Terhadap

advertisement
SeminariGOSPEL
MAJALAH KRISTIANI
CHRISTIAN & WORD
PEMBUAT
KEJAHATAN
CHRISTIAN MOVEMENT
Tantangan
Besar
INTIMACY IN CHRIST
Intim Bersama Allah
INSIDE THE BIBLE
TOKOH ALKITAB
Makanan Setiap Hari
YABES &
doa yabes
DIVINE MARRIAGE
PASANGAN
BARU
Waspada
Terhadap
Pengajaran Sesat
www.SeminariGospel.com
EDISI
1 / 2015
© SG | JULI 2015 | 0
source: www.ChristianPhotos.Net
MEMANCARKAN TERANG KRISTUS
Seminari GOSPEL
3 | 72015
FEBRUARI 2015
EDISI 1EDISI
| 15 JULI
DARI
SHALOM
redaksi
Majalah SeminariGospel (SG) Edisi Perdana ini hadir
dihadapan pembaca, umat Kristiani, dalam rangka
mendorong gairah umat Kristiani agar terus tekun belajar
Firman Tuhan tanpa berhenti.
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
General Leader
Tema Edisi Perdana ini adalah “Waspada Terhadap
Pengajaran Sesat”. Tema ini mengingatkan kita agar
berhati-hati menjalani kehidupan ini, karena kapan saja
kita dapat tersesat.
Manaek Sinaga
Deputy General Leader
R. Bambang Sugianto
Executive Leader
Helene M. Thung
Majalah ini terbit sekali dua bulan dan diharapkan dapat
menyumbangkan beragam penjelasan tentang sikap dan
gaya hidup yang dituntun oleh Firman Tuhan.
Harapan Tim Redaksi majalah ini bermanfaat bagi kita
semua, umat Kristiani.
Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua.
SEMINARI GOSPEL
REDAKSI
Board of Executive
Hernanto Tedja Mertadiwangsa
Ev. Philip Pattiasina
Yolien Malisa
Suhut A. Simbolon
Ramli SN Harahap
Johnny Tuhima Matulessy
Johan ST
Ferrie Angeliuz
Win Sugiarso
Fransiska Nia Estiyani
Tiurmarlina Sirait
Mey Lindawati Wijaya
Meilinda Lusiyana
Lina Verawati
Dermawati Sinaga
Artistic Coordinator
Donald Terrence Kamarea
Veronica
Nathalia
Link to SeminariGospel
www.SeminariGospel.com
source: www.ChristianPhotos.Net
© SG | JULI 2015 | 1
source: www.ChristianPhotos.Net
EDISI 1 | 15 JULI 2015
03 | CHRISTIAN & WORD
34| THE CORE
Hal pengajaran sesat, Pembuat Kejahatan,
Jawaban doa
Yesus Kristus adalah sumber kehidupan, Tidak
meragukan keselamatan, Menderita karena
berbuat baik, Menjadi Kristen
08 |TOKOH ALKITAB
Yabes & Doa Yabes
10 | INSIDE THE BIBLE
Makanan setiap hari, Tuhan yang baik, Allah
tersenyum
16 | CHRISTIAN MOVEMENT
Kesombongan vs rendah hati, Tantangan besar,
Heart Attack
29| PEMURIDAN
Bau harumkah kita?, Tuhan itu Kasih, Pertolongan
Tuhan, Di tengah-tengah serigala
33|PUISI KRISTIANI
39| INTIMACY IN CHRIST
Intim bersama Allah
40| THE CHANGE
Jadilah saksi Allah, Hidup yang berdampak
43 | DIVINE MARRIAGE
Pasangan baru
46 | THE NET
Pentingnya komunitas
47 | ISTILAH ALKITAB
Injil, Kaki dian
Cinta tiada habisnya
@seminarigospel
seminarigospel
seminarigospel
www.seminarigospel.com
seminarigospel.wordpress.com
Kontak Redaksi SeminariGospel (SG): [email protected]
SeminariGospel (SG) adalah majalah rohani bagi umat Kristiani yang ingin mendalami kekristenan dalam beragam tema pembahasan.
Naskah tulisan atau foto/ ilustrasi yang dikirim ke majalah SG harus orisinal (asli), tidak menjiplak, dan tidak mengandung unsur kekerasan, atau
pornografi. Penulis atau pengirim foto/ ilustrasi bertanggung jawab penuh atas orisinalitas naskah tulisannya atau orisinalitas foto/ ilustrasi yang
dikirim ke Redaksi. Redaksi berhak menyunting naskah tulisan dan memodifikasi/ membuang bagian-bagian tertentu dari foto/ ilustrasi bila
diperlukan.
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 2
C Christian & Word
foto: Donald Terrence Kamarea
ungguh memprihatinkan melihat
keadaan akhir zaman. Manusia manusia duniawi berteriak-teriak
dengan sedikit emosi yang tidak
mungkin akan diakuinya, menyatakan
/mencomot dan mengajarkan
kebenaran sesuai kehendak hatinya
sendiri.
Mereka berpikir semua sudah selesai di kayu
salib. Kini tinggal menikmati keselamatan itu
dalam artian yang juga tidak mungkin diakui
manusia duniawi ini, mari bersenang-senang.
Semua sudah selesai di kayu salib.
Miris, sedih, tapi toh sudah dinubuatkan dalam
kitab Matius, bahwa pengajar - pengajar
demikian akan muncul di akhir zaman.
Pengajar sesat, nabi palsu, sudah ada.
Mari kita lihat kebenarannya dalam Matius 7
:15 - 23 :
- Ayat 15, memperingatkan bahwa kita harus
waspada terhadap nabi - nabi palsu yang
menyamar seperti domba. Zaman sekarang
domba berbicara tentang Kristen. Itu artinya
mereka adalah orang Kristen.
- Ayat 16 - 18, berbicara tentang bagaimana
membedakan yang asli dan yang palsu.
Menurut ayat ini, dari buahnya anda akan
tahu. (saya akan jelaskan nanti apa yang
dimaksud dengan buah di sini).
www.SeminariGospel.com
- Ayat 19, berbicara tentang konsekuensi bagi
mereka yang tidak menghasilkan buah dalam
hidupnya. Dan dalam ayat ini juga menegaskan
konsekuensinya adalah ditebang dan dibuang
ke dalam api.
- Ayat 21, jelas berkata bukan mereka yang
berseru pada-Ku, Tuhan, Tuhan akan masuk
kedalam kerajaan sorga.
Sekarang saya bertanya, siapa yang berseru
Tuhan, Tuhan di akhir zaman ini? apakah
mereka bukan orang kristen? jika bukan orang
Kristen, tidak mungkin mereka berseru kepada
Tuhan.
- Ayat 22, berisi kebingungan orang - orang
yang merasa diri hamba Tuhan dan orang
benar. Mereka berkata, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, mengusir setan demi
nama-Mu, mengadakan mujizat demi namaMu?
Sekali lagi saya bertanya, siapa mereka di akhir
zaman ini yang berseru - seru, dan melakukan
pelayanan luar biasa dalam nama Tuhan,
apakah mereka bukan orang percaya? Mereka
percaya. Mereka punya iman. Itu sebabnya
nama Tuhan selalu hadir dalam doa (seruan)
dan pelayanan luar biasa mereka.
- Ayat 23, Tuhan menegaskan di hari terakhir
banyak orang Kristen bingung. Merasa percaya
/ beriman, pelayanannya luar biasa, tapi ditolak
dan Tuhan berkata bahwa Ia tidak mengenal
mereka, sebab mereka pembuat kejahatan.
Apa dasar kejahatan mereka? Tentu, untuk
menjawab pertanyaan ini kita harus pakai
Alkitab bukan logika. Mari kita lihat Alkitab.
© SG | JULI 2015 | 3
Christian & Word
1 Yohanes 2 :3-4 "Dan inilah tandanya,
bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita
menuruti perintah - perintah-Nya.
Barangsiapa berkata: aku mengenal Dia,
tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia
adalah seorang pendusta dan didalamnya
tidak ada kebenaran".
1 Yohanes 3 :23 "Dan inilah perintah-Nya itu:
supaya kita percaya akan nama Yesus
Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling
mengasihi sesuai dengan perintah yang
diberikan Kristus kepada kita".
Perintah Yesus yang dimaksud dapat kita lihat
dalam Matius 22 :37-40 (Hukum kasih).
Seluruh Hukum Taurat dan kitab para nabi
dirangkum dalam Hukum Kasih. Sekarang
mengertikah Anda maksud Rasul Paulus yang
berkata bahwa Iman meneguhkan Hukum
Taurat, bukan membatalkan, dalam Roma 3
:31?
PESAN TUHAN YESUS:
Matius 7 :13 "Masuklah melalui pintu yang
sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan
banyak orang yang masuk melaluinya".
Mengapa pintunya sesak? karena inilah
perintahNya.
Sangkal diri (bukan maunya anda dan iman
anda memenuhi maunya anda, tetapi
maunya Bapa di sorga. Imani maunya Bapa
dalam hidup anda supaya maunya Bapa
terjadi dalam hidup anda), pikul salib
(menderita bagi orang lain), ikut Aku (siap
teraniaya oleh sebab kebenaran). Ø
1 Yohanes 4 :7 "Saudara-saudaraku yang
kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab
kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal
Allah".
Buah pertobatan dari diri sendiri dan orang
lain serta hidup dalam kasih, inilah yang
dikehendaki Bapa. Dan, pengajaran ini
diabaikan nabi - nabi dan pengajar sesat
dalam Injil Matius di atas. Itulah sebabnya
Tuhan tidak mengenal mereka, karena
mereka tidak punya kasih dan tidak
mengajarkan kasih itu (lihat 1 Yoh 3 :7 di
atas). Mereka adalah pendusta (lihat 1 Yoh 2
:4), dan dalam pengajarannya menghasilkan
pendusta - pendusta buta yang berkata cukup
iman dan percaya saja, semua perkara terjadi
sesuai iman anda / maunya anda, bukan
maunya Bapa. Ini penyimpangan terselubung
yang mendidik orang memaksa Tuhan
melakukan maunya sendiri dengan dasar
iman dan percaya, bukan justru melakukan
yang Bapa kehendaki. Bukankah Yesus
berkata sangkal dirimu, pikul salib dan ikut
Dia?
www.SeminariGospel.com
We don't lack in teaching,
preaching, good solid messages,
what we are lacking in is the the
consistency of applying it.
[Jerry Savelle]
Kita tidak kekurangan pengajaran,
khotbah, pesan yang solid, apa
yang kita kurang adalah
melakukannya secara konsisten.
[Jerry Savelle]
© SG | JULI 2015 | 4
C Christian & Word
oleh
foto: Donald Terrence Kamarea
HERNANTO TEDJA MERTADIWANGSA
Matius 7:15-23:
7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu
yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka
adalah serigala yang buas. 7:16 Dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Dapatkah orang memetik buah anggur dari
semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon
yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak
baik. 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu
menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun
pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah
yang baik. 7:19 Dan setiap pohon yang tidak
menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang
dan dibuang ke dalam api. 7:20 Jadi dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka. 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 7:22 Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga? 7:23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
www.SeminariGospel.com
erikop tersebut tentunya amat menarik
untuk kita renungkan. Tentu akan banyak yang
dapat kita peroleh. Tetapi, marilah kita coba
merenungkan ayat 22 dan 23 saja dahulu.
Orang-orang yang bernubuat, mengusir setan
dan melakukan banyak mujizat demi nama
Tuhan, akan tetapi Tuhan mengatakan ,” Aku
tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Ada satu kata kunci di sini yang dapat kita
renungkan untuk memahami hal itu.
Kata yang dipakai untuk menyatakan
"mengenal" di sini sesungguhnya adalah kata
yang memiliki makna "menikmati".
Dari sini kita mendapat pemahaman bahwa
walaupun mereke melakukan banyak mujizat,
Tuhan menyatakan bahwa Ia tidak pernah
menikmati mereka.
Agar dapat memahami maksud uraian itu, ada
kata yang sama yang dipakai dalam PL (Kej
4:1 “Maka manusia itu menikmati Hawa,
isterinya….)
Marilah kita coba menggali makna kata
“menikmati” itu.
Bila melihat pada awal mula hubungan antara
Adam dan Hawa, terlihat bahwa Hawa
melakukan segala sesuatu tanpa meminta
persetujuan Adam. Tampaknya, ini
memberitahu kita bagaimana Hawa berkuasa
atas Adam atau tidak ada penundukan diri dari
Hawa terhadap Adam.
© SG | JULI 2015 | 5
Christian & Word
Apa yang dilakukan Hawa, sesuka hatinya tanpa
peduli bagaimana perasaan Adam.
Kita melihat bahwa Hawa memetik dan
memakan buah terlarang, tanpa seizin Adam.
Kemudian, Hawa memberikan buah itu kepada
Adam. Tanpa membantah, Adam ikut
memakannya.
Sebagai laki-laki, Adam tentu memendam
rasa tidak puas atas sikap Hawa itu, hanya
entah bagaimana, Adam tidak mampu
mengendalikan Hawa. Dalam keadaan
demikian, tidak salah bila dikatakan bahwa saat
itu Adam tidak menikmati Hawa, istrinya.
Akan tetapi, keadaan berubah setelah mereka
jatuh dalam dosa. TUHAN dengan tegas
memerintahkan agar Adamlah yang berkuasa
atas Hawa, bukan sebaliknya. Artinya, Hawa
tidak lagi diizinkan melakukan segala sesuatu
tanpa seizin Adam.
Selanjutnya, dengan mengacu pada Kej 4:1
itu, setelah perintah TUHAN yang langsung
kepada Adam dan Hawa, tampak bahwa Hawa
taat kepada TUHAN. Hawa menundukkan diri
terhadap Adam. Dalam keadaan yang baru
inilah Adam dapat menikmati Hawa.
Adam mengasihi Hawa, dan tampaknya
Hawa merespons dengan benar sehingga Adam
dapat merasakan kasih Hawa kepadanya, yang
tampak dari hidup ketaatan Hawa kepada Adam.
Hawa tidak lagi hidup sesuka hatinya. Dari
keberadaan yang demikian, maka akan terjadi
suatu kenikmatan batiniah saat Adam
merasakan kasih Hawa kepadanya, yang
terwujud dalam ketaat Hawa kepada Adam itu .
Kepuasan batiniah yang ada pada Adam inilah
yang dikatakan sebagai Adam menikmati Hawa,
isterinya.
Makna yang sama, dipakai juga dalam
Matius 7:22 tersebut, yang diterjemahkan
dengan kata "mengenal" itu.
Tuhan tidak "mengenal", maksudnya Tuhan
tidak mendapati adanya kasih orang-orang
tersebut terhadap Tuhan.
