.com source: www.ChristianPhotos.Net © SG | JULI 2015 | 1 source: www.ChristianPhotos.Net EDISI 1 | 15 JULI 2015 03 | CHRISTIAN & WORD 34| THE CORE Hal pengajaran sesat, Pembuat Kejahatan, Jawaban doa Yesus Kristus adalah sumber kehidupan, Tidak meragukan keselamatan, Menderita karena berbuat baik, Menjadi Kristen 08 |TOKOH ALKITAB Yabes & Doa Yabes 10 | INSIDE THE BIBLE Makanan setiap hari, Tuhan yang baik, Allah tersenyum 16 | CHRISTIAN MOVEMENT Kesombongan vs rendah hati, Tantangan besar, Heart Attack 29| PEMURIDAN Bau harumkah kita?, Tuhan itu Kasih, Pertolongan Tuhan, Di tengah-tengah serigala 33|PUISI KRISTIANI 39| INTIMACY IN CHRIST Intim bersama Allah 40| THE CHANGE Jadilah saksi Allah, Hidup yang berdampak 43 | DIVINE MARRIAGE Pasangan baru 46 | THE NET Pentingnya komunitas 47 | ISTILAH ALKITAB Injil, Kaki dian Cinta tiada habisnya @seminarigospel seminarigospel seminarigospel www.seminarigospel.com seminarigospel.wordpress.com Kontak Redaksi SeminariGospel (SG): [email protected] SeminariGospel (SG) adalah majalah rohani bagi umat Kristiani yang ingin mendalami kekristenan dalam beragam tema pembahasan. Naskah tulisan atau foto/ ilustrasi yang dikirim ke majalah SG harus orisinal (asli), tidak menjiplak, dan tidak mengandung unsur kekerasan, atau pornografi. Penulis atau pengirim foto/ ilustrasi bertanggung jawab penuh atas orisinalitas naskah tulisannya atau orisinalitas foto/ ilustrasi yang dikirim ke Redaksi. Redaksi berhak menyunting naskah tulisan dan memodifikasi/ membuang bagian-bagian tertentu dari foto/ ilustrasi bila diperlukan. www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 2 C Christian & Word foto: Donald Terrence Kamarea ungguh memprihatinkan melihat keadaan akhir zaman. Manusia manusia duniawi berteriak-teriak dengan sedikit emosi yang tidak mungkin akan diakuinya, menyatakan /mencomot dan mengajarkan kebenaran sesuai kehendak hatinya sendiri. Mereka berpikir semua sudah selesai di kayu salib. Kini tinggal menikmati keselamatan itu dalam artian yang juga tidak mungkin diakui manusia duniawi ini, mari bersenang-senang. Semua sudah selesai di kayu salib. Miris, sedih, tapi toh sudah dinubuatkan dalam kitab Matius, bahwa pengajar - pengajar demikian akan muncul di akhir zaman. Pengajar sesat, nabi palsu, sudah ada. Mari kita lihat kebenarannya dalam Matius 7 :15 - 23 : - Ayat 15, memperingatkan bahwa kita harus waspada terhadap nabi - nabi palsu yang menyamar seperti domba. Zaman sekarang domba berbicara tentang Kristen. Itu artinya mereka adalah orang Kristen. - Ayat 16 - 18, berbicara tentang bagaimana membedakan yang asli dan yang palsu. Menurut ayat ini, dari buahnya anda akan tahu. (saya akan jelaskan nanti apa yang dimaksud dengan buah di sini). www.SeminariGospel.com - Ayat 19, berbicara tentang konsekuensi bagi mereka yang tidak menghasilkan buah dalam hidupnya. Dan dalam ayat ini juga menegaskan konsekuensinya adalah ditebang dan dibuang ke dalam api. - Ayat 21, jelas berkata bukan mereka yang berseru pada-Ku, Tuhan, Tuhan akan masuk kedalam kerajaan sorga. Sekarang saya bertanya, siapa yang berseru Tuhan, Tuhan di akhir zaman ini? apakah mereka bukan orang kristen? jika bukan orang Kristen, tidak mungkin mereka berseru kepada Tuhan. - Ayat 22, berisi kebingungan orang - orang yang merasa diri hamba Tuhan dan orang benar. Mereka berkata, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, mengusir setan demi nama-Mu, mengadakan mujizat demi namaMu? Sekali lagi saya bertanya, siapa mereka di akhir zaman ini yang berseru - seru, dan melakukan pelayanan luar biasa dalam nama Tuhan, apakah mereka bukan orang percaya? Mereka percaya. Mereka punya iman. Itu sebabnya nama Tuhan selalu hadir dalam doa (seruan) dan pelayanan luar biasa mereka. - Ayat 23, Tuhan menegaskan di hari terakhir banyak orang Kristen bingung. Merasa percaya / beriman, pelayanannya luar biasa, tapi ditolak dan Tuhan berkata bahwa Ia tidak mengenal mereka, sebab mereka pembuat kejahatan. Apa dasar kejahatan mereka? Tentu, untuk menjawab pertanyaan ini kita harus pakai Alkitab bukan logika. Mari kita lihat Alkitab. © SG | JULI 2015 | 3 Christian & Word 1 Yohanes 2 :3-4 "Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah - perintah-Nya. Barangsiapa berkata: aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan didalamnya tidak ada kebenaran". 1 Yohanes 3 :23 "Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita". Perintah Yesus yang dimaksud dapat kita lihat dalam Matius 22 :37-40 (Hukum kasih). Seluruh Hukum Taurat dan kitab para nabi dirangkum dalam Hukum Kasih. Sekarang mengertikah Anda maksud Rasul Paulus yang berkata bahwa Iman meneguhkan Hukum Taurat, bukan membatalkan, dalam Roma 3 :31? PESAN TUHAN YESUS: Matius 7 :13 "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya". Mengapa pintunya sesak? karena inilah perintahNya. Sangkal diri (bukan maunya anda dan iman anda memenuhi maunya anda, tetapi maunya Bapa di sorga. Imani maunya Bapa dalam hidup anda supaya maunya Bapa terjadi dalam hidup anda), pikul salib (menderita bagi orang lain), ikut Aku (siap teraniaya oleh sebab kebenaran). Ø 1 Yohanes 4 :7 "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah". Buah pertobatan dari diri sendiri dan orang lain serta hidup dalam kasih, inilah yang dikehendaki Bapa. Dan, pengajaran ini diabaikan nabi - nabi dan pengajar sesat dalam Injil Matius di atas. Itulah sebabnya Tuhan tidak mengenal mereka, karena mereka tidak punya kasih dan tidak mengajarkan kasih itu (lihat 1 Yoh 3 :7 di atas). Mereka adalah pendusta (lihat 1 Yoh 2 :4), dan dalam pengajarannya menghasilkan pendusta - pendusta buta yang berkata cukup iman dan percaya saja, semua perkara terjadi sesuai iman anda / maunya anda, bukan maunya Bapa. Ini penyimpangan terselubung yang mendidik orang memaksa Tuhan melakukan maunya sendiri dengan dasar iman dan percaya, bukan justru melakukan yang Bapa kehendaki. Bukankah Yesus berkata sangkal dirimu, pikul salib dan ikut Dia? www.SeminariGospel.com We don't lack in teaching, preaching, good solid messages, what we are lacking in is the the consistency of applying it. [Jerry Savelle] Kita tidak kekurangan pengajaran, khotbah, pesan yang solid, apa yang kita kurang adalah melakukannya secara konsisten. [Jerry Savelle] © SG | JULI 2015 | 4 C Christian & Word oleh foto: Donald Terrence Kamarea HERNANTO TEDJA MERTADIWANGSA Matius 7:15-23: 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" www.SeminariGospel.com erikop tersebut tentunya amat menarik untuk kita renungkan. Tentu akan banyak yang dapat kita peroleh. Tetapi, marilah kita coba merenungkan ayat 22 dan 23 saja dahulu. Orang-orang yang bernubuat, mengusir setan dan melakukan banyak mujizat demi nama Tuhan, akan tetapi Tuhan mengatakan ,” Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”. Apa yang sebenarnya terjadi? Ada satu kata kunci di sini yang dapat kita renungkan untuk memahami hal itu. Kata yang dipakai untuk menyatakan "mengenal" di sini sesungguhnya adalah kata yang memiliki makna "menikmati". Dari sini kita mendapat pemahaman bahwa walaupun mereke melakukan banyak mujizat, Tuhan menyatakan bahwa Ia tidak pernah menikmati mereka. Agar dapat memahami maksud uraian itu, ada kata yang sama yang dipakai dalam PL (Kej 4:1 “Maka manusia itu menikmati Hawa, isterinya….) Marilah kita coba menggali makna kata “menikmati” itu. Bila melihat pada awal mula hubungan antara Adam dan Hawa, terlihat bahwa Hawa melakukan segala sesuatu tanpa meminta persetujuan Adam. Tampaknya, ini memberitahu kita bagaimana Hawa berkuasa atas Adam atau tidak ada penundukan diri dari Hawa terhadap Adam. © SG | JULI 2015 | 5 Christian & Word Apa yang dilakukan Hawa, sesuka hatinya tanpa peduli bagaimana perasaan Adam. Kita melihat bahwa Hawa memetik dan memakan buah terlarang, tanpa seizin Adam. Kemudian, Hawa memberikan buah itu kepada Adam. Tanpa membantah, Adam ikut memakannya. Sebagai laki-laki, Adam tentu memendam rasa tidak puas atas sikap Hawa itu, hanya entah bagaimana, Adam tidak mampu mengendalikan Hawa. Dalam keadaan demikian, tidak salah bila dikatakan bahwa saat itu Adam tidak menikmati Hawa, istrinya. Akan tetapi, keadaan berubah setelah mereka jatuh dalam dosa. TUHAN dengan tegas memerintahkan agar Adamlah yang berkuasa atas Hawa, bukan sebaliknya. Artinya, Hawa tidak lagi diizinkan melakukan segala sesuatu tanpa seizin Adam. Selanjutnya, dengan mengacu pada Kej 4:1 itu, setelah perintah TUHAN yang langsung kepada Adam dan Hawa, tampak bahwa Hawa taat kepada TUHAN. Hawa menundukkan diri terhadap Adam. Dalam keadaan yang baru inilah Adam dapat menikmati Hawa. Adam mengasihi Hawa, dan tampaknya Hawa merespons dengan benar sehingga Adam dapat merasakan kasih Hawa kepadanya, yang tampak dari hidup ketaatan Hawa kepada Adam. Hawa tidak lagi hidup sesuka hatinya. Dari keberadaan yang demikian, maka akan terjadi suatu kenikmatan batiniah saat Adam merasakan kasih Hawa kepadanya, yang terwujud dalam ketaat Hawa kepada Adam itu . Kepuasan batiniah yang ada pada Adam inilah yang dikatakan sebagai Adam menikmati Hawa, isterinya. Makna yang sama, dipakai juga dalam Matius 7:22 tersebut, yang diterjemahkan dengan kata "mengenal" itu. Tuhan tidak "mengenal", maksudnya Tuhan tidak mendapati adanya kasih orang-orang tersebut terhadap Tuhan. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa orang-orang tersebut memang bernubuat, mengusir setan dan banyak melakukan mujizat demi nama Tuhan, dan tampaknya mereka berhasil dalam segala yang dilakukannya itu, akan tetapi mereka tidak mempedulikan akan perasaan Tuhan. Tidak ada kasih akan Tuhan dalam diri orang-orang tersebut. Apakah yang mereka lakukan itu sesuai dengan kehendakNya ataukah tidak, mereka tampaknya tidak peduli. www.SeminariGospel.com Perkataan Tuhan ," Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga", ini menjelaskan akan hal itu. Tuhan mengasihi orang-orang tersebut . Tuhan bahkan memberi kepercayaan agar mereka melakukan banyak hal demi nama Tuhan. Sayang, tampaknya orang-orang tersebut tidak membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, akibatnya mereka tidak merasakan kasih Tuhan di dalam diri mereka. Tanpa kasih Tuhan di dalam mereka, otomatis mereka tidak akan mampu mengasihi Tuhan. Dan, tanpa mengasihi Tuhan, dengan sendirinya, mereka tidak akan pernah berusaha mengenal maupun memahami kehendakNya. Dalam kondisi yang demikian, pengaruh kuasa si jahat amat mudah masuk kedalam mereka, dan kemudian mempengaruhi dan mengendalikan mereka. Mereka lakukan muzijat. Walau dalam nama Tuhan, akan tetapi bukan kehendakNya yang mereka lakukan, melainkan kehendak si jahat. Mungkin saja mereka melakukan itu demi materi, demi ketenaran, demi kehormatan dan keagungan diri mereka sendiri dan lain-lain. Berbagai kemungkinan dapat terjadi. Akibatnya, karena mereka lakukan bukan atas kehendak Tuhan, logis sekali bila Tuhan tidak menikmati mereka. Tuhan tidak mengenal mereka. Apa yang mereka lakukan, menjadi suatu hal yang asing bagi Tuhan. Semua yang Tuhan nyatakan dalam Firman ini, amat penting bagi kita. Mungkin kita memiliki karunia-karunia, baik yang natural maupun supranatural (seharusnya semua orang percaya pasti memilikinya, entah apapun bentuknya). Akan tetapi, bila kita tidak terus- menerus membina hubungan yang intim dengan Tuhan, dan tidak sungguh mengenal Dia dan kehendakNya, berhatihatilah. Kuasa-kuasa musuh Allah dapat dengan mudah menyusup masuk ke dalam diri kita dan mengendalikan kita. Bila itu terjadi, berhati-hatilah, karena saat kita bertemu muka dengan muka dengan Tuhan, yang kita dengar dari Tuhan, bukanlah pujian, melainkan pernyataan,” Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!”