PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KONSEP DIRI, HARAPAN, DAN PROYEKSI HIDUP BERKELUARGA ORANG DENGAN HIV AIDS (ODHA) (Kehidupan Penderita HIV-AIDS Ditengah Keluarga dan Masyarakat) STUDI KASUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Bonaventura Edho Widiaji NIM: 101114008 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO DAN PERSEMBAHAN SUKSES DIBENTUK DARI AIR MATA, KERINGAT, DAN KERJA KERAS SERTA DOA… BUKAN DARI HEDONISME SESAAT… ( bonaventuraedho w) “SESUATU YANG INDAH TAKKAN BERARTIJIKA DIDAPATKAN DENGAN CARA YANG INSTAN…” ( bonaventuraedho w) Skripsi ini saya persembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus Orangtuaku tercinta Program Studi Bimbingan dan Konseling USD Orang-orang yang ku cinta Teman-teman BK Angkatan 2010 iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 18 November 2015 Penulis, Bonaventura Edho Widiaji v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Bonaventura Edho Widiaji NIM : 101114008 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: KONSEP DIRI, HARAPAN, DAN PROYEKSI HIDUP BERKELUARGA ORANG DENGAN HIV AIDS (ODHA) (Kehidupan Penderita HIV AIDS Ditengah Keluarga dan Masyarkat), STUDI KASUS Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 18 November 2015 Yang menyatakan Bonaventura Edho Widiaji vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK KONSEP DIRI, HARAPAN DAN PROYEKSI HIDUP BERKELUARGA ORANG DENGAN HIV AIDS (ODHA) Bonaventura Edho Widiaji Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri, harapan dan proyeksi hidup berkeluarga Orang Dengan HIV AIDS (ODHA). Penelitian ini membahas mengenai perubahan konsep diri seseorang sebelum dan sesudah ia terinfeksi HIV AIDS serta hidup dengan status sebagai ODHA, harapan mengenai perlakuan masyarakat dan keluarga terhadap ODHA serta proyeksi atau gambaran mengenai berkeluarga. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian ini dikumpulkan dengan wawancara secara mendalam dan pengamatan. Validitas data diuji dengan teknik triangulasi dimana peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pihak yang terkait dengan ODHA. Subjek yang diwawancarai bernama Melati (nama samaran) dengan usia 29 tahun, yang terinfeksi HIV AIDS karena latar belakang mantan suaminya yang dulu sebelum menikah dengan subjek menikahi seorang wanita bekas Pekerja Seks Komersial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelumnya subjek mempunyai konsep diri yang positif. Namun, setelah dinyatakan terinfeksi HIVAIDS, subjek kemudian mengembangkan konsep diri negatif, yang menyebabkan penarikan diri (dari teman dan masyarakat) dan kurangnya kepercayaan diri. Setelah dinyatakan menderita HIVAIDS, keluarga dan masyarakat cenderung bersikap diskriminatif terhadapnya seperti memisahkan alat makan dan tempat pakaian serta menjauhkan dari interaksi dengan anak. Subjek berharap keluarga dan masyarakat menerima kondisinya dan tidak bersikap diskriminatif terhadapnya. Subjek ingin memiliki kehidupan keluarga lagi, tetapi merasa tidak layak. Akan tetapi, subjek berharap jika ada kesempatan, ia siap membangun keluarga lagi di masa mendatang. vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT SELF-CONCEPT, EXPECTATION, AND FAMILY LIFE PROJECTION OF PEOPLE WITH HIV AIDS Bonaventura Edho Widiaji Sanata Dharma University 2015 This study aims at finding out the self-concept, expectation and family life projection of people with HIV AIDS. It is to analyze the change in self-concept of people before and after he/she was infected by HIV AIDS, the life with a status as people with HIV AIDS, the expectation for better treatment by family and society, and the projection of family life. It was conducted by a qualitative method with a case study approach. Data in the study were collected by an in-depth interview and observation. The validity of the data was examined by a triangulation technique where the researcher made interviews with several parties related to the subject with HIV AIDS. The subject interviewed was Melati (pseudonymous) of 29 years old, being infected by HIV AIDS because her former husband was previously married with former prostitute. The data collected were analyzed by a descriptive qualitative technique. The results of the study indicate that formerly the subject had the positive selfconcept, but after being claimed as suffering HIV AIDS, she has immediately become to develop the negative self-concept, resulting in withdrawal (from her friends and society) and less self-confidence. After being claimed as suffering HIV AIDS, family and society have been more discriminative against her, such as separating tableware and cloths equipment, and keeping at a distance from the interaction with her child. The subject expected that family and society can accept her condition and do not discriminate against her. She wants to have a family life again, but she was discouraged to have it. However, she expected that if there is opportunity, she is willing to build a family once more in the future. viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus atas hikmat, dan berkatNya dalam mempersiapkan, melakukan penelitian serta penyelesaian laporan penelitian dalam bentuk skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada: 1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. 2. Drs. Budi Sarwono, M.A selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan banyak pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis. 4. Subjek bernama Melati yang bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subjek dalam penelitian ini. ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. Orangtuaku dan keluarga besarku tercinta atas doa, dukungan, perhatian, kasih sayang, dan biaya yang diberikan selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 6. Sahabat-sahabatku (Aap, Fee, Sinyo, Sigit, Fabian, Peny) atas sharing dan dukungannya. Terimakasih kawan. Your Best Friends!!! 7. Cornelia Winur Hayati terimakasih atas dukungan dan motivasi selama pengerjaan skripsi. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca. Yogyakarta, 23 Oktober 2015 Bonaventura EdhoWidiaji x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………..…......... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….…………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. . iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………… iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.…… vi ABSTRAK…………………………………………………………………. vii ABSTRACT……………………...................………………………….…... viii KATA PENGANTAR………………………………………………….…... xi DAFTAR ISI……………………………………………………………….. . x DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xv DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xvi BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1 B. Identifikasi Kasus………………………………………………………. 4 C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian……………………………… 4 D. Rumusan Masalah Penelitian……………………………………………. 7 E. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 8 F. Manfaat Penelitian………………………………………………………. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………… 10 A. Konsep Diri……………………………………………………………….. xi 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. Hakikat Konsep Diri………………………………………………… 10 2. Jenis-jenis Konsep Diri……………………………………………… 12 3. Pembentukan Konsep Diri…………………………………………… 13 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri……………………. 15 B. HIV-AIDS………………………………………………………………. 16 C. ODHA ………………………………………………………………….. 18 D. Konsep Diri ODHA…………………………………………………….. 19 E. ODHA di dalam Keluarga dan Masyarakat……………………..……… 19 F. Harapan…………………………………………………………………. 20 G. Membangun Keluarga…………………………………………………... 22 H. Kajian Penelitian yang Relevan………………………………………… 22 I. Kerangka Berpikir………………………………………………………. 25 J. Deskripsi Rencana Penelitian…………………………………………… 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………… 26 A. Jenis Penelitian………………………………………………………….. 26 B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………… 26 C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian………………………………… 27 D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data……………………………… 28 E. Keabsahan Data…………………………………………………………. 40 F. Teknik Analisis Data……………………………………………………. 41 BAB IV………………………………………………………………………. 44 A. Deskripsi Data…………………………………………………………… 44 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Pelaksanaan Wawancara dan Hasil……………………………………… 49 C. Pembahasan……………………………………………………………... 66 BAB V KESIMPULAN dan SARAN………………………………………. 69 A. KESIMPULAN………………………………………………………… 69 B. SARAN………………………………………………………………… 70 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 72 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Panduan Wawancara………………………………………………... Tabel 2. Lembar Pengamatan………………………………………………… Tabel 3. Agenda Pertemuan Peneliti dengan Subjek dan Informan…………. xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Lampiran 2. Surat Persetujuan Informan Lampiran 3. Verbatim Wawancara Lampiran 4. Lembar Pengamatan xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta definisi operasional dari istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian. Pada latar belakang masalah akan diapaparkan mengenai gambaran masalah yang akan diteliti. Selain itu, dipaparkan juga mengenai fokus masalah yang akan diteliti. A. Latar Belakang Masalah HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyebab dari AIDS. Virus ini merusak tubuh dengan cara menyerang sistem imun atau kekebalan tubuh seseorang. Sementara itu, pengertian AIDS (Acquied Immune Defiency Syndrome) adalah sejenis penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan disebabkan oleh virus HIV seperti yang dijelaskan sebelumnya. AIDS tersebut dapat disebarkan melalui beberapa hal seperti: hubungan seksual yang beresiko yaitu berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman (kondom), penularan dari ibu hamil yang terinfeksi HIV-AIDS karena perilaku seks yang salah atau pengaruh suntik liar kepada calon bayinya, serta penggunaan jarum suntik secara bersamaan dengan orang lain. 1 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Proses perkembangan sejarah penyebaran HIV-AIDS ini dimulai dari Afrika Tengah sebelum merambah ke Amerika Serikat, Eropa serta Asia. Penyebaran mengenai HIVAIDS di Indonesia ini termasuk meningkat secara cepat, hal ini dikarenakan pengetahuan masyarakat masih terbilang rendah mengenai HIVAIDS. Berdasarkan data penelitian dari Komisi Penganggulan AIDS Nasional tahun 2013, jumlah penderita HIVAIDS mencapai 103759 orang (http://aidsyogya.or.id/data-kasus-hiv-dan-aids-di-diy-2013.Diunduh pada tanggal 3 Mei 2015). Sementara di Yogyakarta jumlahnya semakin hari semakin bertambah, berdasarkan data yang dimiliki oleh Komisi Penanggulan AIDS (KPAI) kota Yogyakarta sampai dengan tahun 2013 berjumlah sekitar 677 orang yang terinfeksi AIDS, dengan rincian 458 orang mengidap HIV dan 219 Orang Mengidap AIDS(http://www.beritasatu.com /kesehatan/jumlah-penderita-hivaids-di-kota-yogyakarta-tahun2013.html.Dikutip pada tanggal 3 Mei 2015, pukul 20.47 WIB). Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Komisi Penanggulan AIDS provinsi Yogyakarta pada tahun 2001 menyatakan bahwa para penderita HIVAIDS merasa terkucilkan dari masyarakat bahkan bisa dari pihak keluarganya sendiri. Hal ini dikarenakan telah menyandang status sebagai ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) yaitu sebutan untuk orang-orang yang telah dinyatakan positif mengidap HIV-AIDS. Orang dengan status sebagai ODHA ini, membuat masyarakat umum menilai dan beranggapan bahwa orang yang teridap AIDS sebagai aib dan harus diasingkan. Sementara perlakuan mengucilkan ODHA tersebut, juga dapat muncul dari pihak 2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI keluarga pengidap ODHA itu sendiri, seperti : adanya rasa malu atas apa yang menimpa pada salah satu keluarganya yang mengidap AIDS dan menyandang sebagai ODHA, merasa selalu jadi bahan pembicaraan negatif dari masyarakat sekitar tempat tinggalnya, dan lain sebagainya. Dengan adanya perlakuan di atas, maka dapat mempengaruhi munculnya konsep diri. Konsep diri yang muncul dapat berupa konsep diri positif atau konsep diri negatif. Perlakuan dan anggapan negatif dari masyarakat serta status sebagai ODHA, ODHA beranggapan bahwa dirinya seakan-akan seperti momok yang harus diasingkan, dijauhkan, dikucilkan bahkan tidak boleh hidup berdampingan dengan orang lain. Hal diatas dapat terjadi karena wawasan masyarakat maupun anggota keluarga ODHA masih sangat kurang. Perlakuan dan anggapan yang muncul dari masyarakat maupun keluarga mengenai ODHA, membuat ODHA berharap agar kehadirannya diterima baik, berpartisipasi seperti orang normal dalam bersosialisasi serta mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat. Dukungan dari keluarga dan masyarakat membuat ODHA merasa diterima. Hal ini akan menumbuhkan konsep diri positif ODHA. Diharapkan pula kepada keluarga ODHA dan masyarakat agar dapat mengubah wawasan mengenai ODHA. Hal-hal positif mengenai ODHA diatas berguna bagi Bimbingan dan Konseling karena berkaitan dengan mempelajari perubahan pribadi pada diri seseorang, hal ini berkaitan dengan perubahan konsep diri dari positif ke negatif. 3 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 B. IDENTIFIKASI KASUS Berdasarkan latar belakang mengenai HIV AIDS dan ODHA di atas, peneliti memfokuskan penelitian ini mengenai konsep diri ODHA. Konsep diri ODHA ini bisa muncul dari dalam dirinya terkait kehidupannya sebagai penderita HIVAIDS ditengah-tengah masyarakat dan keluarga. Peneliti juga memfokuskan mengenai konsep diri ODHA karena masyarakat dan keluarga dari pihak ODHA masih kurang wawasan untuk bisa menerima keberadaan ODHA. Diharapkan keluarga ODHA maupun pihak masyarakat dapat mengubah wawasan mengenai ODHA, peneliti juga mengharapkan masyarakat dan keluarga pihak ODHA mau menerima kehadiran ODHA dengan baik, sertadapat merangkul ODHA sebagai saudara yang perlu diperhatikan. Dengan begitu, ODHA tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi masalah serta merasa hidupnya jauh lebih berarti meski terlambat dalam merubah status ODHA tersebut. Penelitian konsep diri ODHA ini penting untuk diteliti karena konsep diri adalah faktor utama perkembangan dari dalam diri manusia untuk merbuah cara berpikir, berprasangka, serta perilaku manusia tersebut. C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian 1. Konsep Diri Konsep diri adalah penilaian pribadi individu yang muncul dari pola pikir individu berkaitan atas pandangan orang lain terhadap diri individu tersebut. Konsep diri ada dua jenis, yaitu: konsep diri positif, dan konsep diri negatif. Ketika konsep diri seseorang positif maka akan muncul pula penilaian positif PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 dari orang tersebut. Begitu sebaliknya, apabila konsep diri seseorang negatif maka negatif pula orang itu menggambarkan dan menilai diri orang tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti mengenai konsep diri ODHA terkait kehidupannya sebagai penderita HIV AIDS ditengah keluarga dan masyarakat. Dari hasil penelitian ini, diharapkan peneliti dapat mengetahui perubahan pada konsep diri ODHA sebelum dan sesudah terinfeksi HIV. 2. HIV AIDS HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang mengakibatkan terkena AIDS. AIDS (Acquired Deficiency Syndrome) adalah menurunnya kekebalan tubuh yang terjadi karena telah terinfeksi oleh virus HIV. Seseorang dapat dinyatakan terinfeksi HIV apabila hasil tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) pada laboratorium medis menunjukkan positif. 3. Keluarga Keluarga yang tinggal dengan subjek berjumlah dua orang, yaitu: Ibu kandung subjek dan anak perempuan subjek dengan usia 7 tahun. Subjek dan Ibu beserta anak subjek tinggal di sebuah rumah kost putri. 4. Masyarakat Masyarakat sekitar yang tinggal berdampingan dengan subjek di kost putri sebagaian besar adalah dengan status mahasiswi dan beberapa diantaranya sudah bekerja. 5. ODHA ODHA adalah singkatan dari kata Orang Dengan HIV-AIDS yaitu orang yang hidup dan terinfeksi HIV-AIDS. ODHA dapat diketahui terinfeksi HIV PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 melalui test VCT (Voluntary Counselling and Testing) dilakukan di laboratorium rumah sakit yang telah direkomendasi. HIV (Human Immunodeficiency Virus) ini menyerang pada imun atau kekebalan tubuh seseorang dan bisa berujung pada kematian (mortalitas). 