1 PENGARUH PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN UMUR LISTING PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014. Noni Fitriani Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Abstrak Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran tentang pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengetahui pengaruh Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing terhadap Pengungkapan Sukarela pada periode 2012-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada periode tersebut diketahui bahwa jumlah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar sebanyak 37 perusahaan. Sebanyak 17 perusahaan menjadi sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis regresi berganda hasilnya adalah Porsi Kepemilikan Saham Publik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Namun Leverage, Likuiditas, dan Profitabilitas berpengaruh secara negatif terhadap pengungkapan sukarela perusahaan. Sedangkan Umur Listing berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan sukarela. Secara simultan Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Kata Kunci : Pengungkapan Sukarela, Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing perusahaan. 2 Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media dan bentuk pertanggungjawaban untuk mengungkapkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pengguna informasi dalam mengambil keputusan ekonomi. Bagi manajemen, laporan keuangan dijadikan sebagai alat pertanggungjawaban atas wewenang yang dimilikinya. Munawir (2004: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihakpihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan adalah cara yang tepat untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan stakeholder, tetapi tidak semua perusahaan mengungkapkan informasi-informasi yang sama dalam pengungkapan mereka dikarenakan perbedaan karakteristik dari masing-masing perusahaan. Pemegang saham publik merupakan bagian dari stakeholder yang membutuhkan informasi untuk menganalisis imbal hasil atas investasi saham yang ditanamkan terhadap perusahaan tersebut, sehingga pemegang saham publik juga memiliki kepentingan terhadap informasi kelangsungan usaha perusahaan, Faktor lain yang juga dapat mendukung kelangsungan usaha perusahaan adalah leverage. Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang, hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan dari pemegang saham ataupun investor. Selain leverage, likuiditas juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan, likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Selain likuiditas, profitabilitas juga merupakan faktor pendukung kelangsungan usaha perusahaan. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan perusahaan sehingga mempengaruhi tingkat pengungkapan. Selain faktor-faktor diatas tersebut, faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan adalah mengenai umur listing perusahaan. Dari uraian latar belakang tersebut, masalah penelitian ini dirumuskan dengan pertanyaan berikut: apakah porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur listing perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Sesuai dengan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan 3 umur listing perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh beberapa manfaat antara lain, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi tentang porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur listing perusahaan terhadap pengungkapan sukarela yang diperlukan oleh stakeholder untuk menganalisis kelangsungan usaha perusahaan, dan mampu memberi pengetahuan mengenai jenis-jenis informasi yang bersifat sukarela (voluntary), dan juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi item-item pengungkapan sukarela yang memadai bagi penggunanya. 2. Landasan Teori 2.1 Pengungkapan Laporan Keuangan Menurut Suwardjono (2005:578) pengungkapan adalah mengkomunikasikan atau menjelaskan tentang posisi dan kondisi keuangan perusahaan kepada pihakpihak eksternal atau pengguna laporan keuangan. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dilakukan untuk melindungi hak pemegang saham yang cenderung terabaikan akibat terpisahnya pihak manajemen yang mengelola perusahaan dan pemegang saham yang memiliki modal. Informasi dalam laporan keuangan harus disajikan dengan memadai untuk memungkinkan dilakukannya sebuah prediksi kondisi keuangan, arus kas, dan profitabilitas perusahaan dimasa depan. 