Tinjauan Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemisahan Rekening

advertisement
Tinjauan Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemisahan Rekening Dana Investor
(RDI) Dengan Rekening Perusahaan Efek Sebagai Suatu Upaya Pencegahan
Terjadinya Penyalahgunaan Dana Oleh Perusahaan Efek
(Ditinjau Dari UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Dan Peraturan PerundangUndangan Lain Di Bidang Pasar Modal)
Rininta Carolina Amoz
Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Skripsi ini membahas tentang Pelaksanaan Program Pemisahan Rekening Dana Investor
(RDI) Dan Rekening Perusahaan Efek Sebagai Suatu Upaya Pencegahan Terjadinya
Penyalahgunaan Dana Oleh Perusahaan Efek akibat tercampurnya dana investor
kelolaannya dengan dana perusahaan itu sendiri. Latar belakangnya adalah meningkatnya
kasus penyalahgunaan dana investor oleh pihak tertentu. Dalam skripsi ini, penulis
menitikberatkan perihal yang menjadi pokok permasalahan (1) Apa sajakah penyebab
dan bentuk penyalahgunaan dana investor yang dilakukan oleh perusahaan efek? (2)
Bagaimanakah tanggung jawab perusahaan efek terhadap tindakan penyalahgunaan dana
investor? (3) Bagaimanakah pelaksanaan peraturan pemisahan rekening dana investor
degan rekening perusahaan efek sebagai suatu upaya pencegahan terjadinya
penyalahgunaan dana oleh perusahaan efek berdasarkan UU PM dan peraturan
perundang-undangan lain di bidang pasar modal? Skripsi ini merupakan penelitian
hukum yang menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan
deskriptif analitis. Melalui skripsi ini penulis menyimpulkan ada beberapa bentuk
penyalahgunaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan efek baik oleh direksi, komisaris
ataupun karyawannya berupa tidak adanya pemisahan RDI sehingga dana perusahaan
efek tercampur dengan dana investor atau melalui pembiayaan nasabah nominee.
Mengenai pertanggungjawaban dalam kasus ini, umumnya adalah dilakukannya ganti
rugi sesuai kesepakatan dan ketentuan dalam UU Pasar Modal. Pelaksanaan peraturan
pemisahan RDI ini juga telah dilakukan beberapa perusahaan efek (misalnya PT. OSK
Nusadana Securities, PT. Panin Sekuritas, PT. Bahana Securities, PT. Indo Premier
Securities, PT. NISP Sekuritas (saat ini NISP Asset Management), PT. Phillip Securities,
PT. Armantara Securities, PT. Valbury Securities).
Kata kunci: Rekening Dana Investor, Penyalahgunaan Dana Investor, Kewajiban
Perusahaan Efek, Perlindungan Dana Investor
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar modal di negara maju merupakan salah satu lembaga yang diperhitungkan
bagi perkembangan ekonomi negara tersebut. Oleh karena itu, negara atau pemerintah
mempunyai alasan untuk ikut mengatur jalannya dinamika pasar modal.1 Instrumen
pemerintah yang merupakan regulator pasar modal yang berwenang untuk mengawasi
jalannya kegiatan dan aktifitas sehari-hari dalam pasar modal serta menetapkan peraturan
dan memberi sanksi pelanggaran pasar modal adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).2
Regulasi yang mengikat dan memberi sanksi dibuat untuk ditaati masing-masing
pihak semenjak masuk dalam lantai bursa sampai seterusnya ia melaksanakan kegiatan
pasar modal. Misalnya dari sisi emiten, prosedur utama yang harus dipatuhi untuk dapat
masuk ke bursa pasar modal adalah kewajiban melakukan penawaran umum sahamnya
yang disebut proses go public, lalu dari sisi perusahaan efek atau perusahaan sekuritas
sebagai perantara perdagangan efek perlu dipenuhi syarat-syarat administrasi untuk
pendirian perusahaannya mulai dari izin, pendaftaran resmi, permodalan, kelengkapan
organ-organ perusahaannya, sampai pada tuntutan kepatuhan pada aturan-aturan dalam
menawarkan efek kepada calon investor. Tidak terbatas para pelaku pasar modal tersebut
saja yang diikat dengan peraturan dan sanksi, investor juga diharuskan untuk memenuhi
prosedur untuk ikut serta dalam kegiatan pasar modal, demi tercapainya kelancaran dan
kepastian hukum seperti yang diharapkan.
Yang menjadi titik permasalahan dalam skripsi ini adalah penyalahgunaan dana
investor akibat Perusahaan efek yang biasanya mencampur pengelolaan rekening dana
investornya dengan rekening yang berisi dana operasional sekuritas itu sendiri ataupun
sering juga terjadi tiap pemasukan dan transaksi yang terjadi pada investor ditujukan ke
1
Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya, (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 1995), hal.7
2
Perlu diketahui bahwa saat ini, guna mendorong efektivitas fungsi Bapepam-LK sebagai
regulator berwenang untuk menyiapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan masalah akuntansi dan
keuangan lain terkait pasar modal, maka pemerintah dan DPR saat ini juga membentuk Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). OJK juga berfungsi sebagai pengawas untuk pasar uang menggantikan fungsi Bank
Indonesia. Lihat Iswi Hariyani dan Serfianto Dibyo Purnomo, Buku Pintar Hukum Pasar Modal: Strategi
Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi, Reksadana & Produk Pasar Modal Syariah, (Jakarta:
Transmedia Pustaka, 2010), hal. 20
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
rekening perusahaan efek yang bersangkutan. Sehingga baik sengaja ataupun tidak dana
yang telah tercampur tersebut rentan untuk terpakai untuk kegiatan yang tidak
seharusnya. Contohnya adalah kasus penggelapan dana nasabah oleh PT. Falcon Asia
Resources Management (FARM) yang terjadi pada tahun 2011. Berdasarkan hasil
pemeriksaan Bapepam dari segi administratifnya, diketahui bahwa setidaknya ada tujuh
pelanggaran pasar modal yang dilakukan oleh FARM, beberapa diantaranya terkait
dengan penyimpanan dana nasabah yang tidak disimpan di bank kustodian, melainkan
disimpan pada PT. FARM itu sendiri, ataupun ada yang disimpan di bank kustodian
namun tetap menggunakan nama PT. Falcon Asia Resources Management. Tindakan
tersebut sudah jelas menyalahi peraturan yang diwajibkan dalam Regulasi Bapepam-LK.
Dan lebih ironisnya, hal itu terjadi setelah penerbitan peraturan Bapepam-LK Nomor
V.D.3 di tahun sebelumnya.
Kasus penyalahgunaan dana yang serupa juga pernah terjadi pada PT. Sarijaya
Permana Sekuritas pada tahun 2009, berdasarkan laporan hasil pemeriksaan BapepamLK yang dijabarkan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi
Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanggal 10 Februari 2009, disebutkan bahwa
Komisaris Utama PT. Sarijaya, Herman Ramli mengakui menggunakan nominee3 untuk
transaksi yang dilakukan sejak 2002 dengan menggunakan dana nasabah yang disimpan
atas nama PT. Sarijaya Permana Sekuritas. Atas percampuran tersebut, berarti terindikasi
bahwa PT. Sarijaya tidak melakukan prosedur tepat dalam pelaporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan (MKBD), atas dasar pelanggaran ketentuan MKBD dan tidak adanya niat
baik dari pemegang perusahaan maka PT. Sarijaya terpaksa disuspensi oleh BapepamLK, sedangkan dari sisi tindak pidana penggelapan, pada januari 2009, direksi PT.
