identifikasi pola kegiatan jaringan korporat

advertisement
IDENTIFIKASI POLA KEGIATAN JARINGAN KORPORAT
MELALUI ANALISIS PROTOKOL JARINGAN
Lukas Tanutama
Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University
Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected]
ABSTRACT
A corporate network is the backbone of information technology infrastructure for business
activities. Multitude information technology services are possible due to the availability of corporate network
that follows the development of communication technology. Business activities are increasingly dependend
on internet because of as its capability in providing effective and efficient communication services to the
business players. The corpotrate network connects the company to the internet and company activities in
global. Global means that all activities and connections whether local, national or international use the same
infrastructure. A company needs to know the business activities that use its infrastructure to preserve the
quality of service. The quality of service for its business must be maintained in terms of accessibility,
response time, and security. Business activitiy pattern in the corporate network helps the company business
strategy and operations. The research of business activities is performed by identifying the protocols detected
in the corporate network link to the internet. The protocols used describe activities of corporate network
users in general.
Keywords: corporate network, business activitiy pattern, protocol.
ABSTRAK
Jaringan korporat merupakan tulang punggung kegiatan bisnis perusahaan. Berbagai layanan
teknologi informasi dapat diberikan dengan adanya jaringan korporat yang mengikuti perkembangan
teknologi komunikasi. Kegiatan bisnis makin bergantung pada internet dalam mengingat kemampuannya
dalam memberikan layanan komunikasi yang efektif bagi para pelaku bisnis. Jaringan korporat
menghubungkan perusahaan ke internet untuk kegiatannya secara global. Global mengandung arti bahwa
semua kegiatan dan sambungan baik lokal, nasional maupun internaional akan menggunakan prasarana
yang sama. Perusahaan perlu mengetahui pola kegiatan bisnis yang menggunakan prasarananya untuk
menjaga kualitas layanannya. Pola kegiatan bisnis yang berjalan melalui jaringan korporat membantu
strategi dan operasi perusahaan. Penelitian pola kegiatan business dilakukan dengan melakukan identifikasi
protokol yang dideteksi pada jaringan korporat melalui saluran yang tersambung ke internet. Protokol yang
dipergunakan menggambarkan garis besar kegiatan para pengguna jaringan korporat.
Kata kunci: jaringan korporat, pola kegiatan bisnis, protokol.
14
Jurnal Teknik Komputer Vol. 21 No.1 Februari 2013: 14-23
PENDAHULUAN
Dalam lingkungan bisnis para pelakunya satu dengan lain saling berkaitan secara global.
Kegiatan bisnis kontemporer tidak bergantung pada lokasi geografik dan dalam hal tertentu juga
waktu. Baik para pelanggan maupun mitra niaga akan tersebar secara geografik. Selain dari itu
informasi juga berasal dan digunakan oleh pihak yang berkepentingan yang juga tersebar.
Teknologi Web memungkinkan sumber daya teknologi informasi dan aplikasinya dapat diakses
dengan mudah oleh pihak yang berkepentingan asal saja tersambung ke internet. internet
memberikan kebebasan bagaimana komponen jaringan dan jaringan dapat diatur sehingga
diperoleh sambungan yang andal untuk melakukan transaksi, mendapatkan dan mengirimkan
informasi yang dianggap penting. Teknologi memungkinkan siapa saja yang tersambung ke
internet menggunakan sumber daya teknologi informasi yang tersedia maupun aplikasinya dengan
mudah tanpa bergantung pada waktu dan letak geografik. Kemudahan ini dapat dibatasi mengingat
kepentingan perusahaan yang bersangkutan serta keamanan informasi yang dimilikinya. Secara
teknikal internet memberikan kebebasan serta kemungkinan mengatur komponene jaringan serta
jaringan itu sendiri agar diperoleh komunikasi serta pertukaran informasi yang lancar. Bagi
perusahaan yang ingin bertahan dalam persaingan yang ketat seperti yang terjadi sekarang ini,
fasilitas teknologi informasi khususnya sambungan ke internet harus andal, aman dan tersedia
selama 24 jam dan 7 hari seminggu (Applegate, et al., 2009).
