3. hasil penelitian

advertisement
3.
HASIL PENELITIAN
3.1.
Fermentasi Asinan Rebung
Rebung yang digunakan untuk asinan rebung ialah rebung jenis rebung kuning bambu
betung (Dendrocalamus asper) dengan kualitas yang baik (Gambar 5a). Fermentasi
untuk menjadi asinan rebung dilakukan dengan penambahan larutan garam 5% dan pada
kondisi anaerob. Pada akhir proses fermentasi asinan rebung akan menghasilkan bau
asam dan pH berubah menjadi 4,2 (Gambar 5b).
(a)
Gambar
(b)
5. Bahan baku pembuatan asinan rebungrebung kuning bambu
betung(Dendrocalamus asper) (a)Asinan rebung yang digunakan sebagai
substrat pertumbuhan bakteri asam laktat dan telah melalui proses
fermentasi hingga pH dibawah 4,5 (b).
18 19
3.2.
Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dariAsinanRebung
Bakteri asam laktat diisolasi dari asinan rebung dengan cara ditumbuhkan pada media
MRS agar yang mengandung 1% CaCO3. Adanya bakteri asam laktat ditunjukkan
dengan terbentuknya zona bening disekitar bakteri. Bakteri asam laktat yang didapatkan
kemudian dimurnikan pada media yang sama hingga membentuk koloni tunggal
(Gambar 6).
Zona Bening
1A4
KKoloni Tunggal
Gambar 6.
Koloni bakteri asam laktat hasil isolasi yang membentuk zona bening dan
Koloni tunggal pada isolat 1A4
20
3.3.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Asinan Rebung
Tabel 2. Hasil Tes Biokimia Identifikasi Bakteri Asam Laktat pada Asinan Rebung.
No
Isolat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1A1
1A2
1A3
1A4
2A1
2A2
2A3
2A4
3A1
3A2
3A3
3A4
4A1
4A2
4A3
4A4
5A1
5A2
5A3
5A4
6A1
6A2
6A3
Keterangan
Zona
bening
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
: “+”
: “-“
: “B”
Pewarnaan
GramSpora
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Ungu Merah
Bentuk
Bakteri
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Basil
Katalase
Motilitas
-
-
Produksi
Gas
+
+
+
+
+
+
+
+
+
BAL
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
= positif / membentuk
= negatif / tidak membentuk
= bakteri asam laktat
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa dari 23 isolat bakteri yang diperoleh, semua isolat
termasuk dalam bakteri asam laktat karena memiliki ciri-ciri: membentuk zona bening
pada media MRS agar yang telah ditambahkan 1% CaCO3, memiliki bentuk basil, Gram
positif, tidak membentuk spora, katalase negatif, non motil, dan bersifat
heterofermentatif, atau homofermentatif.
21
3.3.1.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Bedasarkan Pewarnaan Gram
Pengecatan pewarnaan Gram dilakukan pada semua isolat yang membentuk zona
bening. Pewarnaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat Gram bakteri asam laktat.
Bakteri Gram positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna ungu dan bakteri Gram
negatif akan berwarna merah muda apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Pengamatan pewarnaan Gram bakteri asam laktat dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7.
3.3.2.
Hasil pengamatan pewarnaan Gram pada isolat 1A4 dengan mikroskop
perbesaran 40 X 10 menunjukkan bakteri Gram positif (sel berwarna
ungu).
Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Berdasarkan Pewarnaan Spora
Pengecatan spora dilakukan pada semua isolat, pengamatan ini juga dilakukan untuk
melihat bentuk sel. Semua isolat yang mengalami pewarnaan endospora dan diamati
dibawah mikroskop. Dua puluh tiga isolat diketahui bahwa seluruh isolat tidak berspora
dan berbentuk basil/batang. Sel yang tidak berspora ditunjukan dengan hasil pewarnaan
spora berwarna merah. Apabila sel berspora maka akan berwarna hijau. Hasil
pengecatan spora dapat dilihat pada Gambar 8.
