plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KONSEP DIRI, HARAPAN, DAN PROYEKSI HIDUP BERKELUARGA ORANG
DENGAN HIV AIDS (ODHA)
(Kehidupan Penderita HIV-AIDS Ditengah Keluarga dan Masyarakat)
STUDI KASUS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Bonaventura Edho Widiaji
NIM: 101114008
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
SUKSES DIBENTUK DARI AIR MATA, KERINGAT, DAN
KERJA KERAS SERTA DOA…
BUKAN DARI HEDONISME SESAAT…
( bonaventuraedho w)
“SESUATU YANG INDAH TAKKAN BERARTIJIKA
DIDAPATKAN DENGAN CARA YANG INSTAN…”
( bonaventuraedho w)
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus
Orangtuaku tercinta
Program Studi Bimbingan dan Konseling USD
Orang-orang yang ku cinta
Teman-teman BK Angkatan 2010
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 November 2015
Penulis,
Bonaventura Edho Widiaji
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bonaventura Edho Widiaji
NIM : 101114008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
KONSEP DIRI, HARAPAN, DAN PROYEKSI HIDUP BERKELUARGA ORANG
DENGAN HIV AIDS (ODHA) (Kehidupan Penderita HIV AIDS Ditengah Keluarga
dan Masyarkat), STUDI KASUS
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet
maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 18 November 2015
Yang menyatakan
Bonaventura Edho Widiaji
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
KONSEP DIRI, HARAPAN DAN PROYEKSI HIDUP BERKELUARGA
ORANG DENGAN HIV AIDS (ODHA)
Bonaventura Edho Widiaji
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri, harapan dan proyeksi
hidup berkeluarga Orang Dengan HIV AIDS (ODHA). Penelitian ini membahas mengenai
perubahan konsep diri seseorang sebelum dan sesudah ia terinfeksi HIV AIDS serta hidup
dengan status sebagai ODHA, harapan mengenai perlakuan masyarakat dan keluarga
terhadap ODHA serta proyeksi atau gambaran mengenai berkeluarga.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Data penelitian ini dikumpulkan dengan wawancara secara mendalam dan
pengamatan. Validitas data diuji dengan teknik triangulasi dimana peneliti melakukan
wawancara dengan beberapa pihak yang terkait dengan ODHA. Subjek yang diwawancarai
bernama Melati (nama samaran) dengan usia 29 tahun, yang terinfeksi HIV AIDS karena
latar belakang mantan suaminya yang dulu sebelum menikah dengan subjek menikahi
seorang wanita bekas Pekerja Seks Komersial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelumnya subjek mempunyai konsep diri yang
positif. Namun, setelah dinyatakan terinfeksi HIVAIDS, subjek kemudian
mengembangkan konsep diri negatif, yang menyebabkan penarikan diri (dari teman dan
masyarakat) dan kurangnya kepercayaan diri. Setelah dinyatakan menderita HIVAIDS,
keluarga dan masyarakat cenderung bersikap diskriminatif terhadapnya seperti
memisahkan alat makan dan tempat pakaian serta menjauhkan dari interaksi dengan anak.
Subjek berharap keluarga dan masyarakat menerima kondisinya dan tidak bersikap
diskriminatif terhadapnya. Subjek ingin memiliki kehidupan keluarga lagi, tetapi merasa
tidak layak. Akan tetapi, subjek berharap jika ada kesempatan, ia siap membangun
keluarga lagi di masa mendatang.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
SELF-CONCEPT, EXPECTATION, AND FAMILY LIFE PROJECTION OF
PEOPLE WITH HIV AIDS
Bonaventura Edho Widiaji
Sanata Dharma University
2015
This study aims at finding out the self-concept, expectation and family life
projection of people with HIV AIDS. It is to analyze the change in self-concept of people
before and after he/she was infected by HIV AIDS, the life with a status as people with
HIV AIDS, the expectation for better treatment by family and society, and the projection of
family life.
It was conducted by a qualitative method with a case study approach. Data in the
study were collected by an in-depth interview and observation. The validity of the data was
examined by a triangulation technique where the researcher made interviews with several
parties related to the subject with HIV AIDS. The subject interviewed was Melati
(pseudonymous) of 29 years old, being infected by HIV AIDS because her former husband
was previously married with former prostitute. The data collected were analyzed by a
descriptive qualitative technique.
The results of the study indicate that formerly the subject had the positive selfconcept, but after being claimed as suffering HIV AIDS, she has immediately become to
develop the negative self-concept, resulting in withdrawal (from her friends and society)
and less self-confidence. After being claimed as suffering HIV AIDS, family and society
have been more discriminative against her, such as separating tableware and cloths
equipment, and keeping at a distance from the interaction with her child. The subject
expected that family and society can accept her condition and do not discriminate against
her. She wants to have a family life again, but she was discouraged to have it. However,
she expected that if there is opportunity, she is willing to build a family once more in the
future.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus atas hikmat, dan berkatNya
dalam mempersiapkan, melakukan penelitian serta penyelesaian laporan penelitian dalam
bentuk skripsi ini.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih yang tulus kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. Budi Sarwono, M.A selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan tulus
telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan banyak pembelajaran berharga
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu
pengetahuan yang berguna bagi penulis.
4. Subjek bernama Melati yang bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subjek
dalam penelitian ini.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Orangtuaku dan keluarga besarku tercinta atas doa, dukungan, perhatian, kasih
sayang, dan biaya yang diberikan selama menempuh studi di Universitas Sanata
Dharma.
6. Sahabat-sahabatku (Aap, Fee, Sinyo, Sigit, Fabian, Peny) atas sharing dan
dukungannya. Terimakasih kawan. Your Best Friends!!!
7. Cornelia Winur Hayati terimakasih atas dukungan dan motivasi selama pengerjaan
skripsi.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan. Akhirnya, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Yogyakarta, 23 Oktober 2015
Bonaventura EdhoWidiaji
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………..….........
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….……………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. .
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………….
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.……
vi
ABSTRAK………………………………………………………………….
vii
ABSTRACT……………………...................………………………….…...
viii
KATA PENGANTAR………………………………………………….…...
xi
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. .
x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………...
xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..
xvi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...
1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………
1
B. Identifikasi Kasus……………………………………………………….
4
C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian………………………………
4
D. Rumusan Masalah Penelitian…………………………………………….
7
E. Tujuan Penelitian…………………………………………………………
8
F. Manfaat Penelitian……………………………………………………….
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………
10
A. Konsep Diri………………………………………………………………..
xi
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Hakikat Konsep Diri…………………………………………………
10
2. Jenis-jenis Konsep Diri………………………………………………
12
3. Pembentukan Konsep Diri……………………………………………
13
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri…………………….
15
B. HIV-AIDS……………………………………………………………….
16
C. ODHA …………………………………………………………………..
18
D. Konsep Diri ODHA……………………………………………………..
19
E. ODHA di dalam Keluarga dan Masyarakat……………………..………
19
F. Harapan………………………………………………………………….
20
G. Membangun Keluarga…………………………………………………...
22
H. Kajian Penelitian yang Relevan…………………………………………
22
I. Kerangka Berpikir……………………………………………………….
25
J. Deskripsi Rencana Penelitian……………………………………………
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………
26
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………..
26
B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………
26
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian…………………………………
27
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data………………………………
28
E. Keabsahan Data………………………………………………………….
40
F. Teknik Analisis Data…………………………………………………….
41
BAB IV……………………………………………………………………….
44
A. Deskripsi Data……………………………………………………………
44
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Pelaksanaan Wawancara dan Hasil………………………………………
49
C. Pembahasan……………………………………………………………...
66
BAB V KESIMPULAN dan SARAN……………………………………….
69
A. KESIMPULAN…………………………………………………………
69
B. SARAN…………………………………………………………………
70
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...
72
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panduan Wawancara………………………………………………...
Tabel 2. Lembar Pengamatan…………………………………………………
Tabel 3. Agenda Pertemuan Peneliti dengan Subjek dan Informan………….
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2.
Surat Persetujuan Informan
Lampiran 3.
Verbatim Wawancara
Lampiran 4.
Lembar Pengamatan
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta definisi
operasional dari istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian. Pada
latar belakang masalah akan diapaparkan mengenai gambaran masalah yang
akan diteliti. Selain itu, dipaparkan juga mengenai fokus masalah yang akan
diteliti.
A. Latar Belakang Masalah
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyebab dari
AIDS. Virus ini merusak tubuh dengan cara menyerang sistem imun atau
kekebalan tubuh seseorang. Sementara itu, pengertian AIDS (Acquied
Immune Defiency Syndrome) adalah sejenis penyakit yang menyerang sistem
kekebalan tubuh dan disebabkan oleh virus HIV seperti yang dijelaskan
sebelumnya. AIDS tersebut dapat disebarkan melalui beberapa hal seperti:
hubungan seksual yang beresiko yaitu berganti-ganti pasangan tanpa
menggunakan pengaman (kondom), penularan dari ibu hamil yang terinfeksi
HIV-AIDS karena perilaku seks yang salah atau pengaruh suntik liar kepada
calon bayinya, serta penggunaan jarum suntik secara bersamaan dengan
orang lain.
1
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Proses perkembangan sejarah penyebaran HIV-AIDS ini dimulai
dari Afrika Tengah sebelum merambah ke Amerika Serikat, Eropa serta Asia.
Penyebaran mengenai HIVAIDS di Indonesia ini termasuk meningkat secara
cepat, hal ini dikarenakan pengetahuan masyarakat masih terbilang rendah
mengenai HIVAIDS. Berdasarkan data penelitian dari Komisi Penganggulan
AIDS Nasional tahun 2013, jumlah penderita HIVAIDS mencapai 103759
orang
(http://aidsyogya.or.id/data-kasus-hiv-dan-aids-di-diy-2013.Diunduh
pada tanggal 3 Mei 2015). Sementara di Yogyakarta jumlahnya semakin hari
semakin bertambah, berdasarkan data yang dimiliki oleh Komisi Penanggulan
AIDS (KPAI) kota Yogyakarta sampai dengan tahun 2013 berjumlah sekitar
677 orang yang terinfeksi AIDS, dengan rincian 458 orang mengidap HIV
dan
219
Orang
Mengidap
AIDS(http://www.beritasatu.com
/kesehatan/jumlah-penderita-hivaids-di-kota-yogyakarta-tahun2013.html.Dikutip pada tanggal 3 Mei 2015, pukul 20.47 WIB).
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Komisi Penanggulan
AIDS provinsi Yogyakarta pada tahun 2001 menyatakan bahwa para
penderita HIVAIDS merasa terkucilkan dari masyarakat bahkan bisa dari
pihak keluarganya sendiri. Hal ini dikarenakan telah menyandang status
sebagai ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) yaitu sebutan untuk orang-orang
yang telah dinyatakan positif mengidap HIV-AIDS. Orang dengan status
sebagai ODHA ini, membuat masyarakat umum menilai dan beranggapan
bahwa orang yang teridap AIDS sebagai aib dan harus diasingkan. Sementara
perlakuan mengucilkan ODHA tersebut, juga dapat muncul dari pihak
2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
keluarga pengidap ODHA itu sendiri, seperti : adanya rasa malu atas apa
yang menimpa pada salah satu keluarganya yang mengidap AIDS dan
menyandang sebagai ODHA, merasa selalu jadi bahan pembicaraan negatif
dari masyarakat sekitar tempat tinggalnya, dan lain sebagainya. Dengan
adanya perlakuan di atas, maka dapat mempengaruhi munculnya konsep diri.
Konsep diri yang muncul dapat berupa konsep diri positif atau konsep diri
negatif. Perlakuan dan anggapan negatif dari masyarakat serta status sebagai
ODHA, ODHA beranggapan bahwa dirinya seakan-akan seperti momok yang
harus diasingkan, dijauhkan, dikucilkan bahkan tidak boleh hidup
berdampingan dengan orang lain. Hal diatas dapat terjadi karena wawasan
masyarakat maupun anggota keluarga ODHA masih sangat kurang.
Perlakuan dan anggapan yang muncul dari masyarakat maupun
keluarga mengenai ODHA, membuat ODHA berharap agar kehadirannya
diterima baik, berpartisipasi seperti orang normal dalam bersosialisasi serta
mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat. Dukungan dari keluarga
dan masyarakat membuat ODHA merasa diterima. Hal ini akan
menumbuhkan konsep diri positif ODHA. Diharapkan pula kepada keluarga
ODHA dan masyarakat agar dapat mengubah wawasan mengenai ODHA.
Hal-hal positif mengenai ODHA diatas
berguna bagi Bimbingan dan
Konseling karena berkaitan dengan mempelajari perubahan pribadi pada diri
seseorang, hal ini berkaitan dengan perubahan konsep diri dari positif ke
negatif.
3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
B. IDENTIFIKASI KASUS
Berdasarkan latar belakang mengenai HIV AIDS dan ODHA di atas,
peneliti memfokuskan penelitian ini mengenai konsep diri ODHA. Konsep
diri ODHA ini bisa muncul dari dalam dirinya terkait kehidupannya sebagai
penderita HIVAIDS ditengah-tengah masyarakat dan keluarga. Peneliti juga
memfokuskan mengenai konsep diri ODHA karena masyarakat dan keluarga
dari pihak ODHA masih kurang wawasan untuk bisa menerima keberadaan
ODHA. Diharapkan keluarga ODHA maupun pihak masyarakat dapat
mengubah wawasan mengenai ODHA, peneliti juga
mengharapkan
masyarakat dan keluarga pihak ODHA mau menerima kehadiran ODHA
dengan baik, sertadapat merangkul ODHA sebagai saudara yang perlu
diperhatikan. Dengan begitu, ODHA tidak akan merasa sendirian dalam
menghadapi masalah serta merasa hidupnya jauh lebih berarti meski
terlambat dalam merubah status ODHA tersebut. Penelitian konsep diri
ODHA ini penting untuk diteliti karena konsep diri adalah faktor utama
perkembangan dari dalam diri manusia untuk merbuah cara berpikir,
berprasangka, serta perilaku manusia tersebut.
C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian
1. Konsep Diri
Konsep diri adalah penilaian pribadi individu yang muncul dari pola pikir
individu berkaitan atas pandangan orang lain terhadap diri individu tersebut.
Konsep diri ada dua jenis, yaitu: konsep diri positif, dan konsep diri negatif.
Ketika konsep diri seseorang positif maka akan muncul pula penilaian positif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
dari orang tersebut. Begitu sebaliknya, apabila konsep diri seseorang negatif
maka negatif pula orang itu menggambarkan dan menilai diri orang tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti meneliti mengenai konsep diri ODHA
terkait kehidupannya sebagai penderita HIV AIDS ditengah keluarga dan
masyarakat. Dari hasil penelitian ini, diharapkan peneliti dapat mengetahui
perubahan pada konsep diri ODHA sebelum dan sesudah terinfeksi HIV.
2. HIV AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang mengakibatkan
terkena AIDS. AIDS (Acquired Deficiency Syndrome) adalah menurunnya
kekebalan tubuh yang terjadi karena telah terinfeksi oleh virus HIV.
Seseorang dapat dinyatakan terinfeksi HIV apabila hasil tes VCT (Voluntary
Counselling and Testing) pada laboratorium medis menunjukkan positif.
3. Keluarga
Keluarga yang tinggal dengan subjek berjumlah dua orang, yaitu: Ibu kandung
subjek dan anak perempuan subjek dengan usia 7 tahun. Subjek dan Ibu
beserta anak subjek tinggal di sebuah rumah kost putri.
4. Masyarakat
Masyarakat sekitar yang tinggal berdampingan dengan subjek di kost putri
sebagaian besar adalah dengan status mahasiswi dan beberapa diantaranya
sudah bekerja.
5. ODHA
ODHA adalah singkatan dari kata Orang Dengan HIV-AIDS yaitu orang yang
hidup dan terinfeksi HIV-AIDS. ODHA dapat diketahui terinfeksi HIV
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
melalui test VCT (Voluntary Counselling and Testing) dilakukan di
laboratorium rumah sakit yang telah direkomendasi. HIV (Human
Immunodeficiency Virus) ini menyerang pada imun atau kekebalan tubuh
seseorang dan bisa berujung pada kematian (mortalitas).
6. Harapan
Harapan adalah sebuah keinginan atau cita-cita yang didamba-dambakan pada
masa yang akan datang. Harapan yang muncul dari subjek adalah agar
hidupnya lebih berguna bagi keluarga dan masyarakat sekitar, serta supaya
pandangan negatif terhadap kehadiran ODHA tidak lagi disinggung-singgung.
7. Perlakuan Masyarakat
Masyarakat akan memperlakukan sesuai dari sikap, perilaku dan kondisi
yang muncul dalam diri orang tersebut. Perlakuan yang muncul dapat berupa
perlakuan positif atau perlakuan negatif. Perlakuan positif akan muncul jika
masyarakat mempunyai dasar wawasan yang cukup luas serta mampu
mengolah wawasan tersebut menjadi hasil perlakuan yang baik. Sementara,
jika wawasan masyarakat sempit dan satu arah maka akan timbul perlakuan
negatif. Perlakuan negatif akan membuat posisi orang merasa didiskriminasi,
diacuhkan, dan diasingkan dari pihak masyarakat tersebut. Perlakuan positif
maupun perlakuan negatif akan berpengaruh pada konsep diri yang akan
muncul dari pribadi tersebut.
8. Perlakuan Keluarga
Perlakuan keluarga dapat mempengaruhi pada konsep diri subjek.
Perlakuan positif dari keluarga akan memberikan dampak positif pada subjek
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
terhadap konsep dirinya. Dampak positif tersebut, seperti: penerimaan diri
yang baik, pola pikir terhadap diri yang baik. Sementara perlakuan negatif
akan memberikan dampak negatif pada konsep diri pada subjek tersebut.
Dampak negatifnya, seperti: konsep diri yang negatif, tidak bisa menerima diri
dengan baik. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai harapan
dari subjek untuk perlakuan keluarga terhadap diri subjek setelah diketahui
terinfeksi HIV.
9. Proyeksi Berkeluarga
Proyeksi adalah sebuah gambaran dalam membangun keluarga. Membangun
keluarga adalah impian setiap manusia. Dengan membangun sebuah keluarga
maka akan ada sebuah gambaran keluarga. Gambaran tersebut adalah akan
tercipta sebuah hubungan yang lebih baik, serta mampu membuat keluarga
yang harmonis, sejahtera dan damai. Dalam penelitian ini, peneliti akan
meneliti mengenai proyeksi hidup berkeluarga ODHA. Yaitu gambaran hidup
berkeluarga ODHA terkait masa depannya akan membangun keluarga atau
tidak.
D. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana konsep diri ODHA sebelum maupun sesudah diketahui
terinfeksi HIV?
2. Bagaimana harapan ODHA akan perlakuan masyarakat terhadapnya?
3. Bagaimana harapan ODHA akan perlakuan keluarga terhadapnya?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
4. Bagaimana proyeksi ODHA terkait masa depannya tentang rencana
membangun keluarga?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui konsep diri ODHA sebelum maupun sesudah diketahui
terinfeksi HIV.
2. Mengetahui harapan ODHA akan perlakuan masyarakat terhadapnya.
3. Mengetahui harapan ODHA akan perlakuan keluarga terhadapnya.
4. Mengetahui proyeksi ODHA terkait masa depannya tentang rencana
membangun keluarga.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat, antara lain:
1.
Manfaat teoritis
Memberikan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan mengenai
kehidupan ODHA secara umum, khususnya menyangkut konsep diri kaum
ODHA.
2.
Manfaat praktis
a. Bagi Kaum ODHA
Penelitian ini bermanfaat bagi kaum ODHA khususnya bagi yang belum
atau masih ragu akan konsep dirinya setelah dinyatakan positif mengidap
HIV-AIDS.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
b. Bagi keluarga
Penelitian ini diharapkan mampu mengubah pandangan negatif yang
selama ini terjadi dikalangan keluarga agar tidak mengucilkan kaum
ODHA dan nantinya agar keluarga mau mendampingi (kasih sayang,
penerimaan, perhatian, semangat) kaum ODHA.
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan agar mampu menjadi informasi tentang ODHA
kepada masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat mengubah wawasan,
pandangan serta perlakuan terhadap ODHA agar ODHA tidak merasa
didiskriminasi dari sosialnya.
d. Bagi Konselor
Penelitian ini berguna untuk materi bimbingan klasikal atau sebagai
pengetahuan Konselor dalam memahami kondisi psikologis kaum
ODHA serta dapat menjadi materi dalam bimbingan dan konseling.
e. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan dan
mengenal kepribadian serta memahami ODHA tersebut. Bermanfaat
sebagai bekal nanti jika dalam hidup bermasyarakat, peneliti
menemukan dan hidup berdampingan dengan kaum ODHA.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan mengenai hakikat konsep diri, konsep diri
menurut ahli, jenis-jenis konsep diri, dan pembentukan konsep diri serta faktorfaktor yang mempengaruhi konsep diri. Pengertian mengenai HIV AIDS.
Pengertian konsep diri ODHA serta ODHA di dalam keluarga dan masyarakat.
Pengertian mengenai ODHA.
A. Konsep Diri
1. Hakikat Konsep Diri
Secara umum konsep diri adalah pemikiran, penerimaan serta penilaian
diri baik dari diri sendiri maupun atau orang lain yang dapat menggerakkan
diri seseorang menjadi seperti yang dipikirkan. Menurut Verderber & Brook
(dalam Sobur, 2003)“konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek
diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis yang
didasarkan pada pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain”.Hurlock
(1990)“konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki
individu tentang diri mereka sendiri”. Hurlock (1990) “individu tersebut
memiliki keyakinan mengenai segala yang meliputi karakteristik fisik,
psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi”. Hurlock (1990)
mengatakan bahwa “keyakinan inilah yang menjadi karakteristik seseorang
namun tak selalu didapatkan dari orang lain sebagai pemberi informasi”.
Seseorang bisa menggali dan mengolah sendiri menjadi sebuah kepribadian
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
yang khas. Seseorang juga bisa saja mengganggap diri kita cantik, pintar,
tampan, sederhana baik dan semua hal yang menjadi kepercayaan diri kita
sendiri.
Hurlock (1990) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
konsep diri, yaitu:
a. Aspek fisik, merupakan konsep yang dimiliki oleh individu tentang
penampilannya, termasuk didalamnya adalah kesesuaian dengan seksnya.
Fungsi tubuhnya yang berhubungan dengan semua perilakunya, serta
pengaruh gengsi yang diberikan oleh tubuhnya dimata orang lain yang
melihatnya.
b. Aspek Psikologis, terdiri dari konsep individu yang berkaitan dengan
kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan juga pandangan
dari orang lain terhadap individu. Semua persepsi individu yang berkaitan
dengan perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait
dengan cita-cita, harapan, dan keinginan, tipe orang yang diidam-idamkan
serta nilai diberikan dari orang lain.
Hurlock (1990) juga mengatakan bahwa konsep diri ada dua bagian, yaitu:
konsep diri positif dan konsep diri negatif. “Konsep diri positif akan berkembang
jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan good self
esteem, good self confidence dan kemampuan melihat diri secara realistik”.“Sifatsifat ini sangat memungkinkan bagi seseorang untuk berhubungan dengan orang
lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik”. “Seseorang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
dengan konsep diri positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu
bersikap positif terhadap segala sesuatu”.
Menurut Hurlock (1991)“konsep diri negatif akan muncul jika seseorang
mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang puas, serta kurang
percaya diri”. “Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika Ia
menyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat
berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai, dan
tidak memliki daya tarik terhadap hidup”.
2. Jenis-jenis Konsep Diri
Hurlock (1973) mengatakan bahwa ada empat jenis konsep diri, yaitu:
a.
Konsep Diri Dasar
Konsep diri dasar meliputi persepsi mengenai penampilan kemampuan
dan peran status dalam kehidupannya, nilai-nilai, kepercayaan serta
aspirasinya. Konsep diri dasar ini cenderung memiliki kenyataan yang
sebenarnya.
b.
Konsep Diri Sementara
Konsep diri sementara adalah konsep diri yang sifatnya hanya sementara
saja untuk dijadikan sebuah gambaran. Apabila tempat dan situasi
berbeda, konsep-konsep ini dapat menghilang. Konsep diri sementara ini
terbentuk dari interaksi dengan lingkungan dan biasanya dipengaruhi
oleh suasana hati, emosi, dan pengalaman baru yang dialaminya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c.
13
Konsep Diri Sosial
Konsep diri sosial ini timbul berdasarkan cara seseorang mempercayai
persepsi orang lain tentang dirinya, hal itu tergantung dari perkataan
dan perbuatan orang lain kepada dirinya, misalnya: seorang anak yang
selalu dikatakan nakal oleh teman-temanya. Positif atau negatif konsep
diri sosial ini tergantung dari perlakuan kelompok pada individu.
Konsep diri sosial ini merupakan awal mulai dasar pembentukan
individu.
d.
Konsep Diri Ideal
Konsep diri ideal terbentuk dari persepsi seseorang dan keyakinan oleh
apa yang terjadi pada dirinya di masa yang akan datang. Konsep diri ini
berhubungan dengan pendapat individu mengenai keadaan fisik dan
psikologisnya. Konsep diri ideal ini, menurut Hurlock dapat menjadi
kenyataan apabila berada dalam jangkauan kehidupan nyata.
3. Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri terbentuk bukan dalam waktu yang singkat,
pembentukan konsep diri initidak bisa diartikan sebagai reaksi yang tidak
biasa dari seseorang dalam mengubah konsep diri. Apabila reaksi ini
muncul karena orang lain yang memiliki arti, maka reaksi ini akan
berpengaruh terhadap konsep diri. Hadi Pranata (dalam Handayani, 2003)
mengatakan
bahwa
terdapat
beberapa
komponen
dalam
proses
pembentukan konsep diri yaitu: “physical self, personal self, family self,
dan sosial self”
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a.
14
Physical self
Merupakan bayangan kebanggaan seseorang akan citra tampangtubuh maupun keseluruhan pribadinya. Hal ini merupakan gambaran
pandangan individu terhadap tubuhnya dan hal-hal yang berhubungan
dengan tubuhnya, seperti: kesehatan, penampilan, ketampanan, dan
sebagainya.
b.
Personal Self
Merupakan bayangan kebanggaan seseorang terhadap jangkauan
hidup dan kehidupannya atau akan menjadi apa kehidupannya kelak
yang merupakan aspirasi setiap individu. Hal ini menggambarkan
seberapa besar penilaian individu terhadap dirinya, merasakan
sebagai diri yang kuat dan menggambarkan pilihan terhadap tubuh
dan hubungan dengan orang lain di sekitarnya.
c.
Family Self
Merupakan bayangan kebanggaan seseorang terhadap citra ayah, ibu,
dan sanak saudaranya. Ini menggambarkan persepsi diri individu
dalam kaitannya dengan kelompok primer seperti keluarga dan
teman-teman dekatnya.
d.
Social Self
Merupakan bayangan seseorang terhadap citra kelompok sosialnya
dimanapun orang tersebut terkait dengan komitmennya. Hal ini
menggambarkan diri individu dalam kaitannya dengan interaksi
sosialnya dengan orang lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Menurut Baldwin dan Holmes ( dalam Calhoun dan Acccoela, 1990)
berpendapat bahwa “konsep diri adalah ciptaan sosial, hasil belajar, dan hubungan
kita dengan orang lain”. Berdasarkan uraian diatas, pembentukan konsep diri
seseorang dapat saja berubah tergantung bagaimana individu tersebut bereaksi
terhadap lingkungannya. Ketika individu mendapatkan situasi yang berbeda dari
sebelumnya dan mendapat penilaian serta anggapan secara terus menerus maka
pandangan terhadap dirinya juga akan berubah.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Sobur, (2003) mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep diri antara lain :
a.
Memandang Diri sebagai Objek
Istilah yang menunjukkan bahwa suatu pandangan yang menjadikan
diri membentuk kesan-kesan terhadap dirinya sendiri. Menurut
Verderber (dalam Sobur, 2003) “semakin besar pengalaman positif
yang
diperoleh,
maka
senakin
positif
pula
konsep
diri
seseorang”.“Begitu sebaliknya, semakin besar pengalaman negatif
yang diperoleh, maka semakin negatif konsep diri orang tersebut”.
b.
Reaksi dan Respon Orang Lain
Konsep diri tidak hanya berkembang melalui persepsi atau
pandangan seseorang terhadap diri sendiri, namun juga berkembang
dalam rangka interaksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, konsep
diri dipengaruhi oleh reaksi serta respon orang lain terhadap diri
individu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c.
16
Bermain Peran
Bermain peran merupakan cara belajar yang sangat besar
manfaatnya. Melalui observasi, seseorang dapat mengikuti dan
mengambil aturan serta cara orang lain bertingkah laku. Lebih
banyak peran yang dimainkan dan dianggap positif oleh orang lain,
maka semakin positif pula konsep diri yang dimiliki.
d.
Kelompok Rujukan
Kelompok rujukan adalah kelompok yang menajdi anggota di
dalamnya. Apabila kelompok tersebut dianggap berguna oleh
individu dapat menilai individu, hal ini akan menjadi kekuatan untuk
sebuah konsep diri seseorang.
B. HIV- AIDS
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (sindrom)yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS
yang mematikan dan berbahaya. Virus HIV(Human Immunodeficiency Virus)
ini adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Penyakit
AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki karena sel CD4 (sel kekebalan tubuh) pada sel darah
putih yang banyak dirusak oleh virus HIV.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Saat seseorang terkena virus HIV, maka orang tersebut tidak langsung
terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS butuh waktu yang lama, yaitu beberapa tahun
untuk menjadi AIDS yang mematikan. Semenjak itu seseorang menjadi HIV
positif dan mendapat status Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA). Metode
penularan HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui cairan
tubuh yang mengandung HIV, seperti:
1. Darah
Contoh : Transfusi darah yang terinfeksi HIV positif pada kulit yang
terluka, terkena darah menstruasi dari penderita hiv positif pada
bagian atau kulit yang luka, jarum suntik yang tidak steril.
2. Cairan Air Mani, Sperma Laki-laki
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa pengaman (kondom
laki-laki) dan berganti-ganti pasangan, oral seks, dan anal seks.
3. Cairan vagina pada Perempuan
Contoh : Perempuan berhubungan badan tanpa pengaman (kondom
wanita) dan berganti-ganti pasangan, pinjam-meminjam alat bantu
seks, oral seks, anal seks.
4. Air Susu Ibu (ASI)
Contoh : Bayi minum ASI dari wanita yang terinfeksi HIV positif,
laki-laki minum ASI pasangannya (HIV positif).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Dibawah ini beberapa cairan tubuh yang tidak mengandung virus HIV pada
penderita ODHA, seperti :
1.
Air liur / Air Ludah / Saliva
2.
Feses / kotoran / tinja
3.
Air mata
4.
Air keringat
5.
Air seni / air kencing / urine
(http://www.organisasi.org
/kesehatan/penyakit/pengertian-definisi-dan-cara-
penularan-serta-penyebaran-virus-hiv-aids.html.Dikutip pada tanggal 30 Juli
2015, pukul 20.40 WIB).
C. ODHA
ODHA adalah singkatan dari Orang Dengan HIV-AIDS. Istilah orang
dengan HIV-AIDS apabila disingkat yaitu menjadi ODHA. Seseorang
mendapat status ODHA karena terinfeksi HIV. HIV dapat diketahui ketika
telah melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) dan hasilnya
menunjukkan pada positif terkena HIV. HIV adalah virus yang menyerang
kekebalan atau imun seseorang(http://www.ilmudokter.com /kepanjanganodha.html.Dikutip pada tanggal 3 Mei 2015, pukul 21.35 WIB).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
D. Konsep Diri ODHA
Suzana, dkk (2007) mengatakan bahwa banyak orang dengan HIVAIDS sungguh-sungguh mencoba untuk memperbaiki tingkah laku mereka,
tetapi sikap yang negatif dari masyarakat terhadap mereka semata-mata
mengkonfirmasikan konsep diri mereka. Pendapat ini menyatakan bahwa
sikap negatif dari masyarakat dapat merubah konsep diri ODHA.
ODHA
seringkali
menghadapi
permasalahan
yang
berat,
selain
menghadapi keluarga dan masyarakat mengenai sikap negatif tentang ODHA.
ODHA juga harus merasakan sakit di dalam tubuhnya yang semakin hari
semakin menurunkan sistem kekebalan tubuhnya. Hal diatas, secara langsung
maupun tidak langsung akan sangat mempengaruhi konsep diri yang akan
muncul pada diri ODHA. ODHA akan berpikiran bahwa hidupnya sangat
tidak berguna untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga dan masyarakat.
Hal ini juga dapat memicu akan timbulnya putus asa yang sangat mendalam
dari diri ODHA tersebut.
E. ODHA di dalam Keluarga dan Masyarakat
Wawasan yang kurang dari keluarga dan masyarakat terhadap ODHA
dapat mengakibatkan ODHA memiliki pandangan diri yang negatif.
Rendahnya wawasan keluarga dan masayarakat ini disebabkan oleh adanya
stigma negatif dimasyarakat terkait dengan penularan penyakit menular
HIVAIDS. Dicontohkan adanya kasus ODHA yang dikucilkan oleh
masyarakat dengan cara dibuatkan rumah di pinggiran desa yang sangat tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
layak, keluarga juga tidak mau menerima keberadaan mereka dan
20
tidak
mengakui sebagai anggota keluarga, adanya pasangan yang suaminya
meninggal karena HIVAIDS
kemudian istri dan keluarganya dijauhi
masyarakat dan diusir dari desa, dan adanya anak yang dikeluarkan dari
sekolah yang didapat positif HIV serta ada anak usia sekolah yang tidak
diterima masuk sekolah disebabkan ibunya menderita HIV/AIDS (Setyoadi &
Endang Triyanto, 2012).
Secara langsung ODHA akan semakin terpuruk secara psikologis, karena
sikap dan pandangan negatif dari keluarga dan masyakat ini akan yang sangat
berpengaruh bagi kehidupan ODHA. Prayitno dan Erlamsyah, (2002) bahwa
apabila individu dihukum, dipenjarakan dan dihina, maka kesalahan mereka
tidak mungkin dapat diatasi karena cara itu makin memperburuk konsep diri
mereka. Akibat yang lebih buruk lagi adalah menimbulkan pemahaman diri
sendiri sebagai individu yang tidak diinginkan dan tidak mungkin menjadi
orang yang berguna dan tidak mungkin berfungsi secara normal di dalam
masyarakat sehingga membuat ODHA memiliki pandangan diri yang negatif.
F. Harapan
Teori mengenai harapan sering pula disebut dengan teori ekspektasi atau
expectancy theory of motivation. Teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom
pada tahun 1964. Dalam hal ini, Vroom lebih menekankan pada faktor hasil
(outcomes), daripada kebutuhan (needs).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Teori ini menyatakan bahwa intensitas kecenderungan untuk melakukan
dengan cara tertentu tergantung pada intensitas harapan bahwa kinerja akan
diikuti dengan hasil yang pasti dan pada daya tarik dari hasil kepada individu.
Vroom (1990) mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk
melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan. Hal tersebut akan terlihat pada
keyakinan mereka bahwa tindakan mereka akan mengarah pada tujuan tersebut.
Teori yang dikemukakan oleh Victor Vroom ini mendasarkan teorinya
pada dua konsep penting, yaitu:
1) Harapan (expectancy)
Harapan adalah suatu kesempatan yang diberikan karena adanya
perilaku. Harapan merupakan tingkat yang memiliki nilai berkisar dari
nol yang berarti tidak ada kemungkinan hingga satu yang berarti
kepastian.
2)
Nilai (valance)
Nilai adalah akibat dari perilaku tertentu yang menghasilkan suatu
nilai atau maratabat tertentu bagi setiap individu tertentu.
Menurut Nurul Arifin, (2005) ODHA akan mempunyai sebuah harapan
bagi keluarga dan masyarakat, harapan tersebut agar keluarga dan masyarakat
tetap memberikan dukungan, penerimaan dan semangat dalam menjalani
kehidupan mereka. Dukungan dan penerimaan akan sangat berarti bagi diri
ODHA dalam menjalani hidupnya. (http:www.kemsos.go.id/harapan-odha-di-masadepannya.html.Dikutip pada tanggal 20 November 2015, pukul 21.35 WIB).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
G. Membangun Keluarga
Setiap individu ODHA mempunyai harapan untuk menikah dan
berkeluarga serta memiliki anak dengan pasangannya yang tidak terinfeksi
HIV AIDS. Dengan dukungan dari keluarga maka akan menumbuhkan rasa
semangat dalam diri ODHA untuk membangun kehidupan yang lebih baik
lagi,
salah
satunya
dengan
mempunyai
keluarga(http://www.mitrainti.org/harapan-odha.html.Dikutip pada tanggal 3
Mei 2015, pukul 22.40 WIB).