2.2 Keluasan dan Kerincian Pengungkapan Hal ini berkaitan dengan masalah seberapa banyak informasi harus diungkapkan yang disebut dengan tingkat pengungkapan (levels of disclosure). Evans (2003:336) dalam Suwardjono (2005:581) mengidentifikasi tiga tingkat pengungkapan yaitu: 1. Memadai (Adequate Disclosure) 2. Wajar (Fair Disclosure) 3. Penuh (Full Disclosure) Informasi dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,yaitu: 1. Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure) 2. Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) 2.3 Pengungkapan Sukarela Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan di luar dari apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau badan pengawas, Suwardjono (2005:583). Teori pensignalan (signalling theory) melandasi 4 pengungkapan sukarela. Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik. Manajemen juga berminat menyampaikan informasi yang dapat meningkatkan kredibilitasnya dan kesuksesan perusahaan meskipun informasi tersebut tidak diwajibkan. Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini menurut Wardani (2012) adalah sebagai berikut: π½π’πππβ ππ’π‘ππ ππππππππ π π¦πππ πππ’ππππππππ IPS = π½π’πππβ π πππ’π ππ’π‘ππ ππππππππ π π¦πππ π‘πππβ πππ‘πππ‘π’πππ πππππ πππππππ‘πππ πππ 2.4 Porsi Kepemilikan Saham Publik Kepemilikan saham oleh publik memberikan arti bahwa publik ikut ambil bagian memiliki perusahaan sebesar porsi saham yang dimilikinya terhadap perusahaan tersebut. Simanjuntak dan Widiastuti (2004) dalam Wardani (2012) menyatakan bahwa semakin banyak kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik, maka perusahaan kemungkinan akan melakukan pengungkapan yang lebih luas karena berhubungan dengan kepercayaan publik terhadap perusahaan. Adapun rumus untuk mengukur porsi saham publik menurut Indriani dkk (2014) adalah sebagai berikut: π½π’πππβ ππβππ ππ’ππππ Porsi Kepemilikan Saham Publik = π½π’πππβ ππβππ π΅ππππππ 2.5 Leverage Leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Leverage diukur dengan menggunakan rasio debt to total assets atau debt ratio, rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan. Dimana rasio ini membandingkan antara total utang dengan total aset, Irham Fahmi (2012). Dengan rumus sebagai berikut: Debt to Total Assets = πππ‘ππ πΏπππππππ‘πππ πππ‘ππ π΄π π ππ‘π 2.6 Likuiditas Rasio likuiditas atau rasio kelancaran menunjukkan tingkat kelancaran suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa mampu perusahaan membayar semua kewajibannya yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Biasanya rasiorasio dalam kelompok ini berkaitan dengan unsur aset lancar dan kewajiban lancar, Gumanty (2011: 112). Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan 5 perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek, Wahyudiono (2014: 78). Tingkat likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio yang merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar, dengan rumus sebagai berikut: πΆπ’πππππ‘ π΄π π ππ‘π Current Ratio =πΆπ’πππππ‘ πΏπππππππ‘πππ 2.7 Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitablitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan, Irham Fahmi (2012: 135). Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, dan sebagainya, Harahap (2010). Tingkat profitabilitas diukur dengan menggunakan return on assets yang merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan, dengan rumus sebagai berikut: Return on Assets = πΈππππππ π΄ππ‘ππ πππ₯ (πΈπ΄π) πππ‘ππ π΄π π ππ‘π 2.8 Umur Listing Perusahaan Umur listing perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertahan di bursa. Umur listing perusahaan adalah pengelompokkan perusahaan berdasarkan kriteria lamanya perusahaan tersebut listing di Bursa Efek Indonesia. Semakin panjang umur listing perusahaan akan memberikan pengungkapan lebih luas dibandingkan perusahaan lain yang umurnya lebih pendek dengan alasan perusahaan tersebut memiliki pengungkapan laporan tahunan (annual report) dengan pengalaman lebih dalam. Dalam penelitian ini, pengukuran umur perusahaan sama seperti pengukuran yang digunakan dalam penelitian Indriani (2014) yaitu diukur dengan lamanya waktu perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak listing sampai tahun 2013 yang merupakan periode penelitian. Umur Listing = Tahun penelitian yang diambil – Tahun awal listing (Periode penelitian tahun 2012-2014) 6 1. Pengaruh Porsi Kepemilikan Saham Publik terhadap Pengungkapan Sukarela Sutomo (2004) dalam Indriani dkk (2014) menyatakan bahwa semakin besar porsi kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh publik, maka akan semakin banyak pihak yang akan membutuhkan informasi mengenai perusahaan, sehingga semakin banyak item-item yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan. Pengertian publik dalam hal ini adalah masyarakat yang berada di luar manajemen dan tidak memiliki hubungan istimewa terhadap perusahaan. Dari penjelasan tersebut diatas maka hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai berikut: H1: Porsi kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. 2. Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Sukarela Semakin tinggi tingkat leverage perusahaan semakin besar pula agency cost, atau dengan kata lain, semakin besar kemungkinan terjadinya transfer kemakmuran dari kreditor jangka panjang kepada pemegang saham dan manajer, sehingga untuk mengurangi hal tersebut perusahaan dituntut untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas guna memenuhi kebutuhan informasi kreditor jangka panjang, Fitriany (2001) dalam budianto (2009). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua adalah: H2: Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. 3. Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan Sukarela Penilaian kinerja perusahaan melalui tingkat likuiditas yang lemah cenderung memotivasi pihak manajemen perusahaan untuk menyajikan pengungkapan informasi yang lebih rinci dalam rangka usahanya memberi penjelasan lemahnya kinerja. Indriani dkk (2014) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan memiliki pengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela, namun pengaruh tersebut memiliki arah pengaruh negatif. Berdasarkan uraian tersebut di atas hipotesis ketiga yang diajukan adalah : H3: Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. 4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Sukarela Wardani (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa semakin tinggi profitabilitas, maka semakin luas pengungkapan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut di atas hipotesis keempat adalah : H4: Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. 5. Pengaruh Umur Listing Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela Wardani (2012) dalam penelitiannya menguji pengaruh umur listing perusahaan terhadap luas pengungkapan sukarela pada perusahaan sektor riil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 yang menyimpulkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela perusahaan, namun pengaruhnya 7 menunjukkan arah yang negatif. Artinya, semakin lama suatu perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka akan semakin sedikit pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan. Sehingga hipotesis kelima yang diajukan adalah sebagai berikut H5: Umur listing perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. 6. Pengaruh Porsi Kepemilikan Saham Publik, Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Listing Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela. Baskaraningrum dan Merkusiwati (2013) menyatakan bahwa secara bersamasama variabel bebas profitabilitas, leverage, dan likuiditas mempunyai pengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang keenam adalah sebagai berikut: H6: Porsi kepemilikan saham publik, likuiditas, leverage, profitabilitas, dan umur listing perusahaan berpengaruh simultan terhadap pengungkapan sukarela. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain yang bersumber dari data laporan tahunan perusahaan industri barang konsumsi pada periode tahun 2012, 2013 dan 2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.2 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumenter, dengan cara menelusuri laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel, yaitu perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut – turut untuk periode 2012, 2013 dan 2014. Data tersebut diperoleh dari situs www.idx.co.id. Pengumpulan data juga dilakukan dengan cara studi kepustakaan, yaitu melalui pengumpulan dan data sekunder. Studi kepustakaan diperoleh dari buku, jurnal terdahulu dan situs internet. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI yang berjumlah 37 perusahaan. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu, Sugiyono (1999). Kriteria yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut – turut untuk periode 2012, 2013, dan 2014. 