BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam
menentukan keberhasilan dari sebuah organisasi, yaitu bagaimana menciptakan SDM
yang berdaya saing tinggi, memiliki ketrampilan, dan berkualitas dalam persaingan
global. Hal ini juga diungkapkan oleh Madura (2007, p414), salah satu sumber daya
yang berperan penting dalam perusahaan ialah sumber daya manusia, karena sumber
daya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah sebuah
organisasi akan berhasil atau tidak. Apapun tujuan dari sebuah organisasi, organisasi
dibuat berlandaskan oleh berbagai visi yang ditentukan organisasi untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misalnya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi,
dengan demikian manusia merupakan faktor penting dalam semua kegiatan
institusi/organisasi tidak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Indonesia merupakan negara yang berjumlah penduduk tinggi, tetapi kualitas
sumber daya manusianya masih sangat rendah. WWE (2014) mengatakan daya saing
SDM Indonesia berada di posisi yang rendah di bandingkan dengan beberapa negara
tetangga. Indonesia berada di peringkat 38. Sedangkan Singapura (peringkat 2),
Malaysia (peringkat 24), dan Thailand (peringkat 37).
Peran sumber daya manusia sangatlah penting untuk mengembangkan suatu
negara. Tetapi untuk menemukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi
tidaklah mudah. Begitu juga bagi perusahaan, sumber daya manusia sangatlah
penting, untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Sumber daya manusia di
perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara
kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi (Hetami,2008).
Dalam dunia global, industri farmasi dikenal sebagai industri padat
pengetahuan. Industri farmasi menghasilkan output ekonomi yang besar dan
memainkan peran penting pada perekonomian negara-negara maju. Dalam dimensi
lain industri farmasi mempunyai peran penting dalam menjamin dan memperbaiki
kesehatan masyarakat, menghasilkan obat untuk mengatasi berbagai penyakit.
1
Tantangan yang di hadapi industri farmasi di Indonesia akan semakin kompleks. Harmonisasi
regulasi farmasi ASEAN yang sudah disepakati mulai dari tahun 2008 lalu telah melahirkan
pasar tunggal farmasi ASEAN, yaitu produk-produk farmasi akan lebih leluasa keluar masuk
diantara negara-negara anggota ASEAN.
Menghadapi persaingan seperti ini, perusahaan farmasi Indonesia harus memperkuat
sumber daya manusia yang dimilikinya. Menurut informasi yang di dapat dari
www.economy.okezone.com, Industri farmasi dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi
ASEAN Economy Community (AEC) 2015. Namun, jika pengelolaannya tidak benar, maka
industri farmasi bisa menjadi boomerang. Oleh sebab itu harus diperhatikannya kinerja
karyawan dari setiap perusahaan farmasi.
PT. Dipa Pharmalab Intersains adalah sebuah perusahaan farmasi. PT. Dipa
Pharmalab Intersains didirikan pada tahun 1970 oleh Tjipto Pusposuharo, yang dulunya
bernama PT. Pradja. Pada tahun 1976 PT. Dipa Pharmalab Intersains memulai divisi produk
impor dengan produk plasma. Pada tahun 1989 perawatan kesehatan puspa didirikan sebagai
perusahaan grup. Tahun 1991 PT. Dipa Pharmalab Intersains didirikan sebagai entri terpisah
untuk produk farmasi dan laboratorium yang diimpor. PT. Dipa Pharmalab Intersains
memiliki core value yang dikenal dengan “DIPA”. Core value tersebut adalah determination,
integrity, performance, attentiveness.
PT. Dipa Pharmalab Intersains sendiri mempunyai Visi “To be a prominent fast
growing healthcare corporation with world class standards”. Untuk mencapai visi tersebut,
disinyalir dibutuhkan karyawan yang berkualitas tinggi dengan hasil kinerja yang baik. Tetapi
dibutuhkan juga karyawan yang berkomitmen dan loyalitas terhadap perusahaan. Karyawan
akan memiliki loyalitas dan komitmen karena karyawan ada rasa puas terhadap pekerjaan.
Untuk mencapai perusahaan kesehatan yang berkembang pesat terkemuka dengan standar
kelas dunia dibutuhkan kepuasan kerja dan komitmen karyawan. Karena dengan kepuasan
kerja dan komitmen akan membuat karyawan menjadi loyal terhadap perusahaan, dan akan
berdampak terhadap kinerja karyawan itu sendiri.
Kenyatannya di PT. Dipa Pharmalab Intersains masih sangat rendahmya kinerja dari
karyawan itu sendiri, dan masih sangat jauh dari apa yang di harapkan oleh PT. Dipa
Pharmalab Intersain dalam beberapa tahun terakhir, dapat dilihat pada tampilan Tabel 1.1.
