Administrasi Pemerintahan - Badan Kepegawaian Pendidikan dan

advertisement
Administrasi Pemerintahan
Drs. Yanuar Ahmad, MPA
Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Sistem Kelembagaan
dan Tata Laksana
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Kementerian PAN dan RB
Kulon Progo, 11 Nopember 2015
Pendayagunaan Aparatur Negara
Kelembagaan
Pengawasan
Kepegawaian
Ketatalaksanaan
Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana
dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan
oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan
UU No. 39
Tahun 2008
tentang
Kementerian
Negara
UU No 25
Tahun 2009
tentang
Pelayanan
Publik
RUU tentang
Tata Hubungan
Pemerintah
Pusat dan
Daerah
REFORMASI
BIROKRASI
RUU tentang
Sistem
Pengawasan
Intern
Pemerintah
UU No. 5
Tahun 2014
tentang
Aparatur Sipil
Negara
UU No. 30
Tahun 2014
tentang
Administrasi
Pemerintahan
5
URGENSI
UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Latar Belakang
Tujuan
a. pelayanan birokrasi yang baik,
efisien, efektif, dan berpihak pada
kepentingan masyarakat.
a. menciptakan tertib penyelenggaraan
administrasi pemerintahan;
b. menciptakan kepastian hukum;
c. mencegah terjadinya penyalahgunaan
wewenang;
d. menjamin
akuntabilitas
badan
dan/atau pejabat pemerintahan;
e. memberikan perlindungan hukum
kepada warga masyarakat dan aparatur
pemerintahan;
f. melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan menerapkan
asas-asas umum pemerintahan yang
baik; dan
g. memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya kepada masyarakat.
b. tindakan dan keputusan pejabat
administrasi pemerintahan harus
berdasarkan pada hukum dan
peraturan perundang-undangan.
c. kelemahan administrasi
pemerintahan (birokrasi) yang
belum menerapkan prinsip-prinsip
tata pemerintahan yang baik.
LINGKUP UU AP
Badan/
Pejabat
Pemerintahan
Warga
Masyarakat
Pihak lain
yg terkait
peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
GAGASAN PENTING UU AP DALAM UPAYA
MENDORONG PELAKSANAAN RB
1
2
3ī
Hubungan Antar Instansi Pemerintah
Hubungan sinergis antar institusi Pemerintah dalam
penyelenggaraan administrasi pemerintahan.
Pemanfaatan Teknologi
Legitimasi pengiriman keputusan administrasi
Pemerintahan dapat dilakukan melalui media
elektronik.
Kejelasan Tanggung Jawab Terhadap Kewenangan
Kewenangan pejabat berupa kewenangan atributif,
delegatif, dan mandat.
GAGASAN PENTING UU AP DALAM UPAYA
MENDORONG PELAKSANAAN RB - 2
4
Prosedur Administrasi Pemerintahan
5ī
Keputusan Administrasi Pemerintahan
6
Tata cara penerbitan keputusan atau tindakan
Pemerintah.
Syarat sah keputusan dan batas-batas diskresi.
Upaya Administratif Terhadap Keputusan
Administrasi Pemerintahan
Upaya administratif yang dilakukan terhadap
Keputusan Administrasi Pemerintahan.
SUBSTANSI PENGATURAN
UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
A
Bī
DISKRESI
Cī
D
PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
E
KEWAJIBAN MENERAPKAN ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK (AUPB)
KEWENANGAN PEMERINTAH
LARANGAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG
PEMERINTAHAN
SUBSTANSI PENGATURAN
UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN - 2
F
G
H
I
J
PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
KEPUTUSAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
UPAYA ADMINISTRATIF
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
SANKSI ADMINISTRATIF
Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan
dilaksanakan
menurut Undang-Undang
Dasar
Administrasi
Pemerintahan
UUD 1945 ps.1 ayat (3)
Negara Indonesia
adalah Negara Hukum
Sistem
Penyelenggaraan
Pemerintahan
•
Keputusan
dan/atau
Tindakan
Administrasi
Pemerintahan
APIP
• Atribusi
• Delegasi
• Mandat
Pejabat
Pemerintahan
AUPB
•
Upaya
keberatan
Upaya banding
Upaya
Administratif
Warga
Masyarakat
Pemerintah
Jabatan
UU
AS
Pejabat
N
JPT
JF
JA
Masyarakat
Kewenangan
Penggunaan
Kewenangan
Pengambilan
Keputusan
Pelayanan Publik
Tuntutan dan
Harapan
Hak dan
Kewajiban
Tindakan Adm
• Diskresi
• Sengketa Kewenangan
• Konflik Kepentingan
Mendahulukan
Peran dari
Wewenang
• Pengaduan
• Pelaporan
• Sanksi
SUMBER KEWENANGAN
ATRIBUSI
DELEGASI
MANDAT
pemberian
Kewenangan kepada
Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan
oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
atau Undang-Undang
pelimpahan
Kewenangan dari
Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan
yang lebih tinggi
kepada Badan
dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang
lebih rendah dengan
tanggung jawab dan
tanggung gugat
beralih sepenuhnya
kepada penerima
delegasi
pelimpahan
Kewenangan dari
Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan
yang lebih tinggi
kepada Badan
dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang
lebih rendah dengan
tanggung jawab dan
tanggung gugat tetap
berada pada pemberi
mandat.