ODHA terkadang masih merasa ragu untuk membangun keluarga
karena ODHA takut keturunannya kelak terinfeksi HIV, dan kurang bisa
membahagiaan pasangannya karena status ODHA tersebut. Namun, adanya
dukungan dari keluarga, pasangan ODHA tersebut seperti diatas dapat
mengurangi ragu yang dirasakan ODHA(http:www.anehira.com/harapanodha-dan-ketakutan-odha-dalam-membangun-keluarga.html.Dikutip
pada
tanggal 20 November 2015, pukul 22.45 WIB).
H. Kajian Penelitian yang Relevan
Dua kajian penelitian yang relevan, yaitu :
1. Penelitian yang dengan judul Konsep Diri Orang Dengan HIV dan
AIDS (ODHA) yang menerima label negatif dan diskriminasi dari
lingkungan sosial
Dengan tiga Peneliti :
a. Hasnah Sarikusuma
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
b. Ika Herani
c. Nur Hasanah
Asal Universitas : Universitas Brawijaya
Penelitian ini untuk mengetahui tentang gambaran pemaknaan subjektif
konsep diri Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang menerima label dan
diskriminasi dari lingkungan. Dengan menggunakan pendekataan kualitatif
fenomenologis. Dengan dua subjek ODHA yang telah diwawancarai secara
mendalam.
Hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut:
1) Konsep diri ODHA terbentuk melalui hasil interaksi sosial dengan
lingkungan.
2) Label negatif yang diterima kedua partisipan dari lingkungan adalah
mayat hidup, pembawa penyakit menular, penyakit kutukan dan aib
untuk lingkungan sekitar. Label negatif yang diterima oleh dua subjek
telah membuat kedua subjek tersebut merasa dan berperilaku seperti
apa yang telah dilabelkan kepada mereka berdua.
3) Bentuk diskriminasi yang diterima oleh kedua subjek ini adalah
penolakan dari pihak keluarga mulai dari pemisahan alat makan,
dikucilkan dan penolakan dari warga kampung tempat mereka tinggal.
Penolakan ini terjadi karena wawasan keluarga dan warga masih terlalu
minim. Keluarga dan warga takut jika mereka tertular HIV AIDS. Hal
ini lalu berdampak kepada kedua subjek yang mersa harus menarik diri
dari limgkungan sosial.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
4) Pemberian label negatif serta diskriminasi yang diberikan keluarga dan
warga, membuat kedua subjek mempunyai konsep diri yang negatif
(merasa tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, serta menurunnya
motivasi untuk menjalani kehidupan dan menarik diri dari lingkungan).
(http://download.portalgaruda.org).Diunduh pada tanggal 24 Agustus
2015, pada pukul 00.20 WIB).
2. Penelitian yang dengan judul KONSEP DIRI DAN MASALAH YANG
DIALAMI ORANG TERINFEKSI HIV/AIDS
Tiga Peneliti
: Surahma Wahyu, Taufik, Asmidirllyas
Asal Universitas
: Universitas Negeri Padang
Penelitian ini berlatarbelakang dari semakin meningkatkan penderita
HIV/AIDS di Sumatera Barat. Penderita HIV/AIDS mengalami
kecemasan, stress, depresi, kegoncangan jiwa, diskriminasi dan
stigmanisasi. Hal tersebut menghambat pengembangan konsep diri odha
secara positif sehingga memunculkan rendah diri, merasa diri tidak
berharga dan tingkah laku yang salah. Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui konsep diri dan masalahmasalah yang terjadi pada odha.
Kesimpulan hasil penelitian :
a. Dampak fisik berupa penurunan berat badan berlebihan, penampilan
berubah dan lesu.
b. Dampak emosi berupa stress, dan kekecewaan yang berlebihan,
perasaan gelisah, kehilangan kontrol, bingung, depresi, ketakutan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
c. Dampak sosial berupa diskriminasi akibat ketakutan dan kecurigaan
orang lain.
http://ejournal.unp.ac.id/jurnal-ilmiah-konseling).Diunduh pada tanggal 24
Agustus 2015, pada pukul 02.20 WIB).
I. Kerangka Berpikir
Berikut adalah kerangka berpikir yang telah dibuat oleh peneliti sesuai
dengan penelitian yang dilakukan:
Konsep Diri
Orang
Dengan
HIV AIDS
(ODHA)
Masyarkat
dan
Keluarga
Keterangan :
ODHA akan berinteraksi
dengan masyarakat dan keluarga, masyarakat dan keluarga
akan memunculkan konsep diri yang muncul dari diri ODHA
dan berkesinambungan dengan harapan kepada masyarakat,
harapan kepada keluarga, serta proyeksi atau gambaran dalam
membangun keluarga.
Harapan kepada
masyarakat
Harapan kepada
Keluarga
Proyeksi
Berkeluarga
J. Deskripsi Penelitian
Penelitian yang akan digunakan oleh peneliti ada melalui proses
wawancara. Peneliti memperkirakan dengan proses wawancarakan jauh
lebih mudah untuk dilakukan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian dan subjek
penelitian. Selain hal diatas, peneliti juga akan memaparkan tentang metode
pengumpulan data daninstrumen pengumpulan data. Pada bab ini pula akan
dijelaskan mengenai teknik analisis data, dan validitas data yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Metode dalam penelitian ini menjelaskan mengenai tentang
pendekatan yang akan digunakan oleh peneliti. Selain hal tersebut yang telah
dijelaskan diatas akan dipaparkan juga tentang metode yang digunakan oleh
peneliti dalam data subjek.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Furchan, (1982) mengatakan bahwa di dalam penelitian studi kasus
mengupayakan penyelidikan terhadap individu atau suatu unit sosial secara
mendalam. Penelitian diawali dengan adanya kenyataan di lapangan yang
ditemukan oleh peneliti. Hasilnya peneliti menemukan seseorang mengalami
penyakit kronis atau yang sulit disembuhkan seperti HIV-AIDS.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di LSM tempat subjek bekerja di
daerah Yogyakarta, penelitian juga dilaksanakan di kost subjek. Sasaran
penelitian adalah mengenai konsep diri, harapan dan proyeksi hidup berkeluarga
26
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
ODHA (terkait kehidupannya ditengah masyarakat dan keluarga). Peneliti juga
diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan di kost subjek penelitian.
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian
Proses penentuan subjek dalam penelitian ini, pada awalnya peneliti
mengirimkan surat penelitian kepada Komisi Penanggulangan AIDS (KPAI)
provisi Yogyakarta. Selang beberapa hari Komisi Penanggulangan AIDS
memberikan informasi kepada peneliti untuk datang ke Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang telah ditunjuk. Dari Lembaga Swadaya Masyarakat
tersebut, peneliti diberikan izin ke salah satu anggota LSM yang terinfeksi HIV
yaitu Melati.
Menurut Moloeng (2009) teknik purposive adalah pemilihan subjek penelitian
berdasarkan pertimbangan, kriteria, atau ciri-ciri tertentu yang ditetapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Responden (subjek) bernama Melati (samaran) usia 29 tahun
2. Teman subjek bernama Gino (samaran) usia 30 tahun
3. Keluarga responden bernama Ibu Anggrek (samaran) usia 58 tahun
4. Berdomisili di Yogyakarta
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 1 orang subjek, peneliti memliki
penilaian bahwa satu subjek sudah memiliki data yang cukup komperehensif
untuk menjadi subjek dalam penelitian studi kasus ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Agar penulis semakin memahami gambaran diri respoden, maka
penulis menerapkan beberapa metode pengumpulan data sehingga diperoleh
data yang lengkap serta mendalam mengenai responden penelitian.
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat mengumpulkan informasi-informasi
yang dibutuhkan peneliti secara lisan. Peneliti menggunakan teknik
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Langkah-langkah yang dilakukan
peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,
menyiapkan panduan wawancara yang akan dibicarakan, menuliskan hasil
wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasi tindak lanjut
wawancara seperti yang telah diperoleh dalam Sugiyono (2010). Selain itu
peneliti juga menyiapkan alat perekam suara seperti handphone untuk
merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil wawancara sendiri akan
dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata per kata
percakapan dalam wawancara. Dalam penelitian ini peneliti telah menyiapkan
panduan wawancara terstruktur. Panduan wawancara terstruktur dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Panduan wawancara terhadap subjek
NO
1.
Kategori
Konsep Diri
Sebelum dan
ASPEK
Fisik
ITEM PERTANYAAN
a. Bagaimana
mula
Anda
mengetahui bahwa Anda terinfeksi
HIV?
Sesudah
awal
b. Apa itu VCT?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Terinfeksi
HIV
29
c. Berapa kali Anda datang ke layanan
tersebut?
d. Apa yang Anda rasakan ketika Anda
melakukan layanan VCT itu?
e. Apa yang Anda
mengetahui
rasakan ketika
bahwa
Anda
telah
diketahui terinfeksi HIV?
f. Apa yang Anda lakukan setelah Anda
diketahui terinfeksi HIV?
g. Perubahan atau hal-hal apa saja yang
berubah dari segi bentuk tubuh (fisik)
anda setelah terdekteksi HIV?
h. Ketika anda merasakan perubahan
pada fisik, apa yang Anda rasakan dan
pikiran pertama kali?
i. Apa yang Anda lakukan ketika terjadi
perubahan fisik tersebut?
j. Bagaimanakah kesehatan fisik anda
sebelum terdekteksi HIV?
k. Perubahan atau hal-hal apa saja yang
berubah dari dalam diri (psikis) anda
setelah terdekteksi HIV?
l. Setelah melakukan VCT, layanan atau
test apa lagi yang Anda lakukan?
m. Bagaimana
kesehatan
fisik
Anda
setelah terdekteksi HIV?
n. Apakah Anda merasa puas dengan
keadaan fisik anda sekarang?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Psikologis
30
a. Siapakah orang pertama kali yang
Anda beri tahu mengenai hal yang
terjadi pada Anda?
b. Bagaimana reaksi orang yang pertama
kali Anda beritahu mengenai apa yang
telah menimpa Anda
c. Bagaimana reaksi keluarga ketika Anda
beritahu?
d. Apakah berpengaruh pada kedekatan
Anda pada keluarga?
e. Bagaiamana
terhadap
perlakuan
Anda
keluarga
setelah
diketahui
terinfeksi HIV?
f. Setelah Anda diberitahu terdeteksi
HIV, apakah ada perubahan dari segi
pergaulan sosial anda?
g. Bagaimanakah
reaksi
teman-teman
anda setelah anda diketahui terinfeksi
HIV?
h. Apakah berpengaruh pada kedekatan
Anda dengan teman-teman?
i. Apakah
dengan
status
ODHA
mempengaruhi rasa percaya diri anda?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
j. Apakah
Anda
31
berkeinginan
membangun sebuah keluarga lagi?
k. Jika iya, keluarga seperti apa yang
Anda dambakan?
l. Bagaimana
terhadap
penilaian
Anda
keluaraga
setelah
diketahui
terinfeksi HIV?
m. Bagaimana
penilaian
teman-teman
Anda terhadap Anda setelah diketahui
terinfeksi HIV?
n. Bagaiamana penilaian Anda terhadap
diri Anda sebelum terdeteksi HIV?
o. Bagaimana penilaian Anda terhadap
diri Anda setelah terdekteksi HIV?
2.
Harapan
ODHA
Fisik
a. Perlakuanapa yang Anda harapkan dari
masyarakat?
b. Setelah Anda diberitahu terdeteksi
akan
Perlakuan
Masyarakat
Terhadapnya
HIV, apakah ada perubahan perlakuan
dari teman-teman pergaulan Anda?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Psikologis
32
a. Bagaimana harapan Anda terhadap
pandangan
masyarakat
terkait
diri
Anda?
b. Bagaiamana harapan Anda terkait sikap
masyarakat kepada Anda?
3.
Harapan
Fisik
a. Apa
yang
Anda
harapkan
dari
keluarga ketika melihat Anda?
ODHA akan
b. Perlakuan apa yang Anda harapkan
Perlakuan
dari keluarga?
Keluarga
Terhadapnya
Psikologis
a. Apa harapan Anda terkait pemikiran
keluarga terhadap Anda?
b. Apa harapan Anda terkait
sikap
keluarga kepada Anda?
4.
Proyeksi
Bagaimana proyeksi (program/gambaran)
Hidup
Anda
terkait
Berkeluarga
rencana membangun sebuah keluarga?
Tabel 2. Panduan wawancara dengan Ibu subjek
DAFTAR PERTANYAAN
 Sebagai Ibu, apakah Anda cukup dekat dengan Melati?
 Kedekatan seperti apa yang terjadi?
 Sejak kapan Anda mengetahui Melati terdeteksi HIV?
masa
depan
dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 Apakah Anda orang pertama dalam keluarga yang Melati beritahu
mengenai yang terjadi pada Melati?
 Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar hal tersebut?
 Kaget?
 Sebagai keluarga, apa yang Anda lakukan pertama kali untuk
membantu Melati setelah mengetahui Melati terinfeksi HIV?
 Apakah ada hal-hal yang berubah pada diri Melati sebelum dan
sesudah terdekteksi HIV sejauh yang Anda ketahui?
 Contohnya Bu?
 Semacam boros gitu Bu?
 Kalau dari segi fisik, apakah ada yang berubah Bu pada diri mbak
Melati?
 Mudah ringkih yang bagaimana Bu yang sering Melati perlihatkan?
 Selain itu Bu, apakah ada yang lain?
 Berarti kalau ada pikiran-pikiran yang memicu itu ya Bu?
 Apakah Melati rajin minum obat untuk pengobatannya Bu?
 Kalau tes tes seperti VCT atau CD4 apa masih sering dijalani mbak
Melati Bu?
 Bagaimana hasil dari CD4 itu Bu?
 Tinggi Bu? Maksudnya hasil tinggi?
 Kalau dari anaknya sendiri, apakah sudah mengetahui mengenai apa
yang dialami Melati?
 Kalau kedua anaknya bu, apakah juga sudah di tes VCT itu?
 Kalau dari keluarga sendiri apakah semua keluarga Melati
mengetahui yang dialami Melati? Mungkin ayah atau sanak saudara
gitu Bu?
 Mengapa hal tersebut tidak atau belum diberitahukan?
 Sejauh yang Anda ketahui, dari segi pergaulan sosial bagaimana
pergaulan sosial Melati dengan temannya selama ini?
 Kalau boleh tahu, itu teman-teman yang dulu-dulu atau yang
sekarang? Yang di LSM?
 Sejauh yang Anda ketahui, bagaimana pandangan atau respon teman
mbak Melati terhadap Melati ketika sebelum diketahui terdekteksi
HIV?
 Sejauh yang Anda ketahui, bagaimana pandangan atau respon teman
Melati terhadap Melati ketika setelah diketahui terdekteksi HIV?
 Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sebelum diketahui terinfeksi
HIV?
 Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi
HIV?
 Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi
HIV dari segi pergaulan?
 Sejauh yang Anda ketahui, apa harapan atau cita-cita Melati untuk
masa depannya?
 Sebagai Ibu,apa yang Ibu ketahui mengenai proyeksi
(program/gambaran) terkait masa depan Melati dalam rencana
33
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
membangun sebuah keluarga?
 Dilihat dari segi religius, apa yang Anda ketahui tentang Melati?
 Perlakuan apa yang Ibu harapkan ketika masyarakat melihat Melati
dengan status ODHA?
 Sebagai Ibu, apa harapan Ibu terkait pandangan masyarakat kepada
Melati?
 Sebagai dari pihak keluarga, apa harapan Ibu terhadap sikap
masyarakat kepada Melati?
 Sebagai keluarga, apa harapan Ibu ketika melihat Melati?
 Perlakuan apa yang Ibu harapkan dari keluarga kepada Melati?
 Sebagai keluarga, apa harapan Ibu terkait pemikiran terhadap
Melati?
 Sebagai Ibu, apa harapan Ibu kepada keluarga terkait sikap kepada
Melati?
Tabel 3. Panduan Wawancara dengan Teman Subjek
DAFTAR PERTANYAAN













Sejak kapan Anda mengenal mbak Melati?
Sejak kapan mbak Melati ikut LSM ini?
Sebagai teman, apakah Anda cukup dekat dengan mbak Melati?
Sejak kapan Anda mengetahui mbak Melati terdeteksi HIV?
Apakah Anda orang pertama yang mbak Melati beritahu mengenai
yang terjadi pada mbak Melati?
Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar hal tersebut?
Sebagai teman, apa yang Anda lakukan pertama kali untuk
membantu mbakMelati setelah mbak Melati masuk LSM ini dan
diketahui terinfeksi HIV?
Motivasi dan peneguhan seperti apa yang anda berikan terhadap
mbak Melati?
Sejauh yang Anda tahu, apakah ada hal-hal yang berubah pada diri
(fisik) Melati ketika telah terdekteksi HIV?
Apakah ada perubahan dari segi pergaulan setelah mbak Melati
diketahui terinfeksi HIV?
Sejauh yang Anda ketahui, apa yang Anda ketahui tentang keluarga
mbak Melati?
Dari dua anaknya tersebut, apakah ada yang sering ikut mbak Melati
ke LSM ini?
Apakah anak tersebut sudah mengetahui bahwa dia berada di LSM
yang menaungi tentang HIV?
34
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
 Sejauh yang Anda ketahui, apakah anak mbak Melati sudah
mengetahui jika mbak Melati terinfeksi HIV?
 Sebagai teman, apa harapan Anda ketika keluarga melihat Melati?
 Sebagai teman, apa yang Anda harapkan dari perlakuan keluarga
terhadap Melati?
 Bagaimana penilaian Anda terhadap Melati setelah diketahui
terdekteksi HIV?
 Sebagai teman Melati, perlakuan apa yang Anda harapkan kepada
masyarakat ketika melihat Melati dengan status ODHA?
 Sebagai Teman, apa harapan Anda terkait pandangan masyarakat
kepada Melati?
 Sebagai teman, apa harapan Anda terhadap sikap masyarakat kepada
Melati?
 Sejauh yang Anda tahu, apa harapan atau cita-cita mbak Melati
untuk masa depannya?
 Apakah mbak Melati sudah membangun sebuah hubungan relasi
dekat dengan laki-laki?