Tabel 1. 1 Data Kinerja Karyawan Tahun 2009-2013
2
Tahun
Rata- Rata Nilai PK
Total Grade
2009
342
C+
2010
368
CB-
2011
402
CB
2012
328
C+
2013
208
K
Sumber : PT. Dipa Pharmalab Intersains
Berdasarkan data diatas dapat dilihat grade kinerja karyawan di PT. Dipa Pharmalab
Intersains masih sangat rendah dibandingkan nilai maksimum grade yang ditetapkan PT.
Dipa Pharmalab Intersains. PT. Dipa Pharmalab Intersains menentukan grade suatu kinerja
karyawan berdasarkan ketentuan sebagai berikut pada table 1.3
Tabel 1. 2 Ketentuan Grade Kinerja Karyawan Tahun 2009-2013
SKOR GRADE
0
SK
175
K-
194
K
231
K+
250
C-
275
C
325
C+
350
CB-
375
CB
425
CB+
450
B-
469
B
506
B+
525
SB-
544
SB
582
SB+
Sumber : PT. Dipa Pharmalab Intersains
3
Shaw (1999) dalam Chetna Pandey dan Rajni Khare (2012), salah satu faktor
penyebab turnover yang tinggi adalah ketidak puasan karyawan terhadap pekerjaannya.
Ketidak puasan karyawan akan membuat karyaan kurang loyal terhadap organisasinya.
Tingginya angka turnover suatu organisasi dapat menimbulkan dampak negatif, seperti
menciptakan ketidakstabilan organisasi dan rendahnya kinerja dari karyawan itu sendiri.
Kenyataannya di PT. Dipa Pharmalab Intersains masih terdapat banyaknya karyawan
yang keluar masuk atau turnover di PT. Dipa Pharmalab Intersains beberapa tahun terakhir
ini, dapat dilihat pada tabel 1.3
Tabel 1. 3 Data Turnover PT. Dipa Pharmalab Intersains Tahun 2009-2013
Turnover PT. Dipa Pharmalab Intersains
Tahun
Jumlah Karywan
Presentasi
Keluar
2009
41 orang
27,3 %
2010
59 orang
39,3 %
2011
37 orang
24,7 %
2012
52 orang
34,7 %
2013
64 orang
42,7 %
Sumber : Data perusahaan dan diolah
Berdasarkan data di atas dari tahun 2009 hingga 2013 menunjukan bahwa tingkat
Turnover PT. Dipa Pharmalab Intersains mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak
stabil. Terlihat pada tahun 2009 terdapat 41 orang karyawan yang kelur dari PT. Dipa
Pharmalab Intersains , dan mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan pada tahun
2010, dan PT. Dipa Pharmalab Intersains berhasil menurunkan jumlah karyawan yang keluar
menjadi 37 orang pada tahun 2011. Tetapi pada tahun 2012 PT. Dipa Pharmalab Intersains
tingkat keluarnya karyawan mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari tahun
sebelumnya. Dan pada tahun 2013 tingkat keluarnya karyawan PT. Dipa Pharmalab
Intersains mengalami kenaikan kembali. Menurut Bakar (2012, p99) , turnover dikaitkan
dengan masalah tidak mendapatkan kepuasan kerja dan komitmen yang kurang terhadap
organisasi. Ini disinyalir bahwa ada kemungkinan kurangnya komitmen karyawan terhadap
organisasinya dan kurang puasnya karyawan PT. Dipa Pharmalab Intersains terhadap
pekerjaannya.
4
Sebuah perusahaan dengan tingkat turnover yang tinggi memiliki tantangan untuk
pengembangan sumber daya manusia karena turnover tidak dapat diperkirakan. Kegiatankegiatan pengembangan sumber daya di dalam organisasi harus mempersiapkan setiap saat
pengganti karyawan yang keluar. Ada kalanya pergantian karyawan memiliki dampak positif.
Namun sebagian besar pergantian karyawan membawa pengaruh negatif terhadap organisasi,
baik dari segi biaya maupun dari segi hilangnya waktu untuk melatih karyawan pengganti
dan kesempatan untuk memanfaatkan peluang. (Nanggoy dan Harianti, 2005).
Selain tingkat keluar masuk karyawan PT. Dipa Pharmalab Intersains yang tinggi,
masa kerja karyawan PT. Dipa Pharmalab Intersains cenderung lebih cepat untuk
meninggalkan PT. Dipa Pharmalab Intersains. Dapat dilihat pada gambar masa kerja
karyawan PT. Dipa Pharmalab Intersains tahun 2009 – 2013.
