Abdul Haris-Hubungan Manajemen Sekolah dengan Motivasi Kerja

advertisement
HUBUNGAN MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN
MOTIVASI KERJA PEGAWAI
Abdul Haris, Zulfakar, dan Nasrudin
Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram
Email: [email protected]
Abstract: The statement problems of the research stated that; is there any correlation between school
finances management with official working motivationat MA Hidayatussibyan NW Sengkerang
central Lombok in academic year 2014/2015 and the research aimed at finding out the correlation
between school finances management with official working motivation at MA Hidayatussibyan NW
Sengkerang central Lombok in academic year 2014/2015. The reserch used correlation method and
this reserch used population study that was whole official at MA Hidayatussibyan NW Sengkerang
with total population 30 official. The data gathering used anket as main method and interview as
complation method. The data analyzed is used correlation product moment formulation. Based om the
data analysis is gotten that r-test values 0,372 and r-table 0,361 with signification level 5% and degree
of freedom N=30. It meant that r-test was higher than r-tablen(0,372 > 0,361). So that way, alternative
hypotesis (Ha) was accepted and null hypotesis (Ho) was rejected. Therefore, it taken conclusion that
there was significant correlation between school finances management whit official working
motivation at MA Hidayatussibyan NW Sengkerang central Lombok in academic year 2014/2015.
Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Hubungan Manajemen
Keuangan Sekolah Dengan Motivasi Kerja Pegawai di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok
Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015?. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
Ingin Mengetahui Apakah Ada Hubungan Manajemen Keuangan Sekolah Dengan Motivasi Kerja
Pegawai Di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Metode penentuan subyek penelitian menggunakan studi populasi dengan tekhnik koefisien Korelasi
Product Moment. Metode pengumpulan data menggunakan Angket dari Manajemen Keuangan
Sekolah Dengan Motivasi Kerja Pegawai sedangkan metode dokumentasi digunakan sebagai metode
pelengkap. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik dengan Rumus Korelasi Product
Moment. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai termasuk guru di MA
Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 30
orang pegawai termasuk guru. Dari hasil perhitungan nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah 0,372, sedangkan nilai rxy dalam tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 adalah 0,361
atau (0,372 > 0,361), kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel. Maka
dapat dikemukakan bahwa Hipotesis Nihil (H0) “ditolak” dan Hipotesis Alternatif (Ha) “diterima”.
Jadi kesimpulan analisis dalam penelitian ini adalah: Ada Hubungan Manajemen Keuangan Sekolah
Dengan Motivasi Kerja Pegawai Di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci:
Manajemen Keuangan, Motivasi Kerja.
Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranyang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Apalagi
di era globalisasi sekarang ini, pendidikan merupakan salah satu alternatif pemerintah untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), karena di dalam dunia pendidikan yang berkualitas
Sumber Daya Manusia juga sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
sekolah.Pendidikan membutuhkan biaya yang sangat banyak. Sudah menjadi rahasia umum,
pendidikan yang berkualitas itu mahal. Dengan demikian, variasi pembiayaan pendidikan akan sangat
bervariasi, oleh karena itu keuangan atau pembiayaan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan atau
sekolah menjadi factor esencial.
Depdiknas (2002: 82) bahwa, “Manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan”. Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah”. Sedangkan Menurut Rohiat
(2010: 27), “Manajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data,
pelaporan, dan pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan yang direncanakan”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan
merupakan kemampuan dalam mengelola dana sekolah baik itu dana masuk dan dana keluar melalui
proses kegiatan perencanaan, pencatatan sebagai pertanggungjawaban dan pelaporan dalam
pengelolaan keuangan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan. Kegiatan tersebur memerlukan
suatu perencanaan, pengorganisasian, bimbingan dan pengarahan, pengontrolan, komunikasi dan
bahkan juga ketatausahaan.Selain itu kepala sekolah sebagai selaku manajer dituntut untuk
melaksanakan etika terutama yang berhubungan dengan siswa, guru dan pegawai, lembaga sekolah
dan masyarakat pada umumnya.Sehingga hal tersebut dapat membuat termotivasinya pegawai dalam
bekerja.
Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) diketahui bahwa dalam kenyataannya di sekolah, suatu keuangan merupakan salah
satu pendukung dalam meningkatkan mutu pendidikan dan sebagai faktor motivasi bagi para pegawai
sekolah. Akan tetapi gambaran sementara yang terjadi di lingkungan sekolah dilatarbelakangi oleh
unsur-unsur motivasi yang dapat menghambat termotivasinya pegawai dan guru di sekolah baik dari
segi upah/gaji, promosi, dan unsur-unsur motivasi lainnya untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai
pegawai. Oleh sebab itu kepala sekolah dapat melaksanakan pengelolaan keuangan dengan baik
supaya dapat meningkatkan motivasi kerja bagi pegawai dan guru, namun jika pengelolaan suatu
keuangan yang kurang baik akan menyebabkan pegawai dan guru tidak merasa termotivasi dalam
melaksanakan pekerjaannya sebagai pegawai dan guru di sekolah.
Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti beranggapan bahwa pengelolaan keuangan di
sekolah sangat berperan dengan termotivasinya para pegawai, sehingga dalam hal ini peneliti merasa
tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul: ”Hubungan Manajemen Keuangan Sekolah
Dengan Motivasi Kerja Pegawai Di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun
Pelajaran 2014/2015”.
Kajian Literatur
Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah.Rohiat (2010; 27) menyatakan “Manajemen
keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan, dan
pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan yang direncanakan”.Selanjutnya Mulyono
(2009: 181) dalam bukunya yang berjudul: Manajemen Administrasi Dan Organisasi Pendidikan
menjelaskan bahwa,Manajemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan
dan dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu
terhadap biaya oprasional sekolah sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta
membantu pencapaian tujuan pendidikan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud manajemen keuangan sekolah dalam penelitian ini adalah suatu aktivitas organisasi dalam
mengelola aset secara menyeluruh yaitu perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan serta
pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan yang direncanakan secara kontinu terhadap
biaya oprasional sekolah sehingga pendidikan lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Fungsi Manajemen Keuangan Sekolah. Di setiap organisasi sekolah biasanya terdapat bagian
keuangan.Bagian keuangan ini merupakan titik pusat dalam pengambilan keputusan di tingkat
pimpinan puncak (top management).Sehingga bagian keuangan sekolah bertanggungjawab atas
perumusan kebijaksanaan keuangan sekolah.
Menurut Mulyono (2009: 182) bahwa yang dimaksud dengan “Fungsi manajemen keuangan
sokolah adalah Bagian keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh bendaharawan
(treasurer) dan bagian akuntansi (controller)”. Sedangkan menurut pendapat Fred, (dalam Kasmir
2013: 16) menjelaskan bahwa “Fungsi Manajemen keuangan sekolah dalah merencanakan, mencari
dan memanfaatkan dana untuk memaksimalkan nilai perusahaan/sekolah, atau dengan kata lain
aktivitasnya berhubungan dengan keputusan tentang pilihan sumber dan alokasi dana sekolah”.
Berdasarkan paparan pendapat tersebut di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan fungsi mannajemen keuangan sekolah adalah kemampuan kepala sekolah menjadi
manajer untuk mengatur keuangan melalui bendaharawan sebagai penanggung jawab dan akuntansi
sebagai penanggungjawab dalam merencanakan, mencari dana, dan memanfaatkan dana sekolah
secara maksimal.Perencanaan Manajemen Keuangan SekolahMulyasa (2009: 173) mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan “Perencanaan dalam manajemen keuangan sekolah adalah kegiatan
merencanakan sumber dana sekolah untuk menunjang kegiatan pendidikan dan tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah”.Perencanaan keuangan sekolah sedikitnya mencakup dua kegiatan, yakni
penyusunan anggaran, dan pengembangan rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS). Kedua
kegiatan pokok tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Penyusunan anggaran keuangan sekolah.
Menurut Limpham (dalam Mulyasa, 2004: 199) mengungkapkan empat fase kegiatan pokok
penyusunan anggaran sebagai berikut: a) Perencanaan anggaran; b) Mempersiapkan anggaran; c)
Mengelola pelaksanaan anggaran; d) Menilai pelaksanaan anggaran.2) Pengembangan rencana
anggaran belanja sekolah.
Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan perencanaan keuangan
sekolah merupakan suatu perencanaan mengenai bagaimana mendapatkan dana, mempersiapkan dan
menggunakan dana melalui prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan dalam pencapaian proses belajar
mengajar secara optimal. Perencanaan keuangan sekolah memerlukan data yang akurat dan lengkap
sehingga semua perencanaan kebutuhan untuk masa yang akan datang dapat diadaptasi dalam rencana
anggaran.Pelaksanaan Keuangan Sekolah. Dalam buku Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam
Konteks Menyusun MBS dan KBK bahwa Pelaksanaan keuangan sekolah dalam garis besarnya dapat
dikelompokkan ke dalam dua kegiatan, yakni penerimaan dan pengeluaran Mulyasa (2004: 201-203):
1) Penerimaan. Penerimaan keuangan sekolah dari sumber-sumber dana perlu dibukukan berdasarkan
prosedur pengelolaan yang selaras dengan ketetapan yang disepakati, baik berupa konsep teoritis
maupun peraturan pemerintah. 2) Pengeluaran. Pengeluaran sekolah berhubungan dengan pembayaran
keuangan sekolah untuk pembelian beberapa sumber atau input dari proses sekolah seperti tenaga
administrasi, guru, bahan-bahan, perlengkapan dan fasilitas.
Yang dimaksud pemaparan di atas bahwa pengeluaran dalam manajeman keuangan sekolah
adalah penyusunan anggaran belanja sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan dibantu para
wakilnya yang ditetapkan oleh kebijakan sekolah, serta komite sekolah dibawah pengawasan
pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.Evaluasi dan Pertanggungjawaban Keuangan
Sekolah.Pertanggungjawaban (auditing) menurut Cormark (dalam Mulyasa, 2004: 204) auditing is
verification. Auditing is determining that what is intended is what is being performed and, futher that
what is being performed is appropiate for the task. Auditing merupakan pembuktian dan penentuan
bahwa apa yang dimaksud sesuai dengan yang dilaksanakan, sedangkan apa yang sedang dilaksanakan
deangan tugas. Proses ini menyangkut pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan, dan
pembayaran atau penyerahan dana kepada pihak-pihak yang berhak.Evaluasi dan pertanggungjawaban
keuangan sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam tiga hal, yaitu pendekatan pengendalian
penggunaan alokasi dana, bentuk pertanggungjawaban keuangan sekolah, dan ketertiban pengawasan
pihak ekstrernal sekolah Mulyasa (2004 : 204-206).Dari pemaparan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan sekolah
adalah proses kegiatan yang dapat melibatkan beberapa pihak sekolah mulai dari Kepala Dinas
Pendidikan, Kepala Badan Administrasi Keuangan Daerah (BAKD), dan Kantor Dinas Pendidikan
untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan sekolah secara efektif.
Pengertian Motivasi Kerja Pegawai. Motivasi merupakan salah satu dari fungsi manajemen
yang berkaitan erat dengan manusia, bahkan tidaklah berlebihan apabila dikatakan masalah motivasi
adalah masalah manusia dalam manajemen.Dan motivasi merupakan salah satu faktor yang turut
menentukan keefektifan kerja, tanpa motivasi tidak ada kegiatan yang nyata.“Motivasi kerja adalah
dorongan atau kehendak seseorang untuk melaksanakan tindakan atau kegiatan dalam lingkup tugastugas yang merupakan pekerjaan dilingkungan sebuah organisasi”, (Nawawi, 2003 : 330). Menurut
Suryosubroto (2010; 86), dalam bukunya Manajemen Pendidikan Di Sekolah mengatakan bahwa;
“Personil ialah orang-orang yang melaksanakan sesuatu tugas untuk mencapai tujuan, dalam hal ini di
sekolah dibatasi dengan sebutan Pegawai”. Sedangkan dari pendapat lain mengatakan bahwa
“Pegawai (kata benda) yang berarti orang-orang atau sekelompok orang yang memiliki status karena
pekerjaannya”. (Harsono, 2010; 3).Menurut pendapat lain mengungkapkan bahwa “Motivasi kerja
pegawai adalah 'perhatian dan antusiasme pegawai untuk melaksanakan tugas yang menjadi
wewenang dan tanggungjawabnya dengan baik dan benar” (Blanchard, dkk., 1996: 57).