6. Harapan Harapan adalah sebuah keinginan atau cita-cita yang didamba-dambakan pada masa yang akan datang. Harapan yang muncul dari subjek adalah agar hidupnya lebih berguna bagi keluarga dan masyarakat sekitar, serta supaya pandangan negatif terhadap kehadiran ODHA tidak lagi disinggung-singgung. 7. Perlakuan Masyarakat Masyarakat akan memperlakukan sesuai dari sikap, perilaku dan kondisi yang muncul dalam diri orang tersebut. Perlakuan yang muncul dapat berupa perlakuan positif atau perlakuan negatif. Perlakuan positif akan muncul jika masyarakat mempunyai dasar wawasan yang cukup luas serta mampu mengolah wawasan tersebut menjadi hasil perlakuan yang baik. Sementara, jika wawasan masyarakat sempit dan satu arah maka akan timbul perlakuan negatif. Perlakuan negatif akan membuat posisi orang merasa didiskriminasi, diacuhkan, dan diasingkan dari pihak masyarakat tersebut. Perlakuan positif maupun perlakuan negatif akan berpengaruh pada konsep diri yang akan muncul dari pribadi tersebut. 8. Perlakuan Keluarga Perlakuan keluarga dapat mempengaruhi pada konsep diri subjek. Perlakuan positif dari keluarga akan memberikan dampak positif pada subjek PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 terhadap konsep dirinya. Dampak positif tersebut, seperti: penerimaan diri yang baik, pola pikir terhadap diri yang baik. Sementara perlakuan negatif akan memberikan dampak negatif pada konsep diri pada subjek tersebut. Dampak negatifnya, seperti: konsep diri yang negatif, tidak bisa menerima diri dengan baik. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai harapan dari subjek untuk perlakuan keluarga terhadap diri subjek setelah diketahui terinfeksi HIV. 9. Proyeksi Berkeluarga Proyeksi adalah sebuah gambaran dalam membangun keluarga. Membangun keluarga adalah impian setiap manusia. Dengan membangun sebuah keluarga maka akan ada sebuah gambaran keluarga. Gambaran tersebut adalah akan tercipta sebuah hubungan yang lebih baik, serta mampu membuat keluarga yang harmonis, sejahtera dan damai. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai proyeksi hidup berkeluarga ODHA. Yaitu gambaran hidup berkeluarga ODHA terkait masa depannya akan membangun keluarga atau tidak. D. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana konsep diri ODHA sebelum maupun sesudah diketahui terinfeksi HIV? 2. Bagaimana harapan ODHA akan perlakuan masyarakat terhadapnya? 3. Bagaimana harapan ODHA akan perlakuan keluarga terhadapnya? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 4. Bagaimana proyeksi ODHA terkait masa depannya tentang rencana membangun keluarga? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui konsep diri ODHA sebelum maupun sesudah diketahui terinfeksi HIV. 2. Mengetahui harapan ODHA akan perlakuan masyarakat terhadapnya. 3. Mengetahui harapan ODHA akan perlakuan keluarga terhadapnya. 4. Mengetahui proyeksi ODHA terkait masa depannya tentang rencana membangun keluarga. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat, antara lain: 1. Manfaat teoritis Memberikan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan mengenai kehidupan ODHA secara umum, khususnya menyangkut konsep diri kaum ODHA. 2. Manfaat praktis a. Bagi Kaum ODHA Penelitian ini bermanfaat bagi kaum ODHA khususnya bagi yang belum atau masih ragu akan konsep dirinya setelah dinyatakan positif mengidap HIV-AIDS. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 b. Bagi keluarga Penelitian ini diharapkan mampu mengubah pandangan negatif yang selama ini terjadi dikalangan keluarga agar tidak mengucilkan kaum ODHA dan nantinya agar keluarga mau mendampingi (kasih sayang, penerimaan, perhatian, semangat) kaum ODHA. c. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan agar mampu menjadi informasi tentang ODHA kepada masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat mengubah wawasan, pandangan serta perlakuan terhadap ODHA agar ODHA tidak merasa didiskriminasi dari sosialnya. d. Bagi Konselor Penelitian ini berguna untuk materi bimbingan klasikal atau sebagai pengetahuan Konselor dalam memahami kondisi psikologis kaum ODHA serta dapat menjadi materi dalam bimbingan dan konseling. e. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan dan mengenal kepribadian serta memahami ODHA tersebut. Bermanfaat sebagai bekal nanti jika dalam hidup bermasyarakat, peneliti menemukan dan hidup berdampingan dengan kaum ODHA. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan mengenai hakikat konsep diri, konsep diri menurut ahli, jenis-jenis konsep diri, dan pembentukan konsep diri serta faktorfaktor yang mempengaruhi konsep diri. Pengertian mengenai HIV AIDS. Pengertian konsep diri ODHA serta ODHA di dalam keluarga dan masyarakat. Pengertian mengenai ODHA. A. Konsep Diri 1. Hakikat Konsep Diri Secara umum konsep diri adalah pemikiran, penerimaan serta penilaian diri baik dari diri sendiri maupun atau orang lain yang dapat menggerakkan diri seseorang menjadi seperti yang dipikirkan. Menurut Verderber & Brook (dalam Sobur, 2003)“konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis yang didasarkan pada pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain”.Hurlock (1990)“konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang diri mereka sendiri”. Hurlock (1990) “individu tersebut memiliki keyakinan mengenai segala yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi”. Hurlock (1990) mengatakan bahwa “keyakinan inilah yang menjadi karakteristik seseorang namun tak selalu didapatkan dari orang lain sebagai pemberi informasi”. Seseorang bisa menggali dan mengolah sendiri menjadi sebuah kepribadian 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 yang khas. Seseorang juga bisa saja mengganggap diri kita cantik, pintar, tampan, sederhana baik dan semua hal yang menjadi kepercayaan diri kita sendiri. Hurlock (1990) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu: a. Aspek fisik, merupakan konsep yang dimiliki oleh individu tentang penampilannya, termasuk didalamnya adalah kesesuaian dengan seksnya. Fungsi tubuhnya yang berhubungan dengan semua perilakunya, serta pengaruh gengsi yang diberikan oleh tubuhnya dimata orang lain yang melihatnya. b. Aspek Psikologis, terdiri dari konsep individu yang berkaitan dengan kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan juga pandangan dari orang lain terhadap individu. Semua persepsi individu yang berkaitan dengan perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan, dan keinginan, tipe orang yang diidam-idamkan serta nilai diberikan dari orang lain. Hurlock (1990) juga mengatakan bahwa konsep diri ada dua bagian, yaitu: konsep diri positif dan konsep diri negatif. “Konsep diri positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan good self esteem, good self confidence dan kemampuan melihat diri secara realistik”.“Sifatsifat ini sangat memungkinkan bagi seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik”. “Seseorang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 dengan konsep diri positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu”. Menurut Hurlock (1991)“konsep diri negatif akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang puas, serta kurang percaya diri”. “Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika Ia menyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai, dan tidak memliki daya tarik terhadap hidup”. 2. Jenis-jenis Konsep Diri Hurlock (1973) mengatakan bahwa ada empat jenis konsep diri, yaitu: a. Konsep Diri Dasar Konsep diri dasar meliputi persepsi mengenai penampilan kemampuan dan peran status dalam kehidupannya, nilai-nilai, kepercayaan serta aspirasinya. Konsep diri dasar ini cenderung memiliki kenyataan yang sebenarnya. b. Konsep Diri Sementara Konsep diri sementara adalah konsep diri yang sifatnya hanya sementara saja untuk dijadikan sebuah gambaran. Apabila tempat dan situasi berbeda, konsep-konsep ini dapat menghilang. Konsep diri sementara ini terbentuk dari interaksi dengan lingkungan dan biasanya dipengaruhi oleh suasana hati, emosi, dan pengalaman baru yang dialaminya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. 13 Konsep Diri Sosial Konsep diri sosial ini timbul berdasarkan cara seseorang mempercayai persepsi orang lain tentang dirinya, hal itu tergantung dari perkataan dan perbuatan orang lain kepada dirinya, misalnya: seorang anak yang selalu dikatakan nakal oleh teman-temanya. Positif atau negatif konsep diri sosial ini tergantung dari perlakuan kelompok pada individu. Konsep diri sosial ini merupakan awal mulai dasar pembentukan individu. d. Konsep Diri Ideal Konsep diri ideal terbentuk dari persepsi seseorang dan keyakinan oleh apa yang terjadi pada dirinya di masa yang akan datang. Konsep diri ini berhubungan dengan pendapat individu mengenai keadaan fisik dan psikologisnya. Konsep diri ideal ini, menurut Hurlock dapat menjadi kenyataan apabila berada dalam jangkauan kehidupan nyata. 3. Pembentukan Konsep Diri Konsep diri terbentuk bukan dalam waktu yang singkat, pembentukan konsep diri initidak bisa diartikan sebagai reaksi yang tidak biasa dari seseorang dalam mengubah konsep diri. Apabila reaksi ini muncul karena orang lain yang memiliki arti, maka reaksi ini akan berpengaruh terhadap konsep diri. Hadi Pranata (dalam Handayani, 2003) mengatakan bahwa terdapat beberapa komponen dalam proses pembentukan konsep diri yaitu: “physical self, personal self, family self, dan sosial self” PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI a. 14 Physical self Merupakan bayangan kebanggaan seseorang akan citra tampangtubuh maupun keseluruhan pribadinya. Hal ini merupakan gambaran pandangan individu terhadap tubuhnya dan hal-hal yang berhubungan dengan tubuhnya, seperti: kesehatan, penampilan, ketampanan, dan sebagainya. b. Personal Self Merupakan bayangan kebanggaan seseorang terhadap jangkauan hidup dan kehidupannya atau akan menjadi apa kehidupannya kelak yang merupakan aspirasi setiap individu. Hal ini menggambarkan seberapa besar penilaian individu terhadap dirinya, merasakan sebagai diri yang kuat dan menggambarkan pilihan terhadap tubuh dan hubungan dengan orang lain di sekitarnya. c. Family Self Merupakan bayangan kebanggaan seseorang terhadap citra ayah, ibu, dan sanak saudaranya. Ini menggambarkan persepsi diri individu dalam kaitannya dengan kelompok primer seperti keluarga dan teman-teman dekatnya. d. Social Self Merupakan bayangan seseorang terhadap citra kelompok sosialnya dimanapun orang tersebut terkait dengan komitmennya. Hal ini menggambarkan diri individu dalam kaitannya dengan interaksi sosialnya dengan orang lain. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 Menurut Baldwin dan Holmes ( dalam Calhoun dan Acccoela, 1990) berpendapat bahwa “konsep diri adalah ciptaan sosial, hasil belajar, dan hubungan kita dengan orang lain”. Berdasarkan uraian diatas, pembentukan konsep diri seseorang dapat saja berubah tergantung bagaimana individu tersebut bereaksi terhadap lingkungannya. Ketika individu mendapatkan situasi yang berbeda dari sebelumnya dan mendapat penilaian serta anggapan secara terus menerus maka pandangan terhadap dirinya juga akan berubah. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Sobur, (2003) mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri antara lain : a. Memandang Diri sebagai Objek Istilah yang menunjukkan bahwa suatu pandangan yang menjadikan diri membentuk kesan-kesan terhadap dirinya sendiri. Menurut Verderber (dalam Sobur, 2003) “semakin besar pengalaman positif yang diperoleh, maka senakin positif pula konsep diri seseorang”.“Begitu sebaliknya, semakin besar pengalaman negatif yang diperoleh, maka semakin negatif konsep diri orang tersebut”. b. Reaksi dan Respon Orang Lain Konsep diri tidak hanya berkembang melalui persepsi atau pandangan seseorang terhadap diri sendiri, namun juga berkembang dalam rangka interaksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, konsep diri dipengaruhi oleh reaksi serta respon orang lain terhadap diri individu. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. 16 Bermain Peran Bermain peran merupakan cara belajar yang sangat besar manfaatnya. Melalui observasi, seseorang dapat mengikuti dan mengambil aturan serta cara orang lain bertingkah laku. Lebih banyak peran yang dimainkan dan dianggap positif oleh orang lain, maka semakin positif pula konsep diri yang dimiliki. d. Kelompok Rujukan Kelompok rujukan adalah kelompok yang menajdi anggota di dalamnya. Apabila kelompok tersebut dianggap berguna oleh individu dapat menilai individu, hal ini akan menjadi kekuatan untuk sebuah konsep diri seseorang. B. HIV- AIDS AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (sindrom)yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan berbahaya. Virus HIV(Human Immunodeficiency Virus) ini adalah virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 (sel kekebalan tubuh) pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 Saat seseorang terkena virus HIV, maka orang tersebut tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS butuh waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk menjadi AIDS yang mematikan. Semenjak itu seseorang menjadi HIV positif dan mendapat status Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA). Metode penularan HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti: 1. Darah Contoh : Transfusi darah yang terinfeksi HIV positif pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi dari penderita hiv positif pada bagian atau kulit yang luka, jarum suntik yang tidak steril. 2. Cairan Air Mani, Sperma Laki-laki Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa pengaman (kondom laki-laki) dan berganti-ganti pasangan, oral seks, dan anal seks. 3. Cairan vagina pada Perempuan Contoh : Perempuan berhubungan badan tanpa pengaman (kondom wanita) dan berganti-ganti pasangan, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, anal seks. 4. Air Susu Ibu (ASI) Contoh : Bayi minum ASI dari wanita yang terinfeksi HIV positif, laki-laki minum ASI pasangannya (HIV positif). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 Dibawah ini beberapa cairan tubuh yang tidak mengandung virus HIV pada penderita ODHA, seperti : 1. Air liur / Air Ludah / Saliva 2. Feses / kotoran / tinja 3. Air mata 4. Air keringat 5. Air seni / air kencing / urine (http://www.organisasi.org /kesehatan/penyakit/pengertian-definisi-dan-cara- penularan-serta-penyebaran-virus-hiv-aids.html.Dikutip pada tanggal 30 Juli 2015, pukul 20.40 WIB). C. ODHA ODHA adalah singkatan dari Orang Dengan HIV-AIDS. Istilah orang dengan HIV-AIDS apabila disingkat yaitu menjadi ODHA. Seseorang mendapat status ODHA karena terinfeksi HIV. HIV dapat diketahui ketika telah melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) dan hasilnya menunjukkan pada positif terkena HIV. HIV adalah virus yang menyerang kekebalan atau imun seseorang(http://www.ilmudokter.com /kepanjanganodha.html.Dikutip pada tanggal 3 Mei 2015, pukul 21.35 WIB). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 D. Konsep Diri ODHA Suzana, dkk (2007) mengatakan bahwa banyak orang dengan HIVAIDS sungguh-sungguh mencoba untuk memperbaiki tingkah laku mereka, tetapi sikap yang negatif dari masyarakat terhadap mereka semata-mata mengkonfirmasikan konsep diri mereka. Pendapat ini menyatakan bahwa sikap negatif dari masyarakat dapat merubah konsep diri ODHA. ODHA seringkali menghadapi permasalahan yang berat, selain menghadapi keluarga dan masyarakat mengenai sikap negatif tentang ODHA. ODHA juga harus merasakan sakit di dalam tubuhnya yang semakin hari semakin menurunkan sistem kekebalan tubuhnya. Hal diatas, secara langsung maupun tidak langsung akan sangat mempengaruhi konsep diri yang akan muncul pada diri ODHA. ODHA akan berpikiran bahwa hidupnya sangat tidak berguna untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga dan masyarakat. Hal ini juga dapat memicu akan timbulnya putus asa yang sangat mendalam dari diri ODHA tersebut. E. ODHA di dalam Keluarga dan Masyarakat Wawasan yang kurang dari keluarga dan masyarakat terhadap ODHA dapat mengakibatkan ODHA memiliki pandangan diri yang negatif. Rendahnya wawasan keluarga dan masayarakat ini disebabkan oleh adanya stigma negatif dimasyarakat terkait dengan penularan penyakit menular HIVAIDS. Dicontohkan adanya kasus ODHA yang dikucilkan oleh masyarakat dengan cara dibuatkan rumah di pinggiran desa yang sangat tidak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI layak, keluarga juga tidak mau menerima keberadaan mereka dan 20 tidak mengakui sebagai anggota keluarga, adanya pasangan yang suaminya meninggal karena HIVAIDS kemudian istri dan keluarganya dijauhi masyarakat dan diusir dari desa, dan adanya anak yang dikeluarkan dari sekolah yang didapat positif HIV serta ada anak usia sekolah yang tidak diterima masuk sekolah disebabkan ibunya menderita HIV/AIDS (Setyoadi & Endang Triyanto, 2012). Secara langsung ODHA akan semakin terpuruk secara psikologis, karena sikap dan pandangan negatif dari keluarga dan masyakat ini akan yang sangat berpengaruh bagi kehidupan ODHA. Prayitno dan Erlamsyah, (2002) bahwa apabila individu dihukum, dipenjarakan dan dihina, maka kesalahan mereka tidak mungkin dapat diatasi karena cara itu makin memperburuk konsep diri mereka. Akibat yang lebih buruk lagi adalah menimbulkan pemahaman diri sendiri sebagai individu yang tidak diinginkan dan tidak mungkin menjadi orang yang berguna dan tidak mungkin berfungsi secara normal di dalam masyarakat sehingga membuat ODHA memiliki pandangan diri yang negatif. F. Harapan Teori mengenai harapan sering pula disebut dengan teori ekspektasi atau expectancy theory of motivation. Teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom pada tahun 1964. Dalam hal ini, Vroom lebih menekankan pada faktor hasil (outcomes), daripada kebutuhan (needs). