SOSIALISASI PENGGUNAAN BUKU PINTAR CALON PENGANTIN Seiring makin kompleksnya permasalahan, terutama kesehatan ibu dan bayi di Kab Trenggalek serta makin tingginya harapan masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut Upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut telah ditentukan empat strategi yaitu: 1) meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan maternal, 2) meningkatkan kemitraan lintas sektor, 3) memberdayakan ibu dan keluarga, serta 4) meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi KIA dan pembiayaan program. Dalam mempercepat keberhasilan penurunan AKI dan AKB di samping faktor akses dan pelayanan, peran serta lintas sektor khususnya yang terkait dengan upaya kesehatan ibu dan bayi harus selalu ditingkatkan. Berkenaan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan suatu kegiatan yang dapat berdampak untuk percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian bayi yang melibatkan Lintas Sektor terkait dalam suatu Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Buku Pintar Calon pengantin Bayi bagi Lintas Sektor terkait pada tahun 2014. Tujuan umum dilaksanakannya sosialisasi penggunaan buku pintar calon pengantin adalah Menurunkan AKI dan AKB melalui upaya peningkatan peran serta Lintas Sektor Sedangkan tujuan khusus : Mensosialisasikan kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya akselerasi penurunan angka Kematian Ibu dan Kematian bayi oleh Dinas Kesehatan Mengkoordinasikan kegiatan – kegiatan oleh lintas sektor terkait Peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah : Kepala KUA Kecamatan : 14 orang, Koordinator Lapangan KB : 14 orang, Ketua TP PKK Kecamatan : 14 orang, Ketua TP PKK Desa terpilih : 14 orang, Kader Pendamping Bumil Resti terpilih : 25 orang, Bidan Koordinator : 22 orang. Buku Pintar Calon pengantin : 1. Persiapan pra pernikahan a. Memilih Pasangan. Dalam memilih pasangan sebaiknya : Yang beragama dan menjalankannya, Keturunan orang yang subur dan yang Masih perawan b. Peminangan : Meminang terhadap gadis, Bila janda, menunggu habisnya masa idah, Meminta izin orangtua/ wali, Jangan meminang orang yang sudah dipinang c. Kursus Calon Pengantin : Penting karena calon pengantin akan memasuki dunia baru, Bisa dilakukan di BP4 atau lembaga lain d. Pemeriksaan Kesehatan : Pemeriksaan darah rutin: Hb, Trombosit, dan leukosit, Pemeriksaan darah tambahan, Pemeriksaan lain bila ada keluhan 2. e. Pemenuhan Giz : Peningkatan status gizi, Meminum tablet fe, Tidak pantang makanan f. Status Imunisasi Tetanus Toxoid ( TT ) Calon Pengantin STATUS Interval minimal penyuntikan TT (selang waktu) Lama Perlindungan TT 1 - 0 TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 Tahun TT 3 6 Bulan setelah TT 2 5 Tahun TT 4 1 Tahun setelah TT 3 10 Tahun TT 5 1 Tahun setelah TT 4 Seumur hidup Pernikahan : Keabsahan, Hak dan kewajiban suami istri, Hubungan suami istri yang sehat, Dilakukan dengan cara yang benar sesuai syariat, Hubungan intim didasari penghargaan terhadap pasangan dan tanpa unsur pemaksaan 3. Masa Kehamilan Adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan. Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan dimana bertemunya air mani suami dan sel telur istri Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil a. Menjauhkan dari hal-hal yang kurang baik dan dilarang oleh agama. b. Tekun melakukan sholat, membaca Al-Qur’an dan ibadah lainnya c. Selalu bersikap sabar, menahan marah, serta meningkatkan kasih saying d. Istirahat cukup (siang 1-2 jam, malam 8 jam) e. Makan dengan gizi seimbang f. Tidak terlalu lelah bekerja g. Olahraga ringan h. Tidak minum obat/jamu tanpa petunjuk bidan/dokter i. Tidak merokok/ menghindari asap rokok Pemeriksaan