CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG Sifat cahaya sebagai gelombang dapat ditunjukkan melalui fenomena interferensi maupun difraksi. Interferensi Cahaya Interferensi merupakan salah satu gejala gelombang, dimana gelombang-gelombang yang koheren (amplitude, frekuensi, dan beda fase sama) saling berpadu dan menghasilkan pelemahan (interferensi minimum) dan penguatan (interferensi maksimum) Interferensi cahaya akan menghasilkan pola gelap terang sebagai bentuk interferensi minimum dan maksimum. Interferensi Lapisan Tipis Ketika sinar dalam lapisan minyak mengenai bidang batas minyak dan air, sinar yang dipantulkan mengalami perubahan fase (berlawanan fase). Akibatnya sinar yang berinterferensi memiliki beda fase ½. Dengan demikian, interferensi maksimum terjadi jika selisih lintasan optik kedua sinar adalah 1 3 5 , , ,... 2 2 2 sebaliknya interferensi minimum terjadi jika selisih lintasan optiknya 0 , 1 , 2 ,3 ,... Secara matematis pita terang terjadi saat 2nd cos r m 1 , m= 0, 1, 2, 3,… 2 Interferensi Celah Ganda (Percobaan Young) Percobaan Interferensi cahaya dilakukan oleh Thomas Young dengan menggunakan peralatan celah ganda, seperti tampak pada ilustrasi di bawah. Sebuah sumber cahaya berada di belakang dua celah yang akan menghasilkan dua sumber cahaya yang koheren. Layar diletakkan di depan celah tersebut yang akan menghasilkan pola gelap-terang yang selalu dimulai dengan terang pusat. Parameter percobaan celah ganda adalah : p : jarak pola gelap-terang dari terang pusat (m) d : jarak dua celah (m) L : jarak celah ke layar (m) : panjang gelombang (m) m : orde pola gelap terang ∆S : selisih lintasan (m) : sudut interferensi Jarak pola gelap dari terang pusat pada Interferensi celah ganda berlaku : 1 d 1 d sin (m ) atau p (m ) , dengan m : 1, 2, 3, … tidak ada gelap pusat 2 L 2 Jarak pola terang dari terang pusat pada Interferensi celah ganda berlaku : d sin m atau p d m , dengan m : 0, 1, 2, 3, … dimana m = 0 adalah orde terang pusat L Difraksi Cahaya Peristiwa difraksi merupakan pelenturan cahaya karena melewati “penghalang” dan akan menghasilkan pola gelap terang sama seperti interferensi. Penghalang ini bisa berupa celah tunggal maupun kisi (celah banyak) Difraksi Kisi Pelenturan muka gelombang cahaya karena melewati celah banyak (kisi). Pola gelap terang dapat diamati di layar dan akan memenuhi persamaan : Jarak pola gelap dari terang pusat pada difraksi kisi berlaku, 1 d 1 d sin (m ) atau p (m ) , dengan m : 1, 2, 3, … tidak ada gelap pusat 2 L 2 Jarak pola terang dari terang pusat pada difraksi kisi berlaku : d sin m atau p d m , dengan m : 0, 1, 2, 3, … dimana m = 0 adalah orde terang pusat L Parameter percobaan difraksi kisi adalah : d 1 , dengan N : konstanta kisi (celah/m) N Difraksi Celah Tunggal Pelenturan muka gelombang cahaya karena melewati celah tunggal. Pola gelap terang dapat diamati di layar dan akan memenuhi persamaan : Jarak pola terang dari terang pusat pada difraksi celah tunggal berlaku, 1 d 1 d sin ( m ) atau p ( m ) , dengan m : 1, 2, 3,… kecuali terang pusat 2 L 2 Jarak pola gelap dari terang pusat pada Interferensi celah ganda berlaku : d sin m atau p d m , dengan m : 1, 2, 3, … L Parameter percobaan celah ganda adalah : d : lebar celah (m) Jarak dua pola gelap atau terang yang berdekatan akan berlaku persamaan : p d L