Sarijaya juga diamankan oleh Kepolisian. Sampai pada akhirnya
Adapun kewajiban investor untuk dapat masuk dan bertransaksi di bursa, adalah
seperti yang tertulis dalam Angka 2 Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub
Rekening Efek Pada Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian (LPP), yaitu kewajiban
calon investor untuk membuka rekening efek terlebih dahulu dengan menjadi nasabah
3
Nominee adalah praktik ”saham pinjam nama” yang lazim dikenal sebagai nominee
arrangement. Dalam perjanjian tersebut kuasa atas saham tersebut dilimpahkan pada orang lain,
sebagaimana dalam kasus ini, kuasa saham nasabahnya dilimpahkan pada pihak lain yang bukan pemilik
dana terkait. Praktek Nominee dilarang pada UU PM pasal 33.
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
pada perusahaan efek yang dilandasi dengan adanya suatu perjanjian atau kontrak
pembukaan rekening efek.4 Peraturan tersebut telah disempurnakan dalam Keputusan
Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-326/BL/2012 tanggal 14 Juni 2012.
Dalam
ketentuan yang disempurnakan tersebut dituliskan ketentuan peralihan agar perusahaan
efek (PE) dan bank kustodian (BK) wajib melakukan penyesuaian untuk memperbaharui
kontrak pembukaan rekening efek nasabah yang telah ada paling lambat 31 Desember
2012.
Perusahaan efek dan bank kustodian melaporkan perkembangannya kepada
Bapepam-LK pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2012. Selain itu, perusahaan
efek wajib membuat single investor ID untuk nasabah/investor, bagi nasabah/investor
yang telah ada paling lambat pada 31 Juli 2012.
Istilah single investor ID dalam peraturan tersebut diwujudkan dalam suatu kartu
yang dinamakan kartu AKSes yang difasilitasi oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI) sebagai wujud keterbukaan informasi atas portofolio Efek milik investor yang
tersimpan di KSEI. Kegunanaan AKSes itu sendiri adalah sebagai Identitas Tunggal
Pemodal berupa nomor identitas investor yang berlaku untuk menjalankan seluruh
aktivitasnya di pasar modal Indonesia, mulai dari proses transaksi bursa hingga proses
penyelesaiannya.5
Proses pembuatan single investor ID tersebut juga didasarkan pada Keputusan
Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-548/BL/2010 (atau disebut juga Peraturan BapepamLK Nomor V.D.3) tertanggal 28 Desember 2010 mengenai Pengendalian Internal
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek,
Angka 7 huruf b ayat 2 huruf (a) yang menyatakan bahwa:
“Pembukaan rekening efek wajib diikuti dengan pembukaan sub rekening efek
pada kustodian dan pembukaan rekening dana atas nama nasabah pada bank
untuk masing-masing nasabah”
Dasar dari penggalakan kembali peraturan-peraturan tersebut pada tahun 2012 ini
dikarenakan telah disebutkan dalam peraturan tersebut bahwa batas pelaksanaan
4
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana,
2004), hal. 134
5
Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju
transparansi pasar modal Indonesia, www.ksei.co.id, diunduh tanggal 30 Oktober 2012.
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
pembuatan SID dan pembukaan RDI paling lambat 31 Januari 2012.6 Dasar lainnya
dikarenakan selama beberapa periode terakhir marak terjadi tindak pidana pasar modal
terkait penggelapan ataupun penyalahgunaan dana nasabah/investor oleh perusahaan efek
yang mengelola portofolio tersebut. Seperti diketahui bahwa di dalam portfolio investor
terdapat 2 jenis aset, yaitu berupa saham, dan berupa dana tunai. Aset investor berupa
saham memang telah dilindungi oleh KSEI, namun porsi tunai tidak ada yang menjamin
perlindungannya. Sehingga atas dasar itulah dibutuhkan adanya Rekening Dana Investor
sebagai wujud perlindungan atas aset dana tunai tersebut. Rekening Dana Investor itu
sendiri penting peranannya bagi investor/nasabah karena di dalamnya tersimpan
kepemilikan aset tunai yang dari dan atas nama investor itu sendiri, dalam rekening itulah
titik pusat dari semua kegiatan pasar modal yang dilakukan oleh investor, baik
kepemilikan awal, keuntungan maupun tiap transaksi pasar modal yang terjadi atas nama
investor akan terhubunga dengan RDI itu, dan hal itulah yang menjadi sangat penting
untuk dipisahkan dari rekening efek perusahaan sekuritas yang mengelola keseluruhan
efek para investor-investor lainnya.
1.2. Metode Penelitian
Metode atau metodologi merupakan suatu unsur yang mutlak harus ada didalam
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.7 Peranan Metodologi dalam penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan adalah untuk memberi kemampuan dan pedoman
bagi para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.8
Metode Penulisan penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif atau
penelitian doktrinal9. Metode normatif berarti juga penelitian atas keterkaitan antara
efektivitas azas-azas dan sistematika hukum dengan masalah yang ada. Tipologis
6
Dimundurkan menjadi pertengahan Februari 2012, yang menandakan bahwa pelaksanaan belum
berjalan sempurna semenjak peraturan diberlakukan.
7
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia,
2008), hal.7.
8
Ibid., hal. 6.
9
Penelitian hukum normatif ini hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan
perundang-undangan (law in books)atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan
patokan berpilaku manusia yang dianggap pantas. Lihat Amirudin Asikin dan H.Zainal, Pengantar Metode
Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 118.
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
penelitian ini adalah bersifat eksplanatoris karena bersifat untuk menguraikan secara
lebih mendalam atas efektifitas pelaksanaan program pemisahan rekening dana investor
dan faktor-faktor yang menjadi kendala pelaksanaanya.
Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah studi
kepustakaan (library research), yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui data
tertulis.
Dalam studi kepustakaan, penulis menghimpun data dari berbagai sumber
tertulis baik buku-buku ilmiah, artikel, jurnal, dan dokumen yang dipublikasikan, serta
literatur lainnya guna mendapatkan sebanyak-banyaknya informasi yang dapat
menunjang penulisan penelitian ini dan menjawab permasalahan di dalamnya. Metode
pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif sehingga penelitian dilakukan
melalui pendekatan histori, penafsiran Undang-Undang, dan perbandingan regulasi yang
berlaku, dengan berupaya mempergunakan data yang menitikberatkan kepada peraturanperaturan yang berlaku serta literatur-literatur yang relevan dengan topik yang dibahas.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat
publik (Soerjono Soekanto & Sri mamudji: 1979), yaitu dihimpun melalui penelitian
kepustakaan sehingga didapatkan:
1. Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa peraturan
perundang-undangan yang bersifat mengikat pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:
a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
b. Peraturan-peraturan Bapepam-LK
1) Peraturan Nomor III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian (LPP);
2) Peraturan Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang
melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek;
3) Peraturan Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek.