Jaringan korporat merupakan tulang punggung pertukaran informasi kegiatan bisnis
perusahaan. Kegiatan pertukaran informasi ini berlaku untuk menjalankan transaksi bisnis maupun
kegiatan operasional internal seperti kegiatan proses backend perusahaan. Jaringan korporat
membantu dalam memenuhi kubutuhan bisnis perusahaan. Prasarana yang lancar meningkatkan
kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya mengingat kemudahan , aksesibilitas dan
keamanan yang dapat diberikan pada pelanggannya. Sambungan antar jaringan membuka
kesempatan untuk meningkatkan kesempatan bisnis yang dapat diraih perusahaan karena
berkurangnya hambatan geografik dan waktu. Berbagai rupa layanan yang bergantung pada
internet dapat dijangkau dan diterima serta dilaksanakan karena ketersediaan prasarana yang
diperlukan. Layanan yang ditawarkan akan lebih tanggap pada kebutuhan pelanggan karena dapat
diberikan secara ekonomik serta efektif (Applegate, et al., 2009). Prasarana teknologi informasi
berkaitan dengan akses ke internet baik untuk mencapai pelanggan yang dikenalnya, mitra bisnis,
serta pasar secara umum. Teknologi Web mengubah tata cara bagaimana informasi disebarluaskan.
Sambungan ke internet memungkinkan komunikasi bisnis yang efektif bagi dunia bisnis seperti
adanya VoIP (voice over IP), video streaming, voice dan video conference sebagainya. Sambungan
antar jaringan atau internetworking menimbulkan dampak yang menentukan dalam hubungan
internal maupun external khususnya dengan para mitra bisnis.
Jaringan korporat harus dijaga ketersediaannya agar para pelanggan dan mitra dapat
melakukan akses setiap saat demikian pula kapasitas harus dijaga sedemikian rupa sehingga waktu
tanggapnya tidak melebihi batas toleransi yang dapat diterima mereka. Untuk menjaga efektivitas
dan efisinsinya sebaiknya jaringan korporat diketahui pola trafik yang melaluinya. Pola trafik dapat
ditinjau dari sisi kapasitas yang harus dapat dilayaninya dalam bit per sekon, user yang melakukan
komunikasi, pihak luar yang melakukan akses ataupun kegiatan yang banyak berjalan. Kegiatan
yang harus dilayani oleh jaringan korporat dapat ditunjukkan oleh protokol yang diminta oleh
pemakai jaringan baik internal maupun eksternal. Pengetahuan akan trafik dari jaringan korporat
yaitu pola transaksi yang terjadi dalam melaksanakan komunikasinya memungkinkan penyiapan
kualitas layanan yang dtuntut. Transaksi bisnis yang melalui internet akan menentukan kualitas
layanan perusahaan tersebut. Untuk keperluan ini trafik harus dikendalikan dengan ketat terlebih
lagi dengan bangkitnya komunikasi melalui jejaring sosial yang terkadang menimbulkan dampak
tak terduga. Pola kegiatan jaringan korporat akan dapat membantu dampak dari jaringan sosial ini.
Identifikasi Pola Kegiatan ... (Lukas Tanutama)
15
Mengingat peran dari jaringan korporat demikian besar, data yang dilayani akan sangat
besar. Untuk mencapai internet jaringan korporat akan menggunakan Gateway Router. Keluaran
dari Gateway Router merupakan agregasi dari trafik korporat baik yang masuk maupun keluar
jaringan. Data akan dibangkitkan oleh para pengguna (user) saat melakukan komunikasi melalui
internet baik saat melakukan sambungan ataupun menerima sambungan komunikasi. Data ini
disebut sebagai data jaringan atau network data. Seringkali data yang jumlahnya besar ini diberi
nama Big Data atau tepatnya Big Network Data. Sebenarnya perangkat jaringan menggunakan data
bagi operasinya. Transaksi maupun informasi diperlakukan sebagai data yang harus dibawa ke
aplikasi di tempat tujuan ataupun hasil aplikasi yang diperuntukkan bagi peminta atau
penggunanya. Data ini secara langsung tidak berperan dalam kegiatan jaringan tetapi hanya
merupakan bagian dari suatu kegiatan. Bagi perangkat jaringan data ini hanyalah beban yang harus
ditanggungnya sebagai bagian dari kegiatan. Perangkat jaringan juga menghasilkan data karena
adanya berbagai faktor luar. Faktor luar dimaksudkan antara lain saluran terputus, kongesti, dan
sebagainya. Dalam operasi jaringan terjadi sejumlah besar pertukaran data antar perangkat
jaringan. Dalam data ini terdapat keterangan mengenai pihak yang memulai sambungan, tujuan
sambungan yang diminta, dan untuk apa atau kegiatan yang harus dilakukan serta sejumlah
keteranan lain. Ketiga keterangan ini merupakan hal yang terpenting yang ada dalam pertukaran
data yang dilakukan perangkat jaringan.