8 2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara lengkap untuk periode 2012, 2013, dan 2014. 3. Perusahaan yang tidak mengalami delisting selama periode 2012, 2013, dan 2014. 4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode 2012,2013, dan 2104. Dari kriteria tersebut diperoleh sampel sebagai berikut: Tabel 3.1 Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kode ADES CEKA DLTA HMSP INDF KAEF KDSI KICI KLBF MERK MLBI MYOR PYFA ROTI TCID Nama Perusahaan PT Akasha Wira International Tbk PT Cahaya Kalbar Tbk PT Delta Djakarta Tbk Handjaya Mandala Sampoerna Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk Kedawung Setia Industrial Tbk PT Kedaung Indah Can Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Pyridam Farma Tbk PT Nippon Indosari Corporindo Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Ultrajaya Milk Industry and Trading 16 ULTJ Company Tbk 17 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk Sumber: http://www.idx.co.id Tanggal Listing 14 Juli 1994 09 Juli 1996 27 Februari 1984 15 Agustus 1990 14 Juli 1994 04 Juli 2001 29 Juli 1996 28 Oktober 1993 30 Juli 1991 23 Juli 1981 13 Januari 2011 04 Juli 1990 16 Oktober 2001 28 Juni 2010 30 September 1993 2 Juli 1990 11 Januari 1982 Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu pengungkapan sukarela, dan lima variabel independen yaitu porsi kepemilikan saham publik (X1), leverage (X2), Likuiditas (X3), Profitabilitas (X4), dan Umur Listing Perusahaan (X5). 9 3.4 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan meliputi: a. Analisis Statistik Deskriptif b. Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. c. Analisis Regresi Berganda Adapun bentuk persamaan regresi dalam penelitian adalah sebagai berikut: DISCL = α + b1X1 + b2X2 + b3X 3 + b4X4 + b5X15 + ε Dimana: DISCL = Disclosure atau pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan. X1 = Porsi saham publik X2 = Likuiditas X3 = Leverage X4 = Profitabilitas X5 = Umur Listing α = Konstanta π = Variabel Pengganggu b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien Regresi d. Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji Statistik F, Uji Statistik t, dan Uji Koefisien Determinasi. 4 . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penenlitian ini hipotesis dikembangkan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 20.0 diperoleh keluaran regresi liniear berganda sebagai berikut: Tabel 4.1 Uji Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) ,620 ,077 8,093 ,000 PORSI ,048 ,078 ,090 ,618 ,540 1 LEV -,300 ,124 -,552 -2,430 ,019 LIKUID -,027 ,012 -,496 -2,154 ,037 10 PROFIT -,298 ,125 -,474 -2,386 ,021 LISTING ,007 ,002 ,549 2,883 ,006 Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015) Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil persamaan regresi linier sebagai berikut: Y = 0.620 + 0.048 X1– 0. 300 X2 – 0. 027 X3 – 0. 298 X4 + 0.007 X5 + e Dari persamaan model regresi linier tersebut , dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Konstanta (α) Nilai konstanta (α) sebesar 0.620 menunjukkan bahwa apabila variabel porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur listing konstan, maka nilai variabel pengungkapan sukarela 0.620. 2. Koefisien β1 untuk variabel porsi kepemilikan saham publik Besarnya nilai koefisien regresi β1 sebesar 0.048, nilai β1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel pengungkapan sukarela dengan variabel porsi kepemilikan saham publik yang artinya jka nilai porsi kepemilikan saham publik naik sebesar 1 satuan, maka nilai pengungkapan sukarela akan naik sebesar 0.048 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 3. Koefisien β2 untuk variabel leverage Besarnya nilai koefisien regresi β2 sebesar – 0. 300, nilai β2 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel pengungkapan sukarela dengan variabel leverage yang artinya jka nilai leverage naik sebesar 1 satuan, maka nilai pengungkapan sukarela akan turun sebesar 0. 300 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 4. Koefisien β3 untuk variabel likuiditas Besarnya nilai koefisien regresi β3 sebesar – 0. 027, nilai β3 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel pengungkapan sukarela dengan variabel likuiditas yang artinya jka nilai likuiditas naik sebesar 1 satuan, maka nilai pengungkapan sukarela akan turun sebesar 0. 027 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 5. Koefisien β4 untuk variabel profitabilitas Besarnya nilai koefisien regresi β4 sebesar – 0. 