4) Peraturan Nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah
2. Bahan hukum sekunder untuk memberikan penjelasan mengenai bahan hukum
primer, yang dapat terdiri dari buku-buku ilmiah, artikel, dan dokumen yang
dipublikasikan, yang membahas dan terkait dengan Pasar Modal, khususnya
mengenai implementasi program pemisahan dana rekening investor sebagai suatu
upaya pencegahan penyalahgunaan dana oleh perusahaan efek.
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
3. Bahan hukum tersier yang digunakan untuk menunjang bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder, contohnya seperti kamus, buku pegangan serta internet yang
seluruhnya dapat disebut sebagai bahan referensi.
Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif10
sehingga nantinya penelitian ini menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa yang
dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan berupa
perilaku nyata, teori dan konsep-konsep yang memiliki relevansi untuk menjawab pokok
permasalahan dalam penelitian ini.
1.3. Landasan Teori
Secara harafiah, pasar bisa diartikan sebagai tempat bertemunya pedagang dengan
pembeli untuk melakukan transaksi jual beli.11 Bersamaan dengan berkembangnya
peradaban manusia, pengertian ”pasar” bertambah luas. Saat ini, berkembang berbagai
jenis pasar modern, termasuk di dalamnya pasar modal. Pasar modern inipun terus
berkembang, bahkan dalam pasar modal, produk yang diperjualbelikan tidak lagi
berwujud barang melainkan surat berharga (efek).12 Dikarenakan kehususan produk
dalam pasar modal tersebut, pasar modal dapat dikatakan juga sebagai pasar abstrak,13
dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang yaitu dana yang
keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun.
Pasar modal memiliki manfaat yang sangat luas bagi para pelaku ekonomi. Dunia
usaha atau perusahaan-perusahaan akan memiliki pintu masuk mendapatkan pembelanjaan
jangka panjang yang terwujud dalam barang-barang modal (capital assets), yang akan
menambah kapasitas produksi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.14
10
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2027031-pengertian-metode-kualitatif/, diunduh tanggal 3 September 2012
11
Putri Nurnitasari et.al., Menjadi Pengusaha Setelah di-PHK, (Jakarta: Indonesia Tera, 2009),
hal. 59
12
Iswi Hariyani dan R. Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, (Jakarta: Transmedia
Pustaka, 2010), hal. 7
13
Sawidji Widoatmojo, Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2005), hal. 15
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara,
terutama negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi
salah satu sumber kemajuan ekonomi. Sebab, pasar modal dapat menjadi sumber dana
alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Padahal perusahaan-perusahaan ini merupakan
salah satu agen produksi, yang secara nasional akan membentuk gross domestic product
(GDP). Jadi, dengan berkembangnya pasar modal, akan menunjang peningkatan GDP,
atau dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong kemajuan suatu
negara. Pada dasarnya terdapat 2 fungsi utama pasar modal untuk perekonomian di suatu
negara, yaitu: 1) sebagai sarana pendanaan usaha bagi perusahaan, dan 2) sebagai sarana
berinvestasi bagi para pemodal/investor.
Para equity sales merupakan karyawan di perusahaan efek terkait, sehingga
dampak dari aksi penjualan mereka yang profesional dan baik selain menghasilkan
komisi bagi dirinya sendiri, juga akan meningkatkan citra perusahaan efek di mata
investor. Sehingga atas dasar itu pula, seorang sales akan siap melakukan apa pun dalam
menjalankan profesinya15 dan perusahaan juga perlu sungguh-sungguh memperhatikan
pengembangan kualitas manusia karyawannya sehingga melalui seringnya mengadakan
pendidikan dan pelatihan untuk karyawannya.16 Seperti halnya penerapan etika bisnis di
perusahaan pada umumnya, untuk karyawan perusahaan efek yang memiliki izin wakil
orang perseorangan, perusahaan mengacu kepada kode etik WPE sebagai profesinya,
sedangkan hal-hal terkait budaya dan perilaku perusahaan lainnya mengacu kepada SOP
perusahaan maupun group (holding-nya) serta konvensi dan kebijakan perusahaan yang
telah berlaku.
Perihal etika dan penerapan kode etik perusahaan efek ditetapkan pula melalui
”code of conduct” perusahaan efek yang dinamakan The Model Code. Asosiasi terbesar
di pasar keuangan dunia adalah The Financial Market Association,18 dengan komitmen
14
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, cet. III, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
15
Tirta Setiawan, Sales Kaya Sales Miskin, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008), hal. 35
hal. 16
16
F.X. Oerip S. Poerwopoespito, Menggugah Mentalitas Profesional dan Pengusaha, (Jakarta:
Grasindo, 2010), hal. 83-84
18
The Financial Market Association didirikan pada tahun 1995 oleh para dealer valuta asing di
Paris dan London, dan juga asosiasi sejenis di 66 negara dan diperkirakan mempunyai anggota sekitar
19.000. (Jaka Cahyono, 2004:331)
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
melayani nasabahnya menyusun Model Code tersebut.19 The Model Code ini disusun
sebagai respon atas kebutuhan yang mendesak secara internasional di antara para dealer ,
dan broker yang beroperasi di pasar Over The Counter (OTC) uang, mata uang asing, dan
derivatif.20. The Model Code terdiri dari sepuluh chapter21 yang masing-masing chapter
menjelaskan beberapa model code seperti ketentuan jam kantor dan transaksi yang
dilakukan di luar jam kantor, permasalahan pribadi, syarat dan prosedur transaksi saham,
dan manajemen resiko. Dalam hal ini broker dan dealer, mempunyai dan mematuhi
”code of conduct” tersebut. Oleh karena code of conduct ditetapkan dan disepakati
semua anggota asosiasi, maka aturan main tersebut akan menjadi aturan baku dan harus
dipatuhi dalam melakukan transaksi.22
2. Pembahasan: Tinjauan Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemisahan Rekening
Dana Investor (RDI) Dengan Rekening Perusahaan Efek Sebagai Suatu Upaya
Pencegahan Terjadinya Penyalahgunaan Dana Oleh Perusahaan Efek
Dalam kegiatan pasar modal, portofolio aset investor terdiri dari aset ”cash” atau
aset dana tunai dan aset saham. Pada saat investor akan membeli saham maka ia perlu
menyetorkan sejumlah uang ke suatu perusahaan efek atau manajer investasi yang telah
dipercayainya, dan selanjutnya dana tersebut akan dikelola oleh manajer investasi.
Dalam hal ini dana tunai yang disetor disebut dengan aset ”cash”, sedangkan setelah
manajer investasi menerima dana tunai, ia akan mengelolanya sesuai kepiawaiannya baik
kedalam saham atau reksa dana saham, obligasi, ataupun pasar uang,23 itulah yang
dinamakan aset saham atau aset efek investor.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya Anggota Bursa yang merupakan sebuah
Perusahaan Efek (PE) saja yang memiliki izin khusus untuk melakukan transaksi jual dan
19
Jaka E. Cahyono, Langkah Berinvestasi di Obligasi, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004),
hal. 331
20
Tim Studi Kementrian Keuangan RI dan Bapepam-LK, Kajian Perilaku Perusahaan Efek
Dalam Menjalankan Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, 2010.