. Berhati-hatilah! Ø © SG | JULI 2015 | 6 C Christian & Word foto: Donald Terrence Kamarea oleh Johnny Tuhima Matulessy Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. (Lukas 1:13) angatlah tidak menyenangkan ketika kita berada di tengah kekacauan lalu lintas, terutama dalam situasi tengah malam yang disertai oleh hujan deras. Lampu lalu lintas yang tidak berfungsi sebagaimana biasanya, ditambah dengan suara berisik klakson, dan makian dari pengendara yang tidak sabar, semua itu membuat suasana menjadi semakin tidak menyenangkan. Lampu lalu lintas mengingatkan kita akan jawaban doa dari Tuhan. Sebagaimana orang yang hidup benar dan taat pada segala perintah dan ketetapan Tuhan, maka sangatlah wajar jika Zakharia dan Elisabeth berharap agar Tuhan memberikan kepada mereka seorang anak sebagai jawaban dari doa mereka (pada Lukas 1, ayat 6). Kendati terdengar mustahil namun justru di masa tua mereka ini, Tuhan menjawab doa mereka dengan memberikan seorang anak pada mereka (pada Lukas 1, ayat 13). www.SeminariGospel.com Tuhan memberikan anak kepada Zakharia dan Elisabet bukanlah agar mereka bersukacita semata. Namun, dibalik itu, ternyata Tuhan sudah memiliki rencana yang jauh lebih besar. Anak yang ada di dalam kandungan Elisabet itu akan dipakai Tuhan untuk mempersiapkan kedatangan sang Mesias (pada Lukas 1, ayat 16-17). Ternyata, jawaban doa tidak bergantung pada seberapa layaknya kita. Harus kita akui bahwa kita tidak akan pernah cukup layak di hadapan Tuhan. Dan, jawaban doa juga bukan karena kita berhak menerima imbalan atas jasa kita kepada Tuhan. Tuhan Maha tahu apa yang memang terbaik untuk hidup kita. Dan,Tuhan menjawab doa kita bukan karena kita memang layak, tetapi Ia menjawab doa kita karena kemurahan hati dan kebijaksanaan-Nya. Ø © SG | JULI 2015 | 7 TTokoh Alkitab foto: Donald Terrence Kamarea Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: "Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan." Yabes berseru kepada Allah Israel , katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka , sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. (1 Tawarikh 4:9-10) oa Yabes pernah menjadi doa yang booming pada suatu era tertentu dalam masa-masa kini. Banyak orang yang hidup dalam kesulitan dan kesesakan, mendengar tentang Yabes dan doanya, kemudian menghafalkan doa Yabes, dan berdoa kepada Allah dengan doa Yabes tersebut. Apakah ada hasilnya? Entahlah! Akan tetapi, sesungguhnya adakah disadari ataukah tidak bahwa doa Yabes tersebut bukanlah doa borongan, melainkan suatu doa yang bertumbuh? Satu doa dipanjatkan, Tuhan mengabulkan. Muncul kebutuhan yang berikutnya, Yabes berdoa lagi, dan kembali Tuhan kabulkan. Muncul lagi kebutuhan berikutnya. Kembali Yabes memanjatkan doanya dan seterusnya. Bila kita melihat urutan doanya, kita akan melihat urutan pertumbuhan kehidupan orang percaya yang seharusnya demikian. Pertama kali, kita melihat keadaan Yabes yang seperti namanya, hidup dalam kesesakan dan kesusahan. Dari keadaan ini, Yabes berseru kepada Tuhan,"Kiranya Engkau memberkati aku dengan berlimpahlimpah". www.SeminariGospel.com Doa yang cukup nekad. Bukan hanya memohon diberkati, akan tetapi diberkati dengan berlimpah-limpah. Di sini tampak pengenalan Yabes akan Tuhan, bahwa Tuhan bukan hanya mampu memberkati. Akan tetapi, bahkan Tuhan memberkati dengan berlimpah-limpah. Dalam periode ini, kita tahu bahwa bila Tuhan akan menganugerahkan sesuatu, Tuhan akan menyiapkan sang penerima anugerah agar benar-benar mampu menampung anugerahnya. Terlebih yang diminta Yabes bukanlah sekadar berkat, melainkan berkat yang berlimpah-limpah. Entah bagaimana keadaan Yabes saat itu, saat Tuhan memprosesnya menjadi bejana yang mampu menampung berkatNya yang berlimpah-limpah. Mungkin keadaan yang amat menyakitkan terjadi dan menimpanya. Tuhan mengajar dan membentuk Yabes, bagaimana ia harus menghadapinya. Mungkin karakter Yabes yang pemarah, dihilangkanNya. © SG | JULI 2015 | 8 Tokoh Alkitab Pendendam, sakit hati, kepahitan dan lain-lain, semua dihilangkanNya. Pasti menyakitkan, karena semua itu melawan kepada karakter manusia-dagingnya. Pengabulan Tuhan atas doa itu bukanlah hanya asal berseru kepada Tuhan, dan kemudian Tuhan menganugerahkan. Tuhan kita bukanlah demikian. Selanjutnya, setelah sejangka waktu lamanya Yabes hidup dalam keberkatan Allah, pergolakan dalam hatinya muncul. Ia orang yang paling berbobot di antara saudarasaudaranya. Ia telah menjadi berkat dalam lingkungannya. Kini muncul kerinduan untuk menjadi berkat yang lebih bagi yang lain. Bila Yabes, yang oleh lingkungan sekitarnya, hidup penuh kepahitan, diremehkan, dihina dan lain-lain, kemudian Tuhan berkati dengan berlimpah-limpah. Bagaimana bila kemudian Yabes memakai semua yang dari Tuhan itu untuk membalas dendam? Bukan Tuhan yang memberi berkat demikian. Bila Tuhan memberkati seseorang, apalagi sampai berlimpah-limpah, maka pastilah Tuhan mau agar si penerima berkat menggunakan berkat itu, disamping untuk melepaskan diri dari kesesakan, juga agar kasih Tuhan tersebar dan namaNya dimuliakan. Begitulah cara kerja Tuhan. Kembali ke Yabes, keadaannya yang penuh kesesakan, kesusahan dan kesakitan haruslah berubah terlebih dahulu menjadi orang yang sabar, pemurah, penuh kasih dan sebagainya. Barulah Tuhan curahkan berkatNya. Terlalu berbahaya bila tanpa perubahan dalam diri Yabes, berkat Tuhan yang berlimpah-limpah dicurahkan. Jangan memaknai perluasan daerah untuk mendapat keuntungan pribadi. Memperluas daerah haruslah dimaknai untuk mengenalkan Tuhan dengan benar kepada lebih banyak orang. Dan itu, perlu perkenanan Tuhan. Suatu sore saat menunggu kereta, beberapa orang tampak berkumpul dalam satu meja, mereka berbincang-bincang. Salah satu di antara kumpulan ini adalah seorang hamba Tuhan yang terkenal. Dalam perbincangan itu tercetus satu pertanyaan yang dijawab dengan sangat mengejutkan. Pertanyaan itu adalah,"Pak, bagaimana hasil membuka gereja di kota A?" Hamba Tuhan itu menjawab,"Ah, ternyata bo-coan! Rugi! Saya tinggal karena rugi". Lah! Membuka gereja baru di kota yang baru, ternyata tujuannya bukan untuk mencari jiwa yang terhilang, tetapi untuk mencari "coan"! Mereka sungguh terperangah mendengar jawaban itu. Seorang hamba Tuhan terkenal, ternyata adalah hamba Mamon! Ini pasti tidak termasuk dalam kriteria seperti doa Yabes. Untunglah tidak semua orang yang berlabel hamba Tuhan itu demikian. Kembali ke Yabes, untuk permohonannya kali ini kembali Tuhan kabulkan. Jadilah pelayanan Yabes bertambah luas. Dan, Yabes amat sadar bahwa apa yang dilakukannya tidak mungkin ia lakukan dengan kekuatannya sendiri. Pertolongan Tuhan harus ada("dan kiranya tanganMu menyertai aku"). Di sini tampak kerendahan hati Yabes. Selanjutnya, sebagaimana juga orang percaya yang sungguh-sungguh, semakin Yabes melayani Tuhan, semakin ia mendapat perhatian dari si jahat musuh Allah. Tampaknya, itulah yang terjadi. Karena itu, doa berikutnya yang dipanjatkan Yabes adalah ,"dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku". Itulah Yabes. Dan, itulah doa Yabes. Seperti itu jugalah seharusnya kehidupan orang percaya. Ø Tuhan memulihkan keadaan Ayub, juga setelah Ayub mengampuni sahabat-sahabatnya yang telah menyakiti Ayub saat dalam kesesakan. Bukan sebelum pengampunan itu. Motivasi Yabes dalam berseru kepada Tuhan juga tidak disebutkan. Adakah Yabes hanya ingin lepas dari kesesakannya, ataukah ingin diberkati berlimpah-limpah agar dapat membalas segala tindakan jahat yang dialaminya? Akan tetapi apapun adanya, firman Tuhan menyatakan bahwa Yabes lebih dimuliakan dari saudarasaudaranya. Lebih dimuliakan memiliki makna lebih berbobot, lebih berkualitas. Bobot ataupun kualitas ini bukan hanya di hadapan manusia, akan tetapi juga dihadapan Tuhan. Artinya, seperti apapun Yabes pada mulanya, dan apapun motivasi doanya, Allah telah mengubahnya menjadi manusia baru. Bobot dalam pandangan Allah senantiasa mengacu pada hati. www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 9 B Inside The Bible Hernanto Tedja Mertadiwangsa foto: Donald Terrence Kamarea Daniel 1 : 8 - 17 1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. 1:9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu; 1:10 tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja." 1:11 Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: 1:12 "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; 1:13 sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu. " 1:14 Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. 1:15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. 1:16 Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka. 1:17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Daniel 3 : 16-18 3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. 3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami , maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; 3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 10 Inside The Bible alam kehidupan masa kini dimana tantangan hidup makin hari makin berat, ada banyak tantangan yang membawa kita kepada situasi mempertahankan iman atau menyangkal iman yang harus kita hadapi. Mungkin, tantangan itu belum seberat seperti apa yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego, walau di bagian lain di dunia ini sudah muncul tantangan yang sama seperti yang dialami oleh ketiga pemuda itu. Tetapi, kini, sebelum memasuki tantangan seperti itu, tantangan yang kita hadapi saat ini juga cukup berat. Dalam hal perjodohan, ekonomi, sakit penyakit, misalnya, ada tantangan itu. Banyak orang menyangkali imannya kepada Tuhan Yesus, karena jatuh cinta kepada si dia yang berbeda imannya. Bila ingin terus, harus menyangkali imannya dan beralih mengikuti iman si dia. Dalam masalah ekonomi, hidup susah terus, sudah berdoa bertahun-tahun, suasana sunyi sepi. Datang tawaran, mengajak datang kepada "embah ini atau embah itu" yang dapat membuat usaha berkembang pesat, jabatan naik, disayang atasan dan lain-lain. Juga dalam hal sakit- penyakit. Sudah berobat ke mana-mana, tidak kunjung sembuh. Lalu, diajak pergi kepada si A atau si B, walau mereka berbeda iman, yang dapat menolong karena konon apapun penyakit yang diderita, bila didoakan oleh orang itu, pasti sembuh. Perhatikan Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mengapa mereka mampu mempertahankan imannya? Tantangan mereka adalah hidup atau mati dengan cara yang mengerikan! O, percaya saja! Tuhan pasti tolong! Benarkah demikian? Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak mengatakan demikian. Mereka yakin Allah mampu menolong, kalau Allah mau. Tetapi, menolong atau tidak, itu terserah Allah. Perhatikan apa yang mereka katakan pada Daniel 3:17-18: 3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami , maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; 3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." Ketiga mereka tahu Allah mampu menolong. Tetapi, mau menolong atau tidak, mereka benar-benar tidak tahu. Dan, itu bukan masalah mereka. Bagi mereka, yang penting adalah tetap setia. "Jangan ada padamu ilah lain… Jangan kamu membuat patung dan menyembahnya..." Ada lagi yang bekerja. Hanya karena beriman kepada Tuhan Yesus, jabatannya tidak berubah. Tidak ada perbaikan. Harus berganti iman, barulah jabatan bisa naik. Perintah Allah, yang adalah kehendakNya, begitu melekat dan hidup dalam hati mereka. Beriman kepada Tuhan Yesus menjadi suatu masalah. Bagaimana mereka dapat melakukan itu? Bukankah dengan menuruti kemauan raja, hidup mereka akan makin penuh kelimpahan? Mungkin saat masalah belum datang, kita akan dapat dengan lantang mengatakan, "Apapun yang terjadi, sekali Tuhan Yesus, tetap Tuhan Yesus!" Akan tetapi, bagaimana bila tantangan sungguh datang? www.SeminariGospel.com "Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya ..." © SG | JULI 2015 | 11 Inside The Bible Di sinilah rahasia itu! Soal makan! Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego hanya makan segala yang berkenan bagi Allah! Soal makan? Benar, hanya soal makan! Ternyata, amat penting tentang apa yang kita makan. Ingatlah, firman Allah yang pertama kali kepada Adam dan Hawa juga soal makan. "Makanlah ini-itu, tapi yang satu itu jangan kamu makan!" “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia. " (Yoh 6:51) "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup" (Yoh 6:63) Apa yang dilakukan secara lahiriah oleh Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego menggambarkan apa yang terjadi dalam batiniah mereka. Mereka tidak menajiskan diri dengan makanan yang najis, menggambarkan mereka "makan" hanya apa yang halal sesuai tuntunan Allah dalam batiniah mereka. Mereka tidak memasukkan filsafat-filsafat dan ajaranajaran dunia. Mereka hanya "makan" firman Tuhan. foto karya Veronica Akibat mereka makan firman Allah maka firman Allah menjadi hidup dan tergarap dalam mereka. Mereka "menjadi" seperti apa yang mereka makan. Mereka tidak mau menyembah patung dan dewa Nebukadnezar, karena memang mereka tidak bisa! Bahkan walau ancaman dilempar ke perapian api yang menyala-nyala luar biasa. Mereka benar-benar tidak bisa! Firman Allah yang mereka makan setiap hari, menjadi mereka. Seperti apa firmanNya, begitu juga adanya mereka. Itulah sebabnya. Kini, bagaimana dengan kita? Adakah yang kita makan juga hanya firman Allah? Ataukah juga filsafat dan ajaran-ajaran dunia? Pilihan antara selamat dan terhukum dalam kekekalan teramat mahal untuk dispekulasikan. Bijaksanalah! Dan, jadilah kuat. Makanlah firman Tuhan setiap hari, agar bila masa-masa sulit itu datang, kita sudah kuat. Selamat makan dan selamat bertumbuh menjadi kuat. Ø We should be satisfied with what we have, but not satisfied with what we have done for the glory of God [Craig Groeschel] Kita seharusnya puas dengan apa yang kita sudah miliki, tetapi tidak puas dengan apa yang kita sudah lakukan untuk kemuliaan Tuhan [Craig Groeschel] www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 12 B Inside The Bible TUHAN YANG BAIK oleh R. Bambang Sugianto foto oleh Donald Terrence Kamarea uhan nyata baik bagi kehidupan kita. Walaupun kehidupan kita mengalir apa adanya yang diberikan Tuhan dengan berbagai rintangan hidup yang kita alami, kita merasakan damai sejahtera yang diberikan Tuhan di dalam hati kita. Mari kita baca Firman Tuhan yang tertulis dalam kitab Yeremia berikut ini: YEREMIA 17: 7-8 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akarakarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. YEREMIA pasal 17 ayat 7 dan 8 ini menggambarkan kalau kita hanya mengandalkan Tuhan, Tuhan akan memberi kita berkat seperti pohon yang buahnya tidak akan berhenti. Tentu saja, kita diharapkan menggantungkan diri kepada Tuhan, kita selalu berharap kepada Tuhan, dan Dia menjadi pemimpin dan pengendali hidup kita. www.SeminariGospel.com Apa yang terjadi bila kita tidak mengandalkan Tuhan? Tuhan akan menghukum orang-orang tidak menggantungkan dirinya kepada Tuhan, juga orang-orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan. Penghukuman ini dinyatakan Tuhan dalam WAHYU pasal 22 ayat 12-13: 22:12 "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. 22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Firman ini jelas menyatakan bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk memberikan balasan kepada setiap orang sesuai dengan tindakannya. Bila sikap hidup kita tidak mengikuti Firman Tuhan, akan diberikan hukuman yang setimpal. Tuhan Yesus akan datang segera. Mari kita jaga sikap hidup kita. Ada empat hal yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kita sering terlena dan terbawa arus yang kuat dari pengaruh dunia ini: © SG | JULI 2015 | 13 Inside The Bible 1. Utamakan kerajaan Allah: Apakah yang terutama kita kejar dalam hidup kita? Mari renungkan MATIUS pasal 6 ayat 33-34: 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Firman ini menekankan betapa pentingnya kita fokuskan hidup kepada Tuhan. Dalam sehari-hari, kita utamakan mencari kerajaan Allah, mencari Tuhan. Jangan justru terbalik, kita sibuk mencari kenikmatan dan kesuksesan dunia, tetapi mengabaikan Tuhan dalam hidup kita. 2. Sikap hidup mengampuni orang lain: Kita bisa merasa seseorang begitu menyakiti hati kita, baik sengaja maupun tidak sengaja. Bila tidak menjaga hati kita, di dalam hati kita dapat dipenuhi rasa kebencian dan dendam. Mari kita baca Firman Tuhan di MATIUS pasal 6 ayat 14-15: 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. " Ketika kita mengampuni kesalahan seseorang yang menyakiti hati kita, bukan hanya perasaan kita menjadi lega, tidak lagi ditekan oleh rasa kebencian, tetapi Tuhan pun akan mengampuni dosa-dosa kita. Tuhan mau mengampuni kita, bila memang kita juga mau mengampuni orang lain. 3. Sikap hidup yang takut akan Tuhan: Pikiran kita yang menghormati Tuhan sebagai raja dalam kehidupan kita, akan berpengaruh besar dalam tindak-tanduk kita sehari-hari. www.SeminariGospel.com Mari kita perhatikan Firman Tuhan dalam AMSAL pasal 14 ayat 26-27: 14:26 Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. 14:27 Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut. Bila kita memiliki sikap hidup yang takut akan Tuhan, kita tidak akan berani sembarangan dalam kehidupan sehari-hari, karena menyadari bahwa Tuhan dapat melihat apa yang ada di dalam hati kita. Kita akan berusaha menjaga kekudusan hidup kita dan belajar terus melakukan Firman Tuhan tanpa henti. 4. Sikap hidup yang panjang sabar dan tidak iri hati: Karena kehidupan yang keras, kita sering menjadi stress dan mulai marah menghadapi berbagai hal. Bahkan, bisa muncul iri hati melihat orang yang sukses dalam pekerjaannya. Mari kita renungkan AMSAL 14:29-31: 14:29 Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. 14:30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. 14:31 Siapa menindas orang yang lemah , menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. Bila kita sabar menghadapi segala sesuatu yang kita alami dan tidak menumbuhkan iri hati terhadap keberhasilan orang lain, hati kita akan tenteram. Tuhan akan mengisi hati kita dengan kasihNya dan kita pun semakin memiliki hati yang lembut dan mengasihi orang lain. Ø © SG | JULI 2015 | 14 B Inside The Bible ALLAH TERSENYUM Bilangan 6 : 25 "Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia" aat saya mengalami pergumulan yang menyakitkan didalam hidupku, rasanya sulit bagiku untuk tersenyum. Meskipun saya tahu dari hasil sebuah penelitian, bahwa tersenyum itu baik untuk kesehatan. Dan didalam sebuah penelitian itu menunjukkan, bahwa senyum dapat mengurangi stres dan memperlambat detak jantung. Akan tetapi, ketika kita melihat orang-orang didekat kita yang kita sayangi tersenyum kepada kita, hati kita akan merasakan kegembiraan. Karena senyum mereka mengartikan, bahwa mereka akan selalu ada untuk kita, untuk memberi dukungan kepada kita akan pergumulan hidup yang sedang kita alami. Senyum pun tidak hanya baik untuk kesehatan, namun sebuah senyum yang tulus juga akan menjadi berkat bagi orang lain yang menerimanya. Tanpa sepatah kata pun, senyummu bisa menyatakan suatu kegembiraan kepada orang lain yang mengartikan kamu menyukai mereka dan senang akan kehadiran mereka. Senyum adalah rangkulan kasih yang begitu tulus tanpa sentuhan sedikit pun. Senyum juga menjadi tanda kehadiran Allah di dalam diri kita. Kita dapat melihat indikasi bahwa Allah "tersenyum" yang tercatat di kitab Bilangan : Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera (Bil 6:25-26). Kata - kata tersebut merupakan kasih karunia Allah akan hidup kita, dan permohonan agar Allah memberikan senyum kepada anak-anak Nya. Pengalaman hidup yang penuh dengan duka lara, akan sangat sulit membuat kita untuk tersenyum. Ingatlah bahwa kita dikasihi Allah. Dan ingatlah bahwa kasih karunia Allah ada untuk kita. Dia menyinari kita dengan wajah-Nya. Ø Renungan: jangan sembunyikan senyummu, karena Allah dapat menggunakan senyummu itu menjadi berkat bagi orang lain. www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 15 CHRISTIAN MOVEMENT FORUM KESOMBONGAN VS kERENDAHAN HATI GROUP FORUM: facebook.com/groups/seminarigospel/ MODERATOR: Suhut A. Simbolon, Ramli SN Harahap, Manaek Sinaga, Helene M. Thung EDITOR: Manaek Sinaga PENULIS: Suhut A. Simbolon, Ramli SN Harahap, Manaek Sinaga, Yolien Malisa, Helene M. Thung, Hernanto Tedja Mertadiwangsa, Ferrie Angeliuz, Pdt. Simon Junedy, Fernando Hurulean www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 16 Lukas 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauhjauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. " PERBEDAAN SIKAP ikap sombong vs rendah hati merupakan sikap hidup sehari-hari yang perlu diwaspadai dan dijaga sebab orang yang sombong tipis bedanya dengan orang yang rendah hati. Bisa saja melalui ucapan dan tindakan kita tampaknya merendah, tetapi tanpa kita sadari kita telah menyombongkan diri. Misalnya, di depan khalayak ramai atau di tengah ibadah ucapan syukur kita berkata dan memberi sambutan yang menjelaskan semua keberhasilan anak-anak kita, menjelaskan semua keberhasilan usaha kita, menjelaskan semua kehebatan dan karier kita yang dibungkus dalam ibadah ucapan syukur. Tampaknya memang agak rohani tetapi esensinya sebenarnya adalah kesombongan diri. Sementara, orang yang rendah hati tetap memposisikan dirinya sebagai penerima rahmat Ilahi yang tidak sempurna dan lemah. Dia merasa memperoleh segala sesuatunya karena kasih karunia Allah bukan karena kegagahan dan kehebatannya. Lukas 18:9-14 adalah perumpamaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus tentang orang Farisi dan pemungut