Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya
membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling
berinteraksi. Tanpa interaksi sosial, manusia tidak akan dapat berkembang
sebagai manusia seutuhnya. Oleh sebab itu dalam kehidupannya manusia
membutuhkan komunikasi untuk tetap dapat melakukan interaksi tersebut.
Dalam sebuah artikel di Jawa Pos (dalam Rochmadi, 2013) menunjukkan bahwa
70% waktu manusia dipergunakan untuk berkomunikasi.
Liliweri (1994) mengatakan, komunikasi mencakup upaya seseorang
yang dengan sadar mengubah tingkah laku orang lain atau sekelompok orang
lain melalui penyampaian beberapa pesan. Komunikasi merupakan kegiatan
yang terus menerus dilakukan orang untuk saling berhubungan dengan orang
lain. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila mengandung sifat:
menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, dan hubungan yang
makin baik.
Myers (1992) komunikasi dengan orang lain disebut dengan komunikasi
interpersonal yang didefinisikan sebagai suatu hubungan interaksi antara
individu dengan lingkungannya yang mencakup orang lain sebagai teman-teman,
keluarga, anak-anak, rekan sekerja dan bahkan orang asing. Keunikan
1
komunikasi interpersonal adalah suatu hubungan yang timbal balik atau transaksi
antara pemberi dan penerima pesan.
Agus M. Hardjana (2003) mengatakan, komunikasi interpersonal adalah
interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat
menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan
menanggapi secara langsung pula.
Komunikasi interpersonal mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau
lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan
(noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan
ada kesempatan untuk melakukan umpan balik, (DeVito, 2011). Komunikasi
yang baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa yang satu dengan
siswa yang lain akan menciptakan saling pengertian.
Menurut Reksohadiprodjo (1988), jika sistem informasi dan komunikasi
tidak memenuhi sasaran, timbullah salah paham atau individu tidak saling
mengerti. Selanjutnya hal ini akan menjadi salah satu penyebab timbulnya
konflik. Dengan kata lain, konflik terjadi karena adanya interaksi yang disebut
komunikasi interpersonal.
Suatu konflik yang sama belum tentu akan menimbulkan bentuk respon
yang sama dari individu. Sebaliknya, suatu respon yang sama juga belum tentu
timbul akibat adanya konflik yang serupa. menambahkan, bentuk respon didasari
oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi kesimpulan nilai
terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif,
2
menyenangan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian
mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap suatu objek (Azwar, 1988).
Hasil penelitian yang dilakukan Yantyarso (2005) diperoleh hasil r: 0,613 dan p < 0,01 yang berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan
antara komunikasi dengan konflik antar pribadi. Artinya, semakin baik
komunikasi, semakin rendah konflik antar pribadi dan sebaliknya semakin
rendah komunikasi semakin tinggi konflik antar pribadi.
Hal tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Katz dan Kuhn (dalam
Jewell dan Siegall, 1998) yang menyatakan tidak ada korelasi antara komunikasi
dengan konflik antar pribadi atau dapat diartikan juga bahwa komunikasi tidak
berpengaruh pada konflik antar pribadi.
Pada tanggal 25 Januari 2014, penulis melakukan pra-penelitian kepada
30 siswa kelas VII C di SMP Negeri 2 Suruh tentang komunikasi interpersonal
dan respon terhadap konflik antar pribadi dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Tingkat Komunikasi Interpersonal Siswa
Kelas VII C SMP Negeri 2 Suruh
Interval
Kategori
Frekuensi
Prosentase (%)
50 – 79
Sangat rendah
1
3,3 %
80 – 109
Rendah
1
3,3 %
110 – 139
Sedang
14
46,66 %
140 – 169
Tinggi
13
43,3 %
170 – 200
Sangat tinggi
1
3,3 %
30
100 %
Jumlah
3
Berdasarkan tabel 1.1. diatas, dapat dijelaskan dari sampel sebanyak 30
siswa diketahui bahwa kualitas komunikasi pada subjek penelitian tergolong
sedang sebesar 46,66% dan tinggi sebesar 43,3 %.
Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi
Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Suruh
Interval
Kategori
Frekuensi
Presentase (%)
50 – 79
Sangat rendah
3
10 %
80 – 109
Rendah
10
33,3 %
110 – 139
Sedang
12
40 %
140 – 169
Tinggi
5
16,6 %
170 – 200
Sangat tinggi
-
0%
30
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 1.2. diatas, dapat dijelaskan dari sampel sebanyak 30
siswa diketahui bahwa respon terhadap konflik antar pribadi pada subjek
penelitian tergolong sedang sebesar 40% dan tinggi sebesar 16,6 %.
Penulis memilih kelas VII sebagai subjek penelitian karena siswa kelas
VII merupakan angkatan yang paling baru dibanding siswa kelas VIII dan IX,
sehingga dibutuhkan komunikasi interpersonal yang baik untuk saling
berinteraksi dan beradaptasi dari berbagai latar belakang sekolah yang berbeda,
daerah yang berbeda, dan lingkungan pergaulan yang berbeda pula.
Dengan berbagai acuan di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan
4
Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Suruh Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada paparan yang telah dijabarkan dalam latar belakang,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan yang
signifikan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon Terhadap Konflik
Antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh?”.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui signifikansi hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan
Konflik Antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara akademik penelitian ini memberi manfaat teoritik sebagai
sumbangan pemikiran bagi dunia keilmuan. Apabila hasil penelitian ini ada
hubungan yang signifikan berarti penelitian ini mendukung penelitian yang
telah dilakukan Yantyarso (2005), tetapi jika sebaliknya tidak ada
hubungan yang signifikan berarti penelitian ini mendukung penelitian yang
telah dilakukan Katz dan Kuhn (1998). Penelitian ini juga diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
yang
berarti
bagi perkembangan
5
psikologi pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi siswa
mengenai pentingnya komunikasi interpersonal untuk mengantisipasi
munculnya konflik antar pribadi, sehingga akan terjalin hubungan yang
harmonis antar pribadi.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi:
Bab I.
Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II. Kajian Teori berisi tentang definisi konflik antar pribadi dan definisi
komunikasi interpersonal.
Bab III. Metodologi Penelitian berisi tentang jenis penelitian, subjek
penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, hipotesis.
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang gambaran umum
subyek penelitian, hasil penelitian, pembahasan.
Bab V. Penutup berisi kesimpulan dan saran.
6
Download