21
Ibid
.
22
Jaka E. Cahyono, Loc.Cit., hal. 332
23
Klub Jurnalis Asuransi Indonesia, Kiprah Jamsostek Pada Milenium Ketiga, (Jakarta: PT
Jamsostek, 1999), hal. 75
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
beli saham/efek. Perusahaan-perusahaan tersebut umumnya mempunyai nama dengan
akhiran sekuritas, misalnya danareksa sekuritas, ciptadana sekuritas, BNI sekuritas, dan
lain-lain.
Proses awal investor yang ingin melakukan transaksi saham harus menghubungi
salah satu perusahaan efek yang ada dan membuka rekening di tempat tersebut.24
Investor melakukan pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening
yang memuat identitas lengkap serta keterangan investasi yang akan dilakukan. Biasanya
perusahaan efek mensyaratkan untuk membayarkan atau meyetorkan sejumlah dana awal
yang disebut sebagai dana deposit. Jumlah bervariatif mulai dari Rp5.000.000,- (lima
juta rupiah) hingga ratusan juta rupiah.25
Dengan dana tersebut maka kepentingan
seseorang untuk membeli atau menjual saham akan diwakili oleh perusahaan sekuritas di
mana mereka menanamkan modalnya.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh nasabah untuk melakukan pesanan
jual dan pesanan beli efek yaitu adalah:
1) nasabah datang langsung ke kantor broker dan memberi order jual atau beli langsung
kepada Wakil Perantara dan Pedagang Efek (WPPE) secara lisan atau tertulis,
2) nasabah memberi order jual atau beli lewat telepon atau handphone atau surat tertulis
kepada WPPE.
Apabila order jual atau beli dilakukan secara lisan, maka WPPE wajib merekam
pesanan nasabah tersebut dan menyimpan rekaman itu sampai transaksi diselesaikan
tanpa timbul persoalan.
Bagi investor yang ingin berdagang efek setiap hari dapat
menyewa fasilitas informasi dari RTI (Real Time Information), IMQ (Indonesia Market
Quotes), Bloomberg, atau Reuter secara bulanan dan dioperasikan dari kantor atau rumah
sendiri.26
24
Rekening yang dimaksud berupa sub rekening efek dan rekening dana investor
25
Joko Salim, Stocks Online Trading: Bisa Menjadi Miliarder Dalam Waktu Singkat, (Jakarta:
Elex Media Komputindo, 2010), hal. 16
26
Mohamad Samsul, Op.Cit., hal. 163
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
Order jual atau beli yang telah diinformasikan kepada perusahaan efek (broker)27
harus dimonitor secara terus menerus sepanjang jam perdagangan untuk mengetahui
apakah order jual atau beli telah dilaksanakan dengan baik oleh efek.
Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke
petugas broker tersebut yang berada di lantai bursa (BEI) atau yang sering
disebut floor trader.
diterimanya
terdapat
Floor trader akan memasukkan (entry) semua order yang
kedalam
komunikasi
sistem
antara
JATS.28
komputer
pihak
broker
dengan
Dalam
tahap
investor
agar
ini,
dapat
terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor baik untuk beli maupun
jual.
Termasuk
trader
pada
melakukan
tahap
beberapa
ini,
berdasarkan
perubahan
order,
perintah
seperti
investor,
floor
perubahan
harga
penawaran, dan beberapa perubahan lainnya.29
Selanjutnya adalah tahapan terjadinya transaksi (matched). Pada tahap ini order
yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di
sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi, dalam arti sebuah order beli atau jual
telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini pihak floor trader akan memberi
konfirmasi ke perusahaan efek dan broker disana akan memberikan informasi kepada
investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi.30 Pemegang saham akan selalu
mendapatkan konfirmasi jual dan beli saham dari perusahaan efek.31 Data itu juga dicatat
dalam lembaga kustodian sehingga keamanan investor sebagai pemilik saham tetap
terjamin.
Terakhir adalah penyelesaian transaksi (settlement). Investor tidak otomatis
mendapatkan hak-haknya karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti
27
Broker diterjemahkan secara harafiah dan dikenal popular sebagai Pialang, yang diambil dari
istilah Stockbrocker atau pialang saham. Sedangkan pialang itu sendiri diartikan sebagai perantara,
sehingga pialang saham berarti perantara pedagang saham dalam suatu perusahaan efek
28
Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang menjadi sarana entry order-order dari
nasabah. Seluruh order yang masuk ke sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor
trader, petugas di kantor broker dan investor.
29
Mr.Big,
Kolom
Umum,
Mekanisme
Perdagangan
Saham,
(2008),
http://berkawan.forumotion.com/t202-mekanisme-perdagangan-saham, diunduh tanggal 16 Januari 2013
30
Ibid.
31
Joko Salim, Jejak Investasi Orang Tionghoa, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hal. 79
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi,
seperti
investor
sementara
investor
yang
menjual
yang
melakukan
saham
pembelian
akan
mendapatkan
saham
akan
uang,
mendapatkan
saham. Transaksi bursa di pasar reguler wajib diselesaikan pada hari bursa ke-3 (T+3),
artinya apabila investor melakukan transaksi pada hari ini (T) maka hak-haknya akan
dipenuhi selama 3 hari bursa berikutnya.32
Proses transaksi efek melalui remote trading tidak jauh berbeda dengan
mekanisme perdagangan efek di pasar regular, hanya dalam remote trading proses
menjadi lebih singkat, yaitu:33
1. Nasabah melakukan order (dilakukan oleh perusahaan efek)
2. Proses order (dilakukan oleh perusahaan efek)
3. Verifikasi dan validasi order
4. Konfirmasi matched order ke nasabah
5. Proses penyelesaian transaksi
Berarti dapat diambil kesimpulan bahwa dalam remote trading tidak perlu lagi dilakukan
order ke floor trader dan tidak perlu menunggu floor trader memasukan order ke JATS
dan menunggu konfirmasi kembali status order dari floor trader kepada broker.
Secara umum, tahapan yang harus ditempuh oleh seorang calon investor untuk
dapat melaksanakan transaksi online trading adalah sama. Tahapan itu adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
Mengisi formulir pembukaan rekening
Verifikasi formulir oleh perusahaan efek
Transfer dana ke rekening perusahaan efek
Pemberian ”username” dan ”password” untuk transaksi
Sebelum diberikan user name dan password, pihak perusahaan efek telah
menginstalkan terlebih dahulu suatu program untuk mengakses online trading di
PC/Laptopnya) dan dapat diberikan pelatihan khusus untuk cara bertransaksi secara
32
Parluhutan Situmorang, et.al., Op.Cit., hal. 26
33
Martin Surya Mulyadi, Remote Trading di BEI, (2012), www.wealthindonesia.com, diunduh
tanggal 16 Januari 2013
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
online. Contoh sistem online trading yang disediakan oleh salah satu perusahaan efek,
Etrading Securities, yaitu melalui:34
1) HOTS (Home Online Trading System) yaitu aplikasi online trading berbasis
Aplikasi Desktop Personal Computer.
2) WTS (Web Trading System) yaitu aplikasi online trading berbasi Web.