 Apakah calon ini satu lingkup di LSM ini atau diluar LSM ini?
 Apakah calonnya seorang pendamping atau sama yaitu orang yang
terinfeksi HIV?
 Lalu..apakah mbak Melati sudah memberi tahu mengenai dirinya
yang terinfeksi atau bagaimana?
 Bagaimana respon calon mbak Melati tersebut ketika mengetahui
mengenai mbak Melati?
 Sebagai teman, apakah Anda menyetujui hubungan relasi mbak
Melati dengan calonnya tersebut?
 Sebagai teman, bagaimana penilaian Anda terhadap mbak Melati
yang terinfeksi HIV?
 Sejauh yang Anda ketahui, apakah pernah melihat mbak Melati
didiskriminasi oleh orang lain?
 Sejauh yang Anda tahu, dilihat dari segi religius, apa yang Anda
ketahui tentang Melati?.
 Sebagai teman, Apa yang Anda ketahui mengenai proyeksi
(program/gambaran) Melati terkait masa depan dalam rencana
membangun sebuah keluarga?
2. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan disini adalah pengamatan langsung
karena pengamatan langsung juga dapat diandalkan sebagai tambahan hasil
wawancara. Dengan adanya observasi ini, maka data-data yang diperoleh
akan lebih lengkap dan lebih berbobot. Dalam setiap observasi, peneliti akan
35
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
menyiapkan catatan untuk mencatat setiap perilaku subyek serta proses kerja
subjek sebagai sumber data. Catatan ini juga dapat digunakan peneliti untuk
proses menjalankan teknik wawancara secara terstruktur maupun tidak
terstruktur.
Tabel 2. Lembar Pengamatan
(Terlampir)
Pukul
No.
Hari / Tanggal
(WIB)
Kegiatan
Hasil
Pengamatan
1.
10 Mei 2015
10.00
Mengamati
subjek
saat bekerja di LSM
Subjek
sedang
bekerja di
LSM
11.00
Subjek
bekerja
dengan
giat
Subjek
Tetap
Bekerja
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
tanpa lelah
dalam
keadaan
sakit,
walau
pucat
subjek
tetap
kerja
dengan
baik
12.00
Subjek
Makan
siang dan
meminu
beberapa
obat untuk
menjaga
kestabila
CD4 atau
kekebalan
tubuh
13.00
Setelah makan siang,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
peneliti
pamit,
karena
subjek
38
juga sedang akan
melakukan rapat
koordinasi
pengurus LSM
2.
26 Mei 2015
09.00
Subjek
berada
di
kost
Subjek
sedang
masak
untuk
ibunya
dan
anaknya
10.30
Ibunya
dari
sudah
menjemput
subjek di sekolah
pulang
anak
Subjek
Menyiap
kan
peralatan
untuk
makan
subjek
dengan
ibu dan
anaknya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11.00
Subjek
menonton
tv
dengan anaknya
39
Subjek
menanya
kan apa
saja yang
dipelajari
anaknya
disekoah
tadi
dengan
penuh
canda dan
rasa
sayang ibu
kepada
anaknya
12.30
Anak subjek meminta
Dengan
ditemani
Senyuman
tidur
oleh
subjek
dan
pelukan
subjek
menemani
-nya
12.35
Peneliti pamit, karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
subjek
dan
40
keluarga
akan beristirahat
E. Keabsahan Data
Gronlund dan Linn (dalam Moleong, 2009) menyebutkan bahwa validitas
adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran dan evaluasi.
Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen
pengukuran dalam melakukan fungsi ukurannya yaitu agar data yang diperoleh
relevan atau sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.
Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa ada dua jenis triangulasi yaitu,
triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan
data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan pengamatan, wawancara
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
Sementara, trianggulasi dengan sumber berarti untuk mendapatkan data dari
sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Data diperoleh dari
beberapa pihak yang terkait dengan subjek. Trianggulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,
dalam Moleong, 2009). Hal tersebut dapat diperoleh dengan cara:membandingkan
data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang
dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
serta membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
mempunyai hubungan berkaitan.
Dalam penelitian ini, triangulasi sumber berupa wawancara dengan pihak
terkait yang dilaksanakan di lembaga swadaya masyarakat. Informan adalah
subjek, teman dekat subjek serta salah satu anggota keluarga dari subjek. Dengan
begitu akan lebih terlihat mengenai konsep diri yang muncul dari ODHA.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara serta
catatan dari pengamatan yang didapat melalui pengamatan secara langsung,
sehingga dapat secara mudah untuk dipahami dan hasilnya dapat diperlihatkan
kepada orang lain. Proses analisis data ini dimulai dari pembuatan verbatim
melalui rekaman wawancara, reduksi data, coding, dan analisisnya. Verbatim
adalah percakapan wawancara dengan cara menuliskan setiap kata per kata
jawaban dan pertanyaan yang sudah diajukan kepada subjek. Sebelum
menganalisis, peneliti melakukan proses reduksi data. Setelah melakukan reduksi
data, peneliti akan menentukan coding untuk masing-masing aspek pada daftar
pertanyaan berupa kode.
Pengertian dan tujuan dari kode itu sendiri hanya
diketahui oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti akanmembuat analisis berdasarkan
data yang sudah ada, serta menyajikannya dalam bentuk teks deskriptif. Berikut
ini merupakan prosedur kerja reduksi data dan coding dalam membantu analisis
penelitian ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
1. Reduksi Data
Dalam reduksi data peneliti mengidentifikasi adanya satuan yaitu bagian
terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan
dengan fokus dan masalah penelitian (Moleong, 2009). Setelah itu, peneliti
mulai memilih hal-hal yang penting, merangkum data, serta mencari pola atau
tema serta membuang data-data yang tidak digunakan.
2. Pengkodean atau Coding
Pengkodean atau coding yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengkodean terbuka atau open coding (Strauss & Corbin, 2003). Pengkodean
terbuka adalah bagian dari analisis terutama berkaitan dengan pemberian
nama dan pengelompokan fenomena melalui pemeriksaan data yang teliti.
Dalam penelitian ini hanya ada dua prosedur yang digunakan oleh peneliti
yaitu:
a. Pelabelan Fenomena
Dalam pelabelan fenomena, peneliti memisah-misahkan antara amatan,
kalimat, paragraf, serta memberi nama insiden, ide, atau peristiwaperistiwa dengan sesuatu yang mewakili fenomena. Kalau tidak, maka
akan menemukan kesulitan dan sangat kebingungan karena akan terlalu
banyak nama (Strauss & Corbin, 2003). Peneliti menggunakan kode yang
sesuai dengan hasil lapangan baik wawancara maupun observasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
b. Variasi cara pengkodean terbuka
Terdapat beberapa cara pendekatan terhadap proses pengkodean terbuka
yaitu, analisis dengan pengkodean baris per baris, per kalimat atau
paragraf, dan analisis dengan pengkodean yang menggunakan seluruh
dokumen, pengamatan, atau wawancara. Penelitian ini menggunakan
analisis dengan pengkodean kalimat per kalimat atau paragraf. Peneliti
juga menentukan gagasan utama yang ada dalam kalimat atau paragraf
dari wawancara serta catatan lapangan dan memberikannya nama atau
kode. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih rinci melalui pengkodean
yang telah dibuat oleh peneliti (Strauss & Corbin, 2003).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti membahas mengenai pelaksanaan penelitian. Hasil
penelitian berupa analisis data berbagai sumber. Proses trianggulasi data berupa
data dari satu respoden. Pada bab ini, peneliti juga mendiskripsikan validitas data
penelitian.
A. Deskripsi Data
1. Subjek
Dibawah ini adalah diskripsi subjek dari hasil pendataan peneliti:
Nama
: Melati (nama samaran)
TempatTanggal Lahir
: Klaten, 7 Juni 1985
Asal Daerah
: Klaten
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 29 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Klaten
Anak Ke-
: Ke-4 dari 4 bersaudara
Pendidikan Terakhir
: SMK
Pekerjaan
:Pendamping Panti Sosial dan Konselor
sebaya di LSM
Hobby
: Melakukan pendamping sosial
44
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Motto Hidup
45
: Jangan Pantang Menyerah, berkaryalah
terus
Penampilan Fisik
: Tinggi 170 cm, berat badan 50 kg, kulit
sawo matang, rambut tebal lurus agak di
cat rambut warna coklat semu, bibir agak
tebal, mata agak sipit, wajah agak lonjong,
alis tipis dan hidung agak pesek.
Sumber Informasi
: Subjek, Ibu Subjek, Teman Subjek
2. Latar Belakang Keluarga
Melati lahir pada keluarga sederhana, Melati anak ke-4 dari 4
bersaudara. Ayah Melati bekerja sebagai petani dan memiliki ternak sapi,
sementara Ibunya hanya di rumah saja. Melati menikah pada 24 Desember
2005. Latar belakang suami Melati dulu sempat menikah dengan istri
pertamanya yang notabene adalah seorang wanita mantan Pekerja Seks
Komersial (PSK). Akan tetapi istri pertamanya meninggal setelah tiga bulan
pernikahan karena sakit. Pernikahan pertama suami Melati dikaruniai satu
anak. Kehidupan pernikahan Melati dan suaminya awalnya cukup harmonis,
dengan mengasuh dua orang anak.
Ketika awal tahun 2012 Melati berinisiatif serta disarankan dari
Lembaga Rifka Anisa untuk mengetes dirinya menggunakan VCT (Voluntary
Counselling and Testing) artinya konseling dan tes sukarela, tes ini gunanya
untuk mengetahui HIV. Berdasarkan hasil tes VCT, dokter dan konselor yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
telah ditunjuk oleh Lembaga Rifka Anisa menyatakan bahwa Melati positif
terinfeksi HIV. Ketika Melati memberi tahu suami Melati terkait hal diatas
seketika itu pula suami Melati mulai menuduh Melati berselingkuh,
berhubungan badan dengan pria yang lain. Dengan tuduhan itu membuat
Melati semakin hancur, selama ini Melati tetap pada jalur benar dan positif,
serta hanya melakukan hubungan badan dengan suaminya tanpa pernah punya
pikiran atau perilaku menyimpang dengan orang lain.Semenjak itu juga,
Melati sering mendapat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dari
suaminya, seperti: tamparan, tendangan dan sebagainya. Pada tahun 2014
terjadilah perceraian antara Melati dengan suaminya, karena sikap kasar yang
membuat Melati tidak nyaman terhadap suaminya.
Peneliti : “Bagaimana awal mula Anda mengetahui bahwa Anda
terinfeksi HIV?”
Melati
: “Awalnya bulan Juni tahun 2012…ketika itu saya memang
inisiatif sendiri, dari lembaga Rifka Anisa saya disarankan untuk test VCT terkait
latar belakang suami.. yang dulu sempat menikahi seorang wanita bekas PSK
namun tiga bulan setelah pernikahan wanita itu meninggal karena HIV
tersebut.”(S/WF-1)
3. Perkembangan Jasmani dan Kesehatan
Perkembangan jasmani dan kesehatan ODHA mengalami perubahan
setelah orang itu dinyatakan terinfeksi HIV.Dari yang dulu fisik jasmani tidak
mudah lelah, kini badan mulai ringkih serta berat badan mulai berkurang.
Peneliti : “Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari segi
bentuk tubuh (fisik) anda sebelum dan setelah terdekteksi HIV?”
Melati
: “Dulu tubuh saya ya cukup berisi mas…gak kaya
sekarang yang turun berat badannya serta muncul ruam-ruam pada
tubuh”(S/WF-7/PF)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Peneliti
47
: “Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan fisik
tersebut?”
Melati : “Yang pasti ketika badan saya mulai agak kurus serta munculruamruam pada tubuh, saya berusaha untuk tetap menjaga polamakan danobat-obatan
supaya tidak gampang jatuh sakit karenaimun tubuh berkurang.”(S/WF-9)
Sebelum subjek mengetahui terinfeksi HIV, subjek kurang begitu
memperhatikan kesehatannya. Ketika subjek mengetahui kondisi kesehatannya
mulai menurun karena terinfeksi HIV, subjek mulai memperhatikan kesehatannya.
Menurut Sarafino (2006), sebagaian besar orang dengan HIV-AIDS yang
mengalami lemahnya sistem kekebalan tubuh. Konsep diri juga terkait dengan
fisik, psikologis, pengetahuan tentang diri sendiri, harapan terhadap diri sendiri
dan evaluasi diri emosi (Hurlock, 1973: Coulhoun, 1990; Shavelson, 2008). Pada
diri subjek terdapat penilaian tentang kondisi fisiknya.
4. Perkembangan Sosial
Perkembangan Sosial dari ODHA sangat berubah ketika belum diketahui
terinfeksi HIV dengan segala kegiatannya dan pertemanan sosialnya. Semenjak
diketahui terinfeksi HIV, maka ODHA tersebut mulai perlahan-lahan untuk
menarik diri ketika ODHA tidak merasakan kenyamanan diri dengan temantemannya. ODHA mendapatkan perlakuan secara beragam, dari keluarganya,
saudaranya, lingkungan tetangganya, kelompok sebaya.
Peneliti
: “Bagaimana penilaian teman-teman Anda terhadap
Anda setelah diketahui terinfeksi HIV”
Melati : “Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang lalu…dulu
saya memang sering bersama-sama teman ntah jalan atau kumpulkumpul..tapi semenjak temen temen saya sering menyindir..eh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
jangan deket..deket ntar kena HIV..sejak itu saya mulai menarik
diri.”(M/WP-27)
Perubahan cara berteman subjek mulai berubah setelah subjek diketahui
terinfeksi HIV dan mulai dapat gunjingan atau sindiran dari teman-teman
subjek yang dulu sering kumpul-kumpul bersama. Menurut Verderber (dalam
Sobur, 2003) mengemukakan bahwa “semakin besar pengalaman positif yang
diperoleh, maka semakin positif pula konsep diri seseorang”. “Begitu
sebaliknya, semakin besar pengalaman negatif yang diperoleh, maka semakin
negatif konsep diri orang tersebut”. Selain itu, Sobur (2003) juga
mengemukakan bahwa pengaruh reaksi dan respon orang lain juga
mempengaruhi munculnya konsep diri seseorang karena konsep diri tidak
hanya berkembang melalui persepsi atau pandangan seseorang terhadap diri
sendiri, namun juga berkembang dengan interaksi melalui masyarakat.
5. Ciri-ciri Kepribadian
Menurut pengamatan peneliti, Melati merupakan orang yang ramah, ceria,
serta terbuka dalam memberikan informasi ketika proses wawancara.
Namun di sisi lain, dulu Melati orangnya pendiam dan menarik diri secara
penuh ketika dirinya diberitahu terinfeksi HIV. Selain itu, kehadiran
Melati sebagai ODHA terkadang menjadi pandangan negatif serta
penilaian negatif dari masyarakat dengan wawasan yang kurang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
B. Pelaksanakan Wawancara dan Hasil
Pelaksanaan wawancara ini dimulai pada tanggal 1 April 2015. Hal
pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mengantarkan surat penelitian ke
sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPAI) Provinsi Yogyakarta. Selang
beberapa hari tepatnya pada tanggal 7 Mei 2015 setelah pengantaran surat
penelitian, lalu KPAI Provinsi Yogyakarta menyaran serta memberikan
rekomendasi kepada peneliti untuk mendatangi LSM yang telah ditunjuk oleh
KPAI tersebut. Setelah mengetahui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
akan digunakan peneliti untuk wawancara kepada responden, peneliti langsung
bertemu pihak LSM terkait. Pada tanggal 11 Mei 2015 peneliti datang ke LSM
yang telah ditunjuk, maksud kedatangan peneliti adalah untuk menjelaskan
bahwa peneliti telah direkomendasi dari pihak Komisi Penanggulangan AIDS
provinsi Yogyakarta untuk melakukan penelitian pada salah satu responden di
LSM tersebut.
Beberapa hari kemudian, pada tanggal 12 Mei 2015 LSM menghubungi
peneliti untuk bertemu responden bernama Melati (nama samaran) terlebih
dahulu. Pada saat itu pula peneliti bertemu dengan Melati, peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan penelitianserta surat pernyataan kesediaan menjadi subjek
penelitian. Setelah diberi ijin oleh Melati, untuk mewawancarai dirinya dan
teman serta salah seorang dari pihak keluarga, peneliti lalu menyiapkan pedoman
wawancara, handphone untuk merekam proses wawancara dan surat pernyataan
kesediaan menjadi subjek penelitian/informan serta buku kecil untuk mencatat
hal-hal yang penting.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Pada tanggal 19 Mei 2015, peneliti datang ke LSM sesuai perjanjian
dengan Melati untuk melakukan wawancara dengan Melati, teman Melati.
Peneliti juga bertanya kepada Melati mengenai kesediaan salah satu pihak
keluarga Melati untuk diwawancarai.
Pada tanggal 25 Mei 2015, peneliti datang ke kost Melati untuk
mewawancarai Ibu Melati. Setelah bertemu Melati, peneliti dikenalkan kepada
Ibu Melati. Selang beberapa saat, proses wawancara dengan ibu Melati dimulai.
Berikut agenda pertemuan dengan subjek, teman subjek, dan seorang dari pihak
keluarga subjek.
Tabel 3. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek dan informan
NO TANGGAL
KETERANGAN
TEMPAT
PERTEMUAN
1.
2.
3.
12 Mei 2015 Ik Bertemu pihak LSM dan subjek untuk pengamatan,
LSM
serta menjelaskan maksud dan tujuan dari
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
19 Mei 2015
Proses wawancara, perekamandan penggalian data
LSM
dengan subjek serta teman subjek.
25 Mei 2015
Proses wawancara, perekaman dan penggalian data KOST
dengan salah satu pihak keluarga subjek yaitu ibu
subjek.
SUBYEK
Berdasarkan dari hasil pengumpulan data, peneliti menganalisis data penelitian
serta pembahasan sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
51
Konsep Diri ODHA Sebelum dan Sesudah Terinfeksi HIV
a.
Aspek Fisik
Aspek fisik merupakan aspek yang mempengaruhi konsep diri
seseorang seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1990) di dalam konsep diri
aspek fisik seseorang sangat mempengaruhi. Di dalam aspek fisik ini
mendeskripsikan mengenai penampilannya, fungsi tubuh yang berhubungan
dengan semua perilakunya serta pengaruh diri yang diberikan tubuhnya dimata
orang lain yang melihatnya.