cukai. Suatu penggambaran yang kontras antara sikap sombong dan rendah hati. Seorang Farisi dengan sombongnya menyampaikan kehebatan dan kebenarannya kepada Allah dalam doanya, sementara seorang pemungut cukai yang merasa dirinya kotor, berdosa, memohon belas kasihan Allah untuk mengampuni dirinya yang berdosa. Bila orang Farisi itu membenarkan dirinya dihadapan Allah, pemungut cukai malah merasa penuh dosa dan berharap akan belas kasihan Allah. Ada sikap manusia yang merasa sudah benar dan tidak perlu lagi memperbaiki diri. Namun, ada pula manusia yang merasa kotor, butuh dirinya diperbaiki, butuh diampuni dan dibenarkan oleh Allah. KESOMBONGAN Ada beberapa bentuk kesombongan. Misalnya, sombong karena kekayaan, sombong karena ketampanan/kecantikan, sombong karena pengetahuan, merasa dirinya lebih pandai dari orang lain. Bahkan ada juga sombong dalam kemiskinan dan kekurangan. Kesombongan juga dapat terjadi dalam perkara-perkara rohani. Manusia cenderung menjadi sombong dan suka membanggakan diri sendiri, apalagi jika ia memiliki pangkat atau jabatan yang tinggi, kekayaan, uang, dan harta yang banyak. Kesombongan terhadap orang lain terjadi ketika kita memposisikan diri kita lebih tinggi atau lebih hebat daripada orang lain. www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 17 Christian Movement Sebagai orang benar yang bekerja untuk Tuhan, sebaiknya sedikitpun pujian atau sanjungan orang lain , tidak masuk ke dalam benak kita. Karena, segalanya adalah bagi kemuliaan Bapa di sorga, sedangkan kita hanya layak sebagai alatNya, tidak layak mendapat pujian apapun, walau prestasi itu milik kita. Dasar dari kesombongan ini tidak hanya karena merasa posisi lebih tinggi dari orang lain, atau karena merasa memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain, sebab orang yang tidak punya apa-apa juga bisa sombong. Penyebab sombong itu adalah sebuah karakter/ watak yang dari beberapa faktor bisa muncul ke permukaan. Salah satu dasar orang menjadi sombong juga karena selalu mengingat-ingat suatu pujian terhadap dirinya, atau barangkali merasa tersanjung yang berlebihan. Biasanya, ketika seseorang berada di atas puncak prestasinya, ia rawan akan kesombongan karena dipuji. Oleh karena itu, orang Kristen wajib menguasai diri sedemikian rupa, menjaga telinga supaya tidak selalu terngiang-ngiang suatu kalimat yang bersifat memuji atau menyanjung, baik datang dari orang lain maupun dari diri sendiri. Sebab, hal itu bisa membuat orang menjadi sombong. Lukas 18 :9-14 Orang Farisi menggambarkan orang yang meninggikan diri dan sang pemungut cukai menggambarkan orang yang merendahkan diri merasakan kebutuhannya akan belas kasih Allah. Bentuk kesombongan yg dipertontonkan orang Farisi ialah : keinginan untuk dihargai ,merasa diri lebih benar daripada orang lain dan kecenderungan memandang rendah (underestimate) orang lain. Kesombongan adalah sifat dasar manusia yang telah jatuh. Dalam diri manusia yang telah jatuh tidak satupun yang memiliki kerendahan hati. Kesombongan, selalu memandang diri sendiri lebih tinggi daripada yang lain, akan menumbuhkan penghakiman. www.SeminariGospel.com KESOMBONGAN YANG MENINGKAT Bila seseorang tidak mawas diri, kesombongan dirinya dapat berkembang semakin kuat dan semakin parah, karena didukung situasi lingkungan. Pada awalnya dia bisa saja merasa senang dipuji, merasa pujian itu amat nikmat di hatinya. Dengan terbiasa menerima pujian, tuntutan hatinya dapat berkembang menjadi ingin dihormati. Dia merasa perlu dihormati dan sikap orang menghormatinya begitu menyenangkan hatinya. Dia merasa sebagai seorang yang hebat dan disegani, yang memang harus dihormati. Ketika perasaan nikmat akan hormat yang diterima itu semakin meningkat, hatinya pun dapat berkembang lebih jauh lagi. Dia dapat merasa sebagai seorang yang dapat mengendalikan dan menguasai hidup banyak orang, dan dia merasa perlu disembah seperti iblis yang ingin disembah. KERENDAHAN HATI Seseorang yang selalu mengalah, belum tentu orang yang rendah hati, bila dalam mengalahnya itu ia dalam hatinya merasa lebih dari orang yang membantahnya. Itu hanya ciri orang yang memang tidak suka ribut atau orang yang tidak peduli. Kerendahan hati adalah kesadaran bahwa semua hal yang ada pada diri kita berasal dari Allah, dan untuk kemuliaan Allah. 1 Korintus 4:7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya? Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! © SG | JULI 2015 | 18 Christian Movement Kerendahan-hati, tidak memandang tinggi diri sendiri, tidak akan menghakimi, akan menjadikan orang tidak merasa rendah-diri, dan menimbulkan semangat orang untuk bertumbuh dalam damai sejahtera. Orang yang rendah hati, ketika mengetahui orang lain keliru atau tidak mampu hidup sebagaimana seharusnya, ia tidak menghinanya, tetapi mendampinginya. Ia juga akan terus menyemangati dan memberi dorongan, saat seseorang bertumbuh. Orang yang rendah hati akan siap menerima teguran ketika ia melakukan kesalahan, berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Orang yang rendah hati memiliki kasih Allah yaitu tidak memegahkan diri dan tidak sombong (pada 1 Korintus 13:4b) dan mudah mengampuni orang yang bersalah kepadanya (pada Matius 6:14,15). Orang yang rendah hati memiliki kelemahlembutan sehingga ia mudah dibentuk oleh Allah. Seseorang dapat menjadi rendah hati hanya dan bila hanya ia memperhidupkan Kristus yang berhuni di dalam dirinya. Artinya, dalam hidupnya yang dimunculkan adalah pikiran dan perasaan Kristus. Jiwanya benar-benar rela dikuasai oleh Yesus Kristus. KERENDAHAN HATI DAN KELEMAHLEMBUTAN Kelemah-lembutan dan kerendahan-hati senantiasa berjalan bersama. Dalam berjalan bersama Tuhan dan memikul kuk yang Tuhan pasang pada kita, berapa kalikah kita berbantah dengan Tuhan? Tuhan hanya tersenyum. Saat karena kita membantah Tuhan dan kita jatuh dalam kesusahan, Tuhan tidak menghakimi kita, tapi mengangkat kita, menolong kita bangkit dan menuntun kita tanpa membangkit-bangkit. www.SeminariGospel.com Matius 11: 28-29 11:28 Marilah kepada-Ku , semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Tuhan Yesus memiliki sikap rendah hati yang sempurna, yang patut kita teladani. Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dengan menanggalkan segala kekayaan, kemuliaan, kekuatan, kekuasaan, kebesaran, kehormatan, kemegahan yang dimilikiNya. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan (pada Filipi 2 : 6-8) agar kita juga senantiasa merendahkan diri dan taat kepada Bapa. Karena sikap kerendahan hati-Nya yang luar biasa, Allah Bapa sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas nama. Firman Tuhan pada Yakobus 4:10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. TOKOH RENDAH HATI Ayub adalah salah satu tokoh Alkitab yang memiliki kerendahan hati. Ketika ia diizinkan Tuhan mengalami masalah bertubi-tubi, ia mengoyakkan jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujud dan menyembah. (pada Ayub 1 : 20). Sebagai pernyataan kerendahan hati, dengan mengoyak jubah yang menutupi tubuhnya, ia menanggalkan harga diri, kekayaan dan kehormatan yang ada padanya. Ia berserah sepenuhnya kepada Allah dan mengakui bahwa baik harta kekayaan maupun anak-anaknya adalah kepunyaan Allah. © SG | JULI 2015 | 19 Christian Movement Walau memiliki banyak harta kekayaan, (pada Ayub 1 : 3) tetapi ia tidak mengandalkan harta kekayaannya itu. Hatinya melekat kepada Tuhan karena ia tahu semua yang dimilikinya berasal dari Tuhan. Katanya : " Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan." ( pada Ayub 1 : 21). Setiap malam ia menguduskan anakanaknya dan setiap pagi membawa korban bakaran dihadapan Allah. (pada Ayub 1 : 4, 5). Hal ini dilakukan Ayub senantiasa (setiap hari). SOMBONG ATAU RENDAH HATI ADALAH PILIHAN Sikap sombong dan rendah hati menandakan kualitas hidup dalam Firman. Kita dapat memilih apakah ingin menjadi manusia sombong atau manusia rendah hati. Mereka yang hanya menganggap Firman hanya untuk dipelajari dan diberitakan atau dikhotbahkan akan rentan dengan kesombongan, seperti ahli - ahli Taurat, imam dan orang Farisi. Tetapi, mereka yang menjadikan Firman sebagai pedoman hidup yang harus dilakukan akan tahu membawa dirinya di hadapan Tuhan. Sehebat apapun pelayanan, karunia, atau urapan yang dimiliki seseorang, jika ia tidak menjadikan dirinya sebagai pelaku Firman, ia akan jatuh ke lobang kesombongan ini. Oleh sebab itu Daud mengatakan bahwa Firman adalah pelita agar kita tahu menjalani hidup karena terang / Firman menuntun kita. www.SeminariGospel.com Jangan bangga dengan pelayanan, karunia, urapan, dan lain-lain. Semua itu pemberian yang dapat dimiliki oleh siapa pun yang dikehendaki Tuhan. Yang Tuhan kehendaki adalah kualitas hidup yang selaras dengan FirmanNya. Hidup kita tidak hanya dinilai dengan uang atau angka. Ada yang lebih daripada itu. Dan itulah yang disebut value atau nilai kehidupan . Kasih, belas kasihan, kebaikan, keluhuran, pengertian, moral yang tinggi, visi dan impian impian kita, itulah bagian - bagian dari value yang lebih dari harta. Kekristenan berisi dengan value - nilai surgawi. Memang di dalamnya ada berkat - berkat jasmani. Tetapi, tidak satu - satunya. Jadi hidup kita tidaklah boleh bergantung atau dinilai dengan harta. Masih banyak yang lain yang harus kita nikmati dan perhatikan. Sehingga kita tidak menjadi manusia duniawi. Allah sangat menentang kesombongan. Oleh sebab itu, kita harus merendahkan diri kita, bersedia dinasihati dan mau memperbaiki diri. 1 Petrus 5:5-6 5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. " 5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. TIDAK MEMELIHARA KESOMBONGAN Seseorang yang memelihara kesombongan di dalam hatinya akan sulit mengalami pertumbuhan rohani di dalam Tuhan Yesus. © SG | JULI 2015 | 20 Christian Movement Kesombongan itu menjadi beban yang mengikat jiwanya dan semakin sulit dilepas dari kebiasaannya, sebab sering kesombongan itu hanya terjadi di dalam hatinya sendiri, tanpa mudah terlihat oleh orang lain. Dosa memukul seseorang dapat langsung terlihat dan bahkan bisa langsung mendapat hukuman melalui pengadilan setelah dilaporkan kepada polisi. Dosa itu terlihat nyata, mudah disadari dan cukup kuat mempengaruhi diri untuk bertobat dan tidak melakukan dosa itu lagi. Namun, kesombongan sering tidak terlihat langsung, dan bahkan orang yang sombong tersebut bisa tidak menyadarinya. sungguh-sungguh dan mau menyangkal diri, yaitu mematikan keinginan daging yang suka dipuji, suka dihormati. Sebab, Allah-lah pemilik kehormatan. Kita hidup untuk memuliakan Tuhan, bukan memuliakan diri. Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Sebagai seorang yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan Yesus, kita pun mau dinasihati, mau mengaku salah ketika melakukan kesalahan dan memperbaiki diri. Ø Agar dapat mengikis kesombongan dalam diri, kita harus mempelajari Firman Tuhan CHRISTIAN MOVEMENT FORUM TOPIK: KESOMBONGAN VS KERENDAHAN HATI Juni 2015 GROUP FORUM: facebook.com/groups/seminarigospel/ MODERATOR: Suhut A. Simbolon, Ramli SN Harahap, Manaek Sinaga, Helene M. Thung EDITOR: Manaek Sinaga PENULIS: Suhut A. Simbolon, Ramli SN Harahap, Manaek Sinaga, Yolien Malisa, Helene M. Thung, Hernanto Tedja Mertadiwangsa, Ferrie Angeliuz, Pdt. Simon Junedy, Fernando Hurulean www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 21 M Christian Movement foto: Donald Terrence Kamarea antangan atau masalah di dalam kehidupan ini bisa saja merupakan masalah yang besar atau kecil atau malah datangnya secara bersamaan. Di saat itu kita memerlukan sikap yang tepat untuk menghadapinya. Kalau kita ingin tahu apakah seseorang adalah 'orang besar', bukan saat orang itu dalam keadaan 'baik-baik' saja tapi justru ketika mereka dalam masa kesesakan. Orang-orang besar di dunia ini akan terlihat sikapnya ketika mereka menghadapi masalah dalam hidupnya. Mereka tidak semakin kendor tetapi justru semakin kuat. Amsal 24:10. Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. Di dalam Perjanjian Lama kita bisa melihat seorang yang kuat saat menghadapi tantangan yang besar dalam hidupnya. Kita belajar dari Musa, Orang Besar, saat menghadapi tantangan besar. Keluaran 14:5-9 Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: www.SeminariGospel.com "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?" Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya. Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan. Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka bertemu dengan masalah yang besar. Mereka dikejar oleh pasukan Firaun. Musa harus memberikan solusi untuk masalah satu bangsa besar! Keluaran 14:10-14 Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? © SG | JULI 2015 | 22 Christian Movement Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Belum selesai masalah yang satu, bangsa Israel juga menghadapi masalah-masalah yang lain. Di depan mereka ada lautan. Sedangkan di kiri-kanannya hanya padang gurun (lari ke sanapun percuma, tidak ada tempat bersembunyi.) BAGAIMANA RESPON MUSA DAN APA TINDAKANNYA MENUNJUKKAN KEBESARANNYA SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN: 1. IA MEMPERLIHATKAN KETENANGAN BUKANNYA KEGILAAN Keluaran 14:13 Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Banyak orang kehilangan akal sehatnya / kurang waras / gila ketika menghadapi tantangan yang besar. Mereka mencari jalan pintas, pergi ke dukun / paranormal (padahal dukun tidak bisa menolong dirinya sendiri), bahkan sampai bunuh diri. Tokoh yang paling kongkrit menggambarkan ketenangan di saat menghadapi tantangan yang besar adalah Yesus Kristus sendiri. Yesus Kristus tetap tenang di dalam perahu yang ditiup badai dan hampir tenggelam. Ada kekuatan di saat kita tenang. www.SeminariGospel.com Pengkhotbah 4:6 Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin. Yesaya 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, 2. IA MEMPERLIHATKAN KEYAKINAN BUKANNYA KETAKUTAN Keluaran 14:13b-14 sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selamalamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Orang besar mampu menunjukkan keyakinannya saat ada masalah. Tantangan yang besar itu ibarat suara auman singa yang menciutkan nyali kita. Tetapi saat ada tantangan janganlah takut. Taruhlah iman keyakinan kita kepada Tuhan. Ketakutan adalah ketiadaan keyakinan. Artinya semakin seseorang yakin, maka ketakutan itu semakin hilang. Dan sebaliknya jika tidak lagi ada keyakinan, maka makin sempurnalah ketakutan itu melingkupi seseorang. Seorang yang yakin bukan berarti tidak mengalami ketakutan. Tetapi mampu berjalan melewati ketakutan tersebut. Mazmur 27:3 Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya. 3. IA MEMPERLIHATKAN KEJELASAN BUKANNYA KEBINGUNGAN Keluaran 14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. © SG | JULI 2015 | 23 Christian Movement Ada sesuatu yang jelas : mereka harus tetap bergerak maju. Seringkali ketika ada tantangan besar, kita tergoda untuk tetap berhenti bahkan mundur. Tetapi pola Tuhan adalah tetap bergerak maju. Bagian kita adalah tetap maju dan bagian Tuhan adalah membuka jalan di depan kita. Mazmur 36:10 Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. Di dalam jalan Tuhan Alkitab berkata di sana ada terang. Amsal 4:18 Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jadi ketika kita berhadapan dengan tantangan yang besar dalam hidup kita jangan berhenti tetapi maju saja karena kita akan semakin mengerti nanti sewaktu kita melaluinya. 4. IA MEMPERLIHATKAN KEMAMPUAN BUKANNYA KEKIKUKAN Keluaran 14:21-22 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Allah sudah mendelegasikan otoritas-Nya bagi kita, itu sebabnya kita sudah memiliki segala kemampuan yang dibutuhkan. Potensinya sudah ada dan memberikan potensi adalah bagian Tuhan. Mengubah potensi menjadi kompetensi (kemampuan) adalah bagian kita. Seringkali tekanan atau tantangan akan membuat potensi kita yang terbaik keluar. www.SeminariGospel.com Keluaran 14:21-28 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka--segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda-sampai ke tengah-tengah laut. Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir." Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. Musa dan bangsa Israel perlu melewati tantangan besar ini supaya mereka dapat melihat mujizat laut terbelah. Tidak ada mujizat besar tanpa ada tantangan besar. Ø © SG | JULI 2015 | 24 M Christian Movement foto: karya Manaek Sinaga Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. (Amsal 15:13) aya menemukan ada banyak anak muda yang terus-menerus mengasah pikiran dan keterampilan mereka, namun tidak menjaga hati mereka dengan baik. Padahal kemenangan maupun kekalahan kita di dalam kehidupan sangat ditentukan oleh kondisi hati kita. "Heart attack” merupakan sumber dari sebagian besar permasalahan manusia. Sebagai istilah medis, "heart attack” biasa diartikan sebagai serangan jantung, namun dalam konteks ini, artinya: serangan hati. "Heart attack” diakui oleh masyarakat sebagai salah satu pembunuh nomor satu di dunia. Begitu juga dengan strategi yang iblis lakukan untuk menghancurkan hidup kita. Ia berusaha mati-matian untuk menyerang hati kita karena ia tahu waktu ia berhasil menghancurkan hati kita, maka ia akan berhasil menghancurkan hidup kita. Jika ia berhasil mengacaukan hati kita, maka ia akan berhasil mengacaukan pelayanan, keluarga, studi, karir maupun hidup kita. Semua masalah di dalam kehidupan ini merupakan bentuk serangan hati. Dengan berbagai cara iblis membuat anak-anak Tuhan kehilangan semangat, sehingga tidak membahayakan iblis dalam tindak-tanduknya di dunia. www.SeminariGospel.com Hari-hari ini ada banyak anak Tuhan yang sedang koma akibat serangan hati. Patah hati, sedih hati, luka hati, sakit hati, tawar hati, ... merupakan sebagian dari cara-cara yang iblis gunakan untuk mengalahkan kita. Ingat, ketika Anda sakit, Anda menjadi lemah!!! Bagi orang yang lemah, masalah kecil terasa berat. Goncangan kecil jadi terasa keras. Orang yang lemah menjadi tidak becus melakukan suatu tindakan yang biasa sekali pun. Contohnya pada waktu badan saya lemah karena sakit, sampai dua kali handphone terjatuh dari tangan saya. Contemporary English Version menerjemahkan ayat di atas demikian: "Kebahagiaan membuatmu tersenyum, tapi dukacita dapat menghancurkanmu.' Bagi semua yang sedang mengalami serangan hati, segeralah bangkit. Bereskan kebencian dengan pengampunan; bereskan dosa dan kesombongan dengan pertobatan. Jangan lupa untuk melakukan serangan balik kepada si iblis. Tunjukkan kepadanya bahwa Anda adalah pahlawan yang sejati!!! Kondisi hati Anda akan menentukan kemenangan dan kekalahan Anda dalam menghadapi segala pergumulan hidup. Ø © SG | JULI 2015 | 25 M Christian Movement OLEH EV. PHILIP PATTIASINA foto: Donald Terrence Kamarea pakah Anda pernah marah? Disertai dengan mata yang memerah, wajah yang juga tidak kalah merahnya dan mulut yang bergetar? Jika Anda pernah mengalaminya, atau bahkan sementara Anda membaca artikel ini Anda sedang melakoni penggalan kalimat di atas, jangan tinggalkan tulisan ini dulu, karena sesuatu yang baik perlu Anda ketahui bahwa Anda adalah pribadi yang normal. Kemarahan adalah perasaan kuat yang ditanamkan secara Ilahi sehingga dapat digunakan untuk maksud yang membangun atau sebaliknya merusak. Ketika seseorang dilecehkan, diabaikan, dikecewakan, disalah mengerti dan dihina, maka saat itu akan menjadi saat di mana sumbu panas yang menyala dan mengalir keluar dari dalam dirinya akan menghasilkan ledakan kemarahan. Kemarahan tidak akan menjadi masalah jika alasannya Ilahi. Yang terpenting adalah apakah motivasi kemarahan Anda itu? Yesus adalah contoh yang tepat mengenai kemarahan yang benar. Banyak orang bertanya dan mungkin pernah ada dalam benak pikiran Anda: Apakah marah itu adalah dosa? Apakah kemarahan bisa menolong? Apakah semua kemarahan adalah dosa? Matius 21:12-13 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan mejameja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Efesus 4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu Apakah Yesus punya kelemahan karakter? Apakah Ia kehilangan penguasaan diri? Apakah Yesus berdosa? Jawabannya: Tidak!! Matius 5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Ada dua pelajaran yang bisa kita dapatkan dari cerita tersebut: Kemarahan adalah ekspresi kasih jika alasannya benar. Yesus mempunyai alasan yang tepat ketika Ia marah. www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 26 Christian Movement Yesus ingin menjaga nilai-nilai yang benar dalam rumahNya. Kemarahan itu bukan perasaan yang berdosa. Semua perasaan adalah pemberian Tuhan. Tidak ada piano yang buruk bunyinya, tetapi pemain piano yang buruk memainkannya. Setiap bayi lahir dalam dunia ini dengan emosi kemarahan. Jika Anda terlambat memberikan ia susu, maka nantikanlah beberapa saat lagi, ia akan menangis keras yang menandakan bahwa ia marah atas keteledoran Anda itu. Hmmm...bagaimana jika ia telah berumur 30 tahun? Ia seharusnya menguasai kemarahannya, dong. ADA DUA JENIS KEMARAHAN YANG DAPAT MERUSAK: 1. KEMARAHAN YANG TIDAK TERKENDALI Kemarahan yang tidak terkendali adalah dosa. Biasanya dosa selalu menghasilkan hal-hal yang buruk misalnya, memukul tembok sampai tangan berdarah, menendang mobil sampai penyok, mengeluarkan perkataan kasar dan kotor. Para dokter mengatakan bahwa kemarahan yang tidak terkendali melepaskan racun-racun kimia yang menyebabkan penyakit seperti kanker dan jantung. Kemungkinan orang yang marah terkena stroke lebih besar daripada orang yang damai hatinya. Kemarahan juga mengakibatkan penyakit maag. Ketika Anda marah, Anda berdosa karena Anda mendatangkan penyakit yang akan membunuh diri Anda sendiri. Kemarahan yang tidak terkendali akan menghancurkan masa depan Anda. Musa, setelah menyelesaikan petualangannya memimpin umat Israel, akhirnya tidak dapat masuk ke tanah perjanjian hanya karena marah. Ia marah dan akhirnya membunuh orang Mesir. Ia marah dan menghancurkan loh batu. Ia marah dan memukul batu karang yang seharusnya menurut perintah Tuhan, Musa cukup berbicara kepada gunung batu itu. Masih di bagian awal kisah yang ada dalam Perjanjian Lama, Alkitab. Kain menghancurkan masa depan hidupnya karena kemarahan yang berujung pada pembunuhan terhadap adik kandungnya sendiri, Habel. www.SeminariGospel.com Apakah ini kebetulan atau tidak, tetapi mungkin Anda bisa mengambil hikmahnya, Anger (marah) hanya satu huruf lebih pendek dari Danger (bahaya). 