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa
orang-orang tersebut memang bernubuat,
mengusir setan dan banyak melakukan mujizat
demi nama Tuhan, dan tampaknya mereka
berhasil dalam segala yang dilakukannya itu,
akan tetapi mereka tidak mempedulikan akan
perasaan Tuhan. Tidak ada kasih akan Tuhan
dalam diri orang-orang tersebut.
Apakah yang mereka lakukan itu sesuai dengan
kehendakNya ataukah tidak, mereka tampaknya
tidak peduli.
www.SeminariGospel.com
Perkataan Tuhan ," Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang
di sorga", ini menjelaskan akan hal itu.
Tuhan mengasihi orang-orang tersebut .
Tuhan bahkan memberi kepercayaan agar
mereka melakukan banyak hal demi nama
Tuhan. Sayang, tampaknya orang-orang
tersebut tidak membangun hubungan yang
intim dengan Tuhan, akibatnya mereka tidak
merasakan kasih Tuhan di dalam diri mereka.
Tanpa kasih Tuhan di dalam mereka, otomatis
mereka tidak akan mampu mengasihi Tuhan.
Dan, tanpa mengasihi Tuhan, dengan
sendirinya, mereka tidak akan pernah
berusaha mengenal maupun memahami
kehendakNya.
Dalam kondisi yang demikian, pengaruh
kuasa si jahat amat mudah masuk kedalam
mereka, dan kemudian mempengaruhi dan
mengendalikan mereka.
Mereka lakukan muzijat. Walau dalam nama
Tuhan, akan tetapi bukan kehendakNya yang
mereka lakukan, melainkan kehendak si jahat.
Mungkin saja mereka melakukan itu demi
materi, demi ketenaran, demi kehormatan dan
keagungan diri mereka sendiri dan lain-lain.
Berbagai kemungkinan dapat terjadi.
Akibatnya, karena mereka lakukan bukan
atas kehendak Tuhan, logis sekali bila Tuhan
tidak menikmati mereka. Tuhan tidak
mengenal mereka. Apa yang mereka lakukan,
menjadi suatu hal yang asing bagi Tuhan.
Semua yang Tuhan nyatakan dalam Firman
ini, amat penting bagi kita. Mungkin kita
memiliki karunia-karunia, baik yang natural
maupun supranatural (seharusnya semua
orang percaya pasti memilikinya, entah
apapun bentuknya). Akan tetapi, bila kita
tidak terus- menerus membina hubungan
yang intim dengan Tuhan, dan tidak sungguh
mengenal Dia dan kehendakNya, berhatihatilah. Kuasa-kuasa musuh Allah dapat
dengan mudah menyusup masuk ke dalam
diri kita dan mengendalikan kita.
Bila itu terjadi, berhati-hatilah, karena saat
kita bertemu muka dengan muka dengan
Tuhan, yang kita dengar dari Tuhan, bukanlah
pujian, melainkan pernyataan,” Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.
Berhati-hatilah! Ø
© SG | JULI 2015 | 6
C Christian & Word
foto: Donald Terrence Kamarea
oleh
Johnny Tuhima Matulessy
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah
dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan
haruslah engkau menamai dia Yohanes. (Lukas 1:13)
angatlah tidak menyenangkan ketika
kita berada di tengah kekacauan lalu
lintas, terutama dalam situasi tengah
malam yang disertai oleh hujan deras.
Lampu lalu lintas yang tidak berfungsi
sebagaimana biasanya, ditambah
dengan suara berisik klakson, dan
makian dari pengendara yang tidak
sabar, semua itu membuat suasana
menjadi semakin tidak menyenangkan.
Lampu lalu lintas mengingatkan kita
akan jawaban doa dari Tuhan.
Sebagaimana orang yang hidup benar
dan taat pada segala perintah dan
ketetapan Tuhan, maka sangatlah wajar
jika Zakharia dan Elisabeth berharap
agar Tuhan memberikan kepada
mereka seorang anak sebagai jawaban
dari doa mereka (pada Lukas 1, ayat 6).
Kendati terdengar mustahil namun
justru di masa tua mereka ini, Tuhan
menjawab doa mereka dengan
memberikan seorang anak pada
mereka (pada Lukas 1, ayat 13).
www.SeminariGospel.com
Tuhan memberikan anak kepada
Zakharia dan Elisabet bukanlah agar
mereka bersukacita semata. Namun,
dibalik itu, ternyata Tuhan sudah memiliki
rencana yang jauh lebih besar. Anak
yang ada di dalam kandungan Elisabet
itu akan dipakai Tuhan untuk
mempersiapkan kedatangan sang
Mesias (pada Lukas 1, ayat 16-17).
Ternyata, jawaban doa tidak bergantung
pada seberapa layaknya kita. Harus kita
akui bahwa kita tidak akan pernah cukup
layak di hadapan Tuhan. Dan, jawaban
doa juga bukan karena kita berhak
menerima imbalan atas jasa kita kepada
Tuhan.
Tuhan Maha tahu apa yang memang
terbaik untuk hidup kita. Dan,Tuhan
menjawab doa kita bukan karena kita
memang layak, tetapi Ia menjawab doa
kita karena kemurahan hati dan
kebijaksanaan-Nya. Ø
© SG | JULI 2015 | 7
TTokoh Alkitab
foto: Donald Terrence Kamarea
Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya
kepadanya sebab katanya: "Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan." Yabes berseru
kepada Allah Israel , katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan
memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku
dari pada malapetaka , sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah
mengabulkan permintaannya itu. (1 Tawarikh 4:9-10)
oa Yabes pernah menjadi doa yang
booming pada suatu era tertentu dalam
masa-masa kini. Banyak orang yang hidup
dalam kesulitan dan kesesakan,
mendengar tentang Yabes dan doanya,
kemudian menghafalkan doa Yabes, dan
berdoa kepada Allah dengan doa Yabes
tersebut. Apakah ada hasilnya? Entahlah!
Akan tetapi, sesungguhnya adakah disadari
ataukah tidak bahwa doa Yabes tersebut
bukanlah doa borongan, melainkan suatu
doa yang bertumbuh? Satu doa
dipanjatkan, Tuhan mengabulkan. Muncul
kebutuhan yang berikutnya, Yabes berdoa
lagi, dan kembali Tuhan kabulkan. Muncul
lagi kebutuhan berikutnya. Kembali Yabes
memanjatkan doanya dan seterusnya.
Bila kita melihat urutan doanya, kita
akan melihat urutan pertumbuhan
kehidupan orang percaya yang seharusnya
demikian.
Pertama kali, kita melihat keadaan Yabes
yang seperti namanya, hidup dalam
kesesakan dan kesusahan. Dari keadaan
ini, Yabes berseru kepada Tuhan,"Kiranya
Engkau memberkati aku dengan berlimpahlimpah".
www.SeminariGospel.com
Doa yang cukup nekad. Bukan hanya
memohon diberkati, akan tetapi diberkati
dengan berlimpah-limpah. Di sini tampak
pengenalan Yabes akan Tuhan, bahwa
Tuhan bukan hanya mampu memberkati.
Akan tetapi, bahkan Tuhan memberkati
dengan berlimpah-limpah.
Dalam periode ini, kita tahu bahwa bila
Tuhan akan menganugerahkan sesuatu,
Tuhan akan menyiapkan sang penerima
anugerah agar benar-benar mampu
menampung anugerahnya. Terlebih yang
diminta Yabes bukanlah sekadar berkat,
melainkan berkat yang berlimpah-limpah.
Entah bagaimana keadaan Yabes saat itu,
saat Tuhan memprosesnya menjadi bejana
yang mampu menampung berkatNya yang
berlimpah-limpah. Mungkin keadaan yang
amat menyakitkan terjadi dan menimpanya.
Tuhan mengajar dan membentuk Yabes,
bagaimana ia harus menghadapinya.
Mungkin karakter Yabes yang pemarah,
dihilangkanNya.
© SG | JULI 2015 | 8
Tokoh Alkitab
Pendendam, sakit hati, kepahitan dan lain-lain,
semua dihilangkanNya. Pasti menyakitkan,
karena semua itu melawan kepada karakter
manusia-dagingnya. Pengabulan Tuhan atas
doa itu bukanlah hanya asal berseru kepada
Tuhan, dan kemudian Tuhan menganugerahkan.
Tuhan kita bukanlah demikian.
Selanjutnya, setelah sejangka waktu lamanya
Yabes hidup dalam keberkatan Allah,
pergolakan dalam hatinya muncul. Ia orang
yang paling berbobot di antara saudarasaudaranya. Ia telah menjadi berkat dalam
lingkungannya. Kini muncul kerinduan untuk
menjadi berkat yang lebih bagi yang lain.
Bila Yabes, yang oleh lingkungan sekitarnya,
hidup penuh kepahitan, diremehkan, dihina dan
lain-lain, kemudian Tuhan berkati dengan
berlimpah-limpah. Bagaimana bila kemudian
Yabes memakai semua yang dari Tuhan itu
untuk membalas dendam? Bukan Tuhan yang
memberi berkat demikian. Bila Tuhan
memberkati seseorang, apalagi sampai
berlimpah-limpah, maka pastilah Tuhan mau
agar si penerima berkat menggunakan berkat
itu, disamping untuk melepaskan diri dari
kesesakan, juga agar kasih Tuhan tersebar dan
namaNya dimuliakan. Begitulah cara kerja
Tuhan.
Kembali ke Yabes, keadaannya yang penuh
kesesakan, kesusahan dan kesakitan haruslah
berubah terlebih dahulu menjadi orang yang
sabar, pemurah, penuh kasih dan sebagainya.
Barulah Tuhan curahkan berkatNya. Terlalu
berbahaya bila tanpa perubahan dalam diri
Yabes, berkat Tuhan yang berlimpah-limpah
dicurahkan.
Jangan memaknai perluasan daerah untuk
mendapat keuntungan pribadi. Memperluas
daerah haruslah dimaknai untuk mengenalkan
Tuhan dengan benar kepada lebih banyak
orang. Dan itu, perlu perkenanan Tuhan.
Suatu sore saat menunggu kereta,
beberapa orang tampak berkumpul dalam
satu meja, mereka berbincang-bincang. Salah
satu di antara kumpulan ini adalah seorang
hamba Tuhan yang terkenal. Dalam
perbincangan itu tercetus satu pertanyaan
yang dijawab dengan sangat mengejutkan.
Pertanyaan itu adalah,"Pak, bagaimana hasil
membuka gereja di kota A?" Hamba Tuhan itu
menjawab,"Ah, ternyata bo-coan! Rugi! Saya
tinggal karena rugi".
Lah! Membuka gereja baru di kota yang baru,
ternyata tujuannya bukan untuk mencari jiwa
yang terhilang, tetapi untuk mencari "coan"!
Mereka sungguh terperangah mendengar
jawaban itu. Seorang hamba Tuhan terkenal,
ternyata adalah hamba Mamon! Ini pasti tidak
termasuk dalam kriteria seperti doa Yabes.
Untunglah tidak semua orang yang berlabel
hamba Tuhan itu demikian.
Kembali ke Yabes, untuk permohonannya
kali ini kembali Tuhan kabulkan. Jadilah
pelayanan Yabes bertambah luas. Dan, Yabes
amat sadar bahwa apa yang dilakukannya
tidak mungkin ia lakukan dengan kekuatannya
sendiri. Pertolongan Tuhan harus ada("dan
kiranya tanganMu menyertai aku"). Di sini
tampak kerendahan hati Yabes. Selanjutnya,
sebagaimana juga orang percaya yang
sungguh-sungguh, semakin Yabes melayani
Tuhan, semakin ia mendapat perhatian dari si
jahat musuh Allah. Tampaknya, itulah yang
terjadi. Karena itu, doa berikutnya yang
dipanjatkan Yabes adalah ,"dan melindungi
aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan
tidak menimpa aku". Itulah Yabes. Dan, itulah
doa Yabes. Seperti itu jugalah seharusnya
kehidupan orang percaya. Ø
Tuhan memulihkan keadaan Ayub, juga setelah
Ayub mengampuni sahabat-sahabatnya yang
telah menyakiti Ayub saat dalam kesesakan.
Bukan sebelum pengampunan itu. Motivasi
Yabes dalam berseru kepada Tuhan juga tidak
disebutkan. Adakah Yabes hanya ingin lepas
dari kesesakannya, ataukah ingin diberkati
berlimpah-limpah agar dapat membalas segala
tindakan jahat yang dialaminya? Akan tetapi
apapun adanya, firman Tuhan menyatakan
bahwa Yabes lebih dimuliakan dari saudarasaudaranya.
Lebih dimuliakan memiliki makna lebih
berbobot, lebih berkualitas. Bobot ataupun
kualitas ini bukan hanya di hadapan manusia,
akan tetapi juga dihadapan Tuhan. Artinya,
seperti apapun Yabes pada mulanya, dan
apapun motivasi doanya, Allah telah
mengubahnya menjadi manusia baru. Bobot
dalam pandangan Allah senantiasa mengacu
pada hati.
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 9
B Inside The Bible
Hernanto Tedja Mertadiwangsa
foto: Donald Terrence Kamarea
Daniel 1 : 8 - 17
1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang
biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan
dirinya. 1:9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana
itu; 1:10 tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku
raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang
sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku
dianggap bersalah oleh raja." 1:11 Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat
oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: 1:12 "Adakanlah
percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk
dimakan dan air untuk diminum; 1:13 sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan
orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini
sesuai dengan pendapatmu. " 1:14 Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah
percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. 1:15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan
mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan
dari santapan raja. 1:16 Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang
harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka. 1:17 Kepada keempat orang muda itu
Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang
Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.
Daniel 3 : 16-18
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami
memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. 3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan
kami , maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu,
ya raja; 3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 10
Inside The Bible
alam kehidupan masa kini dimana
tantangan hidup makin hari makin berat, ada
banyak tantangan yang membawa kita kepada
situasi mempertahankan iman atau menyangkal
iman yang harus kita hadapi.
Mungkin, tantangan itu belum seberat seperti
apa yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan
Abednego, walau di bagian lain di dunia ini
sudah muncul tantangan yang sama seperti
yang dialami oleh ketiga pemuda itu.
Tetapi, kini, sebelum memasuki tantangan
seperti itu, tantangan yang kita hadapi saat ini
juga cukup berat.
Dalam hal perjodohan, ekonomi, sakit penyakit,
misalnya, ada tantangan itu.
Banyak orang menyangkali imannya kepada
Tuhan Yesus, karena jatuh cinta kepada si dia
yang berbeda imannya. Bila ingin terus, harus
menyangkali imannya dan beralih mengikuti
iman si dia.