22
Gambar 8. Hasil pengamatan pewarnaan spora menunjukkan isolat 1A4 termasuk
bakteri Gram positif dengan mikroskop pada perbesaran 10x100
3.3.3.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Berdasarkan Aktivitas Katalase
Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang tidak memiliki enzim katalase. Enzim
katalase ialah enzim yang dapat mengkatalisasi atau menguraikan hidrogen peroksida
(H2O2) menjadi air dan oksigen. Pengujian pada isolat dilakukan dengan menambahkan
beberapa tetes H2O2 pada koloni bakteri asam laktat. Apabila bakteri asam laktat
memiliki enzim katalase ditandai dengan terbentuknya gelembung udara pada koloni
dan sekitarnya. Berdasarkan Tabel 3 diatas dan Gambar 9 dapat dilihat bahwa 23 isolat
tidak memiliki kemampuan menghasilkan enzim katalase (katalase negatif).
Tidak terbentuk
gelembung udara
Gambar 9. Isolat 1A4 tidak memproduksi enzim katalase yang ditunjukkan dengan
tidak terbentuknya gelembung gas pada koloni isolat serta pada sekitarnya.
23
3.3.4.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Berdasarkan Uji Motilitas
Pengujan motilitas digunakan untuk mengetahui pergerakan dari bakteri. Bakteri asam
laktat merupakan kelompok bakteri yang bersifat non-motil atau tidak bergerak. Bakteri
non-motil hanya dapat tumbuh pada daerah di sekitar tusukan, sedangkan bakteri motil
tumbuh menyebar pada media agar MRS semi padat. Berdasarkan tabel 3 serta gambar
10 menunjukan bahwa 23 isolat bakteri termasuk dalam kelompok non-motil.
2A1
1A4
Gambar 10. Hasil uji motilitas isolat 2A1 dan 1A4 bersifat non-motilyang ditandai
dengan pertumbuhan bakteri di sekitar tusukan.
3.3.5.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL)Berdasarkan Produksi Gas
Pengujian produksi gas pada semua isolat dilakukan untuk mengetahui tipe fermentasi
dari bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat memiliki beberapa macam tipe fermentasi.
Tipe fermentasi heterofermentatif akan menghasilkan gas pada tabung Durham,
sedangkan tipe fermentasi homofermentatif tidak memproduksi gas. Berdasarkan Tabel
3, dari 23 isolat yang diamati, 9 isolat merupakan heterofermentatif dan 14 isolat yang
lain merupakan bakteri asam laktat homofermentatif (Gambar 11).
24
Terdapat
gelembung gas
2A1
1A4
(a)(b)
Gambar 11. Isolat 2A1 menghasilkan gelembung gas pada tabung Durham (bakteri
asam laktat dengan tipe fermentasi heterofermentatif)(a), Isolat 1A4 tidak
menghasilkan gelembung gas pada tabung Durham (bakteri asam laktat
dengan tipe fermentasi homofermentatif)(b).
3.3.6.
Identifikasi Genus Bakteri Asam Laktat (BAL) Berdasarkan Kemampuan
Pertumbuhan Bakteri pada Berbagai pH, Suhu, dan Kadar NaCl
Bakteri asam laktat yang telah didapat dilanjutkan pada penentuan genus dari bakteri
asam laktat tersebut. Penentuan genus dilakukan melalui pengujian kemampuan tumbuh
bakteri pada berbagai suhu yaitu (100C, 450C, dan 500C), pH (4,4, dan 9,6), serta NaCl
(6,5% dan 18%). Kemampuan pertumbuhan dari bakteri ditunjukan dari kekeruhan yang
terbentuk pada media (Tabel 3) dan (Gambar 12). Peningkatan kekeruhan dari media
diamati berdasarkan nilai absorbansi pada jam ke-24 dan ke-48 (Lampiran 2).