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 Teori ini menyatakan bahwa intensitas kecenderungan untuk melakukan dengan cara tertentu tergantung pada intensitas harapan bahwa kinerja akan diikuti dengan hasil yang pasti dan pada daya tarik dari hasil kepada individu. Vroom (1990) mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan. Hal tersebut akan terlihat pada keyakinan mereka bahwa tindakan mereka akan mengarah pada tujuan tersebut. Teori yang dikemukakan oleh Victor Vroom ini mendasarkan teorinya pada dua konsep penting, yaitu: 1) Harapan (expectancy) Harapan adalah suatu kesempatan yang diberikan karena adanya perilaku. Harapan merupakan tingkat yang memiliki nilai berkisar dari nol yang berarti tidak ada kemungkinan hingga satu yang berarti kepastian. 2) Nilai (valance) Nilai adalah akibat dari perilaku tertentu yang menghasilkan suatu nilai atau maratabat tertentu bagi setiap individu tertentu. Menurut Nurul Arifin, (2005) ODHA akan mempunyai sebuah harapan bagi keluarga dan masyarakat, harapan tersebut agar keluarga dan masyarakat tetap memberikan dukungan, penerimaan dan semangat dalam menjalani kehidupan mereka. Dukungan dan penerimaan akan sangat berarti bagi diri ODHA dalam menjalani hidupnya. (http:www.kemsos.go.id/harapan-odha-di-masadepannya.html.Dikutip pada tanggal 20 November 2015, pukul 21.35 WIB). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 G. Membangun Keluarga Setiap individu ODHA mempunyai harapan untuk menikah dan berkeluarga serta memiliki anak dengan pasangannya yang tidak terinfeksi HIV AIDS. Dengan dukungan dari keluarga maka akan menumbuhkan rasa semangat dalam diri ODHA untuk membangun kehidupan yang lebih baik lagi, salah satunya dengan mempunyai keluarga(http://www.mitrainti.org/harapan-odha.html.Dikutip pada tanggal 3 Mei 2015, pukul 22.40 WIB). ODHA terkadang masih merasa ragu untuk membangun keluarga karena ODHA takut keturunannya kelak terinfeksi HIV, dan kurang bisa membahagiaan pasangannya karena status ODHA tersebut. Namun, adanya dukungan dari keluarga, pasangan ODHA tersebut seperti diatas dapat mengurangi ragu yang dirasakan ODHA(http:www.anehira.com/harapanodha-dan-ketakutan-odha-dalam-membangun-keluarga.html.Dikutip pada tanggal 20 November 2015, pukul 22.45 WIB). H. Kajian Penelitian yang Relevan Dua kajian penelitian yang relevan, yaitu : 1. Penelitian yang dengan judul Konsep Diri Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang menerima label negatif dan diskriminasi dari lingkungan sosial Dengan tiga Peneliti : a. Hasnah Sarikusuma PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 b. Ika Herani c. Nur Hasanah Asal Universitas : Universitas Brawijaya Penelitian ini untuk mengetahui tentang gambaran pemaknaan subjektif konsep diri Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang menerima label dan diskriminasi dari lingkungan. Dengan menggunakan pendekataan kualitatif fenomenologis. Dengan dua subjek ODHA yang telah diwawancarai secara mendalam. Hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut: 1) Konsep diri ODHA terbentuk melalui hasil interaksi sosial dengan lingkungan. 2) Label negatif yang diterima kedua partisipan dari lingkungan adalah mayat hidup, pembawa penyakit menular, penyakit kutukan dan aib untuk lingkungan sekitar. Label negatif yang diterima oleh dua subjek telah membuat kedua subjek tersebut merasa dan berperilaku seperti apa yang telah dilabelkan kepada mereka berdua. 3) Bentuk diskriminasi yang diterima oleh kedua subjek ini adalah penolakan dari pihak keluarga mulai dari pemisahan alat makan, dikucilkan dan penolakan dari warga kampung tempat mereka tinggal. Penolakan ini terjadi karena wawasan keluarga dan warga masih terlalu minim. Keluarga dan warga takut jika mereka tertular HIV AIDS. Hal ini lalu berdampak kepada kedua subjek yang mersa harus menarik diri dari limgkungan sosial. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 4) Pemberian label negatif serta diskriminasi yang diberikan keluarga dan warga, membuat kedua subjek mempunyai konsep diri yang negatif (merasa tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, serta menurunnya motivasi untuk menjalani kehidupan dan menarik diri dari lingkungan). (http://download.portalgaruda.org).Diunduh pada tanggal 24 Agustus 2015, pada pukul 00.20 WIB). 2. Penelitian yang dengan judul KONSEP DIRI DAN MASALAH YANG DIALAMI ORANG TERINFEKSI HIV/AIDS Tiga Peneliti : Surahma Wahyu, Taufik, Asmidirllyas Asal Universitas : Universitas Negeri Padang Penelitian ini berlatarbelakang dari semakin meningkatkan penderita HIV/AIDS di Sumatera Barat. Penderita HIV/AIDS mengalami kecemasan, stress, depresi, kegoncangan jiwa, diskriminasi dan stigmanisasi. Hal tersebut menghambat pengembangan konsep diri odha secara positif sehingga memunculkan rendah diri, merasa diri tidak berharga dan tingkah laku yang salah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui konsep diri dan masalahmasalah yang terjadi pada odha. Kesimpulan hasil penelitian : a. Dampak fisik berupa penurunan berat badan berlebihan, penampilan berubah dan lesu. b. Dampak emosi berupa stress, dan kekecewaan yang berlebihan, perasaan gelisah, kehilangan kontrol, bingung, depresi, ketakutan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 c. Dampak sosial berupa diskriminasi akibat ketakutan dan kecurigaan orang lain. http://ejournal.unp.ac.id/jurnal-ilmiah-konseling).Diunduh pada tanggal 24 Agustus 2015, pada pukul 02.20 WIB). I. Kerangka Berpikir Berikut adalah kerangka berpikir yang telah dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang dilakukan: Konsep Diri Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) Masyarkat dan Keluarga Keterangan : ODHA akan berinteraksi dengan masyarakat dan keluarga, masyarakat dan keluarga akan memunculkan konsep diri yang muncul dari diri ODHA dan berkesinambungan dengan harapan kepada masyarakat, harapan kepada keluarga, serta proyeksi atau gambaran dalam membangun keluarga. Harapan kepada masyarakat Harapan kepada Keluarga Proyeksi Berkeluarga J. Deskripsi Penelitian Penelitian yang akan digunakan oleh peneliti ada melalui proses wawancara. Peneliti memperkirakan dengan proses wawancarakan jauh lebih mudah untuk dilakukan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian dan subjek penelitian. Selain hal diatas, peneliti juga akan memaparkan tentang metode pengumpulan data daninstrumen pengumpulan data. Pada bab ini pula akan dijelaskan mengenai teknik analisis data, dan validitas data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode dalam penelitian ini menjelaskan mengenai tentang pendekatan yang akan digunakan oleh peneliti. Selain hal tersebut yang telah dijelaskan diatas akan dipaparkan juga tentang metode yang digunakan oleh peneliti dalam data subjek. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Furchan, (1982) mengatakan bahwa di dalam penelitian studi kasus mengupayakan penyelidikan terhadap individu atau suatu unit sosial secara mendalam. Penelitian diawali dengan adanya kenyataan di lapangan yang ditemukan oleh peneliti. Hasilnya peneliti menemukan seseorang mengalami penyakit kronis atau yang sulit disembuhkan seperti HIV-AIDS. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di LSM tempat subjek bekerja di daerah Yogyakarta, penelitian juga dilaksanakan di kost subjek. Sasaran penelitian adalah mengenai konsep diri, harapan dan proyeksi hidup berkeluarga 26 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 ODHA (terkait kehidupannya ditengah masyarakat dan keluarga). Peneliti juga diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan di kost subjek penelitian. C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian Proses penentuan subjek dalam penelitian ini, pada awalnya peneliti mengirimkan surat penelitian kepada Komisi Penanggulangan AIDS (KPAI) provisi Yogyakarta. Selang beberapa hari Komisi Penanggulangan AIDS memberikan informasi kepada peneliti untuk datang ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang telah ditunjuk. Dari Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut, peneliti diberikan izin ke salah satu anggota LSM yang terinfeksi HIV yaitu Melati. Menurut Moloeng (2009) teknik purposive adalah pemilihan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan, kriteria, atau ciri-ciri tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Responden (subjek) bernama Melati (samaran) usia 29 tahun 2. Teman subjek bernama Gino (samaran) usia 30 tahun 3. Keluarga responden bernama Ibu Anggrek (samaran) usia 58 tahun 4. Berdomisili di Yogyakarta Subjek dalam penelitian ini berjumlah 1 orang subjek, peneliti memliki penilaian bahwa satu subjek sudah memiliki data yang cukup komperehensif untuk menjadi subjek dalam penelitian studi kasus ini. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Agar penulis semakin memahami gambaran diri respoden, maka penulis menerapkan beberapa metode pengumpulan data sehingga diperoleh data yang lengkap serta mendalam mengenai responden penelitian. 1. Wawancara Wawancara merupakan alat mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan peneliti secara lisan. Peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, menyiapkan panduan wawancara yang akan dibicarakan, menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasi tindak lanjut wawancara seperti yang telah diperoleh dalam Sugiyono (2010). Selain itu peneliti juga menyiapkan alat perekam suara seperti handphone untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil wawancara sendiri akan dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata per kata percakapan dalam wawancara. Dalam penelitian ini peneliti telah menyiapkan panduan wawancara terstruktur. Panduan wawancara terstruktur dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Panduan wawancara terhadap subjek NO 1. Kategori Konsep Diri Sebelum dan ASPEK Fisik ITEM PERTANYAAN a. Bagaimana mula Anda mengetahui bahwa Anda terinfeksi HIV? Sesudah awal b. Apa itu VCT? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Terinfeksi HIV 29 c. Berapa kali Anda datang ke layanan tersebut? d. Apa yang Anda rasakan ketika Anda melakukan layanan VCT itu? e. Apa yang Anda mengetahui rasakan ketika bahwa Anda telah diketahui terinfeksi HIV? f. Apa yang Anda lakukan setelah Anda diketahui terinfeksi HIV? g. Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari segi bentuk tubuh (fisik) anda setelah terdekteksi HIV? h. Ketika anda merasakan perubahan pada fisik, apa yang Anda rasakan dan pikiran pertama kali? i. Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan fisik tersebut? j. Bagaimanakah kesehatan fisik anda sebelum terdekteksi HIV? k. Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari dalam diri (psikis) anda setelah terdekteksi HIV? l. Setelah melakukan VCT, layanan atau test apa lagi yang Anda lakukan? m. Bagaimana kesehatan fisik Anda setelah terdekteksi HIV? n. Apakah Anda merasa puas dengan keadaan fisik anda sekarang? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Psikologis 30 a. Siapakah orang pertama kali yang Anda beri tahu mengenai hal yang terjadi pada Anda? b. Bagaimana reaksi orang yang pertama kali Anda beritahu mengenai apa yang telah menimpa Anda c. Bagaimana reaksi keluarga ketika Anda beritahu? d. Apakah berpengaruh pada kedekatan Anda pada keluarga? e. Bagaiamana terhadap perlakuan Anda keluarga setelah diketahui terinfeksi HIV? f. Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada perubahan dari segi pergaulan sosial anda? g. Bagaimanakah reaksi teman-teman anda setelah anda diketahui terinfeksi HIV? h. Apakah berpengaruh pada kedekatan Anda dengan teman-teman? i. Apakah dengan status ODHA mempengaruhi rasa percaya diri anda? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI j. Apakah Anda 31 berkeinginan membangun sebuah keluarga lagi? k. Jika iya, keluarga seperti apa yang Anda dambakan? l. Bagaimana terhadap penilaian Anda keluaraga setelah diketahui terinfeksi HIV? m. Bagaimana penilaian teman-teman Anda terhadap Anda setelah diketahui terinfeksi HIV? n. Bagaiamana penilaian Anda terhadap diri Anda sebelum terdeteksi HIV? o. Bagaimana penilaian Anda terhadap diri Anda setelah terdekteksi HIV? 2. Harapan ODHA Fisik a. Perlakuanapa yang Anda harapkan dari masyarakat? b. Setelah Anda diberitahu terdeteksi akan Perlakuan Masyarakat Terhadapnya HIV, apakah ada perubahan perlakuan dari teman-teman pergaulan Anda? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Psikologis 32 a. Bagaimana harapan Anda terhadap pandangan masyarakat terkait diri Anda? b. Bagaiamana harapan Anda terkait sikap masyarakat kepada Anda? 3. Harapan Fisik a. Apa yang Anda harapkan dari keluarga ketika melihat Anda? ODHA akan b. Perlakuan apa yang Anda harapkan Perlakuan dari keluarga? Keluarga Terhadapnya Psikologis a. Apa harapan Anda terkait pemikiran keluarga terhadap Anda? b. Apa harapan Anda terkait sikap keluarga kepada Anda? 4. Proyeksi Bagaimana proyeksi (program/gambaran) Hidup Anda terkait Berkeluarga rencana membangun sebuah keluarga? Tabel 2. Panduan wawancara dengan Ibu subjek DAFTAR PERTANYAAN  Sebagai Ibu, apakah Anda cukup dekat dengan Melati?  Kedekatan seperti apa yang terjadi?  Sejak kapan Anda mengetahui Melati terdeteksi HIV? masa depan dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI  Apakah Anda orang pertama dalam keluarga yang Melati beritahu mengenai yang terjadi pada Melati?  Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar hal tersebut?  Kaget?  Sebagai keluarga, apa yang Anda lakukan pertama kali untuk membantu Melati setelah mengetahui Melati terinfeksi HIV?  Apakah ada hal-hal yang berubah pada diri Melati sebelum dan sesudah terdekteksi HIV sejauh yang Anda ketahui?  Contohnya Bu?  Semacam boros gitu Bu?  Kalau dari segi fisik, apakah ada yang berubah Bu pada diri mbak Melati?  Mudah ringkih yang bagaimana Bu yang sering Melati perlihatkan?  Selain itu Bu, apakah ada yang lain?  Berarti kalau ada pikiran-pikiran yang memicu itu ya Bu?  Apakah Melati rajin minum obat untuk pengobatannya Bu?  Kalau tes tes seperti VCT atau CD4 apa masih sering dijalani mbak Melati Bu?  Bagaimana hasil dari CD4 itu Bu?  Tinggi Bu? Maksudnya hasil tinggi?  Kalau dari anaknya sendiri, apakah sudah mengetahui mengenai apa yang dialami Melati?  Kalau kedua anaknya bu, apakah juga sudah di tes VCT itu?  Kalau dari keluarga sendiri apakah semua keluarga Melati mengetahui yang dialami Melati? Mungkin ayah atau sanak saudara gitu Bu?  Mengapa hal tersebut tidak atau belum diberitahukan?  Sejauh yang Anda ketahui, dari segi pergaulan sosial bagaimana pergaulan sosial Melati dengan temannya selama ini?  Kalau boleh tahu, itu teman-teman yang dulu-dulu atau yang sekarang? Yang di LSM?  Sejauh yang Anda ketahui, bagaimana pandangan atau respon teman mbak Melati terhadap Melati ketika sebelum diketahui terdekteksi HIV?  Sejauh yang Anda ketahui, bagaimana pandangan atau respon teman Melati terhadap Melati ketika setelah diketahui terdekteksi HIV?  Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sebelum diketahui terinfeksi HIV?  Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi HIV?  