Gambar 1. 1 Data Masa Kerja Karyawan PT. Dipa Pharmalab Intersains
Tahun 2009-2013
Sumber : PT. Dipa Pharmalab Intersains
Dari grafik masa kerja tersebut menunjukan bahwa masa kerja karyawan PT. Dipa
Pharmalab Intersains dengan masa >4 tahun lebih sedikit dibanding dengan masa 0-2 tahun
dan masa 2-4 tahun. Ini dapat disinyalir bahwa kurangnya loyalitas karyawan terhadap
perusahaan.
Chetna Pandey & Rajni Khare (2012) menyatakan bahwa, karyawan dengan tingkat
kepuasan kerja yang rendah akan memiliki kemungkinan untuk keluar dari pekerjaan mereka
dibandingkan dengan karyawan yang puas terhadap pekerjaannya.
5
Banyaknya karyawan yang keluar atau berhenti bekerja di PT. Dipa Pharmalab
Intersains harus segera diatasi karena PT. Dipa Pharmalab Intersain akan kehilangan orangorang yang bekerja untuk pencapaian tujuan organisasi, orang-orang yang berpengalaman,
dan juga kehilangan investasi atas pelatihan yang telah dilakukan pada karyawan tersebut.
Abdullah et al (2009), menyatakan bahwa peningkatan kepuasan karyawan benarbenar bisa menghasilkan peningkatan partisipasi karyawan dan memiliki potensi untuk
membuat kedua karyawan dan majikan sama loyal kepada perusahaan.
Ada kemungkinan bahwa karyawan di PT. Dipa Pharmalab Intersains memiliki
tingkat kepuasan kerja, komitmen terhadap organisasi, dan loyalitas terhadap karyawan yang
rendah, dan disinyalir akan berdampak terhadap kinerja dari organisasi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan, dan Komitmen Kerja terhadap
Loyalitas Karyawan yang Berdampak Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Dipa
Pharmalab Intersains”
1.2 Masalah
Berdasarkan paparan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diidentifikasi masalah meliputi :
1. Apakah Kepuasan Kerja Karyawan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Dipa Pharmalab Intersains?
2. Apakah Komitmen Karyawan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas
Karyawan (Y) pada PT. Dipa Pharmalab Intersains?
3. Apakah Kepuasan Kerja Karyawan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Karyawan (Z) pada PT. Dipa Pharmalab Intersains?
4. Apakah Komitmen Karyawan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Z) pada PT. Dipa Pharmalab Intersains?
5. Apakah Loyalitas Karyawan (Y) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Z) pada PT. Dipa Pharmalab Intersains?
6. Apakah Kepuasan Kerja Karyawan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Karyawan (Z) melalui Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Dipa Pharmalab
Intersains?
7. Apakah Komitmen Karyawan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Z) melalui Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Dipa Pharmalab Intersains?
6
1.3 Ruang Lingkup
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan waktu penelitian.
Sehingga penelitian hanya meneliti beberapa variable yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Variabel yang diteliti antara lain ialah kepuasan kerja karyawan, komitmen karyawan,
loyalitas karyawan, dan kinerja karyawan. Penelitian menggunakan sample populasi
karyawan PT. Dipa Pharmalab Intersains untuk dijadikan objek penelitian.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara Kepuasan Kerja Karyawan (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Dipa
Pharmalab Intersains?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara Komitmen Karyawan (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Dipa
Pharmalab Intersains?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara Kepuasan Kerja Karyawan (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada PT. Dipa
Pharmalab Intersains?
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara Komitmen Karyawan (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada PT. Dipa
Pharmalab Intersains?
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara Loyalitas Karyawan (Y) berpengaruh
secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada PT. Dipa Pharmalab
Intersains?
6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara Kepuasan Kerja Karyawan (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z) melalui Loyalitas
Karyawan (Y) pada PT. Dipa Pharmalab Intersains?
7. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara Komitmen Karyawan (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z) melalui Loyalitas
Karyawan (Y) pada PT. Dipa Pharmalab Intersains?
1.5 Manfaat Penelitian
•
Bagi pihak instansi
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan saran, pemikiran dan informasi yang
bermanfaat yang berkaitan perencanaan strategi dalam meningkatkan kepuasan kerja
karyawan dan komitmen karyawan di PT. Dipa Pharmalab Intersains untuk
7
menciptakan karyawan yang loyalitas tinggi
dan dapat mencapai kinerja yang
maksimal.
•
Bagi pihak akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta
pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan Manajemen
Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan pengaruh kepuasan kerja karyawan dan
komitmen kerja karyawan terhadap loyalitas kerja yang berdampak terhadap kinerja
karyawan.
•
Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi tambahan atau untuk
pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya, dan sebagai bahan
pertimbangan perusahaan atau instansi lain yang menghadapi permasalahan yang
sama.
8
Download