3) eTrading Mobile yaitu aplikasi online trading melalui Smartphone
(BlackBerry, iPhone/iPad dan Android).
Walaupun sama-sama menggunakan fasilitas internet namun online trading dan
remote trading memiliki perbedaan apabila remote trading proses memasukkan order
hanya dapat dilakukan melalui komputer yang ada di kantor anggota bursa, sedangkan
online trading memungkinkan memasukkan order dari laptop, ponsel, ATM.35
Apabila dilihat dari beberapa mekanisme transaksi saham di atas, baik transaksi
bursa reguler ataupun secara online, dapat diketahui bahwa sistem penyetoran dana samasama masih dilakukan secara manual dan konvensional yaitu mentransfer dana ke
rekening perusahaan efek. Hal inilah yang berpotensi besar untuk terjadinya
penyalahgunaan dana oleh perusahaan efek dan juga dapat menjadi titik penting perlunya
pemisahan rekening dana investor dengan rekening perusahaan efek.
Berdasarkan kajian Bapepam-LK, penyalahgunaan dana investor oleh perusahaan
efek dapat dilakukan oleh banyak pihak yang berkecimpung dalam perusahaan efek
tersebut, misalnya seperti kasus-kasus yang telah terjadi beberapa periode sebelumnya,
yaitu:36
1. Penggunaan dana nasabah oleh komisaris dan atau pemegang saham atau direksi
perusahaan.37
Bentuk penyalahgunaan dana ini biasanya didasari karena pihak tertentu
mengutamakan
kepentingan
dirinya
sendiri
dibandingkan
kepentingan
nasabah/investor. Contoh kasus penyalahgunaan dana oleh Direksi dan Komisaris
34
Gregorius Sihombing, Kaya dan Pintar Jadi Trader & Investor Saham, cetakan ke-2, (Jakarta:
Indonesia Cerdas, 2008), hal. 147
35
Etrading Securities, Ingin Membuka Rekening di E-trading
http://www.etrading.co.id/etrading2.0/index.php?pid=14, diunduh 16 Januari 2013
36
Securities?,
(2013),
Tim Studi Kemenkeu dan Bapepam-LK, 2010, Kajian Perilaku Perusahaan Efek Dalam
menjalankan Kegiatan Sebagai perantara Pedagang Efek, hal. 99
37
Artikel mengenai kasus dapat dilihat pada Daftar Lampiran
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
adalah seperti kasus yang menimpa PT. Jakarta Asset Management (dengan nama lain
Jakarta Securities) dan PT. Jakarta Investment (JI), yang dilakukan pada tahun 2006
silam. Para pihak yang didakwa menyalahgunakan dana nasabah dalam kasus ini
adalah Markus Suryawan (selaku Direksi PT. Jakarta Investment) dan Benny Andreas
(selaku Komisaris Utama PT. Jakarta Securities). Dijelaskan secara singkat dalam
kronologi kasus bahwa terdakwa kasus yaitu Markus dan Benny juga didakwa
memperkaya diri sendiri dan dijerat pasal pencucian uang karena menerima
penempatan uang dari PT. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) yang sedang terkena
masalah gagal bayar nasabah, sehingga seolah-olah Askrindo melakukan penempatan
dana sebagai investasi, namun sebenarnya untuk menyembunyikan dana miliknya.38
Askrindo menempatkan investasinya dalam JAM dan ketiga perusahaan efek
lainnya39 dalam bentuk Kontrak Pengelolaan Dana (KPD),40 Repurchase agreement
(Repo),41 dan obligasi.
2. Penggunaan dana nasabah oleh perusahaan efek dan afiliasinya.42 Biasanya terjadi
akibat pembiayaan atas nasabah nominee43 melalui transaksi marjin.44
berdasarkan laporan hasil pemeriksaan Bapepam-LK yang dijabarkan dalam rapat
dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan
38
Fajar Pratama, Berita, Didakwa Korupsi, manajer Investasi Tegaskan Putar Uang Aksrindo,
(2012), www.detik.com, diunduh tanggal 16 Januari 2013.
39
Perusahaan Efek yanglain yaitu PT. Harvestindo Securities, PT. Reliance Asset Management,
dan PT. Tramka
40
KPD disebut juga Discretionary Fund merupakan instrumen investasi dimana nasabah
mengadakan kontrak dengan manajer investasi untuk mengelola dana dan melakukan keputusan investasi
tanpa persetujuan pemilik sesuai kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian. Lihat Nofie Iman, Op.Cit.,
hal. 72
41
Repo adalah transaksi jual efek dengan janji dibeli kembali pada waktu dan harga yang telah
ditetapkan. Transaksi repo diatur dalam peraturan Bapepam-LK Nomor VIII.G.13 tentang Perlakuan
Akuntansi Repurchase Agreement (Repo) menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA).
42
Artikel mengenai kasus dapat dilihat pada Daftar Lampiran
43
Nominee adalah praktik ”saham pinjam nama” yang lazim dikenal sebagai nominee
arrangement. Dalam perjanjian tersebut kuasa atas saham tersebut dilimpahkan pada orang lain.
44
Transaksi margin atau dikenal dengan margin trading adalah fasilitas pembiayaan untuk
membeli saham dengan kewajiban membayar tambahan beban bunga atas fasilitas bunga pinjaman
tersebut, melalui pinjaman kepada pihak ketiga. Lihat Sapto Raharjo, Op.Cit., (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2006), hal. 276
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
Rakyat (DPR) tanggal 10 Februari 2009, disebutkan bahwa Komisaris Utama PT.
Sarijaya, Herman Ramli mengakui menggunakan nominee untuk transaksi yang
dilakukan sejak 2002 dengan menggunakan dana nasabah yang disimpan atas nama
PT. Sarijaya Permana Sekuritas. Sehingga atas dasar itu terjadilah percampuran dana
yang berdampak pada ketidaktepatan pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan
(MKBD) dan hilangnya dana nasabah.
3. Penggunaan dana nasabah untuk operasional perusahaan efek45
Kasus seperti ini dapat terjadi karena terjadinya percampuran dana milik
perusahaan efek itu sendiri dengan dana investor yang dikelolanya.
Terjadinya
penyalahgunaan dana untuk operasional perusahaan merupakan dampak dari tidak
dilaksanakannya pemisahan rekening dana investor sesuai ketentuan.
Contohnya
adalah kasus FARM, yang jelas-jelas tidak memisahkan rekening dana investor,
melainkan menggabungnya dengan rekening milik perusahaannya sendiri, sehingga
yang terjadi adalah perusahaan menunda untuk memberesi kekacauan yang ada,
namun tetap menggunakan dana yang masih ada untuk keperluannya sendiri termasuk
ikut berputar untuk keperluan operasional kantornya. Jadi dapat dikatakan bahwa,
perusahaan mengganggap bahwa dana yang ada di rekeningnya tersebut dapat
digunakan untuk kepentingan apapun selama masih ada dana baru yang akan datang
nantinya baru akan digunakan untuk menutup dana yang telah terpakai sebelumnya.
Padahal hakekatnya, dana masing-masing investor yang masuk adalah khusus hanya
diperuntukan untuk membeli saham atas nama nasabah itu saja.