Pada data transaksi melalui internet pihak yang mengawali suatu komunikasi akan diwakili
oleh keterangan yang menunjukkan keberadaannya dalam jaringan yaitu alamat IP. Dalam data
transaksi alamat ini disebut sebagai source IP address. Pihak yang menerima data transaksi juga
diwakili oleh alamat yang menunjukkan keberadaannya dalam jaringan. Alamat ini disebut sebagai
alamat IP tujuan (destination IP address). Data transasi juga menunjukkan apa yang dikehendaki
oleh pengirim data melalui protokol yang digunakannya. Ketiga keterangan ini memungkinkan
terjadinya komunikasi melalui internet. Makalah ini menggambarkan informasi apa yang dapat
diperoleh berkaitan dengan kegiatan dari pemakai jaringan korporat melalui protokol yang
digunakannya. Protokol dapat menggambarkan transaksi yang dilakukan melalui jaringan korporat.
Transaksi tidak saja dilakukan oleh pengguna internal tetapi juga pihak luar yang masuk ke dalam
jaringan korporat. Protokol dapat memberikan gambaran apakah transaksi yang berjalan
merupakan transaksi yang wajar ataukah terdapat ketidakwajaran. Tanpa analisis khusus pada data,
ketidakwajaran transaksi yang terjadi tersembunyi apalagi bila dilakukan oleh mereka yang
mendalami proses komunikasi protokol yang digunakan. Pola protokol yang berperan dalam suatu
jaringan memungkinkan pengelola jaringan korporat mengambil tindakan yang sesuai baik dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi jaringan maupun meningkatkan keamanannya. Keamanan
dapat ditingkatkan dengan mengetahui transaksi melalui jaringan yang menggunakan protokol
tertentu yang sebenarnya mempunyai tugas khusus seperti perawatan jaringan.
Makalah ini akan menunjukkan kemungkinan mendapatkan gambaran melalui data trafik
jaringan korporat, khususnya protokol yang menunjukkan kegiatan organisasi bisnis tersebut.
Pengetahuan akan karakteristik penggunaan protokol jaringan korporat dapat membantu kegiatan
operasional perusahaan tersebut sesuai dengan objektif bisnisnya. Perusahaan akan dapat
menyesuaikan kegiatan operasionalnya melalui salah satu aspek jaringan yaitu protokol yang
digunakan. Semua kegiatan dalam jaringan korporat dapat dipantau secara waktu nyata melalui
data yang dikumpulkan dan direkamnya.
METODE
Karya Li, Shue, and Lee (Li, et al., 2006), (Li, et al., 2008) merupakan karya menarik
mengingat karya peneliti lain tidak secara langsung berkaitan dengan data jaringan. Para peneliti
16
Jurnal Teknik Komputer Vol. 21 No.1 Februari 2013: 14-23
lain tersebut lebih memusatkan perhatian berkaitan dengan kapasitas yang diperlukan oleh jaringan
korporat untuk akses ke internet. Sebagian besar penelitian membahas mengenai kapasitas atau
bandwidth ke internet. Implikasi penelitian mereka ditujukan bagi customer service management
(Li, et al., 2006) dan mendukung pengembangan strategi manajen layanan (Li, et al., 2008). Li,
Shue, and Lee (Li, et al., 2008) menerapkan metode Attribute-Oriented Induction (AOI) data
mining untuk generalisasi data. Pola trafik pelanggan dapat diperoleh melalui teknik ini sehingga
perusahaan jasa layanan akses internet (ISP) dapat memberikan layanan yang diperlukan oleh
pelanggan yang memintanya. Pola trafik dapat digunakan untuk mengembangkan strategi
manajemen jaringan antara lain dengan melakukan pengelompokan sesuai dengan perilaku
trafiknya.