Peneliti : Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari segi bentuk
tubuh (fisik) anda setelah terdekteksi HIV?
Melati
: Dulu tubuh saya ya cukup berisi mas…gak kaya sekarang yang
turun berat badannya dan muncul ruam-ruam pada tubuh serta
ringkih (mudah sakit) kalo kecapekan yang tinggi.”(S/WF-7/PF)
Peneliti : “Ketika anda merasakan perubahan pada fisik, apa yang Anda
pikirkan dan rasakan pertama kali?”
Melati : Pertamanya ya saya kurang bisa percaya diri dan belum bisa
menerima tapi lama kelamaan saya coba menerimanya.(S/WF-8/PF)
Peneliti
Melati
: “Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan fisik
tersebut?”
: “Yang pasti ketika mulai badan saya mulai agak kurus serta
muncul ruam-ruam pada tubuh, saya berusaha untuk tetap
menjaga pola makan dan obat-obatan supaya tidak gampang
jatuh sakit karena imun tubuh berkurang.”(S/WF-9)
Peneliti : “Bagaimanakah kesehatan fisik anda sebelum terdekteksi
HIV?”
Melati
:“Kondisi sehat sehat aja, badan lumayan berisi, dan gak pernah
merasa cepat lelah.”(S/WF-10)
Peneliti : Bagaimana kesehatan fisik Anda setelah terdekteksi HIV?
Melati
: “Untuk beberapa waktu di awal saya terinfeksi saya mudah
lelah…dan saat saya harus minum obat yang segede-gede kancing
jas… efeknya pun buat saya sedikit fly..kalo buat tidur itu
nyeyak…tapi kalo buat berdiri itu pusing.”(S/WF-13)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Peneliti
sekarang?”
52
: “Apakah Anda merasa puas dengan keadaan fisik anda
Melati
: “Ya puas gak puas mas…yang penting berusaha untuk tidak
kekurangan gizi dan selalu taat minum obat.”(S/WF-14)
Berdasarkan pernyataan Melati di atas, Melati menyatakan bahwa terjadi
perubahan dari segi bentuk tubuh (fisik) setelah terdeteksi HIV seperti perubahan
bentuk tubuh yang dulu berisi namun sekarang berat badan turun, lalu muncul
ruam-ruam pada tubuh serta mudah ringkih atau mudah terserang sakit ketika
kecapaian yang berlebihan. Hal yang pertama kali terlintas dari pikiran Melati
menjadi kurang percaya diri terhadap perubahan pada fisiknya. Pernyataan Melati
tersebut sama
dengan salah satu pernyataan dari Ibu Melati. Salah satu
pernyataan tersebut dapat dilihat dari kutipan wawancara dengan Ibu Melati dan
teman Melati berikut:
Peneliti : “Kalau dari segi fisik, apakah ada yang berubah Bu pada diri
Melati?
Ibu Melati : “Kalau fisik…ya gimana ya…mbak Melati mudah ringkih mas.”
(IB/IFS-01)
Peneliti : “Sejauh yang Anda tahu, apakah ada hal-hal yang berubah
pada diri (fisik) Melati ketika telah terdekteksi HIV?”
Teman Melati
: “Kalo perubahan pada fisik gak ada yang terlalu
signifikan sih …cuma kalo udah sangat-sangat kecapekan itu mbak Melati
mulai muncul sakit..kayak pusing-pusingan..mudahmasuk angin..gitu mas..”
(TS/PFO)
Berdasarkan hasil penelitian, terjadi kesesuaian pernyataan antara Melati
dan Ibunya serta teman Melati. Diketahui bahwa seseorang yang terkena HIV
mulai berubah pada aspek fisiknya. Perubahan tersebut dikarenakan sistem
kekebalan tubuh seseorang yang terinfeksi HIV menurun. Dari pernyataan Melati
dan Ibunya di atas, terjadikesesuaian antara hasil pernyataan. Hal ini sesuai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
dengan aspek fisik terkait konsep diri yang dikemukakan oleh Hurlock (1990).
Hurlock mengemukakan bahwa fungsi tubuhnya yang berhubungan dengan semua
perilakunya, serta pengaruh gengsi yang diberikan oleh tubuhnya dimata orang
lain yang melihatnya.
Peneliti menyimpulkan bahwa ketika fungsi tubuh Melati berkurang,
seperti mudah ringkih maka akan mempengaruhi perliaku beserta pikirannya. Dari
keadaan ini muncullah rasa kurang percaya diri yang akan berdampak pada
konsep diri yang akan muncul. Peneliti menyimpulkan bahwa konsep diri yang
muncul dalam diri Melati adalah konsep diri negatif. Hal ini sesuai dengan teori
Hurlock (1991) bahwa konsep diri negatif akan muncul jika seseorang
mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang puas dan kurang
percaya diri.
b.
Aspek Psikologis
Hurlock
(1990)
mengatakan
bahwa
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi konsep diri salah satu diantaranya adalah aspek psikologis. Aspek
psikologis ini sangat penting bagi konsep diriterkait kemampuan dan
ketidakmampuannya, harga dirinya dan juga hubungan dengan orang lain. Selain
itu, dalam aspek psikologis ini juga terkait dengan beberapa hal, salah satunya
pandangan yang diberikan orang lain terhadap diri individu.
Peneliti
: “Bagaiamana penilaian Anda terhadap diri Anda
sebelum terdeteksi HIV?”
Melati
: “Ya, kalo dulu mungkin saya bisa bebas lepas tanpa obat
aku ceria, supel mandiri, gampang bergaul dan tidak kepikiran mengenai
kematian juga”(M/WP-28)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Peneliti
: “Bagaimana penilaian Anda terhadap diri Anda setelah
terinfeksi HIV?”
Melati
: “Berusaha hidup yang lebih baik,berusaha untuk tetap
positif walaupun istilahnya tinggal tunggu antri pada kematian, serta
supaya lebih berguna bagi keluarga,anak dan masyarakat supaya tidak
menimbulkan pandangan negatif mengenai orang yang terkena
HIV.”(M/WP-29)
Peneliti
: Apa yang Anda rasakan ketika mengetahui bahwa
Anda telah diketahui terinfeksi HIV?
Melati
: “Saat saya selesai menyobek hasil test VCT itu, saya
keluar tempat itu dalam keadaan marah, kesal, dan sangat sangat gak
percaya karena saya bukan orang nakal dan gak pernah melakukan halhal menyimpang.”(S/WF-5)
Berdasarkan hasil pernyataan di atas, Melati menyatakan bahwa terjadi
perubahan psikologis sebelum dan sesudah diketahui terinfeksi HIV. Melati
menyatakan dulu dirinya adalah wanita yang supel, mandiri gampang bergaul
serta ceria, tidak tergantung obat-obatan untuk kekebalan tubuh dan bayangbayang kematian. Namun hal itu berubah ketika Melati diketahui terinfeksi HIV,
mulai dari timbulnya rasa minder, rasa kesal karena status HIV, marah,serta masih
tidak percaya terhadap hal tersebut, karena Melati tidak pernah melakukan hal hal
yang menyimpang atau berbuat nakal,ketakutan akan kematian, serta berbuat
lebih baik lagi. Melati juga menarik diri dari teman-teman pergaulan yang
dulu.Dari hasil di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sejak Melati diketahui
terinfeksi HIV maka Melati menjadi minder dan menarik diri dari teman teman
masa lalunya karena takut atas pembicaraan teman-teman mengenai HIV.
Pernyataan di atas sesuai dengan pernyatan dari Ibu Melati, dan teman Melati.
Berikut kutipan wawancaranya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
Peneliti
: “Bagaiamana penilaian Ibu kepada Melati sebelum
diketahui terinfeksi HIV?”
Ibu Melati
: “Dulu Melati orangnya ramah kalau diajak bicara
orang...mudah bergaul dengan siapa aja.”(IBM/SM-02)
Peneliti
: “Bagaiamana penilaian Ibu kepada Melati sesudah
diketahui terinfeksi HIV dari segi pergaulan?”
Ibu Melati
: “Sekarang Melati orangnya minder,menutup diri.. hanya
kepada
teman-teman
di
LSM
saja..
Melati
mau
terbuka…selebihnya Melati jarang gampang bergaul dengan
teman-temannya yang dulu-dulu.” (IBM/PP-03)
Peneliti
: “Apakah ada perubahan dari segi pergaulan setelah
mbak Melati diketahui terinfeksi HIV?”
Teman Melati : “Dari segi pergaulan kalo dengan teman-teman di LSM
gak ada perubahan tetap berteman baik..tapi setahu saya mbak
Melati lebih menarik diri dari teman-teman di masa
lalunya.”(TS/PPS)
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diketahui
bahwa pernyataan yang
diberikan Melati sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh Ibu Melati terkait
perubahan yang terjadi ketika sebelum diketahui terinfeksi HIV serta setelah
terinfeksi HIV. Hal ini sesuai dengan aspek psikologis terkait konsep diri yang
dikemukakan oleh Hurlock (1990) bahwa “konsep diri individu berkaitan dengan
kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan pandangan dari orang
lain terhadap individu.”Dapat disimpulkan bahwa konsep diri yang muncul pada
diri Melati terkait aspek psikologis adalah konsep diri negatif. Berdasarkan hasil
penelitian mandiri yang dilakukan oleh Pusat Kajian HIV AIDS di Bandung pada
tahun 2014 juga menyimpulkan bahwa aspek psikososial ODHA baik secara fisik,
psikologis sangat
mempengaruhi kondisi fisik, seta konsep diri yang akan
muncul, hal itu dapat dilihat melalui pengungkapan atau ekspresi perasaan
ODHA.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
56
Harapan ODHA akan Perlakuan Masyarakat Terhadapnya
a.
Dari aspek Fisik
Dilihat dari aspek fisik ODHA mempunyai harapan akan masyarakat
terkait penilaian masyarakat kepada ODHA. Harapan adalah suatu keinginan atau
cita-cita yang didamba-dambakan pada masa yang akan datang. Harapan sering
pula disebut dengan teori ekspektasi atau expectancy theory of motivation. Teori
ini dikemukakan oleh Victor Vroom pada tahun 1964. Berikut kutipan pernyataan
Melati terkait harapannya kepada masyarakat.
Peneliti : “Perlakuan apa yang Anda harapkan dari Masyrakat?”
Melati
: “Perlakuan positif mas…bukan stigma negatif tentang
ODHA..supaya ODHA tidak didiskriminasi dari masyarakat tetapi
justru disayangi, diperhatikan.” (M/WFSTMS-30)
Peneliti : “Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada
perubahan perlakuan dari teman-teman pergaulan anda?”
Melati
: “Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya
yang lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah jalan
atau kumpul-kumpul..tapi semenjak temen temen saya sering
menyindir..eh jangan deket..deket ntar kena HIV..sejak itu saya mulai
menarik diri.”( M/WFSTMS-31)
Berdasarkan pernyataan di atas, Melati menyatakan bahwa dirinya
mendapat perubahan perlakuan dari teman-temannya. Melati juga mempunyai
harapan kepada masyarakat termasuk teman-temanya agar masyarakat tidak
mempunyai stigma negatif kepada ODHA, supaya ODHA tidak merasa di
diskriminasi oleh masyarakat tetapi justru lebih disayangi dan diperhatikan. Hal
ini sesuai dengan pernyataan dari Ibu dan Teman Melati. Berikut kutipan
wawancara Ibu dan teman Melati.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
Peneliti
: “Perlakuan apa yang Ibu harapkan ketika
masyarakat melihat Melati dengan status ODHA?”
Ibu Melati
: “Perlakuan yang ibu harapkan kepada masyarakat
itu agar masyarakat lebih membuka wawasan
mengenai HIV-AIDS lagi serta mau menerima
keadaan
Melati…apapun
dan
bagaimanapun
keadaannya sebagai ODHA mas.”(IBM/PM-05)
: “Sebagai teman Melati, perlakuan apa yang Anda
harapkan kepada masyarakat ketika melihat Melati
dengan status ODHA?”
Teman Melati : “Sebagai teman, perlakuan saya yang saya
harapkanmasyarakat lebih terbuka dan menambah
pengetahuan diri mereka tentang HIV-AIDS supaya
bisa menerima dengan baik sperti Melati dan ODHA
lainnya disekitar mereka, tanpa ada lagi stigma negatif
kepada para ODHA.”(TS/HPM-01)
Peneliti
Berdasarkan hasil pernyataan di atas, terjadi kesesuiaan antara pernyataan Melati,
Ibunya dan Temannya terkait akan harapan kepada masyarakat agar mau
menerima keadaan dan status ODHA yang disandang Melati. Peneliti
menyimpulkan bahwa Melati mempunyai harapan penilaian positif terhadap
masyarakat.
b. Dari aspek Psikologis
Menurut Hurlock (1990) aspek psikologis terdiri dari konsep individu yang
berkaitan dengan kemampuan dan ketidakmampuannya, harga diri dan juga
hubungannya dengan orang lain. Berikut kutipan wawancara dengan Melati.
Peneliti
: “Bagaimana harapan Anda terhadap pandangan
masyarakat terkait diri Anda?”
Melati
: “Harapannya supaya ke depan masyarakat tidak
memandang bahwa ODHA itu harus dijauhi, ODHA itu
identik dengan hal-hal negatif dan supaya pandangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Peneliti
Melati
58
mereka juga lebih terbuka akan wawasan tentang HIVAIDS.”(M/WPSISTMS-32)
: “Bagaimana harapan Anda terkait sikap masyarakat
kepada Anda?”
: “Harapan saya agar masyarakat jauh bisa bersikap
baik, tidak mendiskriminasi saya dan ODHA lainnya.(
M/WPSISTMS-33)
Berdasarkan hasil pernyataan di atas, Melati menyatakan bahwa harapannya
terkait pandangan masyarakat kepada dirinya supaya masyarakat tidak
memandang negatif ODHA lagi serta supaya masyarakat agar lebih menambah
pengetahuan tentang HIV AIDS. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diberikan
oleh Ibu dan Teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya.
Peneliti
Ibu Melati
Peneliti
Ibu Melati
: “Sebagai Ibu, apa harapan Ibu terkait pandangan
masyarakat kepada Melati?”
: “Harapan saya agar masyarakat itu lebih membuka
diri dengan pengetahuan yang baru tentang HIV AIDS
mas…agar pandangan negatif tentang HIV itu dapat
dihilangkan.”(IBM/HPM-06)
: “Sebagai dari pihak keluarga, apa harapan Ibu
terhadap sikap masyarakat kepada Melati?”
: “Saya berharap agar masyarakat tidak
bersikapnegatif kepada Melati.”(IBM/SM-07)
: “Sebagai Teman, apa harapan Anda terkait
pandangan masyarakat kepada Melati?
Teman Melati : “Harapannya ya supaya pandangan-pandangan
negatif tentang Melati dan statusnya dihilangkan..udah
gak jaman ngejudge ODHA.”(TS/HPAM-02)
Peneliti
: “Sebagai teman, apa harapan Anda terhadap sikap
masyarakat kepada Melati?”
Teman Melati : “Harapan saya adalah supaya masyarakat bersikap
baik kepada Melati…..bukan dengan mendiskriminasi
maupun memberi stigma negatif.”(TS/HSM-03)
Peneliti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
Berdasarkan hasil pernyataan di atas, terjadi kesesuaian antara pernyataan dari
Melati, Ibunya dan temannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Sidney
Cob, 1976 (dalam E.P Sarafino, 1990) bahwa individu yang memperoleh
dukungan sosial percaya bahwa mereka merasa dicintai dan diperhatikan, merasa
dihargai dan bernilai dan merasa menjadikan bagian dari jaringan sosial, seperti
masyarakat dan keluarga. . Berdasarkan hasil penelitian mandiri yang dilakukan
oleh Pusat Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014 juga menyimpulkan
Orang Dengan HIVAIDS (ODHA) senantiasa mengalami perlakuan stigma dan
diskriminasi tetangga sekitar rumahnya. Kondisi ini akan berkaitan pada harapan
ODHA terkait perlakuan masyarkat kepada ODHA yaitu harapan agar tidak
mengalami diskriminasi dari lingkungan sosial di masyarakat tersebut.
3.
Harapan ODHA akan Perlakuan Keluarga Terhadapnya
a.
Aspek Fisik
Aspek fisik sangat mempengaruhi orang dalam menghasilkan suatu
nilai harapan. Di dalam hal ini, harapan subjek yang terpenting adalah harapan
terhadap keluarganya, dari sikap kepada subjek maupun penilaian keluarga
terhadap subjek.Victor Vroom (1990) mendasarkan teori harapannya pada nilai
(valance) nilai adalah akibat dari perilaku tertentu yang menghasilkan suatu nilai
atau maratabat tertentu bagi setiap individu tertentu. Berikut kutipan
wawancaranya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Peneliti : Bagaimana perlakuan keluarga terhadap Anda setelah
diketahui terinfeksi HIV?
Melati
: “Dulu waktu awal-awal ibu saya berubah
drastis..karena hanya ibu yang saya kasih tahu, maka penilaian ibu
sempat mendiskriminasi saya mulai dari memisahkan makanan saya,
pakaian-pakaian saya dengan pakaian ibu saya dan anak
saya.”(M/WP-26)
Peneliti
Anda?”
: “Apa yang Anda harapkan dari keluarga ketika melihat
Melati
: “Dari keluarga, saya berharap tidak terlalu
mencemaskan dan memperlakukan saya secara istimewa karna terkait
dengan ODHA..supaya bersikap wajar seperti kebanyakan orang tua
dengan anaknya.”(M/Harke/-34)
Peneliti
Melati
: “Perlakuan apa yang Anda harapkan dari
keluarga?”
: “Saya mengharapkan keluarga memperlakukan saya
secara positif..dimana saya tidak perlu diistimewakan
serta dikasihani..karena dengan sikap seperti
itu…seakan membuat saya menjadi orang yang paling
menderita dan perlu dikasihani.”(M/Harke/-35)
Berdasarkan hasil pernyataan di atas Melati berharap agar keluarganya
tidak mencemaskan dan memperlakukan istimewa kepada dirinya terkait dengan
status ODHA. Melati mengharapkan agar keluarga bersikap wajar-wajar saja
seperti normalnya antara keluarga dan anak. Peneliti menyimpulkan bahwa
harapan Melati dalam hal ini adalah harapan positif, namun hal ini berbeda
dengan pernyataan Ibunya. Tetapi pernyataan Melati sesuai dengan teman Melati.
Berikut kutipan wawancaranya.
