sejarah dai{wah islam di indonesia

advertisement
SEJARAH DAI{WAH ISLAM DI INDONESIA
MASA PENJAJAHAN BETANDA (1596-1942 )
ZLILqg1p1tr1.
Abstract
of this pdper attemptt to answer the question on
how the hlstory of Islamic preaching after the arriual of the
Dutch to Indonesia, hout the methods and approaches ued by
Islamic preaching at that time so euen if got challenges, threats
and discrimination, Iskm remains sfrong euen be a rnoral
force
for freedom fghters? Bat before entering on pohus problem, we
Discussion
frst the question of hou., the
to Indonesia.
discuss
aniual of the Dutch mission
I{ata hunci: VOC, Metod.e Dahutah,
A.
Sarana Dahwah
Pendahuluan
Kegiatan penyiaran atau dakwah Islam sejak masuknya
ke Indonesia berjalan secara sangar sederhana dan tidak menemui
hambatan atau kendal^ yang sangar berard, hingga datangnya
imperialisme Eropa Barat, dimana misi kedatangannya tidak hanya
berdagang plus menguasai daerah yang di daranginya tetapi juga
membawa misi lainnya, westernisasi sealigus kristenisasi. \Vajar bila
kedatangan bangsa Barat ini menimbulkan reaksi dan pertentangan
dimana-mana di kepulauan nusantara ini. Karena apayang.r.k"
lakukan disamping merugikan penduduk pribumi, juga rnerusak
raranan sosial budaya masyarakat yang sudah ada termasuk Islam
Sebagai renreran dari berbagai pristiwa kedatangan
orang-orang Barat ke timur, pada rahun 1556 orang-orang Belanda
merapatkan kapalnya
di pelabuhan banten yang dipimpin
oleh
* Fenulis adalah
Dosen Filsafat Islam pada Fakultas Ushuluddin IAIN STS
Jambi
TAJDID VoL IX, No l,JANUARI-JUNI
2010
lll
Zulqarnin
Cornelis de Houtman dan De Keyzer. Meskipun kedatangan
Cornelis De Houtman tidak begitu disenangi oleh orang dan
banyak ditolak di berbagai pelabuhan lain, bahkan ia kemudian
ditangkap dan akhirnya dibunuh di Aceh, namun ke berhasilan
tersebut diperingati dengan pestaria di negeri Belanda, karena telah
menemukan jalan ke Indonesia.l
Kehadiran bangsa Barat sejak awai kedatangannya telah
menimbulkan berbagai reaksi. Umpamanya serangan Adipati
Unus terhadap Portugal di Malaka, Sultan Agung Tlunojoyo,
perang paderi, perang Aceh dan sebagainya. Reaksi cukup keras
tentunya dari kelompok Islam. Karena kedatangan bangsa Barat
mengancam perkembangan Islam di kepulauan nusantara.
Pembahasan makalah ini dipokuskan pada upaya menjawab
pertanyaan bagaimana sejarah dalcwah Islam setelah datangnya
bangsa Belanda ke Indonesia, bagaimana metode dan pendekatan
dakwah Islam yang digunakan pada saat itu sehingga wdaupun
mendapat tantangan, ancaman dan diskriminasi, Islam tetaP tegar
bahkan menjadi moral force bagi para pejuang kemerdekaan?
Namun sebelum masuk pada pokus masalah, akan dibahas lebih
dahulu pertanyaan bagaimana misi kedatangan bangsa Belanda ke
Indonesia?
B. Misi Kedatangan
Belanda Ke Indonesia
Memang diakui bahwa, Belanda cukup banyak mewarnai
perjalanan dakwah Islam di Indonesia.2 Cukup banyak pristiwa
dan pengalaman yang dicatat Belanda sejak awal kedatangannya
di Indonesia, baik sebagai pedagang perorangan kemudian
diorganisasikan kedalam bentuk kongsi dagang (VOC) maupun
sebagai aparat pemerintah yang berkuasa dan menjajah.