Dalam masalah ekonomi, hidup susah terus,
sudah berdoa bertahun-tahun, suasana sunyi
sepi. Datang tawaran, mengajak datang kepada
"embah ini atau embah itu" yang dapat membuat
usaha berkembang pesat, jabatan naik,
disayang atasan dan lain-lain.
Juga dalam hal sakit- penyakit. Sudah berobat
ke mana-mana, tidak kunjung sembuh. Lalu,
diajak pergi kepada si A atau si B, walau mereka
berbeda iman, yang dapat menolong karena
konon apapun penyakit yang diderita, bila
didoakan oleh orang itu, pasti sembuh.
Perhatikan Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Mengapa mereka mampu mempertahankan
imannya? Tantangan mereka adalah hidup
atau mati dengan cara yang mengerikan!
O, percaya saja! Tuhan pasti tolong! Benarkah
demikian?
Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak
mengatakan demikian. Mereka yakin Allah
mampu menolong, kalau Allah mau. Tetapi,
menolong atau tidak, itu terserah Allah.
Perhatikan apa yang mereka katakan pada
Daniel 3:17-18:
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup
melepaskan kami , maka Ia akan melepaskan
kami dari perapian yang menyala-nyala itu,
dan dari dalam tanganmu, ya raja; 3:18 tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku
mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan
menyembah patung emas yang tuanku dirikan
itu."
Ketiga mereka tahu Allah mampu menolong.
Tetapi, mau menolong atau tidak, mereka
benar-benar tidak tahu. Dan, itu bukan
masalah mereka. Bagi mereka, yang penting
adalah tetap setia.
"Jangan ada padamu ilah lain… Jangan kamu
membuat patung dan menyembahnya..."
Ada lagi yang bekerja. Hanya karena beriman
kepada Tuhan Yesus, jabatannya tidak berubah.
Tidak ada perbaikan. Harus berganti iman,
barulah jabatan bisa naik.
Perintah Allah, yang adalah kehendakNya,
begitu melekat dan hidup dalam hati mereka.
Beriman kepada Tuhan Yesus menjadi suatu
masalah.
Bagaimana mereka dapat melakukan itu?
Bukankah dengan menuruti kemauan raja,
hidup mereka akan makin penuh kelimpahan?
Mungkin saat masalah belum datang, kita akan
dapat dengan lantang mengatakan, "Apapun
yang terjadi, sekali Tuhan Yesus, tetap Tuhan
Yesus!"
Akan tetapi, bagaimana bila tantangan sungguh
datang?
www.SeminariGospel.com
"Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan
dirinya dengan santapan raja dan dengan
anggur yang biasa diminum raja;
dimintanyalah kepada pemimpin pegawai
istana itu, supaya ia tak usah menajiskan
dirinya ..."
© SG | JULI 2015 | 11
Inside The Bible
Di sinilah rahasia itu! Soal makan!
Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego hanya
makan segala yang berkenan bagi Allah!
Soal makan? Benar, hanya soal makan!
Ternyata, amat penting tentang apa yang kita
makan.
Ingatlah, firman Allah yang pertama kali kepada
Adam dan Hawa juga soal makan.
"Makanlah ini-itu, tapi yang satu itu jangan kamu
makan!"
“Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga.
Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan
hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan
itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk
hidup dunia. " (Yoh 6:51)
"Rohlah yang memberi hidup, daging sama
sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup"
(Yoh 6:63)
Apa yang dilakukan secara lahiriah oleh Daniel,
Sadrakh, Mesakh dan Abednego
menggambarkan apa yang terjadi dalam
batiniah mereka. Mereka tidak menajiskan diri
dengan makanan yang najis, menggambarkan
mereka "makan" hanya apa yang halal sesuai
tuntunan Allah dalam batiniah mereka. Mereka
tidak memasukkan filsafat-filsafat dan ajaranajaran dunia. Mereka hanya "makan" firman
Tuhan.
foto karya Veronica
Akibat mereka makan firman Allah maka
firman Allah menjadi hidup dan tergarap
dalam mereka.
Mereka "menjadi" seperti apa yang mereka
makan.
Mereka tidak mau menyembah patung dan
dewa Nebukadnezar, karena memang mereka
tidak bisa! Bahkan walau ancaman dilempar
ke perapian api yang menyala-nyala luar
biasa. Mereka benar-benar tidak bisa!
Firman Allah yang mereka makan setiap hari,
menjadi mereka. Seperti apa firmanNya,
begitu juga adanya mereka. Itulah sebabnya.
Kini, bagaimana dengan kita? Adakah yang
kita makan juga hanya firman Allah? Ataukah
juga filsafat dan ajaran-ajaran dunia?
Pilihan antara selamat dan terhukum dalam
kekekalan teramat mahal untuk
dispekulasikan. Bijaksanalah! Dan, jadilah
kuat. Makanlah firman Tuhan setiap hari, agar
bila masa-masa sulit itu datang, kita sudah
kuat. Selamat makan dan selamat bertumbuh
menjadi kuat. Ø
We should be satisfied with what
we have, but not satisfied with
what we have done for the glory
of God
[Craig Groeschel]
Kita seharusnya puas dengan apa
yang kita sudah miliki, tetapi tidak
puas dengan apa yang kita sudah
lakukan untuk kemuliaan Tuhan
[Craig Groeschel]
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 12
B Inside The Bible
TUHAN YANG BAIK
oleh R. Bambang Sugianto
foto oleh Donald Terrence Kamarea
uhan nyata baik bagi kehidupan
kita. Walaupun kehidupan kita
mengalir apa adanya yang
diberikan Tuhan dengan berbagai
rintangan hidup yang kita alami,
kita merasakan damai sejahtera
yang diberikan Tuhan di dalam hati
kita.
Mari kita baca Firman Tuhan yang tertulis
dalam kitab Yeremia berikut ini:
YEREMIA 17: 7-8
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan
TUHAN, yang menaruh harapannya pada
TUHAN! 17:8 Ia akan seperti pohon yang
ditanam di tepi air, yang merambatkan akarakarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang
daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam
tahun kering, dan yang tidak berhenti
menghasilkan buah.
YEREMIA pasal 17 ayat 7 dan 8 ini
menggambarkan kalau kita hanya
mengandalkan Tuhan, Tuhan akan memberi
kita berkat seperti pohon yang buahnya tidak
akan berhenti. Tentu saja, kita diharapkan
menggantungkan diri kepada Tuhan, kita
selalu berharap kepada Tuhan, dan Dia
menjadi pemimpin dan pengendali hidup kita.
www.SeminariGospel.com
Apa yang terjadi bila kita tidak
mengandalkan Tuhan? Tuhan akan
menghukum orang-orang tidak
menggantungkan dirinya kepada Tuhan,
juga orang-orang yang mengandalkan
kekuatannya sendiri dan yang hatinya
menjauh dari pada Tuhan.
Penghukuman ini dinyatakan Tuhan dalam
WAHYU pasal 22 ayat 12-13:
22:12 "Sesungguhnya Aku datang segera
dan Aku membawa upah-Ku untuk
membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya. 22:13 Aku adalah Alfa dan
Omega, Yang Pertama dan Yang
Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Firman ini jelas menyatakan bahwa Tuhan
Yesus akan datang untuk memberikan
balasan kepada setiap orang sesuai dengan
tindakannya. Bila sikap hidup kita tidak
mengikuti Firman Tuhan, akan diberikan
hukuman yang setimpal.
Tuhan Yesus akan datang segera. Mari kita
jaga sikap hidup kita.
Ada empat hal yang sering kita alami dalam
kehidupan sehari-hari. Namun, kita sering
terlena dan terbawa arus yang kuat dari
pengaruh dunia ini:
© SG | JULI 2015 | 13
Inside The Bible
1. Utamakan kerajaan Allah:
Apakah yang terutama kita kejar dalam hidup
kita?
Mari renungkan MATIUS pasal 6 ayat 33-34:
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu. 6:34 Sebab itu
janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari."
Firman ini menekankan betapa pentingnya
kita fokuskan hidup kepada Tuhan. Dalam
sehari-hari, kita utamakan mencari kerajaan
Allah, mencari Tuhan. Jangan justru terbalik,
kita sibuk mencari kenikmatan dan
kesuksesan dunia, tetapi mengabaikan
Tuhan dalam hidup kita.
2. Sikap hidup mengampuni orang lain:
Kita bisa merasa seseorang begitu menyakiti
hati kita, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Bila tidak menjaga hati kita, di dalam hati kita
dapat dipenuhi rasa kebencian dan dendam.
Mari kita baca Firman Tuhan di MATIUS
pasal 6 ayat 14-15:
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, Bapamu yang di sorga
akan mengampuni kamu juga. 6:15 Tetapi
jikalau kamu tidak mengampuni orang,
Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu. "
Ketika kita mengampuni kesalahan
seseorang yang menyakiti hati kita, bukan
hanya perasaan kita menjadi lega, tidak lagi
ditekan oleh rasa kebencian, tetapi Tuhan
pun akan mengampuni dosa-dosa kita.
Tuhan mau mengampuni kita, bila memang
kita juga mau mengampuni orang lain.
3. Sikap hidup yang takut akan Tuhan:
Pikiran kita yang menghormati Tuhan
sebagai raja dalam kehidupan kita, akan
berpengaruh besar dalam tindak-tanduk kita
sehari-hari.
www.SeminariGospel.com
Mari kita perhatikan Firman Tuhan dalam
AMSAL pasal 14 ayat 26-27:
14:26 Dalam takut akan TUHAN ada
ketenteraman yang besar, bahkan ada
perlindungan bagi anak-anak-Nya. 14:27
Takut akan TUHAN adalah sumber
kehidupan sehingga orang terhindar dari
jerat maut.
Bila kita memiliki sikap hidup yang takut
akan Tuhan, kita tidak akan berani
sembarangan dalam kehidupan sehari-hari,
karena menyadari bahwa Tuhan dapat
melihat apa yang ada di dalam hati kita.
Kita akan berusaha menjaga kekudusan
hidup kita dan belajar terus melakukan
Firman Tuhan tanpa henti.
4. Sikap hidup yang panjang sabar dan tidak
iri hati:
Karena kehidupan yang keras, kita sering
menjadi stress dan mulai marah
menghadapi berbagai hal. Bahkan, bisa
muncul iri hati melihat orang yang sukses
dalam pekerjaannya.
Mari kita renungkan AMSAL 14:29-31:
14:29 Orang yang sabar besar
pengertiannya, tetapi siapa cepat marah
membesarkan kebodohan. 14:30 Hati yang
tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati
membusukkan tulang. 14:31 Siapa
menindas orang yang lemah , menghina
Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas
kasihan kepada orang miskin, memuliakan
Dia.
Bila kita sabar menghadapi segala sesuatu
yang kita alami dan tidak menumbuhkan iri
hati terhadap keberhasilan orang lain, hati
kita akan tenteram. Tuhan akan mengisi hati
kita dengan kasihNya dan kita pun semakin
memiliki hati yang lembut dan mengasihi
orang lain. Ø
© SG | JULI 2015 | 14
B Inside The Bible
ALLAH
TERSENYUM
Bilangan 6 : 25
"Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia"
aat saya mengalami pergumulan yang
menyakitkan didalam hidupku, rasanya sulit
bagiku untuk tersenyum. Meskipun saya
tahu dari hasil sebuah penelitian, bahwa
tersenyum itu baik untuk kesehatan. Dan
didalam sebuah penelitian itu
menunjukkan, bahwa senyum dapat
mengurangi stres dan memperlambat detak
jantung.
Akan tetapi, ketika kita melihat orang-orang
didekat kita yang kita sayangi tersenyum
kepada kita, hati kita akan merasakan
kegembiraan. Karena senyum mereka
mengartikan, bahwa mereka akan selalu ada
untuk kita, untuk memberi dukungan kepada
kita akan pergumulan hidup yang sedang kita
alami.
Senyum pun tidak hanya baik untuk
kesehatan, namun sebuah senyum yang
tulus juga akan menjadi berkat bagi orang
lain yang menerimanya. Tanpa sepatah kata
pun, senyummu bisa menyatakan suatu
kegembiraan kepada orang lain yang
mengartikan kamu menyukai mereka dan
senang akan kehadiran mereka. Senyum
adalah rangkulan kasih yang begitu tulus
tanpa sentuhan sedikit pun.
Senyum juga menjadi tanda kehadiran Allah
di dalam diri kita. Kita dapat melihat indikasi
bahwa Allah "tersenyum" yang tercatat di
kitab Bilangan : Tuhan menyinari engkau
dengan wajah-Nya dan memberi engkau
kasih karunia;Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera (Bil 6:25-26). Kata - kata tersebut
merupakan kasih karunia Allah akan hidup
kita, dan permohonan agar Allah
memberikan senyum kepada anak-anak Nya.
Pengalaman hidup yang penuh dengan duka
lara, akan sangat sulit membuat kita untuk
tersenyum.
Ingatlah bahwa kita dikasihi Allah. Dan
ingatlah bahwa kasih karunia Allah ada untuk
kita. Dia menyinari kita dengan wajah-Nya. Ø
Renungan:
jangan sembunyikan senyummu, karena Allah dapat menggunakan senyummu itu menjadi
berkat bagi orang lain.
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 15
CHRISTIAN MOVEMENT FORUM
KESOMBONGAN
VS
kERENDAHAN HATI
GROUP FORUM: facebook.com/groups/seminarigospel/ MODERATOR: Suhut A. Simbolon, Ramli SN
Harahap, Manaek Sinaga, Helene M. Thung EDITOR: Manaek Sinaga PENULIS: Suhut A. Simbolon,
Ramli SN Harahap, Manaek Sinaga, Yolien Malisa, Helene M. Thung, Hernanto Tedja Mertadiwangsa,
Ferrie Angeliuz, Pdt. Simon Junedy, Fernando Hurulean
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 16
Lukas 18:9-14
18:9 Dan kepada beberapa orang yang
menganggap dirinya benar dan memandang
rendah semua orang lain, Yesus mengatakan
perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang
pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang
seorang adalah Farisi dan yang lain
pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu
berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya
Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu,
karena aku tidak sama seperti semua orang
lain, bukan perampok, bukan orang lalim,
bukan pezinah dan bukan juga seperti
pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua
kali seminggu, aku memberikan
sepersepuluh dari segala penghasilanku.