298, nilai β4 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel pengungkapan sukarela dengan variabel profitabilitas yang artinya jka nilai profitabilitas naik sebesar 1 satuan, maka nilai pengungkapan sukarela akan turun sebesar 0. 274 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 6. Koefisien β5 untuk variabel umur listing 11 Besarnya nilai koefisien regresi β5 sebesar 0.007, nilai β5 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel pengungkapan sukarela dengan variabel umur listing yang artinya jka nilai umur listing naik sebesar 1 satuan, maka nilai pengungkapan sukarela akan naik sebesar 0.007 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Uji Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, maksimum, dan minimum adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IPS 51 ,32 ,65 ,5276 ,09010 PORSI 51 ,02 ,67 ,2153 ,16929 LEV 51 ,13 ,75 ,4186 ,16554 LIKUID 51 ,51 7,90 2,5188 1,67605 PROFIT 51 ,02 ,66 ,1669 ,14343 LISTING 51 2,50 33,40 21,2094 7,53093 Valid N 51 (listwise) Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015) Berdasarkan hasil data dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa: 1. Jumlah data (N) sebanyak 51 data, ini berdasarkan jumlah sampel sebanyak 15 perusahaan dan periode penelitian selama 3 tahun (17x3=51). 2. Variabel pengungkapan sukarela dengan nilai n=51, memiliki nilai minimum=0.32, nilai maksimum=0.65, mean=0.5276, standar deviation=0.09010. 3. Variabel porsi kepemilikan saham publik dengan nilai n=51, memiliki nilai minimum=0.02, nilai maksimum=0.67, mean=0.2153 , standar deviation=0.16929. 4. Variabel leverage dengan nilai n=51, memiliki nilai minimum=0,13, nilai maksimum=0.75, mean=0.4186, standar deviation=0.16554. 5. Variabel likuiditas dengan n=51, memiliki nilai minimum=0.51, nilai maksimum=7.90 mean=2.5188, standar deviation=1.67605 6. Variabel profitabilitas dengan nilai n=51, memiliki nilai minimum=0.02, nilai maksimum=0.66, mean=0.1669, standar deviation=0.14343. 7. Variabel umur listing dengan nilai n=51, memiliki nilai minimum=2.50, nilai maksimum=33.40 , mean=21.2094, standar deviation=7.53093. 12 Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari Adjusted R Square. Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Hasil Uji Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate a 1 ,491 ,241 ,157 ,08272 a. Predictors: (Constant), LISTING, LEV, PORSI, PROFIT, LIKUID b. Dependent Variable: IPS Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015) Berdasarkan hasil pengujian dari tabel diatas menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.157 atau 15.7%. Nilai Adjusted R Square ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi variabel independen (porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur listing) terhadap variabel dependen (pengungkapan sukarela) adalah sebesar 15.7% sedangkan sisanya sebesar 84.3% ditentukan oleh variabel lain yang yang tidak diteliti dalam model. b. Uji Parsial (Uji t) Untuk melihat pengaruh antar variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Parsial Coefficientsa Model Unstandardized Standardized T Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) ,620 ,077 8,093 ,000 PORSI ,048 ,078 ,090 ,618 ,540 1 LEV -,300 ,124 -,552 -2,430 ,019 LIKUID -,027 ,012 -,496 -2,154 ,037 PROFIT -,298 ,125 -,474 -2,386 ,021 13 LISTING ,007 ,002 ,549 a. Dependent Variable: IPS b. Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015) 2,883 ,006 Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Untuk variabel porsi kepemilikan saham publik menunjukkan nilai t hitung 0.618 < t tabel 2.01410 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.540 yang lebih besar dari πΌ = 0.05 (0.540 > 0.05), maka hipotesis ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa porsi kepemilikan saham publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela. 2. Untuk variabel leverage menunjukkan nilai t hitung -2.430 < t tabel -2.01410 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.019 yang lebih kecil dari πΌ = 0.05 (0.019 < 0.05), maka hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela. 3. Untuk variabel likuiditas menunjukkan nilai t hitung -2.154 < t tabel -2.01410 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.037 yang lebih kecil dari πΌ = 0.05 (0.037 < 0.05), maka hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela. 4. Untuk variabel profitabilitas menunjukkan nilai t hitung -2.386 < t tabel -2.01410 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.021 yang lebih kecil dari πΌ = 0.05 (0.021 < 0.05), maka hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela. 5. Untuk variabel umur listing menunjukkan nilai t hitung 2.883 > t tabel 2.01410 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 51 – 5 – 1 = 45 dan nilai signifikansi 0.006 yang lebih kecil dari πΌ = 0.05 (0.006 < 0.05), maka hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa umur listing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sukarela. 