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan motivasi kerja pegawai adalah keinginan yang kuat dari diri seseorang pegawai dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan atau tugas yang memiliki tanggungjawab dan potensi untuk mencapai
keiginan dalm sebuah organisasi dengan baik dan benar. Di samping itu motivasi seseorang dapat
terlihat pada kemampuan pegawai ditandai adanya proses seleksi. Latar belakang pendidikan,
pengalaman dalam organisasi kemasyarakatan, bisnis perdagangan dan keberhasilan dalam memimpin
usaha.Unsur-Unsur Penggerak Motivasi Kerja.Motivasi kerja seseorang akan ditentukan oleh
motivator. Motivator yang dimaksud adalah merupakan suatu penggerak motivasi kerja sehingga
menimbulkan pengaruh perilaku individu yang bersangkutan. Suharsimi Sagir yang dikutip oleh Bedjo
Siswanto, (2001), dalam bukunya “Manajemen Tenaga Kerja”, mengemukakan bahwa unsur-unsur
penggerak motivasi sebagai berikut: 1) Prestasi. 2) Penghargaan. 3) Tantangan. 4) Tanggung Jawab. 5)
Pengembangan. 6) Keterlibatan. 7) Kesempatan.
Dari beberapa ulasan pendapat di atas, unsur penggerak motivasi dapat memberikan energi
yang dapat menggerakkan dan meningkatkan kegairahan seorang pegawai untuk lebih giat lagi dalam
bekerja menurut aturan yang ditetapkan dengan saling menghormati, saling membutuhkan, saling
mengerti dan menghargai.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja.Fujanoraga dalam
bukunya “fisiologi kerja” (2000 ; 53) menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
antara lain: (a) pekerjaan yang menarik (b) upah yang baik (c) keamanan dan perlindungan dalam
pekerjaan (d) penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan (e) lingkungan atau suasana kerja yang
baik (f) promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan organisasi (g) merasa
terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi.
Saydan.Sayuti dalam Gustisyah (2009:46), menyebutkan bahwa “Motivasi kerja pegawai di
dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh beberapaang faktor, yaitu faktor internal yang
berasal dari proses psikologi dalam diri seseorang, dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri
(envronment factors)”. 1) Faktor internal meliputi: a) Kematangan pribadi. b) Tingkat pendidikan. c)
Keinginan dan harapan pribadi. d) Kebutuhan. e) Kelelahan dan kebosanan. f) Kepuasan kerja. 2)
Faktor eksternal yang terdiri beberapa faktor yaitu: a) Kondisi lingkungan kerja. b) Konpensasi yang
memadai. c) Supervisi yang baik. Mathis dan Jackson (2006), menyatakan bahwa pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang supervisor dalam memberikan inspirasi, semangat, pemberian dorongan
kepada pegawai untuk mengambil tindakan-tindakan. d) Ada jaminan karir (penghargaan atas
prestasi). e) Status dan tanggung jawab. f) Peraturan yang fleksibel. Bagian-bagian seperti kelayakan
dari kebijakan manajemen, keadilan dan tindakan disipliner, secara yang digunakan untuk
memutuskan hubungan kerja dan peluang kerja semua akan mempengaruhi retensi karyawan, apabila
karyawan kebijakan itu terlalu kaku atau diterapkan secara tidak konsisten, mereka akan cendrung
untuk mempunyai motivasi kerja rendah.
Selanjutnya Siagian (2002 ; 138) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi kerja antara lain : (1) “Tujuan dan sasaran organisasi (2) Pemuasan terhadap kebutuhan
tertentu dan (3) Adanya ketergantungan”;. Sedangkan Chung & Megginson dalam Gomes (2001:180)
menjelaskan, motivasi melibatkan:(1) faktor-faktor individual dan (2) faktor-faktor organisasional.
Faktor-faktor individual meliputi kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitude),
dan kemampuan-kemampuan (abilities). Faktor-faktor organisasional meliputi pembayaran atau gaji
(pay), keamanan pekerjaan (job security), sesama pekerja (co-workers), pengawasan (supervision),
pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri (job itself).
