13 gaya belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika pada

advertisement
GAYA BELAJAR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
PADA SISWA SMP
Siti Maemunah, TeguhWibowo, Wharyanti Ika P
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar siswa yang paling berkontribusi dalam
pemecahan masalah matematika. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan desain
penelitian fenomenologi dan teknik analisis data yang dilakukan adalah triangulasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual lebih baik dalam pemecahan
masalah matematika daripada gaya belajar auditorial dan kinestetik. Selain itu, siswa gaya
belajar auditorial lebih baik dalam pemecahan masalah daripada siswa gaya belajar kinestetik.
Kata kunci : Gaya belajar, pemecahan masalah
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan suatu Negara.
Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Oleh
karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan di Negara ini, salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah memahami bagaimana siswa menerima dan menyerap materi
yang diberikan guru. Pada dasarnya, masalah yang dihadapi setiap siswa berbedabeda,
sehingga
setiap
siswa
memiliki
cara
sendiri-sendiri
dalam
memecahkannya.Terutama ketika siswa mengalami permasalah dengan matematika.
Matematika merupakan ilmu pasti, akan tetapi hampir setiap siswa tidak
menyukainya. Mereka beranggapan bahwa matematika itu sulit, padahal dalam
kehidupan sehari-hari matematika selalu digunakan. Oleh sebab itu, matematika
dianggap sebagai ratunya ilmu. Menurut Darminto (2013: 12) matematika sebagai
ratunya ilmu (mathematics is queen of sciences) mengandung maksud bahwa
keberadaan matematika tidak tergantung pada ilmu lain.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22
tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
ditetapkan salah satu tujuan mata pelajaran matematika agar peserta didik memiliki
Ekuivalen: Gaya Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP
13
kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh (Saryantono, 2013: 61). Dalam kegiatan pembelajaran matematika setiap
siswa memiliki cara sendiri-sendiri dalam memecahkan masalah matematika.
Menurut Mubarik (2013) dalam kegiatan pembelajaran matematika khususnya
saat memecahkan masalah, seringkali siswa hanya melihat contoh kemudian
melakukan latihan mengerjakan soal. Hal tersebut tidak dilakukan semua siswa, karena
selain dengan melihat, ada pula siswa yang suka apabila guru mereka mengajar dengan
cara menuliskan semuanya di papan tulis sehingga siswa lebih mudah mengerti apa
yang telah disampaikan oleh gurunya. Selain itu, ada siswa yang lebih suka
mendengarkan apa yang disampaikan guru dan lebih mudah untuk dipahami.
Berkelompok atau berdiskusi juga termasuk cara siswa dalam menerima materi. Selain
dengan kegiatan pembelajaran, disisi lain gaya belajar siswa juga mempengaruhi
prestasi dan proses pemecahan masalah.
Gaya belajar merupakan cara belajar yang dimiliki setiap individu. Gaya belajar
yang ada dalam diri siswa dapat memberikan hasil yang maksimal ketika memecahkan
masalah. Menurut Hasrul (2009) terdapat tiga (3) tipe gaya belajar yaitu visual
(cenderung belajar melalui apa yang mereka lihat), auditorial (belajar melalui apa yang
mereka dengar), dan kinestetik (belajarmelalui gerak dan sentuhan).
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gaya belajar yang paling
berkontribusi dalam pemecahan masalah matematika dan mengetahui proses dari
masing-masing tipe gaya belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian
fenomenologi (Hasbiansyah, 2008: 166). Penelitian dilakukan pada bulan Septermber
2015 di SMP Nurul Muttaqin Kemiri Purworejo. Subjek penelitian adalah 9 siswa kelas
VIII yaitu 3 siswa gaya belajar visual, 3 siswa gaya belajar auditorial, 3 siswa gaya
belajar kinestetik. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan
metode snowball sampling (Sugiyono, 2012: 300). Instrumen yang digunakan terdiri
dari instrument utama dan instrument pendukung. Instrumen utama adalah peneliti
14
Ekuivalen: Gaya Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP
sendiri sedangkan instrument pendukung terdiri atas soal tes, pedoman wawancara
dan lembar observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan tes pemecahan masalah,
wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada model
Miles dan Hurberman yaitu (1) data reduction (reduksi data), data yang tidak sesuai
dengan tujuan penelitian dibuang. Hanya data yang sesuai dengan tujuan penelitin
yang dipilih. (2) data display (penyajian data), sebelum menyajikan data terlebih
dahulu dilakukan pengujian keasbsahan data dengan metode triangulasi. (3) conclusion
drawing (penarikan kesimpulan).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Subjek 1, 2, 3(S1V, S2A, S3K) merupakan siswa dengan gaya belajar visual,
auditorial dan kinestetik. Peneliti memberikan soal tes pada masing-masing siswa. Di
kelasnya mereka menyelesaikan soal yang diberikan peneliti sejumlah 2 soal.