2. KEMARAHAN YANG SALAH ARAH Kapan kemarahan itu menjadi salah arah? Jawabannya ialah ketika Anda marah tanpa sebab yang pasti. Adalah salah saat Anda menjadi pahit hati dan benci sehingga mengucapkan kata-kata yang penuh dengan kebencian kepada orang lain. Amsal 15:18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. Amsal 21:19 Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah. Anda sebaiknya tidak mengakhiri bacaan ini tanpa menyelesaikannya untuk menemukan solusi dari hal di atas. Tidak ada yang salah jika Anda harus sedikit lebih rohani di antara komunitas Anda. Sementara banyak orang mencari solusi menurut pemikiranpemikirannya sendiri, namun Anda telah menemukan jawaban yang pasti melalui Firman yang berasal dari Tuhan. Bagaimana Anda dapat mengendalikan kemarahan yang tidak terkendali dan salah arah? 1. PENUH DENGAN ROH Galatia 5:22-25 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang halhal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 2. BELAJAR UNTUK MEMAAFKAN Amsal 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran. © SG | JULI 2015 | 27 Christian Movement 4. BELAJARLAH TERTAWA Nehemia 8:10c Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu! Amsal 16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. Apakah seseorang pernah melukaimu 10 tahun yang lalu dan Anda sulit melupakannya? Belajarlah memaafkan. Dipastikan Anda akan bahagia. "Pernikahan yang bahagia menuntut seorang suami yang tuli dan seorang istri yang 'buta' terhadap pelanggaran pasangannya." 3. JANGAN BERTEMAN DENGAN ORANG YANG LEKAS MARAH Amsal 22:24-25 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri. Firman di atas adalah bentakan keras bagi Anda jika Anda tidak ingin salah. Jangan bergaul dengan orang yang mudah marah dan jangan pacaran dengan orang yang mudah marah. www.SeminariGospel.com Tidak heran banyak program TV yang bertemakan humor itu menjadi idola para penggemar acara-acara TV. Salah satu program talk show yang dikemas dengan nuansa humor, "Empat Mata", yang tayang di salah satu TV swasta di Indonesia pernah mendapatkan rating tertinggi. Dipastikan orang yang menonton acara tersebut pasti tertawa, lepas dari pesan apa yang dibawakannya. Tertawa adalah obat penawar kemarahan yang tidak terkendali dan salah arah. Bahkan tertawa bisa menjadi obat bagi kesehatan. Ø Amsal 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Only the prayer which comes from our heart can get to God’s heart (C. H. Spurgeon) Hanya doa yang berasal dari hati kita yang bisa masuk ke hati Tuhan (C. H. Spurgeon) © SG | JULI 2015 | 28 P Pemuridan oleh Mey Lindawati Wijaya Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian? (2 Korintus 2:15-16) aat kita melewati jalan di depan pabrik coklat, kita bisa mencium aroma coklat yang sungguh harum. Namun, kalau kita melewati jalan itu sebelum pabrik coklat memulai proses produksi, aroma tersebut tidak menyebar di udara dan tidak tercium oleh kita. Apakah pabrik itu kosong? Tidak. Biji coklat yang menjadi bahan bakunya tersedia di dalam pabrik. Persediaan coklat hasil produksi pabrik pun ada. Tetapi, mengapa aroma coklat itu tidak muncul? Karena aroma itu hanya akan muncul ketika proses pemasakannya dimulai. Hidup kita juga demikian. Hidup kita bisa mengeluarkan bau yang harum, justru saat kita sedang mengalami proses kehidupan itu. Ketika harus berkorban atau sedang berjuang sendirian, di saat itulah kita sedang diproses untuk mengeluarkan aroma ketangguhan. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. (1 Petrus 5: 10) www.SeminariGospel.com Ketika usaha keras kita tidak dihargai, ketika maksud baik kita disalah mengerti, kita sedang diproses untuk mengeluarkan aroma ketulusan dan kerendahan hati. Saat dicurangi atau dikhianati, kita diproses untuk mengeluarkan aroma kasih. Menjalani proses kehidupan memang tidaklah mudah. Karena itu, Paulus berani berkata bahwa kehidupannya adalah bau yang harum dari Kristus bagi banyak orang. Mengapa Paulus bisa memancarkan bau yang harum dari Kristus? Karena sebelumnya ia telah mengalami berbagai macam proses kehidupan dan ia belajar setia kepada Allah di dalam menjalani proses tersebut. Saat proses itu terjadi,hal itu sering tidak menyenangkan bagi daging kita. Bahkan, sepertinya daging kita ingin berontak terhadap proses tersebut. Meskipun demikian, bersediakah kita menjalani proses itu dengan tekun hingga akhirnya kita dapat mengeluarkan bau harum yang menyukakan hati Tuhan? Ø Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. (Ibrani 12 :11) © SG | JULI 2015 | 29 P Pemuridan foto: Donald Terrence Kamarea ersyukurlah kita punya Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Kasih serta Maha Pengampun. Walau berkuasa, Dia rela merendahkan diri untuk datang ke dunia menjadi manusia biasa. Dia rela dihina, dicaci-maki, disakiti, bahkan Dia rela mati untuk menolong dan menebus semua kesalahan serta dosa kita. Bahkan, karena KasihNya, Dia juga berdoa dan mengampuni orang-orang yang telah menyakitiNya. Tiada Kasih yang seperti Dia. KasihNya seperti aliran sungai yang tiada hentinya. Bersukacitalah oleh pengorbanan serta anugerahNya. Kita yang tidak layak, telah Dia layakkan. Dia telah anugerahkan Jalan Keselamatan kepada siapa saja yang percaya kepadaNya. Yang Dia inginkan adalah kesadaran dan pertobatan kita, bukan penghukuman atas kita. Marilah kita ikuti teladan yang telah Dia ajarkan dan berikan, taati semua Firman serta lakukan semua perintah-perintahNya. Jauhi semua kejahatan dan kelaliman serta kemaksiatan. Tetapi, jangan segan-segan untuk melakukan kebaikan dan kebenaran serta kebajikan. Ø Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosadosa kita. ( 1 Yoh 4 :10) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. (1 Yoh 4 : 19). Berbahagialah oleh KasihNya yang begitu besar kepada kita. foto: Donald Terrence Kamarea www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 30 P Pemuridan oleh Ramli SN Harahap foto: Donald Terrence Kamarea Yesaya 59:1-2 (TB) "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." Isaiah 59:1-2 (NET) "Look, the Lord’s hand is not too weak to deliver you; his ear is not too deaf to hear you. But your sinful acts have alienated you from your God; your sins have caused him to reject you and not listen to your prayers" ertolongan Tuhan selalu tersedia bagi orang percaya. Persoalannya, pertolongan Tuhan itu terhambat kita terima karena faktor kelemahan kita sendiri. Tangan Tuhan siap sedia menyelamatkan hidup kita. Dia selalu mendengar setiap keluhan kita. Apa saja penghalang pertolongan Tuhan turun atas kita? Pertama, karena kejahatan kita. Allah menunda pertolongan-Nya bagi kita karena kejahatan yang kita lakukan baik kepada manusia, maupun alam sekitar kita. Hidup yang merusak hubungan sesama manusia, yang merusak alam sekitar, adalah bentuk kejahatan di mata Tuhan. Apalagi jika tindakan kita membuat kehilangan hak hidup orang lain, seperti korupsi, ketidak-adilan, pemerasan, pencurian, pemerkosaan, perampokan, dan lain-lain adalah kekejian di mata Tuhan. Hidup yang seperti ini akan menjadi penghalang keselamatan bagi hidup kita. www.SeminariGospel.com Bisa saja secara duniawi hidup kita mewah dan berkecukupan, tetapi sebenarnya kita tidak memiliki kehidupan yang kekal. Kedua, karena dosa kita. Upah dosa adalah maut dan kematian. Bagi Tuhan tidak ada dosa kecil dan besar. Pencuri uang seribu rupiah sama upahnya dengan pencurian satu milyar rupiah, yaitu maut. Bagi Tuhan, tidak ada bohong putih dan bohong hitam, upah kedua kebohongan itu adalah maut. Dosa adalah penghancur masa depan. Karena dosa, manusia terpisah dengan Tuhan. Agar pertolongan Tuhan bisa kita terima, maka usahakanlah hidup kita terhindar dan tidak melakukan kejahatan dan dosa. Memang sebagai manusia biasa kita cenderung melakukan kejahatan dan dosa. Karena itulah, setiap saat kita meminta hikmat dan kekuatan kepada Tuhan agar mampu melawan segala kejahatan dan dikuatkan melakukan segala hal yang baik. Ø © SG | JULI 2015 | 31 P Pemuridan ndaikata seekor domba hidup di tengahtengah serigala, pernahkah kita membayangkan betapa risau dan cemasnya domba itu? Setiap hari ia hidup dalam ketakutan, merasa was-was, gelisah, bahkan gemetar menghadapi serigala-serigala itu, tentu sangatlah tidak nyaman. Tetapi TUHAN YESUS mengutus domba ke tengah-tengah serigala. Dia tidak mengutus domba ke tengah-tengah domba. Hal itu menandakan domba yang diutus bukan untuk hidup nyaman, bukan untuk bersantaisantai menikmati hidup, tetapi risau, cemas, gelisah, takut, itu bahkan wajar bagi TUHAN YESUS. Matius 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”. Sebab demikianlah supaya penyertaan TUHAN YESUS sempurna. Jika orang hanya hidup nyaman, hidup bersantai-santai, tanpa menghadapi tantangan yang jahat di sekitarnya, tanpa perkara-perkara, mungkinkah ia membutuhkan penyertaan TUHAN YESUS? Apa yang harus disertai? Jika pun ia membutuhkan, baginya hanya pelengkap saja, tidak sebanding dengan orang yang benar-benar hidup di tengahtengah ancaman. Daud seringkali merasa jiwanya terancam, sejak ia mengalahkan Goliat, dapat dipastikan hidupnya tidak pernah nyaman, walau kemewahan istana mengelilinginya. www.SeminariGospel.com Walau harta duniawi berlimpah, tetapi musuh juga sebanyak hartanya! Daud menyadari ia bagai hidup di tengah-tengah serigala, di tengah-tengah musuh, maka demikianlah perlindungan TUHAN sempurna! Mazmur 18:30 "Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya." Jadi, tidaklah mengherankan, kita yang diutus oleh TUHAN YESUS tetapi hidup kita kok tidak nyaman? Ada saja perkara yang datang, ada saja ujian yang harus dihadapi, ada saja serangan dari orang yang iri hati, ada saja berbagai perkara yang berusaha menghambat iman kita, dan menghalangi pemberitaan Injil. Hal itu wajar, karena kita diutus di tengah-tengah serigala! Maka demikian jika kita merasa takut, gelisah, cemas, risau, justru perasaan itulah yang dipakai oleh TUHAN untuk membuat kita semakin dekat kepada-Nya. Supaya kita bersandar sepenuh hati kepada kekuatanNya, akan penyertaan-Nya yang sempurna! Sama seperti Daud bukan? Demikianlah kita jangan putus asa, jangan juga mengeluh, karena kita tahu, perasaanperasaan itu justru membuat kita mengandalkan TUHAN YESUS. Nanti juga hadir kenyamanan bagi kita, kenyamanan yang tiada tara di sorga kelak. Disitu hanya ada BAPA, YESUS dan malaikat-malaikat serta domba-domba Bapa yang setia, di tengah-tengah itu kita hidup nyaman selamanya. Ø © SG | JULI 2015 | 32 PUISI KRISTIANI CINTA TIADA HABISNYA OLEH LINA VERAWATI www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 33 THE CORE MENDALAMI INTI KEKRISTENAN www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 34 foto: Manaek Sinaga C The Core YESUS KRISTUS foto: Donald Terrence Kamarea Yohanes 