Peneliti
Ibu Melati
: “Sebagai keluarga, apa harapan Ibu ketika melihat
Melati?”
: “saya sebagai ibu Melati harapannya..ya Melati lebih
jaga kondisi…gak usah capek-capek..banyak-banyak
istirahat wae…ojo ngoyo..ndak pingsan..biar Ibu yang
ngurus kost”(IBM/HM-08)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Peneliti
Ibu Melati
61
: “Perlakuan apa yang Ibu harapkan dari keluarga
kepada Melati?”
: “Ibu mengharapkan agar keluarga memberi
perlakuan kepada Melati dengan sangat baik karena
Melati harus dijaga kondisi kesehatannya dengan hatihati…supaya tidak pingsan.”(IBM/HK-09)
Hasil pernyataan di atas menyimpulkan bahwa ibu Melati agak lebih
mengistimewakan anaknya, terlihat dari cara Ibu mengingatkan Melati agar tidak
capek-capek dalam beraktivitas. Namun, hasil pernyatan ini berbeda dengan hasil
pernyataan Melati dan Teman Melati. Hasil pernyatan Melati lebih sesuai dengan
hasil pernyataan Teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya.
: “Sebagai teman, apa harapan Anda ketika
keluarga melihat Melati?”
Teman Melati : “harapannya ya…dulu Melati pernah cerita
terkadang keluarga mengistimewakan Melati dalam
segala hal…harapannya supaya ke depan keluarga dari
Melati lebih mewajarkan sikapnya…ya yang normalnormal aja seperti keluarga dan anak yang
kebanyakan.”(TS/HSK)
Peneliti
: “Sebagai teman, apa yang Anda harapkan dari
perlakuan keluarga terhadap Melati?”
Teman melati : “Saya sebagai teman berharap agar keluarga
memberikan perlakuan positif terhadap Melati…bukan
berarti Melati menjadi diistimewakan… namun
bersikaplah seperti normalnya saja.”(TS/HPK)
Peneliti
Berdasarkan hasil pernyataan di atas terjadi kesesuaian antara pernyataan Melati
dengan pernyataan Teman Melati namun berbeda dengan pernyataan Ibunya.
Peneliti menyimpulkan bahwa harapan Melati kepada keluarga ialah harapan
positif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
b. Aspek Psikologis
Harapan dapat mempengaruhi aspek psikologis seseorang.Hal ini sesuai
yang dikemukakan oleh Hurlock (1990) bahwa semua persepsi individu yang
berkaitan dengan perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang
terkait dengan cita-cita, harapan, dan keinginan. Berikut kutipan wawancaranya.
Peneliti
Melati
Peneliti
Melati
: “Apa harapan Anda terkait pemikiran keluarga
terhadap Anda?”
: “Harapannya supaya keluarga jangan terlalu
memikirkan hal yang cemas-cemas terhadap
diriku..seperti
soal
kecapekan
dan
sebagainya.”(M/Harkeps/-36)
: “Apa harapan Anda terkait sikap keluarga kepada
Anda?”
: “Harapan saya supaya keluarga bersikap normal
kepada saya dan mendukung dengan apa yang saya
putuskan
untuk
masa
depan
saya
nantinya”(M/Harkeps/-37)
Berdasarkan hasil pernyataan di atas Melati menyatakan bahwa pihak keluarga
janganlah terlalu memikirkan hal-hal yang cemas terhadap diri Melati. Hal ini
tidak sesuai dengan Ibunya. Berikut kutipan wawancaranya.
Peneliti
Ibu Melati
Peneliti
Ibu Melati
: “Sebagai keluarga, apa harapan Ibu terkait
pemikiran terhadap Melati?”
: “Sebagai Ibu dan keluarga…yang saya harapkan
agar Melati tidak terforsir tenaganya mas..supaya tidak
gampang capek nantinya.”(IBM/PeM-10)
: “Sebagai Ibu, apa harapan Ibu kepada keluarga
terkait sikap kepada Melati?”
: Saya berharap agar keluarga lebih bersikap menjaga
menjaga Melati dari rasa capek dan hal-hal yang
lain..yang sekiranya dapat mengganggu kesehatan
Melati.”(IBM/SK-11)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Berdasarkan hasil pernyataan di atas, Ibu Melati berpikiran bahwa Melati dilarang
terlalu terforsir untuk tenaganya. Dalam pernyataan ini terjadi ketidaksesuaian
antara pernyataan Ibu Melati dengan Melati. Namun, pernyataan Melati terjadi
kesesuaian terhadap pernyataan teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya.
: “Sebagai teman, apa harapan Anda terkait
pemikiran keluarga terhadap Melati?”
Teman Melati : “Supaya keluarga Melati tidak terlalu mencemaskan
dalam pikiran mereka tentang kondisi Melati saat ini
mas.”(TM/WP-17)
Peneliti
: “Sebagai teman, apa harapan Anda terkait sikap
keluarga kepada Melati?”
Teman Melati : “Saya berharap agar keluarga lebih bersikap
normal…jangan terlalu mengistimewakan Melati..nanti
melati malah merasa menjadi orang yang tidak bisa
apa-apa.” (TM/WP-18)
Peneliti
Berdasarkan dari ketiga hasil pernyataan terjadi kesesuaian antara pernyataan
Melati dengan teman Melati, namun terjadi ketidaksesuaian pernyataan antara
Melati dengan Ibunya. Peneliti menyimpulkan bahwa Melati mempunyai harapan
positif yaitu Melati mengharapkan agar keluarga terutama ibunya tidak terlalu
mencemaskan diri Melati serta mendukung apa yang Melati putuskan untuk masa
depan Melati. Berdasarkan hasil penelitian mandiri yang dilakukan oleh Pusat
Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014 menemukan bahwa ODHA
mengalami perlakuan stigma dan diskriminasi dari Ibu kandungnya, Ibu menegur
subjek ODHA ketika mencoba minum dari gelas yang sebelumnya telah diminum
anggota keluarga lainnya. ODHA pun merasa tersinggung dan sempat
mengungkapkan kemarahannya secara langsung kepada ibunya, setelah
mengungkapkan sedikit kemarahannya ODHA tersebut langsung pergi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
4. Proyeksi Hidup Berkeluarga
Setiap individu ODHA mempunyai harapan untuk menikah dan
berkeluarga serta memiliki anak dengan pasangannya yang tidak terinfeksi
HIV AIDS. Namun dalam hal ini berbeda dengan program Melati. Berikut
kutipan wawancaranya.
Peneliti
Melati
: Bagaimana proyeksi (program/gambaran) Anda terkait
masa depan dalam rencana membangun sebuah
keluarga?
: Sampai saat ini…setelah saya bercerai dari suami
saya..saya masih takut untuk membuka hati buat laki-laki
terkait status saya sebagai ODHA. Karna tidak semua
orang mau paham dan mengerti..namun saya punya
gambaran untuk masa depan dalam membangun keluarga
mungkin saya akan lebih nyaman dengan orang yang
statusnya sama kayak saya.(M/PRHK/-38)
Berdasarkan hasil pernyataan di atas Melati meyatakan bahwa dirinya
masih takut untuk membuka hati kepada laki-laki terkait statusnya sebagai
ODHA. Melati beranggapan bahwa tidak semua orang mampu menerima dan mau
mengerti serta paham mengenai ODHA. Namun Melati mempunyai gambaran
jika kelak akan berkeluarga, ingin mencari laki-laki yang berstatus sama seperti
dirinya. Peneliti menyimpulkan bahwa pemikiran Melati tentang orang-orang di
sekitarnya masih sedikit negatif hal ini terkait adanya pemikiran Melati yang
masih takut untuk membuka diri. Pernyataan Melati sesuai dengan pernyatan dari
Ibunya dan temannya. Berikut kutipan pernyataannya.
Peneliti
Ibu Melati
: “Sebagai Ibu,apa yang Ibu ketahui mengenaiproyeksi
(program/gambaran) terkait masa depan Melati dalam
rencana membangun sebuah keluarga?”
: “Sejauh yang Ibu ketahui, Melati belum ada niatan untuk
membangun sebuah keluarga lagi mas… setelah bercerai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
dari suaminya..Melati masih ingin menata diri dan
merawat anaknya.”(IBM/PHK-04)
: “Sebagai teman, Apa yang Anda ketahui mengenai
proyeksi (program/gambaran) Melati terkait masa
depandalam rencana membangun sebuah keluarga?”
Teman Melati : “Yang saya tahu mas…sejauh ini Melati masih ingin
mengurusi anaknya…nampaknya juga belum ada rencana
untuk membangun sebuah keluarga lagi, setelah
perceraiannya yang lalu.(TS/PHK-04)
Peneliti
Berdasarkan dari ketiga hasil pernyataan terjadi kesesuaian antara
pernyataan Melati, Ibu Melati serta teman Melati, yaitu Melati belum ada program
untuk membangun keluarga lagi, namun Melati mempunyai gambaran mengenai
keluarga, jika kelak nanti Melati memutuskan untuk membangun keluarga lagi
maka Melati akan memilih pasangan dengan status yang sama dengan Melati.
Peneliti menyimpulkan bahwa Melati untuk saaat ini belum berkeingan untuk
membangun keluarga lagi, namun Melati mempunyai gambaran keluarga jika
kelak Melati memutuskan untuk berkeluarga lagi, maka Melati memlih dengan
pasangan yang sama-sama terinfeksi HIV. Berdasarkan hasil penelitian mandiri
yang dilakukan oleh Pusat Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014
menemukan bahwa ODHA mengalami rasa ragu dan takut ketika ingin kembali
membina rumah tangga dikarenakan status ODHA dan takut ketika pasangan
meminta keturunan dan keturunan yang akan dilahirkan nanti juga terinfeksi HIV.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
C. Pembahasan
1. Konsep Diri ODHA Sebelum dan Sesudah Terinfeksi HIV
a. Aspek Fisik
Perubahan fisik pada Melati seperti menurunnya berat badan,
munculnya ruam-ruam serta mudah ringkih (mudah sakit) mengakibatkan
munculnya rasa kurang percaya diri terhadap perubahan fisiknya. Hal ini akan
mempengaruhi perilaku dan pikirannya. Dari rasa kurang percaya diri ini
maka akan berdampak pada munculnya konsep diri negatif. Peneliti
menyimpulkan bahwa konsep diri yang muncul dalam diri Melati adalah
konsep diri negatif.
b. Aspek Psikologis
Aspek Psikologis adalah salah satu faktor yang mempengaruhi konsep
diri. Aspek psikologis sangat penting bagi konsep diri karena mempunyai
keterkaitan dengan harga diri serta hubungan dengan orang lain. Di dalam
aspek psikologis Melati menyatakan ada perubahan penilaian diri. Ketika
sebelum terinfeksi HIV, Melati adalah orang yang supel, ramah, gampang
bergaul serta ceria. Setelah Melati diketahui terinfeksi HIV, Melati menjadi
pribadi yang minder, dan mulai menarik diri dari teman-teman masa lalunya.
Peneliti menyimpulkan bahwa rasa minder dan mulai menarik diri dari
hubungan sosial berdampak pada munculnya konsep diri negatif. Jadi,
keseluruhan hasil konsep diri ODHA dari aspek fisik dan aspek psikologis
yang muncul adalah konsep diri negatif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
2. Harapan ODHA akan Perlakuan Masyarakat Terhadapnya
a. Aspek Fisik
Berdasarkan hasil penelitian oleh peneliti diatas, Melati mengharapkan
agar masyarakat tidak memberikan stigma negatif kepada ODHA,
serta agar ODHA tidak didiskriminasi oleh masyarakat tetapi justru
lebih memberikan perlakuan positif, seperti: diperhatikan dan
disayangi. Peneliti menyimpulkan bahwa Melati mempunyai harapan
yang positif terhadap masyarakat.
b. Aspek Psikologis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
Harapan Melati terkait masyarakat agar masyarakat tidak memandang
negatif ODHA dan supaya masyarakat lebih menambah wawasan
terntang HIV AIDS. Peneliti menyimpulkan bahwa harapan Melati
positif.
Jadi, harapan ODHA kepada masyarakat dari aspek fisik dan
psikologis yang muncul adalah harapan yang positif.
3. Harapan ODHA akan Perlakuan Keluarga Terhadapnya
a. Aspek Fisik
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
Diketahui bahwa harapan Melati terkait perlakuan keluarga terhadap
Melati supaya keluarga tidak terlalu mencemaskan dan tidak
mengistimewakan Melati sebagai anak. Melati berharap agar keluarga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
bersikap normal sewajarnya. Peneliti menyimpulkan bahwa harapan
Melati adalah harapan yang positif.
b. Aspek Psikologis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
Diketahui bahwa Melati berharap supaya keluarga tidak terlalu cermas
memikirkan tentang diri Melati. Peneliti menyimpulkan bahwa
harapan Melati adalah harapan yang positif. Jadi harapan ODHA
terhadap penilaian keluarga adalah harapan yang positif.
4. Proyeksi Hidup Berkeluarga ODHA
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti menyatakan
bahwa Melati mempunyai gambaran mengenai masa depan dalam
membangun keluarga dengan orang yang berstatus sama.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan dan saran, dibagian
kesimpulan ini akan memuat tentang kesimpulan dari hasil penelitian. Kesimpulan
tersebut mencakup garis besar penelitian yang di dapat oleh peneliti. Sementara
pada bagian saran akan mencakup mengenai saran bagi penelitian selanjutnya,
supaya tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam penelitian selanjutnya. Selain
itu, diharapkan penelitian selanjutnya lebih baik lagi.
A. KESIMPULAN
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perubahan konsep diri pada
ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS). Perubahan itu terjadi ketika seseorang telah
diketahui terinfeksi virus HIV dengan menyerang sistem kekebalan tubuh
seseorang melalui sebuah penyakit yang dinamakan AIDS. Dengan diketahuinya
seseorang terinfeksi HIV-AIDS, secara langsung akan mengubah mengenai jalan
pikiran, pandangan serta harapan terkait kehidupannya setelah terinfeksi HIV.
Selain itu, pandangan negatif serta perlakuan negatif masyarakat terhadap
kehadiran ODHA ini juga menjadi salah satu penyebab konsep diri yang muncul
dari ODHA menjadi negatif. ODHA seakan-akan adalah seseorang yang harus
dijauhi, diasingkan serta didiskriminasi dari masyarakat terkait penyakit yang di
deritanya. Hal ini kadang menjadi lebih parah ketika wawasan yang kurang dari
pihak keluarga ODHA memberikan pandangan-
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
negatif terhadap salah satu keluarga yang terinfeksi HIV. Keluarga
terkadang memberikan perlakuan khusus terhadap salah satu keluarganya yang
terinfeksi HIV.
Penelitian ini juga berkesimpulan mengenai harapan ODHA kepada
masyarakat dan keluarga. ODHA berharap agar wawasan masyarakat dan
keluarga tentang HIV AIDS ditambah lagi, ODHA juga berharap agar perlakuan
serta pandangan masyarakat dan keluarga yang negatif terhadap ODHA
dihilangkan. Selain itu, harapan ODHA adalah dapat berinteksi dengan baik dan
tidak merasakan di diskriminasi oleh masyarakat dan keluarga.
Penelitian ini juga berkesimpulan mengenai harapan lain dari ODHA
selain terhadap masyarakat dan keluarga terkait kehadirannya. Harapan tersebut
yaitu mengenai masa depan ODHA, tentang proyeksi berkeluarga lagi atau lebih
memfokuskan pada kehidupan diri sendiri dan anaknya. Harapan ODHA pada
penelitian ini adalah memfokuskan pada anak serta untuk menata diri lebih baik
lagi dalam menjalani hidup. Sementara untuk proyeksi membangun keluarga lagi
adalah ODHA menggambarkan mungkin akan lebih nyaman dengan sesama
ODHA.
B. SARAN
Saran yang diberikan peneliti ditujukan untuk penelitian selanjutnya agar
memperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Saran yang diberikan antara lain :
1. Peneliti harus membuat daftar pedoman pertanyaan terlebih dahulu serta
membuat jadwal pertemuan yang telah disetujui antara peneliti dengan subjek.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Peneliti harus bisa lebih banyak mencurahkan waktu,tenaga, pikiran untuk
penelitian yang akan dilakukan.
3. Lebih terbuka akan semua informasi yang masuk.
4. Membangun sikap serta komunikasi yang baik dengan subjek agar subjek
merasa nyaman terhadap peneliti.
71
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1990).Psychology Of Adjustment and Human
Relationships. New York: Random House.
Calhoun, J & Acocella, J. (1995). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan
Kemanusiaan (Edisi ketiga). Semarang: PT IKIP Semarang Press.
Corvone, Daniel.,& Lawrence, A.Pervin (2012). Personality:Theory and
Research:Teori dan Penelitian.Salemba Humanika.
Furchan, A.1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
Hidayat, Rahmat Dede. 2011. Psikologi Kepribadian dalam Konseling.
Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia
Hurlock, Elisabeth. 1973. Personality Development.USA: Mc Graw-Hill Inc
Hurlock, Elisabeth. 1990. Psikologi Perkembangan.Jakarta:Erlangga.
Hurlock, Elisabeth. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Irwanto. 2002. Psikologi Umum.Jakarta:PT.Prehalindo.
King, Laura. 2010. Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika.
Murni, S, dkk. 2007. Pasien berdaya. Jakarta: Spiritia.
Moloeng, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatitf. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Penerbit CV Pustaka Setia
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Strauss, A., & Corbin, J. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yoyakarta:
Pustaka Pelajar.
http://puslit.kemsos.go.id/upload/post/files.pdf
http://www.annehira.com/konsep-diri.html
http://www.kemsos.go.id/harapan-odha-di-masa-depannya.html
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi
informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yoyakarta yang bernama, Bonaventura Edho Widiaji dengan Judul
“Konsep Diri, Harapan, dan Proyeksi Hidup Berkeluarga Orang Dengan
HIV AIDS (ODHA) (STUDI KASUS)”
Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas
saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Yogyakarta, 2 Mei 2015
..........................................
(Tanda tangan informan)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi
informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yoyakarta yang bernama, Bonaventura Edho Widiaji dengan Judul
“Konsep Diri, Harapan, dan Proyeksi Hidup Berkeluarga Orang Dengan
HIV AIDS (ODHA) (STUDI KASUS)”
Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas
saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Yogyakarta, 25 Mei 2015
..........................................
