WACANA Sekarang keadaannya sudah jungkir balik. Musim hujan dimaknai bencana banjir dan musim kemarau menjadi masa krisis air. Ketika musim hujan tiba saat ini, tampak berlebihan jika bicara tentang kemarau yang mungkin lebih kering dari biasa. Meski posisi geografi Indonesia memilki iklim monsoon, yaitu adanya periode musim penghujan dan kemarau yang jelas. Tetapi dalam beberapa tahun belakangan ini, sering kali terjadi perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global. Akibatnya, semakin sering terjadi iklim atau cuaca yang ekstrim, terkait dengan gejala El Nino, yang menyebabkan musim kemarau menjadi lebih panjang dan lebih kering. Perubahan iklim ini telah menyebabkan dampak sistemik terhadap ketersediaan air. Salah satu akibat dari Global Warning adalah perubahan iklim dan terjadinya banjir dan air pasang laut tinggi yang menggenangi kawasan permukiman (foto:img.m.kompas.com) Dampak Sistemik Akibat Perubahan Iklim enomena iklim El Nino yang siklusnya tiap 4-7 tahun sekali merupakan rangkaian proses kompleks di kawasan khatulistiwa Samudera Pasifik dan dapat berlangsung beberapa bulan. F lebih cepat. Menurut Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, diperkirakan EL Nino akan berlangsung hingga Juni 2010 dengan kekuatan semakin melemah dan pada bulan Juli kembali normal. Prosesnya sudah berlangsung dari pertengahan 2009 dan dampaknya terasa pada musim hujan 2009/2010 yang terlambat tiba dan mungkin berakhir Di Indonesia El Nino dapat mempengaruhi produksi pangan, pasokan air untuk pembangkit tenaga listrik, rumah tangga, dan ternak serta ketersedian air untuk 76 Volume 36 • KIPRAH keperluan industri dan rumah tangga. Pengalaman El Nino tahun l997/l998 mencatat rekor suhu udara Bumi terpanas memperburuk kebakaran hutan serta merusak terumbu karang. Terkait dengan produksi pangan tercatat El Nino saat itu merugikan pertanian Indonesia dalam arti luas, sehingga Bulog terpaksa melakukan operasi pasar besarbesaran serpanjang sejarahnya, yaitu 2,5