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. ernahkah anda memasukkan ikan yang masih hidup ke dalam freezer? Tentu saja tidak! Hanya ikan yang sudah mati yang akan perlu dimasukkan ke dalam freezer, agar ikan itu tidak membusuk. Mengapa begitu? Ikan yang hidup akan tetap segar selama ia ada di dalam air, karena ikan yang hidup terkoneksi dengan sumber kehidupannya,yaitu air. Contoh lain adalah perangkat elektronik. Jika perangkat elektronik tidak mendapatkan pasokan listrik, www.SeminariGospel.com maka perangkat itu tidak akan berfungsi sama sekali. Itulah analogi sederhana untuk menggambarkan pentingnya kita tetap terhubung dengan "Sumber Kehidupan" kita. Melalui perumpamaan pokok anggur yang benar,Tuhan Yesus menggambarkan betapa pentingnya kita tetap terhubung dengan Tuhan sebagai Sumber Kehidupan. Rantingnya akan tetap segar dan hidup, jika tetap menempel pada pokok anggur. © SG | JULI 2015 | 35 The Core Yohanes 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah rantingrantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 1 Yohanes 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Sebaliknya, ranting yang terlepas dari pokok anggur pasti akan layu dan akhirnya mati. Jika kita berada di dalam Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus di dalam kita, maka kehidupan rohani kita akan tetap segar, bertumbuh dan akan terus berbuah. Hidup yang terputus di luar Tuhan Yesus berarti kita tidak terkoneksi dengan Sumber Kehidupan.Ujung-ujungnya adalah kelayuan dan kematian rohani. Akhirnya di luar Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Itulah peringatan tegas untuk kita sebagai rantingnya. Hanya orang yang terlalu naif dan sangat sombong yang menganggap dirinya bisa berbuah dari dirinya sendiri tanpa menempel ke Sumber Kehidupan. Jika kita adalah ikan, yang perlu dilakukan adalah masuk ke dalam air. Jika kita adalah perangkat elektronik, yang perlu kita lakukan adalah terhubung dengan arus listrik. Dan, jika kita adalah ranting, yang perlu kita lakukan adalah menempel pada pokok anggur. Jika kita umat Tuhan, yang kita perlukan adalah tinggal di dalam Tuhan Yesus. Dan, Tuhan Yesus tinggal di dalam kita. www.SeminariGospel.com 1 Yohanes 3:24 Barangsiapa menuruti segala perintahNya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Tuhan Yesus Kristus mencintai anda dan keluarga. Ø God's commands are designed to guide you to life's very best (Henry Blackaby) Perintah Tuhan ditujukan untuk menuntun anda menuju kehidupan yang paling baik (Henry Blackaby) © SG | JULI 2015 | 36 C The Core MERAGUNAKAN "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12) foto: Donald Terrence Kamarea Apakah anda meragukan keselamatan anda karena anda merasa tidak layak? Firman mengatakan, " Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9) anyak umat kristen yang meragukan keselamatannya dan merasa tidak berharga untuk berseru kepada Allah. Namun, Allah menantikan dengan tangan terbuka, agar kita boleh menyerahkan segala keraguan kita kepada-Nya, dan kembali kepada iman percaya kita yang semula kepada-Nya, karena rasa ragu yang memenuhi hati dan pikiran akan menjadikan kita sengsara. Kita dapat mengusir iblis keraguan di dalam diri kita dengan mengikuti peringatan Rasul Paulus pada kitab Efesus berikut: Efesus 6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis www.SeminariGospel.com Efesus 6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan juga pernyataan akan kekuatan Allah dalam Injil di kitab Roma, "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya," (pada Roma 1:16) Sudahkah anda percaya kepada Tuhan? Sudahkah anda menyerahkan diri kepadaNya? Allah adalah Allah pengasih serta adil. Ia menginginkan anak-anak-Nya mempercayaiNya, mengetahui bahwa Ia menerima kita apa adanya dan siap mengampuni kita ketika kita memohon kepada-Nya. Ada kuasa yang menyelamatkan di dalam darah Tuhan Yesus Kristus. Dialah sumber penghiburan kita, yang Mahakuasa dan yang tidak pernah berubah. Ø © SG | JULI 2015 | 37 C The Core MENDERITA KARENA BERBUAT BAIK oleh|Johan ST foto: Donald Terrence Kamarea i dunia ini banyak terjadi hal-hal yang tidak terduga. Manusia hanya bisa merencanakan sesuatu, tetapi belum tentu bisa terlaksana jika tanpa seizin Tuhan. Jika orang jahat melakukan kejahatan, lalu tertangkap dan harus menderita, itu adalah hal yang wajar. Sebaliknya, jika seseorang melakukan perbuatan baik, tetapi harus menderita, kata orang dunia, hal itu tidak wajar. Jika Tuhan mengizinkan, mau atau tidak mau kita harus menjalani penderitaan. Mungkin Tuhan sedang menguji ketabahan kita, atau mungkin Dia sedang memproses kita agar kita bisa naik ke level yang lebih tinggi. Jangan takut melakukan kebaikan maupun kebenaran, walau harus menderita sekalipun, jika hal itu dikehendakiNya. Jangan takut melakukan kebajikan, jika hal itu bisa menolong seseorang. Lakukan saja apa yang bisa kita lakukan, dan biarkan Tuhan melakukan apa yang menjadi bagian Tuhan. Dia yang Maha Tahu, pasti tahu apa yang sedang terjadi. Dia tahu apa yang kita lakukan. Segala sesuatu tidak mungkin bisa terlepas dari pandangan mata Tuhan yang setiap saat mengawasi kita. Ø Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat. (1 Petrus 3 :17). foto: Manaek Sinaga www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 38 "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur" (Kolose 4:2) foto: Veronica INTIM BERSAMA ALLAH foto: Donald Terrence Kamarea oa itu penting, tetapi tidak disukai oleh orang Kristen, termasuk Anda! Maaf, sebelum Anda marah kepada saya, coba hitung berapa menit atau detik waktu yang Anda gunakan untuk berdoa pada hari ini? Bandingkan dengan waktu yang Anda gunakan untuk menonton televisi atau membaca koran. Hasilnya dapat membuat Anda tersipu malu. Ya....! Saya juga malu pada diri saya sendiri. Malu kepada Tuhan! Doa adalah kekuatan orang benar. Doa itu seperti kita mengisi lagi "baterai" rohani yang mulai habis dayanya. Dan, di dalam doa, rohani kita akan disegarkan kembali. Tetapi kenyataannya kita tidak mau berdoa, atau berdoa tetapi asalasalan. Semuanya dilakukan dengan instan dan tergesa-gesa. Sekarang, mari kita coba belajar bertekun di dalam doa. Ambillah waktu-waktu khusus untuk bertemu dengan Tuhan di dalam doa kita. Jangan sok rohani dengan mengatakan bahwa kita bisa berdoa sambil berjalan atau minum kopi. Seolah-olah kita berkata, "Tuhan, maaf ya saya lagi sibuk. Kita bicara santai saja sambil saya menyelesaikan tugas saya. Anggaplah ini rumah-Mu sendiri." Allah dianggap tamu yang tidak penting. www.SeminariGospel.com Ia seperti seorang tukang ledeng yang disapa dengan basa-basi lalu dibiarkan seorang diri, sedangkan kita sibuk dengan urusan kita sendiri. Doa itu sebenarnya bersifat intim. Komunikasi di dalam doa itu membangun keintiman antara Allah dengan manusia. Rahasia ini disingkapkan dalam kitab Kidung Agung. Dahulu saya tidak mengerti mengapa kitab yang "agak vulgar" ini ada dalam jajaran kitab kudus lainnya. Apakah Tuhan tidak salah menaruh kitab ini? Setelah sekian lama, saya mendapat pengertian bahwa Kitab Kidung Agung merupakan refleksi dari keintiman antara Allah dengan umat-Nya. Bukankah gereja digambarkan sebagai mempelai Kristus? Yesus Kristus adalah kekasih jiwa kita. Bangunlah kasih yang dalam antara kita dengan Calon Mempelai kita supaya kita merasakan kehangatan cinta ilahi. Ini membutuhkan kesetiaan dan kedisiplinan kita berdoa dan membangun komunikasi. Ø Refleksi: Membangun keintiman dengan Allah hanya dapat dilakukan melalui komunikasi yang konstan, dan doa adalah salah satu cara ke arah itu. Mari kita luangkan waktu yang cukup panjang untuk bersekutu dengan Allah di dalam doa, maka hidup kita akan berubah. © SG | JULI 2015 | 39 CHANGE foto: Manaek Sinaga Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." (2 Raja-Raja 5:3). aaman, panglima raja Aram, kena sakit kusta. Mukanya yang murung menarik perhatian seorang gadis kecil tawanan dari Israel yang bekerja sebagai pelayan di rumah Naaman. Gadis kecil itu bersaksi tentang nabi Elisa kepada istri Naaman. Hal ini menunjukkan bahwa ia adalah seorang saksi Allah yang berani mengambil risiko menyaksikan imannya tentang Allah Israel kepada Naaman dan keluarganya. Apa yang dilakukan gadis kecil ini sudah tentu sangat mengandung risiko, karena jika Naaman ternyata tidak sembuh, maka kesaksiannya bisa dianggap sebagai kebohongan besar yang bukan hanya mempermalukan reputasi Allah Israel di mata raja Aram, tetapi juga dapat membuat nyawa gadis kecil itu ikut dipertaruhkan. www.SeminariGospel.com Namun ternyata Allah sungguh-sungguh menyembuhkan Naaman melalui nabi Elisa, sehingga dari mulut Naaman sendiri keluarlah sebuah pengakuan "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel" (pada 2 Raja-Raja 5:15). Untuk bersaksi, kita butuh keberanian dan juga siap untuk menanggung risiko yang mungkin akan terjadi. Dan, dari Firman Tuhan yang kita bahas ini, kita dapat menarik pelajaran bahwa walaupun setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi saksi Kristus, namun tidak semua orang percaya bersedia memenuhi panggilan tersebut. Apakah kita juga demikian? Ø Dependence upon God makes heroes of ordinary people like you and me! (Bruce Wilkinson) Ketergantungan kepada Tuhan menciptakan pahlawanpahlawan dari orang-orang biasa seperti anda dan saya! (Bruce Wilkinson) © SG | JULI 2015 | 40 CHANGE foto: Manaek Sinaga aulus adalah seorang Yahudi yang sangat giat bekerja bagi Allah, menurut hukum nenek moyang Yahudi. Alkitab menuliskan bahwa Paulus menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan ditangkap dan diserahkannya ke dalam penjara. (pada Kisah Para Rasul 22 :3-4). Paulus mengaku bahwa ia tadinya seorang penghujat, seorang penganiaya, seorang yang ganas dan paling berdosa (pada Timotius 1 : 13 - 16) tetapi karena kasih karuniaNya, Yesus mengubah hidup Paulus. Banyak perkara besar dan ajaib telah dilakukannya sehingga membuat banyak orang menjadi heran akan perubahan hidupnya yang luar biasa. Ia menjadi teladan bagi banyak orang, sehingga mereka menjadi percaya kepada Yesus. Yang membuat Paulus berdampak bagi orang lain adalah : www.SeminariGospel.com 1. Perjumpaan Pribadi Dengan Yesus: Dalam perjalanannya ke Damsyik, Paulus berjumpa dengan Yesus sebagai langkah awal pertobatannya (pada Kisah Para Rasul 9 : 3-6). Pada saat itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilinginya dan cahaya itu membuat Paulus tiga hari lamanya tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Ketika Ananias menumpangkan tangannya ke atas Paulus, seketika itu juga seolaholah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis dan setelah makan, pulihlah kekuatannya. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam hidup Paulus. Paulus yang tadinya seorang penjahat, berubah menjadi pemberita Injil yang militan. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. (pada Kisah Para Rasul 9 : 20). Paulus semakin besar pengaruhnya, sehingga membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias. ( pada Kisah Para Rasul 9: 22) © SG | JULI 2015 | 41 CHANGE Hati dan rohnya bergejolak dan bersemangat untuk mengenal Tuhan Yesus daripada mengurus perkara-perkara lahiriah dan juga memberitakanNya kepada orang lain. Perubahan hidup Paulus inilah yang berdampak bagi orang lain. Kita adalah orang-orang berdosa yang tidak layak di hadapanNya, tetapi Tuhan Yesus punya cara tersendiri kepada setiap pribadi untuk memproses dan mengubah kita menurut kehendakNya agar layak melayani pekerjaanNya di dunia ini. 2. Hidup Dalam Kebenaran: Perubahan hidup yang sesungguhnya bukan bersifat sementara tetapi terusmenerus. Proses itu dialami oleh Paulus, sehingga hidupnya memberi dampak bagi orang lain. Paulus dengan tegas menasihatkan "turutilah teladanku" (pada 1 Korintus 4 :16). Paulus sangat antusias untuk memberi pengaruh kepada siapapun tentang Yesus Kristus. Hidup dalam kebenaran akan memberi pengaruh bagi orang di sekitar kita dan juga bagi dunia. Semua orang, yang telah menerima Yesus, telah di merdekakan dari dosa, dan menjadi hamba kebenaran yang membawa kepada pengudusan dan kesudahannya ialah hidup yang kekal. Kesimpulannya : Orang yang mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus, hidup dalam kebenaran dan hidup dipenuhi Roh Kudus akan berdampak bagi orang lain. Bagaimana dengan kita? Apakah hidup kita sudah berdampak bagi orang-orang yang ada di sekitar kita? Ø 3 Hidup dipenuhi Roh Kudus Ketika Ananias menumpangkan tangan ke atas Paulus, Paulus dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus (baca Kisah Para Rasul 9 : 17) sehingga dengan penuh keberanian ia mengajar di Damsyik dan Yerusalem dalam nama Tuhan Yesus (baca Kisah Para Rasul 9 : 27, 28) dan jumlah mereka makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. Paulus yang tadinya seorang penjahat mengalami perubahan pola pikir yang luar biasa.Ia mengalami kebangunan rohani saat dipenuhi Roh Kudus. www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 42 M Divine Marriage PASANGAN BARU o leh|Hernanto Tedja Mertadiwangsa "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu" (Kej 2:24-25) ehidupan suatu pernikahan adalah kehendak Tuhan. Ada beberapa hal yang menarik untuk disimak tentang pernikahan. Yang pertama adalah bahwa pernikahan adalah kehendak Tuhan. Yang kedua, seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang berasal dari "tulang rusuknya" sendiri. Tulang rusuknya sendiri, memiliki pengertian akan adanya satu aliran kehidupan yang sama di dalamnya. Baik aliran kehidupan dalam laki-laki maupun aliran kehidupan dalam tulang rusuknya. Tulang rusuk saya, bertumbuh karena adanya aliran kehidupan dalam saya yang bukan hanya menumbuhkan bagian-bagian lain dari tubuh saya, akan tetapi juga tulang rusuk saya. Di dalam saya, ada aliran-aliran kehidupan, akan tetapi tentulah mustahil aliran-aliran kehidupan di dalam saya, mampu menumbuhkan atau menjadikan hidup bagian-bagian tubuh orang lain. Aliran-aliran kehidupan menunjukkan suatu keadaan tentang bagaimana saya dapat menjadi hidup. www.SeminariGospel.com Tanpa adanya aliran-aliran kehidupan di dalam saya, tentu mustahil saya hidup. Saya hidup, karena adanya aliran-aliran kehidupan di dalam saya. Tuhan mengatakan bahwa pasangan hidup saya adalah dia yang memiliki aliran-aliran kehidupan yang sama dengan saya. Di sini kita melihat bahwa bahwa bila aliran-aliran kehidupan pasangan saya atau calon pasangan saya tidak sama dengan aliran-aliran kehidupan di dalam saya, itu bukanlah kehendakNya. "Orang benar akan hidup oleh iman"(Roma 1:17) Firman Tuhan mengatakan bahwa saya akan hidup oleh iman. Berarti, kalau tidak ada iman, tentunya saya tidak akan menjadi hidup. Dari sini, kita tahu bahwa aliran-aliran kehidupan yang mengalir di dalam saya, yang menjadikan saya hidup, adalah iman, bukan yang lain. © SG | JULI 2015 | 43 Divine Marriage Bisa jadi yang mengalir adalah sesuatu "yang lain”. Akan tetapi, bila aliran "yang lain", yang menjadikan saya "hidup", maka saya tidak lagi hidup sebagai orang benar. Karena jelas Tuhan mengatakan, "Orang benar akan hidup oleh iman". Jadi, bila saya adalah orang benar, maka aliran-aliran kehidupan di dalam saya, yang menjadikan saya hidup, adalah iman. Karena itu, pasangan hidup saya yang harus ada dalam kehidupan saya, haruslah juga orang yang memiliki aliran-aliran kehidupan yang sama dengan saya: iman yang sama. Selanjutnya dikatakan, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya". Sebetulnya ini lebih tepat dikatakan bahwa keduanya meninggalkan ayah dan ibunya. Meninggalkan ayah dan ibunya, berarti memutus segala bentuk ikatan: keuangan, emosi dan lain-lain. Ini bukan berarti hubungan dalam segala bentuk seperti kasih sayang, hormat, kepedulian, juga diputus. Bukan itu maksudnya. Yang sedang kita renungkan adalah kehidupan pasangan suami-istri. Segala pengaruh dari ayah dan ibunya harus ditinggalkan. Sekarang pasangan baru ini harus berfokus kepada kehidupan mereka sebagai pasangan yang bersandar pada aliran-aliran kehidupan yang sama yang ada di dalam mereka. Pengaruh orang tua tidak boleh masuk dalam kehidupan mereka. Misalnya, seorang suami berkata kepada istrinya, "Dulu setiap aku bangun pagi, ibu selalu sudah menyiapkan kopi dan roti untukku, kok kamu tidak ya?". Atau seorang istri berkata,"Dulu kalau aku ingin ini-itu, ayahku pasti memberi. Kok kamu tidak ya?" Atau, misalnya keadaan ayah dan ibunya berada dalam kondisi sedemikian rupa, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Akan tetapi, kondisi ini membuat fokus pasangan baru ini tergeser, melupakan pasangannya sendiri. Ini juga tidak benar. Harus "meninggalkan ayahnya dan ibunya" ! www.SeminariGospel.com Banyak pasangan baru, saat mengalami gesekan-gesekan dengan pasangannya, "lari" ke ayah atau ibunya. Ini juga amat tidak benar. Harus "meninggalkan ayah dan ibunya"! "dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." Proses "bersatu", sehingga keduanya menjadi "satu daging", bukanlah proses yang mudah. Mereka mempunyai aliran-aliran kehidupan yang sama di dalam diri mereka, akan tetapi amat mungkin kehidupan kerohanian mereka tidak sama. Tentu saja dalam keadaan ini, saat mereka berusaha "bersatu", akan terjadi begitu banyak gesekan, luka dan rasa sakit. Akan tetapi, inilah kehidupan yang harus mereka jalani dan jalani terus sehingga tercapai kebersatuan dan menjadi satu daging. Iman, aliran-aliran kehidupan di dalam mereka, haruslah menjadi dasar bagi segala usaha mereka. Berbicara tentang iman, mau tidak mau harus menengadah kepada Tuhan. Hubungan kedua pribadi yang sedang berusaha bersatu dan menjadi satu daging, haruslah dikerjakan dengan mata yang senantiasa memandang kepada Tuhan. Ini artinya, hubungan yang intim dengan Tuhan dari kedua insan ini harus ada. Tanpa itu, keadaan "bersatu dan menjadi satu daging" hanyalah angan-angan belaka. Karena keadaan itu adalah suatu situasi dimana kesatuan hati, kesatuan tujuan, kesatuan perasaan terbentuk. Pandangan mereka terhadap Tuhan, perasaan mereka terhadap Tuhan dan segala segi kehidupan mereka terhadap Tuhan menjadi sama. Modal sudah ada, yaitu aliran-aliran kehidupan di dalam mereka, iman mereka! Bila pandangan, perasaan, dan segala segi kehidupan mereka terhadap Tuhan, makin sama, maka segala gesekan, luka dan rasa sakit yang terjadi dalam usaha bersatu dan menjadi satu daging, akan sangat terbantu. "Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu". © SG | JULI 2015 | 44 Divine Marriage Ini adalah suatu keadaan dimana kedua belah pihak tahu dan mengerti kelebihan maupun kekurangan masing-masing, dan kedua belah pihak tidak menutup-nutupi kekurangannya. Sungguh-sungguh terbuka. Banyak pasangan yang malu menyatakan suatu kerinduan terhadap pasangannya. Atau, takut bila pasangannya tahu suatu "kekurangan atau kelemahannya". Atau, malu menyatakan sesuatu hal karena itu "tabu". Memalukan! Ini adalah suatu keadaan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. "Keduanya telanjang akan tetapi tidak merasa malu!" Ini adalah kehendakNya. Banyak pasangan suami-istri, malu mengatakan kepada pasangannya, dan malu menunjukkan sikap rindu terhadap pasangannya. Tabu! Akibatnya, mereka berusaha memenuhi apa yang mereka rindukan dari pasangannya, ke tempat lain. Mencari WIL ataupun PIL. Bila semua yang Tuhan kehendaki sungguhsungguh dilakukan oleh setiap pasangan orang percaya, benar-benar seturut dengan kehendakNya, maka suatu kehidupan yang amat indah pasti akan terbentuk. Dengan terbentuknya kehidupan keluarga yang indah, orang-orang disekitarnya akan tahu betapa indahnya Tuhan kita! Ingatlah, hubungan yang sama Tuhan kehendaki antara jemaatNya dengan Tuhan. Tuhan adalah Mempelai Pria dan kita adalah mempelai wanitaNya. Dan, Allah menghendaki hubungan kita dengan Sang Mempelai Pria juga sama dengan hubungan antara suami dan istri orang-orang beriman. Dalam membangun rumah tangga, kita meninggalkan segala pengaruh asal, sehatisepikir dengan Tuhan, sama sekali terbuka dihadapanNya. Kita dapat memuliakan Tuhan, melalui kehidupan rumah-tangga kita. Ø Pada Amsal 5 : 18-19, dengan terus terang Tuhan menyatakan pengharapanNya kepada pasangan suami-istri. Saya percaya, walau nampaknya itu dikatakan kepada para suami, maksud Tuhan adalah begitu juga bagi para istri. Tidak ada hal yang tabu bagi pasangan suami-istri. Mereka harus "telanjang" dihadapan pasangannya masing-masing. www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 45 oleh JOHNNY TUHIMA MATULESSY Pengkhotbah 4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. a Masia adalah gudang pemain muda yang menjadi tonggak keberhasilan klub asal Spanyol, Barcelona dalam beberapa tahun terakhir ini. Ditempat ini para pemain muda sejak dini dimasukkan dalam kelas usia yang berbeda, mendapat pelatihan dasar dan teknik sepakbola yang mutakhir, mengolah bola lewat umpan-umpan pendek yang khas, strategi bermain serta karakter ofensif. Tidak ada yang instan untuk mencetak pemain sukses seperti Messi, Iniesta, dan Fabregas. Dalam kehidupan ini, tidak ada orang yang sukses karena jerih payahnya sendiri. Bagaimanapun, kepandaian ataupun kemampuan yang dimiliki, semuanya itu tidak akan dapat menghasilkan keberhasilan tanpa adanya kehadiran orang lain dalam hidupnya. www.SeminariGospel.com Sama halnya dengan kerohanian kita. Iman dan karakter kita tidak akan dapat bertumbuh dengan kualitas yang baik, jika kita tidak tinggal di dalam komunitas yang baik dan benar. Firman Tuhan itu mengatakan, "Tali tiga lembar tak mudah diputuskan", ini berarti kita akan kuat, jika ada orang lain di samping kita. Kita tidak akan mudah digoyahkan oleh badai kehidupan, jika ada orang lain yang berdiri di samping kita, sebab dialah yang akan menopang kita, jika kita mulai goyah. Sangat jelas bahwa bila kita tinggal di dalam komunitas yang baik dan benar, akan berdampak kepada kita, dan kita pun dapat menghasilkan hal-hal yang baik pula. Ø © SG | JULI 2015 | 46 cliparts.co ISTILAH ALKITAB www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 47 SEMINARI facebook.com/groups/studibahasabataktoba/ GOSPEL EDISI 1 2015 source: www.ChristianPhotos.Net www.SeminariGospel.com © SG | JULI 2015 | 48 foto: Donald Terrence Kamarea