(Tanda tangan informan)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi
informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yoyakarta yang bernama, Bonaventura Edho Widiaji dengan Judul
“Konsep Diri, Harapan, dan Proyeksi Hidup Berkeluarga Orang Dengan
HIV AIDS (ODHA) (STUDI KASUS)”
Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas
saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Yogyakarta, 9 Mei 2015
..........................................
(Tanda tangan informan)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
Verbatim wawancara
Wawancara terstruktur dengan Subjek
SUBYEK
DATA TEKS
CODING
Bo
Bagaimana awal mula Anda mengetahui bahwa Anda
terinfeksi HIV?
mel
Awalnya bulan Juni tahun 2012…ketika itu saya memang
inisiatif sendiri, dari lembaga Rifka Anisa saya disarankan S/WF-1
untuk test VCT terkait latar belakang suami.. yang dulu
sempat menikahi seorang wanita bekas PSK namun tiga
bulan setelah pernikahan wanita itu meninggal karena
HIV tersebut.
Bo
Apa itu VCT?
mel
Iya VCT…VCT itu untuk mengetahui status HIV di
dalam tubuh seseorang antara positif atau negatif, cuman S/WF-2
waktu pada awal datang pertama ke layanan itu, saya
seperti gak percaya, dan saya gak percayanya gini saya
ibu rumah tangga, saya datang ke layanan seperti itu
apakah pantas! Karena waktu itu yang datang ke layanan
ini adalah mereka yang kena HIV, dan itu
tanda..tanda
tanya
besar..
seperti
orang
dalam
yang
nakal..pokoknya identik dengan hal-hal yang nakal gitu
mas.
Bo
Berapa kali Anda datang ke layanan tersebut?
ASPEK
FISIK
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Mel
Ketika saya datang pertamakali layanan saya gak
jadi..untuk yang kedua pun saya gak jadi lagi karena masih
/ S/WF-3
ada rasa gak percaya ..ketika untuk yang ketiga kali dalam
keadaan sepi…saya ketemu konselor…konselor bertanya
mbak Melati mau apa? Saya mau VCT..kalo VCT..apa
mbak Melati merasa beresiko untuk hal ini? Kalo saya
pribadi..saya merasa saya tidak pernah melakukan hal-hal
yang menyimpang cuman saya disarankan dari lembaga
perempuan untuk melakukan untuk layanan VCT ini..dari
lembaga Rifka Anisa itu saya disaran untuk VCT..akhirnya
saya dirujuk utnuk layanan VCT ini.
Bo
Apa yang Anda rasakan ketika Anda melakukan
layanan VCT itu?
Mel
Rasanya masih gak percaya….saat untuk pengambilan
darah, itu melalui konseling terlebih dahulu..saat selesai
pengambilan darah…semalaman saya gak tidur..besoknya
jam 10 saat penyerahan hasil layanan..saat itu saya datang
jam 7 pagi…dan saat itu pula kantor layanan itu belum
buka,dari jam ke jam saya menunggu dengan rasa waswas..bimbang..cemas..dan sampai pada akhirnya..konselor
memanggil saya dan mengajak ke ruangan..lalu saya pun
dengan rasa was-was dan bimbang saya tanya..gimana
bund hasilnya? Tangan konselor pun lebih dingin daripada
S/WF-4
78
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
saya
mungkin
karena
bingung
dalam
penyampaian..lalu..Mbak melati sabar…kita buka barengbareng hasilnya… hasilnya pun dibuka dan saya masih
bingung dengan yang tertera di surat itu..saya pun tanya
apa bund hasilnya? Dari wajah konselor pun bingung,
saya melihat ada hal yang gak mengenaknya…seketika itu
pula saya pingsan…saat saya terbangun dari pingsan
disitu saya hanya ditemani oleh konselor dan satu petugas
dari layanan itu..dan saya pun langsung mencari hasil test
tersebut dan menyobeknya.
Apa yang Anda rasakan ketika mengetahui bahwa
Bo
Anda telah diketahui terinfeksi HIV?
Saat saya selesai menyobek test itu, saya keluar tempat itu
Mel
dalam keadaan marah, kesal, dan sangat sangat gak
percaya karena saya bukan orang nakal dan gak pernah
S/WF-5
melakukan hal-hal menyimpang.
Apa yang Anda lakukan setelah Anda diketahui
Bo
terinfeksi HIV?
Dalam keadaan yang gak percaya, marah, dan kesal saya
Mel
memutuskan pulang dan saat saya mengendarai motor.
Pikiran saya masih gak percaya sama tatapan saya
kosong..tempat yang pertama saya tuju itu bukan rumah
tapi kuburan, tepatnya di daerah kotagede..setelah
S/WF-6
79
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
beberapa menit disana. Saya menagis disana. Ketika
pulang saya pergi ke tempat suami dengan tujuan ingin
memberi tahu suami bahwa saya habis VCT..saat itu kami
memang udah pisah rumah tapi belum cerai..kami pisah
karena kadang suami saya melakukan KDRT seperti
menjambak..menampar..seketika itu pula setelah saya
memberi tahu bahwa saya habis VCT. Saya langsung
dijambak..dituduh
saya
selingkuh
dengan
siapa..berhubungan seks dengan siapa saja...saya pun
kaget…dan saya mengatakan bahwa saya selama ini
hanya berhubungan dengan kamu suami aku.
Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari
Bo
segi bentuk tubuh (fisik) anda setelah
terdekteksi
HIV?
Dulu tubuh saya ya cukup berisi mas…gak kaya sekarang
Mel
yang turun berat badannya dan muncul ruam-ruam pada
tubuh serta ringkih (mudah sakit) kalo kecapekan yang
S/WF-7/PF
tinggi.
Ketika anda merasakan perubahan pada fisik, apa
Bo
yang Anda rasakan dan pikiran pertama kali?
Pertamanya ya saya kurang bisa percaya diri dan belum
Mel
bisa
menerima
menerimanya.
tapi
lama
kelamaan
saya
coba
S/WF-8
80
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan
Bo
fisik tersebut?
Yang pasti ketika badan saya mulai agak kurus serta
Mel
S/WF-9
muncul ruam-ruam pada tubuh, saya berusaha untuk tetap
menjaga pola makan dan obat-obatan supaya tidak
gampang jatuh sakit karena imun tubuh berkurang.
Bo
Bagaimanakah
kesehatan
fisik
anda
sebelum
terdekteksi HIV?
Mel
Kondisi sehat sehat aja, badan lumayan berisi, dan gak
S/WF-10
pernah merasa cepat lelah.
Bo
Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari
dalam diri (psikis) anda setelah terdekteksi HIV?
Mel
Yang berubah pada saat 3 bulan pertama itu saya hanya di
S/WF-11
dalam kamar saat itu perasaan sedih, perasaan masih
belum percaya akan hal ini serta pemikiran mengenai
berarti umur saya tinggal beberapa lama lagi..saat itu saya
langsung nangis.
Bo
Setelah melakukan VCT, layanan atau test apa lagi
yang Anda lakukan?
Mel
Saat itu konselor menyuruh saya untuk CD4…seketika itu
pula saya kembali tersentak..apalagi CD4 ?...jangan buat
hidup saya tambah gak karuan…saat itu pula konselor
memberikan pengertian dan peneguhan bahwa CD4 itu
S/WF-12
81
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
gunanya untuk mengetahui kekebalan tubuh..setelah saat
CD4 hasil kekebalan tubuh saya masih normal…selalu
sms
tanya
mbak
melati
gimana
kabarnya..sedang
apa…dan aku cuekin sms terbut tapi lama kelamaan saya
pun sadar..
Bo
KDPsikolo
-gis
Bagaimana kesehatan fisik Anda setelah terdekteksi
HIV?
Mel
Untuk beberapa waktu di awal saya terinfeksi saya mudah
lelah…dan saat saya harus minum obat yang segede-gede
S/WF-13
kancing jas… efeknya pun buat saya sedikit fly..kalo buat
tidur itu nyeyak…tapi kalo buat berdiri itu pusing.
Bo
Apakah Anda merasa puas dengan keadaan fisik anda
sekarang?
Mel
Ya puas gak puas mas…yang penting berusaha untuk
S/WF-14
tidak kekurangan gizi dan selalu taat minum obat.
Bo
Siapakah orang pertama kali yang Anda beri tahu
mengenai hal yang terjadi pada Anda?
Mel
Orang yang saya kasih tahu pertama kali itu mbak
Ovin…yaitu petugas dari lembaga Rifka Anisa…dari
mbak Ovin tersebut saya banyak mendapat banyak
informasi mengenai HIV.
M/WP-15
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bo
Dalam kondisi mbak saat itu, siapa orang yang selalu
memberi mbak Melati kekuatan serta yang dekat
dengan mbak?
Mel
Saat itu dan sampai sekarang orang yang selalu
M/WP-16
memberikan kekuatan dan dekat ya mbak Ovin dan mb
Ovin pula yang membuat saya berani untuk memberi tahu
keluarga.
Bo
Siapa keluarga yang anda beri tahu?
Mel
Ibu saya tapi ketika itu saya bingung bagaimana caranya
M/WP-17
saya akan memberi tahu ibu saya…lalu saya bilang
bu…saya
sakit…sakit
apa?..pokoknya
sakit….sakit
kanker?atau sakit apa?..saya pun bilang kepada Ibu saya
bahwa saya kena HIV…
Bo
Bagaimana reaksi pertama kali ibu Anda setelah Anda
beritahu mengenai diri Anda?
Mel
Ibu saya juga pertamanyagak percaya akan hal ini.
M/WP-18
Bo
Apakah ada perubahan dari Ibu Anda kepada Anda
setelah Anda beritahu tentang diri Anda?
Mel
Ada perubahan sikap ibu ke saya mas.
M/WP-19
Bo
Perubahan seperti apa yang ibu Anda berikan kepada
Anda?
Mel
Ibu seakan mendiskriminasi saya, mulai dari makan yang M/WPDH-20
dipisah-pisah..pakaian
yang
disendirikan…serta
hak
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
pengasuhan anak yang akan diambil penuh oleh ibu dan
akan dibawa ke kampung di daerah Klaten.
Bo
Apakah anak Melati tahu akan hal yang menimpa
mbak Melati ini?
Mel
Sampai sejauh ini anak saya belum mengetahui mengenai
M/WP-21
apa yang saya alami…ya mungkin karena anak saya
masih belum cukup umur untuk mengetahuinya..mungkin
nanti kalo waktu udah tepat baru saya kasih tahu.
Bo
Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada
perubahan dari segi pergaulan sosial anda?
Mel
Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang
M/WP-22
lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah
jalan atau kumpul-kumpul..tapi semenjak temen temen
saya sering menyindir..eh jangan deket..deket ntar kena
HIV..sejak itu saya mulai menarik diri.
Bo
Apakah dengan status ODHA mempengaruhi rasa
percaya diri anda?
Mel
Ya, jelas mempengaruhi mas terutama diawal-awal ketika
M/WP-23
saya belum bisa menerima keadaan saya itu.
Bo
Apa cita-cita anda ke depan?
Mel
Untuk sejauh ini saya mau fokus dulu ke dua anak saya.
Bo
Apakah Anda berkeinginan membangun sebuah
keluarga lagi?
M/WP-24
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Mel
Kalo untuk saat ini belum mas…mungkin karena saya
M/WP-25
masih trauma dan saya juga ingin lebih memfokuskan
dulu kepada anak-anak saya.
Bo
Bagaimana perlakuan keluarga terhadap Anda setelah
diketahui terinfeksi HIV?
Mel
Dulu waktu awal-awal ibu saya berubah drastis..karena
M/WP-26
hanya ibu yang saya kasih tahu, maka penilaian ibu
sempat mendiskriminasi saya mulai dari memisahkan
makanan saya, pakaian-pakaian saya dengan pakaian ibu
saya dan anak saya.
Bo
Bagaimana penilaian teman-teman Anda terhadap
Anda setelah diketahui terinfeksi HIV?
Mel
Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang
M/WP-27
lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah
jalan atau kumpul-kumpul..tapi semenjak temen temen
saya sering menyindir..eh jangan deket..deket ntar kena
HIV..sejak itu saya mulai menarik diri.
Bo
Bagaiamana penilaian Anda terhadap diri Anda
sebelum terdeteksi HIV?
Mel
Ya, kalo dulu mungkin saya bisa bebas lepas tanpa obat,
akuceria, supel mandiri, gampang bergauldan tidak
kepikiran mengenai kematian juga.
Bo
Bagaimana penilaian Anda terhadap diri Anda setelah
M/WP-28
85
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
terinfeksi HIV?
Mel
Berusaha hidup yang lebih baik,berusaha untuk tetap
positif walaupun istilahnya tinggal tunggu antri pada
M/WP-29
kematian, serta supaya lebih berguna bagi keluarga,anak
dan masyarakat supaya tidak menimbulkan pandangan
negatif mengenai orang yang terkena HIV.
Bo
Mel
Perlakuan apa yang Anda harapkan dari masyarakat?
Perlakuan positif mas…bukan stigma negatif tentang
ODHA..supaya
ODHA
tidak
didiskriminasi
M/WFSTMS-30
dari
Harapan
ODHA
Perlakuan
Masy-Fisik
masyarakat tetapi justru disayangi, diperhatikan.
Bo
Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada
perubahan perlakuan dari teman-teman pergaulan
Anda?
Mel
Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang
lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah
M/WFIS-31
jalan atau kumpul-kumpul..tapi semenjak temen temen
saya sering menyindir..eh jangan deket..deket ntar kena
HIV..sejak itu saya mulai menarik diri.
Bo
Bagaimana
harapan
Anda
terhadap
pandangan
masyarakat terkait diri Anda?
Mel
Harapannya
supaya
ke
depan
masyarakat
tidak
memandang bahwa ODHA itu harus dijauhi, ODHA itu
identik dengan hal-hal negatif dan supaya pandangan
mereka juga lebih terbuka akan wawasan tentang HIV-
M/WPSISTMS32
Harapan
ODHA
Perlakuan
Masypsikologis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
AIDS.
Bagaimana harapan Anda terkait sikap masyarakat
Bo
kepada Anda?
Harapan saya agar masyarakat jauh bisa bersikap baik, M/WPSISTMS-
Mel
tidak mendiskriminasi saya dan ODHA lainnya.
Bo
Apa yang Anda harapkan dari keluarga ketika
melihat Anda?
Mel
Dari keluarga, saya berharap tidak terlalu mencemaskan
dan memperlakukan saya secara istimewa karna terkait
33
Harapan
ODHA
Perlakuan
KeluargaFisik
M/Harke/-34
dengan ODHA..supaya bersikap wajar seperti kebanyakan
orang tua dengan anaknya.
Bo
Perlakuan apa yang Anda harapkan dari keluarga?
Mel
Saya mengharapkan keluarga memperlakukan saya secara
positif..dimana saya tidak perlu diistimewakan serta
M/Harke/-35
dikasihani..karena dengan sikap seperti itu…seakan
membuat saya menjadi orang yang paling menderita dan
perlu dikasihani.
Bo
Apa harapan Anda terkait pemikiran keluarga
terhadap Anda?
Mel
Harapannya supaya keluarga jangan terlalu memikirkan
hal yang cemas-cemas terhadap diriku..seperti soal M/Harkeps/-36
kecapekan dan sebagainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bo
88
Apa harapan Anda terkait sikap keluarga kepada
Anda?
Mel
Harapan saya supaya keluarga bersikap normal kepada
saya dan mendukung dengan apa yang saya putuskan M/Harkeps/-37
untuk masa depan saya nantinya.
Bo
Bagaimana
proyeksi
(program/gambaran)
Harapan
ODHA
Perlakuan
KeluargaPsikologis
Anda
terkait masa depandalam rencana membangun sebuah
keluarga?
Mel
Sampai saat ini…setelah saya bercerai dari suami M/PROHK/-38
saya..saya masih takut untuk membuka hati buat laki-laki
terkait status saya sebagai ODHA. Karna tidak semua
orang mau paham dan mengerti..namun saya punya
gambaran untuk masa depan dalam membangun keluarga
mungkin saya akan lebih nyaman dengan orang yang
statusnya sama kayak saya.
Proyeksi
Hidup
Berkeluarg
a
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Verbatim wawancara
Wawancara tidak terstruktur Informan 2
Subjek
Bo
DATA TEKS
Sebagai Ibu, apakah Anda
cukup dekat dengan Melati?
Ib
Ya..deket mas..
Bo
Kedekatan seperti apa yang
terjadi?
Ib
Melati orangnya terbuka akan
dirinya dan mengenai dirinya
sekarang.
Bo
Sejak kapan Anda mengetahui
Melati terdeteksi HIV?
Ib
Sejak kapan ya….kayaknya 2012
mas..
Bo
Apakah Anda orang pertama
dalam keluarga yang Melati
beritahu mengenai yang terjadi
pada Melati?
Ib
Iya mas.
Bo
Bagaimana reaksi Anda ketika
mendengar hal tersebut?
Ib
Ya kaget mas…
Bo
Kaget?
Ib
Iya mas..tapi ya saya pasrahkan
KODING
89
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
aja kepada Tuhan..atas semua
yang terjadi.
Bo
Sebagai keluarga, apa yang
Anda lakukan pertama kali
untuk membantu Melati setelah
mengetahui
Melati
terinfeksi
HIV?
Ib
Yang pertama saya lakukan yo
memberikan
gak
dukungan…supaya
neko-neko
pikiran
dan
perbuatannya.
Bo
Apakah
ada
berubah
pada
sebelum
hal-hal
yang
diri
dan
Melati
sesudah
terdekteksi HIV sejauh yang
Anda ketahui?
Ib
Ya ada yang berubah….itu terjadi
ketika sudah terdeteksi HIV..
Bo
Contohnya Bu?
Ib
Mulai
dari
uang
yang
suka
dihambur-hamburkan.
Bo
Semacam boros gitu Bu?
Iya…uang
tabungan
diambil
90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Ib
semua buat seneng-seneng sama
anaknya…putus asa seperti itu
mas.
Kalau dari segi fisik, apakah
Bo
ada yang berubah Bu pada diri
mbak Melati?
Kalau
Ib
fisik…ya
gimana
ya…mbak Melati mudah ringkih
mas.
Mudah ringkih yang bagaimana
Bo
Bu
yang
sering
Melati
perlihatkan?
Ib
Seperti mudah masuk angin.
Bo
Selain itu Bu, apakah ada yang
lain?
Ib
Kepala juga gampang pusing..tapi
terjadi itupun kalo ada pikiran
yang mulai neko-neko…kalo gak
ya enggak.