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja sesungguhnya dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik dari segi kebutuhan secara pribadi maupun secara organisasional, misalkan dari
segi faktor upah yang baik, pekerjaan yang menarik, pemuasan terhadap kebutuhan tertentu,
merupakan contoh yang dimaksud. Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, lingkungan atau
suasana kerja yang baik, promosi maupun perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
organisasi, merasa terlibat dalam tujuan dan sasaran organisasi merupakan contoh dari yang
dipengaruhi organisasi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa antara Hubungan Manajemen
Keuangan Sekolah dengan Motivasi Kerja Pegawai tampak jelas saling mempengaruhi satu sama lain,
hal ini bisa dilihat dari segi pengelolaan keunganan yang dapat meningkatkan daya dorong kerja para
pegawai sekolah itu sendiri, dan dengan kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sumber-sumber
pendanaan yang baik dapat memotivasi para pegawai dan guru di sekolah.
MetodePenelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian
korelasi, karena jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Ada tidaknya hubungan antara
Manajemen Keuangan Sekolah Dengan Motivasi Kerja Pegawai. Adapun variabel bebas atau variabel
X Manajemen Keuangan Sekolah. Secara konseftual rancangan penelitian yang dilakukan dapat
dijabarkn sebagai berikut: variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Manajemen Keuangan
Sekolah dibatasi pada indikator sebagai berikut: 1) Perencanaan Manajemen Keuangan Sekolah. 2)
Pelaksanaan Keuangan Sekolah. 3) Evaluasi dan Pertanggung jawaban Keuangan Sekolah. Sementara
variabel (Y) dalam penelitian ini adalah Motivasi Kerja Pegawai, yang terdiri dari indikator sebagai
berikut: 1) pekerjaan yang menarik. 2) upah yang baik, 3). Keamanan dan perlindungan dalam bekerja,
4) lingkungan atau suasana kerja yang baik, 5). Promosi dan perkembangan organisasi, 6). Merasa
terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dalam analisis data
dengan menggunakan Korelasi Product Moment selanjutnya dari proses pengolahan data tersebut
dibuat suatu kesimpulan dari penelitian ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai dan guru sekolah yaitu tentang edukatif
dan administratif yang mengajar di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun
Pelajaran 2014/2015.Dari kedua pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sampel
adalah bagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini tehnik sampel tidak
dipergunakan karena jumlah subyek dalam penelitian ini relatif sedikit yaitu semua pegawai dan guru
di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015 berjumlah 30
orang pegawai dan guru.Hal ini diperkuat oleh pendapat Suharsimi (2006: 1340) “Untuk sekedar
ancar-ancar apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi.
Instrumen penelitian.Dalam buku metode penelitian administrasi dijelaskan bahwa: “Instumen
penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap penomena sosial maupun alam” (Sugiyono, 2010:
118). Sedangkan menurut Usman (2008: 298) mengatakan bahwa “Insrtumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur penomena alam maupun sosial yang diamati”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa “instrumen penelitian
adalah alat yang digunakan untuk mengungkap dan melihat variabel yang dikaji secara empiris oleh
peneliti dalam menentukan metode setepat-tepatnya kemudian disusul dengan cara menyusun alat
yang telah diperoleh”. Dalam penelitian ini instrumen yang dipergunakan adalah berupa instrumen
angket sebagai metode pokok dan metode dokumentasi sebagai metode pelengkap.
Maka untuk mengetahui data tentang hubungan manajemen keuangan sekolah dengan
motivasi kerja pegawi yang dikembangkan dalam bentuk daftar pertanyaan yang akan dijawab oleh
responden. Angket tersebut terdiri dari masing-masing 25 item pertanyaan tiap-tiap variabel dengan 4
alternatif jawaban yaitu: (a) “Selalu” skornya 4, (b) “Sering” skornya 3, (c) “Jarang Sekali” skornya 2,
dan (d) “Tidak Pernah” skornya 1 (Sugiyono, 2006: 104). Jadi jika responden menjawab semua angket
“a” maka skor maksimal adalah 100, dan skor minimal adalah 25 jika semua responden menjawab
semua angket “d”.Angka skor itu diperoleh dari hasil skor angket yang terendah (minimaal) yakni
1x25=25 dan skor angket yang tertingi dikalikan dengan jumlah item 4x25=100.Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:Teknik Angket.