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauhjauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke
langit, melainkan ia memukul diri dan
berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang
berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu:
Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang
yang dibenarkan Allah dan orang lain itu
tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia
akan direndahkan dan barangsiapa
merendahkan diri, ia akan ditinggikan. "
PERBEDAAN SIKAP
ikap sombong vs rendah hati merupakan
sikap hidup sehari-hari yang perlu
diwaspadai dan dijaga sebab orang yang
sombong tipis bedanya dengan orang yang
rendah hati. Bisa saja melalui ucapan dan
tindakan kita tampaknya merendah, tetapi
tanpa kita sadari kita telah menyombongkan
diri. Misalnya, di depan khalayak ramai atau
di tengah ibadah ucapan syukur kita berkata
dan memberi sambutan yang menjelaskan
semua keberhasilan anak-anak kita,
menjelaskan semua keberhasilan usaha kita,
menjelaskan semua kehebatan dan karier
kita yang dibungkus dalam ibadah ucapan
syukur. Tampaknya memang agak rohani
tetapi esensinya sebenarnya adalah
kesombongan diri.
Sementara, orang yang rendah hati tetap
memposisikan dirinya sebagai penerima
rahmat Ilahi yang tidak sempurna dan
lemah. Dia merasa memperoleh segala
sesuatunya karena kasih karunia Allah
bukan karena kegagahan dan
kehebatannya.
Lukas 18:9-14 adalah perumpamaan yang
diberikan oleh Tuhan Yesus tentang orang
Farisi dan pemungut cukai. Suatu
penggambaran yang kontras antara sikap
sombong dan rendah hati.
Seorang Farisi dengan sombongnya
menyampaikan kehebatan dan
kebenarannya kepada Allah dalam doanya,
sementara seorang pemungut cukai yang
merasa dirinya kotor, berdosa, memohon
belas kasihan Allah untuk mengampuni
dirinya yang berdosa.
Bila orang Farisi itu membenarkan dirinya
dihadapan Allah, pemungut cukai malah
merasa penuh dosa dan berharap akan
belas kasihan Allah. Ada sikap manusia
yang merasa sudah benar dan tidak perlu
lagi memperbaiki diri. Namun, ada pula
manusia yang merasa kotor, butuh dirinya
diperbaiki, butuh diampuni dan dibenarkan
oleh Allah.
KESOMBONGAN
Ada beberapa bentuk kesombongan.
Misalnya, sombong karena kekayaan,
sombong karena ketampanan/kecantikan,
sombong karena pengetahuan, merasa
dirinya lebih pandai dari orang lain. Bahkan
ada juga sombong dalam kemiskinan dan
kekurangan. Kesombongan juga dapat
terjadi dalam perkara-perkara rohani.
Manusia cenderung menjadi sombong dan
suka membanggakan diri sendiri, apalagi
jika ia memiliki pangkat atau jabatan yang
tinggi, kekayaan, uang, dan harta yang
banyak.
Kesombongan terhadap orang lain terjadi
ketika kita memposisikan diri kita lebih tinggi
atau lebih hebat daripada orang lain.
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 17
Christian Movement
Sebagai orang benar yang bekerja untuk
Tuhan, sebaiknya sedikitpun pujian atau
sanjungan orang lain , tidak masuk ke dalam
benak kita. Karena, segalanya adalah bagi
kemuliaan Bapa di sorga, sedangkan kita
hanya layak sebagai alatNya, tidak layak
mendapat pujian apapun, walau prestasi itu
milik kita.
Dasar dari kesombongan ini tidak hanya
karena merasa posisi lebih tinggi dari orang
lain, atau karena merasa memiliki sesuatu
yang lebih dari orang lain, sebab orang yang
tidak punya apa-apa juga bisa sombong.
Penyebab sombong itu adalah sebuah
karakter/ watak yang dari beberapa faktor
bisa muncul ke permukaan. Salah satu
dasar orang menjadi sombong juga karena
selalu mengingat-ingat suatu pujian terhadap
dirinya, atau barangkali merasa tersanjung
yang berlebihan. Biasanya, ketika seseorang
berada di atas puncak prestasinya, ia rawan
akan kesombongan karena dipuji. Oleh
karena itu, orang Kristen wajib menguasai diri
sedemikian rupa, menjaga telinga supaya
tidak selalu terngiang-ngiang suatu kalimat
yang bersifat memuji atau menyanjung, baik
datang dari orang lain maupun dari diri
sendiri. Sebab, hal itu bisa membuat orang
menjadi sombong.
Lukas 18 :9-14 Orang Farisi menggambarkan
orang yang meninggikan diri dan sang
pemungut cukai menggambarkan orang yang
merendahkan diri merasakan kebutuhannya
akan belas kasih Allah. Bentuk
kesombongan yg dipertontonkan orang Farisi
ialah : keinginan untuk dihargai ,merasa diri
lebih benar daripada orang lain dan
kecenderungan memandang rendah
(underestimate) orang lain.
Kesombongan adalah sifat dasar manusia
yang telah jatuh. Dalam diri manusia yang
telah jatuh tidak satupun yang memiliki
kerendahan hati.
Kesombongan, selalu memandang diri
sendiri lebih tinggi daripada yang lain, akan
menumbuhkan penghakiman.
www.SeminariGospel.com
KESOMBONGAN YANG MENINGKAT
Bila seseorang tidak mawas diri,
kesombongan dirinya dapat berkembang
semakin kuat dan semakin parah, karena
didukung situasi lingkungan. Pada awalnya
dia bisa saja merasa senang dipuji, merasa
pujian itu amat nikmat di hatinya.
Dengan terbiasa menerima pujian, tuntutan
hatinya dapat berkembang menjadi ingin
dihormati. Dia merasa perlu dihormati dan
sikap orang menghormatinya begitu
menyenangkan hatinya. Dia merasa sebagai
seorang yang hebat dan disegani, yang
memang harus dihormati.
Ketika perasaan nikmat akan hormat yang
diterima itu semakin meningkat, hatinya pun
dapat berkembang lebih jauh lagi. Dia dapat
merasa sebagai seorang yang dapat
mengendalikan dan menguasai hidup
banyak orang, dan dia merasa perlu
disembah seperti iblis yang ingin disembah.
KERENDAHAN HATI
Seseorang yang selalu mengalah, belum
tentu orang yang rendah hati, bila dalam
mengalahnya itu ia dalam hatinya merasa
lebih dari orang yang membantahnya. Itu
hanya ciri orang yang memang tidak suka
ribut atau orang yang tidak peduli.
Kerendahan hati adalah kesadaran bahwa
semua hal yang ada pada diri kita berasal
dari Allah, dan untuk kemuliaan Allah.
1 Korintus 4:7
Sebab siapakah yang menganggap engkau
begitu penting? Dan apakah yang engkau
punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika
engkau memang menerimanya,
mengapakah engkau memegahkan diri,
seolah-olah engkau tidak menerimanya?
Roma 11:36
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan
oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!
© SG | JULI 2015 | 18
Christian Movement
Kerendahan-hati, tidak memandang tinggi diri
sendiri, tidak akan menghakimi, akan
menjadikan orang tidak merasa rendah-diri,
dan menimbulkan semangat orang untuk
bertumbuh dalam damai sejahtera.
Orang yang rendah hati, ketika mengetahui
orang lain keliru atau tidak mampu hidup
sebagaimana seharusnya, ia tidak
menghinanya, tetapi mendampinginya.
Ia juga akan terus menyemangati dan
memberi dorongan, saat seseorang
bertumbuh.
Orang yang rendah hati akan siap menerima
teguran ketika ia melakukan kesalahan,
berani mengakui kesalahannya dan meminta
maaf.
Orang yang rendah hati memiliki kasih Allah
yaitu tidak memegahkan diri dan tidak
sombong (pada 1 Korintus 13:4b) dan mudah
mengampuni orang yang bersalah
kepadanya (pada Matius 6:14,15).
Orang yang rendah hati memiliki
kelemahlembutan sehingga ia mudah
dibentuk oleh Allah.
Seseorang dapat menjadi rendah hati hanya
dan bila hanya ia memperhidupkan Kristus
yang berhuni di dalam dirinya. Artinya, dalam
hidupnya yang dimunculkan adalah pikiran
dan perasaan Kristus. Jiwanya benar-benar
rela dikuasai oleh Yesus Kristus.
KERENDAHAN HATI DAN KELEMAHLEMBUTAN
Kelemah-lembutan dan kerendahan-hati
senantiasa berjalan bersama.
Dalam berjalan bersama Tuhan dan memikul
kuk yang Tuhan pasang pada kita, berapa
kalikah kita berbantah dengan Tuhan? Tuhan
hanya tersenyum. Saat karena kita
membantah Tuhan dan kita jatuh dalam
kesusahan, Tuhan tidak menghakimi kita, tapi
mengangkat kita, menolong kita bangkit dan
menuntun kita tanpa membangkit-bangkit.
www.SeminariGospel.com
Matius 11: 28-29
11:28 Marilah kepada-Ku , semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk
yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan.
Tuhan Yesus memiliki sikap rendah hati
yang sempurna, yang patut kita teladani.
Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri
dengan menanggalkan segala kekayaan,
kemuliaan, kekuatan, kekuasaan,
kebesaran, kehormatan, kemegahan yang
dimilikiNya.
Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan
(pada Filipi 2 : 6-8) agar kita juga senantiasa
merendahkan diri dan taat kepada Bapa.
Karena sikap kerendahan hati-Nya yang luar
biasa, Allah Bapa sangat meninggikan Dia
dan mengaruniakan kepada-Nya nama di
atas nama.
Firman Tuhan pada Yakobus 4:10
Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan,
dan Ia akan meninggikan kamu.
TOKOH RENDAH HATI
Ayub adalah salah satu tokoh Alkitab yang
memiliki kerendahan hati. Ketika ia diizinkan
Tuhan mengalami masalah bertubi-tubi, ia
mengoyakkan jubahnya, dan mencukur
kepalanya, kemudian sujud dan
menyembah. (pada Ayub 1 : 20).
Sebagai pernyataan kerendahan hati,
dengan mengoyak jubah yang menutupi
tubuhnya, ia menanggalkan harga diri,
kekayaan dan kehormatan yang ada
padanya.
Ia berserah sepenuhnya kepada Allah dan
mengakui bahwa baik harta kekayaan
maupun anak-anaknya adalah kepunyaan
Allah.
© SG | JULI 2015 | 19
Christian Movement
Walau memiliki banyak harta kekayaan,
(pada Ayub 1 : 3) tetapi ia tidak
mengandalkan harta kekayaannya itu.
Hatinya melekat kepada Tuhan karena ia
tahu semua yang dimilikinya berasal dari
Tuhan. Katanya : " Dengan telanjang aku
keluar dari kandungan ibuku, dengan
telanjang juga aku akan kembali ke
dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang
mengambil, terpujilah nama Tuhan." ( pada
Ayub 1 : 21).
Setiap malam ia menguduskan anakanaknya dan setiap pagi membawa korban
bakaran dihadapan Allah. (pada Ayub 1 : 4,
5). Hal ini dilakukan Ayub senantiasa (setiap
hari).
SOMBONG ATAU RENDAH HATI ADALAH
PILIHAN
Sikap sombong dan rendah hati menandakan
kualitas hidup dalam Firman. Kita dapat
memilih apakah ingin menjadi manusia
sombong atau manusia rendah hati.
Mereka yang hanya menganggap Firman
hanya untuk dipelajari dan diberitakan atau
dikhotbahkan akan rentan dengan
kesombongan, seperti ahli - ahli Taurat, imam
dan orang Farisi. Tetapi, mereka yang
menjadikan Firman sebagai pedoman hidup
yang harus dilakukan akan tahu membawa
dirinya di hadapan Tuhan. Sehebat apapun
pelayanan, karunia, atau urapan yang dimiliki
seseorang, jika ia tidak menjadikan dirinya
sebagai pelaku Firman, ia akan jatuh ke
lobang kesombongan ini. Oleh sebab itu
Daud mengatakan bahwa Firman adalah
pelita agar kita tahu menjalani hidup karena
terang / Firman menuntun kita.
www.SeminariGospel.com
Jangan bangga dengan pelayanan, karunia,
urapan, dan lain-lain. Semua itu pemberian
yang dapat dimiliki oleh siapa pun yang
dikehendaki Tuhan. Yang Tuhan kehendaki
adalah kualitas hidup yang selaras dengan
FirmanNya.
Hidup kita tidak hanya dinilai dengan uang
atau angka. Ada yang lebih daripada itu. Dan
itulah yang disebut value atau nilai kehidupan
.
Kasih, belas kasihan, kebaikan, keluhuran,
pengertian, moral yang tinggi, visi dan impian impian kita, itulah bagian - bagian dari value
yang lebih dari harta. Kekristenan berisi
dengan value - nilai surgawi. Memang di
dalamnya ada berkat - berkat jasmani. Tetapi,
tidak satu - satunya. Jadi hidup kita tidaklah
boleh bergantung atau dinilai dengan harta.
Masih banyak yang lain yang harus kita
nikmati dan perhatikan. Sehingga kita tidak
menjadi manusia duniawi.
Allah sangat menentang kesombongan. Oleh
sebab itu, kita harus merendahkan diri kita,
bersedia dinasihati dan mau memperbaiki diri.
1 Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang
muda, tunduklah kepada orang-orang yang
tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah
menentang orang yang congkak, tetapi
mengasihani orang yang rendah hati. " 5:6
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah
tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya.
TIDAK MEMELIHARA KESOMBONGAN
Seseorang yang memelihara kesombongan di
dalam hatinya akan sulit mengalami
pertumbuhan rohani di dalam Tuhan Yesus.
© SG | JULI 2015 | 20
Christian Movement
Kesombongan itu menjadi beban yang
mengikat jiwanya dan semakin sulit dilepas
dari kebiasaannya, sebab sering
kesombongan itu hanya terjadi di dalam
hatinya sendiri, tanpa mudah terlihat oleh
orang lain. Dosa memukul seseorang dapat
langsung terlihat dan bahkan bisa langsung
mendapat hukuman melalui pengadilan
setelah dilaporkan kepada polisi. Dosa itu
terlihat nyata, mudah disadari dan cukup kuat
mempengaruhi diri untuk bertobat dan tidak
melakukan dosa itu lagi. Namun,
kesombongan sering tidak terlihat langsung,
dan bahkan orang yang sombong tersebut
bisa tidak menyadarinya.
sungguh-sungguh dan mau menyangkal diri,
yaitu mematikan keinginan daging yang suka
dipuji, suka dihormati. Sebab, Allah-lah pemilik
kehormatan. Kita hidup untuk memuliakan
Tuhan, bukan memuliakan diri.
Roma 11:36
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan
oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!