25
Tabel 3. Hasil Pengujian Kemampuan Tumbuh Pada Berbagai Suhu, pH dan NaCl
Nomor
Isolat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1A1
1A2
1A3
1A4
2A1
2A2
2A3
2A4
3A1
3A2
3A3
3A4
4A1
4A2
4A3
4A4
5A1
5A2
5A3
5A4
6A1
6A2
6A3
Keterangan
10
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Suhu (oC)
45
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
50
-
NaCl (%)
6,5
18
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
pH
4,4
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
9,6
+
-
Genus BAL
Lactobacillus
Lactobacillus
ND
Lactobacillus
Lactobacillus
Lactobacillus
ND
Lactobacillus
Lactobacillus
Lactobacillus
Lactobacillus
ND
Lactobacillus
ND
Lactobacillus
ND
Lactobacillus
ND
ND
ND
Lactobacillus
ND
Lactobacillus
: “+” = tumbuh
: “-“ = tidak tumbuh
: ND
= not detected
Berdasarkan Tabel 3 dapat terlihat bahwa 23 isolat yang diuji kemampuan tumbuh
padaberbagai suhu, pH dan NaCl terdapat 14 isolat yang merupakan bakteri asam laktat
genus Lactobacillus (Gambar 12). Bakteri asam laktat genus Lactobacillus memiliki
ciri-ciri pertumbuhan spesifik yaitu tidak tumbuh pada kadar NaCl 18%, dan pada pH
9,6. Sedangkan 9 isolat bakteri asam laktat yang lain belum dapat teridentifikasi karena
kurang sesuai dengan ciri-ciri genus bakteri asam laktat yang lain.
26
Kontrol
2A1
6A1
Kontrol
(a-i)
Kontrol
2A1
6A1
(a-ii)
2A1
6A1
Kontrol
(b-i)
Kontrol
Kontrol
2A1
2A1
6A1
(a-iii)
2A1
6A1
(b-ii)
6A1
Kontrol
2A1
6A1
(c-i)
(c-ii)
Gambar 12. Isolat bakteri asam laktat 2A1 dan 6A1 dapat tumbuh pada 10oC (a-i) dan
45oC (a-ii) tetapi tidak pada 50oC (a-iii); tumbuh pada NaCl 6,5% (b-i) dan
tidak tumbuh pada NaCl 18% (b-ii); tumbuh pada pH 4,4(c-i), tetapi tidak
tumbuh pada pH 9,6 (c-ii).
27
3.4.
Aktivitas Antimikroba
Bakteri asam laktat yang diperoleh kemudian dilanjutkan pengujian aktivitas
antimikroba terhadap bakteri patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
dengan metode difusi sumuran dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 13.
Tabel 4. Hasil Pengukuran Zona Bening dari Isolat Bakteri Asam Laktat Terhadap
Bakteri PatogenEscherichia coli dan Staphylococcus aureus
Nomor
Isolat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1A1
1A2
1A4
2A1
2A2
2A4
3A1
3A2
3A3
4A1
4A3
5A1
6A1
6A3
Zona hambat ( mm )
Eschericia coli
Staphylococcus aureus
10,00
18,26
12,00
17,58
12,37
20,83
15,03
19,79
07,56
18,36
08,25
13,23
10,12
12,26
12,74
18,14
12,11
18,21
10,00
19,04
10,26
15,22
07,84
12,05
06,94
10,73
12,72
17,78
25
Zona Bening
20
15
10
Eschericia coli
Staphylococcus aureus
5
0
Isolat
Gambar 13. Aktivitas antimikroba isolat bakteri asam laktat terhadap Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus
28
Berdasarkan Tabel 4 dan Gambar 13 diatas dapat disimpulkan bahwa 14 isolat bakteri
asam laktat genus Lactobacillus memiliki kemampuan antimikroba terhadap bakteri
patogen Escherechia coli dan Staphylococcus aureus. Bakteri asam laktat yang
memiliki kemampuan aktivitas antimikroba paling tinggi ialah pada isolat 1A4 dimana
memiliki aktivitas penghambatan pada Staphylococcus aureus sebesar 20,83 mm.
Sedangkan isolat yang memiliki aktivitas penghambatan paling besar terhadap
Escherichia coli ialah isolat 2A1 sebesar 15,03 mm. Kemudian dari semua isolat dapat
terlihat bahwa semua isolat memiliki kemampuan penghambatan terhadap bakteri
patogen Staphylococcus aureus lebih baik dari pada bakteri patogen Escherichia coli.
Kemampuan aktivitas antimikroba dari isolat bakteri asam laktat dapat terlihat dari
terbentuknya zona bening di sekeliling lingkaran sumur (Gambar 14).
29
2A1
(a)
1A4
(b)
Gambar 14. Zona hambat isolat bakteri asam laktat yang ditunjukan adanya zona
bening terhadap Escherichia coli pada isolat 2A1 (lihat tanda panah)
(a)dan zona hambat terhadap Staphylococcus aureus pada isolat 1A4
(lihat tanda panah) (b)
Download