Bagaimana penilaian Ibu kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi HIV dari segi pergaulan?  Sejauh yang Anda ketahui, apa harapan atau cita-cita Melati untuk masa depannya?  Sebagai Ibu,apa yang Ibu ketahui mengenai proyeksi (program/gambaran) terkait masa depan Melati dalam rencana 33 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI membangun sebuah keluarga?  Dilihat dari segi religius, apa yang Anda ketahui tentang Melati?  Perlakuan apa yang Ibu harapkan ketika masyarakat melihat Melati dengan status ODHA?  Sebagai Ibu, apa harapan Ibu terkait pandangan masyarakat kepada Melati?  Sebagai dari pihak keluarga, apa harapan Ibu terhadap sikap masyarakat kepada Melati?  Sebagai keluarga, apa harapan Ibu ketika melihat Melati?  Perlakuan apa yang Ibu harapkan dari keluarga kepada Melati?  Sebagai keluarga, apa harapan Ibu terkait pemikiran terhadap Melati?  Sebagai Ibu, apa harapan Ibu kepada keluarga terkait sikap kepada Melati? Tabel 3. Panduan Wawancara dengan Teman Subjek DAFTAR PERTANYAAN              Sejak kapan Anda mengenal mbak Melati? Sejak kapan mbak Melati ikut LSM ini? Sebagai teman, apakah Anda cukup dekat dengan mbak Melati? Sejak kapan Anda mengetahui mbak Melati terdeteksi HIV? Apakah Anda orang pertama yang mbak Melati beritahu mengenai yang terjadi pada mbak Melati? Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar hal tersebut? Sebagai teman, apa yang Anda lakukan pertama kali untuk membantu mbakMelati setelah mbak Melati masuk LSM ini dan diketahui terinfeksi HIV? Motivasi dan peneguhan seperti apa yang anda berikan terhadap mbak Melati? Sejauh yang Anda tahu, apakah ada hal-hal yang berubah pada diri (fisik) Melati ketika telah terdekteksi HIV? Apakah ada perubahan dari segi pergaulan setelah mbak Melati diketahui terinfeksi HIV? Sejauh yang Anda ketahui, apa yang Anda ketahui tentang keluarga mbak Melati? Dari dua anaknya tersebut, apakah ada yang sering ikut mbak Melati ke LSM ini? Apakah anak tersebut sudah mengetahui bahwa dia berada di LSM yang menaungi tentang HIV? 34 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI  Sejauh yang Anda ketahui, apakah anak mbak Melati sudah mengetahui jika mbak Melati terinfeksi HIV?  Sebagai teman, apa harapan Anda ketika keluarga melihat Melati?  Sebagai teman, apa yang Anda harapkan dari perlakuan keluarga terhadap Melati?  Bagaimana penilaian Anda terhadap Melati setelah diketahui terdekteksi HIV?  Sebagai teman Melati, perlakuan apa yang Anda harapkan kepada masyarakat ketika melihat Melati dengan status ODHA?  Sebagai Teman, apa harapan Anda terkait pandangan masyarakat kepada Melati?  Sebagai teman, apa harapan Anda terhadap sikap masyarakat kepada Melati?  Sejauh yang Anda tahu, apa harapan atau cita-cita mbak Melati untuk masa depannya?  Apakah mbak Melati sudah membangun sebuah hubungan relasi dekat dengan laki-laki?  Apakah calon ini satu lingkup di LSM ini atau diluar LSM ini?  Apakah calonnya seorang pendamping atau sama yaitu orang yang terinfeksi HIV?  Lalu..apakah mbak Melati sudah memberi tahu mengenai dirinya yang terinfeksi atau bagaimana?  Bagaimana respon calon mbak Melati tersebut ketika mengetahui mengenai mbak Melati?  Sebagai teman, apakah Anda menyetujui hubungan relasi mbak Melati dengan calonnya tersebut?  Sebagai teman, bagaimana penilaian Anda terhadap mbak Melati yang terinfeksi HIV?  Sejauh yang Anda ketahui, apakah pernah melihat mbak Melati didiskriminasi oleh orang lain?  Sejauh yang Anda tahu, dilihat dari segi religius, apa yang Anda ketahui tentang Melati?.  Sebagai teman, Apa yang Anda ketahui mengenai proyeksi (program/gambaran) Melati terkait masa depan dalam rencana membangun sebuah keluarga? 2. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan disini adalah pengamatan langsung karena pengamatan langsung juga dapat diandalkan sebagai tambahan hasil wawancara. Dengan adanya observasi ini, maka data-data yang diperoleh akan lebih lengkap dan lebih berbobot. Dalam setiap observasi, peneliti akan 35 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 menyiapkan catatan untuk mencatat setiap perilaku subyek serta proses kerja subjek sebagai sumber data. Catatan ini juga dapat digunakan peneliti untuk proses menjalankan teknik wawancara secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Tabel 2. Lembar Pengamatan (Terlampir) Pukul No. Hari / Tanggal (WIB) Kegiatan Hasil Pengamatan 1. 10 Mei 2015 10.00 Mengamati subjek saat bekerja di LSM Subjek sedang bekerja di LSM 11.00 Subjek bekerja dengan giat Subjek Tetap Bekerja PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 tanpa lelah dalam keadaan sakit, walau pucat subjek tetap kerja dengan baik 12.00 Subjek Makan siang dan meminu beberapa obat untuk menjaga kestabila CD4 atau kekebalan tubuh 13.00 Setelah makan siang, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI peneliti pamit, karena subjek 38 juga sedang akan melakukan rapat koordinasi pengurus LSM 2. 26 Mei 2015 09.00 Subjek berada di kost Subjek sedang masak untuk ibunya dan anaknya 10.30 Ibunya dari sudah menjemput subjek di sekolah pulang anak Subjek Menyiap kan peralatan untuk makan subjek dengan ibu dan anaknya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11.00 Subjek menonton tv dengan anaknya 39 Subjek menanya kan apa saja yang dipelajari anaknya disekoah tadi dengan penuh canda dan rasa sayang ibu kepada anaknya 12.30 Anak subjek meminta Dengan ditemani Senyuman tidur oleh subjek dan pelukan subjek menemani -nya 12.35 Peneliti pamit, karena PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI subjek dan 40 keluarga akan beristirahat E. Keabsahan Data Gronlund dan Linn (dalam Moleong, 2009) menyebutkan bahwa validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran dan evaluasi. Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurannya yaitu agar data yang diperoleh relevan atau sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut. Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa ada dua jenis triangulasi yaitu, triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Sementara, trianggulasi dengan sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Data diperoleh dari beberapa pihak yang terkait dengan subjek. Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton, dalam Moleong, 2009). Hal tersebut dapat diperoleh dengan cara:membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 serta membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang mempunyai hubungan berkaitan. Dalam penelitian ini, triangulasi sumber berupa wawancara dengan pihak terkait yang dilaksanakan di lembaga swadaya masyarakat. Informan adalah subjek, teman dekat subjek serta salah satu anggota keluarga dari subjek. Dengan begitu akan lebih terlihat mengenai konsep diri yang muncul dari ODHA. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara serta catatan dari pengamatan yang didapat melalui pengamatan secara langsung, sehingga dapat secara mudah untuk dipahami dan hasilnya dapat diperlihatkan kepada orang lain. Proses analisis data ini dimulai dari pembuatan verbatim melalui rekaman wawancara, reduksi data, coding, dan analisisnya. Verbatim adalah percakapan wawancara dengan cara menuliskan setiap kata per kata jawaban dan pertanyaan yang sudah diajukan kepada subjek. Sebelum menganalisis, peneliti melakukan proses reduksi data. Setelah melakukan reduksi data, peneliti akan menentukan coding untuk masing-masing aspek pada daftar pertanyaan berupa kode. Pengertian dan tujuan dari kode itu sendiri hanya diketahui oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti akanmembuat analisis berdasarkan data yang sudah ada, serta menyajikannya dalam bentuk teks deskriptif. Berikut ini merupakan prosedur kerja reduksi data dan coding dalam membantu analisis penelitian ini: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 1. Reduksi Data Dalam reduksi data peneliti mengidentifikasi adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian (Moleong, 2009). Setelah itu, peneliti mulai memilih hal-hal yang penting, merangkum data, serta mencari pola atau tema serta membuang data-data yang tidak digunakan. 2. Pengkodean atau Coding Pengkodean atau coding yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengkodean terbuka atau open coding (Strauss & Corbin, 2003). Pengkodean terbuka adalah bagian dari analisis terutama berkaitan dengan pemberian nama dan pengelompokan fenomena melalui pemeriksaan data yang teliti. Dalam penelitian ini hanya ada dua prosedur yang digunakan oleh peneliti yaitu: a. Pelabelan Fenomena Dalam pelabelan fenomena, peneliti memisah-misahkan antara amatan, kalimat, paragraf, serta memberi nama insiden, ide, atau peristiwaperistiwa dengan sesuatu yang mewakili fenomena. Kalau tidak, maka akan menemukan kesulitan dan sangat kebingungan karena akan terlalu banyak nama (Strauss & Corbin, 2003). Peneliti menggunakan kode yang sesuai dengan hasil lapangan baik wawancara maupun observasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 b. Variasi cara pengkodean terbuka Terdapat beberapa cara pendekatan terhadap proses pengkodean terbuka yaitu, analisis dengan pengkodean baris per baris, per kalimat atau paragraf, dan analisis dengan pengkodean yang menggunakan seluruh dokumen, pengamatan, atau wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis dengan pengkodean kalimat per kalimat atau paragraf. Peneliti juga menentukan gagasan utama yang ada dalam kalimat atau paragraf dari wawancara serta catatan lapangan dan memberikannya nama atau kode. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih rinci melalui pengkodean yang telah dibuat oleh peneliti (Strauss & Corbin, 2003). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini peneliti membahas mengenai pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian berupa analisis data berbagai sumber. Proses trianggulasi data berupa data dari satu respoden. Pada bab ini, peneliti juga mendiskripsikan validitas data penelitian. A. Deskripsi Data 1. Subjek Dibawah ini adalah diskripsi subjek dari hasil pendataan peneliti: Nama : Melati (nama samaran) TempatTanggal Lahir : Klaten, 7 Juni 1985 Asal Daerah : Klaten Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 29 tahun Agama : Islam Alamat : Klaten Anak Ke- : Ke-4 dari 4 bersaudara Pendidikan Terakhir : SMK Pekerjaan :Pendamping Panti Sosial dan Konselor sebaya di LSM Hobby : Melakukan pendamping sosial 44 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Motto Hidup 45 : Jangan Pantang Menyerah, berkaryalah terus Penampilan Fisik : Tinggi 170 cm, berat badan 50 kg, kulit sawo matang, rambut tebal lurus agak di cat rambut warna coklat semu, bibir agak tebal, mata agak sipit, wajah agak lonjong, alis tipis dan hidung agak pesek. Sumber Informasi : Subjek, Ibu Subjek, Teman Subjek 2. Latar Belakang Keluarga Melati lahir pada keluarga sederhana, Melati anak ke-4 dari 4 bersaudara. Ayah Melati bekerja sebagai petani dan memiliki ternak sapi, sementara Ibunya hanya di rumah saja. Melati menikah pada 24 Desember 2005. Latar belakang suami Melati dulu sempat menikah dengan istri pertamanya yang notabene adalah seorang wanita mantan Pekerja Seks Komersial (PSK). Akan tetapi istri pertamanya meninggal setelah tiga bulan pernikahan karena sakit. Pernikahan pertama suami Melati dikaruniai satu anak. Kehidupan pernikahan Melati dan suaminya awalnya cukup harmonis, dengan mengasuh dua orang anak. Ketika awal tahun 2012 Melati berinisiatif serta disarankan dari Lembaga Rifka Anisa untuk mengetes dirinya menggunakan VCT (Voluntary Counselling and Testing) artinya konseling dan tes sukarela, tes ini gunanya untuk mengetahui HIV. Berdasarkan hasil tes VCT, dokter dan konselor yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 telah ditunjuk oleh Lembaga Rifka Anisa menyatakan bahwa Melati positif terinfeksi HIV. Ketika Melati memberi tahu suami Melati terkait hal diatas seketika itu pula suami Melati mulai menuduh Melati berselingkuh, berhubungan badan dengan pria yang lain. Dengan tuduhan itu membuat Melati semakin hancur, selama ini Melati tetap pada jalur benar dan positif, serta hanya melakukan hubungan badan dengan suaminya tanpa pernah punya pikiran atau perilaku menyimpang dengan orang lain.Semenjak itu juga, Melati sering mendapat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dari suaminya, seperti: tamparan, tendangan dan sebagainya. Pada tahun 2014 terjadilah perceraian antara Melati dengan suaminya, karena sikap kasar yang membuat Melati tidak nyaman terhadap suaminya. Peneliti : “Bagaimana awal mula Anda mengetahui bahwa Anda terinfeksi HIV?” Melati : “Awalnya bulan Juni tahun 2012…ketika itu saya memang inisiatif sendiri, dari lembaga Rifka Anisa saya disarankan untuk test VCT terkait latar belakang suami.. yang dulu sempat menikahi seorang wanita bekas PSK namun tiga bulan setelah pernikahan wanita itu meninggal karena HIV tersebut.”(S/WF-1) 3. Perkembangan Jasmani dan Kesehatan Perkembangan jasmani dan kesehatan ODHA mengalami perubahan setelah orang itu dinyatakan terinfeksi HIV.Dari yang dulu fisik jasmani tidak mudah lelah, kini badan mulai ringkih serta berat badan mulai berkurang. Peneliti : “Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari segi bentuk tubuh (fisik) anda sebelum dan setelah terdekteksi HIV?” Melati : “Dulu tubuh saya ya cukup berisi mas…gak kaya sekarang yang turun berat badannya serta muncul ruam-ruam pada tubuh”(S/WF-7/PF) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Peneliti 47 : “Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan fisik tersebut?” Melati : “Yang pasti ketika badan saya mulai agak kurus serta munculruamruam pada tubuh, saya berusaha untuk tetap menjaga polamakan danobat-obatan supaya tidak gampang jatuh sakit karenaimun tubuh berkurang.”(S/WF-9) Sebelum subjek mengetahui terinfeksi HIV, subjek kurang begitu memperhatikan kesehatannya. Ketika subjek mengetahui kondisi kesehatannya mulai menurun karena terinfeksi HIV, subjek mulai memperhatikan kesehatannya. Menurut Sarafino (2006), sebagaian besar orang dengan HIV-AIDS yang mengalami lemahnya sistem kekebalan tubuh. Konsep diri juga terkait dengan fisik, psikologis, pengetahuan tentang diri sendiri, harapan terhadap diri sendiri dan evaluasi diri emosi (Hurlock, 1973: Coulhoun, 1990; Shavelson, 2008). Pada diri subjek terdapat penilaian tentang kondisi fisiknya. 4. Perkembangan Sosial Perkembangan Sosial dari ODHA sangat berubah ketika belum diketahui terinfeksi HIV dengan segala kegiatannya dan pertemanan sosialnya. Semenjak diketahui terinfeksi HIV, maka ODHA tersebut mulai perlahan-lahan untuk menarik diri ketika ODHA tidak merasakan kenyamanan diri dengan temantemannya. ODHA mendapatkan perlakuan secara beragam, dari keluarganya, saudaranya, lingkungan tetangganya, kelompok sebaya. Peneliti : “Bagaimana penilaian teman-teman Anda terhadap Anda setelah diketahui terinfeksi HIV” Melati : “Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah jalan atau kumpulkumpul..tapi semenjak temen temen saya sering menyindir..eh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 jangan deket..deket ntar kena HIV..sejak itu saya mulai menarik diri.”(M/WP-27) Perubahan cara berteman subjek mulai berubah setelah subjek diketahui terinfeksi HIV dan mulai dapat gunjingan atau sindiran dari teman-teman subjek yang dulu sering kumpul-kumpul bersama. Menurut Verderber (dalam Sobur, 2003) mengemukakan bahwa “semakin besar pengalaman positif yang diperoleh, maka semakin positif pula konsep diri seseorang”. “Begitu sebaliknya, semakin besar pengalaman negatif yang diperoleh, maka semakin negatif konsep diri orang tersebut”. Selain itu, Sobur (2003) juga mengemukakan bahwa pengaruh reaksi dan respon orang lain juga mempengaruhi munculnya konsep diri seseorang karena konsep diri tidak hanya berkembang melalui persepsi atau pandangan seseorang terhadap diri sendiri, namun juga berkembang dengan interaksi melalui masyarakat. 5. Ciri-ciri Kepribadian Menurut pengamatan peneliti, Melati merupakan orang yang ramah, ceria, serta terbuka dalam memberikan informasi ketika proses wawancara. Namun di sisi lain, dulu Melati orangnya pendiam dan menarik diri secara penuh ketika dirinya diberitahu terinfeksi HIV. Selain itu, kehadiran Melati sebagai ODHA terkadang menjadi pandangan negatif serta penilaian negatif dari masyarakat dengan wawasan yang kurang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 B. Pelaksanakan Wawancara dan Hasil Pelaksanaan wawancara ini dimulai pada tanggal 1 April 2015. Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mengantarkan surat penelitian ke sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPAI) Provinsi Yogyakarta. Selang beberapa hari tepatnya pada tanggal 7 Mei 2015 setelah pengantaran surat penelitian, lalu KPAI Provinsi Yogyakarta menyaran serta memberikan rekomendasi kepada peneliti untuk mendatangi LSM yang telah ditunjuk oleh KPAI tersebut. Setelah mengetahui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang akan digunakan peneliti untuk wawancara kepada responden, peneliti langsung bertemu pihak LSM terkait. Pada tanggal 11 Mei 2015 peneliti datang ke LSM yang telah ditunjuk, maksud kedatangan peneliti adalah untuk menjelaskan bahwa peneliti telah direkomendasi dari pihak Komisi Penanggulangan AIDS provinsi Yogyakarta untuk melakukan penelitian pada salah satu responden di LSM tersebut. Beberapa hari kemudian, pada tanggal 12 Mei 2015 LSM menghubungi peneliti untuk bertemu responden bernama Melati (nama samaran) terlebih dahulu. Pada saat itu pula peneliti bertemu dengan Melati, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitianserta surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian. Setelah diberi ijin oleh Melati, untuk mewawancarai dirinya dan teman serta salah seorang dari pihak keluarga, peneliti lalu menyiapkan pedoman wawancara, handphone untuk merekam proses wawancara dan surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian/informan serta buku kecil untuk mencatat hal-hal yang penting. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Pada tanggal 19 Mei 2015, peneliti datang ke LSM sesuai perjanjian dengan Melati untuk melakukan wawancara dengan Melati, teman Melati. Peneliti juga bertanya kepada Melati mengenai kesediaan salah satu pihak keluarga Melati untuk diwawancarai. Pada tanggal 25 Mei 2015, peneliti datang ke kost Melati untuk mewawancarai Ibu Melati. Setelah bertemu Melati, peneliti dikenalkan kepada Ibu Melati. Selang beberapa saat, proses wawancara dengan ibu Melati dimulai. Berikut agenda pertemuan dengan subjek, teman subjek, dan seorang dari pihak keluarga subjek. Tabel 3. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek dan informan NO TANGGAL KETERANGAN TEMPAT PERTEMUAN 1. 2. 3. 12 Mei 2015 Ik Bertemu pihak LSM dan subjek untuk pengamatan, LSM serta menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. 19 Mei 2015 Proses wawancara, perekamandan penggalian data LSM dengan subjek serta teman subjek. 25 Mei 2015 Proses wawancara, perekaman dan penggalian data KOST dengan salah satu pihak keluarga subjek yaitu ibu subjek. SUBYEK Berdasarkan dari hasil pengumpulan data, peneliti menganalisis data penelitian serta pembahasan sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. 51 Konsep Diri ODHA Sebelum dan Sesudah Terinfeksi HIV a. Aspek Fisik Aspek fisik merupakan aspek yang mempengaruhi konsep diri seseorang seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1990) di dalam konsep diri aspek fisik seseorang sangat mempengaruhi. Di dalam aspek fisik ini mendeskripsikan mengenai penampilannya, fungsi tubuh yang berhubungan dengan semua perilakunya serta pengaruh diri yang diberikan tubuhnya dimata orang lain yang melihatnya. Peneliti : Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari segi bentuk tubuh (fisik) anda setelah terdekteksi HIV? Melati : Dulu tubuh saya ya cukup berisi mas…gak kaya sekarang yang turun berat badannya dan muncul ruam-ruam pada tubuh serta ringkih (mudah sakit) kalo kecapekan yang tinggi.”(S/WF-7/PF) Peneliti : “Ketika anda merasakan perubahan pada fisik, apa yang Anda pikirkan dan rasakan pertama kali?” Melati : Pertamanya ya saya kurang bisa percaya diri dan belum bisa menerima tapi lama kelamaan saya coba menerimanya.(S/WF-8/PF) Peneliti Melati : “Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan fisik tersebut?” : “Yang pasti ketika mulai badan saya mulai agak kurus serta muncul ruam-ruam pada tubuh, saya berusaha untuk tetap menjaga pola makan dan obat-obatan supaya tidak gampang jatuh sakit karena imun tubuh berkurang.”(S/WF-9) Peneliti : “Bagaimanakah kesehatan fisik anda sebelum terdekteksi HIV?” Melati :“Kondisi sehat sehat aja, badan lumayan berisi, dan gak pernah merasa cepat lelah.”(S/WF-10) Peneliti : Bagaimana kesehatan fisik Anda setelah terdekteksi HIV? Melati : “Untuk beberapa waktu di awal saya terinfeksi saya mudah lelah…dan saat saya harus minum obat yang segede-gede kancing jas… efeknya pun buat saya sedikit fly..kalo buat tidur itu nyeyak…tapi kalo buat berdiri itu pusing.”(S/WF-13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Peneliti sekarang?” 52 : “Apakah Anda merasa puas dengan keadaan fisik anda Melati : “Ya puas gak puas mas…yang penting berusaha untuk tidak kekurangan gizi dan selalu taat minum obat.”(S/WF-14) Berdasarkan pernyataan Melati di atas, Melati menyatakan bahwa terjadi perubahan dari segi bentuk tubuh (fisik) setelah terdeteksi HIV seperti perubahan bentuk tubuh yang dulu berisi namun sekarang berat badan turun, lalu muncul ruam-ruam pada tubuh serta mudah ringkih atau mudah terserang sakit ketika kecapaian yang berlebihan. Hal yang pertama kali terlintas dari pikiran Melati menjadi kurang percaya diri terhadap perubahan pada fisiknya. Pernyataan Melati tersebut sama dengan salah satu pernyataan dari Ibu Melati. Salah satu pernyataan tersebut dapat dilihat dari kutipan wawancara dengan Ibu Melati dan teman Melati berikut: Peneliti : “Kalau dari segi fisik, apakah ada yang berubah Bu pada diri Melati? Ibu Melati : “Kalau fisik…ya gimana ya…mbak Melati mudah ringkih mas.” (IB/IFS-01) Peneliti : “Sejauh yang Anda tahu, apakah ada hal-hal yang berubah pada diri (fisik) Melati ketika telah terdekteksi HIV?” Teman Melati : “Kalo perubahan pada fisik gak ada yang terlalu signifikan sih …cuma kalo udah sangat-sangat kecapekan itu mbak Melati mulai muncul sakit..kayak pusing-pusingan..mudahmasuk angin..gitu mas..” (TS/PFO) Berdasarkan hasil penelitian, terjadi kesesuaian pernyataan antara Melati dan Ibunya serta teman Melati. Diketahui bahwa seseorang yang terkena HIV mulai berubah pada aspek fisiknya. Perubahan tersebut dikarenakan sistem kekebalan tubuh seseorang yang terinfeksi HIV menurun. Dari pernyataan Melati dan Ibunya di atas, terjadikesesuaian antara hasil pernyataan. Hal ini sesuai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 dengan aspek fisik terkait konsep diri yang dikemukakan oleh Hurlock (1990). Hurlock mengemukakan bahwa fungsi tubuhnya yang berhubungan dengan semua perilakunya, serta pengaruh gengsi yang diberikan oleh tubuhnya dimata orang lain yang melihatnya. Peneliti menyimpulkan bahwa ketika fungsi tubuh Melati berkurang, seperti mudah ringkih maka akan mempengaruhi perliaku beserta pikirannya. Dari keadaan ini muncullah rasa kurang percaya diri yang akan berdampak pada konsep diri yang akan muncul. Peneliti menyimpulkan bahwa konsep diri yang muncul dalam diri Melati adalah konsep diri negatif. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (1991) bahwa konsep diri negatif akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang puas dan kurang percaya diri. b. Aspek Psikologis Hurlock (1990) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri salah satu diantaranya adalah aspek psikologis. Aspek psikologis ini sangat penting bagi konsep diriterkait kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan juga hubungan dengan orang lain. Selain itu, dalam aspek psikologis ini juga terkait dengan beberapa hal, salah satunya pandangan yang diberikan orang lain terhadap diri individu. Peneliti : “Bagaiamana penilaian Anda terhadap diri Anda sebelum terdeteksi HIV?” Melati : “Ya, kalo dulu mungkin saya bisa bebas lepas tanpa obat aku ceria, supel mandiri, gampang bergaul dan tidak kepikiran mengenai kematian juga”(M/WP-28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 Peneliti : “Bagaimana penilaian Anda terhadap diri Anda setelah terinfeksi HIV?” Melati : “Berusaha hidup yang lebih baik,berusaha untuk tetap positif walaupun istilahnya tinggal tunggu antri pada kematian, serta supaya lebih berguna bagi keluarga,anak dan masyarakat supaya tidak menimbulkan pandangan negatif mengenai orang yang terkena HIV.”(M/WP-29) Peneliti : Apa yang Anda rasakan ketika mengetahui bahwa Anda telah diketahui terinfeksi HIV? Melati : “Saat saya selesai menyobek hasil test VCT itu, saya keluar tempat itu dalam keadaan marah, kesal, dan sangat sangat gak percaya karena saya bukan orang nakal dan gak pernah melakukan halhal menyimpang.”(S/WF-5) Berdasarkan hasil pernyataan di atas, Melati menyatakan bahwa terjadi perubahan psikologis sebelum dan sesudah diketahui terinfeksi HIV. Melati menyatakan dulu dirinya adalah wanita yang supel, mandiri gampang bergaul serta ceria, tidak tergantung obat-obatan untuk kekebalan tubuh dan bayangbayang kematian. Namun hal itu berubah ketika Melati diketahui terinfeksi HIV, mulai dari timbulnya rasa minder, rasa kesal karena status HIV, marah,serta masih tidak percaya terhadap hal tersebut, karena Melati tidak pernah melakukan hal hal yang menyimpang atau berbuat nakal,ketakutan akan kematian, serta berbuat lebih baik lagi. Melati juga menarik diri dari teman-teman pergaulan yang dulu.Dari hasil di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sejak Melati diketahui terinfeksi HIV maka Melati menjadi minder dan menarik diri dari teman teman masa lalunya karena takut atas pembicaraan teman-teman mengenai HIV. Pernyataan di atas sesuai dengan pernyatan dari Ibu Melati, dan teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 Peneliti : “Bagaiamana penilaian Ibu kepada Melati sebelum diketahui terinfeksi HIV?” Ibu Melati : “Dulu Melati orangnya ramah kalau diajak bicara orang...mudah bergaul dengan siapa aja.”(IBM/SM-02) Peneliti : “Bagaiamana penilaian Ibu kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi HIV dari segi pergaulan?” Ibu Melati : “Sekarang Melati orangnya minder,menutup diri.. hanya kepada teman-teman di LSM saja.. Melati mau terbuka…selebihnya Melati jarang gampang bergaul dengan teman-temannya yang dulu-dulu.” (IBM/PP-03) Peneliti : “Apakah ada perubahan dari segi pergaulan setelah mbak Melati diketahui terinfeksi HIV?” Teman Melati : “Dari segi pergaulan kalo dengan teman-teman di LSM gak ada perubahan tetap berteman baik..tapi setahu saya mbak Melati lebih menarik diri dari teman-teman di masa lalunya.”(TS/PPS) Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diketahui bahwa pernyataan yang diberikan Melati sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh Ibu Melati terkait perubahan yang terjadi ketika sebelum diketahui terinfeksi HIV serta setelah terinfeksi HIV. Hal ini sesuai dengan aspek psikologis terkait konsep diri yang dikemukakan oleh Hurlock (1990) bahwa “konsep diri individu berkaitan dengan kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan pandangan dari orang lain terhadap individu.”Dapat disimpulkan bahwa konsep diri yang muncul pada diri Melati terkait aspek psikologis adalah konsep diri negatif. Berdasarkan hasil penelitian mandiri yang dilakukan oleh Pusat Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014 juga menyimpulkan bahwa aspek psikososial ODHA baik secara fisik, psikologis sangat mempengaruhi kondisi fisik, seta konsep diri yang akan muncul, hal itu dapat dilihat melalui pengungkapan atau ekspresi perasaan ODHA. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 56 Harapan ODHA akan Perlakuan Masyarakat Terhadapnya a. Dari aspek Fisik Dilihat dari aspek fisik ODHA mempunyai harapan akan masyarakat terkait penilaian masyarakat kepada ODHA. Harapan adalah suatu keinginan atau cita-cita yang didamba-dambakan pada masa yang akan datang. Harapan sering pula disebut dengan teori ekspektasi atau expectancy theory of motivation. Teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom pada tahun 1964. Berikut kutipan pernyataan Melati terkait harapannya kepada masyarakat. Peneliti : “Perlakuan apa yang Anda harapkan dari Masyrakat?” Melati : “Perlakuan positif mas…bukan stigma negatif tentang ODHA..supaya ODHA tidak didiskriminasi dari masyarakat tetapi justru disayangi, diperhatikan.” (M/WFSTMS-30) Peneliti : “Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada perubahan perlakuan dari teman-teman pergaulan anda?” Melati : “Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah jalan atau kumpul-kumpul..tapi semenjak temen temen saya sering menyindir..eh jangan deket..deket ntar kena HIV..sejak itu saya mulai menarik diri.”( M/WFSTMS-31) Berdasarkan pernyataan di atas, Melati menyatakan bahwa dirinya mendapat perubahan perlakuan dari teman-temannya. Melati juga mempunyai harapan kepada masyarakat termasuk teman-temanya agar masyarakat tidak mempunyai stigma negatif kepada ODHA, supaya ODHA tidak merasa di diskriminasi oleh masyarakat tetapi justru lebih disayangi dan diperhatikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ibu dan Teman Melati. Berikut kutipan wawancara Ibu dan teman Melati. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 Peneliti : “Perlakuan apa yang Ibu harapkan ketika masyarakat melihat Melati dengan status ODHA?” Ibu Melati : “Perlakuan yang ibu harapkan kepada masyarakat itu agar masyarakat lebih membuka wawasan mengenai HIV-AIDS lagi serta mau menerima keadaan Melati…apapun dan bagaimanapun keadaannya sebagai ODHA mas.”(IBM/PM-05) : “Sebagai teman Melati, perlakuan apa yang Anda harapkan kepada masyarakat ketika melihat Melati dengan status ODHA?” Teman Melati : “Sebagai teman, perlakuan saya yang saya harapkanmasyarakat lebih terbuka dan menambah pengetahuan diri mereka tentang HIV-AIDS supaya bisa menerima dengan baik sperti Melati dan ODHA lainnya disekitar mereka, tanpa ada lagi stigma negatif kepada para ODHA.”(TS/HPM-01) Peneliti Berdasarkan hasil pernyataan di atas, terjadi kesesuiaan antara pernyataan Melati, Ibunya dan Temannya terkait akan harapan kepada masyarakat agar mau menerima keadaan dan status ODHA yang disandang Melati. Peneliti menyimpulkan bahwa Melati mempunyai harapan penilaian positif terhadap masyarakat. b. Dari aspek Psikologis Menurut Hurlock (1990) aspek psikologis terdiri dari konsep individu yang berkaitan dengan kemampuan dan ketidakmampuannya, harga diri dan juga hubungannya dengan orang lain. Berikut kutipan wawancara dengan Melati. Peneliti : “Bagaimana harapan Anda terhadap pandangan masyarakat terkait diri Anda?” Melati : “Harapannya supaya ke depan masyarakat tidak memandang bahwa ODHA itu harus dijauhi, ODHA itu identik dengan hal-hal negatif dan supaya pandangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Peneliti Melati 58 mereka juga lebih terbuka akan wawasan tentang HIVAIDS.”(M/WPSISTMS-32) : “Bagaimana harapan Anda terkait sikap masyarakat kepada Anda?” : “Harapan saya agar masyarakat jauh bisa bersikap baik, tidak mendiskriminasi saya dan ODHA lainnya.( M/WPSISTMS-33) Berdasarkan hasil pernyataan di atas, Melati menyatakan bahwa harapannya terkait pandangan masyarakat kepada dirinya supaya masyarakat tidak memandang negatif ODHA lagi serta supaya masyarakat agar lebih menambah pengetahuan tentang HIV AIDS. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh Ibu dan Teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya. Peneliti Ibu Melati Peneliti Ibu Melati : “Sebagai Ibu, apa harapan Ibu terkait pandangan masyarakat kepada Melati?” : “Harapan saya agar masyarakat itu lebih membuka diri dengan pengetahuan yang baru tentang HIV AIDS mas…agar pandangan negatif tentang HIV itu dapat dihilangkan.”(IBM/HPM-06) : “Sebagai dari pihak keluarga, apa harapan Ibu terhadap sikap masyarakat kepada Melati?” : “Saya berharap agar masyarakat tidak bersikapnegatif kepada Melati.”(IBM/SM-07) : “Sebagai Teman, apa harapan Anda terkait pandangan masyarakat kepada Melati? Teman Melati : “Harapannya ya supaya pandangan-pandangan negatif tentang Melati dan statusnya dihilangkan..udah gak jaman ngejudge ODHA.”(TS/HPAM-02) Peneliti : “Sebagai teman, apa harapan Anda terhadap sikap masyarakat kepada Melati?” Teman Melati : “Harapan saya adalah supaya masyarakat bersikap baik kepada Melati…..bukan dengan mendiskriminasi maupun memberi stigma negatif.”