Dalam penelitian ini, analisa data yang dipergunakan adalah analisa statistik, karena data yang
didapatkan dalam penelitian ini adalah data berupa angka-angka, baik data tentang Manajemen
Keuangan Sekolah Dengan Motivasi Kerja Pegawai Di MA Hidayatussibyan NW Sengkerng Lombok
Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Selanjutnya analisis statistik yang dipergunakan dengan
menerapkan rumus Koefisien Korelasi Product Moment sebagai berikut:
rxy =
 xy
 x  y 
2
2
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi product moment antara variabel X dan Y
xy = Product dari hasil X kali Y
x2 = Deviasi dari nilai variabel x dikuadratkan
y2 = Deviasi dari nilai variabel y dikuadratkan
∑ = Sigma (jumlah). (Sugiyono, 2012 : 255)
Sedangkan langkah-langkah analisa data yang ditempuh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis Nihil (H0)
2. Membuat Tabel Kerja
3. Memasukkan data ke dalam rumus korelasiproduct moment
4. Menguji signifikansi
5. Menarik kesimpulan
HasilPenelitian
Dari hasil perhitungan nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,372, sedangkan nilai rxy
dalam tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 30 adalah 0,361 atau (0,372 > 0,361), kenyataan ini
menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel. Maka dapat dikemukakan bahwa Hipotesis
Nihil (H0) “ditolak” dan Hipotesis Alternatif (Ha) “diterima”. Jadi kesimpulan analisis dalam
penelitian ini adalah: Ada Hubungan Manajemen Keuangan Sekolah Dengan Motivasi Kerja Pegawai
Di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015.
Pembahasan
Pelaksanaan Penelitian. Untuk mendapatkan data penelitian yang akurat tentang Manajemen
Keuangan Sekolah dan Motivasi Kerja Pegawai di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok
Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015, dapat dilakukan terhadap tahap-tahap sebagai berikut: a)
Penentuan Subyek. Populasi penelitian ini adalah pegawai dan semua guru yang ada di MA
Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 30
orang. b) Pengumpulan data. Setelah menemukan subyek penelitian sebagaimana disajikan pada tabel
di atas, selanjutnya dilakukan pengumpulan data melalui beberapa tahapan antara lain: 1) Penyebaran
Dan Pengumpulan Data Melalui Metode Angket. Pertama-tama langkah awal yang ditempuh dalam
pelaksanaan pengumpulan data adalah menyebarkan angket penelitian.Angket yang dimaksud adalah
angket tentang manajemen keuangan sekolah dan motivasi kerja pegawai yang disebarkan keseluruh
peegawai dan guru MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun Pelajaran
2014/2015. Kegiatan penyebaran angket tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Juli sampai dengan 20
Juli 2014 dengan memberikan secara langsung kepada para pegaawai dan guru MA Hidayatussibyan
NW Sengkerang Lombok Tengah. 2) Pengambilan Data Dengan Menggunakan Metode Dokumentasi.
Pertama-tama langkah awal yang akan ditempuh dalam proses pelaksanaan pengambilan data dengan
menggunakan metode dokumentasi adalah memohon data dari komputer Tata Usaha (TU), tentang
Manajemen Keuangan Sekolah Dan Motivasi Kerja Pegawai dimana hal tersebut dapat dilihat dalam
buku arsip atau dokumen sekolah lainnya seperti daftar hadir pegawai dan guru/ tingkat kedisiplinan,
laporan bulanan guru atau pegawai dan DP3 (Daftar Penelitian Pelaksanaan Pekerjaan), guru MA
Hidayatussibyan NW Sengkerang Tahun Pelajaran 2014/2015. Kegiatan pengambilan data tersebut
dari tanggal 20 Juli sampai dengan 21 Juli 2014. 3) Penarikan Angket. Penarikan angket penelitian
pada tanggal 21 Juli sampai dengan 22 Juli 2014 dari masing-masing responden yang dimintai untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan dalam angket penelitian tentang Manajemen Keuangan Sekolah
Dan Motivasi Kerja Pegawai di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah Tahun
Pelajaran 2014/2015. 4) Pemberian Skor Angket.
Skor angket tentang Hubungan Manajemen Keuangan Sekolah Dengan Motivasi Kerja
Pegawai di atas selanjutnya dijadikan masing-masing sebagai variabel bebas (X) dan variabel (Y)
pada tabel kerja dalam kegiatan analisis data.
Analisis Data. Dengan diketahuinya skor angket masing-masing responden variabel X, dan jumlah
data pada variabel Y, maka langkah selanjutnya untuk mengetahui ada atau tidaknya Hubungan
Manajemen Keuangan Sekolah dengan Motivasi Kerja Pegawai di MA Hidayatussibyan NW
Sengkerang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015 dilakukan analisis data.Adapun langkahlangkah dalam analisis data adalah sebagai berikut: (1). Merumuskan Hipotesis Nihil (H 0), (2).