Berdasarkan wawancara mereka mampu memahami soal tersebut, akan tetapi mereka
belum menyelesaikannya secara maksimal. S1V menyelesaikan soal secara maksimal,
sedangkan S2A, S3K kurang maksimal dalam menyelesaikannya. Artinya S 1V memang
mampu menyelesaikan soal walaupun hanya dengan melihat soal tersebut, sedangkan
S2A dan S3K belum mampu menyelesaikan. S2A merupakan siswa yang mamu
menyelesaikan jika mendengarkan penjelasan dari orang lain. S3K merupakan siswa
yang mampu menyelesaikan jika langsung praktik. Dalam penelitian ini diantara ketiga
tersebut yang mendapatkan hasil terbaik yaitu S1V. Sehingga peneliti menyimpulkan
bahwa S1Vmerupakan subjek dengan gaya belajar yang paling berkontribusi dalam
pemecahan masalah. S1V merupakan subjek dengan gaya belajar visual.
Subjek 4, 5, 6 (S4V, S5A, S6K) merupakan siswa dengan gaya belajar visual,
auditorial dan kinestetik. Peneliti memberika soal tes pada masing-masing siswa. Di
kelasnya mereka menyelesaikan soal yang diberikan peneliti sejumlah 2 soal.
Berdasarkan wawancara mereka mampu memahami soal tersebut, akan tetapi mereka
belum menyelesaikannya secara maksimal. S4V menyelesaikan soal secara maksimal,
sedangkan S5A, S5K kurang maksimal dalam menyelesaikannya. Artinya S 4V memang
mampu menyelesaikan soal walaupun hanya dengan melihat soal tersebut, sedangkan
S5A dan S6K belum mampu menyelesaikan. S5A merupakan siswa yang mamu
Ekuivalen: Gaya Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP
15
menyelesaikan jika mendengarkan penjelasan dari orang lain. S6K merupakan siswa
yang mampu menyelesaikan jika langsung praktik. Dalam penelitian ini diantara ketiga
tersebut yang mendapatkan hasil terbaik yaitu S4V. Sehingga peneliti menyimpulkan
bahwa S4V merupakan subjek dengan gaya belajar yang paling berkontribusi dalam
pemecahan masalah. S4V merupakan subjek dengan gaya belajar visual.
Subjek 7, 8, 9 (S7V, S8A, S9K)merupakan siswa dengan gaya belajar visual,
auditorial dan kinestetik. Peneliti memberika soal tes pada masing-masing siswa. Di
kelasnya mereka menyelesaikan soal yang diberikan peneliti sejumlah 2 soal.
Berdasarkan wawancara mereka mampu memahami soal tersebut, akan tetapi mereka
belum menyelesaikannya secara maksimal. S7V menyelesaikan soal secara maksimal,
sedangkan S8A, S9K kurang maksimal dalam menyelesaikannya. Artinya S 7V memang
mampu menyelesaikan soal walaupun hanya dengan melihat soal tersebut, sedangkan
S8A dan S9K belum mampu menyelesaikan. S8A merupakan siswa yang mamu
menyelesaikan jika mendengarkan penjelasan dari orang lain. S9K merupakan siswa
yang mampu menyelesaikan jika langsung praktik. Dalam penelitian ini diantara ketiga
tersebut yang mendapatkan hasil terbaik yaitu S7V. Sehingga peneliti menyimpulkan
bahwa S7V merupakan subjek dengan gaya belajar yang paling berkontribusi dalam
pemecahan masalah. S7V merupakan subjek dengan gaya belajar visual.