Dari sekian banyak regulasi terkait pasar modal, dapat dikatakan bahwa Peraturan
Bapepam-LK Nomor V.D.3 inilah yang paling mencakup perihal pemisahan Rekening
Dana Investor (RDI). Seperti diketahui sebelumnya bahwa Rekening Dana Investor
adalah rekening di bank atas nama investor yang terpisah dari rekening efek milik
perusahaan efek.
Rekening Dana Investor menjadi penting untuk dibuat karena pertimbangan telah
banyaknya terjadi kasus-kasus penyalahgunaan dana investor oleh perusahaan efek,
akibat terjadinya pengelolaan rekening yang kacau karena bercampurnya dana nasabah
dan dana perusahaan sehingga terkadang dana yang disetor oleh nasabah untuk
45
Artikel mengenai kasus dapat dilihat pada Daftar Lampiran
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
melakukan transaksi saham namun yang terjadi adalah dana tersebut secara sengaja atau
tidak sengaja digunakan oleh perusahaan efek untuk memutar uang nasabah-nasabahnya,
atau untuk operasional perusahaan atau bahkan untuk menutup kepentingan perusahaan
itu sendiri. Hal-hal seperti itu dapat berujung pada hilangnya dana nasabah.
Dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-548/BL/2010 (atau disebut
juga Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3) tertanggal 28 Desember 2010 mengenai
Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek, juga ikut ikut mendasari pemberlakuan single investor ID.
Pada penjelasan Angka 7 huruf b ayat 2 huruf (a) Peraturan Bapepam-LK Nomor
V.D.3 ini menyatakan bahwa:46
“Pembukaan rekening efek wajib diikuti dengan pembukaan sub rekening efek
pada kustodian dan pembukaan rekening dana atas nama nasabah pada bank
untuk masing-masing nasabah”
Dari ketentuan tersebut jelas sudah bahwa selain mendorong pembukaan sub rekening
efek, pembukaan rekening dana investor/nasabah juga wajib diajukan oleh investor
kepada perusahaan efeknya lalu perusahaan efek akan mendaftarkannya pada bank
kustodian sebelum bertransaksi dalam bursa efek. Transaksi efek untuk kepentingan
nasabah tidak dapat dilaksanakan sebelum rekening efek dibuka atas nama nasabah yang
bersangkutan.47 Peraturan ini telah secara jelas mengatur mengenai perlindungan aset
dana tunai nasabah yang ikut berputar dalam kegiatan pasar modal.
Dipenuhinya unsur-unsur permisahan RDI dalam peraturan ini dilihat dari adanya
ketentuan pembukaan rekening efek yang wajib diikuti pembukaan sub rekening efek
pada Kustodian dan pembukaan rekening dana atas nama nasabah pada bank untuk
masing-masing nasabah. Kegiatan tersebut diikuti dengan pembuatan nomor tunggal
identitas nasabah (SID) pada lembaga penyimpangan dan penyelesaian bagi nasabah
yang belum memiliki.
Sehingga investor dapat senantiasa memantau keuangannya,
walaupun tidak dapat secara langsung bertransaksi dalam bursa saham
46
Website Resmi Bapepam-LK, Peraturan Pasar Modal, Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3
mengenai Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek
47
Investor Daily, Bapepam-LK Wajibkan Perusahaan Efek Buka Rekening Nasabah, (2012),
http://www.investor.co.id/home/bapepam-lk-wajibkan-perusahaan-efek-buka-rekening-nasabah/27304,
diunduh tanggal 30 Desember 2012
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
Pada rekening dana investor, sudah bukan aset berupa efek/saham lagi yang
difokuskan, namun lebih kepada dana yang keluar masuk48 atas nama nasabah atau yang
merupakan hak nasabah/investor.
Dengan adanya pemisahan RDI ini, maka perlindungan nasabah diharapkan akan
semakin lengkap, karena selain investor bisa memantau pergerakan sahamnya melalui
SID, investor dapat juga memantau pergerakan dananya sampai pada dana yang sekecilkecilnya yang didapat olehnya atau dikeluarkan olehnya. Investor setidaknya tidak perlu
khawatir akan sisa dananya yang belum terpakai akan menuju kemana, karena investor
tersebut dapat langsung memantaunya menggunakan kartu AkSes yang telah dimiliki
masing-masing.
Peraturan V.D.3 ini telah disosialisasikan kepada Anggota Bursa sesuai SE
Nomor SE-01/BL/2012 tanggal 30 Januari 2012 tentang Pembukaan Rekening Dana Atas
Nama Masing-Masing Nasabah, dan seiring dengan penyempurnaan kembali peraturanperaturan yang menyangkit sub rekening efek nasabah pada tahun 2012 ini, maka
Peraturan Nomor V.D.3 ini juga perlu disempurnakan dan disosialisasikan kembali untuk
mengingatkan kembali kepada investor dan Anggota Bursa bahwa pembukaan rekening
dana investor adalah hal yang penting. Oleh karena itu Bapepam-LK menerbitkan Surat
Edaran (SE) Nomor: SE-16/BL/2012 tentang Penjelasan Peraturan Bapepam-LK Nomor
V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha
Sebagai Perantara Pedagang Efek. SE ini berlaku mulai 1 Januari 2013, tetapi penerapan
lebih dini atas SE sangat dianjurkan. Karena pada kenyataannya suatu peraturan yang
baru dibuat akan membutuhkan waktu lama untuk diaplikasikan dalam praktek, apalagi
jika selama itu telah jauh mengikuti kebiasaan-kebiasaan lama.
Pemisahan rekening dana investor merupakan salah satu bagian pengembangan
Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor ID), yang sejalan dengan program
Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia yang dicanangkan Bapepam-LK
bersama SRO (BEI, KPEI dan KSEI).49
48
Dalam hal ini dana nasabah bisa juga diperoleh dari dividen tunai, yaitu dana berupa uang tunai
yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam suatu perusahaan. Lihat Taufik Hidayat, Op.Cit., hal.
31
49
Berita Pers, KSEI, Pemisahan Rekening Dana Nasabah Tingkatkan Kepercayaan Investor
Pasar Modal Indonesia, www.ksei.co.id, diunduh tanggal 31 Deseember 2012
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo, pada Konferensi Pers Akhir tahun yang
diselenggarakan di Gedung Bursa Efek Indonesia,50 menjelaskan total aset yang dikelola
KSEI per 26 Desember 2012 sebesar Rp 2.735,97 triliun atau meningkat 21,18 persen
dari periode yang sama di tahun 2011.
Jumlah SID yang tercatat di KSEI juga
mengalami peningkatan menjadi 281.438 pada Desember 2012 dibandingkan dengan data
per akhir Januari 2012 atau sebelum kewajiban kepemilikan SID efektif diberlakukan,
yakni sebesar 248.151.51 Beliau mengatakan, ” Pada bulan Januari hingga Februari 2012,
program-program yang terkait dengan SID (Single Investor Identification), Fasilitas
AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN)
diimplementasikan. Ketiga proyek ini sangat dibutuhkan dan saling berkaitan karena
berhubungan erat dengan perlindungan investor.”