14 c. Uji Simultan (Uji F) Tabel 4.5 Uji Simultan ANOVAa Model Sum of df Mean F Sig. Squares Square Regression ,098 5 ,020 2,864 ,025b 1 Residual ,308 45 ,007 Total ,406 50 a. Dependent Variable: IPS b. Predictors: (Constant), LISTING, LEV, PORSI, PROFIT, LIKUID Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015) Dari uji ANOVA atau uji F test diatas didapat nilai Fhitung sebesar 2.864 dengan signifikansi 0.025. Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel , dengan derajat kebebasan n – k - 1= 51 – 5 – 1 = 45, dengan πΌ = 0.05 dimana 0.025 < 0.05. Dari Fhitung 2.996 dan Ftabel 2.42, maka Fhitung > Ftabel (2.996 > 2.42), dengan demikian secara bersama-sama porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur listing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi. Uji Asumsi Klasik Tabel 4.6 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 51 Normal Mean 0E-7 a,b Parameters Std. Deviation ,07847674 Absolute ,122 Most Extreme Positive ,051 Differences Negative -,122 Kolmogorov-Smirnov Z ,874 Asymp. Sig. (2-tailed) ,430 a. Test distribution is Normal. Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015) 15 Dari gambar normalitas pada grafik normal probility plots titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal. Selain itu juga digunakan uji Kolmogorof – Smirnov Test dimana signifikansi pada hasil uji normalitas tersebut adalah 0.430 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas Coefficients Model Unstandardized Standardize t Coefficients d Coefficients B Std. Beta Error (Constant) ,620 ,077 8,093 PORSI ,048 ,078 ,090 ,618 LEV -,300 ,124 -,552 -2,430 1 LIKUID -,027 ,012 -,496 -2,154 PROFIT -,298 ,125 -,474 -2,386 LISTING ,007 ,002 ,549 2,883 a. Dependent Variable: IPS Sumber: Output pengolahan data SPSS.V.20.0(2015) Sig. Collinearity Statistics Toleranc e ,000 ,540 ,019 ,037 ,021 ,006 ,785 ,327 ,318 ,428 ,464 VIF 1,274 3,055 3,147 2,339 2,154 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat hasil perhitungan nilai VIF dan tolerance. Nilai VIF pada sampel penelitian ini tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10. Hal ini berarti bahwa hasil nilai menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitis. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson Square the Estimate 1 ,491a ,241 ,157 ,08272 2,136 16 a. Predictors: (Constant), LISTING, LEV, PORSI, PROFIT, LIKUID b. Dependent Variable: IPS Sumber: Output pengolahan data SPSS. V. 20. 0(2015) Nilai DW adalah 2.136, nilai ini akan kita bandingkan dengan menggunakan nilai signifikansi 0.05, jumlah sampel (n=51) dan jumlah variabel independen (k=5). Nilai du pada tabel Durbin Watson adalah 1.770, oleh karena nilai DW sebesar 2.136 lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari 4 – 1.770, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Tabel 4.9 Uji Spearmen’s Rho Correlations Unstanda PORSI rdized Residual Correlation 1,000 -,187 Unstand Coefficient ardized Sig. (2. ,190 Residual tailed) N 51 51 Correlation -,187 1,000 Coefficient PORSI Sig. (2,190 . tailed) Spearma N 51 51 n's rho Correlation -,043 ,092 Coefficient LEV Sig. (2,766 ,521 tailed) N 51 51 Correlation ,196 ,050 Coefficient LIKUID Sig. (2,168 ,727 tailed) LEV LIKUID PROFI LISTIN T G -,043 ,196 ,037 -,017 ,766 ,168 ,796 ,906 51 51 51 51 ,092 ,050 -,402** -,239 ,521 ,727 ,003 ,091 51 51 51 51 1,000 -,840** -,030 -,035 . ,000 ,833 ,808 51 51 51 51 -,840** 1,000 -,066 ,123 ,000 . ,644 ,389 17 N 51 51 51 51 51 Correlation ,037 -,402** -,030 -,066 1,000 Coefficient PROFIT Sig. (2,796 ,003 ,833 ,644 . tailed) N 51 51 51 51 51 Correlation -,017 -,239 -,035 ,123 ,702** Coefficient LISTIN Sig. (2G ,906 ,091 ,808 ,389 ,000 tailed) N 51 51 51 51 51 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Output pengolahan data SPSS. V. 20. 0(2015) Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. 