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan pembahasan data dari hasil penelitin mengenai gaya belajar
dalam pemecahan masalah matematika pada siswa SMP, dapat diambil simpulan yaitu
siswa dengan gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang paling berkontribusi
dalam pemecahan masalah matematika. Siswa dengan gaya belajar visual merupakan
siswa yang dapat memecahkan masalah dengan cara melihat. Hal inikarena siswa
dengan gaya belajar visual mampu memahami masalah dengan baik dibandingkan
gaya belajar auditorial dan kinestetik. Dalam membuat rencana pemecahan masalah
siswa gaya belajar visual lebih baik dari siswa gaya belajar auditorial dan kinestetik.
Selain itu dalam pemecahan masalah, siswa dengan gaya belajar visual lebih baik
dalam melaksanakan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian dalam
pemeriksaan kembali jawaban, setiap siswa gaya belajar visual, auditorial dan
16
Ekuivalen: Gaya Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP
kinestetik belum mampu melakukan pemerikasaan kembali jawabannya. Sehingga dari
ketiga gaya belajar yang paling berkontribusi dalam pemecahan masalah adalah gaya
belajar visual. Selanjutnya jika dilihat antara gaya belajar auditorial dan kinestetik yang
paling berpengaruh dalam pemecahan masalah adalah gaya belajar auditorial.
Saran
Sebagaimana telah dikemukakan diatas, bahwa untuk mengetahui gaya
belajar siswa tidaklah mudah. Akan tetapi gaya belajar yang dimiliki siswa dapat
menjadikan siswa mampu menyelesaikan masalah atau soal. Peneliti melakukan
penelitian terhadap siswa yang memiliki satu gaya belajar. Dalam penelitian ini juga
terdapat siswa yang memiliki gaya belajar. Oleh karena itu untuk penelitian
selanjutnya tidak hanya memperhatikan siswa yang memiliki satu gaya belajar, tetapi
juga siswa memiliki dua gaya belajar atau tiga gaya belajar. Selain itu dalam
memecahkan masalah, siswa tidak melakukan pemeriksaan kembali. Sehingga dalam
hal ini siswa kurang maksimal dalam memecahkan masalah. Diharapkan untuk
penelitian selanjutnya dapat memilih siswa yang melakukan pemeriksaan kembali dan
siswa yang memiliki dua gaya belajar atau lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Darminto, Bambang Priyo. 2013. Diktat Strategi Belajar Mengajar Matematika.
Universitas Muhammadiyah Purworejo. Purworejo.
Hasbiansyah, O. 2008. Pendekatan Fenomenologi Pengantar Praktik Penelitian dalam
Ilmu
Sosial
dan
Komunikasi.
Diakses
dari
http://academia.edu/9899819/Pendekatan_Fenomenologi_Pengantar_Praktik_
Penelitian_dalam_Ilmu_Sosial_dan_Komunikasi pada 24 November 2015 pada
pukul 15.25 WIB.
Hasrul.
2009. Pemahaman Tentang Gaya Belajar. Diakses dari http://ftunm.net/medtek/Jurnal%20Medtek%20Vo.%201_No.2_Oktober%202009/Hasr
ul.pdf pada 11 Desember 2014 pada pukul 17: 21 WIB.
Mubarik, 2013. Profil Pemecahan Masalah Siswa Auditorial Kelas X SLTA Pada Materi
Sistem
Persamaan
Linear
Dua
Variabel.
Diakses
dari
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JEPMT/article/download/1705/1122
pada 13 Desember 2014 pada pukul 12: 49 WIB.
Ekuivalen: Gaya Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP
17
Saryantono, Buang. 2013. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas X SMA Adiguna Bandar Lampung Melalui Model
Pembelajaran
Investigasi
Kelompok.
Diakses
dari
http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/semirata/article/viewFile/859/678
pada 14 Desember 2014 pukul 11: 27 WIB.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kuantitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
18
Ekuivalen: Gaya Belajar Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP
Download