Sebagai seorang yang sungguh-sungguh
mengikut Tuhan Yesus, kita pun mau
dinasihati, mau mengaku salah ketika
melakukan kesalahan dan memperbaiki diri. Ø
Agar dapat mengikis kesombongan dalam
diri, kita harus mempelajari Firman Tuhan
CHRISTIAN MOVEMENT FORUM
TOPIK: KESOMBONGAN VS KERENDAHAN HATI
Juni 2015
GROUP FORUM: facebook.com/groups/seminarigospel/ MODERATOR: Suhut
A. Simbolon, Ramli SN Harahap, Manaek Sinaga, Helene M. Thung EDITOR:
Manaek Sinaga PENULIS: Suhut A. Simbolon, Ramli SN Harahap, Manaek Sinaga,
Yolien Malisa, Helene M. Thung, Hernanto Tedja Mertadiwangsa, Ferrie Angeliuz,
Pdt. Simon Junedy, Fernando Hurulean
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 21
M Christian Movement
foto: Donald Terrence Kamarea
antangan atau masalah di dalam
kehidupan ini bisa saja merupakan
masalah yang besar atau kecil atau
malah datangnya secara
bersamaan. Di saat itu kita
memerlukan sikap yang tepat untuk
menghadapinya.
Kalau kita ingin tahu apakah seseorang
adalah 'orang besar', bukan saat orang itu
dalam keadaan 'baik-baik' saja tapi justru
ketika mereka dalam masa kesesakan.
Orang-orang besar di dunia ini akan terlihat
sikapnya ketika mereka menghadapi
masalah dalam hidupnya. Mereka tidak
semakin kendor tetapi justru semakin kuat.
Amsal 24:10.
Jika engkau tawar hati pada masa
kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Di dalam Perjanjian Lama kita bisa melihat
seorang yang kuat saat menghadapi
tantangan yang besar dalam hidupnya.
Kita belajar dari Musa, Orang Besar, saat
menghadapi tantangan besar.
Keluaran 14:5-9
Ketika diberitahukan kepada raja Mesir,
bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah
hati Firaun dan pegawai-pegawainya
terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka:
www.SeminariGospel.com
"Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa
kita membiarkan orang Israel pergi dari
perbudakan kita?" Kemudian ia memasang
keretanya dan membawa rakyatnya serta. Ia
membawa enam ratus kereta yang terpilih,
ya, segala kereta Mesir, masing-masing
lengkap dengan perwiranya. Demikianlah
TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir
itu, sehingga ia mengejar orang Israel.
Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin
oleh tangan yang dinaikkan. Adapun orang
Mesir, segala kuda dan kereta Firaun,
orang-orang berkuda dan pasukannya,
mengejar mereka dan mencapai mereka
pada waktu mereka berkemah di tepi laut,
dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.
Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir,
mereka bertemu dengan masalah yang
besar. Mereka dikejar oleh pasukan Firaun.
Musa harus memberikan solusi untuk
masalah satu bangsa besar!
Keluaran 14:10-14
Ketika Firaun telah dekat, orang Israel
menoleh, maka tampaklah orang Mesir
bergerak menyusul mereka. Lalu sangat
ketakutanlah orang Israel dan mereka
berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka
berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak
ada kuburan di Mesir, maka engkau
membawa kami untuk mati di padang gurun
ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap
kami dengan membawa kami keluar dari
Mesir?
© SG | JULI 2015 | 22
Christian Movement
Bukankah ini telah kami katakan kepadamu
di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan
biarlah kami bekerja pada orang Mesir.
Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja
pada orang Mesir dari pada mati di padang
gurun ini." Tetapi berkatalah Musa kepada
bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap
dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang
akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab
orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak
akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.
TUHAN akan berperang untuk kamu, dan
kamu akan diam saja."
Belum selesai masalah yang satu, bangsa
Israel juga menghadapi masalah-masalah
yang lain. Di depan mereka ada lautan.
Sedangkan di kiri-kanannya hanya padang
gurun (lari ke sanapun percuma, tidak ada
tempat bersembunyi.)
BAGAIMANA RESPON MUSA DAN APA
TINDAKANNYA MENUNJUKKAN
KEBESARANNYA SEBAGAI SEORANG
PEMIMPIN:
1. IA MEMPERLIHATKAN KETENANGAN
BUKANNYA KEGILAAN
Keluaran 14:13
Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu:
"Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah
keselamatan dari TUHAN, yang akan
diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab
orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak
akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.
Banyak orang kehilangan akal sehatnya /
kurang waras / gila ketika menghadapi
tantangan yang besar. Mereka mencari jalan
pintas, pergi ke dukun / paranormal (padahal
dukun tidak bisa menolong dirinya sendiri),
bahkan sampai bunuh diri.
Tokoh yang paling kongkrit menggambarkan
ketenangan di saat menghadapi tantangan
yang besar adalah Yesus Kristus sendiri.
Yesus Kristus tetap tenang di dalam perahu
yang ditiup badai dan hampir tenggelam. Ada
kekuatan di saat kita tenang.
www.SeminariGospel.com
Pengkhotbah 4:6
Segenggam ketenangan lebih baik dari pada
dua genggam jerih payah dan usaha
menjaring angin.
Yesaya 30:15
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang
Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat
dan tinggal diam kamu akan diselamatkan,
dalam tinggal tenang dan percaya terletak
kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
2. IA MEMPERLIHATKAN KEYAKINAN
BUKANNYA KETAKUTAN
Keluaran 14:13b-14
sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini,
tidak akan kamu lihat lagi untuk selamalamanya. TUHAN akan berperang untuk
kamu, dan kamu akan diam saja."
Orang besar mampu menunjukkan
keyakinannya saat ada masalah. Tantangan
yang besar itu ibarat suara auman singa
yang menciutkan nyali kita. Tetapi saat ada
tantangan janganlah takut. Taruhlah iman
keyakinan kita kepada Tuhan. Ketakutan
adalah ketiadaan keyakinan.
Artinya semakin seseorang yakin, maka
ketakutan itu semakin hilang. Dan
sebaliknya jika tidak lagi ada keyakinan,
maka makin sempurnalah ketakutan itu
melingkupi seseorang. Seorang yang yakin
bukan berarti tidak mengalami ketakutan.
Tetapi mampu berjalan melewati ketakutan
tersebut.
Mazmur 27:3
Sekalipun tentara berkemah mengepung
aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul
peperangan melawan aku, dalam hal itupun
aku tetap percaya.
3. IA MEMPERLIHATKAN KEJELASAN
BUKANNYA KEBINGUNGAN
Keluaran 14:15
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Mengapakah engkau berseru-seru
demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada
orang Israel, supaya mereka berangkat.
© SG | JULI 2015 | 23
Christian Movement
Ada sesuatu yang jelas : mereka harus tetap
bergerak maju. Seringkali ketika ada
tantangan besar, kita tergoda untuk tetap
berhenti bahkan mundur. Tetapi pola Tuhan
adalah tetap bergerak maju. Bagian kita
adalah tetap maju dan bagian Tuhan adalah
membuka jalan di depan kita.
Mazmur 36:10
Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam
terang-Mu kami melihat terang.
Di dalam jalan Tuhan Alkitab berkata di sana
ada terang.
Amsal 4:18
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya
fajar, yang kian bertambah terang sampai
rembang tengah hari.
Jadi ketika kita berhadapan dengan
tantangan yang besar dalam hidup kita
jangan berhenti tetapi maju saja karena kita
akan semakin mengerti nanti sewaktu kita
melaluinya.
4. IA MEMPERLIHATKAN KEMAMPUAN
BUKANNYA KEKIKUKAN
Keluaran 14:21-22
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas
laut, dan semalam-malaman itu TUHAN
menguakkan air laut dengan perantaraan
angin timur yang keras, membuat laut itu
menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari
tengah-tengah laut di tempat kering; sedang
di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai
tembok bagi mereka.
Allah sudah mendelegasikan otoritas-Nya
bagi kita, itu sebabnya kita sudah memiliki
segala kemampuan yang dibutuhkan.
Potensinya sudah ada dan memberikan
potensi adalah bagian Tuhan. Mengubah
potensi menjadi kompetensi (kemampuan)
adalah bagian kita. Seringkali tekanan atau
tantangan akan membuat potensi kita yang
terbaik keluar.
www.SeminariGospel.com
Keluaran 14:21-28
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas
laut, dan semalam-malaman itu TUHAN
menguakkan air laut dengan perantaraan
angin timur yang keras, membuat laut itu
menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari
tengah-tengah laut di tempat kering; sedang
di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai
tembok bagi mereka. Orang Mesir mengejar
dan menyusul mereka--segala kuda Firaun,
keretanya dan orangnya yang berkuda-sampai ke tengah-tengah laut. Dan pada
waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam
tiang api dan awan itu memandang kepada
tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya
tentara orang Mesir itu. Ia membuat roda
keretanya berjalan miring dan maju dengan
berat, sehingga orang Mesir berkata:
"Marilah kita lari meninggalkan orang Israel,
sebab Tuhanlah yang berperang untuk
mereka melawan Mesir." Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah
tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik
meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka
dan orang mereka yang berkuda." Musa
mengulurkan tangannya ke atas laut, maka
menjelang pagi berbaliklah air laut ke
tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju
air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan
orang Mesir ke tengah-tengah laut.
Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi
kereta dan orang berkuda dari seluruh
pasukan Firaun, yang telah menyusul orang
Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang
tinggal dari mereka.
Musa dan bangsa Israel perlu melewati
tantangan besar ini supaya mereka dapat
melihat mujizat laut terbelah. Tidak ada
mujizat besar tanpa ada tantangan besar. Ø
© SG | JULI 2015 | 24
M Christian Movement
foto: karya Manaek Sinaga
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan
semangat. (Amsal 15:13)
aya menemukan ada banyak anak muda
yang terus-menerus mengasah pikiran dan
keterampilan mereka, namun tidak menjaga
hati mereka dengan baik. Padahal
kemenangan maupun kekalahan kita di
dalam kehidupan sangat ditentukan oleh
kondisi hati kita.
"Heart attack” merupakan sumber dari
sebagian besar permasalahan manusia.
Sebagai istilah medis, "heart attack” biasa
diartikan sebagai serangan jantung, namun
dalam konteks ini, artinya: serangan hati.
"Heart attack” diakui oleh masyarakat
sebagai salah satu pembunuh nomor satu di
dunia. Begitu juga dengan strategi yang iblis
lakukan untuk menghancurkan hidup kita. Ia
berusaha mati-matian untuk menyerang hati
kita karena ia tahu waktu ia berhasil
menghancurkan hati kita, maka ia akan
berhasil menghancurkan hidup kita. Jika ia
berhasil mengacaukan hati kita, maka ia
akan berhasil mengacaukan pelayanan,
keluarga, studi, karir maupun hidup kita.
Semua masalah di dalam kehidupan ini
merupakan bentuk serangan hati. Dengan
berbagai cara iblis membuat anak-anak
Tuhan kehilangan semangat, sehingga tidak
membahayakan iblis dalam tindak-tanduknya
di dunia.
www.SeminariGospel.com
Hari-hari ini ada banyak anak Tuhan yang
sedang koma akibat serangan hati. Patah
hati, sedih hati, luka hati, sakit hati, tawar
hati, ... merupakan sebagian dari cara-cara
yang iblis gunakan untuk mengalahkan kita.
Ingat, ketika Anda sakit, Anda menjadi
lemah!!! Bagi orang yang lemah, masalah
kecil terasa berat. Goncangan kecil jadi
terasa keras. Orang yang lemah menjadi
tidak becus melakukan suatu tindakan yang
biasa sekali pun. Contohnya pada waktu
badan saya lemah karena sakit, sampai dua
kali handphone terjatuh dari tangan saya.
Contemporary English Version
menerjemahkan ayat di atas demikian:
"Kebahagiaan membuatmu tersenyum, tapi
dukacita dapat menghancurkanmu.'
Bagi semua yang sedang mengalami
serangan hati, segeralah bangkit. Bereskan
kebencian dengan pengampunan; bereskan
dosa dan kesombongan dengan pertobatan.
Jangan lupa untuk melakukan serangan
balik kepada si iblis. Tunjukkan kepadanya
bahwa Anda adalah pahlawan yang sejati!!!
Kondisi hati Anda akan menentukan
kemenangan dan kekalahan Anda dalam
menghadapi segala pergumulan hidup. Ø
© SG | JULI 2015 | 25
M Christian Movement
OLEH EV. PHILIP PATTIASINA
foto: Donald Terrence Kamarea
pakah Anda pernah marah? Disertai dengan mata yang memerah, wajah yang
juga tidak kalah merahnya dan mulut yang bergetar? Jika Anda pernah
mengalaminya, atau bahkan sementara Anda membaca artikel ini Anda sedang
melakoni penggalan kalimat di atas, jangan tinggalkan tulisan ini dulu, karena
sesuatu yang baik perlu Anda ketahui bahwa Anda adalah pribadi yang normal.
Kemarahan adalah perasaan kuat yang
ditanamkan secara Ilahi sehingga dapat
digunakan untuk maksud yang membangun
atau sebaliknya merusak. Ketika seseorang
dilecehkan, diabaikan, dikecewakan, disalah
mengerti dan dihina, maka saat itu akan
menjadi saat di mana sumbu panas yang
menyala dan mengalir keluar dari dalam
dirinya akan menghasilkan ledakan
kemarahan.
Kemarahan tidak akan menjadi masalah jika
alasannya Ilahi. Yang terpenting adalah
apakah motivasi kemarahan Anda itu?
Yesus adalah contoh yang tepat mengenai
kemarahan yang benar.
Banyak orang bertanya dan mungkin pernah
ada dalam benak pikiran Anda: Apakah
marah itu adalah dosa? Apakah kemarahan
bisa menolong? Apakah semua kemarahan
adalah dosa?
Matius 21:12-13
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan
mengusir semua orang yang berjual beli di
halaman Bait Allah. Ia membalikkan mejameja penukar uang dan bangku-bangku
pedagang merpati dan berkata kepada
mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan
disebut rumah doa. Tetapi kamu
menjadikannya sarang penyamun."
Efesus 4:26
Apabila kamu menjadi marah, janganlah
kamu berbuat dosa: janganlah matahari
terbenam, sebelum padam amarahmu
Apakah Yesus punya kelemahan karakter?
Apakah Ia kehilangan penguasaan diri?
Apakah Yesus berdosa?
Jawabannya: Tidak!!
Matius 5:22
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang marah terhadap saudaranya harus
dihukum; siapa yang berkata kepada
saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke
Mahkamah Agama dan siapa yang berkata:
Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka
yang menyala-nyala.
Ada dua pelajaran yang bisa kita dapatkan
dari cerita tersebut:
Kemarahan adalah ekspresi kasih jika
alasannya benar. Yesus mempunyai alasan
yang tepat ketika Ia marah.
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 26
Christian Movement
Yesus ingin menjaga nilai-nilai yang benar
dalam rumahNya.