Mereka menyadari bahwa untuk
mempertahankan
kekuasaannya di Indonesia mereka harus memahami dan mengerti
tentang seluk-seluk penduduk Indonesia merekapun tahu bahwa,
I Sanusi Pane,
Qjarah Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka , 1976), h. l9I
2 Hasbullah, Sejarah Pendidihan Ishm di Indonesia, (Jakarta, Raja Grafindo
Persada, 1996), h.489
1t2
TAJDID Vol.IX, No. I,JANLIARI-fUNI 2010
SEJARAH DAKWAH ISr.\X.i DI INDONESIAMASA...
agama penduduk yang dijajahnya iru mayoritas Islam. Untuk
mencapai tujuannya mereka menempuh berbagai jaiur, antara lain
jalur pendidikan.
Mereka telah memperkenalkan sisrem dan metedologi
pendidikan baru dan rentu saja lebih efektif namun apa yang
mereka sebut pembaharuan pendidikan tersebut tidak lain adalah
westernisasi dan lristenisasi, yaitu untuk kepentingan Barat dan
Nasrani. Dua motive ini adalah yang mewarnai'kebijaksanaan
penjajahan Belanda di Indonesia yang berlangsung selama 3,5
abad.3
Oleh karena itu wajar apabila kehadiran bangsa Belanda
tersebut selalu mendapat ranrangan dan perlawanan yang cukup
keras dan Penduduk pribumi, rala-ra)a dan tokoh Islam. Saipudin
Zuhri mngungkapkan bahwa, rdqyat Indonesia yang mayoritas
menganut Islam tidak memandang orang-orang Barat tersebut
melainkan sebagai penakluk, penjajah, irnperialis, tidak peduli
mereka itu katolik arau prorestan.4
C.
Dakwah Islam Pada Masa Penjajahan Belanda
Jika dilihat peraturan-peraruran pemerinrah Belanda
yang sedemikian keras dan ketat dalam rangka menghambat
perkembangan Islam, maka tampaknya dalam rempo yang ddak
terlalu lama Islam akan menjadi lumpuh dan porak-poranda, akan
tetapi kenyataan berbicara lain, apa yang dapat disaksikan dalam
sejarah justru adalah keadaan sebaliknya. Masyarakat Islam pada
zamanitu laksana air hujan atau air bah yang sulit untuk dibendung.
Benar sekali apa yang telah dikemukakan oleh Vertheim bahwa,
apa pun politik yang akan dilancarkan oleh kekuasaan nonmuslim
terhadap Islarn di Indonesia, hasilnya berbeda dari apa yang
diinginkan.t
Tekanan demi tekanan ridak menggoyahkan semangat rakyat
Indonesia khususnya umat Islam. Pendidikan dan dakwah Islam itu
2"h{tt't"'t4kkfrj
Pendidihan Islam di Indonesia, (Jakana, Dirjen Bimbaga
Islam, 1989), h.145
a
Saifuddin zuhri, sejarah Kebanghitan Islam dan perhembanganryta di Indone:ia,
(Bandung, Al-Maarif, 197 8), h.532
t Ridwan Saidi,
Pemuda Islam dalam
'IAJDID Vol.IX, No. I,JANUARIJUNI
Dinamiha politih Bangsa, lg25-lgg4
2010
I 13
SEJARAH DAK\VAH ISLAN{ DI TNDONESIA X,[ASA...
2.
Sarana DalNyah
Tekanan-tekanan yang dilancarakan oleh penjajah
Belanda rernyata tidak membuar para ulama patah semangar
dalam mengembangkan misi dakwah, sebaliknya membuat
umat Islam sadara akan bangsa dan agamanya yang sedang
terancam keberadaannya. Maka dakwah berkembang pada saat
itu di samping untuk Islam juga untuk perjuangan melawan
penjajah Belanda. Pendekatan/sarana dahvah yang dipakai
oleh para ulama dan mujahid dahvah pada masa itu antara
lain adalah dahvah melalui lembaga pendidikan, dakwah
melalui organisasi sosial Islam dan dakwah melalui media tulis.
Hal demikian dapat dipahami dari tujuan dan program dari
setiap lembaga pendidikan dan organisasi sosial Islam serra
perjuangan para ulama pada waktu itu.