(TS/HSM-03) Peneliti PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 Berdasarkan hasil pernyataan di atas, terjadi kesesuaian antara pernyataan dari Melati, Ibunya dan temannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Sidney Cob, 1976 (dalam E.P Sarafino, 1990) bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial percaya bahwa mereka merasa dicintai dan diperhatikan, merasa dihargai dan bernilai dan merasa menjadikan bagian dari jaringan sosial, seperti masyarakat dan keluarga. . Berdasarkan hasil penelitian mandiri yang dilakukan oleh Pusat Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014 juga menyimpulkan Orang Dengan HIVAIDS (ODHA) senantiasa mengalami perlakuan stigma dan diskriminasi tetangga sekitar rumahnya. Kondisi ini akan berkaitan pada harapan ODHA terkait perlakuan masyarkat kepada ODHA yaitu harapan agar tidak mengalami diskriminasi dari lingkungan sosial di masyarakat tersebut. 3. Harapan ODHA akan Perlakuan Keluarga Terhadapnya a. Aspek Fisik Aspek fisik sangat mempengaruhi orang dalam menghasilkan suatu nilai harapan. Di dalam hal ini, harapan subjek yang terpenting adalah harapan terhadap keluarganya, dari sikap kepada subjek maupun penilaian keluarga terhadap subjek.Victor Vroom (1990) mendasarkan teori harapannya pada nilai (valance) nilai adalah akibat dari perilaku tertentu yang menghasilkan suatu nilai atau maratabat tertentu bagi setiap individu tertentu. Berikut kutipan wawancaranya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 Peneliti : Bagaimana perlakuan keluarga terhadap Anda setelah diketahui terinfeksi HIV? Melati : “Dulu waktu awal-awal ibu saya berubah drastis..karena hanya ibu yang saya kasih tahu, maka penilaian ibu sempat mendiskriminasi saya mulai dari memisahkan makanan saya, pakaian-pakaian saya dengan pakaian ibu saya dan anak saya.”(M/WP-26) Peneliti Anda?” : “Apa yang Anda harapkan dari keluarga ketika melihat Melati : “Dari keluarga, saya berharap tidak terlalu mencemaskan dan memperlakukan saya secara istimewa karna terkait dengan ODHA..supaya bersikap wajar seperti kebanyakan orang tua dengan anaknya.”(M/Harke/-34) Peneliti Melati : “Perlakuan apa yang Anda harapkan dari keluarga?” : “Saya mengharapkan keluarga memperlakukan saya secara positif..dimana saya tidak perlu diistimewakan serta dikasihani..karena dengan sikap seperti itu…seakan membuat saya menjadi orang yang paling menderita dan perlu dikasihani.”(M/Harke/-35) Berdasarkan hasil pernyataan di atas Melati berharap agar keluarganya tidak mencemaskan dan memperlakukan istimewa kepada dirinya terkait dengan status ODHA. Melati mengharapkan agar keluarga bersikap wajar-wajar saja seperti normalnya antara keluarga dan anak. Peneliti menyimpulkan bahwa harapan Melati dalam hal ini adalah harapan positif, namun hal ini berbeda dengan pernyataan Ibunya. Tetapi pernyataan Melati sesuai dengan teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya. Peneliti Ibu Melati : “Sebagai keluarga, apa harapan Ibu ketika melihat Melati?” : “saya sebagai ibu Melati harapannya..ya Melati lebih jaga kondisi…gak usah capek-capek..banyak-banyak istirahat wae…ojo ngoyo..ndak pingsan..biar Ibu yang ngurus kost”(IBM/HM-08) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Peneliti Ibu Melati 61 : “Perlakuan apa yang Ibu harapkan dari keluarga kepada Melati?” : “Ibu mengharapkan agar keluarga memberi perlakuan kepada Melati dengan sangat baik karena Melati harus dijaga kondisi kesehatannya dengan hatihati…supaya tidak pingsan.”(IBM/HK-09) Hasil pernyataan di atas menyimpulkan bahwa ibu Melati agak lebih mengistimewakan anaknya, terlihat dari cara Ibu mengingatkan Melati agar tidak capek-capek dalam beraktivitas. Namun, hasil pernyatan ini berbeda dengan hasil pernyataan Melati dan Teman Melati. Hasil pernyatan Melati lebih sesuai dengan hasil pernyataan Teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya. : “Sebagai teman, apa harapan Anda ketika keluarga melihat Melati?” Teman Melati : “harapannya ya…dulu Melati pernah cerita terkadang keluarga mengistimewakan Melati dalam segala hal…harapannya supaya ke depan keluarga dari Melati lebih mewajarkan sikapnya…ya yang normalnormal aja seperti keluarga dan anak yang kebanyakan.”(TS/HSK) Peneliti : “Sebagai teman, apa yang Anda harapkan dari perlakuan keluarga terhadap Melati?” Teman melati : “Saya sebagai teman berharap agar keluarga memberikan perlakuan positif terhadap Melati…bukan berarti Melati menjadi diistimewakan… namun bersikaplah seperti normalnya saja.”(TS/HPK) Peneliti Berdasarkan hasil pernyataan di atas terjadi kesesuaian antara pernyataan Melati dengan pernyataan Teman Melati namun berbeda dengan pernyataan Ibunya. Peneliti menyimpulkan bahwa harapan Melati kepada keluarga ialah harapan positif. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 b. Aspek Psikologis Harapan dapat mempengaruhi aspek psikologis seseorang.Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Hurlock (1990) bahwa semua persepsi individu yang berkaitan dengan perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan, dan keinginan. Berikut kutipan wawancaranya. Peneliti Melati Peneliti Melati : “Apa harapan Anda terkait pemikiran keluarga terhadap Anda?” : “Harapannya supaya keluarga jangan terlalu memikirkan hal yang cemas-cemas terhadap diriku..seperti soal kecapekan dan sebagainya.”(M/Harkeps/-36) : “Apa harapan Anda terkait sikap keluarga kepada Anda?” : “Harapan saya supaya keluarga bersikap normal kepada saya dan mendukung dengan apa yang saya putuskan untuk masa depan saya nantinya”(M/Harkeps/-37) Berdasarkan hasil pernyataan di atas Melati menyatakan bahwa pihak keluarga janganlah terlalu memikirkan hal-hal yang cemas terhadap diri Melati. Hal ini tidak sesuai dengan Ibunya. Berikut kutipan wawancaranya. Peneliti Ibu Melati Peneliti Ibu Melati : “Sebagai keluarga, apa harapan Ibu terkait pemikiran terhadap Melati?” : “Sebagai Ibu dan keluarga…yang saya harapkan agar Melati tidak terforsir tenaganya mas..supaya tidak gampang capek nantinya.”(IBM/PeM-10) : “Sebagai Ibu, apa harapan Ibu kepada keluarga terkait sikap kepada Melati?” : Saya berharap agar keluarga lebih bersikap menjaga menjaga Melati dari rasa capek dan hal-hal yang lain..yang sekiranya dapat mengganggu kesehatan Melati.”(IBM/SK-11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 Berdasarkan hasil pernyataan di atas, Ibu Melati berpikiran bahwa Melati dilarang terlalu terforsir untuk tenaganya. Dalam pernyataan ini terjadi ketidaksesuaian antara pernyataan Ibu Melati dengan Melati. Namun, pernyataan Melati terjadi kesesuaian terhadap pernyataan teman Melati. Berikut kutipan wawancaranya. : “Sebagai teman, apa harapan Anda terkait pemikiran keluarga terhadap Melati?” Teman Melati : “Supaya keluarga Melati tidak terlalu mencemaskan dalam pikiran mereka tentang kondisi Melati saat ini mas.”(TM/WP-17) Peneliti : “Sebagai teman, apa harapan Anda terkait sikap keluarga kepada Melati?” Teman Melati : “Saya berharap agar keluarga lebih bersikap normal…jangan terlalu mengistimewakan Melati..nanti melati malah merasa menjadi orang yang tidak bisa apa-apa.” (TM/WP-18) Peneliti Berdasarkan dari ketiga hasil pernyataan terjadi kesesuaian antara pernyataan Melati dengan teman Melati, namun terjadi ketidaksesuaian pernyataan antara Melati dengan Ibunya. Peneliti menyimpulkan bahwa Melati mempunyai harapan positif yaitu Melati mengharapkan agar keluarga terutama ibunya tidak terlalu mencemaskan diri Melati serta mendukung apa yang Melati putuskan untuk masa depan Melati. Berdasarkan hasil penelitian mandiri yang dilakukan oleh Pusat Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014 menemukan bahwa ODHA mengalami perlakuan stigma dan diskriminasi dari Ibu kandungnya, Ibu menegur subjek ODHA ketika mencoba minum dari gelas yang sebelumnya telah diminum anggota keluarga lainnya. ODHA pun merasa tersinggung dan sempat mengungkapkan kemarahannya secara langsung kepada ibunya, setelah mengungkapkan sedikit kemarahannya ODHA tersebut langsung pergi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 4. Proyeksi Hidup Berkeluarga Setiap individu ODHA mempunyai harapan untuk menikah dan berkeluarga serta memiliki anak dengan pasangannya yang tidak terinfeksi HIV AIDS. Namun dalam hal ini berbeda dengan program Melati. Berikut kutipan wawancaranya. Peneliti Melati : Bagaimana proyeksi (program/gambaran) Anda terkait masa depan dalam rencana membangun sebuah keluarga? : Sampai saat ini…setelah saya bercerai dari suami saya..saya masih takut untuk membuka hati buat laki-laki terkait status saya sebagai ODHA. Karna tidak semua orang mau paham dan mengerti..namun saya punya gambaran untuk masa depan dalam membangun keluarga mungkin saya akan lebih nyaman dengan orang yang statusnya sama kayak saya.(M/PRHK/-38) Berdasarkan hasil pernyataan di atas Melati meyatakan bahwa dirinya masih takut untuk membuka hati kepada laki-laki terkait statusnya sebagai ODHA. Melati beranggapan bahwa tidak semua orang mampu menerima dan mau mengerti serta paham mengenai ODHA. Namun Melati mempunyai gambaran jika kelak akan berkeluarga, ingin mencari laki-laki yang berstatus sama seperti dirinya. Peneliti menyimpulkan bahwa pemikiran Melati tentang orang-orang di sekitarnya masih sedikit negatif hal ini terkait adanya pemikiran Melati yang masih takut untuk membuka diri. Pernyataan Melati sesuai dengan pernyatan dari Ibunya dan temannya. Berikut kutipan pernyataannya. Peneliti Ibu Melati : “Sebagai Ibu,apa yang Ibu ketahui mengenaiproyeksi (program/gambaran) terkait masa depan Melati dalam rencana membangun sebuah keluarga?” : “Sejauh yang Ibu ketahui, Melati belum ada niatan untuk membangun sebuah keluarga lagi mas… setelah bercerai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 dari suaminya..Melati masih ingin menata diri dan merawat anaknya.”(IBM/PHK-04) : “Sebagai teman, Apa yang Anda ketahui mengenai proyeksi (program/gambaran) Melati terkait masa depandalam rencana membangun sebuah keluarga?” Teman Melati : “Yang saya tahu mas…sejauh ini Melati masih ingin mengurusi anaknya…nampaknya juga belum ada rencana untuk membangun sebuah keluarga lagi, setelah perceraiannya yang lalu.(TS/PHK-04) Peneliti Berdasarkan dari ketiga hasil pernyataan terjadi kesesuaian antara pernyataan Melati, Ibu Melati serta teman Melati, yaitu Melati belum ada program untuk membangun keluarga lagi, namun Melati mempunyai gambaran mengenai keluarga, jika kelak nanti Melati memutuskan untuk membangun keluarga lagi maka Melati akan memilih pasangan dengan status yang sama dengan Melati. Peneliti menyimpulkan bahwa Melati untuk saaat ini belum berkeingan untuk membangun keluarga lagi, namun Melati mempunyai gambaran keluarga jika kelak Melati memutuskan untuk berkeluarga lagi, maka Melati memlih dengan pasangan yang sama-sama terinfeksi HIV. Berdasarkan hasil penelitian mandiri yang dilakukan oleh Pusat Kajian HIV AIDS di Bandung pada tahun 2014 menemukan bahwa ODHA mengalami rasa ragu dan takut ketika ingin kembali membina rumah tangga dikarenakan status ODHA dan takut ketika pasangan meminta keturunan dan keturunan yang akan dilahirkan nanti juga terinfeksi HIV. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 C. Pembahasan 1. Konsep Diri ODHA Sebelum dan Sesudah Terinfeksi HIV a. Aspek Fisik Perubahan fisik pada Melati seperti menurunnya berat badan, munculnya ruam-ruam serta mudah ringkih (mudah sakit) mengakibatkan munculnya rasa kurang percaya diri terhadap perubahan fisiknya. Hal ini akan mempengaruhi perilaku dan pikirannya. Dari rasa kurang percaya diri ini maka akan berdampak pada munculnya konsep diri negatif. Peneliti menyimpulkan bahwa konsep diri yang muncul dalam diri Melati adalah konsep diri negatif. b. Aspek Psikologis Aspek Psikologis adalah salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri. Aspek psikologis sangat penting bagi konsep diri karena mempunyai keterkaitan dengan harga diri serta hubungan dengan orang lain. Di dalam aspek psikologis Melati menyatakan ada perubahan penilaian diri. Ketika sebelum terinfeksi HIV, Melati adalah orang yang supel, ramah, gampang bergaul serta ceria. Setelah Melati diketahui terinfeksi HIV, Melati menjadi pribadi yang minder, dan mulai menarik diri dari teman-teman masa lalunya. Peneliti menyimpulkan bahwa rasa minder dan mulai menarik diri dari hubungan sosial berdampak pada munculnya konsep diri negatif. Jadi, keseluruhan hasil konsep diri ODHA dari aspek fisik dan aspek psikologis yang muncul adalah konsep diri negatif. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 2. Harapan ODHA akan Perlakuan Masyarakat Terhadapnya a. Aspek Fisik Berdasarkan hasil penelitian oleh peneliti diatas, Melati mengharapkan agar masyarakat tidak memberikan stigma negatif kepada ODHA, serta agar ODHA tidak didiskriminasi oleh masyarakat tetapi justru lebih memberikan perlakuan positif, seperti: diperhatikan dan disayangi. Peneliti menyimpulkan bahwa Melati mempunyai harapan yang positif terhadap masyarakat. b. Aspek Psikologis Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Harapan Melati terkait masyarakat agar masyarakat tidak memandang negatif ODHA dan supaya masyarakat lebih menambah wawasan terntang HIV AIDS. Peneliti menyimpulkan bahwa harapan Melati positif. Jadi, harapan ODHA kepada masyarakat dari aspek fisik dan psikologis yang muncul adalah harapan yang positif. 3. Harapan ODHA akan Perlakuan Keluarga Terhadapnya a. Aspek Fisik Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Diketahui bahwa harapan Melati terkait perlakuan keluarga terhadap Melati supaya keluarga tidak terlalu mencemaskan dan tidak mengistimewakan Melati sebagai anak. Melati berharap agar keluarga PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 bersikap normal sewajarnya. Peneliti menyimpulkan bahwa harapan Melati adalah harapan yang positif. b. Aspek Psikologis Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Diketahui bahwa Melati berharap supaya keluarga tidak terlalu cermas memikirkan tentang diri Melati. Peneliti menyimpulkan bahwa harapan Melati adalah harapan yang positif. Jadi harapan ODHA terhadap penilaian keluarga adalah harapan yang positif. 4. Proyeksi Hidup Berkeluarga ODHA Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti menyatakan bahwa Melati mempunyai gambaran mengenai masa depan dalam membangun keluarga dengan orang yang berstatus sama. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan dan saran, dibagian kesimpulan ini akan memuat tentang kesimpulan dari hasil penelitian. Kesimpulan tersebut mencakup garis besar penelitian yang di dapat oleh peneliti. Sementara pada bagian saran akan mencakup mengenai saran bagi penelitian selanjutnya, supaya tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam penelitian selanjutnya. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya lebih baik lagi. A. KESIMPULAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perubahan konsep diri pada ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS). Perubahan itu terjadi ketika seseorang telah diketahui terinfeksi virus HIV dengan menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang melalui sebuah penyakit yang dinamakan AIDS. Dengan diketahuinya seseorang terinfeksi HIV-AIDS, secara langsung akan mengubah mengenai jalan pikiran, pandangan serta harapan terkait kehidupannya setelah terinfeksi HIV. Selain itu, pandangan negatif serta perlakuan negatif masyarakat terhadap kehadiran ODHA ini juga menjadi salah satu penyebab konsep diri yang muncul dari ODHA menjadi negatif. ODHA seakan-akan adalah seseorang yang harus dijauhi, diasingkan serta didiskriminasi dari masyarakat terkait penyakit yang di deritanya. Hal ini kadang menjadi lebih parah ketika wawasan yang kurang dari pihak keluarga ODHA memberikan pandangan- 69 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 negatif terhadap salah satu keluarga yang terinfeksi HIV. Keluarga terkadang memberikan perlakuan khusus terhadap salah satu keluarganya yang terinfeksi HIV. Penelitian ini juga berkesimpulan mengenai harapan ODHA kepada masyarakat dan keluarga. ODHA berharap agar wawasan masyarakat dan keluarga tentang HIV AIDS ditambah lagi, ODHA juga berharap agar perlakuan serta pandangan masyarakat dan keluarga yang negatif terhadap ODHA dihilangkan. Selain itu, harapan ODHA adalah dapat berinteksi dengan baik dan tidak merasakan di diskriminasi oleh masyarakat dan keluarga. Penelitian ini juga berkesimpulan mengenai harapan lain dari ODHA selain terhadap masyarakat dan keluarga terkait kehadirannya. Harapan tersebut yaitu mengenai masa depan ODHA, tentang proyeksi berkeluarga lagi atau lebih memfokuskan pada kehidupan diri sendiri dan anaknya. Harapan ODHA pada penelitian ini adalah memfokuskan pada anak serta untuk menata diri lebih baik lagi dalam menjalani hidup. Sementara untuk proyeksi membangun keluarga lagi adalah ODHA menggambarkan mungkin akan lebih nyaman dengan sesama ODHA. B. SARAN Saran yang diberikan peneliti ditujukan untuk penelitian selanjutnya agar memperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Saran yang diberikan antara lain : 1. Peneliti harus membuat daftar pedoman pertanyaan terlebih dahulu serta membuat jadwal pertemuan yang telah disetujui antara peneliti dengan subjek. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Peneliti harus bisa lebih banyak mencurahkan waktu,tenaga, pikiran untuk penelitian yang akan dilakukan. 3. Lebih terbuka akan semua informasi yang masuk. 4. Membangun sikap serta komunikasi yang baik dengan subjek agar subjek merasa nyaman terhadap peneliti. 71 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 DAFTAR PUSTAKA Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1990).Psychology Of Adjustment and Human Relationships. New York: Random House. Calhoun, J & Acocella, J. (1995). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan (Edisi ketiga). Semarang: PT IKIP Semarang Press. Corvone, Daniel.,& Lawrence, A.Pervin (2012). Personality:Theory and Research:Teori dan Penelitian.Salemba Humanika. Furchan, A.1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Hidayat, Rahmat Dede. 2011. Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia Hurlock, Elisabeth. 1973. Personality Development.USA: Mc Graw-Hill Inc Hurlock, Elisabeth. 1990. Psikologi Perkembangan.Jakarta:Erlangga. Hurlock, Elisabeth. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Irwanto. 2002. Psikologi Umum.Jakarta:PT.Prehalindo. King, Laura. 2010. Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Murni, S, dkk. 2007. Pasien berdaya. Jakarta: Spiritia. Moloeng, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatitf. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Penerbit CV Pustaka Setia Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Strauss, A., & Corbin, J. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yoyakarta: Pustaka Pelajar. http://puslit.kemsos.go.id/upload/post/files.pdf http://www.annehira.com/konsep-diri.html http://www.kemsos.go.id/harapan-odha-di-masa-depannya.html PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 73 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yoyakarta yang bernama, Bonaventura Edho Widiaji dengan Judul “Konsep Diri, Harapan, dan Proyeksi Hidup Berkeluarga Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) (STUDI KASUS)” Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Yogyakarta, 2 Mei 2015 .......................................... (Tanda tangan informan) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yoyakarta yang bernama, Bonaventura Edho Widiaji dengan Judul “Konsep Diri, Harapan, dan Proyeksi Hidup Berkeluarga Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) (STUDI KASUS)” Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Yogyakarta, 25 Mei 2015 .......................................... (Tanda tangan informan) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yoyakarta yang bernama, Bonaventura Edho Widiaji dengan Judul “Konsep Diri, Harapan, dan Proyeksi Hidup Berkeluarga Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) (STUDI KASUS)” Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data peneliti. Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Yogyakarta, 9 Mei 2015 .......................................... (Tanda tangan informan) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 Verbatim wawancara Wawancara terstruktur dengan Subjek SUBYEK DATA TEKS CODING Bo Bagaimana awal mula Anda mengetahui bahwa Anda terinfeksi HIV? mel Awalnya bulan Juni tahun 2012…ketika itu saya memang inisiatif sendiri, dari lembaga Rifka Anisa saya disarankan S/WF-1 untuk test VCT terkait latar belakang suami.. yang dulu sempat menikahi seorang wanita bekas PSK namun tiga bulan setelah pernikahan wanita itu meninggal karena HIV tersebut. Bo Apa itu VCT? mel Iya VCT…VCT itu untuk mengetahui status HIV di dalam tubuh seseorang antara positif atau negatif, cuman S/WF-2 waktu pada awal datang pertama ke layanan itu, saya seperti gak percaya, dan saya gak percayanya gini saya ibu rumah tangga, saya datang ke layanan seperti itu apakah pantas! Karena waktu itu yang datang ke layanan ini adalah mereka yang kena HIV, dan itu tanda..tanda tanya besar.. seperti orang dalam yang nakal..pokoknya identik dengan hal-hal yang nakal gitu mas. Bo Berapa kali Anda datang ke layanan tersebut? ASPEK FISIK PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Mel Ketika saya datang pertamakali layanan saya gak jadi..untuk yang kedua pun saya gak jadi lagi karena masih / S/WF-3 ada rasa gak percaya ..ketika untuk yang ketiga kali dalam keadaan sepi…saya ketemu konselor…konselor bertanya mbak Melati mau apa? Saya mau VCT..kalo VCT..apa mbak Melati merasa beresiko untuk hal ini? Kalo saya pribadi..saya merasa saya tidak pernah melakukan hal-hal yang menyimpang cuman saya disarankan dari lembaga perempuan untuk melakukan untuk layanan VCT ini..dari lembaga Rifka Anisa itu saya disaran untuk VCT..akhirnya saya dirujuk utnuk layanan VCT ini. Bo Apa yang Anda rasakan ketika Anda melakukan layanan VCT itu? Mel Rasanya masih gak percaya….saat untuk pengambilan darah, itu melalui konseling terlebih dahulu..saat selesai pengambilan darah…semalaman saya gak tidur..besoknya jam 10 saat penyerahan hasil layanan..saat itu saya datang jam 7 pagi…dan saat itu pula kantor layanan itu belum buka,dari jam ke jam saya menunggu dengan rasa waswas..bimbang..cemas..dan sampai pada akhirnya..konselor memanggil saya dan mengajak ke ruangan..lalu saya pun dengan rasa was-was dan bimbang saya tanya..gimana bund hasilnya? Tangan konselor pun lebih dingin daripada S/WF-4 78 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI saya mungkin karena bingung dalam penyampaian..lalu..Mbak melati sabar…kita buka barengbareng hasilnya… hasilnya pun dibuka dan saya masih bingung dengan yang tertera di surat itu..saya pun tanya apa bund hasilnya? Dari wajah konselor pun bingung, saya melihat ada hal yang gak mengenaknya…seketika itu pula saya pingsan…saat saya terbangun dari pingsan disitu saya hanya ditemani oleh konselor dan satu petugas dari layanan itu..dan saya pun langsung mencari hasil test tersebut dan menyobeknya. Apa yang Anda rasakan ketika mengetahui bahwa Bo Anda telah diketahui terinfeksi HIV? Saat saya selesai menyobek test itu, saya keluar tempat itu Mel dalam keadaan marah, kesal, dan sangat sangat gak percaya karena saya bukan orang nakal dan gak pernah S/WF-5 melakukan hal-hal menyimpang. Apa yang Anda lakukan setelah Anda diketahui Bo terinfeksi HIV? Dalam keadaan yang gak percaya, marah, dan kesal saya Mel memutuskan pulang dan saat saya mengendarai motor. Pikiran saya masih gak percaya sama tatapan saya kosong..tempat yang pertama saya tuju itu bukan rumah tapi kuburan, tepatnya di daerah kotagede..setelah S/WF-6 79 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI beberapa menit disana. Saya menagis disana. Ketika pulang saya pergi ke tempat suami dengan tujuan ingin memberi tahu suami bahwa saya habis VCT..saat itu kami memang udah pisah rumah tapi belum cerai..kami pisah karena kadang suami saya melakukan KDRT seperti menjambak..menampar..seketika itu pula setelah saya memberi tahu bahwa saya habis VCT. Saya langsung dijambak..dituduh saya selingkuh dengan siapa..berhubungan seks dengan siapa saja...saya pun kaget…dan saya mengatakan bahwa saya selama ini hanya berhubungan dengan kamu suami aku. Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari Bo segi bentuk tubuh (fisik) anda setelah terdekteksi HIV? Dulu tubuh saya ya cukup berisi mas…gak kaya sekarang Mel yang turun berat badannya dan muncul ruam-ruam pada tubuh serta ringkih (mudah sakit) kalo kecapekan yang S/WF-7/PF tinggi. Ketika anda merasakan perubahan pada fisik, apa Bo yang Anda rasakan dan pikiran pertama kali? Pertamanya ya saya kurang bisa percaya diri dan belum Mel bisa menerima menerimanya. tapi lama kelamaan saya coba S/WF-8 80 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Apa yang Anda lakukan ketika terjadi perubahan Bo fisik tersebut? Yang pasti ketika badan saya mulai agak kurus serta Mel S/WF-9 muncul ruam-ruam pada tubuh, saya berusaha untuk tetap menjaga pola makan dan obat-obatan supaya tidak gampang jatuh sakit karena imun tubuh berkurang. Bo Bagaimanakah kesehatan fisik anda sebelum terdekteksi HIV? Mel Kondisi sehat sehat aja, badan lumayan berisi, dan gak S/WF-10 pernah merasa cepat lelah. Bo Perubahan atau hal-hal apa saja yang berubah dari dalam diri (psikis) anda setelah terdekteksi HIV? Mel Yang berubah pada saat 3 bulan pertama itu saya hanya di S/WF-11 dalam kamar saat itu perasaan sedih, perasaan masih belum percaya akan hal ini serta pemikiran mengenai berarti umur saya tinggal beberapa lama lagi..saat itu saya langsung nangis. Bo Setelah melakukan VCT, layanan atau test apa lagi yang Anda lakukan? Mel Saat itu konselor menyuruh saya untuk CD4…seketika itu pula saya kembali tersentak..apalagi CD4 ?...jangan buat hidup saya tambah gak karuan…saat itu pula konselor memberikan pengertian dan peneguhan bahwa CD4 itu S/WF-12 81 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 gunanya untuk mengetahui kekebalan tubuh..setelah saat CD4 hasil kekebalan tubuh saya masih normal…selalu sms tanya mbak melati gimana kabarnya..sedang apa…dan aku cuekin sms terbut tapi lama kelamaan saya pun sadar.. Bo KDPsikolo -gis Bagaimana kesehatan fisik Anda setelah terdekteksi HIV? Mel Untuk beberapa waktu di awal saya terinfeksi saya mudah lelah…dan saat saya harus minum obat yang segede-gede S/WF-13 kancing jas… efeknya pun buat saya sedikit fly..kalo buat tidur itu nyeyak…tapi kalo buat berdiri itu pusing. Bo Apakah Anda merasa puas dengan keadaan fisik anda sekarang? Mel Ya puas gak puas mas…yang penting berusaha untuk S/WF-14 tidak kekurangan gizi dan selalu taat minum obat. Bo Siapakah orang pertama kali yang Anda beri tahu mengenai hal yang terjadi pada Anda? Mel Orang yang saya kasih tahu pertama kali itu mbak Ovin…yaitu petugas dari lembaga Rifka Anisa…dari mbak Ovin tersebut saya banyak mendapat banyak informasi mengenai HIV. M/WP-15 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bo Dalam kondisi mbak saat itu, siapa orang yang selalu memberi mbak Melati kekuatan serta yang dekat dengan mbak? Mel Saat itu dan sampai sekarang orang yang selalu M/WP-16 memberikan kekuatan dan dekat ya mbak Ovin dan mb Ovin pula yang membuat saya berani untuk memberi tahu keluarga. Bo Siapa keluarga yang anda beri tahu? Mel Ibu saya tapi ketika itu saya bingung bagaimana caranya M/WP-17 saya akan memberi tahu ibu saya…lalu saya bilang bu…saya sakit…sakit apa?..pokoknya sakit….sakit kanker?atau sakit apa?..saya pun bilang kepada Ibu saya bahwa saya kena HIV… Bo Bagaimana reaksi pertama kali ibu Anda setelah Anda beritahu mengenai diri Anda? Mel Ibu saya juga pertamanyagak percaya akan hal ini. M/WP-18 Bo Apakah ada perubahan dari Ibu Anda kepada Anda setelah Anda beritahu tentang diri Anda? Mel Ada perubahan sikap ibu ke saya mas. M/WP-19 Bo Perubahan seperti apa yang ibu Anda berikan kepada Anda? Mel Ibu seakan mendiskriminasi saya, mulai dari makan yang M/WPDH-20 dipisah-pisah..pakaian yang disendirikan…serta hak 83 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pengasuhan anak yang akan diambil penuh oleh ibu dan akan dibawa ke kampung di daerah Klaten. Bo Apakah anak Melati tahu akan hal yang menimpa mbak Melati ini? Mel Sampai sejauh ini anak saya belum mengetahui mengenai M/WP-21 apa yang saya alami…ya mungkin karena anak saya masih belum cukup umur untuk mengetahuinya..mungkin nanti kalo waktu udah tepat baru saya kasih tahu. Bo Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada perubahan dari segi pergaulan sosial anda? Mel Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang M/WP-22 lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah jalan atau kumpul-kumpul..tapi semenjak temen temen saya sering menyindir..eh jangan deket..deket ntar kena HIV..sejak itu saya mulai menarik diri. Bo Apakah dengan status ODHA mempengaruhi rasa percaya diri anda? Mel Ya, jelas mempengaruhi mas terutama diawal-awal ketika M/WP-23 saya belum bisa menerima keadaan saya itu. Bo Apa cita-cita anda ke depan? Mel Untuk sejauh ini saya mau fokus dulu ke dua anak saya. Bo Apakah Anda berkeinginan membangun sebuah keluarga lagi? M/WP-24 84 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Mel Kalo untuk saat ini belum mas…mungkin karena saya M/WP-25 masih trauma dan saya juga ingin lebih memfokuskan dulu kepada anak-anak saya. Bo Bagaimana perlakuan keluarga terhadap Anda setelah diketahui terinfeksi HIV? Mel Dulu waktu awal-awal ibu saya berubah drastis..karena M/WP-26 hanya ibu yang saya kasih tahu, maka penilaian ibu sempat mendiskriminasi saya mulai dari memisahkan makanan saya, pakaian-pakaian saya dengan pakaian ibu saya dan anak saya. Bo Bagaimana penilaian teman-teman Anda terhadap Anda setelah diketahui terinfeksi HIV? Mel Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang M/WP-27 lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah jalan atau kumpul-kumpul..tapi semenjak temen temen saya sering menyindir..eh jangan deket..deket ntar kena HIV..sejak itu saya mulai menarik diri. Bo Bagaiamana penilaian Anda terhadap diri Anda sebelum terdeteksi HIV? Mel Ya, kalo dulu mungkin saya bisa bebas lepas tanpa obat, akuceria, supel mandiri, gampang bergauldan tidak kepikiran mengenai kematian juga. Bo Bagaimana penilaian Anda terhadap diri Anda setelah M/WP-28 85 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 terinfeksi HIV? Mel Berusaha hidup yang lebih baik,berusaha untuk tetap positif walaupun istilahnya tinggal tunggu antri pada M/WP-29 kematian, serta supaya lebih berguna bagi keluarga,anak dan masyarakat supaya tidak menimbulkan pandangan negatif mengenai orang yang terkena HIV. Bo Mel Perlakuan apa yang Anda harapkan dari masyarakat? Perlakuan positif mas…bukan stigma negatif tentang ODHA..supaya ODHA tidak didiskriminasi M/WFSTMS-30 dari Harapan ODHA Perlakuan Masy-Fisik masyarakat tetapi justru disayangi, diperhatikan. Bo Setelah Anda diberitahu terdeteksi HIV, apakah ada perubahan perlakuan dari teman-teman pergaulan Anda? Mel Saya lebih menarik diri dari teman-teman saya yang lalu…dulu saya memang sering bersama-sama teman ntah M/WFIS-31 jalan atau kumpul-kumpul..tapi semenjak temen temen saya sering menyindir..eh jangan deket..deket ntar kena HIV..sejak itu saya mulai menarik diri. Bo Bagaimana harapan Anda terhadap pandangan masyarakat terkait diri Anda? Mel Harapannya supaya ke depan masyarakat tidak memandang bahwa ODHA itu harus dijauhi, ODHA itu identik dengan hal-hal negatif dan supaya pandangan mereka juga lebih terbuka akan wawasan tentang HIV- M/WPSISTMS32 Harapan ODHA Perlakuan Masypsikologis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 AIDS. Bagaimana harapan Anda terkait sikap masyarakat Bo kepada Anda? Harapan saya agar masyarakat jauh bisa bersikap baik, M/WPSISTMS- Mel tidak mendiskriminasi saya dan ODHA lainnya. Bo Apa yang Anda harapkan dari keluarga ketika melihat Anda? Mel Dari keluarga, saya berharap tidak terlalu mencemaskan dan memperlakukan saya secara istimewa karna terkait 33 Harapan ODHA Perlakuan KeluargaFisik M/Harke/-34 dengan ODHA..supaya bersikap wajar seperti kebanyakan orang tua dengan anaknya. Bo Perlakuan apa yang Anda harapkan dari keluarga? Mel Saya mengharapkan keluarga memperlakukan saya secara positif..dimana saya tidak perlu diistimewakan serta M/Harke/-35 dikasihani..karena dengan sikap seperti itu…seakan membuat saya menjadi orang yang paling menderita dan perlu dikasihani. Bo Apa harapan Anda terkait pemikiran keluarga terhadap Anda? Mel Harapannya supaya keluarga jangan terlalu memikirkan hal yang cemas-cemas terhadap diriku..seperti soal M/Harkeps/-36 kecapekan dan sebagainya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bo 88 Apa harapan Anda terkait sikap keluarga kepada Anda? Mel Harapan saya supaya keluarga bersikap normal kepada saya dan mendukung dengan apa yang saya putuskan M/Harkeps/-37 untuk masa depan saya nantinya. Bo Bagaimana proyeksi (program/gambaran) Harapan ODHA Perlakuan KeluargaPsikologis Anda terkait masa depandalam rencana membangun sebuah keluarga? Mel Sampai saat ini…setelah saya bercerai dari suami M/PROHK/-38 saya..saya masih takut untuk membuka