Dari sumber tersebut berarti dapat diketahui bahwa sudah banyak perusahaan efek
yang melaksanakan ketentuan pemisahan RDI ini, termasuk PT. UOB Kay Hian
Securities yang digunakan oleh penulis sebagai data primer melalui wawancara.
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa pemisahan RDI sudah dilakukan oleh PT.
UOB Kayhian Securities sejak tanggal 9 Juni 2011 melalui penandatangan dengan bank
pembayar yaitu Bank BCA. Sesudahnya pada tanggal 19 Desember 2011 pelaksanaan
resmi pemisahan RDI dilakukan juga oleh perusahaan efek lainnya pada saat mengikat
perjanjian dengan Bank pembayar, yaitu Permata Bank. Adapun perusahaan efek lainnya
yang telah melaksanakan Pemisahan RDI yaitu PT. Trimegah Securirites, PT. OSK
Nusadana Securities, PT. Panin Sekuritas, PT. Bahana Securities, PT. Indo Premier
Securities, PT. NISP Sekuritas (saat ini NISP Asset Management), PT. Phillip Securities,
PT. Armantara Securities, PT. Valbury Securities.52
Rekening Dana Investor sebagai rekening yang menampung setiap dana yang
diperoleh nasabah dari kegiatan transaksi sahamnya, baik dana yang disetor untuk
50
Tertanggal 28 Desember 2012
51
Rezkiana Nisaputra, Kolom Ekonomi Saham dan Valas, 2012 KSEI Kelola Aset Rp2.735 triliun,
(2012), www.okezone.com, diunduh tanggal 16 Januari 2013
52
SWA Mobile, Artikel: Permata Gandeng 12 Sekuritas Teken Pemisahan Rekening Nasabah dan
Efek, (2011), www.swa.co.id, diunduh tanggal 16 Januari 2013
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
membeli saham dan dana yang diperoleh dari penjualan saham ataupun dana yang
diperoleh dari bunga (sesuai perjanjian dengan perusahaan efek), serta dividen tunai yang
diterima dari emiten.
Perlu diperhatikan RDI adalah wujud penampungan dana yang terpisah layaknya
rekening pribadi investor, namun RDI bukanlah suatu sistem transaksi sahamnya. Dalam
bertransaksi saham investor tetap melalui tahapan transaksi saham seperti pada
umumnya, misalnya melalui online trading.53
Hanya apabila sebelumnya jika mau
bertransaksi, investor harus menyetorkan sejumlah uang kepada rekening perusahaan
efek, namun jika investor telah memiliki RDI, maka dana tersebut dapat disetorkan
langsung ke RDInya (minimal sehari sesudahnya), sehingga pada saat transaksi saham,
dana akan didebet langsung dari RDI. Jadi dana investor sama sekali tidak tersentuh oleh
pihak perusahaan efek dan atas dasar pemikiran tersebut maka RDI ini dijadikan sebagai
salah satu wujud upaya pencegahan terjadinya penyalahgunaan dana investor oleh
perusahaan efek.
Dengan memiliki RDI, investor juga dapat memantau langsung mutasi dana yang
keluar masuk melalui rekeningnya, ataupun melihat saldo dananya, serta dapat melihat
juga hasil dividen yang diperolehnya, dengan cara mengakses SID dalam situs KSEI.
Sehingga, perusahaan efek tidak dapat sembarangan juga mempublikasikan kegiatan
perdagangan saham investor karena telah ada bukti yang akurat.
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berkaitan dengan pokok permasalahan dalam skripsi ini dapat disimpulkan
bahwa:
5.1.1. Penyebab penyalahgunaan dana nasabah yaitu karena (1) perusahaan efek
tidak memisahkan pengelolaan rekening investor dengan rekening pribadi
perusahaan efek melalui tidak dibuatkannya SID, sub rekening efek, dan
RDI untuk nasabah, (2) Mengabaikan prinsip Know Your Customer
(KYC), (3) Sistem Akuntansi, Pembukuan, dan Audit Keuangan tidak
53
Misalnya saja sistem online trading yang disediakan oleh UOB Kay Hian Securities bernama
‘Utrade’. Program Utrade diisntalkan pada PC/Laptop nasabah dan setelahnya nasabah diberikan pelatihan
singkat oleh broker efek tentang cara pengoperasiannya.
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
memadai, (4) Adanya Conflict of Interest dalam Perusahaan Efek.
Sedangkan bentuk Penyalahgunaan dana oleh perusahaan efek adalah
Penggunaan dana nasabah oleh komisaris dan atau pemegang saham atau
direksi perusahaan, penyalahgunaan dana nasabah oleh perusahaan efek
dan afiliasinya (biasanya terjadi akibat pembiayaan atas nasabah nominee
melalui transaksi marjin), dan penyalahgunaan dana nasabah untuk
operasional perusahaan efek.
Sehingga disimpulkan juga bahwa
kesempatan penyalahgunaan dana tidak hanya dapat dilakukan oleh
petinggi perusahaan namun, kepala cabang dan karyawan pun berpotensi
menyalahgunakan dana nasabah, karena pada dasarnya terjadi apabila
perusahaan efek masih diberikan kewenangan untuk ”memegang” dana
investor/nasabahnya, sehingga pemisahan Rekening dana Investor dapat
dikatakan berhasil menjadi salah satu upaya pencegahan terjadinya
penyalahgunaan dana oleh perusahaan efek.
5.1.2. Tanggung Jawab Perusahaan efek atas penyalahgunaan dana nasabah perlu
dilihat sesuai tingkat kesalahannya, apabila dana yang disalahgunakan
masih dapat langsung diganti kepada nasabah, maka perusahaan efek
dapat membuat kesepakatan tersendiri dengan nasabah mengenai ganti
rugi tersebut, namun hal itu tetap tidak dapat menghindarkan perusahaan
efek dari teguran otoritas terkait. Jika terus dilakukan, dengan batasan
lebih dari 2 kali peringatan yang dihiraukan, maka perusahaan efek harus
siap di-suspensi atau bahkan dicabut izin usahanya. Apabila dana yang
disalahgunakan berjumlah besar, maka perwakilah perusahaan yaitu
Komisaris perlu bertanggung jawab secara pribadi atas penggantian aset
investor, dan Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk
mengganti kerugian nasabah yang diakibatkannya. Bapepam-LK selama
ini lebih banyak menerapkan sanksi administratif berupa denda,
khususnya untuk kasus penyalahgunaan dana investor, pertimbangannya
adalah supaya dana yang disalahgunakan atau dihilangkan dapat segera
digantikan kepada investor yang bersangkutan melalui denda yang
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
dibayarkan oleh perusahaan efek, dan karena beracara di pengadilan
membutuhkan waktu lama.
5.1.3. Peraturan yang jelas mengakomodir pemisahan RDI dengan rekening
sekuritas adalah Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3. mengenai
Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Perantara Pedagang Efek. Di dalam pasal 37 UU PM hanya diatur
mengenai sub rekening efek.
Dari segi pelaksanaannya, disimpulkan
bahwa telah banyak perusahaan Efek yang telah melaksanakan peraturan
Pemisahan RDI (misalnya PT UOB Kay Hian Securities, PT OSK
Nusadana Securities, PT Indo Premier Securities, PT Valbury Securities).