Kemarahan itu bukan perasaan yang
berdosa. Semua perasaan adalah pemberian
Tuhan. Tidak ada piano yang buruk bunyinya,
tetapi pemain piano yang buruk
memainkannya. Setiap bayi lahir dalam dunia
ini dengan emosi kemarahan. Jika Anda
terlambat memberikan ia susu, maka
nantikanlah beberapa saat lagi, ia akan
menangis keras yang menandakan bahwa ia
marah atas keteledoran Anda itu.
Hmmm...bagaimana jika ia telah berumur 30
tahun? Ia seharusnya menguasai
kemarahannya, dong.
ADA DUA JENIS KEMARAHAN YANG
DAPAT MERUSAK:
1. KEMARAHAN YANG TIDAK TERKENDALI
Kemarahan yang tidak terkendali adalah
dosa. Biasanya dosa selalu menghasilkan
hal-hal yang buruk misalnya, memukul
tembok sampai tangan berdarah, menendang
mobil sampai penyok, mengeluarkan
perkataan kasar dan kotor. Para dokter
mengatakan bahwa kemarahan yang tidak
terkendali melepaskan racun-racun kimia
yang menyebabkan penyakit seperti kanker
dan jantung. Kemungkinan orang yang
marah terkena stroke lebih besar daripada
orang yang damai hatinya. Kemarahan juga
mengakibatkan penyakit maag. Ketika Anda
marah, Anda berdosa karena Anda
mendatangkan penyakit yang akan
membunuh diri Anda sendiri. Kemarahan
yang tidak terkendali akan menghancurkan
masa depan Anda.
Musa, setelah menyelesaikan
petualangannya memimpin umat Israel,
akhirnya tidak dapat masuk ke tanah
perjanjian hanya karena marah. Ia marah dan
akhirnya membunuh orang Mesir. Ia marah
dan menghancurkan loh batu. Ia marah dan
memukul batu karang yang seharusnya
menurut perintah Tuhan, Musa cukup
berbicara kepada gunung batu itu. Masih di
bagian awal kisah yang ada dalam Perjanjian
Lama, Alkitab. Kain menghancurkan masa
depan hidupnya karena kemarahan yang
berujung pada pembunuhan terhadap adik
kandungnya sendiri, Habel.
www.SeminariGospel.com
Apakah ini kebetulan atau tidak, tetapi
mungkin Anda bisa mengambil hikmahnya,
Anger (marah) hanya satu huruf lebih pendek
dari Danger (bahaya).
2. KEMARAHAN YANG SALAH ARAH
Kapan kemarahan itu menjadi salah arah?
Jawabannya ialah ketika Anda marah tanpa
sebab yang pasti. Adalah salah saat Anda
menjadi pahit hati dan benci sehingga
mengucapkan kata-kata yang penuh dengan
kebencian kepada orang lain.
Amsal 15:18
Si pemarah membangkitkan pertengkaran,
tetapi orang yang sabar memadamkan
perbantahan.
Amsal 21:19
Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada
tinggal dengan perempuan yang suka
bertengkar dan pemarah.
Anda sebaiknya tidak mengakhiri bacaan ini
tanpa menyelesaikannya untuk menemukan
solusi dari hal di atas. Tidak ada yang salah
jika Anda harus sedikit lebih rohani di antara
komunitas Anda. Sementara banyak orang
mencari solusi menurut pemikiranpemikirannya sendiri, namun Anda telah
menemukan jawaban yang pasti melalui
Firman yang berasal dari Tuhan. Bagaimana
Anda dapat mengendalikan kemarahan yang
tidak terkendali dan salah arah?
1. PENUH DENGAN ROH
Galatia 5:22-25
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan
diri. Tidak ada hukum yang menentang halhal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus
Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau
kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga
dipimpin oleh Roh,
2. BELAJAR UNTUK MEMAAFKAN
Amsal 19:11
Akal budi membuat seseorang panjang sabar
dan orang itu dipuji karena memaafkan
pelanggaran.
© SG | JULI 2015 | 27
Christian Movement
4. BELAJARLAH TERTAWA
Nehemia 8:10c
Jangan kamu bersusah hati, sebab
sukacita karena TUHAN itulah
perlindunganmu!
Amsal 16:32
Orang yang sabar melebihi seorang
pahlawan, orang yang menguasai dirinya,
melebihi orang yang merebut kota.
Apakah seseorang pernah melukaimu 10
tahun yang lalu dan Anda sulit
melupakannya? Belajarlah memaafkan.
Dipastikan Anda akan bahagia.
"Pernikahan yang bahagia menuntut
seorang suami yang tuli dan seorang istri
yang 'buta' terhadap pelanggaran
pasangannya."
3. JANGAN BERTEMAN DENGAN
ORANG YANG LEKAS MARAH
Amsal 22:24-25
Jangan berteman dengan orang yang
lekas gusar, jangan bergaul dengan
seorang pemarah, supaya engkau
jangan menjadi biasa dengan tingkah
lakunya dan memasang jerat bagi dirimu
sendiri.
Firman di atas adalah bentakan keras
bagi Anda jika Anda tidak ingin salah.
Jangan bergaul dengan orang yang
mudah marah dan jangan pacaran
dengan orang yang mudah marah.
www.SeminariGospel.com
Tidak heran banyak program TV yang
bertemakan humor itu menjadi idola para
penggemar acara-acara TV. Salah satu
program talk show yang dikemas dengan
nuansa humor, "Empat Mata", yang
tayang di salah satu TV swasta di
Indonesia pernah mendapatkan rating
tertinggi. Dipastikan orang yang
menonton acara tersebut pasti tertawa,
lepas dari pesan apa yang dibawakannya.
Tertawa adalah obat penawar kemarahan
yang tidak terkendali dan salah arah.
Bahkan tertawa bisa menjadi obat bagi
kesehatan. Ø
Amsal 17:22
Hati yang gembira adalah obat yang
manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang.
Only the prayer which comes
from our heart can get to God’s
heart
(C. H. Spurgeon)
Hanya doa yang berasal dari
hati kita yang bisa masuk ke
hati Tuhan
(C. H. Spurgeon)
© SG | JULI 2015 | 28
P Pemuridan
oleh Mey Lindawati Wijaya
Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang
diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian
yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah
yang sanggup menunaikan tugas yang demikian? (2 Korintus 2:15-16)
aat kita melewati jalan di depan pabrik
coklat, kita bisa mencium aroma coklat yang
sungguh harum. Namun, kalau kita melewati
jalan itu sebelum pabrik coklat memulai
proses produksi, aroma tersebut tidak
menyebar di udara dan tidak tercium oleh
kita. Apakah pabrik itu kosong? Tidak. Biji
coklat yang menjadi bahan bakunya tersedia
di dalam pabrik. Persediaan coklat hasil
produksi pabrik pun ada. Tetapi, mengapa
aroma coklat itu tidak muncul? Karena aroma
itu hanya akan muncul ketika proses
pemasakannya dimulai.
Hidup kita juga demikian. Hidup kita bisa
mengeluarkan bau yang harum, justru saat
kita sedang mengalami proses kehidupan itu.
Ketika harus berkorban atau sedang
berjuang sendirian, di saat itulah kita sedang
diproses untuk mengeluarkan aroma
ketangguhan.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia,
yang telah memanggil kamu dalam Kristus
kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan
melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan
mengokohkan kamu, sesudah kamu
menderita seketika lamanya. (1 Petrus 5: 10)
www.SeminariGospel.com
Ketika usaha keras kita tidak dihargai, ketika
maksud baik kita disalah mengerti, kita
sedang diproses untuk mengeluarkan
aroma ketulusan dan kerendahan hati. Saat
dicurangi atau dikhianati, kita diproses untuk
mengeluarkan aroma kasih. Menjalani
proses kehidupan memang tidaklah mudah.
Karena itu, Paulus berani berkata bahwa
kehidupannya adalah bau yang harum dari
Kristus bagi banyak orang. Mengapa Paulus
bisa memancarkan bau yang harum dari
Kristus? Karena sebelumnya ia telah
mengalami berbagai macam proses
kehidupan dan ia belajar setia kepada Allah
di dalam menjalani proses tersebut.
Saat proses itu terjadi,hal itu sering
tidak menyenangkan bagi daging kita.
Bahkan, sepertinya daging kita ingin
berontak terhadap proses tersebut.
Meskipun demikian, bersediakah kita
menjalani proses itu dengan tekun hingga
akhirnya kita dapat mengeluarkan bau
harum yang menyukakan hati Tuhan? Ø
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita,
tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang
memberikan damai kepada mereka yang
dilatih olehnya. (Ibrani 12 :11)
© SG | JULI 2015 | 29
P Pemuridan
foto: Donald Terrence Kamarea
ersyukurlah kita punya Tuhan yang Maha
Kuasa, Maha Kasih serta Maha Pengampun.
Walau berkuasa, Dia rela merendahkan diri
untuk datang ke dunia menjadi manusia
biasa. Dia rela dihina, dicaci-maki, disakiti,
bahkan Dia rela mati untuk menolong dan
menebus semua kesalahan serta dosa kita.
Bahkan, karena KasihNya, Dia juga berdoa
dan mengampuni orang-orang yang telah
menyakitiNya. Tiada Kasih yang seperti Dia.
KasihNya seperti aliran sungai yang tiada
hentinya.
Bersukacitalah oleh pengorbanan serta
anugerahNya. Kita yang tidak layak, telah Dia
layakkan. Dia telah anugerahkan Jalan
Keselamatan kepada siapa saja yang
percaya kepadaNya.
Yang Dia inginkan adalah kesadaran dan
pertobatan kita, bukan penghukuman atas
kita. Marilah kita ikuti teladan yang telah Dia
ajarkan dan berikan, taati semua Firman
serta lakukan semua perintah-perintahNya.
Jauhi semua kejahatan dan kelaliman serta
kemaksiatan. Tetapi, jangan segan-segan
untuk melakukan kebaikan dan kebenaran
serta kebajikan. Ø
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah
mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah
mengasihi kita dan yang telah mengutus
AnakNya sebagai pendamaian bagi dosadosa kita. ( 1 Yoh 4 :10)
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu
mengasihi kita. (1 Yoh 4 : 19).
Berbahagialah oleh KasihNya yang begitu
besar kepada kita.
foto: Donald Terrence Kamarea
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 30
P Pemuridan
oleh Ramli SN Harahap
foto: Donald Terrence Kamarea
Yesaya 59:1-2 (TB) "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk
menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."
Isaiah 59:1-2 (NET) "Look, the Lord’s hand is not too weak to deliver you; his ear is
not too deaf to hear you. But your sinful acts have alienated you from your God;
your sins have caused him to reject you and not listen to your prayers"
ertolongan Tuhan selalu tersedia bagi
orang percaya. Persoalannya, pertolongan
Tuhan itu terhambat kita terima karena faktor
kelemahan kita sendiri. Tangan Tuhan siap
sedia menyelamatkan hidup kita. Dia selalu
mendengar setiap keluhan kita.
Apa saja penghalang pertolongan Tuhan
turun atas kita?
Pertama, karena kejahatan kita. Allah
menunda pertolongan-Nya bagi kita karena
kejahatan yang kita lakukan baik kepada
manusia, maupun alam sekitar kita. Hidup
yang merusak hubungan sesama manusia,
yang merusak alam sekitar, adalah bentuk
kejahatan di mata Tuhan. Apalagi jika
tindakan kita membuat kehilangan hak hidup
orang lain, seperti korupsi, ketidak-adilan,
pemerasan, pencurian, pemerkosaan,
perampokan, dan lain-lain adalah kekejian di
mata Tuhan. Hidup yang seperti ini akan
menjadi penghalang keselamatan bagi hidup
kita.
www.SeminariGospel.com
Bisa saja secara duniawi hidup kita mewah
dan berkecukupan, tetapi sebenarnya kita
tidak memiliki kehidupan yang kekal.
Kedua, karena dosa kita. Upah dosa adalah
maut dan kematian. Bagi Tuhan tidak ada
dosa kecil dan besar. Pencuri uang seribu
rupiah sama upahnya dengan pencurian
satu milyar rupiah, yaitu maut. Bagi Tuhan,
tidak ada bohong putih dan bohong hitam,
upah kedua kebohongan itu adalah maut.
Dosa adalah penghancur masa depan.
Karena dosa, manusia terpisah dengan
Tuhan.
Agar pertolongan Tuhan bisa kita terima,
maka usahakanlah hidup kita terhindar dan
tidak melakukan kejahatan dan dosa.
Memang sebagai manusia biasa kita
cenderung melakukan kejahatan dan dosa.
Karena itulah, setiap saat kita meminta
hikmat dan kekuatan kepada Tuhan agar
mampu melawan segala kejahatan dan
dikuatkan melakukan segala hal yang baik. Ø
© SG | JULI 2015 | 31
P Pemuridan
ndaikata seekor domba hidup di tengahtengah serigala, pernahkah kita
membayangkan betapa risau dan cemasnya
domba itu? Setiap hari ia hidup dalam
ketakutan, merasa was-was, gelisah, bahkan
gemetar menghadapi serigala-serigala itu,
tentu sangatlah tidak nyaman.
Tetapi TUHAN YESUS mengutus domba ke
tengah-tengah serigala. Dia tidak mengutus
domba ke tengah-tengah domba. Hal itu
menandakan domba yang diutus bukan
untuk hidup nyaman, bukan untuk bersantaisantai menikmati hidup, tetapi risau, cemas,
gelisah, takut, itu bahkan wajar bagi TUHAN
YESUS.
Matius 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu
seperti domba ke tengah-tengah
serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati”.
Sebab demikianlah supaya penyertaan
TUHAN YESUS sempurna. Jika orang
hanya hidup nyaman, hidup bersantai-santai,
tanpa menghadapi tantangan yang jahat di
sekitarnya, tanpa perkara-perkara,
mungkinkah ia membutuhkan penyertaan
TUHAN YESUS? Apa yang harus disertai?
Jika pun ia membutuhkan, baginya hanya
pelengkap saja, tidak sebanding dengan
orang yang benar-benar hidup di tengahtengah ancaman.
Daud seringkali merasa jiwanya terancam,
sejak ia mengalahkan Goliat, dapat
dipastikan hidupnya tidak pernah nyaman,
walau kemewahan istana mengelilinginya.
www.SeminariGospel.com
Walau harta duniawi berlimpah, tetapi musuh
juga sebanyak hartanya! Daud menyadari ia
bagai hidup di tengah-tengah serigala, di
tengah-tengah musuh, maka demikianlah
perlindungan TUHAN sempurna!
Mazmur 18:30 "Adapun Allah, jalan-Nya
sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia
menjadi perisai bagi semua orang yang
berlindung pada-Nya."