hati buat laki-laki terkait status saya sebagai ODHA. Karna tidak semua orang mau paham dan mengerti..namun saya punya gambaran untuk masa depan dalam membangun keluarga mungkin saya akan lebih nyaman dengan orang yang statusnya sama kayak saya. Proyeksi Hidup Berkeluarg a PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Verbatim wawancara Wawancara tidak terstruktur Informan 2 Subjek Bo DATA TEKS Sebagai Ibu, apakah Anda cukup dekat dengan Melati? Ib Ya..deket mas.. Bo Kedekatan seperti apa yang terjadi? Ib Melati orangnya terbuka akan dirinya dan mengenai dirinya sekarang. Bo Sejak kapan Anda mengetahui Melati terdeteksi HIV? Ib Sejak kapan ya….kayaknya 2012 mas.. Bo Apakah Anda orang pertama dalam keluarga yang Melati beritahu mengenai yang terjadi pada Melati? Ib Iya mas. Bo Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar hal tersebut? Ib Ya kaget mas… Bo Kaget? Ib Iya mas..tapi ya saya pasrahkan KODING 89 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI aja kepada Tuhan..atas semua yang terjadi. Bo Sebagai keluarga, apa yang Anda lakukan pertama kali untuk membantu Melati setelah mengetahui Melati terinfeksi HIV? Ib Yang pertama saya lakukan yo memberikan gak dukungan…supaya neko-neko pikiran dan perbuatannya. Bo Apakah ada berubah pada sebelum hal-hal yang diri dan Melati sesudah terdekteksi HIV sejauh yang Anda ketahui? Ib Ya ada yang berubah….itu terjadi ketika sudah terdeteksi HIV.. Bo Contohnya Bu? Ib Mulai dari uang yang suka dihambur-hamburkan. Bo Semacam boros gitu Bu? Iya…uang tabungan diambil 90 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Ib semua buat seneng-seneng sama anaknya…putus asa seperti itu mas. Kalau dari segi fisik, apakah Bo ada yang berubah Bu pada diri mbak Melati? Kalau Ib fisik…ya gimana ya…mbak Melati mudah ringkih mas. Mudah ringkih yang bagaimana Bo Bu yang sering Melati perlihatkan? Ib Seperti mudah masuk angin. Bo Selain itu Bu, apakah ada yang lain? Ib Kepala juga gampang pusing..tapi terjadi itupun kalo ada pikiran yang mulai neko-neko…kalo gak ya enggak. Bo Berarti kalau ada pikiran- pikiran yang memicu itu ya Bu? Iya mas…sama sering Ib sariawan…ya mungkin efek HIV IB/IFS-01 91 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI tersebut. Bo Apakah Melati rajin minum obat untuk pengobatannya Bu? Ib Kadang rajin..kadang ya harus diingetin. Bo Kalau tes tes seperti VCT atau CD4 apa masih sering dijalani mbak Melati Bu? Ib Kalo untuk VCT itu cuma sekali mas pas diawal..kalo CD4 setiap 4 bulan sekali. Bo Bagaimana hasil dari CD4 itu Bu? Ib Hasilnya lumayan tinggi mas Bo Tinggi Bu? Maksudnya hasil tinggi? Ib Orang yang terinfeksi HIV jika hasil CD4 nya semakin tinggi semakin baik bagi kekebalan tubuhnya…dan itu berkat obatobat yang dia minum selama ini. Kalau dari anaknya sendiri, Bo apakah sudah mengetahui 92 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengenai apa yang dialami Melati? Berhubung anaknya masih Ib kecil…masih SD…mbak Melati masih merahasiakan apa yang dialami mbak Melati sekarang. Kalau kedua anaknya bu, Bo apakah juga sudah di tes VCT itu? Ib Sudah mas…dan hasilnya negatif Bo Kalau dari keluarga sendiri apakah semua keluarga Melati mengetahui yang dialami Melati? Mungkin ayah atau sanak saudara gitu Bu? Ib Sejauh ini baru saya Ibunya yang mbak Melati kasih tau..Ayahnya pun tidak mbak Melati kasih tauapalagi sanak keluarga yang lain. Bo Mengapa hal tersebut tidak atau belum diberitahukan? Ib Ya mungkin mbak Melati belum siap terhadap semuanya. Bo 93 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Sejauh yang Anda ketahui, dari segi pergaulan sosial bagaimana pergaulan sosial Melati dengan temannya selama ini? Ib Sejauh yang saya tau banyak sih..teman-teman yang deket dengan mbak Melati… Bo Kalau boleh tahu, itu temanteman yang dulu-dulu atau yang sekarang? Yang di LSM? Ib Yang saya tahu teman-teman yang di LSM..kalau yang lain saya kurang begitu tahu.. Bo Sejauh yang bagaimana respon Anda ketahui, pandangan teman mbak atau Melati terhadap Melati ketika sebelum diketahui terdekteksi HIV? Ib Responnya baik-baik aja..baik teman diluar kost atau di dalam kost..tapi itu entah semua tahu atau tidaknya yang setahu saya ya selama ini mbak Melati 94 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pergaulannya baik-baik aja. Bo Sejauh yang bagaimana Anda ketahui, pandangan atau respon teman Melati terhadap Melati ketika setelah diketahui terdekteksi HIV? Ib Kalo dari temen-temen LSM nya baik responnya begitu pula tementemen kost disini. Bo Bagaimana kepada penilaian Melati Ibu sebelum diketahui terinfeksi HIV? Ib Dulu Melati orangnya ramah kalau diajak bicara orang...mudah bergaul dengan siapa aja. Bo Bagaimana kepada penilaian Melati Ibu sesudah diketahui terinfeksi HIV? Ib Kalo untuk sekarang ya mbak IBM/SM-02 Melati sejauh yang saya lihat kalo udah capek dikit mulai ringkih,capek. Bo Bagaimana penilaian Ibu 95 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kepada Melati sesudah diketahui terinfeksi HIV dari segi pergaulan? Ib Sekarang Melati minder,menutup orangnya diri.. hanya kepada teman-teman di LSM saja.. IBM/PPMelati mau terbuka…selebihnya 03 Melati jarang gampang bergaul dengan teman-temannya yang dulu-dulu. Bo Sejauh yang Anda ketahui, apa harapan atau cita-cita Melati untuk masa depannya? Kalo yang saya ketahui, sejauh ini cita-citanya baru ingin menata diri dan hidupnya supaya menjadi Ib lebih baik lagi serta sedang fokus dalam mengurusi anaknya yang masih SD. Sebagai Ibu,apa yang Ibu ketahui mengenai proyeksi (program/gambaran) terkait masa dalam Bo depan Melati 96 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI rencana membangun sebuah keluarga? Sejauh yng Ibu ketahui, Melati Ib belum ada niatan untuk membangun sebuah keluarga lagi mas… setelah suaminya..Melati IBM/PHKdari 04 bercerai masih ingin menata diri dan merawat anaknya. Bo Dilihat dari segi religius, apa yang Anda ketahui tentang Melati? Ya mbak Melati kadang masih Ib lupa menunaikan sholat apalagi kalo udah pegang HP…jadi Ibu yang harus mengingatkannya. Bo Perlakuan apa harapkan ketika yang Ibu masyarakat melihat Melati dengan status ODHA? Ib Perlakuan kepada masyarakat yang ibu harapkan masyarakat itu agar lebih membuka IBM/PM-05 wawasan mengenai HIV-AIDS 97 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI lagi serta mau menerima keadaan Melati…apapun bagaimanapun dan keadaannya sebagai ODHA mas. Bo Sebagai Ibu, apa harapan Ibu terkait pandangan masyarakat kepada Melati? Ib Harapan saya agar masyarakat itu IBM/HPM06 lebih membuka diri dengan pengetahuan yang baru tentang HIV AIDS mas…agar pandangan negatif tentang HIV itu dapat dihilangkan. Bo Sebagai dari pihak keluarga, apa harapan Ibu terhadap sikap masyarakat kepada Melati? Ib Saya berharap agar masyarakat IBM/SM-07 tidak bersikap negatif kepada Melati. Bo Sebagai keluarga, apa harapan Ibu ketika melihat Melati? Saya Ib sebagai ibu Melati harapannya..ya Melati lebih jaga IBM/HM-08 98 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kondisi…gak usah capek- capek…banyak-banyak istirahat wae…ojo..ngoyo..ndak pingsan..biar Ibu yang ngurus kost Bo Perlakuan apa yang Ibu harapkan dari keluarga kepada Melati? Ib Ibu mengharapkan agar keluarga memberi perlakuan kepada Melati IBM/HK-09 dengan sangat baik karena Melati harus dijaga kondisi kesehatannya dengan hati-hati…supaya tidak pingsan. Bo Sebagai keluarga, apa harapan Ibu terkait pemikiran terhadap Melati? Ib Sebagai Ibu dan keluarga…yang saya harapkan agar Melati tidak IBM/PeM-10 terforsir tenaganya mas..supaya tidak gampang capek nantinya. Bo Sebagai Ibu, apa harapan Ibu kepada keluarga terkait sikap kepada Melati? Ib 99 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Saya berharap agar keluarga lebih IBM/SK-11 bersikap menjaga menjaga Melati dari rasa capek dan hal-hal yang lain..yang sekiranya dapat mengganggu kesehatan Melati. 100 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Verbatim wawancara Wawancara tidak terstruktur Informan 3 SUBJEK Bo DATA TEKS KODE Sejak kapan Anda mengenal mbak Melati? Teman Sekitar tahun 2010 saya masuk sebagai pendamping di LSM ini..lalu pada tahun 2013..datanglah mbak Melati ke LSM ini dan sejak itu pula saya juga kenal dia. Bo Sejak kapan mbak Melati ikut LSM ini? Teman Sejak tahun 2013 itu dia mulai sering ke LSM ini. Bo Sebagai teman, apakah Anda cukup dekat dengan mbak Melati? Teman Kalo kedekatan..ya sebatas saya kenal..karena kita satu lingkup pada LSM ini.. ya sebatas dekat dan tau namanya.. Bo Sejak kapan Anda mengetahui mbak Melati terdeteksi HIV? Teman Sejak tahun 2013 itu..saat dia masuk 101 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LSM ini.. Bo Apakah Anda orang pertama yang mbak Melati beritahu mengenai yang terjadi pada mbak Melati? Teman Bukan mas..saya orang kesekian setelah teman-teman saya di lingkup LSM ini.. Bo Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar hal tersebut? Teman Biasa aja..ya karena kita di satu lingkup LSM yang menaungi hal-hal seperti itu..jadi ya kita sama-sama tahu dan tidak kaget lagi mengenai hal tersebut. Bo Sebagai teman, lakukan apa pertama yang kali Anda untuk membantu mbakMelati setelah mbak Melati masuk LSM ini dan diketahui terinfeksi HIV? Teman Memberikan motivasi…memberikan peneguhan-peneguhan. Bo Motivasi dan peneguhan seperti apa yang anda berikan terhadap mbak Melati? Teman Ya dukungan moril..lalu peneguhan- 102 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI peneguhan positif bahwa walaupun kamu terinfeksi HIV bukan duniamu terhenti berarti dan terus hilang..masih banyak hal-hal yang bisa kamu lakukan. Bo Sejauh yang Anda tahu, apakah ada hal-hal yang berubah pada diri (fisik) Melati ketika telah terdekteksi HIV? Teman Kalo perubahan pada fisik gak ada yang terlalu signifikan sih.…cuma kalo udah sangat-sangat kecapekan itu mbak Melati ( TS/PFO) mulai muncul sakit..kayak pusing- pusingan..mudah masuk angin..gitu mas.. Bo Apakah ada perubahan dari segi pergaulan setelah mbak Melati diketahui terinfeksi HIV? Teman Dari segi pergaulan kalo dengan teman- ( TS/PPS) teman disini gak ada perubahan..baik itu dengan saya atau teman yang lain..kalo diluar itu saya gak tahu mas. Bo Sejauh yang Anda ketahui, apa yang Anda ketahui tentang keluarga mbak Melati? Teman Sejauh yang saya ketahui saat mbak 103 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Melati masuk LSM ini..dia mempunyai dua anak..dia single parents..dia disini tinggal dikost bersama dua anaknya. Dari dua anaknya tersebut, apakah Bo ada yang sering ikut mbak Melati ke LSM ini? Iya…yaa..yaa..ada satu anaknya yang Teman besar sering mbak Melati ajak ke LSM ini. Apakah Bo anak tersebut sudah mengetahui bahwa dia berada di LSM yang menaungi tentang HIV? Dia masih SD..dan dia juga sudah sering Teman baca-baca entah terpampang di itu depan poster atau yang sekedar bercanda dengan teman-teman LSM ini. Sejauh yang Anda ketahui,apakah Bo anak mbak Melati sudah mengetahui jika mbak Melati terinfeksi HIV? Sejauh yang saya tau..anak kayaknya Teman belum tau..soalnya juga..masih berapanya. SD..tapi masih gak tau kecil kelas 104 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bo Sebagai teman, apa harapan Anda ketika keluarga melihat Melati? Teman Harapannya ya…dulu Melati pernah cerita terkadang TS/HSK keluarga mengistimewakan Melati dalam segala hal…harapannya supaya ke depan keluarga dari Melati lebih mewajarkan sikapnya…ya yang normal-normal aja seperti keluarga dan anak yang apa yang Anda kebanyakan. Bo Sebagai teman, harapkan dari perlakuan keluarga terhadap Melati? Teman Saya sebagai teman berharap agar keluarga memberikan perlakuan positif terhadap Melati…bukan berarti Melati menjadi diistimewakan… namun bersikaplah seperti normalnya saja. Bo Bagaimana penilaian Anda terhadap Melati setelah diketahui terdekteksi HIV? Teman Ya penilaian saya terhadap mbak Melati itu…dia sosok wanita sekaligus ibu yang TS/HPK 105 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kuat..sabar..walaupun dia single parents TS/HPM-01 dia bisa memenuhi kebutuhan dia dan anak-anaknya. Sebagai teman Melati, perlakuan apa Bo yang Anda harapkan kepada masyarakat ketika melihat Melati dengan status ODHA? Sebagai teman, perlakuan saya yang saya Teman harapkan masyarakat lebih terbuka dan menambah pengetahuan diri mereka tentang HIV-AIDS supaya bisa TS/HPAM-02 menerima dengan baik sperti Melati dan ODHA lainnya disekitar mereka, tanpa ada lagi stigma negatif kepada para ODHA Sebagai Teman, apa harapan Anda Bo terkait pandangan masyarakat kepada Melati? Harapannya Teman ya supaya pandangan- pandangan negatif tentang Melati dan statusnya dihilangkan..udah gak jaman TS/HSM-03 ngejudge ODHA Sebagai teman, apa harapan Anda 106 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bo terhadap sikap masyarakat kepada Melati? Harapan saya adalah supaya masyarakat Teman bersikap baik kepada Melati…..bukan dengan mendiskriminasi maupun memberi stigma negatif. Sejauh yang Anda tahu, apa harapan Bo atau cita-cita mbak Melati untuk masa depannya? Kalo Teman cita-cita udah ada keinginan untuk membangun keluarga. Apakah Bo kayaknya mbak Melati sudah membangun sebuah hubungan relasi dekat dengan laki-laki? Udah Teman mas..dan kemungkinan itu calonnya. Apakah calon ini satu lingkup di LSM Bo Teman Bo ini atau diluar LSM ini? Satu lingkup. Apakah calonnya seorang pendamping atau sama yaitu orang yang terinfeksi HIV? Teman Sama..orang yang terinfeksi juga. 107 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bo Lalu..apakah mbak Melati sudah memberi tahu mengenai dirinya yang terinfeksi atau bagaimana? Teman Bo Sudah. Bagaimana respon calon mbak Melati tersebut ketika mengetahui mengenai mbak Melati? Teman Ya..penerimaannya sangat baik dan tidak mempermasalahkan mengenai hal tersebut. Bo Sebagai teman, apakah Anda menyetujui hubungan relasi mbak Melati dengan calonnya tersebut? Teman Sejauh itu positif, membuat mbak Melati senang ya saya sebagai teman mendukung. Bo Sebagai teman, bagaimana penilaian Anda terhadap mbak Melati yang terinfeksi HIV? Teman Sebagai teman, kita udah selayaknya memberi motivasi..dukungan..serta peneguhan yang positif kepada mbak Melati..bahwa walaupun terinfeksi 108 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HIV..bukan berarti hidupmu hilang..bukan malah mencibir seperti orang-orang diluar sana bahwa orang yang terinfeksi HIV harus disingkirkan atau dijauhi. Bo Sejauh yang Anda ketahui, apakah pernah melihat mbak Melati didiskriminasi oleh orang lain? Teman Belum pernah..setahu Melati…tidak terlalu saya mbak membuka diri mengenai hal-hal tentang dirinya kepada orang kecuali dengan teman LSM. Bo Sejauh yang Anda tahu, dilihat dari segi religius, apa yang Anda ketahui tentang Melati? Teman Ya…mbak melati itu orangnya rajin sholat dan gak pernah ketinggalan kok. Bo Sebagai ketahui teman, Apa yang mengenai Anda proyeksi (program/gambaran) Melati terkait masa depan dalam rencana membangun sebuah keluarga? Yang saya tahu mas…sejauh ini Melati 109 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI masih Teman ingin mengurusi TS/PHK-04 anaknya…nampaknya juga belum ada rencana untuk membangun sebuah keluarga lagi, setelah perceraiannya yang lalu. 110 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 Tabel 2. Lembar Pengamatan Pukul No. Hari / Tanggal (WIB) Kegiatan Hasil Pengamatan 1. 10 Mei 2015 10.00 Mengamati subjek saat bekerja di LSM Subjek sedang bekerja di LSM 11.00 Subjek bekerja dengan giat Subjek Tetap Bekerja tanpa lelah dalam keadaan sakit, walau pucat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112 subjek tetap kerja dengan baik 12.00 Subjek Makan siang dan meminu beberapa obat untuk menjaga kestabila CD4 atau kekebalan tubuh 13.00 Setelah makan siang, peneliti pamit, karena subjek juga sedang akan melakukan rapat koordinasi pengurus LSM PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 26 Mei 2015 09.00 Subjek berada di kost 113 Subjek sedang masak untuk ibunya dan anaknya 10.30 Ibunya dari sudah pulang menjemput anak subjek di sekolah Subjek Menyiap kan peralatan untuk makan subjek dengan ibu dan anaknya 11.00 Subjek menonton dengan anaknya tv Subjek menanya kan apa saja yang dipelajari anaknya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 disekoah tadi dengan penuh canda dan rasa sayang ibu kepada anaknya 12.30 Anak subjek meminta Dengan ditemani Senyuman tidur oleh subjek dan pelukan subjek menemani -nya 12.35 Peneliti pamit, karena subjek dan keluarga akan beristirahat