Hal tersebut didukung juga oleh pernyataan Direktur KSEI (Ananta
Wiyogo), “jumlah SID mengalami peningkatan menjadi 281.438 pada
Desember 2012 dibandingkan sebelumnya 281.151” (peningkatan sekitar
21%)
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan tersebut di atas, maka penulis memberikan
saran:
5.2.1. Untuk mengatasi masalah penyalahgunaan dana investor Perusahaan efek
dan investor perlu sama-sama patuh pada peraturan, khususnya terkiat
pemisahan RDI.
Perusahaan efek juga harus dapat lebih membina
hubungan yang jujur dengan investornya, khususnya jika telah timbul
suatu ikatan hukum diantaranya.
Ikatan hukum dapat timbul dari
perjanjian awal pembukaan rekening dengan investor, perusahaan efek
perlu membahas dan menjelaskan satu persatu klausulnya kepada investor
agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari, khususnya dalam hal
pemberian kuasa dari investor, seharusnya tidak dijadikan sarana untuk
menyalahgunakan dana investor dengan sewenang-wenang.
5.2.2. Dalam hal tanggung jawab perusahaan efek terkait dengan dana nasabah
yang disalahgunakan, penulis setuju dengan Bapepam-LK bahwa target
utamanya adalah permintaan tanggung jawab dari investor untuk
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
pengembalian dana tersebut dengan utuh (atau beserta bunga yang timbul
pada saat dana tersebut digunakan atau sesuai kesepakatan dua belah
pihak), sejalan dengan itu juga memberikan penghukuman yang bertujuan
membuat jera bagi pihak-pihak yang melanggar.
Namun penulis
menambahkan bahwa yang sering terjadi adalah perusahaan ’menambal’
hutang yang ada dengan mengorbankan dana nasabah lainnya sehingga
satu hutang tertutup dan membuka hutang baru.
Sehingga sebaiknya
apabila ada kasus hilangnya dana nasabah sejumlah besar, maka
perusahaan efek terkait sebaiknya benar-benar tidak diperbolehkan untuk
melakukan kegiatan usahanya sementara waktu, agar tidak adanya
kesempatan mengumpulkan dana dari pihak lain hanya untuk menutupi
hutangnya.
5.2.3. Sebaiknya Dalam UU PM ditambahkan ketentuan mengenai kewajiban
pembukaan rekening dana investor (tidak hanya bertumpu pada satu
Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3), ketentuan penting seperti ini
sebaiknya diletakkan pada Undang-Undang pokok pasar modal, sehingga
mudah ditemukan jika diperlukan oleh masyarakat pemula ataupun
investor itu sendiri.
Untuk pelaksanaanya sendiri, perlu ditingkatnya
kesadaran dan sosialisasi peraturan di kalangan pelaku pasar modal. Jika
ingin terus mempertahankan kelancaran pelaksanaan peraturan pemisahan
RDI guna perlindungan dana investor, satu hal yang juga penting adalah
otoritas baru yaitu OJK sebaiknya diterapkan juga pengaturan pemisahan
RDI ini dalam UU OJK dan perangkatnya, karena penulis menemukan
bahwa dalam UU PM dan Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3 tersebut
masih ada klausul tentang perjanjian pembukaan rekening dimana
didalamnya masih terdapat kuasa dari nasabah kepada perusahaan efek
untuk mentransaksikan
dananya,
seharusnya
jika peraturan mau
ditegakkan maka ditegakkan secara penuh, dalam arti akses perusahaan
efek atas dana nasabah ditutup rapat.
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
DAFTAR REFERENSI
1.
BUKU
Nasarudin, M. Irsan dan Surya, Indra. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta:
Prenada Media Group. 2004
Hariyani, Iswi dan Serfianto, R.
Buku Pintar Hukum Pasar Modal: Strategi Tepat
Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi, Reksadana & Produk Pasar Modal
Syariah. Jakarta: Transmedia Pustaka. 2010
Sitompul, Asril. Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya. Bandung:
Citra Aditya Bakti. 1995
”Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor”, akses
menuju transparansi pasar modal Indonesia, www.ksei.co.id, diunduh tanggal 30
Oktober 2012.
Soekanto, Soerjono.
Pengantar Penelitian Hukum.
Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia. 2008
Asikin, Amirudin dan Zainal, H. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2004
”Metode
kualitatif”,
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2027031-
pengertian-metode-kualitatif/, diunduh tanggal 3 September 2012
Widioatmodjo, Sawidji. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta: Elex Media
Komputindo 2005
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
Nurnitasari, Putri, et. al. Menjadi Pengusaha Setelah di-PHK. Jakarta: Indonesia Tera.
2009
Anoraga, Pandji dan Pakarti, Piji. Pengantar Pasar Modal, cet. III. Jakarta: Rineka
Cipta, 2008
Setiawan, Tirta. Sales Kaya Sales Miskin. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2008
Poerwopoespito, F.X. Oerip S. Menggugah Mentalitas Profesional dan Pengusaha.
Jakarta: Grasindo. 2010
Muljana, Megawati dan Tambunan, Andy Porman. Profesi Pasar Modal. Jakarta, Elex
Media Komputindo. 2005
Cahyono, Jaka E. Langkah Berinvestasi di Obligasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
2004
Salim, Joko. Jejak Investasi Orang Tionghoa. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2010
Klub Jurnalis Asuransi Indonesia. Kiprah Jamsostek Pada Milenium Ketiga. Jakarta: PT
Jamsostek. 1999
Iman, Nofie. Panduan Singkat Dan Praktis Memulai Investasi Reksa Dana. Jakarta:
Elex Media Komputindo. 2008
Raharjo, Sapto. Kiat Membangun Aset Kekayaan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
2006
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
2.
NON BUKU
2.1. Jurnal, Artikel, Majalah
Tim Studi Kemenkeu & Bapepam-LK.
Kajian Perilaku Perusahaan Efek Dalam
Menjalankan Kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek. 2010
2.2. Internet
Investor Daily, Bapepam-LK Wajibkan Perusahaan Efek Buka Rekening Nasabah,
(2012),
http://www.investor.co.id/home/bapepam-lk-wajibkan-perusahaan-efek-
buka-rekening-nasabah/27304, diunduh tanggal 30 Desember 2012
Nisaputra, Rezkiana.
Kolom Ekonomi Saham dan Valas, 2012 KSEI Kelola Aset
RP2.735 triliun, (2012). www.okezone.com, diunduh tanggal 16 Januari 2013
Pratama, Fajar.
Berita: Didakwa Korupsi, Manajer Investasi Tegaskan Putar Uang
Askrindo, (2012). www.detik.com, diunduh tanggal 16 Januari 2013
3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Indonesia. Undang-Undang tentang Pasar Modal. Nomor 8 Tahun 1995, LN No.64
Tahun 1995, TLN No.3608
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Peraturan Bapepam-LK tentang
Sub-rekening. Peraturan Bapepam-LK Nomor III.C.7
___________________________________________. Peraturan Bapepam-LK tentang
Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai
Perantara Pedagang Efek. Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3
Tinjauan tentang ..., Rininta Carolina Amoz, FH UI, 2013
Download