Di
bawah
ini
akan penulis uraikan secirra garis besarnya
untuk memberikan gambaran bagaimana perkembangan
dakwah Islam pada zaman penjajahan Belanda melalui tiga
jalur pendekatan di atas.
saja
a.
Dakwah Melalui Lembaga Pendidikan
Sebelum tahun 1900, pendidikan Islam dilalsanakan
dalam rumah :.:angga, dalam Surau, Langgar atau Masjid.
Pendidikan di rumah diuramakan pada masalah-masalah
keimanan dan ibadah. Sedangkan pendidikan di Surau
atau Masjid diarahkan pada pengajian-pengajian AlQur'an dan pengajian kitab yang meliputi, ilmu nahwu,
sharaf, tafsir dan ilmu-ilmu lainnya.T
Pada priode
ini
memang sulit untuk menentukan
secara pasti kapan dan dimana Surau pertama dijadikan
sebagai lembaga pendidikan dan pesantren yang penama
berdiri. \Talaupun demikian dapat diketahui bJhwa pada
abad ke 17 M, di Jawa telah terdapar pesanrren seperti
pesanrren Sunan Bonang di Tuban, Sunan Ampel di
Surabaya, Sunan Giri di Sidomukri, Giri, dan sebagainya.s
t sidi lbrahim,
Pengaruh Timbal Balih Anmra perdidihan Islam dan pergerahan
Nasional di Minang Kabau, (Jakarta, Gunung Tiga, l9g2),h.62
8
A. Tirnur Jailani, Peninghatan Mutu pendidihan dan pembangran pergunran
TinggiAgama, (Jakana, Dermaga, 1980), h.17
TAJDID Vol.IX, No.
I,JANUARI-JUNI2010
ll5
udtt scuerrafrrya ,ir
pesantern di lautan Glagah Arurn (sebelah selatan Jepara)
yang didirikan oleh Raden Patah Agung pada tahun
l475M.e Sementara di Sumatra tempat pengajian berupa
Surau jauh sebelum itu sudah dikenal.
Setelah tahun 1900, tepatnya tahun 1900-1908 yang
oleh Hasbullah disebut masa peralihan, telah
banyak
yang
terkenal,
di
seperti
Islam
Sumatra
tempat pendidikan
Surau Parabek Bukit Tinggi (190S) yang didirikan oleh
Syekh H. Ibrahim Prabek dan di Jarva seperti Psantren
Tebu lreng, walaupun sistem rnadrasah belum dikenal
pada masa itu.lo
Semangat dan kesadaran yang tumbuh memlalui
gerakan Budi Utomo padatahun I 908, juga mempengaruhi
kalangan pendidik dan ulama Islam. Ulama-ulama yang
pada waktu itu menyadari banhwa sistem pendidikan
Islam, Langgar dan PsantrenTiadisional sudah tidak begitu
sesuai lagi dengan iklim Indonesia dan jumlah murid yang
makin bertambah. Maka dirasakan kebutuhan untuk
memberikan pelajaran agama di Madrsah. Atas dasar itulah
Syekh Abdullah Ahmad mendirikan Madrasah Adabiyah
di Padang pada tahun 1909M. Zainudln Labai El-Yunus
mendirikan Madrasah Diniyah di Padang Panjang pada
tahun 1915 M.tt Sementara itu Surau pertama yang
memakai sistem kelas dalam proses belajar dan mengajar
adalah Sumatra twalib Padang Panjang yang dipimpin
oleh Abdul Karim Amrullah pada tahun 1921 . Kemudian
pada tahun yang sama diikuti pula oleh Sumatra Thwalib
Parabek Bukit Tinggi yang dipimpin oleh Ibrahim
Musa.r? Sedangkan madrasah yang pertama di Aceh
adalah Madrasah Sa'adah Adabiyah yang didirikan oleh
Jam'iyah Diniyah, pimpinan Tengku Daud Beurueh pada
e
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidihan Islam di Indanesia, (Jakara, Hidakarya
Agung, 1985),h.217
10
Hasbullah, Sejarah..., h.57
rr Muhammad Yunus, Sejarah..., h.63
r2
Muhamnrmad Yunus, Sejarah..., h.73
116
TAJDID Vol. IX, No. 1,JAr.NO\RI-JUNI 2010
Download