Data yang dipertukarkan melalui jaringan sangat besar jumlahnya mengingat
perkembangan teknologi dan pertumbuhan kegiatan bisnis melalui internet. Pertumbuhan data yang
sedemikian pesatnya menuntut adanya metode yang sesuai untuk mengolahnya bilamana ingin
diketahui informasi yang terkandung dalamnya. Tidak dapat dihindarkan lagi diperlukannya alat
bantu untuk mendapatkan informasi maupun pengetahuan dari dalam data yang besar tersebut.
Teknik atau metode yang dapat melakukan transformasi data menjadi informasi dan pengetahuan
data dipenuhi oleh data mining (Berson, et al., 2000), (Fayyad, et al., 1996), (Gangopadhyay, et al.,
2012), (Goth, 2010), (Martín-bautista, et al., 2008). Data mining dapat terdiri atas sejumlah proses
dan perangkat lunak yang merupakan alat bantu bagi proses mendapatkan informasi ataupun
pengetahuan ini. Han and Kamber (Han dan Kamber, 2001) memberikan pandangan secara teoritik
sedangkan Witten (Witten dan Eibe, 2005) secara teoritik khususnya berkenaan dengan perangkat
lunak WEKA. WEKA merupakan perangkat lunak data mining yang ditujukan terutama bagi dunia
penelitian secara akademik. Data mining merupakan langkah dalam proses mendapatkan
pengetahuan dari data yang berjumlah besar (Han dan Kamber, 2001). Algoritma dan teknik yang
digunakan dalam data mining didasarkan sejumlah ilmu terutama statistik (Han dan Kamber,
2001), (Weiss dan Davison, 2010). Pada data mining umumnya yang dicari adalah pola yang
tersembunyi dalam data. Aplikasi yang utama berkissar pada data transaksi bisnis, namun
sebenarnya dapat dijalankan atas segala macam data yang teratur. Pola yang didapatkannya dapat
menggambarkan suatu informasi atau pengetahuan (Goth, 2010). Untuk memberikan arti yang
nyata perlu didefinisikan dengan tepat pola manakah yang menarik dan member makna yang nyata.
Secara teoritik Han dan Kamber (Han dan Kamber, 2001) mendefinisikan pola yang menarik
mengikuti sejumlah kriteria khususnya atas dasar pengertian manusia, validitas data maupun
manfaatnya. Suatu pola mempunyai beberapa parameter untuk keperluan penilaian ini seperti
struktur pola, besaran statistic dan sebagainya. Ukuran lain bersifat subjektif perbedaan pandangan
user. Seringkali user menganggap suatu pola menarik bila berbeda dengan apa yang ada di
benaknya (misalnya suatu anomaly). Atas dasar ini proses data mining memerlukan alat bantu yang
dapat menghasilkan pola mengikuti sejumlah batasan atau parameter yang dipilih (Berson, et al.,
2000), (Gangopadhyay, et al., 2012), (Martín-bautista, et al., 2008).
Data jaringan dibangkitkan oleh perangkat jaringan yang berperan dalam mengirimkannya
ke internet. Pembangkitan data ini disebabkan karena adanya pengguna yang hendak melakukan
transaksi atau pihak luar yang ingin berkomunikasi dengan perusahaan tersebut melalui jaringan
korporat. Tujuan pihak luar dapat individu dalam perusahaan, ataupun aplikasi yang dapat dan
diperbolehkan untuk diakses. Kedua macam data ini merupakan trafik dari jaringan korporat. Data
dapat dilihat dari sisi banyaknya bytes yang disalurkan jaringan korporat tersebut atau parameter
lain seperti sumber data, aplikasi yang diminta dan sebagainya. Struktur data yang dikirimkan oleh
perangkat jaringan ke internet disebut sebagai paket data. Struktur data ini telah dibakukan
sehingga seperti data transaksi bisnis perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan
oleh berbagai jaringan akan mengeluarkan data dengan struktur data yang baku. Penyimpangan
yang terdeteksi melalui proses data mining merupakan informasi yang menarik mengingat
perangkat jaringan tetap mengolahnya tanpa mengganggu operasi jaringan. Struktur paket data
memberikan kemungkinan mendapatkan informasi mengenai aktivitas yang dikehendaki oleh
Identifikasi Pola Kegiatan ... (Lukas Tanutama)
17
pengguna maupun pihak luar yang masuk ke dalam jaringan korporat. Aktivitas user dan pihak
eksternal ditunjukkan dari protokol yang diminta oleh paket data. Sumber data jaringan adalah
Gateway Router karena perangkat ini menyambungkan langsung jaringan korporat ke internet
melalui internet Service Provider (ISP) yang merupakan mitranya. Semua paket data ke dan dari
internet akan melaluinya. Pengumpulan paket data dari Gateway Router .akan memberikan semua
kegiatan melalui internet yang dilakukan oleh user maupun pihak luar yang berkomunikasi dengan
perusahaan tersebut melalui jaringan korporat ini. Data yang dipertukarkan mempunyai format dan
mengikuti prosedur protokol yang diminta. Setiap protocol mempunyai fungsi dan tugas khusus.