Membuat tabel kerja, (3).Memasukkan data ke dalam rumus Koefisien Korelasi Product Moment,
(4).Menguji nilai Signifikansi r Product Moment, dan (5).Menarik kesimpulan.
Selanjutnya analisis statistik yang dipergunakan dengan menerapkan rumus Koefisien
Korelasi Product Moment sebagai berikut:
rxy =
 xy
 x  y 
2
2
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi product moment antara variabel X dan Y
xy = Product dari hasil X kali Y
x2 = Deviasi dari nilai variabel x dikuadratkan
y2 = Deviasi dari nilai variabel y dikuadratkan
∑ = Sigma (jumlah). (Sugiyono, 2012 : 255)
SimpulandanSaran
Berdasarkan dari hasil analisis data yang dipaparkan dalam Bab IV,maka dapat diketahui melalui rxy
sebesar 0,372 sedangkan batas angka penerimaan Hipotesis Nihil (H0) pada tarap signifikansi 5%
dengan N= 30 pada tabel product moment adalah skor sebesar 0,361 kenyataan ini menunjukkan
bahwa r hitung lebih besar dari r tabelproduct moment atau 0,372 > 0,361 yang berarti hasil penelitian ini
adalah “Signifikansi”. Maka dapat disimpulkan bahwa “Ada Hubungan Manajemen Keuangan
Sekolah Dengan Motivasi Kerja Pegawai di MA Hidayatussibyan NW Sengkerang Lombok Tengah
Tahun Pelajatan 2014/2015”.
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1)Kepala sekolah
MA Hidayatussibyan NW Sengakerang supaya lebih aktiv dalam memanaj keuangan sekolah agar
guru maupun pegawai sekolah dapat lebih termotivasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
2)Diharapkan kepada Bapak/Ibu guru untuk lebih meningkatkan kinerja dalam mendidik supaya mutu
pendidikan meningkat sesuaidengna yang diharapkan. 3)Diharapkan kepada pegawai Tata Usaha (TU)
sekolah ikut serta membantu dalam menjaga dan memanfaatkan dana-dana keuangan sekolah secara
maksimal.
Referensi
Arikunto,S. 2010B. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Blanchard,dkk.
Kepemimpinan
Untuk
Meningkatkan
Kinerja
Pegawai(online):http://
Blanchard,dkk.bppaudnireg1.com. Diakses pada tanggal6 februari 2014 pukul 20.50).
Depdiknas. Manajemen Keuangan Sekolah. (Online): http://www.google.com/url.pdf. Diakses Pada
Tanggal 3 Mei 2014 Pukul 11.19).
Gerungan, 2010.PsikologiSosial.Jakarta :PT. IkrarMandiriAbadi.
Harsono. 2010. Perencanaan Kepegawaian. Bandung: Fokus Media.
Herlambang, S. 2013. PengantarManajemen. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Mulyono. 2009. ManajemenAdministrasi Dan OrganisasiPendidikan. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media
Narbuko,Cholid,danAhmadi, Abu. 2004.MetodologiPenelitian. Jakarta: BumiAksara.
Namawi, Hadari. 2003. MenejemenOrganisasiKelompok. Bandung: Mandar Maju.
Raja Jempol.Manajemen Keuangan Sekolah. (Online):http://raja-jempol.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 3 Maret 2014 Pukul 14.29).
Rohiat. 2010. ManajemenSekolah. Bandung: PT RefikaAditama.
Sastrohadiwiryo,2002.ManajemenOrganisasidanProduktivitasKerja.Bandung: MandarMaju.
Saydan dan Sayuti dalam Gustisyah, Raika.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Kerja Penyuluh Perindustrian Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
Kota Medan. (Online):http://www.google.co.id/url.pdf. Diakses pada tanggal 30 Juni
2014 Pukul 13:40).
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B. 2010. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim
IKIP
Mataram.
2011.
PedomanPembimbingan
Dan
PenulisanKaryaIlmiah:Mataram.IKIPMataram.
Winardi, J. 2001. Motivasi Dan PemotivasiDalamManajemen. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.
Download