Jadi, tidaklah mengherankan, kita yang
diutus oleh TUHAN YESUS tetapi hidup kita
kok tidak nyaman? Ada saja perkara yang
datang, ada saja ujian yang harus dihadapi,
ada saja serangan dari orang yang iri hati,
ada saja berbagai perkara yang berusaha
menghambat iman kita, dan menghalangi
pemberitaan Injil. Hal itu wajar, karena kita
diutus di tengah-tengah serigala!
Maka demikian jika kita merasa takut,
gelisah, cemas, risau, justru perasaan itulah
yang dipakai oleh TUHAN untuk membuat
kita semakin dekat kepada-Nya. Supaya kita
bersandar sepenuh hati kepada kekuatanNya, akan penyertaan-Nya yang sempurna!
Sama seperti Daud bukan?
Demikianlah kita jangan putus asa, jangan
juga mengeluh, karena kita tahu, perasaanperasaan itu justru membuat kita
mengandalkan TUHAN YESUS. Nanti juga
hadir kenyamanan bagi kita, kenyamanan
yang tiada tara di sorga kelak. Disitu hanya
ada BAPA, YESUS dan malaikat-malaikat
serta domba-domba Bapa yang setia, di
tengah-tengah itu kita hidup nyaman
selamanya. Ø
© SG | JULI 2015 | 32
PUISI KRISTIANI
CINTA TIADA HABISNYA
OLEH LINA VERAWATI
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 33
THE CORE
MENDALAMI INTI KEKRISTENAN
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 34
foto: Manaek Sinaga
C The Core
YESUS KRISTUS
foto: Donald Terrence Kamarea
Yohanes 1:3
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
ernahkah anda memasukkan ikan yang
masih hidup ke dalam freezer? Tentu saja
tidak!
Hanya ikan yang sudah mati yang akan perlu
dimasukkan ke dalam freezer, agar ikan itu
tidak membusuk. Mengapa begitu?
Ikan yang hidup akan tetap segar selama ia
ada di dalam air, karena ikan yang hidup
terkoneksi dengan sumber
kehidupannya,yaitu air.
Contoh lain adalah perangkat elektronik. Jika
perangkat elektronik tidak mendapatkan
pasokan listrik,
www.SeminariGospel.com
maka perangkat itu tidak akan berfungsi
sama sekali.
Itulah analogi sederhana untuk
menggambarkan pentingnya kita tetap
terhubung dengan "Sumber Kehidupan" kita.
Melalui perumpamaan pokok anggur yang
benar,Tuhan Yesus menggambarkan betapa
pentingnya kita tetap terhubung dengan Tuhan
sebagai Sumber Kehidupan.
Rantingnya akan tetap segar dan hidup, jika tetap
menempel pada pokok anggur.
© SG | JULI 2015 | 35
The Core
Yohanes 15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah rantingrantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,
sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.
1 Yohanes 2:6
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di
dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus
telah hidup.
Sebaliknya, ranting yang terlepas dari pokok
anggur pasti akan layu dan akhirnya mati.
Jika kita berada di dalam Tuhan Yesus dan
Tuhan Yesus di dalam kita, maka kehidupan
rohani kita akan tetap segar, bertumbuh dan
akan terus berbuah. Hidup yang terputus di
luar Tuhan Yesus berarti kita tidak terkoneksi
dengan Sumber Kehidupan.Ujung-ujungnya
adalah kelayuan dan kematian rohani.
Akhirnya di luar Tuhan, kita tidak dapat
berbuat apa-apa lagi. Itulah peringatan tegas
untuk kita sebagai rantingnya. Hanya orang
yang terlalu naif dan sangat sombong yang
menganggap dirinya bisa berbuah dari dirinya
sendiri tanpa menempel ke Sumber
Kehidupan.
Jika kita adalah ikan, yang perlu dilakukan
adalah masuk ke dalam air.
Jika kita adalah perangkat elektronik, yang
perlu kita lakukan adalah terhubung dengan
arus listrik. Dan, jika kita adalah ranting, yang
perlu kita lakukan adalah menempel pada
pokok anggur.
Jika kita umat Tuhan, yang kita perlukan
adalah tinggal di dalam Tuhan Yesus. Dan,
Tuhan Yesus tinggal di dalam kita.
www.SeminariGospel.com
1 Yohanes 3:24
Barangsiapa menuruti segala perintahNya, ia diam di dalam Allah dan Allah di
dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui,
bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh
yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Tuhan Yesus Kristus mencintai anda dan
keluarga. Ø
God's commands are designed
to guide you to life's very best
(Henry Blackaby)
Perintah Tuhan ditujukan untuk
menuntun anda menuju
kehidupan yang paling baik
(Henry Blackaby)
© SG | JULI 2015 | 36
C
The Core
MERAGUNAKAN
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun
juga selain di dalam Dia, sebab di bawah
kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12)
foto: Donald Terrence Kamarea
Apakah anda meragukan keselamatan anda
karena anda merasa tidak layak? Firman
mengatakan, " Jika kita mengaku dosa kita,
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan." (1
Yohanes 1:9)
anyak umat kristen yang meragukan
keselamatannya dan merasa tidak berharga
untuk berseru kepada Allah. Namun, Allah
menantikan dengan tangan terbuka, agar kita
boleh menyerahkan segala keraguan kita
kepada-Nya, dan kembali kepada iman
percaya kita yang semula kepada-Nya,
karena rasa ragu yang memenuhi hati dan
pikiran akan menjadikan kita sengsara.
Kita dapat mengusir iblis keraguan di dalam
diri kita dengan mengikuti peringatan Rasul
Paulus pada kitab Efesus berikut:
Efesus 6:11
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata
Allah, supaya kamu dapat bertahan
melawan tipu muslihat Iblis
www.SeminariGospel.com
Efesus 6:16
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai
iman, sebab dengan perisai itu kamu akan
dapat memadamkan semua panah api dari si
jahat,
dan juga pernyataan akan kekuatan Allah
dalam Injil di kitab Roma, "Sebab aku
mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil,
karena Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang percaya," (pada
Roma 1:16)
Sudahkah anda percaya kepada Tuhan?
Sudahkah anda menyerahkan diri kepadaNya? Allah adalah Allah pengasih serta adil. Ia
menginginkan anak-anak-Nya mempercayaiNya, mengetahui bahwa Ia menerima kita
apa adanya dan siap mengampuni kita ketika
kita memohon kepada-Nya.
Ada kuasa yang menyelamatkan di dalam
darah Tuhan Yesus Kristus. Dialah sumber
penghiburan kita, yang Mahakuasa dan yang
tidak pernah berubah. Ø
© SG | JULI 2015 | 37
C
The Core
MENDERITA
KARENA
BERBUAT BAIK
oleh|Johan ST
foto: Donald Terrence Kamarea
i dunia ini banyak terjadi hal-hal yang
tidak terduga. Manusia hanya bisa
merencanakan sesuatu, tetapi belum tentu
bisa terlaksana jika tanpa seizin Tuhan.
Jika orang jahat melakukan kejahatan, lalu
tertangkap dan harus menderita, itu adalah
hal yang wajar. Sebaliknya, jika seseorang
melakukan perbuatan baik, tetapi harus
menderita, kata orang dunia, hal itu tidak
wajar.
Jika Tuhan mengizinkan, mau atau tidak mau
kita harus menjalani penderitaan. Mungkin
Tuhan sedang menguji ketabahan kita, atau
mungkin Dia sedang memproses kita agar
kita bisa naik ke level yang lebih tinggi.
Jangan takut melakukan kebaikan maupun
kebenaran, walau harus menderita sekalipun,
jika hal itu dikehendakiNya. Jangan takut
melakukan kebajikan, jika hal itu bisa
menolong seseorang. Lakukan saja apa yang
bisa kita lakukan, dan biarkan Tuhan
melakukan apa yang menjadi bagian Tuhan.
Dia yang Maha Tahu, pasti tahu apa yang
sedang terjadi. Dia tahu apa yang kita
lakukan. Segala sesuatu tidak mungkin bisa
terlepas dari pandangan mata Tuhan yang
setiap saat mengawasi kita. Ø
Sebab lebih baik menderita karena berbuat
baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada
menderita karena berbuat jahat.
(1 Petrus 3 :17).
foto: Manaek Sinaga
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 38
"Bertekunlah dalam doa dan dalam pada
itu berjaga-jagalah sambil mengucap
syukur" (Kolose 4:2)
foto: Veronica
INTIM BERSAMA ALLAH
foto: Donald Terrence Kamarea
oa itu penting, tetapi tidak disukai oleh
orang Kristen, termasuk Anda! Maaf,
sebelum Anda marah kepada saya, coba
hitung berapa menit atau detik waktu yang
Anda gunakan untuk berdoa pada hari ini?
Bandingkan dengan waktu yang Anda
gunakan untuk menonton televisi atau
membaca koran. Hasilnya dapat membuat
Anda tersipu malu. Ya....! Saya juga malu
pada diri saya sendiri. Malu kepada Tuhan!
Doa adalah kekuatan orang benar. Doa
itu seperti kita mengisi lagi "baterai" rohani
yang mulai habis dayanya.
Dan, di dalam doa, rohani kita akan
disegarkan kembali. Tetapi kenyataannya kita
tidak mau berdoa, atau berdoa tetapi asalasalan. Semuanya dilakukan dengan instan
dan tergesa-gesa.
Sekarang, mari kita coba belajar
bertekun di dalam doa. Ambillah waktu-waktu
khusus untuk bertemu dengan Tuhan di
dalam doa kita. Jangan sok rohani dengan
mengatakan bahwa kita bisa berdoa sambil
berjalan atau minum kopi. Seolah-olah kita
berkata, "Tuhan, maaf ya saya lagi sibuk.
Kita bicara santai saja sambil saya
menyelesaikan tugas saya. Anggaplah ini
rumah-Mu sendiri."
Allah dianggap tamu yang tidak penting.
www.SeminariGospel.com
Ia seperti seorang tukang ledeng yang disapa
dengan basa-basi lalu dibiarkan seorang diri,
sedangkan kita sibuk dengan urusan kita
sendiri.
Doa itu sebenarnya bersifat intim.
Komunikasi di dalam doa itu membangun
keintiman antara Allah dengan manusia.
Rahasia ini disingkapkan dalam kitab Kidung
Agung. Dahulu saya tidak mengerti mengapa
kitab yang "agak vulgar" ini ada dalam jajaran
kitab kudus lainnya. Apakah Tuhan tidak salah
menaruh kitab ini? Setelah sekian lama, saya
mendapat pengertian bahwa Kitab Kidung
Agung merupakan refleksi dari keintiman
antara Allah dengan umat-Nya. Bukankah
gereja digambarkan sebagai mempelai
Kristus?
Yesus Kristus adalah kekasih jiwa kita.
Bangunlah kasih yang dalam antara kita
dengan Calon Mempelai kita supaya kita
merasakan kehangatan cinta ilahi.
Ini membutuhkan kesetiaan dan kedisiplinan
kita berdoa dan membangun komunikasi. Ø
Refleksi:
Membangun keintiman dengan Allah hanya
dapat dilakukan melalui komunikasi yang
konstan, dan doa adalah salah satu cara ke
arah itu. Mari kita luangkan waktu yang cukup
panjang untuk bersekutu dengan Allah di dalam
doa, maka hidup kita akan berubah.
© SG | JULI 2015 | 39
CHANGE
foto: Manaek Sinaga
Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya:
"Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di
Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan
menyembuhkan dia dari penyakitnya."
(2 Raja-Raja 5:3).
aaman, panglima raja Aram, kena sakit
kusta. Mukanya yang murung menarik
perhatian seorang gadis kecil tawanan dari
Israel yang bekerja sebagai pelayan di rumah
Naaman. Gadis kecil itu bersaksi tentang nabi
Elisa kepada istri Naaman. Hal ini
menunjukkan bahwa ia adalah seorang saksi
Allah yang berani mengambil risiko
menyaksikan imannya tentang Allah Israel
kepada Naaman dan keluarganya.
Apa yang dilakukan gadis kecil ini sudah tentu
sangat mengandung risiko, karena jika
Naaman ternyata tidak sembuh, maka
kesaksiannya bisa dianggap sebagai
kebohongan besar yang bukan hanya
mempermalukan reputasi Allah Israel di mata
raja Aram, tetapi juga dapat membuat nyawa
gadis kecil itu ikut dipertaruhkan.
www.SeminariGospel.com
Namun ternyata Allah sungguh-sungguh
menyembuhkan Naaman melalui nabi Elisa,
sehingga dari mulut Naaman sendiri keluarlah
sebuah pengakuan "Sekarang aku tahu, bahwa
di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di
Israel" (pada 2 Raja-Raja 5:15).
Untuk bersaksi, kita butuh keberanian dan juga
siap untuk menanggung risiko yang mungkin
akan terjadi. Dan, dari Firman Tuhan yang kita
bahas ini, kita dapat menarik pelajaran bahwa
walaupun setiap orang percaya dipanggil untuk
menjadi saksi Kristus, namun tidak semua
orang percaya bersedia memenuhi panggilan
tersebut. Apakah kita juga demikian? Ø
Dependence upon God makes
heroes of ordinary people like
you and me! (Bruce Wilkinson)
Ketergantungan kepada Tuhan
menciptakan pahlawanpahlawan dari orang-orang
biasa seperti anda dan saya!
(Bruce Wilkinson)
© SG | JULI 2015 | 40
CHANGE
foto: Manaek Sinaga
aulus adalah seorang Yahudi
yang sangat giat bekerja bagi
Allah, menurut hukum nenek
moyang Yahudi. Alkitab
menuliskan bahwa Paulus
menganiaya pengikut-pengikut
Jalan Tuhan sampai mereka mati;
laki-laki dan perempuan ditangkap
dan diserahkannya ke dalam
penjara. (pada Kisah Para Rasul 22
:3-4).
Paulus mengaku bahwa ia tadinya seorang
penghujat, seorang penganiaya, seorang
yang ganas dan paling berdosa (pada
Timotius 1 : 13 - 16) tetapi karena kasih
karuniaNya, Yesus mengubah hidup Paulus.
Banyak perkara besar dan ajaib telah
dilakukannya sehingga membuat banyak
orang menjadi heran akan perubahan
hidupnya yang luar biasa.
Ia menjadi teladan bagi banyak orang,
sehingga mereka menjadi percaya kepada
Yesus.
Yang membuat Paulus berdampak bagi
orang lain adalah :
www.SeminariGospel.com
1. Perjumpaan Pribadi Dengan Yesus:
Dalam perjalanannya ke Damsyik, Paulus
berjumpa dengan Yesus sebagai langkah
awal pertobatannya (pada Kisah Para
Rasul 9 : 3-6). Pada saat itu, tiba-tiba
cahaya memancar dari langit
mengelilinginya dan cahaya itu membuat
Paulus tiga hari lamanya tidak dapat
melihat dan tiga hari lamanya ia tidak
makan dan minum.