Suatu protokol seringkali mempertukarkan sejumlah paket data dalam menjalankan fungsinya,
sehingga data jaringan seakan-akan mempunyai duplikasi data. Untuk mendapatkan informasi yang
akurat maka data jaringan harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga data yang sama dari suatu
sambungan tidak dihitung sebagai data terpisah. Struktur paket data terdiri atas header dan bagian
yang harus diberikan ke tempat tujuan. Bagian yang harus diberikan ke tempat tujuan adalah
aplikasi yang berkaitan dengannya dikenal dengan nama payload. Payload tidak berperan dalam
menjalankan sambungan dan juga sifatnya dapat dianggap rahasia. Perangkat jaringa mengabaikan
bagian ini dan melalukannya secara transparan. Perangkat jaringan melakukan tugasnya dengan
menggunakan keterangan yang diberikan oleh header.
Dalam operasi jaringan paket data yang dipertukarkan secara fisikal terdiri atas besaran
listrik yang merepresentasikan pola bit 1 dan 0. Bilamana hendak diolah secara manual, struktur
data seperti ini memerlukan waktu, kesabaran serta ketelitian yang tinggi. Untuk mengatasinya
diperlukan alat bantu yang memungkinkan hasil yang diperoleh dapat dicernakan oleh manusia
serta dilanjutkan dengan proses lain yang menghasilkan data yang lebih mudah dimengerti oleh
manusia atau mesin lainnya. Perangkat lunak yang dapat membantu merepresentasikan data yang
dikeluarkan oleh perangkat jaringan seperti Gateway Router diklasifikasikan sebagai Protocol
Analyzer. Salah satu perangkat lunak yang banyak dipakai ialah Wireshark. Wireshark umumnya
dipergunakan untuk membantu perawatan perangkat jaringan atau melakukan analisi kinerja
jaringan. Perangkat lunak ini melakukan transformasi data yang diperoleh dari perangkat jaringan
ke dalam bentuk yang lebih sesuai dengan kebutuhan manusia. Wireshark dapat mengidentifikasi
protokol yang dipakai oleh user ataupun pihak luar dari struktur paket data yang dikumpulkannya
dari perangkat jaringan dan dalam hal ini Gateway Router. Perangkat jaringan ini bertugas
menerima dan mengirimkan paket data ke internet. Dalam analisis perlu dimengerti dengan tepat
proses kerja protokol. Paket data yang dikumpulkan dapat merupakan paket data yang benar-benar
mengawali suatu transaksi, dapat juga merupakan bagian dari suatu transaksi yang sedang berjalan,
dan transaksi yang sedang berlangsung.
Paket data yang diperoleh dari perangkat jaringan walaupun mempunyai struktur baku
namun isi di dalamnya ada yang sesuai dengan protokol yang membangkitkannya. Wireshark
dilengkapi dengan kemampuan mengenali protokol yang terkandung pada paket data yang
dikumpulkannya (Gambar 1). Paket data sebenarnya dikumpulkan dalam bentuk pola bit yang
hanya dapat dimengerti oleh perangkat jaringan. Bentuk ini bermanfaat bagi kegiatan operasional
perangkat jaringan.
Protokol menentukan aplikasi yang dikehendaki oleh pengguna ataupun apa yang
dikehendaki oleh pihak luar dalam menggunakan jaringan korporat ini. Aktivitas jaringan akan
ditentukan oleh protokol apa saja yang dijalankan pada jaringan korporat ini. Makalah ini
menggambarkan kegiatan suatu jaringan korporat berdasarkan komposisi protokol yang
teridentifikasi dari sampel yang berhasil dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu. Data ini
merupakan sampel dari kegiatan pada jaringan korporat untuk sambungan internet dalam operasi
bisnisnya. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran yang memadai pengumpulan data
dilakukan sepanjang hari dengan waktu sampling lima menit setiap jam tertentu.