Polarisasi Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian atau seluruh arah getar gelombang. Berbeda dengan interferensi dan difraksi yang dapat terjadi baik pada gelombang transversal maupun longitudinal, polarisasi hanya terjadi pada gelombang tranversal. Polarisasi karena pemantulan dan pembiasan cahaya Polarisasi cahaya dapat terjadi karena pemantulan dan pembiasan cahaya. Seperti gambar di bawah, berkas cahaya masuk dari medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat sehingga berkas cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Saat berkas sinar pantul dan sinar bias membentuk sudut 90° (ip+r=90°) maka sudut sinar datang (ip) yang membentuk sinar pantul terpolarisasi linier disebut sudut Brewster (sudut polarisasi). Hukum Snellius tentang pembiasan : sin i p sin r sin i p n 2 n2 n dimana r=(90°-ip ) menyebabkan sin r cos i p , sehingga atau tan i p 2 n1 cos i p n1 n1 Polarisasi karena serapan efektif Cahaya terpolarisasi dapat juga diperoleh dari sinar tak terpolarisasi dengan melewatkannya melalui sebuah polarisator. Polaroid menggunakan dua polarisator yaitu polarisator 1 sebagai polarisator dan polarisator kedua sebagai analisator. Sinar tak terpolarisasi yang melewati polarisator 1 intensitasnya berkurang menjadi setengah kali semula atau I1 1 I 0 . Jika sudut orientasi antara polarisator (polarisator 1) dan analisator 2 (polarisator 2) membentuk sudut θ, maka sesuai dengan Hukum Mallus, I 2 I1 cos 2 1 I 0 cos 2 2 Latihan Soal 1. Dua buah celah terpisah pada jarak 1 mm satu sama lain. Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 7000 Å melewati celah tersebut sehingga terjadi pola interferensi cahaya. Jika jarak celah ke layar 2 meter, tentukanlah : a. Jarak gelap kedua dari terang pusat b. terang ketiga dari terang pusat c. jarak pola gelap kedua dan terang kedua d. Jarak terang kedua dan gelap keempat 2. Jarak pita terang kedua dari pusat terang pada suatu percobaan interferensi adalah 7,00 mm. Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 4900 Å dan jarak antara celah dengan layar 1,5 m, tentukan jarak antar celah ! … 3. Pada percobaan Young digunakan gelombang cahaya dengan panjang gelombang 4500 Å dan jarak antara celah dengan layar 2 meter. Jika jarak antar celah 0,5 mm, tentukan jarak pita terang kedua dari pusat terang ! … 4. Seberkas cahaya putih dilewatkan pada kisi difraksi 1.000 garis/cm. Jika panjang gelombang cahaya merah dan ungu masing-masing 7.000 Å dan 4.000 Å, serta jarak kisi ke layar 1 meter, tentukanlah jarak pita merah dan ungu untuk orde pertama ! … 5. Seorang siswa melakukan percobaan difraksi cahaya dengan menggunakan kisi difraksi 300 garis/mm, berjarak 1 m dari layar. Ia mendapatkan pita terang pertama untuk suatu cahaya monokromatik berjarak 1,8 cm dari pusat terang. Panjang gelombang cahaya yang ia gunakan adalah . . . 6. Cahaya monokromatik dari sebuah sumber mengenai sebuah celah tunggal yang mempunyai diameter celah 0,06 cm. Jarak garis gelap kedua terhadap pusat terang adalah 0,12 cm. Jika jarak celah terhadap layar 2,4 m, berapakah panjang gelombang cahaya tersebut? … 7. Sebuah celah sempit tunggal dengan lebar a disinari oleh cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 5,9.10-7 m. Agar terjadi pola difraksi maksimum dengan orde pertama pada sudut 30°, lebar celah tersebut adalah ? …