kehamilan a. Periksa kehamilan sedini mungkin di pelayanan kesehatan b. Periksa kehamilan secara teratur setiap bulan sesuai anjuran petugas kesehatan : Sejak hamil sampai umur 7 bulan setiap bulan Umur kehamilan 7-8 bulan periksa 2 minggu sekali Pada umur kehamilan 8 bulan sampai saat melahirkan periksa setiap minggu dan sewaktu waktu bila ada keluhan Hindari 4 terlalu : a. Terlalu muda untuk hamil ( < 20 Tahun ) b. Terlalu tua untuk hamil ( > 35 Tahun ) c. Terlalu sering hamil ( anak > 3 ) d. Terlalu dekat/ rapat jarak kehamilannya < 2 tahun Hubungan suami istri yang aman saat hamil a. Boleh dilakukan selama kehamilan dalam keadaan sehat b. Lebih berhati-hati pada usia kehamilan 3 bulan pertama untuk menghindari keguguran c. Lebih hati-hati pada usia kehamilan 7 bulan, agar bayi tidak lahir prematur Bentuk dukungan suami/ keluarga pada ibu hamil a. Suami seharusnya mengetahui kondisi tanda-tanda kehamilan istrinya b. Mengantarkan istri ke pelayanan kesehatan untuk periksa kehamilannya 4. c. Memberi perhatian lebih kepada istrinya d. Memberikan stimuli pada janin e. Suami bersama istri membaca dan memahami isi pesan yang ada di buku KIA Persalinan & Masa Nifas Persiapan a. Mengetahui perkiraan tanggal persalinan b. Mengetahui tanda-tanda persalinan c. Menentukan tempat dan penolong persalinan d. mempersiapkan biaya persalinan, transportas serta perlengkapan ibu dan bayi e. Suami Siaga Dalam suatu riwayat melalui Fathimah ra, Ibnu Sinni meriwayatka dalam kitabnya : “ Di saat Fathimah ra hendak melahirkan anaknya : Sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan kepada Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsy agar datang menjenguk Fathimah (yang hendak melahirkan) dan membacakan disisinya ayat Kursiy, ayat 54 dari surah Al-A’raf, serta membacakan mu’awwidzatin (al-Ikhlas, al-Falaq, An-Naas)”. Tanda Bahaya Persalinan & Nifas a. Keluarnya darah atau cairan berbau dari jalan lahir b. Keluarnya tali pusat atau bagian tubuh bayi dari jalan lahir c. Bengkak dimuka, tangan, atau kaki disertai sakit kepala dan atau kejang d. Suhu tubuh tinggi (panas), menggil, pusing dan mual e. Payudara bengkak, berwarna kemerahan, puting susu lecet da sakit f. Tanda bahaya lain bisa dilihat di buku KIA Keluarga Berencana(KB) a. Sebagai upaya mengatur ekonomi, kesiapan mental,dan kesehatan ibu dan anak b. Menggunakan alat kontrasepsi setelah ari-ari lahir atau 42 hari setelah melahirkan (setelah masa nifas) c. Jenis kontrasepsi : AKDR/ IUD, Implan, Pil KB, Kondom Bayi baru lahir Hal yang Harus Diperhatikan : a. Membisikkan adzan pada telinga kanan dan iqomah pada telinga kiri b. Memberikan ASI dengan diawali IMD : Tahap 1: Bayi lahir potong tali pusat, Bayi dilap, Taruh didada ibu sambil diberi selimut/ topi, Tahap 2 : Bayi istirahat, Memasukkan tangan kemulut, Mengeluarkan suara dan air liur, Tahap 3 : Bayi mulai merangkak mencari payudara ibu, Tahap 4 : Hentakan kepala, Menjilat kulit ibu, Meremas puting ibu, Tahap 5 : Menemukan kepala, Menjilat dan mengulum, Mulai menyusu sendiri c. Pemberian Nama Bayi dan Aqiqah : Disunahkan aqiqah pada hari ke 7 kelahiran, berupa 2 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk anak perempuan Tanda Bayi Lahir Sehat a. Bayi baru lahir langsung menangis b. Tubuh bayi kemerahan c. Bayi bergerak aktif d. Bayi menyusu pada payudara ibu dengan kuat e. Berat lahir 2,5kg-4kg Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir a. Bayi tidak segera menangis saat dilahirkan b. Bayi lemah c. Bayi tidak mau menyusu d. Bayi demam e. Bayi kuning f. Bayi sesak nafas g. Tali pusat kemerahan h. Bayi menangis merintih i. Mata bayi bernanah j. Bayi kejang k. Bayi diare l. Tidak bisa BAB dan tidak kencing sehari semalam