18
Jurnal Teknik Komputer Vol. 21 No.1 Februari 2013: 14-23
Gambar 1 Data dari Wireshark.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang dikumpulkan untuk mendapatkan pola kegiatan pada jaringan korporat diperoleh
langsung dari perangkat jaringan yaitu Gateway Router yang tersambung ke internet melalui
internet Service Provider (ISP). Pengambilan data ini berdasarkan sistem di bawah ini (Gambar 2):
Internet
Data Collector
Gateway Router
Corporate
Network
Gambar 2 Konfigurasi pengambilan data
Sampel data yang diambil untuk mengetahui kegiatannya dilakukan sepanjang hari.
Terdapat 14 titik waktu dan setiap titik waktu direkam pertukaran paket data yang berjalan pada
saluran ke internet selama 5 menit. Perekaman data hanya dilakukan selama 5 menit untuk setiap
titik waktu mengingat besarnya data yang mengalir dalam saluran sambungan ke internet ini. Tabel
1 memberikan jumlah paket data yang dikumpulkan dari 14 titik waktu tersebut.
Identifikasi Pola Kegiatan ... (Lukas Tanutama)
19
Tabel 1 Jumlah Sampel Data
Waktu
06:00
08:00
09:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
21:00
22:00
24:00
Hari - 1
8,814
12,141
141,159
201,607
225,393
167,086
79,998
371,449
227,827
32,831
27,345
51,500
29,671
312,425
Hari -2
10,790
16,566
179,917
434,399
273,775
276,867
153,735
138,666
242,047
225,867
222,260
56,022
16,317
14,772
Paket data dihasilkan mengikuti protokol yang digunakan. Protokol akan menghasilkan
sejumlah paket mengingat bahwa protokol merupakan dialog antara dua pihak, yaitu antara
pengirim data dengan penerima data. Dialog dapat langsung antara kedua pihak maupun secara
tidak langsung melalui jasa jaringan lain. Paket data akan mengikuti format protokol yang
digunakan. Mengingat bahwa suatu protokol merupakan dialog, paket data yang dipertukarkan
akan mempunyai kemiripan satu dengan yang lain. Untuk mengetahui dengan lebih tepat jumlah
komunikasi antara pengirim dan penerima menggunakan satu macam protokol, paket data yang
dikumpulkan langsung dari Gateway Router perlu dibersihkan dari paket yang merupakan dialog
antara pengirim dan penerima. Hasil pembersihan ini akan menghasilkan paket data hanya
mengawali suatu dialog maupun sambungan yang sedang berjalan. Paket duplikasi telah
dihilangkan. Tabel 2 memperlihatkan jumlah paket data yang teridentifikasi sebagai sambungan.
Tabel 2 Jumlah Sambungan
Waktu
06:00
08:00
09:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
21:00
22:00
24:00
20
Hari - 1
84
205
2,867
3,174
3,653
1,979
2,170
2,884
3,162
1,545
735
1,022
592
118
Hari -2
186
771
2,913
3,824
3,991
4,047
4,196
5,188
6,210
4,951
5,242
1,712
1,474
473
Jurnal Teknik Komputer Vol. 21 No.1 Februari 2013: 14-23
Tabel 3 menunjukkan persentase paket data sambungan dibandingkan dengan paket data
yang dikumpulkan selama periode yang sama. Persentase yang kecil menunjukkan kemungkinan
terjadinya transaksi yang berkaitan dengan payload yang besar sehingga terjadi yang memerlukan
sejumlah besar paket data. Paket data yang dipertukarkan hanya dapat membawa sekitar 1400
bytes, sehingga untuk satu transaksi memerlukan sejumlah besar paket data seperti yang telah
dikumpulkan.
