6 eksperimentasi pembelajaran matematika model

advertisement
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL
NUMBERRED HEAD TOGETHER SISWA KELAS X AKUNTANSI
SMK TAMTAMA KARANGANYAR
Budi Siswanto
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika
dengan model Numbered Head Together lebih baik dibandingkan dengan
prestasi belajar matematika dengan metode ekspositori materi matriks pada
siswa kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar Kebumen tahun pelajaran
2012. Metode pengumpulan data dengan metode dokumentasi berupa data nilai
matematika pada ujian akhir semester ganjil dan metode tes untuk data prestasi
belajar matematika siswa pada materi matriks. Hasil uji normalitas diperoleh
berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas menunjukan hasil pengujian
homogen. Hasil uji hipotesis menggunakan uji t dengan 𝛼= 5% menunjukkan tobs
lebih besar daripada ttabel (1,919 > 1,645) dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar matematika dengan model Numbered Head Together lebih baik
dibandingkan dengan prestasi belajar matematika dengan metode ekspositori
materi matriks pada siswa kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar
Kebumen tahun pelajaran 2012/2013.
Kata kunci: prestasi belajar, Numbered Head Together, ekspositori
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting
bagi setiap manusia. Suatu bangsa akan dipandang sebagai bangsa yang modern
apabila mutu pendidikan suatu bangsa tinggi. Pada saat-saat ini pekembangan
ilmu-ilmu pengetahuan semakin berkembang pesat, khususnya dalam bidang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Perkembangan Ilmu dan Teknologi erat
kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan matematika. Matematika
mempunyai peranan yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan yang lain,
maka matematika adalah ilmu yang perlu penanganan yang serius.
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model Numbered Head Together Siswa
Kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar
6
Kebanyakan siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang
sulit dan menakutkan sehingga mereka tidak begitu menyukai pelajaran
matematika. Oleh karena itu, seorang guru matematika harus mampu memilih
strategi pembelajaran yang efektif sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas
dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan hasil pengamatan di sekolah daya tangkap siswa terhadap mata
pelajaran matematika pada umumnya masih rendah. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya faktor guru dan faktor siswa. Faktor guru pada
umumnya guru hanya menggunakan metode ekspositori dalam pembelajaran
matematika sehingga siswa cenderung tidak tertarik dan merasa bosan.
Sedangkan faktor dari siswa, mereka belum bisa memahami dan mencerna
materi yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan data mengenai persentase penguasaan materi soal matematika
ujian nasional SMK tahun pelajaran 2011/2012 dari Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Kebumen diperoleh bahwa persentase menyelesaikan
operasi matriks di SMK Tamtama Karanganyar Kebumen sebesar 52,15%. Angka
tersebut masih di bawah persentase kota/kabupaten yaitu sebesar 73,54%,
persentase provinsi sebesar 77,06%, dan persentase nasional sebesar 80,90%. Ini
menunjukkan bahwa pada materi menyelesaikan operasi matriks di sekolah
tersebut masih rendah. Oleh karena itu perlu dicari upaya agar kemampuan
siswa dalam menyelesaikan operasi matriks ditingkatkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mengambil langkah yaitu dengan
memperbaiki model pembelajaran matematika. Model pembelajaran yang
dimaksud model pembelajaran kooperatif.
Johnson dan Johnson (1999: 5)
mengemukakan bahwa:
“Cooperative learning is the instructional use of small groups so that
students work together to maximize their own and each other’s
learning”. In order to have small groups work together successfully, a
teacher has to compose five essential elements in each lesson): (a)
positive interdependence, (b) face-to-face interaction, (c) individual
accountability, (d) social skills, and (e) group processing. To improve
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model Numbered Head Together Siswa
Kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar
7
teaching and learning effects, teachers can use these five elements as
important guidelines in their teaching situations”.
Pada penelitian ini pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. Menurut Trianto (2009:
82) NHT (Numbered Head Together) atau penomoran berpikir bersama
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.
NHT (Numbered Head Together) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen
(1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) ini mempunyai
langkah-langkah atau fase-fase dalam menerapkannya didalam kelas. Fase-fase
ini harus dipahami oleh seorang guru jika akan menerapkannya. Trianto (2009:
82) menyatakan terdapat empat fase dalam penerapan pembelajaran tipe NHT
(Numbered Head Together) yaitu: Penomoran, Mengajukan pertanyaan, Berpikir
bersama, Menjawab).
Sesuai dengan masalah yang diutarakan di atas, maka tujuan penelitian ini
yaitu untuk mendapatkan informasi apakah prestasi belajar matematika siswa
yang mendapat pembelajaran model Numbered Head Together lebih baik
dibandingkan dengan metode pembelajaran ekspositori materi matriks terhadap
prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar Kebumen
tahun pelajaran 2012/2013.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental).