DISKRESI
Diskresi adalah Keputusan dan/atau
Tindakan yang ditetapkan dan/atau
dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan untuk
mengatasi persoalan konkret yang dihadapi
dalam penyelenggaraan pemerintahan
dalam hal peraturan perundang-undangan
yang memberikan pilihan, tidak mengatur,
tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau
adanya stagnasi pemerintahan
PENGGUNAAN DISKRESI
Melampaui Wewenang
a. bertindak melampaui
batas waktu berlakunya
Wewenang yang
diberikan oleh
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. bertindak melampaui
batas wilayah
berlakunya Wewenang
yang diberikan oleh
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
dan/atau
c. tidak sesuai dengan
ketentuan Pasal 26,
Pasal 27, dan Pasal 28.
Tidak Sah
Mencampuradukkan
Wewenang
a. menggunakan
Diskresi tidak sesuai
dengan tujuan
Wewenang yang
diberikan;
b. tidak sesuai dengan
ketentuan Pasal 26,
Pasal 27, dan Pasal
28; dan/atau
c. bertentangan
dengan AUPB
Dapat Dibatalkan
Tindakan
Sewenang-Wenang
dikeluarkan oleh
pejabat yang tidak
berwenang
Tidak Sah
IZIN, DISPENSASI, DAN KONSESI
IZIN:
• diterbitkan persetujuan sebelum kegiatan dilaksanakan; dan
• kegiatan yang memerlukan perhatian dan/atau memenuhi
ketentuan khusus.
DISPENSASI:
• diterbitkan sebelum kegiatan dilaksanakan;
• merupakan kegiatan pengecualian terhadap suatu larangan atau
perintah.
KONSENSI:
• diterbitkan sebelum kegiatan dilaksanakan;
• diperoleh dari kesepakatan Badan/Pejabat pemerintahan dgn
swasta;
• merupakan kegiatan yang memerlukan perhatian khusus.
(Pasal 39)
LARANGAN PENYALAHGUNAAN KEWENANGAN
Larangan
Melampaui
Wewenang
• melampaui masa jabatan atau batas waktu berlakunya
wewenang;
• melampaui batas wilayah berlakunya wewenang; atau
• bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Larangan
Mencampuradukan
Wewenang
• menggunakan di luar substansi atau materi wewenang
yang diberikan; atau
• bertentangan dengan tujuan wewenang diberikan;
• bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Larangan
Bertindak
Sewenangwenang
• Apabila Keputusan dan/atau Tindakan yang dilakukan oleh
Pejabat Pemerintahan dikeluarkan tanpa ada dasar
kewenangan.
AKIBAT HUKUM DARI KEPUTUSAN YANG
MENYALAHGUNAKAN WEWENANG
• bila melampaui wewenang dan dilakukan secara
sewenang-wenang, keputusan dan/atau tindakan
tidak sah.
• bila mencampuradukkan wewenang, keputusan
dan/atau tindakan dapat dibatalkan
(Pasal 19)
Setelah diuji dan ada Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang
telah berkekuatan hukum tetap
SANKSI ADMINISTRATIF BERAT
SANKSI ADMINISTRATIF
BERAT
ADA TERHADAP DUA
PELANGGARAN
1. Menyalanggunakan wewenang
2. Mempunyai konflik kepentingan
SANKSI ADMINISTRATIF SEDANG
1. Penggunaan diskresi yang berpotensi mengubah alokasi anggaran
tdk melalui persetujuan atasan (Pasal 25 ayat1)
2. Penggunaan diskresi menimbulkan keresahan masyarakat, keadaan
darurat/ bencana alam tidak memberitahukan kepada atasan
sebelum penggunaan diskresi dan tidak melaporkan setelah
penggunaan diskresi Pasal 25 ayat (3).
SANKSI
SEDANG
Ada
6
Pelanggaran
3. Tidak menerbitkan keputusan dan melakukan tindakan dlm wkt 10
hari atas permohonan masya atau dalam batas waktu yang
ditentukan dalam perundang-undangan (Psl 53 ayat (2))
4. B/P tdk melaksanakan putusan pengadilan dalam waktu 5 hk atas
permohonan fiktif positif (Pasal 53 ayat 6).
5. Kpts yg tdk sah yg mengakibatkan pembayaran dari uang negara ,
B/PP wajib mengembalikan uang ke kas negara (PSL 70 ayat 3).
6. B/PP wajib melaksanakan keputusan / tindakan yang sah dan
keputusan yang telah dinyatakan tidak sah oleh pengadilan/atasan
ybs. (psl 72 ayat 1) Jo. Psl 64 (5)
SANSKSI ADMINISTRATIF RINGAN
Pelanggaran di luar sanksi sedang dan berat
SANSKSI
ADMINISTRATIF
RINGAN
Sanksi Aministratif Ringan
Catatan :
Diperberat
dgn Sanksi
Berat
Sanksi Aministratif Sedang
apabila menimbulkan kerugian pada
keuangan negara, prekonomian nasional,
merusak lingkungan hidup
1. Perubahan mind set dan culture set aparatur
penyelenggara pemerintahan
2. Terbangunnya perubahan sistem penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih modern dan mewujudkan
pemerintahan yang baik
3. Pencegahan
terhadap
KKN
oleh
Pejabat
Pemerintahan sejak sebelum keputusan dan tindakan
pemerintahan ditetapkan
4. Membangun
kepercayaan
masyarakat
dan
implikasinya pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi, peningkatan kesempatan kerja dan
mengurangi kemiskinan
22
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Kementerian PAN dan RB
Jakarta Indonesia
Download