Tabel 3 Persentase Sambungan
Waktu
06:00
08:00
09:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
21:00
22:00
24:00
Hari - 1
1.0%
1.7%
2.0%
1.6%
1.6%
1.2%
2.7%
0.8%
1.4%
4.7%
2.7%
2.0%
2.0%
0.0%
Hari -2
1.7%
4.7%
1.6%
0.9%
1.5%
1.5%
2.7%
3.7%
2.6%
2.2%
2.4%
3.1%
9.0%
3.2%
Tabel 4 dan 5 menunjukkan protokol yang banyak dilayani jaringan korporat. Tabel
disusun melalui pengolahan dari hasil rekaman data sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
Protokol yang ditampilkan hanyalah lima protokol yang tertinggi yang terdeteksi dari sampel data
pada setiap titik waktu. Protokol DNS, TCP, HTTP, POP, TLSv1 dan UDP merupakan bagian dari
kegiatan jaringan korporat yang berkaitan dengan bisnis. Pada jaringan ini teridentifikasi adanya
kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian bagi manajemen perusahaan karena protokol BT-uTP
dan BitTorrent tidak umum dijalankan atas jaringan korporat. Pada jaringan korporat ini kegiatan
yang menggunakan BT-uTP dilakukan antara 18:00 sampai dengan jam 22:00, sedang Bit Torrent
ternyata dilakukan disela jam kerja kantor. Kedua protokol ini dikenal sebagai protokol Peer-topeer yang digunakan untuk mengunduh file yang umumnya bersifat entertainment seperti video,
musik dan sebagainya.
Tujuan user dan pihak luar dalam mengakses jaringan korporat dapat diperkirakan dengan
cukup tepat dengan mengetahui protokol yang dilayaninya. Suatu protokol menggambarkan
kegiatan yang dijalankan oleh user dalam mengirimkan paket datanya. Secara garis besar protokols
utama yang berperan dalam kegiatan berkaitan dengan internet adalah DNS, HTTP, and TCP.
Tentu saja terdapat protokol lain, tetapi bilamana frekuensinya tidak terlalu mencolok, protokol ini
tidak perlu penelitian yang lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut diperlukan bilamana kejadian
berulang secara periodik dan kemungkinan oleh user tertentu maupun tempat tujuan tertentu juga.
Data jaringan korporat ini menunjukkan bahwa protokol yang banyak dilayaninya adalah TCP, BTuTP, HTTP, UDP, DNS, TLSv1 and Bit Torrent. Protocol BT-uTP dan Bit Torrent tidak umum
dminta layanannya dalam kegiatan perusahaan. Perlu analisis lebih lanjut untuk mengetahui alasan
penggunaan kedua protokol ini di dalam jaringan korporat.
Identifikasi Pola Kegiatan ... (Lukas Tanutama)
21
Tabel 4 Protokol Teridentifikasi Non-Duplicated Data
Nomor \
Waktu
06:00
ARP
DNS
HTTP
POP
TCP
TLSv1
08:00
09:00
12:00
ARP
BT-uTP
DNS
DNS
HTTP
HTTP
HTTP/DL
TCP
TCP
TLSv1
TLSv1
UDP
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
21:00
BT-uTP BitTorrent BT-uTP BitTorrent BitTorrent BitTorrent BitTorrent BitTorrent BT-uTP
DNS
BT-uTP
DNS
BT-uTP BT-uTP BT-uTP BT-uTP BT-uTP
DNS
HTTP
DNS
HTTP
DNS
DNS
DNS
DNS
DNS
HTTP
TCP
HTTP
TCP
HTTP
HTTP
HTTP
HTTP
HTTP
ICMP
TLSv1
TCP
TLSv1
TCP
TCP
TCP
TCP
TCP
TCP
UDP
UDP
UDP
UDP
UDP
UDP
UDP
UDP
TLSv1
22:00
24:00
BT-uTP
DNS
HTTP
ICMP
TCP
TLSv1.1
ARP
BT-uTP
DNS
HTTP
TCP
TLSv1.1
Table 5 Protokol Teridentifikasi dari Data Terekam
Nomor \
Waktu
06:00
08:00
09:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
21:00
22:00
24:00
ARP
HTTP
POP
SMTP
TCP
TLSv1
DNS
HTTP
POP
SMTP
TCP
TLSv1
DNS
HTTP
POP
TCP
TLSv1
UDP
DNS
HTTP
POP
TCP
TLSv1
UDP
DNS
HTTP
POP
TCP
TLSv1.1
UDP
HTTP
POP
TCP
TLSv1
TLSv1.1
UDP
HTTP
POP
TCP
TLSv1
TLSv1.1
UDP
HTTP
POP
SMTP
TCP
TLSv1
UDP
HTTP
POP
TCP
TLSv1
TLSv1.1
UDP
BT-uTP
HTTP
POP
SMTP
TCP
UDP
BT-uTP
DNS
HTTP
POP
TCP
UDP
BT-uTP
DNS
HTTP
POP
TCP
TLSv1.1
BT-uTP
HTTP
POP
TCP
TLSv1
TLSv1.1
DNS
HTTP
POP
TCP
TLSv1
TLSv1.1
SIMPULAN
Jumlah transaksi yang terjadi pada jaringan korporat yang menjadi obyek penelitian ini
berkisar antara 8000 transaksi sampai lebih dari 430.000 transaksi dalam kurun waktu hanya lima
menit. Namun, transaksi tersebut sebagian terbesar merupakan prosedur protokol yang berjalan.