Penelitian dilaksanakan selama delapan bulan mulai bulan Desember 2012
sampai bulan Juli 2013 bertempat di SMK Tamtama Karanganyar Kabupaten
Kebumen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Akuntansi
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model Numbered Head Together Siswa
Kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar
8
SMK Tamtama Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian
ini adalah sebagian siswa kelas X Akuntansi SMK Karanganyar tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini mengambil sampel dua kelas, berdasarkan teknik
pengambilan sampel diperoleh kelas X Akuntansi 2 sebagai kelas eksperimen dan
kelas X Akuntansi 3 sebagai kelas kontrol. Teknik sampling penelitian ini adalah
simple random sampling.
Metode pengumpulan data dengan metode dokumentasi berupa data nilai
matematika pada ujian akhir semester ganjil dan metode tes untuk data prestasi
belajar matematika siswa pada materi matriks.
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis data awal.
Analisis data awal ini meliputi uji prasyarat analisis dan keseimbangan. Uji
prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk menguji
normalitas ini digunakan metode Lilliefors. Uji homogenitas digunakan uji
Bartlett. Uji keseimbangan digunakan uji t. Untuk melakukan uji hipotesis,
syaratnya adalah datanya berdistribusi normal dan variansinya sama. Maka perlu
terlebih dahulu melakukan uji normalitas dan homogenitas. Untuk pengujian
hipotesis digunakan analisis uji rata-rata satu pihak yaitu pihak kanan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian diawali dengan pengujian kemampuan awal pada kedua kelompok
sampel, yaitu dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan.
Pada uji normalitas pada kemampuan awal diperoleh nilai signifikansi kelompok
eksperimen Lobs = 0,1003 dengan Ltabel = 0,1351 dan untuk kelompok kontrol
diperoleh Lobs = 0,0799 dengan Ltabel = 0,1351. Ini menunjukan kedua sampel
berdistribusi normal. Sedangkan pada uji homogenitas diperoleh nilai signifikansi
2
2
πœ’π‘œπ‘π‘ 
= 0,2547 dengan πœ’π‘‘π‘Žπ‘π‘’
𝑙 = 3,841. Ini menunjukan kedua sampel memiliki
variansi yang homogen.
Perhitungan uji keseimbangan diperoleh tobs = 0,045 dan ttabel = 1,960. Hal ini
menunjukan bahwa −t tabel < t obs < t tabel . Kesimpulanya H0 diterima yakni
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model Numbered Head Together Siswa
Kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar
9
tidak ada perbedaan signifikansi antara kelompok yang menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together dengan kelompok yang menggunakan
metode pembelajaran ekspositori. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi
perlakuan dengan model pembelajaran Numbered Head Together dan kelompok
kontrol menggunakan metode pembelajaran ekspositori. Kemudian dilakukan tes
kemampuan akhir untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
Pengujian hipotesis menggunakan uji t pihak kanan. Pengujian ini dilakukan
untuk mengeahui apakah model pembelajaran Numbered Head Together lebih
baik daripada metode pembelajaran ekspositori. Seperti perlakuan pada nilai
kemampuan awal, sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu uji
normalitas dan uji homogenitas.
Uji normalitas diperoleh nilai signifikansi kelompok eksperimen Lobs = 0,0764
dengan Ltabel = 1,401 dan untuk kelompok kontrol diperoleh Lobs = 0,0936 dengan
Ltabel = 1,401. Ini menunjukan kemampuan akhir siswa dua kelompok
berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh nilai signifikansi
2
2
πœ’π‘œπ‘π‘ 
= 0,0956 dengan πœ’π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™
= 3,841. Ini menunjukan bahwa kedua sampel
memiliki variansi yang homogen.
Perhitungan uji hipotesis secara matematis diperoleh tobs = 1,919 dan ttabel =
1,645. Hal ini menunjukan bahwa t obs > 𝑑tabel . Kesimpulanya H1 diterima, yakni
prestasi belajar dengan model Numbered Head Together lebih baik daripda
prestasi belajar dengan metode pembelajaran ekspositori materi matriks pada
siswa kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar Kabupaten Kebumen tahun
pelajaran 2012/2013.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan pembahasan data penelitian
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
matematika dengan model pembelajaran Numbered Head Together lebih baik
dibandingkan dengan prestasi belajar matematika dengan metode pembelajaran
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model Numbered Head Together Siswa
Kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar
10
ekspositori materi matriks pada siswa kelas X Akuntansi SMK Tamtama
Karanganyar Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2012/2013. Saran yang
disampaikan
yaitu
dalam
mememilih
model
pembelajaran
hendaknya
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, kondisi siswa dan lingkungan
masyarakat dimana siswa tinggal. Hal ini dikarenakan pengambilan objek belajar
di tengah-tengah kehidupan siswa akan memberikan motivasi dalam menerima
pelajaran dan menyerap materi yang akan diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS press.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Prenada Media Group.
Wang, Tzu Pu. 2007. The Comparison of the Difficulties between Cooperative Learning
and Traditional Teaching Methods in College English Teachers. The Journal of
Human Resource and Adult Learning. 3, 2. diakeses dari
http://www.hraljournal.com/Page/4%20Tzu-Pu%20Wang.pdf/ pada tanggal 5
September 2013.
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model Numbered Head Together Siswa
Kelas X Akuntansi SMK Tamtama Karanganyar
11
Download