5 .KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh porsi kepemilikan saham publik, likuiditas, leverage, profitabilitas, dan umur listing terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan industri sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Berdasarkan hasil temuan dan pengujian hipotesis yang telah diajukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Besarnya pengaruh yang diberikan porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur listing terhadap pengungkapan sukarela adalah 0.278 atau 27.8% variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 0.722 atau 72.2% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini. 2. Secara parsial porsi kepemilikan saham publik tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 3. Secara parsial leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 4. Secara parsial likuiditas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 51 ,702** ,000 51 1,000 . 51 18 5. Secara parsial profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 6. Secara parsial umur listing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 7. Secara simultan porsi kepemilikan saham publik, leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur listing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disampaikan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah sampel penelitian dan memperpanjang periode penelitian untuk memprediksi luasnya pengungkapan sukarela di tahun yang akan datang. 2. Dalam merancang penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan penambahan variabel lain yang dimungkinkan memiliki pengaruh lebih pada pengungkapan sukarela. 3. Untuk perusahaan agar lebih detail menerbitkan item-item pengungkapan sukarela. DAFTAR PUSTAKA Adhi, Nurseto. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Sukarela dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009”. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Budianto, Arief Satrya. 2009. “Pengaruh Faktor- faktor Fundamental terhadap Kualitas Pengungkapan sukarela dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol. 1. No. 2. Baskaraningrum, M.R. dan Merkusiwati. 2013. Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan Tahunan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Studi pada Saham-saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011). Jurnal. Universitas Udayana Indonesia. Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Bandung: Penerbit Alfabeta. Gumanty, Tatang Ari. 2011. Manajemen Investasi. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. 19 Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Edisi Tujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Horngren, Charles T., Walter T. Harrison., dan Linda S. Bamber. 2006. Akuntansi. Edisi Keenam Jilid Satu. Jakarta: Penerbit Indeks. Indriani, Ernawati., Muhammad Khafid., dan Indah Anisykurillah. 2014. “Faktorfaktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi”. Simposuim Nasional Akuntansi 1. Munawir, Ak. Drs. H. S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty. Mujiyono dan Magdalena Nany. 2006. “Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Saham Publik terhadap Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 6, No. 1, februari 2006: 23-28. Priyatno, Dwi. 2011. SPSS Analisis statistik Data. Yogyakarta: mediakom Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Riahi, Ahmed Belkaoui. 2011. Teori Akuntansi. Edisi Kelima Buku Satu. Jakarta. Penerbit Salemba Empat. Saragih, Analisa Rosiah. 2014. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan , Tipe Kepemilikan, Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap Luas Pengungkapan Laporan Tahunan Perushaan Tambang yang Terdaftar di BEI periode 20102012”. Jurnal Audit dan Akuntansi FE-Universitas Tanjungpura. Vol. 3. No. 1. Simatupang, Mangasa. 2010. Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. Sudarmadji dan Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Dalam Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek, dan Sipil). Vol. 2. Sutanto, F. D dan Supatmi. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual Capital didalam Laporan Tahunan (Studi pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009)”. Jurnal. Universitas Kristen Satya Wacana. Wahyudiono, Bambang. 2014. Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Raih Asa Sukses. Wardani, Puruwita. 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 14. No. 1. www. idx. co. id