Ketika Ananias menumpangkan tangannya
ke atas Paulus, seketika itu juga seolaholah selaput gugur dari matanya, sehingga
ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu
dibaptis dan setelah makan, pulihlah
kekuatannya. Peristiwa ini menjadi titik
balik dalam hidup Paulus.
Paulus yang tadinya seorang penjahat,
berubah menjadi pemberita Injil yang
militan. Ketika itu juga ia memberitakan
Yesus di rumah-rumah ibadat dan
mengatakan bahwa Yesus adalah Anak
Allah. (pada Kisah Para Rasul 9 : 20).
Paulus semakin besar pengaruhnya,
sehingga membingungkan orang-orang
Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia
membuktikan bahwa Yesus adalah
Mesias. ( pada Kisah Para Rasul 9: 22)
© SG | JULI 2015 | 41
CHANGE
Hati dan rohnya bergejolak dan
bersemangat untuk mengenal Tuhan Yesus
daripada mengurus perkara-perkara
lahiriah dan juga memberitakanNya kepada
orang lain. Perubahan hidup Paulus inilah
yang berdampak bagi orang lain.
Kita adalah orang-orang berdosa yang
tidak layak di hadapanNya, tetapi Tuhan
Yesus punya cara tersendiri kepada setiap
pribadi untuk memproses dan mengubah
kita menurut kehendakNya agar layak
melayani pekerjaanNya di dunia ini.
2. Hidup Dalam Kebenaran:
Perubahan hidup yang sesungguhnya
bukan bersifat sementara tetapi terusmenerus. Proses itu dialami oleh Paulus,
sehingga hidupnya memberi dampak bagi
orang lain. Paulus dengan tegas
menasihatkan "turutilah teladanku" (pada
1 Korintus 4 :16). Paulus sangat antusias
untuk memberi pengaruh kepada
siapapun tentang Yesus Kristus.
Hidup dalam kebenaran akan memberi
pengaruh bagi orang di sekitar kita dan
juga bagi dunia.
Semua orang, yang telah menerima
Yesus, telah di merdekakan dari dosa, dan
menjadi hamba kebenaran yang
membawa kepada pengudusan dan
kesudahannya ialah hidup yang kekal.
Kesimpulannya :
Orang yang mengalami perjumpaan pribadi
dengan Tuhan Yesus, hidup dalam
kebenaran dan hidup dipenuhi Roh Kudus
akan berdampak bagi orang lain.
Bagaimana dengan kita?
Apakah hidup kita sudah berdampak bagi
orang-orang yang ada di sekitar kita? Ø
3 Hidup dipenuhi Roh Kudus
Ketika Ananias menumpangkan tangan ke
atas Paulus, Paulus dapat melihat lagi dan
penuh dengan Roh Kudus (baca Kisah
Para Rasul 9 : 17) sehingga dengan
penuh keberanian ia mengajar di Damsyik
dan Yerusalem dalam nama Tuhan Yesus
(baca Kisah Para Rasul 9 : 27, 28) dan
jumlah mereka makin bertambah besar
oleh pertolongan dan penghiburan Roh
Kudus.
Paulus yang tadinya seorang penjahat
mengalami perubahan pola pikir yang luar
biasa.Ia mengalami kebangunan rohani
saat dipenuhi Roh Kudus.
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 42
M
Divine Marriage
PASANGAN
BARU
o leh|Hernanto Tedja Mertadiwangsa
"Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya
telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu" (Kej 2:24-25)
ehidupan suatu pernikahan adalah
kehendak Tuhan. Ada beberapa hal yang
menarik untuk disimak tentang pernikahan.
Yang pertama adalah bahwa pernikahan
adalah kehendak Tuhan. Yang kedua,
seorang laki-laki menikahi seorang wanita
yang berasal dari "tulang rusuknya" sendiri.
Tulang rusuknya sendiri, memiliki pengertian
akan adanya satu aliran kehidupan yang
sama di dalamnya. Baik aliran kehidupan
dalam laki-laki maupun aliran kehidupan
dalam tulang rusuknya.
Tulang rusuk saya, bertumbuh karena
adanya aliran kehidupan dalam saya yang
bukan hanya menumbuhkan bagian-bagian
lain dari tubuh saya, akan tetapi juga tulang
rusuk saya.
Di dalam saya, ada aliran-aliran kehidupan,
akan tetapi tentulah mustahil aliran-aliran
kehidupan di dalam saya, mampu
menumbuhkan atau menjadikan hidup
bagian-bagian tubuh orang lain.
Aliran-aliran kehidupan menunjukkan suatu
keadaan tentang bagaimana saya dapat
menjadi hidup.
www.SeminariGospel.com
Tanpa adanya aliran-aliran kehidupan di
dalam saya, tentu mustahil saya hidup.
Saya hidup, karena adanya aliran-aliran
kehidupan di dalam saya.
Tuhan mengatakan bahwa pasangan
hidup saya adalah dia yang memiliki
aliran-aliran kehidupan yang sama dengan
saya.
Di sini kita melihat bahwa bahwa bila
aliran-aliran kehidupan pasangan saya
atau calon pasangan saya tidak sama
dengan aliran-aliran kehidupan di dalam
saya, itu bukanlah kehendakNya.
"Orang benar akan hidup oleh
iman"(Roma 1:17)
Firman Tuhan mengatakan bahwa saya
akan hidup oleh iman. Berarti, kalau tidak
ada iman, tentunya saya tidak akan
menjadi hidup.
Dari sini, kita tahu bahwa aliran-aliran
kehidupan yang mengalir di dalam saya,
yang menjadikan saya hidup, adalah
iman, bukan yang lain.
© SG | JULI 2015 | 43
Divine Marriage
Bisa jadi yang mengalir adalah sesuatu
"yang lain”. Akan tetapi, bila aliran "yang
lain", yang menjadikan saya "hidup", maka
saya tidak lagi hidup sebagai orang benar.
Karena jelas Tuhan mengatakan, "Orang
benar akan hidup oleh iman".
Jadi, bila saya adalah orang benar, maka
aliran-aliran kehidupan di dalam saya, yang
menjadikan saya hidup, adalah iman.
Karena itu, pasangan hidup saya yang harus
ada dalam kehidupan saya, haruslah juga
orang yang memiliki aliran-aliran kehidupan
yang sama dengan saya: iman yang sama.
Selanjutnya dikatakan, "Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan
ibunya".
Sebetulnya ini lebih tepat dikatakan bahwa
keduanya meninggalkan ayah dan ibunya.
Meninggalkan ayah dan ibunya, berarti
memutus segala bentuk ikatan: keuangan,
emosi dan lain-lain. Ini bukan berarti
hubungan dalam segala bentuk seperti kasih
sayang, hormat, kepedulian, juga diputus.
Bukan itu maksudnya.
Yang sedang kita renungkan adalah
kehidupan pasangan suami-istri.
Segala pengaruh dari ayah dan ibunya harus
ditinggalkan. Sekarang pasangan baru ini
harus berfokus kepada kehidupan mereka
sebagai pasangan yang bersandar pada
aliran-aliran kehidupan yang sama yang ada
di dalam mereka. Pengaruh orang tua tidak
boleh masuk dalam kehidupan mereka.
Misalnya, seorang suami berkata kepada
istrinya, "Dulu setiap aku bangun pagi, ibu
selalu sudah menyiapkan kopi dan roti
untukku, kok kamu tidak ya?".
Atau seorang istri berkata,"Dulu kalau aku
ingin ini-itu, ayahku pasti memberi. Kok kamu
tidak ya?"
Atau, misalnya keadaan ayah dan ibunya
berada dalam kondisi sedemikian rupa,
sehingga membutuhkan perhatian khusus.
Akan tetapi, kondisi ini membuat fokus
pasangan baru ini tergeser, melupakan
pasangannya sendiri. Ini juga tidak benar.
Harus "meninggalkan ayahnya dan ibunya" !
www.SeminariGospel.com
Banyak pasangan baru, saat mengalami
gesekan-gesekan dengan pasangannya, "lari"
ke ayah atau ibunya. Ini juga amat tidak
benar. Harus "meninggalkan ayah dan
ibunya"!
"dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya menjadi satu daging."
Proses "bersatu", sehingga keduanya
menjadi "satu daging", bukanlah proses yang
mudah. Mereka mempunyai aliran-aliran
kehidupan yang sama di dalam diri mereka,
akan tetapi amat mungkin kehidupan
kerohanian mereka tidak sama. Tentu saja
dalam keadaan ini, saat mereka berusaha
"bersatu", akan terjadi begitu banyak
gesekan, luka dan rasa sakit. Akan tetapi,
inilah kehidupan yang harus mereka jalani
dan jalani terus sehingga tercapai
kebersatuan dan menjadi satu daging. Iman,
aliran-aliran kehidupan di dalam mereka,
haruslah menjadi dasar bagi segala usaha
mereka.
Berbicara tentang iman, mau tidak mau harus
menengadah kepada Tuhan.
Hubungan kedua pribadi yang sedang
berusaha bersatu dan menjadi satu daging,
haruslah dikerjakan dengan mata yang
senantiasa memandang kepada Tuhan. Ini
artinya, hubungan yang intim dengan Tuhan
dari kedua insan ini harus ada. Tanpa itu,
keadaan "bersatu dan menjadi satu daging"
hanyalah angan-angan belaka.
Karena keadaan itu adalah suatu situasi
dimana kesatuan hati, kesatuan tujuan,
kesatuan perasaan terbentuk.
Pandangan mereka terhadap Tuhan,
perasaan mereka terhadap Tuhan dan segala
segi kehidupan mereka terhadap Tuhan
menjadi sama.
Modal sudah ada, yaitu aliran-aliran
kehidupan di dalam mereka, iman mereka!
Bila pandangan, perasaan, dan segala segi
kehidupan mereka terhadap Tuhan, makin
sama, maka segala gesekan, luka dan rasa
sakit yang terjadi dalam usaha bersatu dan
menjadi satu daging, akan sangat terbantu.
"Mereka keduanya telanjang, manusia dan
isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa
malu".
© SG | JULI 2015 | 44
Divine Marriage
Ini adalah suatu keadaan dimana kedua
belah pihak tahu dan mengerti kelebihan
maupun kekurangan masing-masing, dan
kedua belah pihak tidak menutup-nutupi
kekurangannya. Sungguh-sungguh
terbuka. Banyak pasangan yang malu
menyatakan suatu kerinduan terhadap
pasangannya. Atau, takut bila
pasangannya tahu suatu "kekurangan atau
kelemahannya". Atau, malu menyatakan
sesuatu hal karena itu "tabu". Memalukan!
Ini adalah suatu keadaan yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan.
"Keduanya telanjang akan tetapi tidak
merasa malu!" Ini adalah kehendakNya.
Banyak pasangan suami-istri, malu
mengatakan kepada pasangannya, dan
malu menunjukkan sikap rindu terhadap
pasangannya. Tabu!
Akibatnya, mereka berusaha memenuhi
apa yang mereka rindukan dari
pasangannya, ke tempat lain. Mencari WIL
ataupun PIL.
Bila semua yang Tuhan kehendaki sungguhsungguh dilakukan oleh setiap pasangan
orang percaya, benar-benar seturut dengan
kehendakNya, maka suatu kehidupan yang
amat indah pasti akan terbentuk.
Dengan terbentuknya kehidupan keluarga
yang indah, orang-orang disekitarnya akan
tahu betapa indahnya Tuhan kita!
Ingatlah, hubungan yang sama Tuhan
kehendaki antara jemaatNya dengan Tuhan.
Tuhan adalah Mempelai Pria dan kita adalah
mempelai wanitaNya.
Dan, Allah menghendaki hubungan kita
dengan Sang Mempelai Pria juga sama
dengan hubungan antara suami dan istri
orang-orang beriman.
Dalam membangun rumah tangga, kita
meninggalkan segala pengaruh asal, sehatisepikir dengan Tuhan, sama sekali terbuka
dihadapanNya. Kita dapat memuliakan
Tuhan, melalui kehidupan rumah-tangga
kita. Ø
Pada Amsal 5 : 18-19, dengan terus terang
Tuhan menyatakan pengharapanNya
kepada pasangan suami-istri. Saya
percaya, walau nampaknya itu dikatakan
kepada para suami, maksud Tuhan adalah
begitu juga bagi para istri.
Tidak ada hal yang tabu bagi pasangan
suami-istri. Mereka harus "telanjang"
dihadapan pasangannya masing-masing.
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 45
oleh JOHNNY TUHIMA MATULESSY
Pengkhotbah 4:12
Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali
tiga lembar tak mudah diputuskan.
a Masia adalah gudang pemain muda yang
menjadi tonggak keberhasilan klub asal
Spanyol, Barcelona dalam beberapa tahun
terakhir ini.
Ditempat ini para pemain muda sejak dini
dimasukkan dalam kelas usia yang berbeda,
mendapat pelatihan dasar dan teknik
sepakbola yang mutakhir, mengolah bola
lewat umpan-umpan pendek yang khas,
strategi bermain serta karakter ofensif.
Tidak ada yang instan untuk mencetak
pemain sukses seperti Messi, Iniesta, dan
Fabregas.
Dalam kehidupan ini, tidak ada orang yang
sukses karena jerih payahnya sendiri.
Bagaimanapun, kepandaian ataupun
kemampuan yang dimiliki, semuanya itu
tidak akan dapat menghasilkan
keberhasilan tanpa adanya kehadiran orang
lain dalam hidupnya.
www.SeminariGospel.com
Sama halnya dengan kerohanian kita.
Iman dan karakter kita tidak akan dapat
bertumbuh dengan kualitas yang baik,
jika kita tidak tinggal di dalam komunitas
yang baik dan benar.
Firman Tuhan itu mengatakan, "Tali tiga
lembar tak mudah diputuskan", ini berarti
kita akan kuat, jika ada orang lain di
samping kita.
Kita tidak akan mudah digoyahkan oleh
badai kehidupan, jika ada orang lain yang
berdiri di samping kita, sebab dialah yang
akan menopang kita, jika kita mulai
goyah.
Sangat jelas bahwa bila kita tinggal di
dalam komunitas yang baik dan benar,
akan berdampak kepada kita, dan kita
pun dapat menghasilkan hal-hal yang baik
pula. Ø
© SG | JULI 2015 | 46
cliparts.co
ISTILAH ALKITAB
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 47
SEMINARI
facebook.com/groups/studibahasabataktoba/
GOSPEL
EDISI 1
2015
source: www.ChristianPhotos.Net
www.SeminariGospel.com
© SG | JULI 2015 | 48
foto: Donald Terrence Kamarea
Download