Bo
Berarti
kalau
ada
pikiran-
pikiran yang memicu itu ya Bu?
Iya
mas…sama
sering
Ib
sariawan…ya mungkin efek HIV
IB/IFS-01
91
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
tersebut.
Bo
Apakah Melati rajin minum
obat untuk pengobatannya Bu?
Ib
Kadang rajin..kadang ya harus
diingetin.
Bo
Kalau tes tes seperti VCT atau
CD4 apa masih sering dijalani
mbak Melati Bu?
Ib
Kalo untuk VCT itu cuma sekali
mas pas diawal..kalo CD4 setiap 4
bulan sekali.
Bo
Bagaimana hasil dari CD4 itu
Bu?
Ib
Hasilnya lumayan tinggi mas
Bo
Tinggi Bu? Maksudnya hasil
tinggi?
Ib
Orang yang terinfeksi HIV jika
hasil CD4 nya semakin tinggi
semakin
baik
bagi
kekebalan
tubuhnya…dan itu berkat obatobat yang dia minum selama ini.
Kalau dari anaknya sendiri,
Bo
apakah
sudah
mengetahui
92
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
mengenai
apa yang dialami
Melati?
Berhubung
anaknya
masih
Ib
kecil…masih SD…mbak Melati
masih merahasiakan apa yang
dialami mbak Melati sekarang.
Kalau
kedua
anaknya
bu,
Bo
apakah juga sudah di tes VCT
itu?
Ib
Sudah mas…dan hasilnya negatif
Bo
Kalau dari keluarga sendiri
apakah semua keluarga Melati
mengetahui
yang
dialami
Melati? Mungkin ayah atau
sanak saudara gitu Bu?
Ib
Sejauh ini baru saya Ibunya yang
mbak Melati kasih tau..Ayahnya
pun tidak mbak Melati kasih tauapalagi sanak keluarga yang lain.
Bo
Mengapa hal tersebut tidak atau
belum diberitahukan?
Ib
Ya mungkin mbak Melati belum
siap terhadap semuanya.
Bo
93
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Sejauh yang Anda ketahui, dari
segi pergaulan sosial bagaimana
pergaulan sosial Melati dengan
temannya selama ini?
Ib
Sejauh yang saya tau banyak
sih..teman-teman
yang
deket
dengan mbak Melati…
Bo
Kalau boleh tahu, itu temanteman yang dulu-dulu atau yang
sekarang? Yang di LSM?
Ib
Yang saya tahu teman-teman yang
di LSM..kalau yang lain saya
kurang begitu tahu..
Bo
Sejauh
yang
bagaimana
respon
Anda
ketahui,
pandangan
teman
mbak
atau
Melati
terhadap Melati ketika sebelum
diketahui terdekteksi HIV?
Ib
Responnya
baik-baik
aja..baik
teman diluar kost atau di dalam
kost..tapi itu entah semua tahu
atau tidaknya yang setahu saya ya
selama
ini
mbak
Melati
94
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
pergaulannya baik-baik aja.
Bo
Sejauh
yang
bagaimana
Anda
ketahui,
pandangan
atau
respon teman Melati terhadap
Melati ketika setelah diketahui
terdekteksi HIV?
Ib
Kalo dari temen-temen LSM nya
baik responnya begitu pula tementemen kost disini.
Bo
Bagaimana
kepada
penilaian
Melati
Ibu
sebelum
diketahui terinfeksi HIV?
Ib
Dulu
Melati
orangnya
ramah
kalau diajak bicara orang...mudah
bergaul dengan siapa aja.
Bo
Bagaimana
kepada
penilaian
Melati
Ibu
sesudah
diketahui terinfeksi HIV?
Ib
Kalo untuk sekarang ya mbak
IBM/SM-02
Melati sejauh yang saya lihat kalo
udah
capek
dikit
mulai
ringkih,capek.
Bo
Bagaimana
penilaian
Ibu
95
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kepada
Melati
sesudah
diketahui terinfeksi HIV dari
segi pergaulan?
Ib
Sekarang
Melati
minder,menutup
orangnya
diri..
hanya
kepada teman-teman di LSM saja..
IBM/PPMelati mau terbuka…selebihnya 03
Melati jarang gampang bergaul
dengan
teman-temannya
yang
dulu-dulu.
Bo
Sejauh yang Anda ketahui, apa
harapan atau cita-cita Melati
untuk masa depannya?
Kalo yang saya ketahui, sejauh ini
cita-citanya baru ingin menata diri
dan hidupnya supaya menjadi
Ib
lebih baik lagi serta sedang fokus
dalam mengurusi anaknya yang
masih SD.
Sebagai
Ibu,apa
yang
Ibu
ketahui
mengenai
proyeksi
(program/gambaran)
terkait
masa
dalam
Bo
depan
Melati
96
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
rencana
membangun
sebuah
keluarga?
Sejauh yng Ibu ketahui, Melati
Ib
belum
ada
niatan
untuk
membangun sebuah keluarga lagi
mas…
setelah
suaminya..Melati
IBM/PHKdari 04
bercerai
masih
ingin
menata diri dan merawat anaknya.
Bo
Dilihat dari segi religius, apa
yang
Anda
ketahui
tentang
Melati?
Ya mbak Melati kadang masih
Ib
lupa menunaikan sholat apalagi
kalo udah pegang HP…jadi Ibu
yang harus mengingatkannya.
Bo
Perlakuan
apa
harapkan
ketika
yang
Ibu
masyarakat
melihat Melati dengan status
ODHA?
Ib
Perlakuan
kepada
masyarakat
yang
ibu
harapkan
masyarakat itu agar
lebih
membuka IBM/PM-05
wawasan mengenai HIV-AIDS
97
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
lagi serta mau menerima keadaan
Melati…apapun
bagaimanapun
dan
keadaannya
sebagai ODHA mas.
Bo
Sebagai Ibu, apa harapan Ibu
terkait pandangan masyarakat
kepada Melati?
Ib
Harapan saya agar masyarakat itu IBM/HPM06
lebih membuka diri dengan
pengetahuan yang baru tentang
HIV AIDS mas…agar pandangan
negatif tentang HIV itu dapat
dihilangkan.
Bo
Sebagai dari pihak keluarga,
apa harapan Ibu terhadap sikap
masyarakat kepada Melati?
Ib
Saya berharap agar masyarakat IBM/SM-07
tidak bersikap negatif kepada
Melati.
Bo
Sebagai keluarga, apa harapan
Ibu ketika melihat Melati?
Saya
Ib
sebagai
ibu
Melati
harapannya..ya Melati lebih jaga IBM/HM-08
98
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kondisi…gak
usah
capek-
capek…banyak-banyak
istirahat
wae…ojo..ngoyo..ndak
pingsan..biar Ibu yang ngurus kost
Bo
Perlakuan
apa
yang
Ibu
harapkan dari keluarga kepada
Melati?
Ib
Ibu mengharapkan agar keluarga
memberi perlakuan kepada Melati
IBM/HK-09
dengan sangat baik karena Melati
harus dijaga kondisi kesehatannya
dengan hati-hati…supaya tidak
pingsan.
Bo
Sebagai keluarga, apa harapan
Ibu terkait pemikiran terhadap
Melati?
Ib
Sebagai Ibu dan keluarga…yang
saya harapkan agar Melati tidak IBM/PeM-10
terforsir tenaganya mas..supaya
tidak gampang capek nantinya.
Bo
Sebagai Ibu, apa harapan Ibu
kepada keluarga terkait sikap
kepada Melati?
Ib
99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya berharap agar keluarga lebih IBM/SK-11
bersikap menjaga menjaga Melati
dari rasa capek dan hal-hal yang
lain..yang
sekiranya
dapat
mengganggu kesehatan Melati.
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Verbatim wawancara
Wawancara tidak terstruktur Informan 3
SUBJEK
Bo
DATA TEKS
KODE
Sejak kapan Anda mengenal mbak
Melati?
Teman
Sekitar tahun 2010 saya masuk sebagai
pendamping di LSM ini..lalu pada tahun
2013..datanglah mbak Melati ke LSM ini
dan sejak itu pula saya juga kenal dia.
Bo
Sejak kapan mbak Melati ikut LSM
ini?
Teman
Sejak tahun 2013 itu dia mulai sering ke
LSM ini.
Bo
Sebagai teman, apakah Anda cukup
dekat dengan mbak Melati?
Teman
Kalo
kedekatan..ya
sebatas
saya
kenal..karena kita satu lingkup pada
LSM ini.. ya sebatas dekat dan tau
namanya..
Bo
Sejak kapan Anda mengetahui mbak
Melati terdeteksi HIV?
Teman
Sejak tahun 2013 itu..saat dia masuk
101
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LSM ini..
Bo
Apakah Anda orang pertama yang
mbak Melati beritahu mengenai yang
terjadi pada mbak Melati?
Teman
Bukan mas..saya orang kesekian setelah
teman-teman saya di lingkup LSM ini..
Bo
Bagaimana
reaksi
Anda
ketika
mendengar hal tersebut?
Teman
Biasa aja..ya karena kita di satu lingkup
LSM yang menaungi hal-hal seperti
itu..jadi ya kita sama-sama tahu dan tidak
kaget lagi mengenai hal tersebut.
Bo
Sebagai
teman,
lakukan
apa
pertama
yang
kali
Anda
untuk
membantu mbakMelati setelah mbak
Melati masuk LSM ini dan diketahui
terinfeksi HIV?
Teman
Memberikan
motivasi…memberikan
peneguhan-peneguhan.
Bo
Motivasi dan peneguhan seperti apa
yang anda berikan terhadap mbak
Melati?
Teman
Ya dukungan moril..lalu peneguhan-
102
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
peneguhan positif bahwa walaupun kamu
terinfeksi
HIV
bukan
duniamu
terhenti
berarti
dan
terus
hilang..masih
banyak hal-hal yang bisa kamu lakukan.
Bo
Sejauh yang Anda tahu, apakah ada
hal-hal yang berubah pada diri (fisik)
Melati ketika telah terdekteksi HIV?
Teman
Kalo perubahan pada fisik gak ada yang
terlalu signifikan sih.…cuma kalo udah
sangat-sangat kecapekan itu mbak Melati ( TS/PFO)
mulai
muncul
sakit..kayak
pusing-
pusingan..mudah masuk angin..gitu mas..
Bo
Apakah ada perubahan dari segi
pergaulan
setelah
mbak
Melati
diketahui terinfeksi HIV?
Teman
Dari segi pergaulan kalo dengan teman- ( TS/PPS)
teman disini gak ada perubahan..baik itu
dengan saya atau teman yang lain..kalo
diluar itu saya gak tahu mas.
Bo
Sejauh yang Anda ketahui, apa yang
Anda ketahui tentang keluarga mbak
Melati?
Teman
Sejauh yang saya ketahui saat mbak
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Melati masuk LSM ini..dia mempunyai
dua anak..dia single parents..dia disini
tinggal dikost bersama dua anaknya.
Dari dua anaknya tersebut, apakah
Bo
ada yang sering ikut mbak Melati ke
LSM ini?
Iya…yaa..yaa..ada satu anaknya yang
Teman
besar sering mbak Melati ajak ke LSM
ini.
Apakah
Bo
anak
tersebut
sudah
mengetahui bahwa dia berada di LSM
yang menaungi tentang HIV?
Dia masih SD..dan dia juga sudah sering
Teman
baca-baca
entah
terpampang
di
itu
depan
poster
atau
yang
sekedar
bercanda dengan teman-teman LSM ini.
Sejauh yang Anda ketahui,apakah
Bo
anak mbak Melati sudah mengetahui
jika mbak Melati terinfeksi HIV?
Sejauh yang saya tau..anak kayaknya
Teman
belum
tau..soalnya
juga..masih
berapanya.
SD..tapi
masih
gak
tau
kecil
kelas
104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bo
Sebagai teman, apa harapan Anda
ketika keluarga melihat Melati?
Teman
Harapannya ya…dulu Melati pernah
cerita
terkadang
TS/HSK
keluarga
mengistimewakan Melati dalam segala
hal…harapannya
supaya
ke
depan
keluarga dari Melati lebih mewajarkan
sikapnya…ya yang normal-normal aja
seperti
keluarga
dan
anak
yang
apa
yang
Anda
kebanyakan.
Bo
Sebagai
teman,
harapkan dari perlakuan keluarga
terhadap Melati?
Teman
Saya
sebagai
teman
berharap
agar
keluarga memberikan perlakuan positif
terhadap Melati…bukan berarti Melati
menjadi
diistimewakan…
namun
bersikaplah seperti normalnya saja.
Bo
Bagaimana penilaian Anda terhadap
Melati setelah diketahui terdekteksi
HIV?
Teman
Ya penilaian saya terhadap mbak Melati
itu…dia sosok wanita sekaligus ibu yang
TS/HPK
105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kuat..sabar..walaupun dia single parents TS/HPM-01
dia bisa memenuhi kebutuhan dia dan
anak-anaknya.
Sebagai teman Melati, perlakuan apa
Bo
yang
Anda
harapkan
kepada
masyarakat ketika melihat Melati
dengan status ODHA?
Sebagai teman, perlakuan saya yang saya
Teman
harapkan masyarakat lebih terbuka dan
menambah pengetahuan diri mereka
tentang
HIV-AIDS
supaya
bisa TS/HPAM-02
menerima dengan baik sperti Melati dan
ODHA lainnya disekitar mereka, tanpa
ada lagi stigma negatif kepada para
ODHA
Sebagai Teman, apa harapan Anda
Bo
terkait pandangan masyarakat kepada
Melati?
Harapannya
Teman
ya
supaya
pandangan-
pandangan negatif tentang Melati dan
statusnya dihilangkan..udah gak jaman TS/HSM-03
ngejudge ODHA
Sebagai teman, apa harapan Anda
106
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bo
terhadap sikap masyarakat kepada
Melati?
Harapan saya adalah supaya masyarakat
Teman
bersikap baik kepada Melati…..bukan
dengan
mendiskriminasi
maupun
memberi stigma negatif.
Sejauh yang Anda tahu, apa harapan
Bo
atau cita-cita mbak Melati untuk masa
depannya?
Kalo
Teman
cita-cita
udah
ada
keinginan untuk membangun keluarga.
Apakah
Bo
kayaknya
mbak
Melati
sudah
membangun sebuah hubungan relasi
dekat dengan laki-laki?
Udah
Teman
mas..dan
kemungkinan
itu
calonnya.
Apakah calon ini satu lingkup di LSM
Bo
Teman
Bo
ini atau diluar LSM ini?
Satu lingkup.
Apakah calonnya seorang pendamping
atau sama yaitu orang yang terinfeksi
HIV?
Teman
Sama..orang yang terinfeksi juga.
107
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bo
Lalu..apakah
mbak
Melati
sudah
memberi tahu mengenai dirinya yang
terinfeksi atau bagaimana?
Teman
Bo
Sudah.
Bagaimana respon calon mbak Melati
tersebut ketika mengetahui mengenai
mbak Melati?
Teman
Ya..penerimaannya sangat baik dan tidak
mempermasalahkan
mengenai
hal
tersebut.
Bo
Sebagai
teman,
apakah
Anda
menyetujui hubungan relasi mbak
Melati dengan calonnya tersebut?
Teman
Sejauh itu positif, membuat mbak Melati
senang
ya
saya
sebagai
teman
mendukung.
Bo
Sebagai teman, bagaimana penilaian
Anda terhadap mbak Melati yang
terinfeksi HIV?
Teman
Sebagai teman, kita udah selayaknya
memberi
motivasi..dukungan..serta
peneguhan yang positif kepada mbak
Melati..bahwa
walaupun
terinfeksi
108
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HIV..bukan
berarti
hidupmu
hilang..bukan malah mencibir seperti
orang-orang diluar sana bahwa orang
yang terinfeksi HIV harus disingkirkan
atau dijauhi.
Bo
Sejauh yang Anda ketahui, apakah
pernah
melihat
mbak
Melati
didiskriminasi oleh orang lain?
Teman
Belum
pernah..setahu
Melati…tidak
terlalu
saya
mbak
membuka
diri
mengenai hal-hal tentang dirinya kepada
orang kecuali dengan teman LSM.
Bo
Sejauh yang Anda tahu, dilihat dari
segi religius, apa yang Anda ketahui
tentang Melati?
Teman
Ya…mbak melati itu orangnya rajin
sholat dan gak pernah ketinggalan kok.
Bo
Sebagai
ketahui
teman,
Apa
yang
mengenai
Anda
proyeksi
(program/gambaran) Melati terkait
masa
depan
dalam
rencana
membangun sebuah keluarga?
Yang saya tahu mas…sejauh ini Melati
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
masih
Teman
ingin
mengurusi TS/PHK-04
anaknya…nampaknya juga belum ada
rencana
untuk
membangun
sebuah
keluarga lagi, setelah perceraiannya yang
lalu.
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
Tabel 2. Lembar Pengamatan
Pukul
No.
Hari / Tanggal
(WIB)
Kegiatan
Hasil
Pengamatan
1.
10 Mei 2015
10.00
Mengamati
subjek
saat bekerja di LSM
Subjek
sedang
bekerja di
LSM
11.00
Subjek
bekerja
dengan
giat
Subjek
Tetap
Bekerja
tanpa lelah
dalam
keadaan
sakit,
walau
pucat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
subjek
tetap
kerja
dengan
baik
12.00
Subjek
Makan
siang dan
meminu
beberapa
obat untuk
menjaga
kestabila
CD4 atau
kekebalan
tubuh
13.00
Setelah makan siang,
peneliti
pamit,
karena
subjek
juga sedang akan
melakukan rapat
koordinasi
pengurus LSM
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
26 Mei 2015
09.00
Subjek
berada
di
kost
113
Subjek
sedang
masak
untuk
ibunya
dan
anaknya
10.30
Ibunya
dari
sudah
pulang
menjemput
anak
subjek di sekolah
Subjek
Menyiap
kan
peralatan
untuk
makan
subjek
dengan
ibu dan
anaknya
11.00
Subjek
menonton
dengan anaknya
tv
Subjek
menanya
kan apa
saja yang
dipelajari
anaknya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
disekoah
tadi
dengan
penuh
canda dan
rasa
sayang ibu
kepada
anaknya
12.30
Anak subjek meminta
Dengan
ditemani
Senyuman
tidur
oleh
subjek
dan
pelukan
subjek
menemani
-nya
12.35
Peneliti pamit, karena
subjek
dan
keluarga
akan beristirahat
Download