Dalam kenyataannya transaksi yang terjadi yaitu sambungan komunikasi yang sebenarnya
dibangun atau sudah terbangun hanya sebesar 0.8% sampai dengan 10% dari jumlah transaksi yang
terekam. Semakin besar data yang dipertukarkan semakin banyak jumlah transaksi terekam dan
semakin kecil persentase dari sambungan yang dibuat. Dari jumlah sambungan yang diperoleh
dapat diperoleh kegiatan yang dilakukan oleh user dalam melakukan komunikasinya. Bilamana
identifikasi protokol dilakukan atas dasar data mentah yang terekam yaitu seluruh data transaksi,
terlihat adanya 2 protokol yang jumlah transasinya besar yang dapat menandakan adanya aliran
data yang besar. Kedua protokol ini adalah Bit Torrent dan BT-uTP sepanjang hari. Kedua protokol
ini bukanlah protokol yang berkaitan dengan kegiatan bisnis perusahaan. Bilamana identifikasi
protokol dilakukan atas dasar data sambungan diperoleh bahwa kedua protokol di atas masih ada
yang menonjol yang menunjukkan bahwa bukan saja aliran data besar. Namun, ada user yang
melakukan kegiatan yang cukup aktif pada jam tertentu (dalam penelitian ini antara jam 18:00 –
22:00). Protokol yang lain merupakan protokol yang berperan dalam kegiatan bisnis. Jaringan
korporat banyak melakukan sambungan yang menggunakan jalur yang terlindungi yaitu dengan
adanya peran protokol TLSv1 dan TLSv1.1. Melalui identifikasi protokol pengelola, jaringan
korporat dapat melakukan pengelolaan jaringan korporatnya agar sesuai dengan strategi perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
DAFTAR PUSTAKA
Applegate, L. M., Austin, R. D., Soule, D. L. (2009). Corporate Information Strategy and
Management. New York: Mc.Graw-Hill.
Berson, A., Smith, S., dan Thearling, K. (2000). An overview of data mining techniques. Building
Data mining Applications for CRM. New York: McGraw-Hill.
22
Jurnal Teknik Komputer Vol. 21 No.1 Februari 2013: 14-23
Fayyad, U.M., Piatetsky-Shapiro, G., Smyth, P. (1996). From data mining to knowledge discovery
in databases. AI Magazine, 17(3).
Gangopadhyay, B., Arsenio, A., Antunes, C. (2012). Comparative study of pattern mining
techniques for network management system logs for convergent network. Data
Engineering and Management. Lecture Notes in Computer Science. Berlin: Springer.
Goth, G. (2010). Turning data into knowledge. Communication of the ACM, 53(11).
Han, J. dan Kamber, M., (2001). Data mining: Concepts and Techniques. Massachusetts: Morgan
Kaufman.
Li, S.T., Shue, L.Y., Lee, S.F. (2006). Enabling customer relationship management in ISP services
through mining usage patterns. Expert Systems with Applications, 30(4), 621 – 632.
Li, S.T., Shue, L.Y., Lee, S.F. (2008). Business intelligence approach to supporting strategymaking of ISP service management. Expert Systems with Applications, 35(3), 739 – 754.
Martín-bautista, M.J., Vila, M., Escobar-jeria, V.H. (2008). Obtaining user profiles via web usage
mining. Proceedings Of The IADIS International Conference on Informatics 2008 and
Data mining 2008, 73 – 76.
Weiss, G.M, Davison, B.D. (2010) Data mining. Handbook of Technology Management. New
Jersey: John Wiley and Sons.
Witten, I. H. dan Eibe, F. (2005). Data mining: Practical Machine Learning Tools and Techniques.
Massachusetts: Morgan Kaufmann.
Identifikasi Pola Kegiatan ... (Lukas Tanutama)
23
Download